Anda di halaman 1dari 68

1

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.MD GIIPIA0 TRIMESTER III


DI KLINIK UTAMA MARIANI KECAMATAN MEDAN
PETISAH KOTAMADYA MEDAN
TAHUN 2018

Disusun Oleh:

SURIATI LOMBU
NIM :P07524117157

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2018
2

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.MD GIIPIA0 TRIMESTER III


DI KLINIK UTAMA MARIANIKECAMATAN
MEDANPETISAH KOTAMADYA MEDAN
TAHUN 2018

Laporan TugasAkhir
Untuk Memenuhisalahsatusyarat tugas akhir dalammenyelesaikan
Pendidikan D-III Kebidanan pada Unit Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL)

Disusun Oleh:

SURIATI LOMBU
NIM :P07524117157

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2018
3

i
4

ii
5

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
LAPORAN TUGAS AKHIR, JULI 2018

SURIATI LOMBU
P07524117157

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.M MASA HAMIL TRIMESTER III


G2P1A0 DI KLINIK UTAMA MARIANI KECAMATAN MEDAN
PETISAH TAHUN 2018
VIII + 46 Halaman + 4 Tabel + 7 Lampiran

RINGKASAN

Menurut Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) tahun 2016, AKI
di Sumatera Utara dilaporkan di kota Medan oleh 39 Puskesmas kota Medan
berjumlah 6. Keberhasilan upaya kesehatan ibu di antaranya dapat dilihat dari
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun ke tahun. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu yaitu, melakukan asuhan
kebidanan pada ibu hamil Trimester III fisiologis.Tujuannya adalah memberikan
asuhan kebidanan kepada ibu hamil fisiologis Trimester III dengan menggunakan
pendekatan Manajemen kebidanan.
Asuhan kebidanan ini dilakukan kepada Ny.M hamil fisiologis Trimester
III, G2P1A0 di Klinik Utama Mariani KecamatanMedan PetisahTahun 2018.
Hasil yang di peroleh melalui asuhan kebidanan pada Ny. M yang dimulai
dari kehamilan trimester III fisiologis telah dilakukan ANC sebanyak 3 kali
dengan standar 10 T dan berlangsung dengan baik.
Kesimpulan yang didapatkan selama asuhan pada Ny.M berlangsung dengan
normal dan tidak ditemukan komplikasi. Ibu merasa nyaman dengan tindakan
yang dilakukan. Bagi Klinik Utama Mariani diharapkan agar selalu memberikan
pelayanan imunisasi TT bagi ibu hamil.

Kata Kunci : Ny.M, 30 tahun, G2P1A0, Asuhan Kebidanan ANC


Daftar Pustaka: 21 (2012-2017)

iii
6

iv
7

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny. MD GIIPIA0 Trimester III di Klinik
Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah Kotamadya Medan Tahun 2018”,
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Program Studi D-III Kebidanan Progsus RPL Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan
yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan menyusun
LaporanTugas Akhir ini.
3. Arihta Sembiring, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan
menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
4. Lusiana Gultom,SST,M.Kes selaku Dosen Pembimbing utama yang telah
membimbing, memberi saran dan masukan sehingga Laporan Tugas Akhir ini
dapat terselesaikan.
5. Sartini Bangun, Spd, M.Kes selaku Dosen Pembimbing pedamping yang
telah membimbing, memberi saran dan masukan sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
6. Hanna Sriyanti Saragih,SST, M.Kes selaku Penguji Utama yang telah
bersedia menguji dan memberikan kritikan, masukan sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
7. Mariani.Amd.Keb, selaku pemilik Klinik Utama Mariani dan seluruh pegawai
klinik yang telah memberikan tempat dan waktu untuk melakukan
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
8. Ny. Miranda serta keluarga responden atas kerjasamanya yang baik.

v
8

9. Kepada suami Robinson Zebua serta ketiga anak saya Angel TA Zebua,
Benesia DA Zebua, dan Orlana DA Zebua terimakasih untuk cinta, dukungan
dan doa yang selalu diberikan sehingga terselesaikannya Laporan Tugas
Akhir ini.
10. Buat Tetty Mardiani dan Karmayati serta rekan seangkatan dan pihak-pihak
yang terkait dan banyak membantu dan memberi dukungan dalam
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
kebaikan yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi
semua pihak yang memanfaatkannya.

Medan, Juli 2018

Suriati Lombu

vi
9

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan..................................................................................... i
Lembar Pengesahan..................................................................................... ii
Abstrak.......................................................................................................... iii
Kata Pengantar ........................................................................................... iv
Daftar Isi ...................................................................................................... vi
DaftarTabel.................................................................................................. vii
Daftar Lampiran.......................................................................................... viii
Daftar Singkatan ....................................................................... ................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan ........................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................... 3
1. Tujuan umum.......................................................................... 3
2. Tujuan Khusus........................................................................ 3
1.4 Sasaran,Tempat,Waktu Asuhan Kebidanan ................................ 3
1. Sasaran.................................................................................... 3
2. Tempat.................................................................................... 4
3. Waktu...................................................................................... 4
1.4 Manfaat ........................................................................................ 4
1. Manfaat Teoritis...................................................................... 4
2. Manfaat Praktis....................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 5


2.1 Kehamilan ................................................................................... 5
2.1.2 Pengertian Kehamilan ........................................................... 5
2.1.3 Perubahan Fisiologi Kehamilan ............................... ............. 5
2.1.4 Perubahan Psikologi Kehamilan ............................... ............ 7
2.1.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil ..................................... ............ 9
2.1.6 Ketidaknyamanan kehamilan TM III ....................... ............. 13
2.1.7 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan............................................ 14
2.2 Asuhan Kehamilan........................................................... .......... 16

BAB III METODE PELAPORAN KASUS .............................................. 26


3.1 Metode Laporan kasus ............................................................... 26

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN.............................. 42


4.1 Tinjauan Kasus Dan Pembahasan............................................................ 42

BAB V PENUTUP........................................................................................ 45
A. Kesimpulan.......................................................................................... 45
B. Saran.................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 46
LAMPIRAN

vii
10

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kenaikan berat badan dalam IMT.............................................. .......... 17


Tabel 2.2Ukuran Tinggi Fundus Uteri ................................................................. 18
Tabel 2.3 Hubungan Tua kehamilan dengan TFU............................ ................... 19
Tabel 2.4 Pemberian Imunisasi TT ...................................................................... 19

viii
11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Melakukan Praktek Kebidanan


Lampiran 2 Surat Balasan Klinik
Lampiran 3 Lembar Permintaan Menjadi Subjek LTA
Lampiran 4 Informed consent Menjadi Subjek LTA
Lampiran 5 Etika Clereance
Lampiran 6 Kartu Bimbingan LTA
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

ix
12

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

AKB : Angka Kematian Bayi


AKI : Angka Kematian Ibu
ANC : Antenatal Care
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BB : Berat Badan
DJJ : Denyut Jantung Janin
DM : Diabetes Mellitus
EMAS : Expanding Maternal and Neonatal Survival
GPA : Gravida Partus Abortus
FE : Ferrum Zat besi
FSH : Follicle Stimulating Hormone
HB : Haemoglobin
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
HR : Heart Rate
IM : Intra Muskular
IMD : Inisiasi Menyusu Dini
KH : Kelahiran Hidup
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi
LILA : Lingkar Lengan Atas
LTA : Laporan Tugas Akhir
MDGs : Millenium Development Goals
PMS : Penyakit Menular Seksual
PAP : Pintu Atas Panggul
PUKI : Punggung Kiri
PUKA : Punggung Kanan
PUS : Pasangan Usia Subur
PX : Prosesus xifoideus
RISKESDAS : Riset kesehatan Masyarakat
RR : Respiration Rate
SDGS : Sustainable Development Goals
SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
T : Temperatur
TB : Tinggi Badan
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TT : Tetanus Toksoid
TTV : Tanda Tanda Vital
TTP : Tafsiran Tanggal Persalinan

x
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Angka kematian dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan dan juga digunakan sebagai indikator dalam
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan. Tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia sebesar 303 per
100.000 kelahiran hidup (KH). Pada tahun 2016 Angka Kematian Bayi (AKB) di
dunia sebesar 41 per 1000 KH (World Health Organization, 2016).
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015,
indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi
mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu
dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan
peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2016).
Laporan dari profil kab/kota AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera
Utara tahun 2015 hanya 93/100.000 KH, namun ini belum bisa menggambarkan
AKI sebenarnya di populasi. Berdasarkan hasil Sensus penduduk 2010, AKI
Sumatera Utara sebesar 328/100.000 KH, angka ini masih cukup tinggi bila
dibandingkan dengan angka nasional hasil SP 2010 sebesar 259/100.000 KH.
Sementara itu AKI di Sumatera Utara dilaporkan di kota Medan oleh 39
puskesmas kota Medan berjumlah 6 (Dinkes Sumut, 2016).
Kematian ibu dibagi menjadi kematian tidak langsung dan kematian
langsung. Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang
sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh
terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit
kardiovaskular. Kematian ibu langsung yaitu kematian ibu yang berhubungan

