10(1): 39–43.
2013.
266–276.
7. Shinta, T. Pengaruh perubahan posisi tidur pada bayi baru lahir
Organization; 2004.
12. Hartiningrum dan Fitriyah. Bayi berat lahir rendah (bblr) di provinsi jawa
97–104.
13. WHO. Materi Pembelajaran Kesehatan Ibu & Anak. Edukia, 2013.
14. Kemenkes RI. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta:
18. Asyraf Hakimi Abu Bakar , Najmuddin Mohd Hassan , Ammar Zakaria ,
21. Ndaru Puspita. Pengaruh Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Kejadian
174-181.
22. Putri, S. D., & Rositawati, R. Hubungan BBLR dan asfiksia dengan
520.
24. Pattanshetti et. al. Review Of Neonatal Jaundice And Its Management.
58(5):339–340.
28. National Institute for Health and Care Excellence. Neonatal infection.
Care Unit in North East of Iran. Int J Pediatr 2016; 4(12): 3989-98.
30. Chan GJ, Lee AC, Baqui AH, Tan J, Black RE. Risk of Early-Onset
32. Aminullah A. Sepsis pada bayi baru lahir. Dalam: Kosim MS, Yunanto A,
33. Safitri AR, Wulandari SP. Klasifikasi risiko infeksi pada bayi baru lahir di
34. Vlarence W, Gowen Jr. Sepsis and Meningitis. In: Marcdante KJ,
36. Kosim MS. Infeksi neonatal akibat air ketuban keruh.Sari Pediatri 2009;
11:212-7
37. National Institute for Health and Care Excellence. Neonatal infection
CG149:1-40
Berat Badan Lahir pada Bayi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal
IDAI.2008.hlm.11-29.