Disusun Oleh:
SURIATI LOMBU
NIM :P07524117157
Laporan TugasAkhir
Untuk Memenuhisalahsatusyarat tugas akhir dalammenyelesaikan
Pendidikan D-III Kebidanan pada Unit Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
(RPL)
Disusun Oleh:
SURIATI LOMBU
NIM :P07524117157
i
4
ii
5
SURIATI LOMBU
P07524117157
RINGKASAN
Menurut Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) tahun 2016, AKI
di Sumatera Utara dilaporkan di kota Medan oleh 39 Puskesmas kota Medan
berjumlah 6. Keberhasilan upaya kesehatan ibu di antaranya dapat dilihat dari
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun ke tahun. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu yaitu, melakukan asuhan
kebidanan pada ibu hamil Trimester III fisiologis.Tujuannya adalah memberikan
asuhan kebidanan kepada ibu hamil fisiologis Trimester III dengan menggunakan
pendekatan Manajemen kebidanan.
Asuhan kebidanan ini dilakukan kepada Ny.M hamil fisiologis Trimester
III, G2P1A0 di Klinik Utama Mariani KecamatanMedan PetisahTahun 2018.
Hasil yang di peroleh melalui asuhan kebidanan pada Ny. M yang dimulai
dari kehamilan trimester III fisiologis telah dilakukan ANC sebanyak 3 kali
dengan standar 10 T dan berlangsung dengan baik.
Kesimpulan yang didapatkan selama asuhan pada Ny.M berlangsung dengan
normal dan tidak ditemukan komplikasi. Ibu merasa nyaman dengan tindakan
yang dilakukan. Bagi Klinik Utama Mariani diharapkan agar selalu memberikan
pelayanan imunisasi TT bagi ibu hamil.
iii
6
iv
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny. MD GIIPIA0 Trimester III di Klinik
Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah Kotamadya Medan Tahun 2018”,
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Program Studi D-III Kebidanan Progsus RPL Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan
yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan menyusun
LaporanTugas Akhir ini.
3. Arihta Sembiring, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan
menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
4. Lusiana Gultom,SST,M.Kes selaku Dosen Pembimbing utama yang telah
membimbing, memberi saran dan masukan sehingga Laporan Tugas Akhir ini
dapat terselesaikan.
5. Sartini Bangun, Spd, M.Kes selaku Dosen Pembimbing pedamping yang
telah membimbing, memberi saran dan masukan sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
6. Hanna Sriyanti Saragih,SST, M.Kes selaku Penguji Utama yang telah
bersedia menguji dan memberikan kritikan, masukan sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
7. Mariani.Amd.Keb, selaku pemilik Klinik Utama Mariani dan seluruh pegawai
klinik yang telah memberikan tempat dan waktu untuk melakukan
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
8. Ny. Miranda serta keluarga responden atas kerjasamanya yang baik.
v
8
9. Kepada suami Robinson Zebua serta ketiga anak saya Angel TA Zebua,
Benesia DA Zebua, dan Orlana DA Zebua terimakasih untuk cinta, dukungan
dan doa yang selalu diberikan sehingga terselesaikannya Laporan Tugas
Akhir ini.
10. Buat Tetty Mardiani dan Karmayati serta rekan seangkatan dan pihak-pihak
yang terkait dan banyak membantu dan memberi dukungan dalam
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
kebaikan yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi
semua pihak yang memanfaatkannya.
Suriati Lombu
vi
9
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan..................................................................................... i
Lembar Pengesahan..................................................................................... ii
Abstrak.......................................................................................................... iii
Kata Pengantar ........................................................................................... iv
Daftar Isi ...................................................................................................... vi
DaftarTabel.................................................................................................. vii
Daftar Lampiran.......................................................................................... viii
Daftar Singkatan ....................................................................... ................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan ........................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................... 3
1. Tujuan umum.......................................................................... 3
2. Tujuan Khusus........................................................................ 3
1.4 Sasaran,Tempat,Waktu Asuhan Kebidanan ................................ 3
1. Sasaran.................................................................................... 3
2. Tempat.................................................................................... 4
3. Waktu...................................................................................... 4
1.4 Manfaat ........................................................................................ 4
1. Manfaat Teoritis...................................................................... 4
2. Manfaat Praktis....................................................................... 4
BAB V PENUTUP........................................................................................ 45
A. Kesimpulan.......................................................................................... 45
B. Saran.................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 46
LAMPIRAN
vii
10
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
11
DAFTAR LAMPIRAN
ix
12
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dengan komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi
atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator
Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya mampu menilai program
kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas
maupun kualitas. (Kemenkes, 2016). Rekomendasi WHO 2016 untuk perawatan
rutin ANC dimaksudkan untuk melengkapi pedoman WHO yang ada mengenai
pengelolaan komplikasi terkait kehamilan (WHO, 2016).
