Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Al-Anshori (2013). “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan
(Studi di Kecamatan Semarang Timur). Journal of Nutrition College : Vol
2,No.4[online].Tersedia:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/articl
e/view/3830 (1 Mei 2018)

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Atikah Rahayu, dkk., 2015 “Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada
Anak Usia Bawah Dua Tahu”. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
Vol. 10, No. 2. Banjarmasin : Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia

Astari, LD., Nasoetion, A., Dwiriani, CM. 2006. Hubungan Konsumsi ASI dan MP-
ASI Serta Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan di Kabupaten Bogor.
Jurnal.repository.ipb.ac.id/.../Hubungan%20Konsumsi%20Asi%20%26%
20MP-Asi.pdf

Assis, AMO, et al. 2004. “Childhood Stunting in Northeast Brazil: The Role Of
Schistosoma Mansoni Infection and Inadequate Dietary Intake”.
European Journal of Clinical Nutrition (2004) 58, 1022–1029. [online].
Tersedia: www.nature.com/ejcn (01 Mei 2018

Astutik, R.Y., 2014. Payudara Dan Laktasi. Salemba Medika.

BPS. 2014. “Kajian Indikator Sustainable Development Goals (SDGs)” [online].


Tersedia: https://media.neliti.com/media/publications/48852-ID-kajian-
indikator-sustainable-development-goals.pdf (23 Maret 2018)

Brown. J. E. 2008. Nutrition Through the life cycle, Fourth. Belmont: Thomason
Wadswoth.

Black, R. Victora, G. Walker, P. Bhutta, Z. Christian, P. Onis, M. Ezzati.


McGregor, S. Katz, J. Martorell, R. Uauy, R., (2013). Maternal and child
undernutrition and overweight in low income and middle-income
countries, The Lancet. 382 (13), 427 – 451

Bloss E, Wainaina F & Bailey RC (2004). Prevalence and predictors of


underweight, stunting, and wasting among children aged 5 and under in
Western Kenya. School of Public Health and Tropical Medicine, Tulane

70
71

University, New Orleans, LA, USA. Journal of Tropical Pediatrics. Vol.


50, No. 5. Oxford University Press 2004; all rights Reserved

Damanik, MR, Ekayanti, I, & Hariyadi, D. 2010. “Analisis Pengaruh Pendidikan


Ibu Terhadap Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat”. Jurnal
Gizi dan Pangan, vol. 5 no. 2. [online]. Tersedia:
www.journal.ipc.ac.id (01 Mei 2018)

Dahlan Sopiyudin. 2016. Besar Sampel Dalam Penelitian Kedokteran dan


Kesehatan. Jakarta : Epidemiologi Indonesia

Dewi dan Nadya (2017). “Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi Dan Seng
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 6-23 Bulan”. Research Study.
Received: 27-08-2017, Accepted: 29-09-2017, Published online: 27-12-
2017 doi: 10.20473/amnt.v1.i4.2017.361-36

Departemen Kesehatan RI 2000. Pola makan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007,


Laporan Nasional 2007, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan


Pendamping Air Susu Ibu Lokal Tahun 2006, Jakarta

Diana, F. M. 2006. “Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Batita di
Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang Tahun
2004”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, I (1). [online]. Tersedia:
www.jurnalkesmas.com (01 Mei 2018)

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. 2012. Situasi derajat kesehatan. Profil


Kesehatan Kabupaten Cianjur Tahun 2012.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, 2017. Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB)
tingkat Kabupaten Cianjur tahun 2017. Cianjur. Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur

Dwi puji khasanah1, dkk., 2015 “Hubungan antara pemberian makanan


pendamping asi (mp-asi) dengan kejadianstunting anak usia 6-23 bulan di
kecamatan sedayu” Jurnal. Yogyakarta : Universitas Alma Ata Yogyakarta

Djaiz J. (2009). Hubungan antara asuhan makan bayi dan pertumbuhan anak pada
usia 2 tahun di daerah Kelurahan Babakan Surabaya, Kecamatan
Kiaracondong Bandung. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakutas
Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin
72

Endah Mayang Sari, dk. 2016. “Asupan Protein, Kalsium Dan Fosfor Pada Anak
Stunting Dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan”. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia Vol 12 : 152-159, ISSN 2502-4140 [online]. Tersedia:
https://jurnal.ugm.ac.id/jgki (01 Mei 2018)

Etin Mei Sari 2017. Hubungan Riwayat Bblr Dengan Kejadian Stunting Pada Anak
Usia 7-12 Bulan Di Desa Selomartani Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan”
Jurnal Naskah Publikasi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita
(12 – 59 bulan) di Sumatera) (Thesis). Depok: FKM UI

Gibson, R.S. 2005. Priciples of Nutrition Assessment. New York: Oxford


University Press, Inc.

Girsang BM. 2009. Pola perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) oleh ibu di
rumah sakit dan di rumah dan hal-hal yang mempengaruhi: study
grounded theory. (Tesis). Universitas Indonesia.

Hana Sofia A & Martha I Kartasurya. 2012. “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada
Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati” Journal of
Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 30-37.
Semarang: FK UNDIF [online]. Tersedia: http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jnc (01 Mei 2018).

Hanum S, Hasanah O, Elita V. 2014. Gambaran morbiditas bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru. JOM PSIK. 1(2): 1-8.

Haryono, Rudi dan Sulis Setianingsih. 2014. Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah
Hati Anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Hendra Agus AL-Rahmad , dkk., 2013 “Kajian Stunting Pada Anak Balita
Ditinjau Dari Pemberian Asi Eksklusif, Mp-Asi, Status Imunisasi Dan
Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh”. Jurnal Kesehatan. Vol.6
No.2, November 2013, 169 – 184. Aceh : Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Aceh.

Hidayah, N. R. 2011. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting


pada Balita Usia 24 – 59 Bulan di Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2010. (Skripsi). Depok: FKM UI.

Hien, N. N. dan S.Kam. 2008. “Nutritional Status and the Characteristics Related
to Malnutrition in Children Under Five Years of Age in Nghean,
73

Vietnam”. J Prev Med Public Health, 41(4): 232-240. [online].


Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

IDAI 2010. Rekomendasi No. : 002/Rek/PP IDAI/XI/2010 Tentang Air Susu Ibu
Dan Menyusui.Jakarta: Ikaran Dokter Anak Indonesia. [online].
Tersedia:http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wpcontent/uploads/2017/03/R
ekomendasi-IDAI-Air-Susu-Ibu-dan-Menyusui.pdf ( 26 Maret 2018)

IDAI. 2010. Pemberian Asi Pada Bayi Lahir Kurang Bulan. [online].
Tersedia: http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/pemberian-asi-pada-
bayi-lahirkurang-bulan.html (01. Mei 2018)

Infodatin 2016. Situasi Balita Pendek. Kemenkes RI : Jakarta

Infodati. 2014. Situasi dan Analisis Asi Ekslusif. Kemenkes RI: Jakarta

Irmawaty Bentian., dkk. 2015. Faktor Resiko Terjadinya Stunting Pada Anak TK
Di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan
Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. JIKMU, Volume 5 No 1. Manado :
Program Studi IKM Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

Istiftiani, Nourmatania. 2011. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI


dan Faktor Lain dengan Status Gizi Naduta di Kelurahan Depok
Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011 (Skripsi). Depok:
FKM UI.

Isfi Sabila, I. (2017). Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Riwayat Penyakit Infeksi
dengan kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan. Skripsi. Fakultas
Kedokteran : Universitas Muhammadiyah Semarang.

Kemenkes RI. 2010. Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak, Jakarta.

Kemenkes RI. 2011. Standar Antopometri Penilaian Status GiziAnak, Jakarta

Kemenkes RI. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


195/MENKES/SK/XII/2010Tentang Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI. 2013. “ Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar” [online].


Tersedaia:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%2
0Riskesdas%202013 (23 Maret 2018)

Kemenkes RI. 2015. Hasil Pemantauan Status Gizi dan Penjelasannya tahun 2015.
Jakarta: Kemenkes RI
74

Kemenkes RI. 2016. Hasil Pemantauan Status Gizi dan Penjelasannya tahun 2016.
Jakarta: Kemenkes RI

Kemenkes RI. 2017. Hasil Pemantauan Status Gizi dan Penjelasannya tahun 2017.
Jakarta: Kemenkes RI

Khoirun Ni’mah & Siti Rahayu Nadhiroh. 2015. “Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal. Vol. 10, No. 1 Januari–Juni
2015: hlm. 13–1. Surabaya : Departemen Gizi Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Kumar, Dinesh, et al. 2006. “Influence of Infant-feeding Practices on Nutritional


Status of Under-five Children”. Indian J Pediatr, 73 (5): 417-421.
[online]. Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

Kusuma, K. E. 2013. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun
(Studi Di Kecamatan Semarang Timur). Journal of Nutrition College Vol.2
No.4.[online]. Tersedia: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jnc . (23
Maret 2018)

Kosim M. Sholeh, dkk. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia.

Kusharisupeni. 2008. Gizi dalam daur kehidupan (prinsip-prinsip dasar). Gizi dan
kesehatan masyarakat. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kliegman RM. 1999. Janin dan Bayi Neonatus. Dalam: Behrman RE, Kliegman,
RM, Arvin AM, penyunting. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-15
Vol. 1. Editor edisi bahasa indonesia: A. Samik Wahab. Jakarta: EGC.
558–76.

Lourenço, Villamor, Augusto, dan Cardoso. 2012. “Determinants of linear growth


from infancy to school-aged years: a population-based follow-up study
in urban Amazonian children”. BMC public health, 12:265. [online].
Tersedia: . www.biomedcentral.com (01 Mei 2018)

Maryunani, Anik. (2012). Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif Dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2007. Pengantar kuliah obstetri.
Jakarta: EGC.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC

Masithah T., Soekirman, dan D. Martianto. 2005. “Hubungan Pola Asuh Makan
Dan Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Batita Di Desa Mulya Harja”.
75

Media Gizi Keluarga, 29 (2): 29-39. [online]. Tersedia:


www.repository.ipb.ac.id (01 Mei 2018).

MCAI. 2015. Millennium Challenge Account – Indonesia: Stunting Dan Masa


Depan Indonesia. [online]. Tersedia: http://mca-indonesia.go.id/wp-
content/uploads/2015/01/Backgrounder-Stunting-ID.pdf (26 Maret 2018).

Medhin, Girma et al. 2010. “Prevalence and Predictors Of Undernutrition Among


Infants Aged Six and Twelve Months In Butajira, Ethiopia: The P-MaMiE
Birth Cohort”. Medhin et al. BMC Public Health, 10:27. [online].
Tersedia: www.biomedcentral.com (01 Mei 2018)

Meadow S.R dan Newell S.J., 2005. Lecture Notes: Pediatrika. Edisi 7. Jakarta:
Erlangga.

Milman, Anna, et al. 2005. “Differential Improvement among Countries in Child


Stunting Is Associated with Long-Term Development and Specific
Interventions”. The Journal of Nutrition, 135: 1415-1422. [online].
Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

Mongkholchati, (2010). ―Prevalence and Incidence of Child Stunting from Birth


to Two Years of Life in Thai Children. Jurnal Medical Association Thai
2010; 93 (12): 1368 78

Narendra, M. B., et al 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung
Seto.

Nasution, D. Nurdiati, D.S. & Huriyati, E., (2014). Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) dengan Kejadian Stunting pada AnakUsia 6-24 Bulan, Jurnal Gizi
Klinik Indonesia, 11 (01) 31-37.

Neldawati. 2006. Hubungan Pola Pemberian Makan pada Anak dan Karakteristik
Lain dengan Status Gizi Balita 6-59 Bulan di Laboratorium Gizi
Masyarakat Puslitbang Gizi dan Makanan (P3GM) (Analisis Data
Sekunder Data Balita Gizi Buruk Tahun 2005) (Skripsi). Depok: FKM UI.

Newfoundland labrador. 2007. Feeding Your Baby : 6-12 Months. Health


Canada.Hal 21-26

Notoatmodjo, Soekid. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.


Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurul Fajrina, 2016. “Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul”. Naskah Publikasi.
76

Yogyakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyahyogyakarta.


[online].Tersedia:http://digilib.unisayogya.ac.id/2051/1/NASKAH%20P
UBLIKASI%20%28NURUL%20FAJRINA%20201510104302%29.pdf
(01 Mei 2018)

Nurlenika & Mei Muhartati “ Hubungan Asupan Garam Beryodium Pada Ibu Saat
Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di
Puskesmas Wonosari Igunung Kidul” Jurnal. Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Oktavia, Rita. 2011. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu dalam
Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Baduta di Puskesmas Biaro
Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Tahun 2011 (Skripsi).
Depok: FKM UI.

Paramitha Anisa.2012. Faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting


pada balita usia 25 – 60 bulan di kelurahan kalibaru depok tahun 2012.
Skripsi. Depok: FKM UI.

Pengan. Johan., dkk. 2015 . Hubungan Antara Riwayat Pemberian Asi Eksklusif
Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan (studi di wilayah
kerja Puskesmas Luwuk Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai
Sulawesi Tengah). Jurnal Penelitian. Manado: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Sam Ratulangi Manado [online]. Tersedia:
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/JURNAL-JOHAN-
1.pdf (23 Maret 2018)

Peng, Y.M. Huang, B. Biro, F. & Slap, G., (2005). Outcome of Low Birthweight in
China: A 16-year longitudinal study

Proverawati, A & Ismawati, C., (2010). BBLR, Berat Badan Lahir Rendah, Nuha
Medika, Yogyakarta.

Putra, SR. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan. Jogjakarta: D-Medika.

Ramli, et al. 2009. “Prevalence and Risk Factors For Stunting and Severe
Stunting Among Under-Fives in North Maluku Province of Indonesia”.
BMC Pediatrics 9: 64. [online].Tersedia: www.biomedcentral.com (01
Mei 2018)

Rahayu. (2011). Hubungan Pendidikan Orang Tua Dengan Perubahan Status


Stunting Dari Usia 6-12 Bulan Ke Usia 3-4 Tahun

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
77

Putra IWGAE. 2012. Pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pencapaian


berat normal pada bayi berat lahir rendah di kabupaten temanggung
tahun 2011. Tesis. Universitas Indonesia.

Purnamasari, D. U., M. I. Kartasurya dan A. Kartini. 2009. Determinan growth


faltering (guncangan pertumbuhan) pada bayi umur 2-6 bulan yang Lahir
dengan dengan Berat Badan Normal. Media Medika Indonesia Volume 43
Nomor 5 hal 242

Santoso O, Aditya W, Retnoningrum D. 2009. Hubungan kebersihan mulut dan


gingivitis ibu hamil terhadap kejadian bayi berat badan lahir rendah kurang
bulan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan jejaringnya. Media Medika
Indonesia. 43(6): 288–94

Sedgh, Gilda, et al. 2000. “Dietary Vitamin A Intake and Nondietary Factors Are
Associated with Reversal of Stunting in Children”. The Journal of
Nutrition, 130: 2520-2525. Diakses pada 19 Januari 2012 dari
www.jn.nutrition.org (01 Mei 2018)

Semba, R. D. dan M. W. Bloem. 2001. Nutrition and Health in Developing


Countries. New Jersey: Humana Press.

Semba, R. D., et al. 2008. “Effect of Parental Formal Education on Risk of Child
Stunting in Indonesia and Bangladesh: A Cross Sectional Study”. The
Lancet Article, 371: 322–328. [online]. Tersedia: www.lancet.com
(01 Mei 2018)

Silangit AD. 2013. Pengaruh faktor demografi dan perawatan antenatal pada ibu
terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kelurahan Lau Cih
Kecamatan Medan Tuntungan 2012. Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Sinclair, David 1986. Human Growth After Birth Fouth Edition. New York: Oxford
University Press.

