Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PUSTAKA

Adair LS, Guilkey DK. 1997. Age specific determinants of stunting in Filipino
children. The journal of Nutrition 127(2).
Administrative Committee on Coordination/SubCommittee on Nutrition &
International Food Policy Research Institute (IFPRI). 2000. 4th Report on the
World Nutrition Situation. Geneva: Nutrition Throughout the Life Cycle.

Administrative Committee on Coordination. 2000. 3rd Report on The World


Nutrition Situation. Geneva: Nutrition Throughout the Life Cycle. Diakses
pada 10 Februari 2019 dari www.unscn.org

American Academy of Pediatrics. 2012. Committee on nutrition: breastfeeding and


the use of human milk. Pediatrics 129.

Almatsier, S.2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia.

Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Assis, AMO, et al. 2004. Childhood Stunting in Northeast Brazil: The Role Of
Schistosoma Mansoni Infection and Inadequate Dietary Intake. European
Journal of Clinical Nutrition (2004) 58, 1022–1029. Diakses pada 11
Februari 2019 dari www.nature.com/ejcn

Astari, L. D., A. Nasoetion, dan C. M. Dwiriani. 2005. Hubungan Karakteristik


Keluarga, Pola Pengasuhan, dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12
Bulan. Bogor: Media Gizi dan Keluarga 29 (2): 40-46. Diakses pada 25
Januari 2019 dari www.repository.ipb.ac.id

Astari, L. D., A. Nasoetion 2006. Hubungan Konsumsi ASI Dan MP-ASI Serta
Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan Di Kabupaten Bogor.
Media Gizi dan Keluarga 30 (1) 15.23. Diakses pada 25 Januari 2019 dari
www.repository.ipb.ac.id
Astuti, L. 2017. Masalah kependekan (stunting) pada Balita : Analisis Prospek
Penanggulangannya di Indonesia. Bogor. IPB Press. 122 hal

Damanik, MR, Ekayanti, I, & Hariyadi, D. 2010. Analisis Pengaruh Pendidikan Ibu
Terhadap Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan
Pangan, vol. 5 no. 2. Diakses pada 19 Februari 2019 dari
www.journal.ipc.ac.id
Diana, F. M. 2006. Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Batita di
Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Fariani, H. 2010. ASI Ekslusif Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak
Usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta. Yogyakarta:UMY.

Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita (12
– 59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010) (Thesis). Depok:
FKM UI.

Glewwe, P. 1999. Why Does Mother’s Schooling Raise Child Health in Developing
Countries. Marocco: J. Human Res 34 (1); 124-159.

Hanani, R., & Syauqy, A. (2016). PERBEDAAN PERKEMBANGANMOTORIK


KASAR, MOTORIK HALUS, BAHASA DAN PERSONAL SOSIAL PADA
ANAK STUNTING DAN NON STUNTING (Doctoral dissertation,
Universitas Diponegoro).
Henningham & McGregor. 2008. Public Health Nutrition editor M.J. Gibney, et al
(alih bahasa: Andry Hartono). Jakarta: EGC.

Hien, N. N., S.Kam. 2008. Nutritional Status and the Characteristics Related to
Malnutrition in Children Under Five Years of Age in Nghean, Vietnam.
J Prev Med Public Health, 41(4): 232-240. Diakses pada 10 Februari
2019 dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Istiftiani, Nourmatania. 2011. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI dan


Faktor Lain dengan Status Gizi Naduta di Kelurahan Depok Kecamatan
Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011 (Skripsi). Depok: FKM UI.

Khanna, S. B., Kiranabala, D., Swasti., et al. 2007. Fetal Origin of Adult Disease. JK
Science Vol. 9 No.4. Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.jkscience.org

Kumar, D., Goel, N.K., Mittal, P.C., et al. 2006. Influence of Infant-feeding
Practices on Nutritional Status of Under-five Children. Indian J Pediatr, 73
(5): 417-421. Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Kramer MS, Guo T, Platt RW, Sevkovskaya Z, Idzikovich I, Collet JP, Shapiro S,
Chalmers B, Hodnett E, Vanilovich I, Mezen I, Ducruet T, Shishko G,
Bogdanovich N. 2002. Infant growth and health outcomes associated with 3
compared with 6 mo of exclusive breastfeeding. AJCN 78: 291-5.

Kusharisupeni. 2002. Growth Faltering pada bayi di Kabupaten Indramayu Jawa


Barat. Makara Kesehatan 6:1-5

Kemenkes RI. 2018. Situasi balita pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat
data dan informasi Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.

Lesiapeto, M. et al., 2010. Risk factors of poor anthropometric status in


childrenunder five years of age living in rural districts of the Eastern Cape
and KwaZulu-Natal provinces, South Africa. South African Journal of
Clinical Nutrition.

Lourenço, Eduardo., Rosângela.m., et al. 2012. Determinants of linear growth from


infancy to school-aged years: a population-based follow-up study in urban
Amazonian children. BMC public health, 12:265. Diakses pada 10 Februari
2019 d a r i . www.biomedcentral.com

Martorell, R, N.S. Scrimshaw. 1995. The effects of improved nutritions in early


childhood. The institute of Nutrition of Central America and Panama
(INCAP)

Masithah, T., Soekirman, D., Martianto. 2005. Hubungan Pola Asuh Makan Dan
Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Batita Di Desa Mulya Harja. Media
Gizi Keluarga, 29 (2): 29-39. Diakses dari www.repository.ipb.ac.id

Maxwell, S. 2011. Module 5: Cause of Malnutrition. Oxford: Emergency Nutrition


Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.unscn.org

Medhin, Girma et al. 2010. Prevalence and Predictors Of Undernutrition Among


Infants Aged Six and Twelve Months In Butajira, Ethiopia: The P-MaMiE
Birth Cohort. Medhin et al. BMC Public Health, 10:27. Diakses pada 10
Februari 2019 dari www.biomedcentral.com

Milman, A., Frongillo, E. A., de Onis, M., et al. 2005. Differential Improvement
among Countries in Child Stunting Is Associated with Long-Term
Development and Specific Intervention. The Journal of Nutrition, 135: 1415-
1422. Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Nadiyah., Briawan. D., Martianto, D.2014. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia
0—23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur, Jurnal
Gizi dan Pangan,9(2). 125-132.