Sebagai upaya penurunan AKI, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan
sejak tahun 1990 telah meluncurkan safe motherhood initiative, sebuah program
yang memastikan semua wanita mendapatkan perwatan yang dibutuhkan sehingga
selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya. Upaya tersebut
dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden
Republik Indonesia. Program ini melibatkan sektor lain di luar kesehatan. Salah
satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu yaitu
penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk
mendekatkan askes pelayanan ibu (Kemenkes, RI 2015).
Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Penilaian terhadap
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan melihat
cakupan K1 dan K4. Capaian K4 tahun 2016 menunjukkan penurunan yaitu dari
90,18 % pada tahun 2012 menjadi 85,35%. Upaya lain yang dilakukan untuk
menurunkan kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan
dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2016)
Pemilihan lokasi untuk melakukan asuhan kebidanan selama kehamilan
dilakukan di Klinik Utama Mariani Gg Johar Medan Petisah, dikarenakan masih
banyak sekali ibu hamil yang jarang melakukan pemeriksaan kehamilan selama
hamil dan masih banyak yang ibu hamil yang tidak tahu kenapa pemeriksaan
3
1.4.2. Tempat
Lokasi asuhan kebidanan secara berkelanjutan dilaksananakan di Klinik
Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah Kotamadya Medan.
1.4.3. Waktu
Waktu yang direncanakan untuk penyusunan laporan sampai
memberikan asuhan mulai dari bulan Mei sampai Juli 2018.
1.5. Manfaat
1.5.1. Maanfaat Teoritis
Pelayanan kebidanan meliputi pelayanan pada ibu hamil trimester III.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA, khususnya dalam
memberikan informasi tentang perubahan fisiologi dan psikologi dan
asuhan yang diberikan pada ibu hamil.
1.5.2 Manfaat Praktis
A. Bagi pasien, keluarga dan masyarakat
Untuk memberikan informasi tentang kehamilan trimester III yang
fisiologis.
B. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah sumber informasi dan bahan bacaan mahasiswa di
perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
C. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam
menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil trimester III, sehingga saat bekerja di lapangan dapat
melakukan secara sistematis, guna meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan) di hitung
dari hari pertama haid terakhir dengan 3 triwulan yaitu triwulan pertama di
mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke dua dari empat bulan sampai
enam bulan, dan triwulan ke tiga dari bulan ke tujuh sampai sembilan bulan
(saifuddin, 2013).
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh
sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasaruntuk
mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama
proses kehamilan berlangsung (Serri, 2013).
Menurut penulis kehamilan adalah tumbuhnya dan berkembangnya
janin intra uterin yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai dengan
persalinan. Sehubungan yang menjadi subjek asuhan pada LTA ini adalah ibu
hamil trimester III, sehingga pada bab ini konsep teori yang dibahas adalah
kehamilan trimester III.
2.1.2 Perubahan Fisiologis Kehamilan
Perubahan fisiologis pada kehamilan Trimester III menurut Romauli,
2015 adalah sebagai berikut:
1. Sistem Reproduksi
a. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami banyak perubahan karena pengaruh
esterogen. Merupakan persiapan untuk mengalami peregangan waktu saat
persalinan dengan ketebalan mukosa mendorong jaringan ikat perubahan ini
mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
5
6
b. Serviks uteri
Serviks uteri terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen.
Konsentrasinya menurun karena keadaan yang relatif delusi dalam keadaan
yang menyebar (dispersi).
c. Uterus
Pada akhir trimester 3 uterus akan terus membesar dalam rongga
pelvis uterus akan menyentuh dinding abdomen. Mendorong usus
kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati, saat
pertumbuhan uterus akan berotasi.
d. Ovarium
Pada trimester 3 korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah
digantikan dengan plasenta yang telah terbentuk.
e. Mammae
Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar rembesan cairan
berwarna kekuningan dari puting yang disebut dengan kolostrum. Hal ini
merupakan tanda bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui
bayi nantinya. Progesteron menyebabkan puting menjadi lebih menonjol
dan dapat digerakkan.