Sistiarani C. 2008. Faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko
terhadap kejadian BBLR (Studi pada ibu yang periksa hamil ke tenaga
kesehatan dan melahirkan Di RSUD Banyumas Minat) tahun 2008. Tesis.
Universitas Diponegoro

Silangit AD. 2013. Pengaruh faktor demografi dan perawatan antenatal pada ibu
terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kelurahan Lau
Cih Kecamatan Medan Tuntungan 2012. Tesis. Universitas Sumatera
Utara.
78

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Direktorat Jendral


Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Stephenson, K. et al. 2010. “Consuming Cassava As A Staple Food Places
Children 2-5 Years Old at Risk For Inadequate Protein Intake, an
Observational Study In Kenya and Nigeria”. Nutrition Journal, 9:9.
[online]. Tersedia: www.nutritionj.com (01 Mei 2018)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surasmi A, Handayani S, Kusuma HN. 2003. Perawatan bayi risiko tinggi. Jakarta:
EGC

Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Supariasa., dkk. 2002.Penilaian status gizi. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC

Suryoprajogo, M. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: Keyword

Surasmi A, Handayani S, Kusuma HN. 2003. Perawatan bayi risiko tinggi.


Jakarta: EGC.

Suhardjo. 2003. Berbagai cara pendidikan gizi. Jakarta. Bumi Aksara

Taguri, A. E., et al. 2007. “Risk Factor For Stunting Among Under Five in
Libya”. Public Health Nutrition, 12 (8), 1141-1149. [online]. Tersedia:
.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

Tehsome B, Makau W, Getahun Z, Taye G 2009. “Magnitude and Determinants


of Stunting In Children Underfive Years of Age In Food Surplus Region
of Ethiopia: The Case Of West Gojam Zone. Ethiop”. J. Health Dev.,
23(2): 98-106. [online]. Tersedia: www.ejhd.uib.no (01 Mei 2018)

UNICEF. 2013. “Key Facts and Figures on Nutrition” [Online].Tersedia:


http://www.who.int/pmnch/media/news/2013/20130416_unicef_factsheet
.pdf (23 Maret 2018)

Victora, C.G. Adair, L. Fall, C. Hallal, P.C. Martorell, R. Richter, L. & Sachdev,
H.S. (2008). Maternal and child undernutrition: consequences for adult
health and human capital, Lancet. 371(9609) 340-357.

WHO. 2010. WHO / UNICEF joint monitoring programme (JMP) for water supply
and sanitation [online]. Tersedia: Available from:
http://www.wssinfo.org/ (01 Mei 2018)

WHO. 2011. Guidelines on optimal feeding of low birth-weight infants in low-and


middle-income countries. Switzerland: WHO Press.
79

WHO. 2011. Guidelines on optimal feeding of low birth-weight infants in low-and


middle-income countries. Switzerland: WHO Press.

WHO. 2012. Global nutrition targets 2025 Stunting Policy Brief. Geneva: World
Health Organization. [online]. Tersedia:
http://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pd
f (26 Maret 2018).

WHO (2014). WHA Global Nutrion Targets 2025 : Stunting Policy Brief. WHO
Press: Genev

Wiyogowati, C. (2012). Kejadian Stunting Pada Anak Berumur di Bawah Lima


Tahun (0-5 Bulan) di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (Analisis Data
Riskesdas Tahun 2010). Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Depok.

Wiji, R.N. (2013). ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wulandari, F. I., Iriana, N. R., 2013. Karakteristik Ibu Menyusui Yang Tidak
Memberikan Asi Eksklusif Di UPT Puskesmas Banyudono I Kabupaten
Boyolali. INFOKES. Vol. 3: 25-32.

Yimer, G. 2000. “Malnutrition Among Children in Southern Ethiopia: Levels and


Risk Factors”. Ethiop. J. Health Dev, 14(3): 283-292. [online].
Tersedia: www.ejhd.uib.no (01 Mei 2018)

Yusrin WK. 2012. Pengukuran antropometri pengganti untuk mendeteksi kasus


BBLR di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya tahun 2011. Tesis.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Zahraini, Y. 2009. Hubungan Status Kadarzi Dengan Status Gizi Balita 12-59
Bulan Di Propinsi Di Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Jakarta.

Zere, Eyob & Diane McIntyre. 2003. “Inequities In Under-five Child Malnutrition
In South Africa”. International Journal for Equity in Health. International
Journal for Equity in Health, 2:7. [online]. Tersedia:
www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai