Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR PUSTAKA

1. Sutomo, B dan Anggraini, DY. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Balita &
Batita. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka
2. Putri, DSK dan Wahyono, TYM. 2013. Faktor langsung dan tidak langsung
yang berhubungan dengan kejadian wasting pada anak umur 6 – 59 bulan di
Indonesia tahun 2010. Media Litbangkes, 23(3), 110- 121.
3. Suwarningsih. 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Pendidikan Formal
Ibu Rumah tangga Dengan Pemberian Pangan Balita di Wilayah Binaan
Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017 Pemantauan status gizi
dan Indikator kinerja gizi. Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.
5. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016 Pemantauan status gizi
dan Indikator kinerja gizi. Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.
7. Dinas Kesehatan Kota Padang. 2016. Data Penimbangan Massal per
Kabupaten/Kota Propinsi Sumbar tahun 2016 .
8. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2007. Rencana Aksi Nasional
Pangan dan Gizi 2006-2010. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional:
Jakarta.
9. Arlius, A. 2017.Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga Dengan Status Gizi
Balita di Desa Palasari dan Puskesmas Kecamatan Legok, Kabupaten
Tangerang. Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, No 3, Desember 2017: 359-
375
10. Amelia, F. 2008. Konsumsi Pangan, Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan
Status Gizi Pada Remaja di Kota Sungai Penuh KabupatenKerinci Propinsi
Jambi. Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga.
Fakultas Pertanian: Institut Pertanian Bogor.
11. Hapsari, I. 2011. Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita
Di Desa Jatisari Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Universitas Negeri
Semarang.
12. Jamaris, M. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: Grasindo
13. Sutomo B dan Anggraini DY. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Balita &
Batita. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka
14. Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Jakarta : Puspa Swara.
15. Septiari, B. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta: Nuha Medika
16. Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia: Jakarta
17. Rieuwpassa. 2005. Biskuit Konsentrasi Protein Ikan dan Probiotik Sebagai
Makanan Tambahan Untuk Meningkatkan Antibodi Iga dan Status Gizi Anak
Balita. Institut Pertanian Bogor. Bogor
18. Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
EGC.
19. Sirajuddin, dkk. 2014. Survei Konsumsi Pangan. EGC: Jakarta.
20. Sediaoetama, AD. (2004). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Edisi
kelima. Jakarta : Dian Rakyat. Hal. 1-244
21. Sandjaja. 2009. Kamus Gizi. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
22. Hardinsyah dan Nadiya, M . 2002. Analisis Kebutuhan Konsumsi Pangan.
Junral Gizi. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor:
Bogor.
23. Herdiana, E. 2009. Analisis Jalur Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketahanan Pangan Rumahtangga Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Institut Pertanian Bogor: Bogor.
24. Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
25. Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. FKUI, Jakarta:
Medica Aesculpalus.
26. Himawan, A. W. 2006. Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Status
Gizi Balita di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang. Jurnal.
Universitas Negeri Semarang. Semarang
27. Supariasa, IDN, Bakri B, dan Fajar I. 2012. Penilaian Status Gizi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta
28. Soedyaningsih, ER. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 1995/Menkes/SK/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
29. Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Pustaka Rihama.
Yogyakarta.
30. Hardinsyah dan Nadiya M . 2002. Analisis Kebutuhan Konsumsi Pangan.
Junral Gizi. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor:
Bogor.
31. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: 2004
32. Karsin. 2004. ” Ketahanan Pangan di Indonesia”. Prosiding: Widyakarya
Nasional Pangan dan GiziVIII. ” Ketahanan Pangan dan Gizi di Era
Otonomi Daerah dan Globalisasi”. Jakarta, tanggal 17-19 Mei 2004.
33. Hildawati I. 2008. Analisis Akses Pangan serta Pengaruhnya Terhadap
Tingkat Konsumsi Energi dan Protein pada Keluarga Nelayan Miskin.
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor: Bogor
34. Hatta,GR. 2011. Pedoman Manajemen Informsi Kesehatan di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia Press: Jakarta.
35. Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.
36. Moehji ,S. 2003. Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Papas
Sinar Sinanti.
37. Suhardjo. Pemberian Makanan Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius; 201
38. Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
39. Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
40. Windiyani T. Instrumen Untuk Menjaring Data Interval. Nominal, Ordinal
Dan Data Tentang Kondisi, Keadaan, Hal Tertentu Dan Data Untuk Menjaring
Variabel Kepribadian. J Pendidik Dasar. 2012;3(5):203–7.
41. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Standar Antropometri Penilaian Status
Gizi Anak. Indonesia; 2011
42. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. 2013.
43. YF Baliwati. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya; 2004.
44. Anggraeni, R dan R, Lantarsih. 2005. Pendapatan dan Pola Konsumsi
Rumahtangga Tani di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Jurnal.
Fakultas Pertanian. Universitas Janabadra. Yogyakarta.
45. Sari, F. 2015. Hubungan Pola Konsumsi Pangan Balita dengan Status Gizi
Balita Usia (24-59) bulan Pada Keluarga Petani Karet di Nagari Sumpur Kudus
Selatan Kabupaten Sijunjung Tahun 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Andalas : Padang.
46. Harahap, VY. 2012. Hubungan Pola Konsumsi Makanan Dengan Status Gizi
Pada Siswa SMA Negeri 2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI):Banda Aceh.
47. Notoatmodjo . 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
48. Muchlis, N. 2011.Hubungan Asupan Energy Dan Protein Dengan Status Gizi
Balita Di Kelurahan Tamamaung. Program Studi Ilmu Gizi FKM Universitas
Hasanuddin: Makassar
49. Supariasa, I. D. N, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
50. Damanik,M. R, dkk. 2010. Analisis Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Status
Gizi Balita di Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol 5(2): Pp.
69-77.
51. Nurcahyo, K dan Briawan, D. 2010. Konsumsi Pangan Penyakit Infeksi dan
Status Gizi Balita Pasca Perawatan Gizi Buruk. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol 5
(3): Pp. 164-170.
52. Sukandar, D. 2007. Studi Sosial Ekonomi, Aspek Pangan, Gizi, dan Sanitasi
Petani Sawah Beririgasi di Banjar Jawa Barat. Departemen Gizi Masyarakat.
Bogor.
53. Sajogyo. 2004. Menuju Gizi Baik yang Merata di Pedesaan dan di Kota.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
54. Astuti F. D., Sulistyowati, T. F. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan
Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Anak Prasekolah dan Sekolah
Dasar di Kecamatan Godean. Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan:Yogyakarta
55. Nainggolan J. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu dengan
Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan
Rajabasa Raya Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
56. Lestari, E. 2006 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan
Balita Pada Keluarga Petani Di Dusun Mandungan Srimartani Piyungan Bantul
Yogyakarta. Universitas Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai