Anda di halaman 1dari 4

2.

Tipe Kepemimpinan Otoriter

a) Definisi

Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan dimana kekuasaan adalah sesuatu yang


mutlak dan penuh, gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah prilaku atau gaya
kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu dan pengendali
anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

b) Ciri kepemimpinan otoriter

1) Segala keputusan sendiri diambil oleh pemimpin.

2) Tugas-tugas bawahan diperinci oleh pemimpin.

3) Dalam bersikap kepada bawahan, pemimpin melibatkan perasaan pribadinya, sehingga lebih
bersifat subjektif.

4) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi atau mengajukan pendapat,


tetapi itu hanya sebagai lips service saja.

5) Mengawasi pekerjaan bawahan dengan ketat.

6) Komunikasi berlangsung 1 (satu) arah

7) Lebih banyak kritik dari pada pujian

8) Pimpinan menuntuk kesetiaan dan prestasi sempurna

9) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh pimpinan

c) Kelebihan kepemimpinan otoriter

1) Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada bantahan
dari bawahan

2) pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, swhingga apabila terjadi kesalahan dari
bawahan maka pemimpin tak segan untuk meneur.

3) Mudah dilakukan pengawasan

c) Kelemahaan kepemimpinan otoriter


1) Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin

2) Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bwahan tidak
merasa nyaman

3) Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan
menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan

4) Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan
pendapat.

5) Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan.

6) Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari
atasan.

7) Pengawasan dari pemimpin hanya bersidat mengontrol, apakah perintah yang diberikan
sudah dijalankan dnegan baik oleh anggotanya.

DAPUS

Tumbol CP, Tewal Bernhard, Sepang JL. Gaya kepemimpinan otokratis, demokratis dan laissez
faire terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan pada KPP Pratama Manado. Universitas Sam
Ratulangi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen. 2014

PERTANYAAN

1) Apa saja unsur-unsur yang diperlukan seorang pemimpin?


a. Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahkan atau kelompok (Power-ability to
influence)
b. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu
c. Orang-rang yang dapat pengaruh (Follower)
d. Adanya maksud-maksud dan tujuan yang hendak dicapai (Appropiate)

2) Apa indikator yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan?


Menurut Duncan W. Jack, 1981 mengemukakan bahwa terdapat beberapa indicator di
dalam mengukur gaya kepemimpinan otokratis, demokratis dan laissez faire adalah :
a. Gaya otokratis
1. Atasan saya bertindak dnegan cara menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin
2. Atasan saya tiidak memberikan kesempatan kepada karywan untuk berpastisipasi
dalam pengambilan keputusan
3. Atasan memberikan tugas kepada karyawan dengan deadline yang ditetapkan, dan
disertai award dan punishment
4. Atasan saya mempunyai wewenang untuk menghukum bawahan yang tidak
mematuhhi perintah
5. Atasan saya mempunya hak untuk memberi perintah dan bawahan wajib
melaksankan perintah
b. Gaya Demokratis
1. Atasan saya memberikan kesempatan untuk mencapai suatu tugas dengan caranya
sendiri
2. Atasan saya memperhatikaan tujuan yang diapai
3. Atasan saya cenderung melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan
4. Atasan saya bersikap obyektif dan senantiasa berdasarkan fakta dalam memberikan
penghargaan ataupun kritik
5. Atasan saya menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan
c. Gaya Laissez Faire
1. Atasan saya sering memebrikan kebebasan dalam pengambilan keputusan dan
tanpa ada campur tangan atasan
2. Atasan harang memberikan hukuman terhadap karywan yang diketahui telah
melakukan kesalahan
3. Atasan saya tidak pernah memberi pengarahan dalam mejalankan tugas atau
pengambilan keputusan
4. Atasan saya memberikan kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan aktvitas
organisasi
5. Atasan dan bawhan bersama-sama menentukuan visi, mmisi, tujuan dan strategi
organisasi
DAPUS

Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta. Raja Grafindo


Persada

Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta.


Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai