GAYA KEPEMIMPINAN
Disusun Oleh :
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa yang mana
saya dapat menyelesaikan tugas tentang “Gaya Kepemimpinan” dengan baik
tanpa hambatan. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada para semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua
bantuan, bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, kami harapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penyusun khususnya.
Penyusun
Mohammad Noval
1
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian 5
2.2 Gaya Kepemimpinan 6
2.3 Peran Kepemimpinan 8
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kreativitas mahasiswa
2. Melatih kesiapan mahasiswa ketika menjadi seorang pemimpin
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Kemampuan interpersonal memungkinkan untuk dapat memahami
dan berkomunikasi dengan orang lain, melihat perbedaan dalam ekspresi,
temperamen, motivasi dan kemampuan, termasuk juga kemampuan untuk
membentuk dan menjaga hubungan serta mengetahui berbagai peranan yang
terdapat dalam suatu kelompok, baik sebagai anggota kelompok maupun
pemimpin kelompok (Linda,Bruce & Dickson. 2004). Sebelum memasuki
materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan konsep pemimpin
(leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang
mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna mendorong
kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin
menunjuk pada personal atau individu spesifik atau katabenda. Sementara itu,
kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota
kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong
kelompok atau organisasi mencapai tujuan tujuannya, (Lussier. 2010).
Pakar kepemimpinan menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
merupakan perilaku pimpinan terhadap pengikutnya, atau cara yang
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya (Trimo,
2005). Sementara itu (Hersey. 2002) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola-pola perilaku konsisten yang diterapkan dalam bekerja. Lebih
lanjut (Suradinata. 2007) menyatakan bahwa untuk mengetahui lebih dalam
tentang gaya kepemimpinan, maka terlebih dahulu harus diketahui perbedaan
antara pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin adalah orang yang
memimpin suatu kelompok (dua orang atau lebih), baik pada suatu organisasi
maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang
pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran,
perasaan atau tingkah laku orang lain, untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
5
2.2 GAYA KEPEMIMPINAN
Secara konseptual (Siagian. 2005) menyatakan mengenai adanya tiga
penekanan gaya kepemimpinan dalam mengelola suatu organisasi, yaitu :
1) Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang situasional
dalam menerapkan berbagai macam gaya kepemimpinan seperti gaya
otokratik, paternalistik, laissez faire, demokratik dan kharismatik.
2) Gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh tingkat kedewasaan
atau kematangan para anggota organisasi
3) Peranan apa yang diharapkan dapat dimainkan oleh para pemimpin
dalam organisasi.
Menurut Sutarto dalam (Tohardi . 2002) sebagaimana dikutip dari
buku Komunikasi Dalam Organisasi Lengkap (Khomsahrial Romli, 2011)
mengkategorikan empat gaya kepemimpinan menjadi 10 yaitu:
1. Gaya Persuasif
Yaitu gaya memimpin dengan menggunakan pendekatan yang
menggugah perasaan atau fikiran, dengan kata lain melakukan ajakan
atau bujukan.
2. Gaya Represif
Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberi tekanan-tekanan,
ancaman-ancaman, sehingga bawahan merasa takut.
3. Gaya Partisipatif
Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memimpin memberi kesempatan
kepada bawahan untuk aktif baik mental maupun spritual, fisik maupun
materil dalam kiprahnya di organisasi.
4. Gaya Inovatif
Yaitu aya pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk
mewujudkan usaha-usaha pembaharuan disegala bidang, baik bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya atau setiap produk terkait dengan
kebutuhan manusia.
5. Gaya Investigatif
6
Yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang disertai
dengan penuh rasa kecurigaan terhadap bawahannya, sehingga
menyebabkan kreativitas, inovasi serta inisiatif dari bawahan kurang
berkembang, karena bawahan takut melakukan kesalahan-kesalahan.
6. Gaya Inspektif
Yaitu pemimpin yang suka melakukan acara-acara yang sifatnya
protokoler, kepemimpinan dengan gaya inspektif menuntut
penghormatan bawahan, atau pemimpin yang senang apabila dihormati.
7. Gaya Motivatif
Yaitu pemimpin yang dapat menyampaikan informasi mengenai idenya,
program-program, kebijakan-kebijakan kepada bawahan dengan baik.
8. Gaya Naratif
Yaitu pemimpin yang banyak bicara sedikit bekerja
9. Gaya Edukatif
Yaitu pemimpin yang suka melakukan pengembangan bawahan dengan
cara memberikan pendidikan dan keterampilan kepada bawahan, sehingga
bawahan menjadi memilki wawasan dan pengalaman yang lebih baik dari
hari kehari.
10. Gaya Retrogresif
Yaitu pemimpin yang tidak suka melihat bawahan maju, apalagi melebihi
dirinya.
Studi kepemimpinan yang mempelajari dimensi perilaku pemimpin
tersebut memang telah di akui oleh para ahli administrasi, dan banyak di
gunakan sebagai bahan referensi penelitian mengenai kepemimpinan. Pendapat
lain mengenai gaya perilaku pemimpin dikemukakan oleh Gitosudarmo dan
Sudita (1997: 128) yang menyatakan bahwa yang menjadi gaya perilaku
pemimpin adalah sebagai berikut:
a. Perilaku instrumental
7
pemimpin. Penekanan pemahaman bawahan akan apa yang diharapkan
seorang pemimpin.
b. Perilaku suportif
c. Perilaku partisipatif
1. Fungsi perencanaan
8
b. Perancaan berarti pemikiran jauh ke depan disertasi keputusan-
keputusan yang berdasarkan atas fakta-fakta yang diketahui
9
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga
untuk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisasi.
Untuk mencapai kesetiaan ini seorang pemimpin sendiri harus
memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah
laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin
sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas
segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi pengawasan
10
Dilain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil
tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan
yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan
memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan
kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik-baiknya,
seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan
kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah
maupun hukuman yang telah diberi kepada mereka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan
dengan baik, antara lain:
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
anggota mau menyesuaikan cara berpikir dan bertindaknya untuk
mencapai tujuan organisasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
3.2 SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13