Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GAYA – GAYA KEPEMIMPINAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Semester Ganjil/Tahun 2021

Kelompok 4/ Kelas PKO A – 2021


Nama :
Albert Somasi Harefa (6213121113)
Ahmad Sharil Ginting (6213121125) “Tidak Aktif”
Alberto Fujimori Simbolon (6213121003) “Tidak Aktif”
Alfredo Pranata Sinamo(6213121131)
Alif Hamzah (6213121048)
Amjah (6213121053) “Tidak Aktif”
Dosen Pengampu : Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes
Dicky Edwar Daulay, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Gaya – Gaya Kepemimpinan” tepat pada waktunya. Kami juga
berterimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Kepemimpinan yang telah
mempercayakan tugas makalah ini bagi kelompok kami.
Tidak lupa juga kepada pihak-pihak yang berwajib yang telah ikut serta dalam
penyelesaian makalah tersebut, sehingga makalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik
dan benar. Untuk itu kami mengucapkan banyak trimakasih kepada pihak yang telah
mendukung pembuatan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dari
makalah ini, baik dari materi, konsep maupun teknik penyajiannya, mengingat akan
kurangannya pengetahuaan dan pengalaman dalam bersosialisasi. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang dapat menyempurnakan
makalah ini.

Medan, 24 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………................ i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………. 1
BAB II Pembahasan……………………………………………………………………. 2
2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan…………………………………………... 2
2.2 Gaya – Gaya Kepemimpinan………………………………………………..4
1) Otokratis………………………………………………………………….. 4
2) Demokratis……………………………………………………………….. 5
3) Birokratif………………………………………………………………….. 7
4) Laissez Faire…………………………………………………………….. 8
5) Karismatik………………………………………………………………... 9
6) Transaksional…………………………………………………………….10
7) Transformasional…………………………………………………………11
8) Partisipatif…………………………………………………………………12
BAB III Penutup………………………………………………………………………....13
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………13
3.2 Saran…………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan berfungsi sebagai tindakan yang dilakukan pimpinan
dalam upaya menggerakkan anggota agar mau mewujudkan
programkerja yang telah disepakati bersama. Keberhasilan sebuah
organisasitergantung dari kemampuan pemimpinnya dalam
melaksanakan fungsikepemimpinannya dengan baik sebagai
pemimpin.Dalam kehidupan organisasi, gaya-gaya kepemimpinan
seorang pemimpin adalah hal yang penting untuk diperhatikan.Pemimpin
haruslah bisamemahami perilaku anggotanya di dalam organisasi yang
dipimpinnya untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi
organisasinya. Gaya-gaya kepemimpinan mengacu kepada struktur
kebutuhan pemimpin yangmemotivasi perilaku dalam berbagai situasi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa masalah yang didapatkan pada makalah ini, yaitu:
 Menjelaskan dan mendeskripsikan definisi dari gaya-gaya
kepemimpinan
 Menjelaskan dan mendeskripsikan jenis jenis gaya kepemimpinan
 Menjelaskan dan mendeskripsikan ciri ciri gaya kepemimpinan

1.3 Tujuan
 Dengan mempelajari gaya gaya kepemimpinan diharapkan
mahasiswa dapat menerapkan model pemimpin yang baik di tengah
tengah masyarakat
 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai macam
gaya gaya kepemimpinan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Rivai dan Mulyadi dalam Kumala & Agustina (2018 : 27)
mendefinisikan bahwa “Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang
digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran
organisasi. Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian
sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang
menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut
biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya
kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan
oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola
tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau
diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

Pengertian Gaya Kepemimpinan Menurut Ahli :


1) Thoha (2013)
Bahwa Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan
oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
2) Rivai (2014)
Menyatakan Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai
atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang
pemimpin.
3) Stonner (1996)
Menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah
laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan
mempengaruhi pekerja.
4) Hersey dan Blanchard (1992)
Berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan
perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan,
serta situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan.

2
5) Davis dan Newstrom (1995)
Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan
tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya
dalam memimpin.
6) Flippo (1987),
Gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku
yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan
individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu
7) Prasetyo
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses
kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan
apa yang dia inginkan

Gaya kepemimpinan (leadership style), yakni pemimpin yang


menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan
dan sikapnya. Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi, kuasa
ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.

Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif


dan negatif, dimana pembedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka
memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi
ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun non
ekonomis), berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya, jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau
punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan
kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam banyak situasi,
tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

3
2.2 Gaya – Gaya Kepemimpinan

1) Gaya Kepemimpinan Otokratis


Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan di mana
seorang pemimpin memiliki kendali penuh untuk menentukan kebijakan dan
prosedur, memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai, dan mengarahkan
serta mengawasi semua kegiatan organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan.

Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan


menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk
memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman. Gaya kepemimpinan
otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara
segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.

Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:

 Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin


 Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin;
 Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
 Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
 Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
para bawahannya dilakukan secara ketat;
 Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran
pertimbangan atau pendapat;
 Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan
sempurna dari bawahan tanpa syarat, dan cenderung adanya
paksaan, ancaman, dan hukuman.
 Adanya sistem imbalan dan ganjaran

Tiga bentuk dari gaya kepemimpinan otokratis adalah:

 irecting: Bentuk yang paling umum dan paling kaku. Bawahan


diawasi secara ketat dan pemimpin tidak mungkin berkonsultasi
dengan bawahan untuk mengambil keputusan.
 Permissive: Bentuk yang lebih luwes. Pemimpin tetap membuat
keputusan akhir, tapi anggota dapat lebih fleksibel untuk
memutuskan sendiri bagaimana mereka melakukan tugas.

4
 Paternalistic: Menggunakan karakteristik inti dari gaya
kepemimpinan otokratis, tetapi tetap mempertimbangkan
kesejahteraan dan kebahagiaan bawahan.

Kepemimpinan Otokrasi :
Kelebihan :
 Keputusan akan diambil dengan cepat karena mutlak hak
pemimpin, tidak ada bentahan dari bawahan
 Pemimipin yang bersifat otoriter akan bersikap tegas, sehingga
apabila terjadi kesalahan dari bawahan makan pemimpin tak
segan untuk menegur
 Mudah dilakukan pengawasan

Kekurangan :

 Suasana kaku, mencekam dan mankutkan karena sikap keras


dari seorang pemimpin
 Kreatifitas dari bawahan sangatlah minim karena dibatasi
bahkan tidak memberikan pendapat
 Mudah melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin
yang berlebihan
 Disiplin yang terjadi seakan akan karena ketakutan dan
hukuman bahkan pemecatan dari atasan
 Karyawan atau anggota akan berkerja secara terpaksa dan
terbebani

2) Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi


orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan
bersama antara pimpinan dan bawahan.Gaya ini kadang-kadang disebut juga
gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan
kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Pemimpin
kerkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan keputusan
bersama.

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan


wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan

5
selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggungjawab para bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin
model ini adalah baik. Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota
memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang
pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara
untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu,
anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.

Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

 Wewenang pemimpin tidak mutlak;


 Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada
bawahan;
 Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan;
 Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara
pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan;
 Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
para bawahan dilakukan secara wajar;
 Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan;
 Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran,
pertimbangan atau pendapat; Tugas-tugas kepada bawahan diberikan
dengan lebih bersifat permintaan dari pada intruksi;
 Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya
saling percaya, saling menghormati.

Kepemimpinan Demokratis :
Kelebihan :
 Hubungan antara pemimpin dan bawaahan haromonis dan
tidak kaku
 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga
bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
 Mengembangkan daya kreatifitas dari bawahan karena dapat
mengajukan pendapat dan saran
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman bias
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan
tugasnya

6
 Bawahan akan merasa besemangat karena merasa
diperhatikan
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan
sejalan

Kekurangan :

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena


diambil secara musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat
seriap orang jelas berbeda
 Akan menimbukan konfilik apabila keputusan diambil tisak
sesuai dan apaabila ego masing – masing anggota tinggi

3) Gaya Kepemimpinan Birokratis


Gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan
peraturan”. Perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan
prosedur yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang
birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan berdasarkan
aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan
hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk
berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang ada.

Adapun karakteristik dari gaya kepemimpinan birokratis adalah sebagai


berikut:
 Pimpinan menentukan semua keputusan yang berkaitan dengan
seluruh pekerjaan dan memerintahkan semua bawahan untuk
melaksanakannya;
 Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan
melakukan tugas;
 Adanya sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan
tugas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan

7
Gaya Kepemimpinan Biokratis
Kelebihan :
 Setiap rencana kegiatan dalam perusahaan telah terencana
sesuai prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga
tujuan dari perusahaan dapat berjalan efektif
 Kegiatan harian dilaporkan sehingga pengawasan terhadap
bawahan dapat terkendali

Kekurangan :

 Tidak ada invoasi dari bawahannya, karena semua telah diatur


dalam sebuah peraturan tatanan prosedur
 Pekerjaan terasa bosan dan seakan memaksa anggota
 Terdapat ancaman bahakan pemutusan hubungan kerja apabila
kinerja bawahan tidak bagus sesuai prosedur yang telah
ditetapkan
 Kurangnya komunikasi antara pemimpin dan anggotonya
dikarenakan anggota berkerja sesuai prosedur sebelumnya

4) Gaya Kepemimpinan Laissez Faire


Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif.
Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya
ini hanya bias berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi
dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi. Dalam gaya
kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau
sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah sebagai berikut
 Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan
tugas-tugas, tetapi dengan hati-hati diberi batasan serta berbagai
produser;
 Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan
hadiah atau penghargaan, di samping adanya sanksi-sanksi bagi
mereka yang kurang berhasil, sebagai dorongan;
 Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik
secara umum manajer bertindak cukup baik;
 Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan
tugas-tugas atau perintah, dan sebaliknya para bawahan diberikan
kebebasan untuk memberikan pendapatannya

8
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Kelebihan :
 Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bias
besikap mandiri dan memiliki inisiatis
 Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
 Terciptanya hubungan harmonis antara pemimpin dengan
bawahan
 Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalan tugas

Kekurangan :

 Kurangnya pengawasan dari seorang pemimpin


 Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati
karena tidak ada control
 Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
 Tujuan organiasasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak
memiliki inisiatif yang tepat dan didikasi tinggi

5) Gaya Kepemimpinan Karismatik


Ribbins (2006:469) mengemukakan gaya kepemimpinan karismatik
adalah kepemimpinan yang heroic atau luar biasa yang memicu para
pengikutnya ketika mengamati perilaku-perilaku pemimpinya. Sedangkan
menurut Wood ( 2014 : 470) Gaya kepemimpinan karismatik adalah
kepemimpinan yang melalui kekuatan pada kemampuan individu

Kepemimpinan karismatik (charismatic leadership) adalah gaya


kepemimpinan dengan menonjolkan karisma untuk menarik dan
menginspirasi pengabdian oleh orang lain Para pemimpin karismatik
sangat peduli dengan citra mereka. Untuk itu, mereka akan menggunakan
berbagai cara untuk memikat dan menginspirasi pengikut.
 Visioner. Pemimpin memikirkan atau merencanakan masa depan
dengan kebijaksanaan dan imaginasi.
 Kreatif. Mereka berpikir di luar kotak, menerima tantangan dan
melihatnya sebagai peluang.
 Memiliki kepribadian yang kuat. Pemimpin memancarkan
kepercayaan diri, memiliki rasa diri yang kuat dan jarang
mengungkapkan keraguan diri. Itu membuat banyak orang tertarik
untuk mengikuti dan melaksanakan perintah mereka.

9
 Kerendahan hati (humility). Pemimpin peka terhadap lingkungan
mereka dan kebutuhan pengikut. Mereka berhati-hati agar tidak
menimbulkan ketidaknyamanan atau melukai orang lain.
 Risk taker. Pemimpin berani untuk mengambil risiko pribadi demi
mewujudkan visi dan menuju kondisi yang lebih baik.
 Komunikator ulung. Mereka mahir menggunakan perilaku tidak
konvensional. Mereka mampu menggerakkan banyak orang hanya
dengan kata-kata, pidato atau perilaku.
 Self-monitoring. Mereka membanggakan diri mereka sendiri yang
tanpanya mereka tidak mendapatkan kegembiraan.
 Agen perubahan. Mereka mengubah status quo untuk menuju masa
depan yang lebih baik.
 Pantang menyerah. Mereka tidak putus asa untuk mewujudkan cita-
cita. Mereka tidak takut gagal meski harus menghadapi perjuangan
dan tantangan yang sulit, bahkan berisiko kematian.

6) Gaya Kepemimpinan Transaksional


Gaya kepemimpinan ini bekerja mirip dengan konsep kontrak atau
kesepakatan, yang mana telah diselesaikan sesuai dengan kesepakatan,
ketika anggota dapat menyelesaikan tugas dengan baik akan mendapatkan
reward (penghargaan) namun ketika tidak anggota akan mendapatkan
sanksi. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan
masing-masing.

Sebuah organisasi yang menerapkan gaya kepemimpinan transaksional,


pemimpin akan meningkatkan kinerja dengan memotivasi pengikutnya
dengan memberikan sebuah penghargaan untuk memberikan semangat
kerja kepada pengikutnya.
Seorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri ciri :
 Menekankan pada aturan/kontrak kerja
 Memberikan hadiah atau sanksi pada kinerja anggotanya
 Tidak terbuka pada inovasi atau kreativitas dari anggota
 Sangat berorientasi pada pencapaian target

7) Gaya Kepemimpinan Transformasional


Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin memberikan motivasi
sekaligus tantangan kepada anggotanya untuk maju dan berkembang. Di sini
pemimpin peduli dengan kesejahteraan anggota-anggotanya.Gaya
kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada

10
anggotanya. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat langsung
dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok untuk
berhasil menyelesaikan tugas mereka.

Istilah “kepemimpinan transformasional” bukanlah sebuah hal baru; istilah


ini diciptakan oleh James MacGregor Burns pada tahun 1978, namun baru
dikenal luas dalam beberapa tahun terakhir. Kepemimpinan transformasional
atau transformational leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, menyusun visi yang akan
membuka jalan bagi perubahan yang dibuat dan melaksanakan rencana
yang diperlukan agar perubahan tersebut terjadi

Karakter para pemimpin transformasional

1. Visioner

Pemimpin transformasional haruslah visioner, agar dapat memprediksi


kondisi yang ideal bagi perusahaan mereka sebelum merencanakan
perubahan untuk mencapai visi tersebut. Untuk mengembangkan suatu
visi bagi perusahaan mereka, para pemimpin transformasional harus
memiliki pola pikir optimis tentang perkembangan industri, dan terus-
menerus menganalisis bagaimana perkembangan tersebut dapat
berdampak pada industri dan perusahaan mereka.

2. Menginspirasi

Perubahan dalam perusahaan tidak dapat diterapkan secara paksa,


karena metode ini membutuhkan adanya pengawasan konstan, yang
berarti terbuangnya sumber daya dengan sia-sia. Perubahan harus
dilakukan dengan disertai perubahan pemikiran, pola pikir, dan perilaku
secara bertahap. Inilah alasan mengapa pemimpin transformasional harus
dapat menjadi inspirasi; memberikan teladan yang etis, empatis, tulus,
optimis, serta berwibawa. Dengan menunjukkan atribut positif tersebut,
akan secara otomatis menginspirasi para pegawai yang berada di
sekitarnya dan memudahkan terlaksananya perubahan yang diperlukan

3. Kemampuan beradaptasi

Tujuan para pemimpin transformasional adalah untuk menciptakan


perubahan yang positif. Oleh sebab itu, mereka harus dapat beradaptasi

11
dengan lingkungan kerja yang dinamis. Mereka mencari cara untuk
meminimalisir risiko yang dihasilkan dari berbagai implementasi dan
perubahan baru, menjawab tantangan dari dinamika pasar yang baru,
serta mencoba-coba berbagai metode untuk melakukan tugas-tugas
tertentu demi kemajuan perusahaan

8) Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota)
atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian.
Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi
dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan dan hubungan
saling percaya antar pemimpin dan anggota. Dalam gaya ini pemimpin juga
cenderung aktif dalam meminta masukan dari para anggota setiap menyelesaikan
suatu masalah.
Kelebihan :
 Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan
 Pemimpin bersifat terbuka dalam melaksanakan tugas
 Bawahanya mudah mengeluarkan semua kemampuannya yang telah
dimotivasi serta berjuang untuk tujuan yang telah ditetapkkan
(keputusan bersama)

Kekurangan :

 Kontrol dalam pecahan masalah dilakukan secara bergantian sehingga


menimbulkan ketidakcocokan pendapat
 Waktu yang kurang efesien sehingga mengakibatkan kehilangan
kendali menagerial

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gaya kepemimpinan merupakan bagaimana model atau cara seorang
pemimpin dalam suatu organisasi untuk memimpin dan mengarahkan
bawahanya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kepemimpinan dalam suatu organisasi, tidak ada yang sama
gaya kepemimpinannya. Setiap pemimpin mempunyai karakteristik masing
masing. Oleh karena itu, kepemimpinan dalam setiap organiasi berbeda
beda.

3.2 Saran
Dalam memimpin suatu organiasi , seorang pemimpin yang baik harus
menjadi contoh dan panutan terhadap bawahanya, menetapkan tujuan yang
ingin dicapai, memotivasi, dapat bekerja sama dengan bawahan, dan tidak
semena mena melakukan tindakan yang merugikan anggotanya

13
DAFTAR PUSTAKA

 Chaniago Aspizain. 2017. Pemimpin & Kepemimpinan . Lentera Ilmu


Cendekia : Jakarta
 https://glints.com/id/lowongan/gaya-kepemimpinan-
otokratis/#.YUyvM0kzY2w
 https://cerdasco.com/kepemimpinan-karismatik/
 https://docs.google.com/document/d/1O5c_RdTwN2knk6J2oDCN-
oNj6BSoxP3nksGWpr4Rxvo/edit?pli=1
 http://farizsasongko.blogspot.com/2014/01/pengertian-kepemimpinan-
tipe-dan-gaya.html
 http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certod.htm
 http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2399
 http://leadhership.blogspot.com/

14

Anda mungkin juga menyukai