1
2

dengan komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi
atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator
Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya mampu menilai program
kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas
maupun kualitas. (Kemenkes, 2016). Rekomendasi WHO 2016 untuk perawatan
rutin ANC dimaksudkan untuk melengkapi pedoman WHO yang ada mengenai
pengelolaan komplikasi terkait kehamilan (WHO, 2016).
Sebagai upaya penurunan AKI, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan
sejak tahun 1990 telah meluncurkan safe motherhood initiative, sebuah program
yang memastikan semua wanita mendapatkan perwatan yang dibutuhkan sehingga
selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya. Upaya tersebut
dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden
Republik Indonesia. Program ini melibatkan sektor lain di luar kesehatan. Salah
satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu yaitu
penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk
mendekatkan askes pelayanan ibu (Kemenkes, RI 2015).
Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Penilaian terhadap
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan melihat
cakupan K1 dan K4. Capaian K4 tahun 2016 menunjukkan penurunan yaitu dari
90,18 % pada tahun 2012 menjadi 85,35%. Upaya lain yang dilakukan untuk
menurunkan kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan
dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2016)
Pemilihan lokasi untuk melakukan asuhan kebidanan selama kehamilan
dilakukan di Klinik Utama Mariani Gg Johar Medan Petisah, dikarenakan masih
banyak sekali ibu hamil yang jarang melakukan pemeriksaan kehamilan selama
hamil dan masih banyak yang ibu hamil yang tidak tahu kenapa pemeriksaan
3

ANC itu penting selama kehamilan dan apa manfaatnya. Berdasarkan


pendokumentasian pada bulan April sampai Juni 2018 didapatkan data ibu hamil
TM III sebanyak 32 orang yang melakukan pemeriksaan kehamilan (Klinik
Utama Mariani).
Pada tanggal 24 Mei 2018 dilakukan kunjungan rumah untuk melakukan
informed consent pada ibu kehamilan trismester III untuk menjadi subjek asuhan
kebidanan yaitu Ny.MD usia 27 tahun GIIPIA0. Pada tanggal 25 Mei 2018,
melakukan pemeriksaan kehamilan di Klinik Utama Mariani dan bersedia menjadi
subjek untuk diberikan asuhan kebidanan selama kehamilan. Penulis tertarik
dengan judul ini dikarenakan agar ibu hamil bisa mengerti dan memahami apa
manfaat dari pemeriksaan ANC selama kehamilan.

1.2. Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan


Ruang lingkup asuhan diberikan pada ibu hamil Trimester III yang fisiologis.

1.3. Tujuan Penyusunan LTA


1.3.1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil rimester III yang
fisiologis dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Memberikan asuhan kebidanan kepada Ny.MD hamil Trimester III
meliputi pemerikasaan kehamilan sebanyak 3 kali kunjungan.
2. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode SOAP

1.4 Sasaran, Tempat Dan Waktu Asuhan Kebidanan


1.4.1. Sasaran
Sasaran subyek asuhan kebidanan ditujukan kepada Ny.MD dengan
memperhatikan asuhan selama kehamilan trimester III dengan standart
10T.
4

1.4.2. Tempat
Lokasi asuhan kebidanan secara berkelanjutan dilaksananakan di Klinik
Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah Kotamadya Medan.
1.4.3. Waktu
Waktu yang direncanakan untuk penyusunan laporan sampai
memberikan asuhan mulai dari bulan Mei sampai Juli 2018.

1.5. Manfaat
1.5.1. Maanfaat Teoritis
Pelayanan kebidanan meliputi pelayanan pada ibu hamil trimester III.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA, khususnya dalam
memberikan informasi tentang perubahan fisiologi dan psikologi dan
asuhan yang diberikan pada ibu hamil.
1.5.2 Manfaat Praktis
A. Bagi pasien, keluarga dan masyarakat
Untuk memberikan informasi tentang kehamilan trimester III yang
fisiologis.
B. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah sumber informasi dan bahan bacaan mahasiswa di
perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
C. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam
menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil trimester III, sehingga saat bekerja di lapangan dapat
melakukan secara sistematis, guna meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan) di hitung
dari hari pertama haid terakhir dengan 3 triwulan yaitu triwulan pertama di
mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke dua dari empat bulan sampai
enam bulan, dan triwulan ke tiga dari bulan ke tujuh sampai sembilan bulan
(saifuddin, 2013).
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh
sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasaruntuk
mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama
proses kehamilan berlangsung (Serri, 2013).
Menurut penulis kehamilan adalah tumbuhnya dan berkembangnya
janin intra uterin yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai dengan
persalinan. Sehubungan yang menjadi subjek asuhan pada LTA ini adalah ibu
hamil trimester III, sehingga pada bab ini konsep teori yang dibahas adalah
kehamilan trimester III.
2.1.2 Perubahan Fisiologis Kehamilan
Perubahan fisiologis pada kehamilan Trimester III menurut Romauli,
2015 adalah sebagai berikut:
1. Sistem Reproduksi
a. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami banyak perubahan karena pengaruh
esterogen. Merupakan persiapan untuk mengalami peregangan waktu saat
persalinan dengan ketebalan mukosa mendorong jaringan ikat perubahan ini
mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.

5
6

b. Serviks uteri
Serviks uteri terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen.
Konsentrasinya menurun karena keadaan yang relatif delusi dalam keadaan
yang menyebar (dispersi).
c. Uterus
Pada akhir trimester 3 uterus akan terus membesar dalam rongga
pelvis uterus akan menyentuh dinding abdomen. Mendorong usus
kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati, saat
pertumbuhan uterus akan berotasi.
d. Ovarium
Pada trimester 3 korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah
digantikan dengan plasenta yang telah terbentuk.
e. Mammae
Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar rembesan cairan
berwarna kekuningan dari puting yang disebut dengan kolostrum. Hal ini
merupakan tanda bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui
bayi nantinya. Progesteron menyebabkan puting menjadi lebih menonjol
dan dapat digerakkan.
2. Kulit
Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90 % ibu hamil. Hal
ini dianggap sebagai efek samping dari perubahan hormon yaitu peningkatan
hormon stimulating melanosit, selain itu hormon esterogen dan progesteron
juga berperan dalam perubahan warna kulit pada ibu hamil. Hiperpigmentasi
terlihat lebih jelas pada wanita yang berkulit gelap dan terlihat di area seperti
aerola mamae, perineum, dan umbilikus, aksila dan paha bagian dalam.
Peningkatan ukuran maternal mengakibatkan terjadi peregangan pada
beberapa bagian seperti payudara, abdomen, dan paha sehingga menimbulkan
peregangan maksimum pada lapisan kulit dan tampak tipis.
3. Sistem Respirasi
Perubahan hormonal pada trimester III yang mempengaruhi aliran darah
ke paru – paru mengakibatkan banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas.
7

Ini juga di dukung dengan adanya tekanan rahim yang membesar hingga
menekan diagfragma. Akibat pembesaran uterus diagfragma terdorong 4 cm
ke atas.
4. Sistem Pencernaan
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki
masalah ini pada trimester ke II dan ke III. Konstipasi diduga terjadi akibat
penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar
ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron.
5. Sistem Perkemihan
Frekuensi berkemih pada trimester 3 paling sering dialami oleh wanita
primigavida setelah lightening terjadi. Efek lightening adalah bagian
presentasi akan menurun masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih.
6. Peningkatan berat badan selama hamil
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan dapat dihitung
berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) wanita sebelum hamil. IMT
didefenisikan sebagai berat badan dibagi tinggi badan yang dikuadratkan
(kilogram/meter2). Rekomendasi kisaran kenaikan berat badan total untuk
wanita hamil berdasarkan IMT sebelum hamil.
a. Rendah (IMT <19,8), maka kenaikan berat badan yang dianjurkan pada
masa hamil berkisar 12,5-18 kg
b. Normal (IMT 19,8 hingga 26,0), maka kenaikan berat badan yang
dianjurkan pada masa hamil berkisar 11,5-16 kg
c. Rendah (IMT >19,8 hingga 29,0), maka kenaikan berat badan yang
dianjurkan pada masa hamil berkisar 7,0-11,5 kg
2.1.3 Perubahan Psikologis Kehamilan
Menurut Hutahean, 2013 Kehamilan merupakan suatu kondisi
perubahan citra tubuh dan peran dalam anggota keluarga ibu hamil biasanya
menunjukan respons psikologi dan emosional yang sama selama kehamilan.
8

a. Ambivalen
Pada awalnya ada rencana kehamilan kemudian terjadi hal yang
mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalen ini berhubungan
dengan pemilihan waktu yang salah. Ketakutan tentang peran baru, ketakutan
tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
b. Penerimaan (acceptance)
Penerimaan kehamilan di pengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya
penerimaan cenderung di hubungkan dengan tidak direncanaknnya kehamilan
dan bukti ketakutan serta konflik. Pada trimester tiga menggabungkan
perasaan bangga dengan rasa takut menghadapi persalinan. Selama trimester
III ketidaknyamanan fisik meningkat dan istirahat yang adekuat menjadi
keharusan.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain
merupakan peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Ibu menjadi kurang
tertarik akan aktivitas terdahulunya. Dan lebih berkonsentrasi untuk
beristirahat dan waktu untuk sendiri.
d. Perasaan buaian ( mood swings)
Selama kehamilan ibu memiliki karakteristik ingin dibuai dan dimanja
dengan sukacita. Pasangan harus lebih memahami bahwa ini merupakan
karakteriustim kehamilan.
e. Perubahan gambaran tubuh ( change in body image)
Kehamilan menimbulkan perubahan bentuk tubuh ibu dalam waktu
yang singkat. Ibu menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang
sebagai kemajuan kehamilan.
f. Insomnia
Baik pada wanita yang mengandung maupun tidak, dapat disebabkan
oleh sejumlah penyebab, seperti kekhawatiran, kecemasan, terlalu gembira
menyambut suatu acara untuk keesokan hari. Wanita hamil, bagaimanapun
memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi
9

ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan janin, terutama jika


janin tersebut aktif.
2.1.4 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Menurut Hutahaean , 2013 bahwa kebutuhan fisiologis ibu hamil
sebagai berikut :
A. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang
akan berpengaruh pada bayi yang di kandung. Untuk mencegah hal tersebut
dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu melakukan :
a) Latihan nafas melalui senam hamil
b) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
c) Makan tidak terlalu banyak
d) Kurangi atau hentikan merokok
e) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti
asma dan lain-lain.
B. Nutrisi
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bakal energi yang memadai.
Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi
untuk persalinan kelak. Maka dari itu ibu perlu memakan makanan yang
bergizi, gizi waktu hamil juga perlu di tingkatkan hingga 300 kalori per hari.
Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir
menjelang persalinan, karena itu jangan sampai kekurangan gizi. Berikut
adalah gizi yang sebaiknya lebih di perhatikan pada kehamilan trimester ke
III, tanpa mengabaikan gizi lainnya (Asrinah, dkk. 2015).
1) Kalori
Kebutuhan kalori yang di butuhkan ibu hamil adalah 2500 kilo kalori
(kkal) setiap harinya, dengan pertambahan berat badan yang ideal selama
kehamilan adalah tidak lebih dari 10-12 kg.
10

2) Protein
Jumlah protein yang di butuhkan ibu hamil adalah 85 gram per hari
yang bersumber dari tumbuhan (kacang- kacangan), hewan ( ikan, ayam,
telur). Difisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia
dan edema.
3) Asam Folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil adalah 400 mikro gram
per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik
pada ibu hamil.
4) Yodium
Yodium di butuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang
berperan mengontrol setiap metabolisme sel baruyang terbentuk. Bila
kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk
otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil. Angka yang
ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
5) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg perhari kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan
rangka. Sumber kalsium yang mudah di peroleh adalah susu, keju, yoghurt,
dan kalsium.
6) Air
Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu
tubuh, melarutkan dan mengatur proses metabolisme zat-zat gizi, serta
mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Sebaiknya minum 8 gelas air putih per hari untuk menjaga keseimbangan
suhu tubuh, selain air putih bisa pula ditambah dengan jus buah, makanan
berkuah dan buah-buahan. Serta sebaiknya membatasi minuman yang
mengadung kafein dan pemanis buatan.
C. Personal Hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung memiliki lipatan-lipatan
11

kulit menjadi lebih lembab dan dapat dengan mudah kuman berinvestasi.
Selain itu daerah yang vital juga memerlukan perawatan yang khusus di
karenakan pada masa hamil terjadi pengeluaran secret vagina. Selain mandi,
mengganti celana dalam secara rutin juga sangat di anjurkan.
D. Pakaian Pakaian yang baik bagi wanita hamil adalah :
1) Longgar, nyaman, dan mudah dikenakan
2) Bahan pakaian yang dapat menyerap keringat
3) Menggunakan bra yang dapat menyokong payudara dan bersih
4) Memakai sepatu hak rendah
E. Seksual
Wanita hamil tidak ada larangan untuk melakukan hubungan seksual
selama tidak tidak menganggu kehamilan dan tidak memiliki riwayat sebagai
berikut:
1) Sering abortus dan kelahiran prematur
2) Perdarahan pervaginam
3) Koitus harus di lakukan dengan hati–hati terutama pada minggu
kehamilan pertama
4) Bila ketuban sudah pecah maka dilarang koitus karena dapat
menyebabkan infeksi janin dan intra uteri.
F. Mobilisasi dan Body Mekanik
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah
lordosis, karena tumpuan tubuh bergeser lebih kebelakang dibandingkan
sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul akibat perubahan
ini adalah rasa kebal di punggung dan kram kaki saat tidur. Beberapa
pencegahan :
1) Menggunakan sepatu hak rendah
2) Posisi tubuh saat mengangkat beban harus tegak lurus
3) Tidur dengan posisi kaki di tinggikan
4) Duduk dengan posisi punggung tegak
5) Hindari duduk/ berdiri terlalu lama
12

G. Istirahat/tidur yang cukup


Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat/tidur yang cukup.
Usahakan tidur siang ± 1 jam dan malam ± 8 jam. Posisi tidur ibu hamil yang
paling dianjurkan adalah tidur miring ke kiri, posisi ini berguna untuk
mencegah varices, sesak nafas, bengkak pada kaki, serta dapat memperlancar
sirkulasi darah yang penting buat pertumbuhan janin.
H. Eliminasi
Keluhan ibu yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering BAK. Konstipasi terjadi karena
hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah
satunya otot usus. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama
ketika lambung dalam keadaan kosong.meminum air putih hangat ketika
perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Setelah
terasa ada dorongan ingin BAB, segeralah untuk buang air besar agar tidak
terjadi konstipasi.
I. Exercise / senam hamil
Senam hamil bukanlah keharusan, namun dengan senam hamil dapat
memberikan banyak manfaat. Antara lain :
1) Memperbaiki sirkulasi darah
2) Mengurangi pembengkakan
3) Memperbaiki keseimbangan otot
4) Mengurangi risiko gangguan gastro intestinal
5) Mengurangi kram
6) Menguatkan otot perut
7) Mengurangi nyeri punggung
8) Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
Senam hamil di lakukan atas nasihat dokter/ bidan dan dapat di mulai
pada kehamilan kurang dari 16-38 minggu.
Penelitian yang dilakukan oleh Lichayati ( 2013 ) tentang Hubungan
Senam Hamil dengan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil di Polindes Desa
13

Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, hasil penelitiannya


menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ( 75 % ) ibu hamil yang tidak pernah
melakukan senam hamil mengalami nyeri punggung dan seluruh ( 100 % )
ibu hamil yang sering melakukan senam hamil tidak mengalami nyeri
punggung.
2.1.5 Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum
muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat
ringan hingga berat. Menurut Hutahaean (2013), ketidaknyamanan pada
kehamilan trimester III yaitu:
a. Haemoroid
Haemoroid merupakan pelebaran vena dari anus. Haemoroid dapat
bertambah besar ketika kehamilan karena adanya kongesti darah dalam
rongga panggul. Penanganan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
menghindari konstipasi dan kompres air hangat/dingin pada anus.
b. Sering Buang Air Kecil (BAK)
Janin yang sudah sedemikian membesar menekan kandung kemih ibu.
Akibatnya kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu sering ingin
BAK. Dorongan ingin BAK tersebut akan menganggu istirahat ibu termasuk
di malam hari. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau
mengatasi keluhan tersebut adalah ibu disarankan untuk tidak minum saat 2-3
jam sebelum tidur dan menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih sesaat sebelum tidur.
c. Pegal-pegal
Biasanya penyebab bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau
karena ketegangan otot. Pada kehamilan trimester III ini dapat dikatakan ibu
membawa beban yang berlebih seiring peningkatan berat badan janin dalam
rahim. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa
lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktifitas apa pun
jadi terasa serba salah. Penanganan yang dapat diberikan untuk mengurangi
14

keluhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya
kalsium dan menyempatkan ibu untuk melakukan peregangan pada tubuh.
d. Perubahan libido
Perubahan Libido pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa
penyebab seperti kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya
kehamilan mungkin terjadi pada trimester ketiga, seperti kurang tidur dan
ketegangan. Penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan
informasi tentang perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah
normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen atau kondisi
psikologis.
e. Sesak nafas
Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava inferior
sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi
jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya darah yang membawa
oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu sesak nafas (Hutahaean,
2013).
2.1.6 Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan TM III
Ketika bidan mengikuti langkah-langkah proses manajemen
kebidanan, bidan harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi,
dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal bidan
harus mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini,
dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami
tanda-tanda bahaya tersebut (Romauli, 2014).
Menurut Romauli, 2014 tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan
dan diantisipasi dalam kehailan lanjut, adalah :
A. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta Previa
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, biasa terjadi
secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena
plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak
15

dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa, ukuran panjang
rahim berukuran lebih besar maka pada plasenta previa lebih sering disertai
kelainan letak.
2) Solusio Plasenta
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul
dibelakang plasenta. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena
seluruh perdarahan tertahan didalam. Umumnya berbahaya karena jumlah
perdarahan yang keluar tidak sesuaai dengan beratnya syok. Nyeri abdomen
pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin
naik dan bunyi jantung biasanya tidak ada.
B. Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala
seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari preeklampsia.
C. Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena pengaruh
hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya pendangan kabur dan berbayang. Perubahan penglihatan
ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan
preeklampsia.
D. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari akan biasanya hilang setelah
16

beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak biasanya menunjukkan


adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang
setelah istirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
E. Keluar cairan pervaginam
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III. Ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum
kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm. Normalnya
selaputketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala.
F. Gerakan janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester III.
Normalnya ibu mulai merasakan janinnya bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
berbarig atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Gejala
yang akan terjadi gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
G. Nyeri perut yang hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester III. Nyeri abdomen
yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal. Nyeri abdomen
yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, grastitis, penyakit atau infeksi lain.
2.2 Asuhan Kehamilan
Pengertian Asuhan Kehamilan
Asuhan Kehamilan adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan
(walyani, 2015).
17

Tujuan Asuhan Kehamilan


Menurut walyani (2015) tujuan asuhan kehamilan adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu serta
kesejahteraan ibu dan janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, serta
sosial ibu dan bayi
3. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
4. Mendukung dan mendorong penyesuaian psikologis dalam kehamilan,
melahirkan, menyusui dan menjadi orang tua
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan dalam
pemberian ASI Eksklusif
6. Mempersiapkan perani budan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal
Standar Asuhan Kehamilan.
Menurut Kemenkes RI 2016, Pelayanan kesehatan ibu hamil yang
diberikan harus memenuhi elemen pelayanan sebagai berikut :
A. Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan
Menurut walyani (2015) tinggi badan ibu dikategorikan adanya
resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Penimbangan berat badan
mulai trimester III bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan
setiap minggu. Perhitungan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh
: IMT = BB/ (TB)2.
Tabel. 2.1
Kenaikan Berat Badan Berdasarkan IMT

Kategori IMT Rekomendasi


Rendah <19,8 12,5 -18
Normal 19,8-26 11,5 – 16
Tinggi 26-29 7 – 11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5
Sumber : Walyani, 2015a. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan,Yogyakarta,hal.80
18

B. Pengukuran Tekanan Darah


Diukur setiap kali ibu datang berkunjung, deteksi tekanan darah
yang cenderung naik (> 120/80 mmhg) diwaspadai adanya gejala
hipertensi dan preeklampsia (Walyani, 2015).
C. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh
tenaga kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil beresiko KEK.
KEK yang dimaksud adalah ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi
dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/ tahun) dimana LILA kurang
dari 23,5 cm.
D. Pengukuran Tinggi Puncak Rahim (Fundus Uteri)
Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas
simpisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh
ditekan). Menurut Spiegelberg dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri
dari simfisis diperoleh tabel (Walyani, 2015).

Tabel 2.2
Ukuran Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan
No. Umur kehamilan Dalam
Tinggi Fundus Uteri
Minggu
1 22-28 minngu 24-25 cm diatas simfisis
2 28 minggu 26,7 diatas simfisi
3 30-32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
4 34 minggu 31 cm diatas simfisis
5 36 minggu 32 cm diatas simfisis
6 38 minggu 33 cm diatas simfisis
7 40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
Sumber : Rukiyah dkk, 2013, Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan , Jakarta , halaman 33
E. Pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi.
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT
yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat
penyuntikan. (Walyani, 2015). Sedangkan menurut Rukiah (2013)
19

pemberian imunisasi Tetanus Toxoid pada kehamilan umumnya


diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan
16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian.

Tabel 2.4
Pemberian Imunisasi TT

% MasaPerlindun
Imunisasi Interval
Perlindungan gan
TT I ANC pertama 0% Tidakada
4 minggu
TT 2 80 % 3 tahun
setelah TT 1
6 bulan setelah
TT 3 95 % 5 tahun
TT 2
1tahun setelah
TT 4 99 % 10 tahun
TT 3
1 tahun setelah 25 tahun/
TT 5 99 %
TT 4 seumurhidup
Sumber : walyani , 2015.Asuhan Kehamilan. Halaman 81

F. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan


Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90 tablet
selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.
G. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Penilaian DJJ dilakukan pada
akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ
kurang dari 120 kali/ menit dan DJJ lebih dari 160 kali/ menit
menunjukkan adanya gawat janin.
H. Pelaksanaan temu wicara
Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling,
termasuk keluarga berencana) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi :
1) Kesehatan ibu
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
20

3) Peran suami/ keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan


4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
5) Asupan gizi seimbang
6) Gejala penyakit menular dan tidak menular
7) Penawaran untuk melakukan tes HIV
8) Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
9) KB paska persalinan
10) Imunisasi
11) Peningkatan Kesehatan Intelegensia pada kehamilan (Brain booster).
Menurut Walyani (2015) tujuan konseling pada antenatal care adalah :
a) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya
preventif terhadap hal – hal yang tidak diinginkan
b) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan,
penolong persalinan yang bersih dan aman atau tindakan klinik yang
mungkin diperlukan
I. Pelayanan tes laboratorium sederhana
Menurut IBI (2016) minimal tes laboratorium yang dilakukan
adalah tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).
1) Pemeriksaan Haemoglobin (Hb)
Pemeriksaan kadar Hb darah ibu hamil dilakukan minimal sekali
pada trimester I dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini
ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau
tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat memengaruhi
proses tumbuh kembang janin dalam kandungan. Pemeriksaan kadar Hb
ibu hanil pada trimester kedua dilakukan atas indikasi.
2) Protein Urine
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
21

mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan


salah satu indicator terjadinya pre-eklampsia pada ibu hamil.
3) Pemeriksaan Golongan Darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan
apabila terjadi situasi kegawatdaruratan
J. Tatalaksana kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus – kasus yang
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan. ( IBI. 2016).
Menurut Walyani(2015) dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil,
pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkupan asuhan
kebidanan pada ibu hamil meliputi :
a) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis
tiap kunjungan /pemeriksaan ibu hamil
b) Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap
c) Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri
(TFU)/posisi/Presentasi dan penurunan janin
d) Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul
e) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan feteskope/pinard dan gerakan janin dengan palpasi
f) Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
g) Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin
h) Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubunganya dengan komplikasi
i) Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
bidan
j) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan
hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklampsi ringan
k) Menjelaskan dan mendemostrasikan cara ketidaknyamanan kehamilan
22

