Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

Al-Rahmad, dkk. (2013). Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian
ASI Eksklusif, MP ASI, Status Imunisasi, dan Karakteristik Keluarga di Kota
Banda Aceh. Jurnal kesehatan Ilmiah Nasuwakes. 6(2) 169 – 184

Amanda, A. (2014). Hubungan Asupan Zat Gizi (Energi, Protein, Besi dan Seng),
Stunting, dan Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik Anak di Wilayah
Kerja Puskesemas Kebayoran Lama. Skripsi FKIK UIN. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta

Anggraini, A.D. (2018). Periode Emas 1000 Hari Pertama Kehidupan. Indonesia
baik.id. tersedia [Online] : http://indonesiabaik.id/infografis/periode-emas-
1000-hari-pertama-kehidupan# [13 April 2019]

Anugraheni, HS. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12 – 36
Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. FKUNDIP. Universitas
Diponegoro

Astuti, D.K. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu dan Pola Asuh Gizi dengan
Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulon Progo DIY. Skripsi FIK
UMS. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Naskah Publikasi

Aulia, D. (2016). Determinan Stunting Pada Anak Usia 24 – 59 Bulan di Kelurahan


Cihampar, Kecamatan Bogor Utara. Skripsi Departemen Gizi Masyarakat
IPB. Institut Pertanian Bogor

Dalimunthe, S.M. (2015). Gambaran Faktor – Faktor Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 24 – 59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Skripsi FKIK UIN.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2002). Pemantauan Pertumbuhan


Anak. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Makanan Pendamping ASI.


Jakarta : Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman Pemberian


Makanan Bayi dan Anak dalam Situasi Darurat. Jakarta : Depkes RI.

90
91

Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.


Jakarta : Depkes RI

Desyanti, dkk. (2017). Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene
dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24 – 59 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Simolawang, Surabaya. Jurnal Kesehatan Universitas
Airlangga. 1(3) 243 – 251

Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya (2016). Data Bulan Penimbangan Balita


(BPBI) tahun 2016. Kab. Tasikmalaya : Dinkes

Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya (2017). Data Bulan Penimbangan Balita


(BPBI) tahun 2017. Kab. Tasikmalaya : Dinkes

Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya (2018). Data Bulan Penimbangan Balita


(BPBI) tahun 2018. Kab. Tasikmalaya : Dinkes

Dirgantara, dkk. (2017). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dan Pemberian ASI
Eksklusif dengan Status Gizi Anak Usia 7 – 12 Bulan di Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang. Jurnal Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta. 19. (2). 91 – 96

Dirjen PP dan PL Depkes RI (2014). Buku Ajar Imunisasi. Tersedia [Online] :


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/10/03
Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-2015-small.pdf [7 Maret 2019]

Eka, S. (2012). Gambaran Pola Asuh Makan pada Anak Usia Bawah Tahun
(Baduta) Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamulya Kabupaten
Tangerang. Skripsi FKIK UIN. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Eveline, Djamalaludin, Nanang. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita.
Jakarta : PT Wahyu Media

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2018). Pemberian Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP – ASI). [Online]. Tersedia : www.idai.or.id/artikel/klinik/
asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi?utm_source=
newsletter&utm_medium=email&utm_campaign= idai-newsletter&utm_
content=booklet+pemberian+makanan+pendamping+air+susu+ibu+%28
MPASI%29 [9 Juni 2019]
92

Kahfi, A. (2015). Gambaran Pola Asuh Pada Baduta Stunting Usia 13 – 24 Bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang Tahun 2015.
Skripsi FKIK UIN. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (2018).


Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Infodatin Situasi dan Analisis


ASI Eksklusif. Jakarta Selatan : Kemenkes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Modul Pelatihan Konseling :


Pemberian Makan Bayi dan Anak. Jakarta Selatan : Kemenkes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman Pelaksanaan


Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :
Kemenkes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Buletin Jendela Data dan


Informasi Kesehatan Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta
Selatan : Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Hasil Utama Riset Kesehatan


Dasar 2018. Jakarta : Kemenkes RI

Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional. (2018). Pedoman


Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegerasi di
Kabupaten/Kota. Jakarta : BAPPENAS

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No : 1995/MENKES/SK/XII/


2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak

Kullu, V.M. (2018). “Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting
Pada Balita Usia 24 -59 Bulan Di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017.

Lubis, R. (2008). Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Balita Wilayah
Kerja Puskesmas Pantai Cermin. Skripsi FKM USU. Universitas Sumatera
Utara
93

Maywita, E. (2015). Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Stunting Pada Balita Umur
12 – 59 Bulan di Kelurahan Kampung Baru Kec. Lubuk Begalung Tahun
2015. Jurnal Riset Medan. 3(1) : 56 – 65

Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka


Cipta

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :


Rineka Cipta

Pramesty, B.D. (2014). Hubungan Pola Asuh Dengan Pertumbuhan Balita Gizi
Kurang (1 – 5 Tahun). Skripsi FIK UNSIL. Universitas Siliwangi

Puskemas Singaparna (2018). Data Bulan Penimbangan Balita (BPBI) tahun


2018. Kec. Singaparna : Puskesmas Singaparna

Rahman, T.A. (2015). Analisis Statistika Penelitian kesehatan. Bogor :In Media.

Rahmayana. (2014). Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia
24 – 59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong
Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. Skripsi FIK UIN. UIN
Alauddin Makassar

Renyoet, dkk. (2013). Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia
6 – 23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar. Skripsi
FKM UNHAS. Universitas Hasanuddin

Rokhana, N.A. (2005). Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh
Gizi Dengan Status Gizi Anak Balita di Betokan Demak. Skripsi : FIK UNS.
Universitas Negeri Semarang

Sariningsih, N. (2015). Hubungan Antara Pola Asuh dengan Status Gizi Anak
Bawah Dua Tahun. Skripsi FIK UNSIL. Universitas Siliwangi

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Pusat Bahasa Depdiknas


94

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana

Welasih BD, Wirjatmadi B.(2012). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan


Status Gizi Balita Stunting. The Indonesian Journal of Public Health
2012;8(3):99-104.

Welford, Heater. 2001. Menyusui Bayi Anda. Terjemahan oleh Ayudiah Pitaloka.
Jakarta : PT. Dian Rakyat

WHO. (2017). Global Database on Child Growth and Malnutrition. Tersedia


[Online] : http://www.who.int/nutgrowthdb/about/introduction/en/index6.
html [10 Juli 2019]

Wiyogowati, C. (2012). Kejadian Stunting Pada Anak Berumur Dibawah Lima


Tahun (0 – 59 Bulan) di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (Analisis Data
Riskesdas 2010). Skripsi FKM UI. Universitas Indonesia

Yudianti, 2016. Pola Asuh Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Polewali

Mandar. Jurnal Kesehatan Manarang. 2(1) : 21 – 25

Anda mungkin juga menyukai