Anda di halaman 1dari 19

GAYA – GAYA KEPEMIMPINAN DALAM

ORGANISASI

MAKALAH

Oleh:

1. CRISTIN MELANI BR AMBARITA (7213210034)


2. JUNITA CANTIKA MANULLANG (7213510058)
3. MARIA MAGDALENA SIHOTANG (7213210035)
4. PUTRI KHOIRUN NISA HARAHAP (7213210001)
5. YESAYAS ROGANDA RUMAPEA (7213210044)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2021
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “Gaya-Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi”. Dari
makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
gaya kepemimpinan yang ada didalam organisasi.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak Hendra
Saputra selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan. Kami menyadari atas
kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga akan
menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang kami buat
selanjutnya.

Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Medan, Agustus 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………………..................

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..................

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….…………..................

1.1 Latar belakang masalah ……………………………………………………….............

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………..

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….......................

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….................

2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan ……..………………………………………………

2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan ……………..

2.3 Macam – Macam Gaya Kepemimpinan ……………………………………………

2.4 Gaya Kepemimpinan Yang Mungkin Dapat Diterapkan Didalam


Organisasi ………………………………………………………………………………………..

Studi Kasus ……………………………………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………..................

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………..................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan berfungsi sebagai tindakan yang dilakukan pimpinan


dalam upaya menggerakkan anggota agar mau mewujudkan programkerja
yang telah disepakati bersama. Keberhasilan sebuah organisasitergantung dari
kemampuan pemimpinnya dalam melaksanakan fungsikepemimpinannya
dengan baik sebagai pemimpin.

Dalam kehidupan organisasi, gaya-gaya kepemimpinan seorang


pemimpin adalah hal yang penting untuk diperhatikan.Pemimpin haruslah
bisamemahami perilaku anggotanya di dalam organisasi yang dipimpinnya
untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya.
Gaya-gaya kepemimpinan mengacu kepada struktur kebutuhan pemimpin
yangmemotivasi perilaku dalam berbagai situasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Secara Umum dan Menurut Pendapat


Ahli
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan
3. Macam – Macam Gaya Kepemimpinan
4. Gaya Kepemimpinan Yang Mungkin Dapat Diterapkan Didalam
Organisasi

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian gaya kepemipinan secara umum dan menurut


pendapat para ahli
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
3. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan
4. Mengetahui gaya kepemipinan yang mungkin dapat diterapkan didalam
organisasi
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan secara umum


Apa yang dimaksud dengan gaya kepemipinan?. Pengertian gaya
kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Dalam pengertian
lain gaya kepemimpinan adalah pola perilaku , strategi, ataupun konsep yang
sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan atau tipe kepemimpinan yang menunjukkan
secaralangsung dan tidak langsung tentang keyakinan seorang pemimpin
terhadap kemampuan bawahannya. Artinya, gaya kepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi keterampilan,sifat,sikap, yang
sering diterapkan seorang pemimpin ketika Ia mencoba mempengaruhi
bawahnnya.

2. Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut para ahli

Beberapa ahli menjelaskan mengenai defenisi gaya kepemimpinan,


diantaranya adalah :

 Thoha
Menurut Thoha, gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat
 Rivai
Menurut Rivai, pengertian gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri
yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran
organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin
 Stonner
Menurut Stonner, gaya kepemimpinan merupakan berbagai pola
tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan
dan mempengaruhi tenaga kerja
 Hersey dan Blanchard
Gaya Kepemimpinan merupakan perwujudan dari tiga komponen,
yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi dimana proses
kepemimpinan tersebut diwujudkan
 Flippo
Menurut Flippo, gaya kepemimpinan merupakan sebagai pola tingkah
laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi denga
tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan adalah :

1. Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini


mencakup nilai-nilai, latar belakang, dan pengalaman
2. Harapan dan perilaku atasan
3. Karakteristik dan perilaku bawahan
4. Kebutuhan tugas
5. Iklim dan kebijakan organisasi
6. Harapan dan perilaku tenaga kerja

2.3 Macam – Macam Gaya Kepemimpinan

Ada beberapa macam gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan dalam


organisasi, diantaranya :
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Macam gaya kepemimpinan yang pertama adalah gaya kepemimpinan
otokratis. Gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter memusatkan
kekuasaan penuh pada pemimpin. Biasanya, para bawahan atau anggota
tidak diberikan kebebasan untuk menentukan tujuan mereka sendiri.
Dalam arti, keputusan pemimpin bersifat mutlak, tidak bisa diganggu
gugat, dan anggotanya tidak diberi kesempatan berpendapat.
Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan,
kebijakan, peraturan, dan prosedur apa pun di perusahaan/organisasi.
Terkadang, gaya kepemimpinan ini bisa berjalan sukses, jika memang
pemimpin punya pengalaman dan keterampilan maksimal. Namun,
kepemimpinan seperti ini juga bisa menjadi bumerang karena
kemungkinan besar bawahannya menjadi 'jengah'. Apalagi di zaman
modern sekarang, kepemimpinan otokratis tidak relevan lagi untuk
diterapkan.
Adapun ciri-ciri pemimpin dengan tipe kepemimpinan otokratis, antara
lain:
a. Organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan atasan
memiliki hak penuh atas itu.
b. Bawahan hanyalah sebagai alat semata untuk mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi.
c. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain.
d. Semua keputusan dari pemimpin adalah paling benar.
e. Sering menggerakkan bawahan dengan pendekatan yang mengandung
unsur paksaan dan ancaman.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis


Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah (bawahan)
mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan.
Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan
atau keahlian masing-masing. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung
jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini.
Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini bersifat dua arah, di
mana setiap bawahan dapat menyampaikan masukan jika diperlukan.
Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan disegani
oleh bawahan, bahkan difavoritkan.

3. Gaya Kepemimpinan Birokrasi


Didalam gaya kepimpinan birokrasi, pemimpin tidak hanya bertugas
sebagai atasan, tapi juga harus memastikan bahwa semua aturan
dipatuhi oleh karyawan. Kepemimpinan birokrasi ini cukup efektif untuk
memantau hasil kerja rutin dari para karyawan. Jadi, sekiranya ada
karyawan yang malas-malasan atau tidak menunjukkan kinerja baik,
atasan bisa segera mengambil sikap.
4. Gaya Kepeimpinan Karismatik
Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat
tertentu dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau
kualitas istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh orang dewasa.
Berdasarkan hal itu, pemimpin yang baik adalah seseorang yang memiliki
karisma di dalam dirinya. Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa
kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak
buahnya. Dengan pembawaan seperti itu, pemimpin karismatik akan
membuat orang kagum, yakin, dan benar-benar percaya.

5. Gaya Kepemimpinan Inovatif


Dalam gaya kepemimpinan inovatif setiap organisasi maupun
perusahaan selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan. Untuk mencapai
hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin dengan pribadi yang
inovatif pula. Pasalnya, itu nanti akan berpengaruh pada bagaimana cara
ia memimpin organisasi atau perusahaan. Inilah yang dikenal dengan
gaya kepemimpinan inovatif atau innovative leadership style.
Gaya kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang
memproduksi produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan
mengarahkan setiap karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan
perusahaan. Di sisi lain, ia akan menerapkan prinsip trial and error dan
berani mengambil risiko apa pun dalam setiap keputusan.

6. Gaya Kepemimpinan Partisipatif


Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada
kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin. Dalam hal ini, baik
pimpinan maupun bawahan akan terlibat bersama menentukan
kebijakan dan aturan lainnya

7. Gaya Kepemimpinan Transaksional


Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai
kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan
tersebut berupa reward (hadiah/penghargaan) dan punishment
(hukuman/sanksi). Kesepakatan ini akan 'memancing' semangat para
anggota bekerja sebaik-baiknya untuk memperoleh penghargaan.
Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai tujuan, maka
harus siap menerima segala bentuk sanksi.

8. Gaya Kepemimpinan Delegatif


Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya
kepemimpinan delegatif. Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan
demokratis, di mana seorang atasan memberi kepercayaan pada tim
yang ia pimpin. Dari sini, dapat terlihat bagaimana cara pemimpin
meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota tim dalam
menyelesaikan tugas. Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa
sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya,
cara memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang
masih berkembang.

9. Gaya Kepemimpinan Situasional


Gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh
lingkungan dan situasi. Dalam penerapannya, gaya kepemimpinan
situasional terbagi menjadi 2 (dua) teori, antara lain:
a. Teori kepemimpinan Hersey dan Blanchard
Model kepemimpinan ini pertama kali diterbitkan pada 1969. Ada
empat gaya kepemimpinan dari teori ini. Di antaranya, gaya bercerita,
gaya penjualan, gaya berpartisipasi, dan gaya mendelegasikan.
b. Teori kepemimpinan SLII Blanchard
Untuk model SLII Blanchard ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus
perhatian, yakni pengarahan, pembinaan, pendukung, dan delegasi.

10. Gaya Kepemimpinan Transformasional


Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya
kepemimpinan transformasional. Secara sederhana, kepemimpinan
transformasional diartikan sebagi proses mengubah dan
mentransformasikan individu menuju perubahan. Di dalamnya,
pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar
kualitas mereka semakin meningkat. Terdapat empat faktor untuk
menuju kepemimpinan tranformasional, yang dikenal sebutan 4 I, yaitu:
a. Idealized influence: pemimpin merupakan sosok ideal sebagai panutan
yang dipercaya dan dihormati.
b. Inspirational motivation: pemimpin dapat memotivasi seluruh
karyawan dan mendukung semangat tim.
c. Intellectual Stimulation: pemimpin dapat menumbuhkan kreativitas
dan inovasi pada karyawan.
d. Individual consideration: pemimpin bertindak sebagai pelatih dan
penasihat bagi para karyawan.

2.4 Gaya Kepemimpinan Yang Mungkin Dapat Diterapkan Didalam


Organisasi

Berikut adalah gaya kepemimpinan yang mungkin dapat diterapkan


didalam organisasi, yaitu :

1. Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (task oriented)


Task oriented adalah gaya kepemimpinan yang lebih menaruh
perhatian struktur tugas, penyusunan rencana kerja, penetapan pola
organisasi, metode kerja dan prosedur pencapaian tujuan
2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan manusia (people
oriented)
People oriented adalah kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian
pada penghargaan, kehangatan berorganisasi antara pemimpin dan
anggota
STUDI KASUS

ANALISA GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. WIJAYA MAKMUR SENTOSA

PENDAHULUAN
PT. Wijaya Makmur Sentosa merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang distributor rokok, rokok yang didistribusikan adalah brand
yang terkenal di Indonesia yaitu Sampoerna. PT. Wijaya Makmur Sentosa
sudah menjalankan usahanya sekitar 30 tahun, mulai dari toko kelontong,
kemudian menjadi Agen, hingga sampai saat ini sudah menjadi PT sendiri. PT.
Wijaya Makmur Sentosa merupakan usaha generasi pertama yang dimiliki
oleh Rudyanto Wijaya dan isteri Angela Relia. PT. Wijaya Makmur Sentosa
berlokasikan di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Pulau Laut, yang merupakan
Kabupaten dari Ibu Kota Banjarmasin. Usaha distributor ini bersifat sistem
kontrak dengan PT. HM Sampoerna, Tbk, tetapi untuk PT. Wijaya Makmur
Sentosa sendiri resmi milik Rudyanto Wijaya, hanya saja sistem kerjanya yang
bekerjasama dengan Sampoerna. PT. Wijaya Makmur Sentosa dari dulu
hingga sekarang mempunyai 17 karyawan, yang terdiri dari 1 (satu)
supervisor, 2 (dua) admin, 6 (enam) salesman, 6 (enam) asisten sales, dan 1
(satu) helper. Dari PT. HM Sampoerna, Tbk sendiri, mereka memberikan 1
(satu) supervisor sebagai tamu disetiap distributornya, gunanya untuk
memantau dan memastikan target dari Sampoerna terpenuhi dan
pendistribusiannya tersebar dengan baik.
Dulunya PT. Wijaya Makmur Sentosa berjalan dengan baik, tidak ada
kendala yang dianggap serius. Tetapi saat ini pemimpin merasa para karyawan
bekerja kurang maksimal, sulit diatur dan tidak menunjukkan
keprofesionalitasnya dalam bekerja. Para karyawan mempunyai tugas masing-
masing. Parakaryawan bagian salesman bekerja didalam dan diluar kota,
mereka ke luar kota setiap hari Senin pagi dan pulang pada hari Jumat sore,
sedangkan yang didalam kota bekerja dari Senin sampai dengan Jumat,
dengan jam kerja berangkat dari pagi pukul 09.00 dan pulang pada sore hari
pukul 17.00. Setiap Sabtu pagi pemimpin mengadakan meeting bersama
untuk mengevaluasi pekerjaan selama satu minggu ini dan merencanakan
plan untuk minggu depannya.
Sebelumnya pernah ditanya secara tidak langsung kepada salah satu
mantan karyawan yang bernama Ahim, dia mengatakan bahwa pemimpin PT.
Wijaya Makmur Sentosa adalah orang yang baik dan sudah berpengalaman
dalam memimpin. Selaku pemimpin perusahaan, Rudyanto dapat mengatur
dan mengelola karyawan dengan baik, hanya saja ada satu kekurangan yaitu
kurang tegas dalam bertindak. Karena pernah pada saat cross check,
Rudyanto dan Ahim mendapati karyawan melanggar aturan, yaitu pulang
lebih cepat dari jam kerja yang sudah ditentukan tetapi tidak langsung
kembali ke kantor, melainkan bersembunyi ditempat lain. Rudyanto sebagai
pemimpin tidak mengambil tindakan ataupun melakukan teguran kepada
karyawan tersebut, hanya mendiamkannya saja. Kemudian juga pernah ada
kejadian karyawan merekayasa nota penjualan. Kejadian ini terungkap pada
saat supervisor tidak sengaja mampir pada salah satu kios, dan ternyata
karyawan tersebut sudah satu minggu tidak kesana, tetapi dinota penjualan
menyatakan bahwa kios tersebut melakukan pembelian. Supervisor pun
melaporkan kepada Rudyanto, tetapi Rudyanto hanya memberikan teguran
kecil kepada karyawan tersebut.

ANALISIS
Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan di PT.
Wijaya Makmur Sentosa, gaya kepemimpinan yang seperti apakah yang
selama ini diterapkan disana, karena gaya kepemimpinan sangat penting
untuk mengelola karyawan dan perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.
Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002, p. 224) gaya kepemimpinan
mewakili filsafat, ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam politik. Gaya
kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai
tujuan tertentu. Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola tingkah laku (baik kata-kata maupun tindakan-tindakan) dari
seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004, p. 29).
Sedangkan menurut Rivai (2004, p. 64) gaya kepemimpinan adalah pola
menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang
tidak tampak oleh bawahannya. Menurut Robbins and Judge (2007) ada 4
jenis gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Terdapat 5 karakteristik, yakni:
a. Visi dan Artikulasi
Pemimpin dengan gaya ini mempunyai visi yang jelas dan mempunyai
kemampuan baik untuk bisa membagikan visinya kepada para
pengikutnya.
b. Rasio Personal
Pemimpin biasanya bersedia untuk menempuh resiko personal yang
tinggi dan juga bersedia untuk melakukan pengorbanan diri demi
pencapaian visinya.
c. Peka terhadap Lingkungan
Pemimpin biasanya memiliki kemampuan untuk menilai secara
realistis tentang kendala-kendala yang akan dihadapi.
d. Kepekaan terhadap Kebutuhan Pengikut
Pemimpin biasanya pengertian terhadap kemampuan orang lain dan
terhadap kebutuhan mereka.
e. Perilaku tidak Konvensional
Pemimpin terlibat dalam perilaku yang dianggap baru dan melawan
norma.
2. Gaya Kepemimpinan Transaksional
Menurut Yukl, Gary (2010, p. 312) kepemimpinan transaksional adalah
sebuah pertukaran imbalan-imbalan untuk mendapatkan kepatuhan.
Sedangkan Robbins dan Judge mengatakan (2007, p. 387) pemimpin
transaksional adalah pemimpin yang memadukan atau memotivasi pengikut
mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan
tuntutan tugas. Terdapat 4 karakteristik dari pemimpin transaksional, yaitu:
a. Imbalan Kontingen
Seperti barter, dengan menjanjikan imbalan atas kinerja yang
dilakukan sesuai dengan kesepakatanyang dilakukan sebelumnya antara
pemimpin dan bawahan.
b. Manajemen berdasar Pengecualian Aktif
Pemimpin secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap
bawahannya untuk mengantisipasi adanya kesalahan.
c. Manajemen berdasar Pengecualian Pasif
Mengintervensi apabila hanya standar tidak terpenuhi, maksudnya
kritik atau perbaikan dilakukan setelah kesalahan terjadi. Pemimpin
akan menunggu seluruh tugas atau pekerjaan selesai, baru akan dinilai
ada kesalahan atau tidak.
d. Kendali Bebas (Laissez Faire)
Menghindari membuat keputusan serta terlihat seperti mengabaikan
tanggung jawab, karena terlalu santai.

Kepemimpinan transaksional dapat disimpulkan sebagai pertukaran yang


dilakukan antara pemimpin dan bawahannya. Dengan pertukaran tersebut
maka karyawan mendapatkan imbalan dengan melakukan perintah dari
atasan, maka tujuan pemimpin pun sekaligus dapat tercapai. Dengan adanya
imbalan secara tidak langsung karyawan akan termotivasi dan terpacuh
untukmenyelesaikan tugasnya. Imbalan tersebut merupakan bentuk
apresiasi dari pemimpin.
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah suatu keadaan dimana para
pengikut merasa adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan hormat
terhadap pemimpin tersebut. Mereka termotivasi untuk melakukan lebih
dari pada awalnya yang diharapkan, Yukl, Gary (2010, p. 303).
Kepemimpinan trasnformasional sebagai proses para pemimpin dan
pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih
tinggi. Ahli lain berpendapat bahwa kepemimpinan transformasional adalaah
pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang
diindividukan dan memiliki kharisma, Robbins dan Judge (2007, p. 387).
Pemimpin transformasional memperhatikan kebutuhan pengembangan dari
masing-masing pengikut, pemimpin mengubah kesadaran dari para
pengikutnya dengan cara membantu mereka memandang masalah lama
dengan cara baru. Pemimpin mampu membangkitkan pengikutnya agar
dapat mengeluarkan upaya ekstrademi mencapai tujuan kelompok.
Karakteristik dari pemimpin transformsional adalah :
a. Pengaruh Ideal
Pengaruh yang ideal berkaitan dengan reaksi bawahan terhadap
pemimpin. Pemimpin diidentifikasikan dengan dijadikan sebagai
panutan, di percaya, dihormati dan mempunyai visi dan misi yang jelas
menurut persepsi bawahan dapat diwujudkan
b. Inspirasi
Pemimpin mengkomunikasikan harapan tinggi, menggambarkan
maksud penting dengan cara yang mudah dipahami. Pemimpin
memotivasi para karyawannya dan memberikan inspirasi
c. Stimulasi Intelektual
Pemimpin mendorong bawahan untuk lebih kreatif, mendorong
bawahannya untuk menggunakan pendekatan-pendekatan baru yang
lebih rasional dalam pengambilan keputusan, serta cermat dalam
menyelesaikan permasalahan
d. Pertimbangan Individual
Memberikan perhatian pribadi kepada karyawannya, memperlakukan
mereka sebagai pribadi yang utuh, mempertimbangkan kebutuhan dari
bawahannya, serta melatih dan memberikan saran kepada
bawahannya.
4. Gaya Kepemimpinan Visioner
Kemauan untuk menciptakan mengartikulasikan visi yang realistis,
kredibel dan menarik mengenai masa depan organisasi. Visi ini jika diseleksi
dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga
bisa mengakibatkan kesuksesan dari sebuah organisasi yang tentunya harus
ditunjang dengan ketrampilan, bakat dan sumber daya untuk
mewujudkannya.
Karakteristik dari gaya kepemimpinan ini, yaitu :
a. Visi yang Realistis
Pemimpin mempunyai visi yang yang penuh perhitungan dan sesuai
dengan kemampuan, sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya
angan-angan tetapi dapat diwujudkan.
b. Visi yang Kredibel
Pemimpin yang mempunyai visi yang berkualitas, kapabilitas, atau
kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
c. Visi yang Menarik mengenai Masa Depan Organisasi
Pemimpin mampu membangun visi yang menarik untuk organisasi
atau perusahaan, sehingga karyawan pun mempunyai ketertarikan
untuk menjalankan visi tersebut. Maka dari itu peneliti mengangkat
judul penelitian “ Analisa Gaya Kepemimpinan di PT . Wijaya Makmur