l) Memberi imunisasi
m) Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan,kelahiran dan menjadi
orang tua
n) Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil
seperti nutrisi, latihan ,keamanan.
Manajemen asuhan kebidanan Menurut SOAP
1) Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
secara keseluruhan. Bidan dapat melakukan pengkajian dengan efektif,
maka harus menggunakan format pengkajian yang terstandar agar
pertanyaan yang diajukan lebih terarah dan relevan.
Pengkajian data dibagi menjadi :
a. Data Subjektif
Data subjektif diperoleh dengan cara melakukan
anamnesa.Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data
pasien dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan,baik secara
langsung pada pasien maupun kepada keluarga pasien.Bagian penting dari
anamnese adalah data subjektif pasien yang meliputi :
1. Biodata / identitas pasien dan suami pasien
2. Alasan kunjungan dan keluhan
3. Riwayat haid / menstruasi
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat obstretri ( riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu)
6. Riwayat persalinan sekarang
7. Riwayat dan perencanaan KB
8. Riwayat kesehatan ( kesehatan sekarang,kesehatan yang lalu,dan
kesehatan keluarga)
9. Pola kebiasaan ( pola makan dan minum,pola eliminasi,pola aktifitas
dan istirahat,personal hygiene)
10. Data pengetahuan,psikososial,spiritual,budaya.
23

b. Data Objektif
Data objektif dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik sesuai
dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda tanda vital dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
Pemeriksaan fisik meliputi :
1. Pemeriksaan keadaan umum pasien
2. Kesadaran pasien
3. Tanda vital
4. Kepala dan wajah (kepala, muka, hidung, dan telinga)
5. Gigi dan mulut ( bibir, gigi, dan gusi)
6. Leher, dada, payudara
7. Abdomen
8. Ekstremitas ( ekstremitas atas dan bawah )
9. Genetalia (vagina, kelenjar bartholini, pengeluaran pervaginam,
perineum dan anus). Sedangkan pemeriksaan penunjang dapat
diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium ( kadar Hb, hematokrit,
leukosit, golongan darah), USG, rontgen dan sebagainya.
2) Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnosa, masalah
dan kebutuhan pasien pada ibu berdasarkan interpretasi yang benar atas data
data yang telah dikumpulkan.Diagnosa dapat didefinisikan, masalah tidak.
Pada langkah ini mencakup :
a. Menentukan keadaan normal
b. Membedakan antara ketidaknyamanan dan kemungkinan komplikasi
c. Identifikasi tanda dan gejala kemungkinan komplikasi
d. Identifikasi kebutuhan
Interpretasi data meliputi :
a. Diagnosis Kebidanan
b. Masalah
24

c. Kebutuhan

Diagnosis Kebidanan
Diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (Bidan) dalam lingkup
praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis
kebidanan, yaitu :
1. Diakui dan telah di sahkan oleh profesi.
2. Berhubungan langsung dengan praktisi kebidanan.
3. Memiliki cara khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Diagnosis dapat berkaitan dengan para,abortus,anak hidup,umur
ibu,dan keadaan nifas.kemudian ditegakkan dengan data dasar subjektif dan
objektif.
Masalah
Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang
terjadi pada respons ibu. Masalah ini terjadi belum termasuk dalam rumusan
diagnosis yang ada, tetapi masalah tersebut membutuhkan penanganan
bidan,maka masalah dirumuskan setelah diagnosa. Permasalahan yang
muncul merupakan pernyataan dari pasien,ditunjang dengan data dasar baik
subjektif maupun objektif.
3) Rencana asuhan kebidanan
Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya.
Jika ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Merupakan
kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi ataudiantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. Rencana
asuhan dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan,
teori yang up to date, dan divalidasikan dengan kebutuhan pasien.
Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasien.Sebelum
pelaksanaan rencana asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidan
dan pasien ke dalam inform consent.
25

4) Implementasi
Pelaksanaan dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama-
sama dengan klien atau anggota tim kesehatan. Bila tindakan dilakukan oleh
dokter atau tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk
mengarahkan kesinambungan asuhan berikutnya. Kaji ulang apakah semua
rencana asuhan telah dilaksanakan.
5) Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifandari asuhan yag telah
diberikan. Evaluasi didasarkan pada harapan pasien yang diidentifikasi saat
merencanakan asuhan kebidanan. Untuk mengetahui keberhasilan asuhan
bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara lain : tujuan asuhan
kebidanan; efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah, dan hasil asuhan
kebidanan.
6) Pencatatan Asuhan Kebidanan
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Pencatatan dilakukan pada formulir
(rekam medis/KMS/status pasien/KIA) dan ditulis dalam bentuk catatan
perkembangan SOAP.
1. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa.
2. O adalah data Objektif, mencatat hasil pemeriksaan.
3. A adalah hasil analisis, mencatat diagnosa dan maslah kebidanan.
4. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan
antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif;
penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dan rujukan.
26

BAB III
METODE PELAPORAN KASUS

Asuhan Kebidanan pada Ny.MD Trimester III Hamil 30 Minggu di Klinik


Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah Kotamadya Medan Tahun 2018
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Mei 2018
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Klinik Utama Mariani
I. Pengkajian Data
A. Identitas
Nama Ibu : Ny. MD Nama Suami : Tn.I
Umur : 27 tahun Umur : 29 Tahun
Suku/bangsa : Jawa/WNI Suku/Bangsa : Jawa/WNI
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Tinta Rel Kereta Api
B. Anamnesa (Data Subyektif)
Pada tanggal : Jumat, 25Mei 2018
Pukul : 11.00 WIB
1. Kunjungan : Berulang
2. Alasan kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilannya
Keluhan-keluhan : Ibu mengatakan sering BAK dan susah tidur
3. Riwayat menstruasi :
Haid pertama : Umur 16 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3x ganti doek
Dismenorhea : Ada
Teratur/tidak teratur : Teratur
Lamanya : 4-5 hari

26
27

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


N Tan Usia Jenis Tem Komplikas Pen BBL Nifas
o ggal Keh Pers pat i olo
lahir amil alina Pers Ibu Ba ng BB Ke lakta kelai
an n alina yi lahir ada si nan
n an
16- 38-
Nor Bid 3300 Bai
1 10- 39 BPS Tidak ada Ya Baik
mal an gr k
15 mgg
2 H A M I L I N I

5. Riwayat kehamilan ini


a. Hari Pertama Haid Terakhir : 7 September 2017
b. Taksiran Tanggal Persalinan : 14 Juni 2018
c. Keluhan pada T1 : Mual muntah dan tidak selera makan
T2 :-

T3 : Lemas dan Pusing, sering buang air kecil

d. Riwayat ANC
ANC sejak umur 8 minggu, ANC di Klinik Utama Mariani
Frekuensi: Trimester I : 1 kali
Trimester II : 2 kali
Trimester III : 3 kali
e. Pergerakan anak pertama kali : 16 minggu
f. Pergerakan anak 24 jam terkahir : 10-20 kali
g. Obat yang dikonsumsi : Vitamin dan tablet Fe
h. Kekhawatiran khusus : Tidak ada
i. Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi : 3-4 kali/hari 8-9 gelas/hari
Makan : Nasi, sayur, lauk
Keluhan : Tidak ada
j. Pola eliminasi : BAB BAK
Frekuensi : 1 kali/hari 5-7 kali/hari
Warna : Kuning kecoklatan Kuning Jernih
28

Bau : Khas Khas


Konsistensi : Lunak
Kegiatan sehari-hari : Mencuci, memasak, menyapu, menyetrika
Istirahat/tidur : 7-8 jam/hari
Seksualitas : Frekuensi : 2 kali seminggu
Keluhan : Tidak ada
k. Personal Hygine
Kebiasaan mandi : 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : Ya
Kebiasaan mengganti pakaian dalam : Ya
Jenis pakaian dalam yang digunakan : Katun, longgar
l. Imunisasi
TT 1 tanggal : 18 Januari 2018
TT 2 tanggal : 20 Februari 2018
m. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Tidak menggunakan alat kontrasepsi
n. Riwayat kesehatan
1) Riwayat sistemik yang pernah/sedang diderita : Tidak ada
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga: Tidak ada
3) Riwayat keturunan kembar : Tidak ada
4) Kebiasaan-kebiasaan
1. Merokok : Tidak ada
2. Minum jamu-jamuan : Tidak ada
3. Minum-minuman keras : Tidak ada
4. Makanan-minuman pantang : Tidak ada
5. Perubahan pola makan : Tidak ada
o. Keadaan psikososial spiritual
1) Kelahiran ini : Diinginkan
2) Pengetahuan ibu tentang kehamilan ini : Baik
3) Penerimaan terhadap kehamilan saat ini : Diterima
4) Tanggapan keluarga terhadap kehamilan : Mendukung
29

5) Ketaatan ibu dalam beribadah : Taat


C. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. TB : 156 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB setelah hamil : 61 kg
LILA : 24 cm
c. Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,5 °C
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, tidak rontok, kulit kepala tidak ada
ketombe dan bersih
Wajah : Tidak ada oedema, dan ada cloasma gravidarum
Mata : Tidak edema palpebra, konjungtiva merah pucat, Sklera putih
Telinga: Bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung: Bersih, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran cairan
Mulut : Bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada tonsilitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan Kelenjar tiroid
Payudara: Tidak ada benjolan
Bentuk : Simetris, ada pembesaran payudara
Aerola mamae : Hiperpigmentasi
Puting susu : Menonjol
Kolostrum : Tidak ada
Abdomen : Bentuk : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum : Livide
30

Palpasi leopold
Leopold I : 1. TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 28 cm
2. Fundus : teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting (bokong )
Leopold II :1. Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
2. Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting (kepala)
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
TBJ : ( 28-13) x 155 = 2.325 gram
Auskultasi DJJ :
1. Punctum maksimum : di sebelah kiri bawah umbilicus
2. Frekuensi : 142 x/menit
Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)
Genetalia luar : Tidak keputihan
Anus : Tidak Hemoroid
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,1 g%
Protein urin : (-) Negatif
II. Interpretasi Data
a. Diagnosa : Ibu G2P1A0, UK 30-32 minggu , janin tunggal hidup,
punggung janin disebalah kiri perut ibu, presentasi kepala dengan anemia
ringan
1. Data subjek : Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan
tidak pernah keguguran dan ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
2. Data Objektif :
Keadaan umum ibu dan janin baik
TTV : Tekanan darah: 120/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,5 °C
31

Striae gravidarum : Livide


Palpasi leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 28 cm
Fundus : teraba bagian lunak,bulat ,tidak melenting (bokong )
Leopold II : Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting
(kepala)
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
TBJ : ( 28-13) x 155 = 2.325 gram
Auskultasi DJJ
1. Punctum maksimum : di sebelah kiri bawah umbilicus
2. Frekuensi : 142 x/menit

Ekstremitas : Edema : Tidak ada


Varices : Tidak ada
Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)
Genetalia luar : Tidak keputihan
Anus : Tidak Hemoroid
b. Masalah : Sering BAK, dan sesak
c. Kebutuhan : Informasi tentang kehamilan saat ini
III. Diagnosa Potensial
Tidak ada
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V. Intervensi
1. Lakukan komunikasi interpersonal
2. Beritahu hasil pemeriksaan
3. Ingatkan ibu untuk mempertahankan nutrisi dan cairan
4. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar
Hb
32

5. Ingatkan ibu untuk pola istirahat


6. Jelaskan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene
7. Jelaskan masalah ketidaknyamanan ibu
8. Beritahu tanda-tanda persalinan
9. Beritahu tanda bahaya dalam kehamilan TM III
10. Beritahu tentang program perencanaan persalinan dan penanganan
komplikasi (P4K)
11. Beri ibu therapy
12. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
VI. Implementasi
1. Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu agar tercipta suasana
yang nyaman serta untuk membina hubungan baik dam saling percaya
antara ibu dan bidan
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik
TTV : Tekanan darah: 120/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,5 °C
Striae gravidarum : Livide
Palpasi leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 28 cm
Fundus : teraba bagian lunak, bulat , tidak melenting
(bokong )
Leopold II : Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang (punggung)
Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III:Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan
melenting (kepala)
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
TBJ : ( 28-13) x 155 = 2.325 gram
Auskultasi DJJ :
1. Punctum maksimum : di sebelah kiri bawah umbilicus
33

2. Frekuensi : 142 x/menit


Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)
Genetalia luar : Tidak keputihan
Anus : Tidak Hemoroid
3. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dengan
makanan yang sehat dan bergizi secara teratur, serta minum air putih
8-9 gelas per hari
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi buah bit, naga, tomat, dan
makan makanan yang dapat menambah kadar Hb
5. Mengingatkan ibu untuk mempertahankan pola istirahat dengan
istirahat ketika merasa lelah, tidak bekerja terlalu berat, tidur siang 1-2
jam sehari dan tidur malam 7-8 jam sehari
6. Mengingatkan ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu mandi 2x
sehari, cuci rambu 1x sehari, gosok gigi 2-3x sehari dan mengganti
pakaian dalam minimal 2x sehari setelah BAB dan BAK
7. Menjelaskan masalah ketidaknyamanan yang dialami ibu TM III,
seperti senang BAK disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya
bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan mengakibatkan
frekuensi berkemih meningkat karena kapasitas kandung kemih
berkurang, dan susah tidur yang disebabkan oleh sering BAK
8. Memberitahukan ibu tanda-tanda persalinan
a. Keluarnya lendir bercampur darah
b. Perut terasa mulas sampai ke pinggang
c. Adanya dorongan untuk meneran
9. Memberitahukan ibu tanda bahaya kehamilan TM III ,yaitu:
a. Keracunan kehamilan yang ditandai dengan penglihatan kabur,
pembengkakan pada muka, tangan dan kaki
b. Gerakan janin yang kurang dari 20 x dalam sehari
34

c. Ketuban pecah sebelum waktunya baik yang disadari maupun


cairan yang keluar dari jalan lahir yang tidak disadari.
d. Perdarahan melalui jalan lahir baik yang berupa bercak maupun
yang mengalir disertai nyeri atau atau tidak disertai nyeri.
10. Memberitahu ibu tentang program perencanaan persalinan dan
penanganan komplikasi (P4K)
a. Merencanakan tempat persalinan
b. Tenaga penolong
c. Pengambil keputusan
d. Penyediaan alat transportasi
e. Pendonor
f. Penjaga rumah
g. Keperluan ibu dan bayi
11. Memberikan Memberikan tablet Fe 1x1, diminum pada malam hari
12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
VII. Evaluasi
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti penjelasan bidan
3. Ibu sudah menerima therapy
4. Ibu bersedia datang untuk kunjungan ulang
Data Perkembangan I

Tanggal : Senin, 4 Juni 2018 Pukul : 09.00 WIB


Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Ibu mengatakan sering BAK nya masih tetap ada dan merasa pusing
3. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. TB : 156 cm
35

BB sebelum hamil : 52 kg
BB setelah hamil : 61 kg
LILA : 24 cm
c. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,6 °C
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, tidak rontok, kulit kepala tidak ada ketombe
dan bersih
Wajah : Tidak ada oedema, dan ada cloasma gravidarum
Mata : Tidak edema palpebra, konjungtiva merah pucat, Sklera putih
Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran cairan
Mulut : Bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada tonsilitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan Kelenjar tiroid
Payudara : Tidak ada benjolan
Bentuk : Simetris, ada pembesaran payudara
Aerola mamae : Hiperpigmentasi
Puting susu : Menonjol
Kolostrum : Tidak ada
Abdomen : Bentuk : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum : Livide
Palpasi leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 29 cm
Fundus : teraba bagian lunak, bulat , tidak melenting ( bokong )
Leopold II : Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting (kepala)
36

Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP


TBJ : ( 29-13) x 155 = 2.480 gram
Auskultasi DJJ : Punctum maksimum: di sebelah kiri bawah umbilicus
Frekuensi : 146 x/menit
Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)
Genetalia luar : Tidak keputihan
Anus : Tidak Hemoroid

2) Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,3 g%
Protein urin : (-) Negatif

Analisa
a. Diagnosa : Ibu G2P1A0, UK 32-34 minggu, janin tunggal hidup, punggung janin
disebelah kiri perut ibu, presentasi kepala dengan anemia ringan
b. Masalah : Sering BAK dan pusing
c. Kebutuhan: Informasi Kebutuhan saat ini

Penatalaksanaan dan Evaluasi


1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan ibu
Keadaan umum : Baik
Tanda- Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,60 C
Posisi janin : Bagian terbawah kepala belum masuk PAP (konvergen)
TBJ : (29-13) x 155 = 2.480 gram
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu tentang keluhan pusing yang dialami ibu karena gejala
anemia atau kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan untuk
37

pembentukan darah kedalam tubuh sehingga berdampak pada kehamilan


(abortus, partus immatur, prematur), persalinan (inersia uteri, atonia uteri,
partus lama dan perdarahan) dan nifas (involusi rahim, daya tahan terhadap
infeksi dan stress dan kurangnya produksi ASI). Maka sebaiknya, ibu harus
makan makanan kaya zat besi, seperti : telur, ikan, tahu, tempe, daging, hati,
kacang-kacangan, kubis, bayam merah, sayur katuk dan mengonsumsi buah-
buahan seperti buah bit, buah naga, terong belanda dan memberikan tablet
penambah darah pada ibu di minum pada malam hari 1x1 diminum
menggunakan air putih atau jus buah jangan menggunakan kopi dan teh
karena menganggu penyerapan obat kedalam pencernaan.
Ibu mengerti tentang keluhan yang dialami ibu.
3. Mengingatkan kembali pada ibu tentang penyebab buang air kecil disebabkan
karena janin yang sudah membesar sehingga menekan kandung kemih ibu.
Akibatnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu sebentar-
bentar ingin BAK. Untuk mengatasinya, disarankan agar 2-3 jam sebelum
tidur tidak minum. Selain itu, kosongkan kandung kemih sebelum tidur agar
tidak menganggu kenyenyakan tidur ibu. Namun agar kebutuhan air pada ibu
tetap terpenuhi, sebaiknya minumlah lebih banyak pada pagi dan siang hari.
Ibu sudah mengerti tentang ketidaknyamanan yang dialami.
4. Menjelaskan pada ibu tentang nyeri perut bagian bawah adalah hal yang
wajar karena diakibatkan posisi kepala janin yang mau memasuki rongga
panggul atau mulai turun ke bawah sehingga memberikan dampak berupa
sakit pada area bawah perut. Supaya sakit perut bagian bawah atau tidak
terasa lagi disarankan supaya ibu tidur miring ke kanan dan miring ke kiri.
Ibu sudah mengerti tentang nyeri perut bagian bawah.
5. Mengingatkan kembali pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III
seperti :
a. Keluar darah dari vagina dalam jumlah yang banyak
b. Penglihatan kabur, jika pandangan ibu kabur walaupun tidak sedang
terkena panas dan ketika sudah dibawah tidur juga belum hilang
c. Bengkak pada wajah dan kaki
38

d. Keluar cairan pervaginam seperti air ketuban, apabila yang keluar cairan
berbau amis dan berwarna putih keruh berarti yang keluar adalah air
ketuban.
e. Gerakan janin berkurang/tidak bergerak, bayi harus bergerak minimal 10
kali dalam 24 jam jika gerakan janin kurang dari 24 jam atau bayi tidak
bergerak segera datang ke tenaga kesehatan.
Ibu telah mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester ketiga.
6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan, yakni:
a. Rasa mulas dari pinggang sampai ke perut bagian bawah (durasinya lama).
b. Keluar lendir bercampur darah.
c. Keluar air sedikit (air ketuban) melalui vagina.
Ibu telah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan
7. Menganjurkan ibu datang kembali kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada
keluhan
Ibu bersedia untuk datang sesuai jadwal yang ditentukan
Data Perkembangan II
Tanggal : Kamis, 14 Juni 2018 Pukul : 13.00 WIB

Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. TB : 156 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB setelah hamil : 61,2 kg
LILA : 24 cm
c. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
39

Pernafasan : 24 x/i
Suhu : 36,5 °C
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, tidak rontok, kulit kepala tidak ada ketombe
dan bersih
Wajah : Tidak ada oedema, dan ada cloasma gravidarum
Mata : Tidak edema palpebra, konjungtiva merah, Sklera putih
Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran cairan
Mulut : Bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada tonsilitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan Kelenjar tiroid
Payudara : Tidak ada benjolan
Bentuk : Simetris, ada pembesaran payudara
Aerola mamae : Hiperpigmentasi
Puting susu : Menonjol
Kolostrum : Tidak ada
Abdomen : Bentuk: Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum: Livide
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 31 cm
Fundus : teraba bagian lunak, bulat , tidak melenting ( bokong )
Leopold II : Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting (kepala)
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
TBJ : ( 31-13) x 155 = 2.790 gram
Auskultasi DJJ : Punctum maksimum: di sebelah kiri bawah umbilicus
Frekuensi : 150 x/menit
Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
40

Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)


Genetalia luar : Tidak keputihan
Anus : Tidak Hemoroid
2) Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,5 g%
Protein urin : (-) Negatif
Analisa
a. Diagnosa : Ibu G2P1A0, UK 34-36 minggu , janin tunggal hidup, punggung
janin disebelah kiri perut ibu, presentasi kepala
b. Masalah : Nyeri perut bagian bawah
c. Kebutuhan: Informasi Kebutuhan saat ini
Penatalaksanaan dan Evaluasi
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan ibu.
Keadaan umum : Baik
Tanda- Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
Pernafasan : 24 x/i
Suhu : 36,50 C
Posisi janin : Bagian terbawah kepala belum masuk PAP (konvergen)
TBJ : (30-13) x 155 = 2.635 gram
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan pada ibu tentang nyeri perut bagian bawah adalah hal yang
wajar karena diakibatkan posisi kepala janin sudah masuk rongga panggul
sehingga memberikan dampak berupa sakit pada area bawah perut. Supaya
sakit perut bagian bawah atau tidak terasa lagi disarankan supaya ibu tidur
miring ke kanan dan miring ke kiri.
Ibu sudah mengerti tentang nyeri perut bagian bawah.
3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan, yakni:
a. Rasa mulas dari pinggang sampai ke perut bagian bawah (durasinya lama).
b. Keluar lendir bercampur darah
41

c. Keluar air sedikit (air ketuban) melalui vagina


Ibu telah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan
4. Mengingatkan kembali pada ibu mempersiapkan perlengkapan untuk
persalinan seperti perlengkapan ibu (Gurita, sarung, baju, doek, dan pakaian
dalam) perlengkapan bayi (kain bedong, popok, gurita, sarung tangan, sarung
kaki, dan topi).
Ibu akan mempersiapkan perlengkapan bayi dan perlengkapan dirinya.
5. Mengingatkan kembali pada ibu tanda bahaya kehamilan trimester III, yakni :
a. Keluar darah dari vagina dalam jumlah yang banyak
b. Penglihatan kabur, jika pandangan ibu kabur walaupun tidak sedang
erkena panas dan ketika sudah dibawah tidur juga belum hilang
c. Bengkak pada wajah dan kaki
d. Keluar cairan pervaginam seperti air ketuban, apabila yang keluar cairan
berbau amis dan berwarna putih keruh berarti yang keluar adalah air
ketuban
e. Gerakan janin berkurang/tidak bergerak, bayi harus bergerak minimal 10
kali dalam 24 jam jika gerakan janin kurang dari 24 jam atau bayi tidak
bergerak segera datang ke tenaga kesehatan
Ibu telah mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester ketiga
6. Menganjurkan ibu datang kembali kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
ada keluhan
Ibu bersedia untuk datang kembali
42

BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini kita akan membahas tentang Asuhan Komprehensif yang
diberikan pada Ny.Md umur 27 tahun di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan
Petisah. Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data dasar,
pada langkah ini dikumpulkan semua data yang berkaitan dengan kondisi ibu.
Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dokumentasi laporan dari tenaga kesehatan dengan status kesehatan ibu dan
mendampingi ibu pada masa hamilnya. Adapun pembahasan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Asuhan Kehamilan
Pengumpulan data dilakukan pada saat kunjungan rumah pada Ny.MD dan
melakukan anamnesa, ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, Hari Pertama
Haid Terakhir 7 September 2017, Tafsiran Persalinan 14 Juni 2018 dan dilakukan
pemeriksaan keadaan umum dalam batas normal ibu mengatakan merasakan
pergerakan janin nya pada usia kehamilan 16 minggu, tidak ada kesenjangan
antara teori dengan kasus yang didapat karena Kusmiyati (2013), ibu hamil pada
trimester II dapat merasakan pergerakan janinnya dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya. Pada usia 32 minggu (TM III) ibu mengeluh sering buang air
kecil, menurut Walyani (2015), sering buang air kecil pada trimester III karena
terjadinya pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada kandung kemih,
penulis menganjurkan kepada ibu agar tidak menahan keinginan buang air kecil
karena hal tersebut dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing, namun harus
tetap minum dalam jumlah yang cukup pada siang hari dan pada malam hari boleh
dikurangi agar pola istirahat ibu tidak terganggu.
Ibu mengatakan selama kehamilan melakukan pemeriksaan sebanyak 7
kali di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah, pada trimester I ibu
melakukan kunjungan sebanyak 2 kali, trimester II sebanyak 2 kali serta pada
trimester III sebanyak 4 kali, hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
minimal kunjungan Antenatal Care adalah 4 kali, yaitu trimester I sebanyak 1

42
43

kali, trimester II sebanyak 1 kali dan trimester III sebanyak 2 kali. frekuensi
pemeriksaan ini telah memenuhi standart sesuai dengan teori yang menjelaskan
bahwa Kemenkes menganjurkan sedikitnya ibu hamil melakukan kunjungan
Antenatal Care 4 kali selama kehamilannya ( Kemenkes 2016). Ibu mengatakan
telah mendapatkan suntikan TT ( Tetanus Toksoid) sebanyak 2 kali selama
kehamilan, menurut Kusmiyati (2011), imunisasi dibberikan pada ibu hamil
segera setelah dinyatakan hamil dengan tujuan untuk memberikan kekebalan pada
ibu dan mencegah tetanus neonatarum pada bayi yang akan dilahirkan. Setiap ibu
hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali selama kehamilan.
Selama kehamilan Ny.MD mengkomsumsi tablet penambah darah
sebanyak 90 tablet tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang didapat
karena menurut Prawirohardjo (2013), pemberian tablet penambah darah selama
kehamilan minial 90 tablet, penulis menganjurkan agar kepada Ny.MD agar
mengkomsumsi tablet penambah darah pada malam hari sebelum tidur untuk
mengurangi efek mual dan sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena
akan menggangu proses penyerapan, maka sebaiknya diminum dengan air putih
atau jus saja.
Dalam pemeriksaan kehamilan Ny.MD mendapatkan 10T pelayanan
standart, tidak ada kesenjangan karena sesuai dengan teori yaitu, tekanan darah,
timbang dan ukur tinggi badan, tinggi fundus uteri, tablet Fe, imunisasi TT, tes
laboratorium, temu wicara, tatalaksana khusus.
Berdasarkan data-data yang telah diidentifikasi, maka diagnosa potensial
pada ibu hamil pada Ny.MD GIIPIA0 umur 27 tahun hamil 30-34 minggu keadaan
ibu baik di Klinik Utama Mariani Gg Johar Medan Petisah tidak terjadi masalah.
Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan
kebutuhan pada Ny.MD GIIPIIA0 umur 27 tahun hamil 30-34 minggu keadaan
baik di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah yaitu, observasi KU dan
TTV, pemeriksaan Head to Toe ( Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi),
penimbangan BB, pengukuran TB, pemberian tablet tambah darah, pemberian
imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pemeriksaan Hb dan anjuran untuk mengomsumsi
makanan sesuai kebtuhan ibu, menjaga personal hygiene, dan tetap melakukan
44

kunjungan ulang. Asuhan menggunakan 7 langkah Varney dan SOAP yang


dilaksanakan di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah pada tanggal 25
Mei 2018, 4 Juni 2018, dan 14 Juni 2018.
Pelaksanaan langsung yang diberikan pada ibu hamil sesuai dengan
rencana yaitu mengobservasi KU dan TTV, melakukan pemeriksaan Head To Toe
(Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi), melakukan penimbangan BB dan
pengukuran TB, pemberian tablet tambah darah, pemberian imunisasi TT (tetanus
toxoid) pemeriksaan Hb dan anjuran untuk makan makanan sesuai kebutuaahn
ibu, serta melakukan personal hygiene serta menganjurkan ibu agar tetap
melakukan kunjungan ulang.
Pada kasus ini dilakukan evaluasi dalam penerapan asuhan kebidanan
untuk menilai sejauh mana keberhasilan dari pelaksanaan yang telah dialakukan.
Hasil evaluasi ibu hamil setelah melakukan pemeriksaan sejak tanggal 25 Mei
2018 di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah dan dilakukan
pendokumentasian dalam bentuk SOAP dari tanggal 4 Juni 2018 sampai 14 Juni
2018 di klinik, keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital ibu normal, dan ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Pada Ny.MD tidak ditemukan tanda-tanda bahaya kehamilan. Menurut teori
Prawirohardjo (2013), tanda-tanda bahaya kehamilan adalah perdarahan
pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan
pada wajah/oedem, nyeri abdomen, dan janin tidak bergerak seperti biasanya.
Keluhan-keluhan yang didapatkan penulis saat melakukan kunjungan selama
kehamilan masih merupakan keluhan-keluhan yang normal dan keluhan tersebut
masih bisa diatasi dan tidak memerlukan penanganan khusus.
45

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pentingnya asuhan yang diberikan oleh penulis terhadap ibu
dari kehamilan trimester III fisiologIis di Klinik Utama Mariani Kecamatan
Medan Petisah Kota Medan sehingga deteksi dini adanya komplikasi yang
mungkin terjadi dapat dihindari dengan cepat.
Asuhan antenatal care pada Ny. MD GIIPIA0 telah dilakukan kunjungan
sebanyak 3 kali. Asuhan yang diberikan kepada Ny. MD usia 27 tahun GIIPIA0
dengan usia kehamilan 28-36 minggu sesuai dengan kebijakan program
pelayanan/asuhan standar minimal 10T. Selama kehamilan tidak ada keluhan yang
serius, Ny. MD dan janinnya dalam keadaan normal. Dalam pendokumentasian
asuhan kebidanan dalam kehamilan menggunakan metode SOAP.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penerapan Asuhan Kebidanan penulis mempunyai
beberapa pemikiran sebagai saran dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan khusunya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu.
1. Bagi Klinik
Diharapkan klinik bersalin dapat mempertahankan pelayanan asuhan
kebidanan kepada ibu hamil yang sudah baik.
2. Bagi Responden
Hasil penyusunan laporan tugas akhir ini meningkatkan pengetahuan
pada ibu dan keluarga pada masa hamil.
3. Bagi pelaksana Asuhan Selanjutnya
Diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada
klien. Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik
dan program-program yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan,
sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan memenuhi standar
yang telah ditetapkan.

45
46

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah,dkk (2015). Asuhan Kebidanan Pada kehamilan Fisiologi.Jakarta :


Salemba Medika.

Arun Jeyabalan (2013). Sinopsi Obstetri. Jakarta: Bina Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Peraturan menteri Kesehatan


Republik Indonesia. Jakarta: DepkesRI

Hutahaean , serri. 2013. Perawatan Antental Care. Jakarta. Salemba Medika.

IBI. 2016. Buku Acuan: Midwifery Update . Jakarta: Pengurus IBI

Kemenkes (a).2015.Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI 2015.


(b). 2015. Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals
(SDGs). Jakarta: Kemenkes RI 2015.
(c). 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusdiklatnakes
Kemenkes RI.

Kemenkes, HOGSI ( Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. 2013.


Buku Saku Pelayanan kesehatan Ibu DiFasilitas Kesehatan Dasar dan
rujukan

Klinik Utama Mariani (2018). Pendokumentasian Data Pemeriksaan Kehamilan.


Medan

Mangkuji , B., dkk. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta : EGC

Muslihatun, Wafinur. (2010). Pendokumentasian Kebidanan. Yogyakarta:


Fitramaya

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016.Buku Acuan Midwifery Update.


Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
Romauli, S. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta :Nuha Medika

Rukiyah, S. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Edisi Revisi. Jakarta: Trans
Info Media.

Saifuddin. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: PT


Bina Pustaka

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta:


Pustaka Baru Press.
47

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.


WHO.2014.WorldHealthStatistics.http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/11273
8/1/9789240692671_eng.pdf. (diakses 16 januari 2018).
_______.2016.WorldHealthStatistics.http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/206
498/1/9789241565264_eng.pdf. (diakses 16 januari 2018).

Walyani E.S, 2015a. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan, Yogyakarta.


48
49
50
51
52
53
54
55
56

Anda mungkin juga menyukai