Neldawati. 2006. Hubungan Pola Pemberian Makan pada Anak dan Karakteristik
Lain dengan Status Gizi Balita 6-59 Bulan di Laboratorium Gizi Masyarakat
Puslitbang Gizi dan Makanan (P3GM) (Analisis Data Sekunder Data Balita
Gizi Buruk Tahun 2005) (Skripsi). Depok: FKM UI.

Ningrum, E. W., & Utami, T. (2016). hubungan antara status gizi stunting dan
perkembangan balita usia 12-59 bulan pada tahun 2016. Bidan Prada: Jurnal
Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto

Notoadmojo, S. 2012. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

NURMASARI, R. D. (2013). Perbedaan Status Gizi Anak Usia Balita yang Diasuh
Orang Tua dan Pembantu Rumah Tangga di Kelurahan Kepatihan
Kabupaten Jember (Doctoral dissertation, Fakultas Keperawatan Universitas
Jember).

Oktavia, Rita. 2011. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu dalam
Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Baduta di Puskesmas Biaro
Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Tahun 2011 (Skripsi).
Depok: FKM UI.

Pantaleon, M. G., Hadi, H., & Gamayanti, I. L. (2016). Stunting berhubungan dengan
perkembangan motorik anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jurnal
Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(1),
10-21.

Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. 2017. Cegah stunting dengan pemberian ASI.
Jakarta: Nasyiatul Aisyiyah.

Ramayulis., Triyani., Iwaningsih., et al. 2015 .Stop Stunting dengan Konseling Gizi.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Jakarta ISBN : 9786021279748

Ramli., Kingsley., Kerry., et al. 2009. Prevalence and Risk Factors For Stunting
and Severe Stunting Among Under-Fives in North Maluku Province of
Indonesia. BMC Pediatrics 9: 64. Diakses pada 10 Februari 2019 dari
www.biomedcentral.com
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes Republik
Indonesia.

Rudert C. 2014. Malnutrition In Asia. Vientiane: UNICEF East Asia Pacific

Sedgh, Gilda, et al. 2000. Dietary Vitamin A Intake and Nondietary Factors Are
Associated with Reversal of Stunting in Children. The Journal of Nutrition,
130: 2520-2525. Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.jn.nutrition.org
Semba.,Richard., Bloem, et al. 2010. Nutrition and Health in DevelopingCountries.
New Jersey: Humana Press.

Semba, Richard., Martin., et al. 2009. Effect of Parental Formal Education on Risk
of Child Stunting in Indonesia and Bangladesh: A Cross Sectional Study.
The Lancet Article, 371: 322–328. Diakses pada 10 Februari 2019dari
www.lancet.com

Senbanjo., Oshikoya., Odusanya., et al. 2011. Prevalence of and Risk factors for
Stunting mong School Children and Adolescents in Abeokuta, Southwest
Nigeria. J Health Popul Nutr, 29(4): 364-370. Diakses pada 10 Februari 2019
dari www.bioline.org

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Soetjiningsih, C. (2015). H., 2008, Faktor-faktor yang


MempengaruhiPerilakuSeksualPranikahpadaRemaja.

Stephenson, K., Amthor, R., Mallowa., et al. 2010. Consuming Cassava As A Staple
Food Places Children 2-5 Years Old at Risk For Inadequate Protein Intake,
an Observational Study In Kenya and Nigeria. Nutrition Journal, 9:9.
Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.nutritionj.com

Suhardjo. 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulastri, D. 2012. Faktor Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah di
Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Bagian Ilmu Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Padang: Majalah Kedokteran Andalas.

Taguri, A.E., Mahmud, S.M., Monem, A., et al. 2008. Risk Factor For Stunting
Among Under Five in Libya. Public Health Nutrition, 12 (8), 1141-
1149. Diakses pada 10 Februari 2019 dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Tehsome, Beka, et al. 2008. Risk Factor For Stunting Among Under Five in Libya.
Public Health Nutrition.

The Lancet. 2008. The Lancet’s Series on Maternal and Child Undernutrition
Executive Summary. Diakses pada 10 Februari 2019 dari
www.thelancet.com

Trihono, Atmarita, Tjandrarini D., et al. 2015. Pendek (stunting) di Indonesia,


masalah dan solusinya. Jakarta: Lembaga penerbit Balitbangkes.

UNICEF. 2012. Ringkasan Kajian Gizi. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan -


Kementerian Kesehatan RI.

WANI, Y. A., & Hadi, H. (2010). Perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada
anak-anak stunted usia 1-3 tahun di permukiman kumuh Kota Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Utami, T. (2017). PERBEDAAN STATUS GIZI STUNTING DAN


PERKEMBANGAN ANTARA BALITA RIWAYAT BBLR DENGAN
BALITA BERAT LAHIR NORMAL. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 46-56.

Yimer, G. 2000. Malnutrition Among Children in Southern Ethiopia: Levels and


Risk Factors. Ethiop. J. Health Dev, 14(3): 283-292.

Zere, Eyob., Diane McIntyre. 2003. Inequities In Under-five Child Malnutrition In


South Africa. International Journal for Equity in Health, 2:7. Diakses pada
10 Februari 2019 dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Anda mungkin juga menyukai