Sentosa. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui
bagaimana gaya kepemimpinan yang selama ini diterapkan di PT.
Wijaya Makmur Sentosa, dan dengan penelitian ini peneliti berharap
dapat membantu dan memperbaiki gaya kepemimpinan yang ada di PT.
Wijaya Makmur Sentosa.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan di PT. Wijaya Makmur Sentosa ini
tidak hanya menganut satu gaya kepemimpinan saja. Tetapi menganut tiga
macam gaya kepemimpinan, yaitu Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Gaya
Kepemimpinan Transaksional dan Gaya Kepemimpinan Transformasional.
Tetapi dari tiga macam gaya kepemimpinan ini, ada satu gaya kepemimpinan
yang paling menonjol, yaitu Gaya Kepemimpinan Transaksional. PT. Wijaya
Makmur Sentosa belum melakukan Gaya Kepemimpinan Visioner.
Hal ini dapat dilihat dari pemimpin memberikan apresiasi kepada karyawan,
bisa dalam bentuk insentif atau hadiah lainnya. Dengan adanya imbalan atau
hadiah tersebut, karyawan menjadi lebih termotivasi dan loyal dalam
pekerjaannya. Pemimpin selalu menunjukkan cara kerja yang efisien kepada
karyawan, dan dari pekerjaan itu baik karyawan dan pemimpin sama-sama di
untungkan. Pemimpin juga selalu mengingatkan karyawan agar selalu berhati-
hati agar tidak melakukan kesalahan. Karena dengan adanya kesalahan, maka
otomatis akan berpengaruh terhadap prestasi karyawan itu sendiri. Pemimpin
memang menyerahkan seluruh pekerjaan dan tanggung jawab kepada
karyawan sesuai dengan job descnya masing-masing. Disini tugas pemimpin
hanya mengontrol dan memastikan apakah pekerjaan itu sudah benar atau
belum, target dan tujuan sudah tercapai atau belum.
Saran
PT. Wijaya Makmur Sentosa sudah berjalan dengan baik, hanya saja
disini pemimpin juga tidak boleh terlalu santai dalam menjalankan
perusahaan maupun menghadapi permasalahan yang terjadi. Sebaiknya jika
ada karyawan yang memang sudah tidak bisa di pertahankan lagi, alangkah
baiknya diberhentikan saja segera. Karena tidak menutup kemungkinan akan
merugikan perusahaan sendiri. Pemimpin PT. Wijaya Makmur Sentosa juga
dapat mencoba menerapkan Gaya Kepemimpinan Visioner, karena untuk visi
dan misi menurut penulis kurang jelas dan rinci. Mungkin untuk kedepannya
bisa di perjelas dan dibuat visi dan misi secara tertulis, agar perusahaan dapat
berjalan lebih baik lagi. Karena dalam sebuah perusahaan visi dan misi itu
sangat penting sebagai pengayom dan tujuan perusahaan itu sendiri. Jadi ke
depannya diharapkan pemimpin dapat membuat visi dan misi dengan jelas
secara tertulis.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan dan materi yang disampaikan di atas, kami dapat
mengambilkesimpulan bahwa gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri
yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran
organisasi tercapai.

Dalam kehidupan berorganisasi, gaya kepemimpinan seorang


pemimpinadalah hal yang penting untuk diperhatikan.Pemimpin haruslah
bisa memahami perilaku anggotanya dan tidak bertindak untuk mengambil
keputusan sendiri/secarasepihak di dalam sebuah organisasi yang
dipimpinnya untuk bisa menemukan gayakepemimpinan yang tepat bagi
organisasinya.
DAFTAR PUSTAKA
WEBSITE

 https://projasaweb.com/pengertian-organisasi/
 https://m.liputan6.com/hot/read/4589668/10-macam-gaya-
kepemimpinan-dalam-organisasi-dilengkapi-pengertian-dan-cara-
memilihnya

Anda mungkin juga menyukai