2. Kulit
Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90 % ibu hamil. Hal
ini dianggap sebagai efek samping dari perubahan hormon yaitu peningkatan
hormon stimulating melanosit, selain itu hormon esterogen dan progesteron
juga berperan dalam perubahan warna kulit pada ibu hamil. Hiperpigmentasi
terlihat lebih jelas pada wanita yang berkulit gelap dan terlihat di area seperti
aerola mamae, perineum, dan umbilikus, aksila dan paha bagian dalam.
Peningkatan ukuran maternal mengakibatkan terjadi peregangan pada
beberapa bagian seperti payudara, abdomen, dan paha sehingga menimbulkan
peregangan maksimum pada lapisan kulit dan tampak tipis.
3. Sistem Respirasi
Perubahan hormonal pada trimester III yang mempengaruhi aliran darah
ke paru – paru mengakibatkan banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas.
7
Ini juga di dukung dengan adanya tekanan rahim yang membesar hingga
menekan diagfragma. Akibat pembesaran uterus diagfragma terdorong 4 cm
ke atas.
4. Sistem Pencernaan
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki
masalah ini pada trimester ke II dan ke III. Konstipasi diduga terjadi akibat
penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar
ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron.
5. Sistem Perkemihan
Frekuensi berkemih pada trimester 3 paling sering dialami oleh wanita
primigavida setelah lightening terjadi. Efek lightening adalah bagian
presentasi akan menurun masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih.
6. Peningkatan berat badan selama hamil
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan dapat dihitung
berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) wanita sebelum hamil. IMT
didefenisikan sebagai berat badan dibagi tinggi badan yang dikuadratkan
(kilogram/meter2). Rekomendasi kisaran kenaikan berat badan total untuk
wanita hamil berdasarkan IMT sebelum hamil.
a. Rendah (IMT <19,8), maka kenaikan berat badan yang dianjurkan pada
masa hamil berkisar 12,5-18 kg
b. Normal (IMT 19,8 hingga 26,0), maka kenaikan berat badan yang
dianjurkan pada masa hamil berkisar 11,5-16 kg
c. Rendah (IMT >19,8 hingga 29,0), maka kenaikan berat badan yang
dianjurkan pada masa hamil berkisar 7,0-11,5 kg
2.1.3 Perubahan Psikologis Kehamilan
Menurut Hutahean, 2013 Kehamilan merupakan suatu kondisi
perubahan citra tubuh dan peran dalam anggota keluarga ibu hamil biasanya
menunjukan respons psikologi dan emosional yang sama selama kehamilan.
8
a. Ambivalen
Pada awalnya ada rencana kehamilan kemudian terjadi hal yang
mengejutkan bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalen ini berhubungan
dengan pemilihan waktu yang salah. Ketakutan tentang peran baru, ketakutan
tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
b. Penerimaan (acceptance)
Penerimaan kehamilan di pengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya
penerimaan cenderung di hubungkan dengan tidak direncanaknnya kehamilan
dan bukti ketakutan serta konflik. Pada trimester tiga menggabungkan
perasaan bangga dengan rasa takut menghadapi persalinan. Selama trimester
III ketidaknyamanan fisik meningkat dan istirahat yang adekuat menjadi
keharusan.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain
merupakan peristiwa yang biasa dalam kehamilan. Ibu menjadi kurang
tertarik akan aktivitas terdahulunya. Dan lebih berkonsentrasi untuk
beristirahat dan waktu untuk sendiri.
d. Perasaan buaian ( mood swings)
Selama kehamilan ibu memiliki karakteristik ingin dibuai dan dimanja
dengan sukacita. Pasangan harus lebih memahami bahwa ini merupakan
karakteriustim kehamilan.
e. Perubahan gambaran tubuh ( change in body image)
Kehamilan menimbulkan perubahan bentuk tubuh ibu dalam waktu
yang singkat. Ibu menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang
sebagai kemajuan kehamilan.
f. Insomnia
Baik pada wanita yang mengandung maupun tidak, dapat disebabkan
oleh sejumlah penyebab, seperti kekhawatiran, kecemasan, terlalu gembira
menyambut suatu acara untuk keesokan hari. Wanita hamil, bagaimanapun
memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi
9
2) Protein
Jumlah protein yang di butuhkan ibu hamil adalah 85 gram per hari
yang bersumber dari tumbuhan (kacang- kacangan), hewan ( ikan, ayam,
telur). Difisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia
dan edema.
3) Asam Folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil adalah 400 mikro gram
per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik
pada ibu hamil.
4) Yodium
Yodium di butuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang
berperan mengontrol setiap metabolisme sel baruyang terbentuk. Bila
kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk
otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil. Angka yang
ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
5) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg perhari kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan
rangka. Sumber kalsium yang mudah di peroleh adalah susu, keju, yoghurt,
dan kalsium.
6) Air
Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu
tubuh, melarutkan dan mengatur proses metabolisme zat-zat gizi, serta
mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Sebaiknya minum 8 gelas air putih per hari untuk menjaga keseimbangan
suhu tubuh, selain air putih bisa pula ditambah dengan jus buah, makanan
berkuah dan buah-buahan. Serta sebaiknya membatasi minuman yang
mengadung kafein dan pemanis buatan.
C. Personal Hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung memiliki lipatan-lipatan
11
kulit menjadi lebih lembab dan dapat dengan mudah kuman berinvestasi.
Selain itu daerah yang vital juga memerlukan perawatan yang khusus di
karenakan pada masa hamil terjadi pengeluaran secret vagina. Selain mandi,
mengganti celana dalam secara rutin juga sangat di anjurkan.
D. Pakaian Pakaian yang baik bagi wanita hamil adalah :
1) Longgar, nyaman, dan mudah dikenakan
2) Bahan pakaian yang dapat menyerap keringat
3) Menggunakan bra yang dapat menyokong payudara dan bersih
4) Memakai sepatu hak rendah
E. Seksual
Wanita hamil tidak ada larangan untuk melakukan hubungan seksual
selama tidak tidak menganggu kehamilan dan tidak memiliki riwayat sebagai
berikut:
1) Sering abortus dan kelahiran prematur
2) Perdarahan pervaginam
3) Koitus harus di lakukan dengan hati–hati terutama pada minggu
kehamilan pertama
4) Bila ketuban sudah pecah maka dilarang koitus karena dapat
menyebabkan infeksi janin dan intra uteri.
F. Mobilisasi dan Body Mekanik
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah
lordosis, karena tumpuan tubuh bergeser lebih kebelakang dibandingkan
sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul akibat perubahan
ini adalah rasa kebal di punggung dan kram kaki saat tidur. Beberapa
pencegahan :
1) Menggunakan sepatu hak rendah
2) Posisi tubuh saat mengangkat beban harus tegak lurus
3) Tidur dengan posisi kaki di tinggikan
4) Duduk dengan posisi punggung tegak
5) Hindari duduk/ berdiri terlalu lama
12
keluhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya
kalsium dan menyempatkan ibu untuk melakukan peregangan pada tubuh.
d. Perubahan libido
Perubahan Libido pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa
penyebab seperti kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya
kehamilan mungkin terjadi pada trimester ketiga, seperti kurang tidur dan
ketegangan. Penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan
informasi tentang perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah
normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen atau kondisi
psikologis.
e. Sesak nafas
Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava inferior
sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi
jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya darah yang membawa
oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu sesak nafas (Hutahaean,
2013).
2.1.6 Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan TM III
Ketika bidan mengikuti langkah-langkah proses manajemen
kebidanan, bidan harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi,
dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal bidan
harus mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini,
dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami
tanda-tanda bahaya tersebut (Romauli, 2014).
Menurut Romauli, 2014 tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan
dan diantisipasi dalam kehailan lanjut, adalah :
A. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta Previa
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, biasa terjadi
secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena
plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak
15
dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa, ukuran panjang
rahim berukuran lebih besar maka pada plasenta previa lebih sering disertai
kelainan letak.
2) Solusio Plasenta
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul
dibelakang plasenta. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena
seluruh perdarahan tertahan didalam. Umumnya berbahaya karena jumlah
perdarahan yang keluar tidak sesuaai dengan beratnya syok. Nyeri abdomen
pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin
naik dan bunyi jantung biasanya tidak ada.
B. Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala
seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari preeklampsia.
C. Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena pengaruh
hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya pendangan kabur dan berbayang. Perubahan penglihatan
ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan
preeklampsia.
D. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari akan biasanya hilang setelah
16
Tabel 2.2
Ukuran Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan
No. Umur kehamilan Dalam
Tinggi Fundus Uteri
Minggu
1 22-28 minngu 24-25 cm diatas simfisis
2 28 minggu 26,7 diatas simfisi
3 30-32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
4 34 minggu 31 cm diatas simfisis
5 36 minggu 32 cm diatas simfisis
6 38 minggu 33 cm diatas simfisis
7 40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
Sumber : Rukiyah dkk, 2013, Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan , Jakarta , halaman 33
E. Pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi.
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT
yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat
penyuntikan. (Walyani, 2015). Sedangkan menurut Rukiah (2013)
19
Tabel 2.4
Pemberian Imunisasi TT
% MasaPerlindun
Imunisasi Interval
Perlindungan gan
TT I ANC pertama 0% Tidakada
4 minggu
TT 2 80 % 3 tahun
setelah TT 1
6 bulan setelah
TT 3 95 % 5 tahun
TT 2
1tahun setelah
TT 4 99 % 10 tahun
TT 3
1 tahun setelah 25 tahun/
TT 5 99 %
TT 4 seumurhidup
Sumber : walyani , 2015.Asuhan Kehamilan. Halaman 81
l) Memberi imunisasi
m) Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan,kelahiran dan menjadi
orang tua
n) Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil
seperti nutrisi, latihan ,keamanan.
Manajemen asuhan kebidanan Menurut SOAP
1) Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
secara keseluruhan. Bidan dapat melakukan pengkajian dengan efektif,
maka harus menggunakan format pengkajian yang terstandar agar
pertanyaan yang diajukan lebih terarah dan relevan.
Pengkajian data dibagi menjadi :
a. Data Subjektif
Data subjektif diperoleh dengan cara melakukan
anamnesa.Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data
pasien dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan,baik secara
langsung pada pasien maupun kepada keluarga pasien.Bagian penting dari
anamnese adalah data subjektif pasien yang meliputi :
1. Biodata / identitas pasien dan suami pasien
2. Alasan kunjungan dan keluhan
3. Riwayat haid / menstruasi
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat obstretri ( riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu)
6. Riwayat persalinan sekarang
7. Riwayat dan perencanaan KB
8. Riwayat kesehatan ( kesehatan sekarang,kesehatan yang lalu,dan
kesehatan keluarga)
9. Pola kebiasaan ( pola makan dan minum,pola eliminasi,pola aktifitas
dan istirahat,personal hygiene)
10. Data pengetahuan,psikososial,spiritual,budaya.
23
b. Data Objektif
Data objektif dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik sesuai
dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda tanda vital dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
Pemeriksaan fisik meliputi :
1. Pemeriksaan keadaan umum pasien
2. Kesadaran pasien
3. Tanda vital
4. Kepala dan wajah (kepala, muka, hidung, dan telinga)
5. Gigi dan mulut ( bibir, gigi, dan gusi)
6. Leher, dada, payudara
7. Abdomen
8. Ekstremitas ( ekstremitas atas dan bawah )
9. Genetalia (vagina, kelenjar bartholini, pengeluaran pervaginam,
perineum dan anus). Sedangkan pemeriksaan penunjang dapat
diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium ( kadar Hb, hematokrit,
leukosit, golongan darah), USG, rontgen dan sebagainya.
2) Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnosa, masalah
dan kebutuhan pasien pada ibu berdasarkan interpretasi yang benar atas data
data yang telah dikumpulkan.Diagnosa dapat didefinisikan, masalah tidak.
Pada langkah ini mencakup :
a. Menentukan keadaan normal
b. Membedakan antara ketidaknyamanan dan kemungkinan komplikasi
c. Identifikasi tanda dan gejala kemungkinan komplikasi
d. Identifikasi kebutuhan
Interpretasi data meliputi :
a. Diagnosis Kebidanan
b. Masalah
24
c. Kebutuhan
Diagnosis Kebidanan
Diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (Bidan) dalam lingkup
praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis
kebidanan, yaitu :
1. Diakui dan telah di sahkan oleh profesi.
2. Berhubungan langsung dengan praktisi kebidanan.
3. Memiliki cara khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Diagnosis dapat berkaitan dengan para,abortus,anak hidup,umur
ibu,dan keadaan nifas.kemudian ditegakkan dengan data dasar subjektif dan
objektif.
Masalah
Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang
terjadi pada respons ibu. Masalah ini terjadi belum termasuk dalam rumusan
diagnosis yang ada, tetapi masalah tersebut membutuhkan penanganan
bidan,maka masalah dirumuskan setelah diagnosa. Permasalahan yang
muncul merupakan pernyataan dari pasien,ditunjang dengan data dasar baik
subjektif maupun objektif.
3) Rencana asuhan kebidanan
Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya.
Jika ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Merupakan
kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi ataudiantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. Rencana
asuhan dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan,
teori yang up to date, dan divalidasikan dengan kebutuhan pasien.
Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasien.Sebelum
pelaksanaan rencana asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidan
dan pasien ke dalam inform consent.
25
4) Implementasi
Pelaksanaan dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama-
sama dengan klien atau anggota tim kesehatan. Bila tindakan dilakukan oleh
dokter atau tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk
mengarahkan kesinambungan asuhan berikutnya. Kaji ulang apakah semua
rencana asuhan telah dilaksanakan.
5) Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifandari asuhan yag telah
diberikan. Evaluasi didasarkan pada harapan pasien yang diidentifikasi saat
merencanakan asuhan kebidanan. Untuk mengetahui keberhasilan asuhan
bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara lain : tujuan asuhan
kebidanan; efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah, dan hasil asuhan
kebidanan.
6) Pencatatan Asuhan Kebidanan
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Pencatatan dilakukan pada formulir
(rekam medis/KMS/status pasien/KIA) dan ditulis dalam bentuk catatan
perkembangan SOAP.
1. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa.
2. O adalah data Objektif, mencatat hasil pemeriksaan.
3. A adalah hasil analisis, mencatat diagnosa dan maslah kebidanan.
4. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan
antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif;
penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dan rujukan.
26
BAB III
METODE PELAPORAN KASUS
26
27
d. Riwayat ANC
ANC sejak umur 8 minggu, ANC di Klinik Utama Mariani
Frekuensi: Trimester I : 1 kali
Trimester II : 2 kali
Trimester III : 3 kali
e. Pergerakan anak pertama kali : 16 minggu
f. Pergerakan anak 24 jam terkahir : 10-20 kali
g. Obat yang dikonsumsi : Vitamin dan tablet Fe
h. Kekhawatiran khusus : Tidak ada
i. Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi : 3-4 kali/hari 8-9 gelas/hari
Makan : Nasi, sayur, lauk
Keluhan : Tidak ada
j. Pola eliminasi : BAB BAK
Frekuensi : 1 kali/hari 5-7 kali/hari
Warna : Kuning kecoklatan Kuning Jernih
28
Palpasi leopold
Leopold I : 1. TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 28 cm
2. Fundus : teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting (bokong )
Leopold II :1. Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
2. Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting (kepala)
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
TBJ : ( 28-13) x 155 = 2.325 gram
Auskultasi DJJ :
1. Punctum maksimum : di sebelah kiri bawah umbilicus
2. Frekuensi : 142 x/menit
Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : Kanan (+), Kiri (+)
Genetalia luar : Tidak keputihan
Anus : Tidak Hemoroid
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,1 g%
Protein urin : (-) Negatif
II. Interpretasi Data
a. Diagnosa : Ibu G2P1A0, UK 30-32 minggu , janin tunggal hidup,
punggung janin disebalah kiri perut ibu, presentasi kepala dengan anemia
ringan
1. Data subjek : Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan
tidak pernah keguguran dan ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
2. Data Objektif :
Keadaan umum ibu dan janin baik
TTV : Tekanan darah: 120/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,5 °C
31
Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. TB : 156 cm
35
BB sebelum hamil : 52 kg
BB setelah hamil : 61 kg
LILA : 24 cm
c. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/i
Pernafasan : 22 x/i
Suhu : 36,6 °C
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, tidak rontok, kulit kepala tidak ada ketombe
dan bersih
Wajah : Tidak ada oedema, dan ada cloasma gravidarum
Mata : Tidak edema palpebra, konjungtiva merah pucat, Sklera putih
Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran cairan
Mulut : Bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada tonsilitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan Kelenjar tiroid
Payudara : Tidak ada benjolan
Bentuk : Simetris, ada pembesaran payudara
Aerola mamae : Hiperpigmentasi
Puting susu : Menonjol
Kolostrum : Tidak ada
Abdomen : Bentuk : Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum : Livide
Palpasi leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 29 cm
Fundus : teraba bagian lunak, bulat , tidak melenting ( bokong )
Leopold II : Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting (kepala)
36
2) Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,3 g%
Protein urin : (-) Negatif
Analisa
a. Diagnosa : Ibu G2P1A0, UK 32-34 minggu, janin tunggal hidup, punggung janin
disebelah kiri perut ibu, presentasi kepala dengan anemia ringan
b. Masalah : Sering BAK dan pusing
c. Kebutuhan: Informasi Kebutuhan saat ini
d. Keluar cairan pervaginam seperti air ketuban, apabila yang keluar cairan
berbau amis dan berwarna putih keruh berarti yang keluar adalah air
ketuban.
e. Gerakan janin berkurang/tidak bergerak, bayi harus bergerak minimal 10
kali dalam 24 jam jika gerakan janin kurang dari 24 jam atau bayi tidak
bergerak segera datang ke tenaga kesehatan.
Ibu telah mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester ketiga.
6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan, yakni:
a. Rasa mulas dari pinggang sampai ke perut bagian bawah (durasinya lama).
b. Keluar lendir bercampur darah.
c. Keluar air sedikit (air ketuban) melalui vagina.
Ibu telah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan
7. Menganjurkan ibu datang kembali kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada
keluhan
Ibu bersedia untuk datang sesuai jadwal yang ditentukan
Data Perkembangan II
Tanggal : Kamis, 14 Juni 2018 Pukul : 13.00 WIB
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. TB : 156 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB setelah hamil : 61,2 kg
LILA : 24 cm
c. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/i
39
Pernafasan : 24 x/i
Suhu : 36,5 °C
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, tidak rontok, kulit kepala tidak ada ketombe
dan bersih
Wajah : Tidak ada oedema, dan ada cloasma gravidarum
Mata : Tidak edema palpebra, konjungtiva merah, Sklera putih
Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran cairan
Mulut : Bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada tonsilitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan Kelenjar tiroid
Payudara : Tidak ada benjolan
Bentuk : Simetris, ada pembesaran payudara
Aerola mamae : Hiperpigmentasi
Puting susu : Menonjol
Kolostrum : Tidak ada
Abdomen : Bentuk: Simetris
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum: Livide
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat – px, Mc. Donald 31 cm
Fundus : teraba bagian lunak, bulat , tidak melenting ( bokong )
Leopold II : Kiri : teraba bagian memapan, keras panjang ( punggung)
Kanan : teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian bulat, keras, dan melenting (kepala)
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
TBJ : ( 31-13) x 155 = 2.790 gram
Auskultasi DJJ : Punctum maksimum: di sebelah kiri bawah umbilicus
Frekuensi : 150 x/menit
Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
40
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini kita akan membahas tentang Asuhan Komprehensif yang
diberikan pada Ny.Md umur 27 tahun di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan
Petisah. Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data dasar,
pada langkah ini dikumpulkan semua data yang berkaitan dengan kondisi ibu.
Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dokumentasi laporan dari tenaga kesehatan dengan status kesehatan ibu dan
mendampingi ibu pada masa hamilnya. Adapun pembahasan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Asuhan Kehamilan
Pengumpulan data dilakukan pada saat kunjungan rumah pada Ny.MD dan
melakukan anamnesa, ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, Hari Pertama
Haid Terakhir 7 September 2017, Tafsiran Persalinan 14 Juni 2018 dan dilakukan
pemeriksaan keadaan umum dalam batas normal ibu mengatakan merasakan
pergerakan janin nya pada usia kehamilan 16 minggu, tidak ada kesenjangan
antara teori dengan kasus yang didapat karena Kusmiyati (2013), ibu hamil pada
trimester II dapat merasakan pergerakan janinnya dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya. Pada usia 32 minggu (TM III) ibu mengeluh sering buang air
kecil, menurut Walyani (2015), sering buang air kecil pada trimester III karena
terjadinya pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada kandung kemih,
penulis menganjurkan kepada ibu agar tidak menahan keinginan buang air kecil
karena hal tersebut dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing, namun harus
tetap minum dalam jumlah yang cukup pada siang hari dan pada malam hari boleh
dikurangi agar pola istirahat ibu tidak terganggu.
Ibu mengatakan selama kehamilan melakukan pemeriksaan sebanyak 7
kali di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah, pada trimester I ibu
melakukan kunjungan sebanyak 2 kali, trimester II sebanyak 2 kali serta pada
trimester III sebanyak 4 kali, hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
minimal kunjungan Antenatal Care adalah 4 kali, yaitu trimester I sebanyak 1
42
43
kali, trimester II sebanyak 1 kali dan trimester III sebanyak 2 kali. frekuensi
pemeriksaan ini telah memenuhi standart sesuai dengan teori yang menjelaskan
bahwa Kemenkes menganjurkan sedikitnya ibu hamil melakukan kunjungan
Antenatal Care 4 kali selama kehamilannya ( Kemenkes 2016). Ibu mengatakan
telah mendapatkan suntikan TT ( Tetanus Toksoid) sebanyak 2 kali selama
kehamilan, menurut Kusmiyati (2011), imunisasi dibberikan pada ibu hamil
segera setelah dinyatakan hamil dengan tujuan untuk memberikan kekebalan pada
ibu dan mencegah tetanus neonatarum pada bayi yang akan dilahirkan. Setiap ibu
hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali selama kehamilan.
Selama kehamilan Ny.MD mengkomsumsi tablet penambah darah
sebanyak 90 tablet tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang didapat
karena menurut Prawirohardjo (2013), pemberian tablet penambah darah selama
kehamilan minial 90 tablet, penulis menganjurkan agar kepada Ny.MD agar
mengkomsumsi tablet penambah darah pada malam hari sebelum tidur untuk
mengurangi efek mual dan sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena
akan menggangu proses penyerapan, maka sebaiknya diminum dengan air putih
atau jus saja.
Dalam pemeriksaan kehamilan Ny.MD mendapatkan 10T pelayanan
standart, tidak ada kesenjangan karena sesuai dengan teori yaitu, tekanan darah,
timbang dan ukur tinggi badan, tinggi fundus uteri, tablet Fe, imunisasi TT, tes
laboratorium, temu wicara, tatalaksana khusus.
Berdasarkan data-data yang telah diidentifikasi, maka diagnosa potensial
pada ibu hamil pada Ny.MD GIIPIA0 umur 27 tahun hamil 30-34 minggu keadaan
ibu baik di Klinik Utama Mariani Gg Johar Medan Petisah tidak terjadi masalah.
Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan
kebutuhan pada Ny.MD GIIPIIA0 umur 27 tahun hamil 30-34 minggu keadaan
baik di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah yaitu, observasi KU dan
TTV, pemeriksaan Head to Toe ( Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi),
penimbangan BB, pengukuran TB, pemberian tablet tambah darah, pemberian
imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pemeriksaan Hb dan anjuran untuk mengomsumsi
makanan sesuai kebtuhan ibu, menjaga personal hygiene, dan tetap melakukan
44
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pentingnya asuhan yang diberikan oleh penulis terhadap ibu
dari kehamilan trimester III fisiologIis di Klinik Utama Mariani Kecamatan
Medan Petisah Kota Medan sehingga deteksi dini adanya komplikasi yang
mungkin terjadi dapat dihindari dengan cepat.
Asuhan antenatal care pada Ny. MD GIIPIA0 telah dilakukan kunjungan
sebanyak 3 kali. Asuhan yang diberikan kepada Ny. MD usia 27 tahun GIIPIA0
dengan usia kehamilan 28-36 minggu sesuai dengan kebijakan program
pelayanan/asuhan standar minimal 10T. Selama kehamilan tidak ada keluhan yang
serius, Ny. MD dan janinnya dalam keadaan normal. Dalam pendokumentasian
asuhan kebidanan dalam kehamilan menggunakan metode SOAP.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penerapan Asuhan Kebidanan penulis mempunyai
beberapa pemikiran sebagai saran dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan khusunya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu.
1. Bagi Klinik
Diharapkan klinik bersalin dapat mempertahankan pelayanan asuhan
kebidanan kepada ibu hamil yang sudah baik.
2. Bagi Responden
Hasil penyusunan laporan tugas akhir ini meningkatkan pengetahuan
pada ibu dan keluarga pada masa hamil.
3. Bagi pelaksana Asuhan Selanjutnya
Diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada
klien. Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik
dan program-program yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan,
sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan memenuhi standar
yang telah ditetapkan.
45
46
DAFTAR PUSTAKA
Mangkuji , B., dkk. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta : EGC
Rukiyah, S. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Edisi Revisi. Jakarta: Trans
Info Media.