Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M. & Wirjatmadi, B., 2013. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Ajao KO dan OT Afolabi. 2000. Influence of Family Size, Househood Securiy Food Status, Child
Care Practices on the Nutrience Status of Under Five Children in Ile Ife Nigeria.
Obafemi Owolowo Universtity, Ile Ife. Negeria.
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Anisa, Paramitha. 2012. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 25 - 60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skipsi. Program Studi Gizi
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
Anindita, Putri. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan
Protein dan Zinc dengan Stunting (Pendek) pada Balita Usia 6- 35 Bulan di Kecamatan
Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM). Gizi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro. Volume 1,
Nomor 2, Tahun 2012
Arfines. Prisca Petty, dan Fithia Dyah Puspitasari. 2017. Hubungan Stunting dengan Prestasi
Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh, Kotamadya Jakarta Pusat. Buletin
Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 1, Maret 2017: 45 – 52
Arikunto, (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Cipta
Astari, L. D., A. Nasoetion, dan C. M. Dwiriani. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola
Pengasuhan, dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media Gizi dan Keluarga
29 (2): 40-46. Diakses pada 15 Oktober 2017 dari www.repository.ipb.ac.id

Baraldi. L. G & Wolney. L. C. (2013). Parent’s social status and children’s nutrition influence on the
university entrance of young adults in the last two decades in Brazil. REV BRAS
EPIDEMIOL SUPPL D.S.S. H. 116-125

Boggin, Barry.1999. Patterns of Human Growth (2nd ed). Cambridge: Cambride University
Press

65
66

Dalimunthe, Shella Monica. 2015. Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-
59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas
2010). Skripsi. Peminatan Gizi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Depkes RI, 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang. Jakarta:
Kemenkes.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 1991. Kurikulum dalam Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
Hestunigtyas, R.T. (2013). Pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu
dalam pemberian makanan, dan asupan zat gizi anak stunting usia 1-2 tahun di
kecamatan semarang timur. Journal UNDIP

Jahari, B.A. 2004. Penilaian Status Gizi Berdasarkan Antropometri. Puslitbang Gizi dan Makanan.
Depkes RI
Libya”. Public Health Nutrition,12 (8), 1141-1149. Diakses pada 11 Oktober 2017 dari
www.ncbi.nlm.nih.gov
Milman A, Frongillo E a, de Onis M, Hwang J-Y. Differential improvement among countries in
child stunting is associated with long-term development and specific interventions. J Nutr.
2015
Narsikhah, R.(2012). Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di kecamatan
semarang timur. Journal UNDIP.

Neldawati. 2006. Hubungan Pola Pemberian Makan pada Anak dan Karakteristik Lain dengan
Status Gizi Balita 6-59 Bulan di Laboratorium Gizi Masyarakat Puslitbang Gizi
dan Makanan (P3GM) (Analisis Data Sekunder Data Balita Gizi Buruk
Tahun 2005) (Skripsi). Depok: FKM UI.
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Oktaria, Zilda. 2012. Hubungan berat lahir dan Faktor-faktor lainnya dengan kejadian stunting
pada balita usia 24-59 bulan di Provinsi Ace, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan
Lampurg tahun 2010. Skirpsi. Program Studi Gizi. Fakultas Ilmu Kesehatan.
Universitas Indonesia.
Oktavia, Rita. 2011. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI
Eksklusif dengan Status Gizi Baduta di Puskesmas Biaro Kecamatan Ampek Angkek
67

Kabupaten Agam Tahun 2011(Skripsi).Depok: FKM UI.

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan riskesdas 2013. Jakarta: Balitbangkes;


2013.
Perkembangan Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan Public Health Nutrition,
Editor. Gibney, M.J, Margaretts, B.M., Kearney, J.M. & Arab, L Blackwell Publishing
Ltd, Oxford
Picauly I, & Aspatria U. 2012. Analisis determinan stunting dan dampaknya terhadap
prestasi belajar anak sekolah dasar di Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba
Timur.Jurnal Pangan, Gizi, dan Kesehatan Masyarakat, 4(3), 1100—1110
Picauly, Intje dan Sarci Magdalena Toy. 2013. Analisis Determinan Dan Pengaruh Stunting
Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur, NTT. Jurnal
Gizi dan Pangan, Maret 2013, 8(1): 55—62.
Picauly I, Toy SM. 2013. Analisis Determinan Dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi
Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan. 8
(1) : 55 – 62.
Province of Indonesia. BMC Pediatrics, 9-64.doi:10.1186/1471-2431-9-64.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori-teori Belajar dan Apilkasi Pembelajaran Motorik. Deskripsi dan
Tindakan Kritis.Bandung. Nusa Media
RAHMANINGRUM, ZELLA NOVI. 2017. Hubungan Antara Status Gizi (Stunting Dan Tidak
Stunting) Dengan Kemampuan Kognitif Remaja Di Sukoharjo, Jawa Tengah Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ramli, et al. 2009. Prevalence and Risk Factors For Stunting and Severe Stunting Among
Under-Fives in North Maluku Province of Indonesia. BMC Pediatrics Diakses pada
20 Oktober 2017 dari www.biomedcentral.com.
Ramli, Agho, K. E., Inder, K. J., Bowe, S. J.Jacobs, J. & Dibley, M. J. (2009). Prevalence and
risk factors for stunting and severe stunting among under-fi ves in North Maluku.
RISKESDAS. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2009. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Riyadi H, Khomsan A, Sukandar D, Faisal A & Mudjajanto ES. 2006. Studi tentang status gizi
pada rumah tangga miskin dan tidak miskin. Jurnal Indonesia Food, 29(1), 33—46.
68

Sardiman A M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara
Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 1996. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian
Rakyat.
Soetjiningsih, 2014. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV.
Sagung Seto
Semba RD, Pee S De, Sun K, Sari M, Akhter N, Bloem MW. Semba RD, Pee S De, Sun K, Sari M,
Akhter N, Bloem MW. Effect of parental formal education on risk of child stunting in
Indonesia and Bangladesh: a cross-sectional study. Lancet. 2008;371(9609):322-8.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soekirman. 2000. Ilmu gizi dan Aplikasinya: untuk Keluarga dan Masyarakat.

Sudjana (2004). Teknis Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Transito

Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Suhardjo. 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara


Sulastri, D., 2012. Faktor Determinan Kejadian stunting Pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan
Lubuk Kilangan Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 36(1), pp. 39-50
Suryabrata Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Sulistyoningsih, H., 2012. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

Syafiq, Ahmad. 2012. “Tinjauan Atas Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini” BAPPENAS.
Diakses pada 12 Oktober 2017 dari www.pkmsobo.banyuwangikab.go.id
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sjahmien, M. (2003). Ilmu gizi jilid 2. Jakarta: PT Bharatara Niaga Media.
The Lancet. 2014. Maternal and Child Undernutrition: What works Interventions for Maternal and
Child Undernutrition and Survival. 371. Diakses pada 10 Oktober 2017
www.thelancet.com.
Uno, Hamzah. 2014. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
Wasty Soemanto. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
69

WHO/UNICEF. 2015. Feeding and Nutrition of Infants and Young Children. WHO Regional
Publications, European Series, No. 87, P. 17
World Health Organisation (2014). Growth Refrence 5-19 years.
http://www.who.int/growhtref/who2007_bmi_for_age/en/. Diakses pada 30 november
2014
Yimer, G. 2013. Malnutrition Among Children in Southern Ethiopia: Levels and Risk Factors.
Ethiop. J. Health Dev, 14(3): 283-292. Diakses pada 13 Maret 2012 dari
www.ejhd.uib.no
http://eprints.undip.ac.id/38427/1/464_ROUDHOTUN_NASIKHAH_G2C008064. Diakses
tanggal 4 April 2018

Anda mungkin juga menyukai