Anda di halaman 1dari 9

BUSINESS AND MANAGEMENT

PRINSIP-PRINSIP DASAR MANAJEMEN

Oleh :

A. MUH. AMIRUL. M

A012182012

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam manajemen terdapat prinsip-prinsip yang merupakan pedoman umum


atau pegangan utama pelaksanaan aktifitas manajerial yang menentukan
kesuksesan pengelolaan organisasi atau lembaga. Douglas merumuskan prinsip-
prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut, Memprioritaskan tujuan di atas
kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja, Mengkoordinasikan
wewenang dan tanggung jawab, Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah
hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya, Mengenal secara baik
faktor-faktor psikologis manusia, dan Relativitas nilai-nilai.

Prinsip-prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan


praktiknya harus memerhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.
Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman,
dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk
visi, misi dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan itu harus dirumuskan dalam
satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa depan
organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apakah itu Manajemen?
2. Apa saja tingkat-tingkat Manajemen?
3. Bagaimana cara membangun tim kerja sama dan partisipasi total?
4. Apa saja keterampilan dasar Manajemen dalam Total Quality Management (TQM)?
5. Apa saja kebutuhan Manajemen Sistem Bisnis dan Industri Modern?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Manajemen?

Menurut Wikipedia, Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis


kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Menurut
Mary Parker Follet (2003), Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan Ricky W. Griffin (2006) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas 4


fungsi utama manajemen, yaitu: Planning (Fungsi Perencanaan), Organizing (Fungsi
Pengorganisasian), Directing (Pengarahan), Controlling (Pengendalian). Didalam
perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer
didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang
ada.

2.2 Tingkat-Tingkat Manajemen (Management Levels)

Dalam suatu organisasi, pada umumnya terdapat tiga level atau tiga tingkatan
manajemen yaitu Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management), Manajemen
Tingkat Menengah (Middle Level Management) dan Manajemen Lini Pertama (First
Line Management). Ketiga tingkat utama manajemen ini membentuk sebuah hirarki
yang digolongkan berdasarkan urutan seberapa pentingnya dalam suatu organisasi.
Jadi pada dasarnya tingkatan manajemen atau level of management ini adalah
tingkatan yang membedakan wewenang dan beban pekerjaan yang harus
ditanggung oleh para Manajer.

A. Manajemen Tingkat Atas ( Top Level Management )


Manajemen dalam tingkat ini terdiri dari dewan direksi, Chief Executive Officer
(CEO), dan para direktur. Manajemen tingkat atas merupakan Manajer-manajer
yang bertanggung jawab atas kinerja manajemen organisasi secara
keseluruhan. Manajer-manajer yang berada di tingkatan manajemen tingkat atas ini
memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum dalam mengendalikan
organisasi atau perusahaannya.

Beberapa tugas atau fungsi utama Manajer yang berada di manajemen


tingkat atas ini diantaranya adalah sebagai berikut: Menentukan Tujuan Perusahaan,
Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan, Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan
yang akan dilakukan oleh manajer-manajer di tingkat menengah, Mengumpulkan
dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti sumber daya
keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya untuk melakukan kegiatan
sehari-hari dalam organisasi, Bertanggung jawab atas kelangsungan dan
pertumbuhan hidup organisasi/perusahaan, Sebagai penghubung dengan dunia luar
seperti bertemu dengan pejabat pemerintah, pemasok, pesaing, pelanggan, media
dan lain-lainnya.

B. Manajemen Tingkat Menengah ( Middle Level Management )

Manajemen cabang dan manajer departemen merupakan manajer tingkat


menengah. Mereka bertanggung jawab kepada manajemen tingkat atas untuk fungsi
departemen mereka. Manajer-manajer tingkat menengah ini bertanggung jawab
untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan oleh Manajemen
tingkat atas serta bertindak sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dan
manajemen tingkat bawah. Manajer-manajer ini juga menjalankan fungsi tingkat atas
di departemen atau unit kerja mereka sendiri seperti membuat perencanaan,
membuat kebijakan, mengumpulkan dan mengatur sumber daya untuk departemen
atau divisi mereka masing-masing.

C. Manajemen Lini Pertama ( First Line Management )

Manajemen Tingkat Pertama atau disebut juga dengan First Level


Management atau First Line Management adalah Manajemen yang bertanggung
jawab atas operasional atau pekerjaan harian para karyawan dalam menghasilkan
suatu produk atau layanan. Manajemen lini pertama ini biasanya memegang jabatan
seperti Pemimpin Tim (Team Leader), Mandor atau Supervisor, dan berbagai
lainnya tergantung kebijakan struktur manajemen organisasi tersebut. Para Manajer
di manajemen tingkat pertama ini memiliki otoritas atau wewenang yang terbatas.

2.3 Membangun Tim Kerja Sama dan Partisipasi Total

Dalam peningkatan kinerja kualitas total (Productivity, Quality, Cost, Delivery,


Safety/Service, Motivation, Environment) organisasi, jarang ada orang yang secara
mandiri mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang cukup guna memahami
segala sesuatu yang berkaitan dalam proses-proses organisasi itu. Berdasarkan
kenyataan ini, maka kebanyakan hasil-hasil peningkatan kinerja kualitas total
merupakan kerja sama tim yang terlibat dalam proses-proses organisasi itu. Tim
kerja sama merupakan sekumpulan orang yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan berkaitan dengan proses-proses organisasi itu yang bekerja sama
memperbaiki proses-proses itu secara berkontinu agar mampu meningkatkan
kualitas total sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Dalam operasi dan perbaikan proses-proses organisasi, terdapat empat


kelompok yang terlibat: Pelanggan (Orang yang akan menggunakan output/produk
secara langsung), Kelompok Kerja (Orang-orang yang bekerja untuk menghasilkan
output), Pemasok (Orang yang memberikan input ke proses kerja), Pemilik Proses
(Orang yang bertanggung jawab untuk operasi dan perbaikan proses-proses kerja).

Agar hasil dari tim kerja sama menjadi lebih besar, maka wewenang dan
tanggung jawab dari rim kerja sama itu harus diberikan melalui delegasi manajemen.
Suatu delegasi yang efektif membutuhkan beberapa hal berikut :

1. Kejelasan tanggung jawab

2. Memprioritaskan tanggung jawab

3. Menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang secara tepat

4. Memberikan wewenang spesifik untuk setiap tanggung jawab

5. Memberikan kebebesan dalam mencapai tujuan mereka


6. Mengembangkan pengendalian atas tugas-tugas secara tepat

7. Bekerja sama dalam menentukan tanggung jawab, prioritas, tujuan.

8. Melatih, mengembangkan, memberikan nasehat dan dukungan kepada tim

9. Memberikan penghargaan kepada individu maupun kelompok berdasarkan kinerja

2.4 Keterampilan Dasar Manajemen dalam Total Quality Management (TQM)

Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen kualitas total (TQM), maka diperlukan


beberapa keterampilan dasar manajemen berikut:

A. Keterampilan Konseptual ( Conseptional Skills )

Para Manajer tentu saja harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi menuju organisasi berkualitas total
(Total Quality Organization). Gagasan atau ide serta konsep itu kemudian harus
dijabarkan menjadi suatu rencana tindakan untuk mewujudkan gagasan atau konsep
tersebut. Proses inilah yang biasanya disebut sebagai proses perencanaan
(Planning). Proses perencanaan dalam manajemen kualitas total (TQM) pada
umumnya menggunakan perencanaan proaktif (Proactive Planning).

B. Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain ( Humanity Skills )

Selain kemampuan konsepsional, para manajer juga harus dilengkapi dengan


keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang biasa disebut dengan keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer kepada karyawan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif dan bersahabat, maka akan membuat karyawan merasa
dihargai dan mereka pun akan bersikap terbuka kepada atasan mereka.

C. Keterampilan Teknikal ( Technical Skills )

Keterampilan teknikal ini pada umumnya merupakan keharusan bagi manajer


pada lini pertama. Keterampilan ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu aktivitas tertentu guna memenuhi persyaratan kualitas total.
D. Keterampilan Manajemen Waktu ( Time Management Skills )

Keterampilan manajemen waktu berkaitan dengan kemampuan seorang


manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana agar
mencapai target manajemen kualitas total yang ditetapkan.

E. Keterampilan Solusi masalah dan Membuat Keputusan ( Problem Solving and


Decision Making Skills )

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan untuk mendefinisikan


masalah dan menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya. Griffin (2006)
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif unuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih alternatif yang paling baik. Ketiga, manajer harus
mengimplementasikan altenatif yang dipilih serta mengawasi dan mengevaluasinya.

2.5 Kebutuhan Manajemen Sistem Bisnis dan Industri Modern

Pada dasarnya proses bisnis dan industri harus dipandang sebagai suatu
peningkatan terus-menerus (Continual Business and Industrial Process
Improvement) yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk
menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi dan
operasional, sampai kepada distribusi ke konsumen. Seterusnya berdasarkan
informasi sebagai feedback yang dikumpulkan dari konsumen, dapat dikembangkan
ide-ide kreatif untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki kualitas produk
lama beserta proses produksi dan operasional.

Kemenade and Garre (2000) mengidentifikasi delapan kategori yang


dibutuhkan dari lulusan perguruan tinggi untuk memenuhi permintaan bisnis dan
industri di Belgia, Belanda, Finlandia, dan Inggris, yaitu: (1) Berorientasi kepada
pelanggan, (2) Memiliki pengetahuan praktis dan aplikasi alat-alat TQM, (3) Mampu
membuat keputusan berdasarkan fakta, (4) Memiliki pemahaman bahwa bekerja
adalah suatu proses, (5) Berorientasi pada Teamwork, (6) Memiliki komitmen untuk
peningkatan secara kontinu, (7) Pembelajaran aktif, (8) Memiliki Perspektif Sistem.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, ini


berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Dalam Manajemen terdapat
fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas 4 fungsi utama manajemen, yaitu:
Planning (Fungsi Perencanaan), Organizing (Fungsi Pengorganisasian), Directing
(Pengarahan), Controlling (Pengendalian).

Dalam suatu organisasi, pada umumnya terdapat tiga level atau tiga tingkatan
manajemen yaitu Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management), Manajemen
Tingkat Menengah (Middle Level Management) dan Manajemen Lini Pertama (First
Line Management).

Dalam peningkatan kinerja kualitas total, organisasi harus bersatu dan


bekerja sama untuk memperbaiki proses kerja dalam organisasi demi mencapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan.

Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen kualitas total (TQM), maka diperlukan


beberapa keterampilan dasar manajemen berikut: Keterampilan Konseptual
( Conseptional Skills ), Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain ( Humanity
Skills ), Keterampilan Teknikal ( Technical Skills ), Keterampilan Manajemen Waktu
( Time Management Skills ), Keterampilan Solusi masalah dan Membuat Keputusan
( Problem Solving and Decision Making Skills ).
DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, Vincent, 2012, All in One Practical Management Excellence. Vinchristo


Publication Bogor. Indonesia

Hamdani, Bontot, LANDASAN TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN, [pdf],


(https://www.academia.edu/17253705/Makalah_Prinsip-prinsip_Management,
diakses tanggal 7 Februari 2019)

Kho, Budi, 2017, 3 Tingkatan Manajemen dan Fungsi-fungsinya, [online],


(https://ilmumanajemenindustri.com/3-tingkatan-manajemen-fungsi-fungsinya/,
diakses tanggal 7 Februari 2019)

RistiyantiHP, 2015, 4 FUNGSI UTAMA DALAM MANAJEMEN (POAC), [online],


(https://ristiyantihp25.wordpress.com/2015/10/26/4-fungsi-utama-dalam-manajemen-
poac/, diakses tanggal 7 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai