OLEH
TRIANA MANURUNG
P07524516079
Menyetujui,
Pembimbing Utama,
Skripsi ini Telah Di Uji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan D-IV
Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan
Medan, Agustus 2017
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasihNya yang melimpah kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal penelitian ini tepat pada waktunya. Adapun skripsi ini
berjudul ” Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III dalam Persiapan Menghadapi Persalinan di Klinik Pratama
Rawat Jalan Nauli dan Klinik Tanjung Deli Tua Medan 2017”.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati M.Kes, selaku direktrur Poltekes RI Medan
2. Ibu Betty Mangkuji, SST.M.Keb, sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekes
RI Medan
3. Ibu Suryani, SST, MKes selaku ketua program studi DIII Kebidanan Medan
Poltekes RI Medan
4. Ibu Melva Simatupang SST, MKes, sebagai Kaprodi D-IV Kebidanan
Poltekkes RI Medan
5. Ibu Sartini Bangun SPd, MKes selaku dosen pembimbing Skripsi
6. Ibu Wildan SST, MKes selaku ketua penguji I
7. Ibu Bebaskita Ginting SSiT, MPH selaku dosen penguji II
8. Ibu/bapak staf pengajar/Dosen Jurusan Kebidanan yang telah memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis.
9. Orang tua, saudara-saudara, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang yang
selalu tercurah selama ini.
10. Seluruh mahasiswa DIV Kebidanan Poltekes Medan atas kerjasamanya
selama ini.
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya laporan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
i
bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih
lanjut.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Proposal ini.
Hormat Saya
(Triana Manurung)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... v
iii
3.3 Populasi dan Sampel Penelitan ............................................. 21
3.3.1 Populasi ......................................................................... 21
3.3.2 Sampel ........................................................................... 22
3.4 Kriteria Restriksi ...................................................................... 22
3.4.1 KriteriaInklusi ................................................................. 22
3.4.2 Kriteria Eksklusi ............................................................. 23
3.5 Defenisi Operasional .............................................................. 23
3.6 Teknik Pengumpulan data ...................................................... 24
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................... 25
3.7.1 Pengolahan data .......................................................... 25
3.7.2 Analisis data ................................................................ 26
3.8 Etika Penelitian ....................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN D-IV KEBIDANAN POLTEKES KEMENKES MEDAN
SKRIPSI, AGUSTUS 2017
TRIANA MANURUNG
ABSTRAK
Ibu yang sedang mengalami kehamilan dituntut tidak hanya harus siap
secara Fisik dan Psikologis. Perubahan yang terjadi seringkali menjadikan ibu stress
dan cemas. Terlebih ketika ibu hamil memasuki kehamilan pada trimester III. Ibu
hamil mulai mencemaskan proses kelahirannya. Disinilah hypnobirthing berperan
besar, membantu memberikan kesiapan mental dan keyakinan untuk melahirkan
secara alami dengan rasa sakit yang minimal.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental
(Eksperimen semu) untuk mengetahui pengaruh relaksasi hypnobirthing terhadap
tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persiapan
persalinan di klinik pratama nauli dan klinik clara panjaitan medan tahun 2017 yang
berjumlah 30 orang dan masing masing dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok
Hypnobirthing dan Kontrol.
Hasil uji beda dengan uji-t berpasangan (paired-t) memperlihatkan bahwa nilai
mean tingkat kecemasan pretest (sebelum perlakuan hypnobirthing) adalah 26.5333
± 10.34316 sedangkan nilai mean tingkat kecemasan postest (setelah perlakuan
hypnobirthing) adalah 18.8667 ± 8.74125. Hal ini berarti terjadi penurunan tingkat
kecemasan setelah perlakuan hypnobirthing. Selanjutnya, berdasarkan nilai
signifikan (p-value) sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti bahwa
perlakuan hypnobirthing memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat
kecemasan.
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat lebih mempromosikan
keberadaan atau manfaat hypnobirthing yang merupakan metode penanganan
kecemasan yang masih kurang dimengerti maksud dan manfaatnya kepada
masyarakat terutama pada ibu hamil. Selain itu, tenaga kesehatan dapat
menyediakan layanan latihan hypnobirthing di fasilitas kesehatan.
TRIANA MANURUNG
ABSTRAC
Mothers who are having a pregnancy are required not only to be physically
and psychologically ready. The changes that occur often make mothers stress and
axiety. Especially when pregnant women enter pregnancy in the third trimester.
Pregnant women begin to woor about the birth process. This is where hypnobirthing
plays a big role, helping to provide mental readiness and confidence to give birth
naturally with minimal pain.
The research used in this study is quasy experinmental to determine the
effect of hypnobirthing relaxation on the anxiety level of primigravida of trimester III in
facing the delivery at the Clinic Pratama Nauli and Clara Panjaitan in year 2017
which amounted to 30 peoples and each dividen into 2 groups of hypnobirthing and
control group.
Different test result with t-test show that the mean pretest anxiety level
(before hypnobirthing treatment) is 26.5333 ± 10.34316 while the mean posttest
anxiety lever (after hypnobirthing treatment) is 18.8667 ± 8.74125. this means a
decrease in anxiety levels after the treatment of hypnobirthing. The based on the
signifikan value of 0.000<0.05. This means that the treatment of hypnobirthing has a
signifikan effect on decreasing anxiety levels.
Expected for healts workers to be more promote the existence or benefit of
hypnobirthing which is the method of handling anxiety that is still not understood the
purpose and benefits to community, expecially in pregnant women. In addition helath
workers can provide hypnobirthing training services at health facilities.
1
bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Ibu mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan (Yeyeh, 2013).
Untuk mengurangi tingkat kecemasan dan katakutan Ibu Hamil TM III dalam
Pemeriksaan TM II sangat perlu dijelaskan perubahan yang akan terjadi pada
dirinya. Disinilah bidan berperan aktif menjelaskan perubahan terutama perubahan
psikologis yang akan dihadapinya. Bumil hamil harus bisa menyesuaikan diri
dengan kenyataan. Ia mulai memikirkan, janin merupakan bagian dari dirinya yang
secara keseluruhan bergantung pada dirinya (Triyani, 2013)
Disinilah hypnobirthing berperan besar, membantu memberikan kesiapan
mental dan keyakinan untuk melahirkan secara alami dengan rasa sakit yang
minimal. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran
melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang
mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorphin dari
dalam tubuh (relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati
proses kelahiran yang aman, lembut, cepat. Dengan perasaan nyaman dan rasa
sakit yang minimal, diharapkan ibu dapat berkonsentrasi mengejan demi kelancaran
proses persalinannya (Yayasan Ernala Muara Asih, 2015).
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik autohipnosis (self hypnosis),
yaitu upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar
dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode hypnobirthing
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit).
Program ini sudah banyak dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia
seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Bali. Banyak
testimoni yang disampaikan oleh ibu yang mengikuti kelas hypnobirthing yang
melahirkan secara alamiah dengan baik (Andriyani, 2013)
Relaksasi kehamilan akan membantu ibu hamil untuk mencapai kondisi yang
senantiasa rilkes dan tenang, dimana efek kondisi ini akan berpengaruh pada ibu
hamil dan lingkungannya hinggga proses persalinan. Dengan kondisi rileks,
gelombang otak akan menjadi lebih tenang sehingga dapat menerima masukan
yang baru yang kemudian akan menimbulkan reaksi positif pada tubuh, dan sangat
2
memungkinkan jika tubuh ibu akan mengikuti masukan yang baru yang diniatkan.
Jadi jika ibu hamil telah melakukan relaksasi dan meniatkan kelahirannya agar
lancar, tidak sakit, sehat, sangatlah mungkin jika proses kelahirannya akan sesuai
dengan niat tersebut (Ima, 2013).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari, dkk (2013) pengaruh
relaksasi hypnobirthing terhadap kecemasan ibu hamil di Puskesmas rawat inap
kota Yogyakarta. Hasil uji Mann Whitney memperlihatkan terdapat perbedaan
perubahan skor kecemasan yang bermakna antara persentase skor kecemasan
kelompok hypnobirthing dengan persetase kelompok kontrol, di mana skor
kecemasan kelompok hypnobirthing lebih rendah dibandingkan kelompok control
(p<0,001). Kelas hypnobirthing berpengaruh terhadap penurunan kecemasan ibu
bersalin, hasil analisis menggunakan uji chi square menunjukkan hasil bahwa
p<0,001, nilai RR: 5,63 pada 95% CI 1,99-15,93.
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada 10 ibu primigravida Trimester III
tentang persiapan menghadapi persalinan, secara fisik dan psikologis mereka
mengatakan merasa cemas dan khawatir tentang dirinya dan bayinya. Berdasarkan
pernyataan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan
Klinik Clara Panjaitan Medan Tahun 2017”.
3
Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara Panjaitan
Medan 2017”.
4
1.4.3. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi bagi masyarakat, khususnya ibu hamil
mengenai manfaat relaksasi hypnobirthing dalam menurunkan tingkat
kecemasan ibu hami TM III dalam menghadapi persiapan persalinan,
agar persalinan lancar dan nyaman.
1.4.4. Bagi Profesi Bidan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi profesi
kebidanan terutama mengenai hypnobirthing pada ibu hamil ataupun
bersalin. Serta dapat menerapkan dalam pelayanan kebidanan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hypnobirthing
2.1.1. Pengertian Hypnobirthing
Hypno-birthing berasal dari kata “hypnosis” dan “birthing”. Hypnosis berasal
dari kata hypnosis (bahasa Yunani) adalah nama dewa tidur. Arti tidur disini adalah
pikiran yang tenang. Sedangkan birthing (bahasa Inggris) berarti proses persalinan.
Tidak perlu takut dengan hypnosis (hypnosis) karena sesungguhnya hypnosis
merupakan fenomena yang menarik dan berarti untuk kesehatan seseorang.
Hypnosis sudah digunakan sejak zaman dulu, hanya saja saat itu hypnosis lebih
sering dikaitkan dengan magic, supranatural, bahkan mistik. Saat ini, hypnosis dapat
dijelaskan secara ilmiah dan terprogram sehingga untuk kepentingan terapi, hasil
sebelum dan sesudah terapi hypnosis bias dilihat dan dibandingkan (Lanny
Kuswandi, 2013).
Metode hypno-birthing dikembangkan oleh Marrie F. Mongan, M.Ed sejak
tahun 1959 berdasarkan teori Dr.Grantley Dick-Read (seorang ahli kebidanan
Inggris yang hidup di tahun 1890-1959), yang juga dikenal sebagai bapak kelahiran
alami. Tahun 2002, hypno-birthing dikembangkan di Indonesia oleh Lanny
Kuswandi.
Hypno-birthing merupakan salah satu teknik otohipnosis (self hypnosis), yaitu
upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar dalam
menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode hypno-birthing
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit).
Program ini mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuh
yang alami saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh mampu berfungsi
sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang.
6
2.1.2. Manfaat Hypno-Birthing
2.1.2.1. Selama Kehamilan
1) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat
melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.
2) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester pertama
3) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal
4) Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai selama
kehamilannya. Ketenangan dan rasa damai sang ibu akan
dirasakan janin sehingga ia pun mempunyai nilai kedamaian
dalam dirinya.
2.1.2.2. Menjelang Persalinan
1) Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan
menjelang persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa
nyeri, dan sakit saat persalinan.
2) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim
3) Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi,
bahkan menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan
persalinan.
2.1.2.3. Saat persalinan
1) Memperlancar proses persalinan (kala 1 dan kala 2 lebih lancar)
2) Mengurangi resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan
terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat
keseimbangan hormonal di dalam tubuh.
3) Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses
persalinan.
2.1.2.4. Setelah persalinan
1) Meningkatkan ikatan batin bayi dengan ayah dan bundanya
2) Mempercepat pemulihan dalam masa nifas
3) Mencegah depresi pasca-persalinan (baby blues)
4) Memperlancar produksi ASI
7
2.1.3. Relaksasi Dasar dari Hypno-Birthing
Dasar dilakukannya hypno-birthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan
suatu kondisi istirahat tubuh dan jiwa (pikiran, kemauan, dan perasaan). Dalam
melakukan latihan hypno-birthing, ibu hamil dituntun untuk secara alami
meningkatkan ketengangan diri dan menanamkan program/niat/sugesti positif
selama masa kehamilan sampai proses persalinan. Salah satu cara untuk
mengetahui seseorang sudah rileks atau belum, yaitu dengan melakukan
pemeriksaan EEG (Elektro Encephalo Graphy).
Dalam pemeriksaan tersebut, terlihat perbedaan irama otak.
1. Kondisi beta (saat otak bekerja/ berpikir), irama otak di atas 12 hertz
(cycles per second)
2. Kondisi alpha (relaksasi ringan), berkisar 8-12 hertz (cycles per second)
3. Kondisi tetha (relaksasi sedang), berkisar 4-8 Hertz (cycles per second)
4. Kondisi delta (relaksasi dalam), berkisar <4 Hertz (cycles per second)
8
2.1.4. Teknik Physiologal Relaxation
Teknik relaksasi ini dikembangkan oleh Dr. Tb. Erwin Kusuma, SpKJ.
Sebuah teknik yang sangat sederhana, tetapi bermakna. Teknik ini berdasarkan
pada pemahaman akan penciptaan manusia dan alam semesta sehingga bermakna
untuk semua tipe learning channel. Ada tiga jenis learning channel yang sering
digunakan, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
1) Tipe visual akan lebih mudah mencapai relaksasi melalui proses
membayangkan. Jika ingin rileks, bayangkan tempat yang nyaman dan
indah.
2) Tipe auditori lebih mudah mencapai relaksasi melalui proses
mendengarkan. Misalnya dengan cara mendengarkan panduan terapis
atau musik.
3) Tipe kinestik lebih mudah rileks melalui proses merasakan. Misalnya
dengan merasakan semilir angin.
a. Jika ibu hamil rajin melatih diri untuk berada dalam kondisi
tenang/rileks, ia dengan mudah melakukan penyesuaian dengan
alam semesta. Suatu kondisi yang selalu dibutuhkan dalam setiap
aktivitas kehidupan manusia.
9
Hal-hal yang perlu dipersiapkan
1) Pilih waktu yang tepat untuk melakukan relaksasi agar anda tidak
terganggu.
2) Sebaiknya, lakukan latihan dengan teratur dan disiplin.
3) Persiapan tempat. Awalnya, kondisi ruangan/tempat berlatih yang
tenang dengan lampu yang bias dibuat remang.
4) Jika suka, boleh gunakan aromaterapi lavender
5) Pastikan kandung kemih anda dalam keadaan kosong
6) Kenakan baju yang longgar dan nyaman.
7) Pasang CD panduan hypno-birthing atau music yang dapat
membawa anda ke dalam ketenangan dan kedamaian hati.
10
3) Lakukan Relaksasi Pikiran
Karena getaran pikiran sangat ringan, pikiran perlu dilatih agar dapat
mencapai ketenangan. Sarana yang digunakan adalah indera mata.
a) Pada saat berbaring/duduk pandang atau pusatkan perhatian padda
satu titik atau benda terus menerus hingga terasa kelopak mata
semakin santai,mulai berkedip perlahan untuk kemudian biarkan
kedua mata terpejam. Nikmati santainya raga dan jiwa. Teknik ini
disebut fiksasi mata.
b) Jika ada pikiran yang datang, sementara biarkan saja, tetap pusatkan
perhatian pada musik dan panduan.
c) Saat ini, bias lakukan teknik “isolasi diri” dengan berulang-ulang
niatkan: ”suara apapun yang ada tetap membuat diriku semakin
tenang dan rileks.
11
Menurut David (1961) dan Crandom (1979), tingginya kecemasan pada ibu
hamil berhubungan dengan kejadian abnormal sebelumnya. Misalnya, abortus dan
kasus kasus yang terjadi pada akhir kehamilan. Menurut Niven (1992), kejadian
antara emosional dan khawatir pada wanita yang sebelumnya kehilangan bayi atau
melahirkan dengan kesulitan.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap tingkat kecemasan, antara
lain tingkat kecemasan lebih tinggi pada ibu hamil dan menurun pada ibu
pascapartum (Sing, 1991). Barclay (1976) menemukan bahwa peningkatan
pengetahuan tidak menurunkan kecemasan dan juga ditemukan bahwa wanita yang
tidak hamil menyangka tingkat depresi yang lebih besar pada kehamilan daripada
hasil pemantauan pada ibu hamil itu sendiri.
12
pendidikan maka seseorang tersebut semakin dapat memaknai sesuatu dan tidak
terlalu mencemaskan hal-hal yang dapat menggangu ketenangan pikirannya. Jadi
semakin kita dewasa harapanya juga kita mampu menghadapi setiap persoalan
tanpa harus dengan kecemasan yang berlebihan.
13
tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan
pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini
adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur
(insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit,
tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan
keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak
berdaya, bingung, disorientasi.
4) Panik
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena
mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala
yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil,
palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat
berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit,
mengalami halusinasi dan delusi.
14
2.2.5. Respon Psikologis terhadap Kecemasan
1) Perilaku
Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi,
menarik diri, menghindar.
2) Kognitif
Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa, salah tafsir,
bloking, bingung, lapangan persepsi menurun, kesadaran diri yang
berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut
kecelakaan, takut mati dan lain-lain.
3) Afektif
Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa,
sangat gelisah dan lain-lain.
15
Tabel 2.1.
Alat Ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale For Anxiety)
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada
Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
7 Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
16
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering
17
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah
18
jarang memeriksakan kehamilannya – sekarang lebih teratur dan mendaftarkan
untuk bersalin. Persiapan perawatan bayi sudah disiapkan dirumah.
Pendekatan psikologis yang tepat, kepercayaan pada dokter dan bidan akan
meringankan beban penderitaannya, menyelamatkan ibu dan bayi. Kerentanan,
kerentanan meningkat pada trimester III terutama kehamilan 7 bulan, sering
merasakan bayi yang amat berharga dapat saja hilang/mengalami hal buruk bila
tidak dilindungi sepanjang waktu, fantasi/mimpi buruk tentang janinnya sangat
berhati-hati, menghindari tempat ramai, merasakana sangat mendambakan
suaminya (Yeyeh Ai, 2013).
Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, yang
menjadi perhatian : rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatan bayinya,
kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab, dan bagaimana perubahan
hubungan dengan suami, ada gangguan tidur. Harus dijelaskan tentang proses
persalinan dan kelahiran, sejelas jelasnya agar timbul kepercayaan diri pada ibu
bahwa dia dapat melalui proses persalinan dengan baik informed consent,
komunikasi yang baik dengan ibu, memasuki trimester III, wanita kembali akan
merasa takut berhubungan akan berakibat buruk terhadap janin.
19
menyiapkan diri untuk memberi makna karena dengan keadaan tersebut wanita
akan menyiapkan diri untuk member perawatan dan mengemban tanggung jawab
yang lebih besar. Krisis kehamilan umumnya berakhir ketika bayi dilahirkan.
(Maulana, M. 2009).
Titik akhir ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap
menjalani atau tidak ini merupakan apakah proses psikologis yang normal selama
kehamilan dapat dia jalani dengan baik atau tidak.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Hypnobirthing 01 X 03
Asuhan Kehamilan 02 04
TM III
21
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal hingga validasi
Skripsi adalah Maret – juli 2017.
22
Variabel Definisi Alat Ukur Skala Kategori
Operasional Ukur
Latihan yang - Nominal - Melakukan latihan
hypnobirthing
Independen: dilakukan oleh ibu
Relaksasi hamil trimester III - Tidak Melakukan
latihan
Hypnobirthing sebanyak 4x
hypnobirthing
pertemuan dengan
upaya alami
menanamkan niat
positif ke pikiran
bawah sadar dan
relaksasi yang
dibimbing
instruktur
hypnobirthing.
Perasaan khawatir Kuesioner Interval 1. Tidak ada
HRSA kecemasan <12
Dependen: tentang masa
2. Kecemasan
Tingkat depan ringan 12-22
3. Kecemasan
Kecemasan yang dialami ibu
sedang 23-33
hamil trimester III 4. Kecemasan
berat 34-44
dalam menghadapi
5. Kecemasan
proses persalinan. berat sekali 45-
56
23
KLINIK Mengurus Izin Penelitian KLINIK CLARA
PRATAMA NAULI
PANJAITAN
(EKSPERIMEN)
(KONTROL)
PRETEST
(SESI I) PRETEST
Relaksasi Ulangan
(Sesi II, III, IV) PENYULUHAN
selang waktu setiap (persiapan
sesi 1 minggu persalinan)
POSTEST POSTEST
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
DAN ANALISIS
DAN ANALISIS
24
2) Coding
Peneliti tidak menggunakan nama ataupun identitas responden dalam
proses pengolahan data. Peneliti memberikan kode pada setiap responden
serta kategori kecemasan yang dialami oleh tiap responden untuk
mempermudah dalam proses pengolahan dan analisis data. Pada kategori
kecemasan responden diberikan kode 0 jika tidak ada kecemasan, kode 1
jika mengalami kecemasan ringan, kode 2 jika mengalami kecemasan
sedang, kode 3 jika mengalami kecemasan berat, dan kode 4 jika
mengalami kecemasan berat sekali.
3) Data entry
Proses data entry ini merupakan proses di mana data yang diperoleh
yaitu kode responden dan kode kategori kecemasan yang dialami, baik pada
kelompok eksperimen yang sebelum dan setelah melakukan latihan
hypnobirthing maupun kelompok kontrol yang tidak melakukan latihan
hypnobirthing dimasukkan ke dalam komputer untuk dilakukan analisis.
4) Tabulating
Proses tabulasi pada penelitian ini menggunakan tabel dan analisis
datanya menggunakan perhitungan komputerisasi, yaitu dengan program
SPSS
25
Jenis hipotesisnya adalah komparatif parametris dan masalah skala
pengukuran variabel adalah Interval . Dalam penelitian ini terdapat dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menguji
hasil tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi baik pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan uji-t
berpasangan (paired-t test) karena kelompok data berpasangan dengan jenis
data kategorik (interval). Jika p<0,05 maka terdapat pengaruh yang
bermakna pada tingkat kecemasan saat dilakukan pretest dan posttest.
3) Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik oleh peneliti.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Relaksasi
Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara Panjaitan
Medan Tahun 2017” maka didapat hasil sebagai berikut :
Karakteristik F %
1. Umur
• 20-35 tahun 23 76.67
• <20 dan > 35 tahun 7 23.33
2. Pendidikan
• SMP 2 6.70
• SMA 26 86.70
• PT 2 6.70
3. Pekerjaan
• Bekerja 12 40
• Tidak Bekerja 18 60
27
4.2. Analisa Univariat
Analisa data univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dan
persentase dari variabel penelitian “Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persiapan
Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara Panjaitan Medan Tahun 2017
yaitu :
4.2.1. Distribusi Skor Tingkat Kecemasan Minimal Dan Maksimal Pada
Kelompok Kontrol (Penyuluhan) Dan Eksperimen (Hypnobirthing)
Skor minimal dan maksimal tingkat kecemasan pada kelompok kontrol
(penyuluhan) dan kelompok eksperimen (hypnobirthing) pada ibu Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan
Klinik Clara Panjaitan Medan Tahun 2017.
Tabel 4.2.
Skor Tingkat Kecemasan Minimal Dan Maksimal Pada Kelompok
Kontrol (Penyuluhan) Dan Eksperimen (Hypnobirthing)
Tabel 4.2. dapat dilihat dari kelompok kontrol (penyuluhan) didapatkan dari
pretest skor minimal 8 dan maksimal 45 kemudian setelah posttest skor minimal 7
dan maksimal 43, dengan rerata posttest 24.2000. Sedangkan pada kelompok
eksperimen didapatkan dari pretest skor minimal 7 dan maksimal 46 dan setelah
posttest skor minimal 4 dan maksimal 35, dengan rerata 18.8667.
Dari deskripsi data diatas dapat dilihat terdapat penurunan rata-rata tingkat
kecemasan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana kelompok
eksperimen (dengan hypnobirthing) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
eksperimen.
28
4.2.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Dengan Hypnobirthing
Karakteristik sampel penelitian berdasarkan tingkat kecemasan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida TM III pada
Kelompok Hypnobirthing Di Klinik Pratama Nauli Dan Klinik Clara
Panjaitan Kota Medan Tahun 2017
4
Pretest
3 Postest
2
0
Tidak Cemas Ringan Sedang Berat Sangat berat
29
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida TM III pada
Kelompok Kontrol (Dengan Penyuluhan) Di Klinik Pratama Nauli
Dan Klinik Clara Panjaitan Kota Medan Tahun 2017
4
Pretest
3 Postest
2
0
Tidak cemas Ringan Sedang Berat Sangat Berat
Grafik 4.2 memperlihatkan bahwa dari 15 responden penelitian pretest, 2
orang tidak mengalami kecemasan, 3 orang mengalami kecemasan ringan, 3 orang
mengalami kecemasan sedang, 6 orang mengalami kecemasan berat, 1 orang
mengalami kecemasan sangat berat. Selanjutnya, dari 15 sampel postest (setelah
diberikan penyuluhan), 2 orang tidak mengalami kecemasan , 4 orang mengalami
kecemasan ringan, 5 orang mengalami kecemasan sedang, 4 orang mengalami
kecemasan berat dan tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat.
30
Tabel 4.3
Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Primigravida TM III Di Klinik Pratama Nauli Tahun 2017
Std. Std.Error
Perlakuan N Mean Deviasi Mean p-value Kesimpulan
Pretest
31
Hasil uji-t berpasangan (paired-t) memperlihatkan bahwa nilai mean tingkat
kecemasan 1.66667 ± 1.23443, berdasarkan nilai signifikan (p-value) sebesar 0.000,
lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti bahwa kelompok kontrol dengan diberikan
penyuluhan memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat kecemasan,
dengan penyuluhan berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan
ibu hamil primigravida TM III
Tabel 4.5.
Hasil Uji Normalitas Data Selisih Kelompok Eksperimen
Dan Kelompok Kontrol
Test of normality
Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic Df Sig. Kesimpulan
Eksperimen .949 15 .505 Normal
(Hypnobirthing)
Kontrol
(penyuluhan) .766 15 .001 Tidak Normal
Hasil Uji Mann Whitney U Test Asymp.sig.(2-tailed) =0.000
Berdasarkan hasil uji normalitas data diatas, dapat disimpulkan bahwa data
selisih/beda tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berada pada taraf tidak normal. Oleh karena distribusi data tidak normal maka
dilakukan uji Mann-Whitney U Test dengan Asymp.sig.(2-tailed) adalah 0.000<0.05,
maka terdapat perbedaan skor tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
5. PEMBAHASAN
5.1. Analisa Univariat
5.1.1. Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida TM III dalam
Menghadapi Persiapan Persalinan
Berdasarkan tabel 4.2. pada kelompok kontrol (penyuluhan) didapatkan dari
pretest skor minimal 8 dan maksimal 45 kemudian setelah posttest skor minimal 7
32
dan maksimal 43, dengan rerata posttest 24.2000. Sedangkan pada kelompok
eksperimen didapatkan dari pretest skor minimal 7 dan maksimal 46 dan setelah
posttest skor minimal 4 dan maksimal 35, dengan rerata 18.8667.
Dari deskripsi data diatas dapat dilihat terdapat penurunan rata-rata tingkat
kecemasan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana kelompok
eksperimen (dengan hypnobirthing) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
eksperimen.
Berdasarkan tabel 4.3. kelompok kontrol (penyuluhan) memperlihatkan
bahwa dari 15 responden penelitian pretest, 2 orang (13.3%) tidak mengalami
kecemasan, 2 orang (13.3%) mengalami kecemasan ringan, 4 orang (26.7%)
mengalami kecemasan sedang, 5 orang (33.3%) mengalami kecemasan berat, 2
orang (13.3%) mengalami kecemasan sangat berat. Selanjutnya, dari 15 sampel
postest (setelah perlakuan hypnobirthing), 4 orang (26.7%) tidak mengalami
kecemasan, 6 orang (40%) mengalami kecemasan ringan, 2 orang (13.3%)
mengalami kecemasan sedang, 3 orang (20%) mengalami kecemasan berat dan
tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat.
Berdasarkan tabel 4.4. kelompok Eksperimen (hypnobirthing)
memperlihatkan dari 15 responden penelitian pretest, 2 orang (13.3 %) tidak
mengalami kecemasan, 3 orang (20.0 %) mengalami kecemasan ringan, 3 orang
(20.0%) mengalami kecemasan sedang, 6 orang (40.0%) mengalami kecemasan
berat, 1 orang (6.7%) mengalami kecemasan sangat berat. Selanjutnya, dari 15
sampel postest (setelah diberikan penyuluhan), 2 orang (13.3%) tidak mengalami
kecemasan , 4 orang ( 26.7%) mengalami kecemasan ringan, 5 orang (33.3%)
mengalami kecemasan sedang, 4 orang (26.7%) mengalami kecemasan berat dan
tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat.
Hypno-birthing merupakan salah satu teknik outohipnosis (self hypnosis),
yaitu upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar
dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode hypno-birthing
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit).
Program ini mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuh
33
yang alami saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh mampu berfungsi
sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang.
Menurut Ima, S. (2013) metode relaksasi Hypnobirthing merupakan cara
efektif untuk menghilangkan seluruh perasaan cemas, takut, tegang. Hypnobirthing
merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus,
tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya sesuai dengan filosofi kebidanan
bahwa kehamilan dan persalinan itu normal dan bukan penyakit.
Menurut peneliti tingkat kecemasan pada ibu hamil adalah hal wajar jika
dalam batas normal. Tingkat kecemasan seseorang dipengaruhi beberapa faktor,
baik faktor internal dan eksternal. Sejalan dengan teori bahwa fikiran –fikiran seperti
saat akan melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri akan menyebabkan
peningkatan kerja sistem syaraf sempatetik. Dalam situasi ini, sistem endokrin, yang
terdiri dari kelenjar-kelenjar, seperti adrenal, tiroid, dan pituitary (pusat pengendalian
kelenjar), melepaskan pengeluaran hormon masing-masing ke aliran darah dalam
rangka mempersiapkan badan pada situasi darurat. Akibatnya, system syaraf
otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada hormone
epinefrin. Peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin dan
norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan
fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fifiologis ini dapat timbul pada perilaku
sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu
memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan untuk lari dari kenyataan
hidup (Triyani, 2016).
34
responden mayoritas 5 orang (33.3%) mengalami kecemasan sedang, 4 orang
(26.7%) mengalami kecemasan berat.
Pada kelompok Hypnobirthing hasil uji-t berpasangan (paired-t)
memperlihatkan bahwa nilai mean tingkat kecemasan 7.66667 ± 2.69037
berdasarkan nilai signifikan (p-value) sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05. Hal ini
berarti bahwa perlakuan hypnobirthing memberi pengaruh signifikan terhadap
penurunan tingkat kecemasan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan tingkat kecemasan, perlakuan hypnobirthing berpengaruh signifikan
terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida TM III.
Sedangkan kelompok Kontrol (penyuluhan) hasil uji-t berpasangan (paired-t)
memperlihatkan bahwa nilai mean tingkat kecemasan 1.66667 ± 1.23443,
berdasarkan nilai signifikan (p-value) sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05. Hal ini
berarti bahwa kelompok kontrol dengan diberikan penyuluhan memberi pengaruh
signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat kecemasan, dengan penyuluhan
berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida TM III.
Hasil uji antara kelompok Eksperimen dengan kontrol menggunakan Uji
Mann-Whitney U Test selisih/beda tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol berada pada taraf tidak normal. Oleh karena distribusi data
tidak normal maka dilakukan uji Mann-Whitney U Test dengan Asymp.sig.(2-tailed)
adalah 0.000<0.05, maka terdapat perbedaan skor tingkat kecemasan pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa hypnobirthing membantu memusatkan
perhatian berdasarkan pada keyakinan bahwa perempuan dapat mengalami
persalinan melalui insting untuk melahirkan secara alami dengan tenang, nyaman,
percaya diri. Latihan ini mengajarkan ibu hamil menjalankan teknik relaksasi yang
alami, sehingga tubuh dapat bekerja dengan seluruh syaraf secara harmonis dan
dengan kerjasama penuh. Rangkaian teknik relaksasi mulai dari relaksasi otot,
pernafasan, pikiran, dan penanaman kalimat positif, komunikasi dengan janin yang
dilakukan secara teratur dan konsentrasi akan menyebabkan kondisi rileks pada
35
tubuh sehingga tubuh memberikan respons untuk mengeluarkan hormon endorphin
yang membuat ibu menjadi rileks dan menurunkan rasa nyeri terutama ketika otak
mencapai gelombang alfa atau saat istirahat. Pada kondisi ini, tubuh mengeluarkan
hormone serotonin dan endorphin sehingga manusia dalam kondisi rileks tanpa
ketegangan dan kecemasan. Pemberian latihan relaksasi hypnobirthing
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan ibu hamil. Penurunan tingkat kecemasan
ini dikarenakan teknik relaksasi hypnobirthing ini mempunyai cara kerja dengan
membawa kerja otak pada gelombang alfa , yaitu gelombang yang memiliki
frekuensi 14-30 HZ. Pada kondisi ini otak pada gelombang rileks, santai, antara
sadar dan tidak dan nyaris tertidur, saat tubuh mengeluarkan hormon serotonin dan
endorphin sehingga ibu hamil menjadi rileks dan menghilangkan kecemasan atau
paling tidak kecemasan menurun (Workbook Pelatihan Basic Hypnosis Dan
Hypnobirthing, 2014).
Hal yang sama juga diungkapkan Conny (2015), bahwa hypnobirthing dapat
menurunkan kecemasan, ketegangan, nyeri selama proses persalinan,
meningkatkan dan kecepatan dan kemudahan proses persalinan. Kusuma, et al
(2009) mengatakan nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari satu
pengalaman emosional yang disertai kerusakan jaringan secara aktual/potensial,
nyeri merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan oleh
stimulus spesifik mekanis, kimia, elektrik pada ujung-ujung syaraf serta tidak dapat
diserahterimakan kepada orang lain.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Enggar, dkk (2014) tentang
efektivitas hypnobrithing prenatal class terhadap lamanya proses persalinan. di RS.
Mardi Rahayu analisis sementara nilai p value sebesar 0,000 < 0,05, harga t hitung
lebih besar dari t tabel (22,905 > 1,740) sehingga dapat disimpulkan bahwa
hypnobirthing mempunyai efektivitas yang signifikan terhadap lamanya proses
persalinan. Hypnobirthing prenatal class terbukti mampu menjawab kekhawatiran
dan ketakutan ibu hamil dalam menghadapi rasa sakit pada saat proses persalinan.
Sebuah penelitian, menunjukkan hasil bahwa wanita yang mengikuti hypnobirthing
prenatal class mempunyai emosional yang lebih positif dan tidak mengalami
36
masalah psikologis post partum dibanding wanita yang tidak mengikuti hypnobirthing
prenatal class.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andriyani (2013) pengaruh
kelas hypnobirthing terhadap kecemasan ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Kota
Yogyakarta memperlihatkan terdapat perbedaan perubahan skor kecemasan yang
bermakna antara persentase skor kecemasan kelompok hypnobirthing dengan
persetase kelompok kontrol, di mana skor kecemasan kelompok hypnobirthing lebih
rendah dibandingkan kelompok control (p<0,001). Kelas hypnobirthing berpengaruh
terhadap penurunan kecemasan ibu bersalin, hasil analisis menggunakan uji chi
square menunjukkan hasil bahwa p<0,001, nilai RR: 5,63 pada 95% CI 1,99-15,93.
Menurut analisis peneliti, penerapan tekhnik hypnobirthing pada ibu
primigravida TM III sangat penting terutama ibu hamil yang mengalami ketakutan
atau cemas akan kemampuan dirinya dalam persiapan persalinan. Bukan hanya ibu
primigravida bahkan ibu hamil multigravida juga masih tetap mengalami ketakutan
dan kecemasan. Adaptasi ini bisa diperoleh dari berbagai informasi. Pada kelompok
kontrol yang diberikan informasi berupa penyuluhan tentang persiapan persalinan,
asuhan sayang ibu, dan informasi bahwa persalinan adalah hal yang fisiologis atau
normal dapat mengurangi tingkat kecemasan pada dirinya yaitu dari nilai hasil rata-
rata pretest kelompok kontrol 25.8667 dan postest 24.2000 terdapat perbedaan
sebesar 1.6667, dapat disimpulkan bahwa sumber informasi dapat menurunkan
tingkat kecemasan. Sedangkan pada kelompok perlakuan hypnobirthing dengan rata
rata pretest 26.5333 dan postest 18.8667 terdapat perbedaan 7.6667, dapat
disimpulkan terdapat penurunan tingkat yang cukup baik pada kelompok
eksperimen.
Dalam hal ini peneliti juga melakukan observasi terhadap perkembangan
setiap responden dalam 4 kali pertemuan didapatkan perubahan yang positif mulai
dari ekspresi wajah selama menjalani pelatihan, kehadiran setiap responden untuk
melihat seberapa antusias responden dalam mengikuti setiap pertemuan kemudian
melakukan pemeriksaan keadaan umum mulai dari tekanan darah, pernafasan dan
nadi. Mengikuti pelatihan hypnobirthing merupakan suatu kemauan atau niat positif
dengan mengikuti segalanya sebagaimana mestinya
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi
Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara Panjaitan Medan
Tahun 2017 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Relaksasi Hypnobirthing dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persiapan persalinan dengan baik.
2. Metode penyuluhan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil
dalam menghadapi persiapan persalinan cukup baik
3. Sangat lebih efisien apabila relaksasi hypnobirthing dan metode
penyuluhan diberikan kepada ibu hamil dalam menurunkan tingkat
kecemasan dalam menghadapi persiapan persalinan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini, terdapat beberapa
saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain :
1. Bagi tenaga kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi tenaga kesehatan
agar dapat lebih mempromosikan keberadaan atau manfaat hypnobirthing
yang merupakan metode penanganan kecemasan yang masih kurang
dimengerti maksud dan manfaatnya kepada masyarakat terutama pada ibu
hamil. Selain itu, tenaga kesehatan dapat menyediakan layanan latihan
hypnobirthing di fasilitas kesehatan. Melalui latihan hypnobirthing secara
teratur dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III
sehingga kesejahteraan ibu meningkat.
2. Bagi ibu hamil
Bagi ibu hamil dapat melaksanakan hypnobirthing baik dengan kelas
hypnobirthing ataupun secara mandiri sehingga kecemasan dalam
menghadapi persalinan dapat berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
38
3. Bagi penelitian selanjutnya
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai hypnobirthing
dengan responden yang cakupannya lebih besar. Selain itu agar
pengambilan data dapat dilakukan secara efektif dan efesien, pengambilan
data responden dapat dilakukan secara bersamaan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Ari, Andriyanti, dkk. 2013. Pengaruh Kelas Hypnobirthing terhadap kecemasan ibu
hamil di puskesmas Rawat Inap kota Yogyakarta. Program studi magister
kebidanan fakultas kedokteran universitas padjajaran. Bandung.
Hani, Ummi dkk. 2010. Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis. Jakarta;
Salemba medika
Istiqomah, Henik dan Dyah Ayu. 2015. Kesiapan psikologis ibu hamil trimester III
dalam persiapan persalinan pasca relaksasi hypnobirthing. Klaten
Maulana, Mirza. 2009. Cara cerdas menghadapi kehamilan dan mengasuh bayi.
Jogjakarta; Katahati
Kuswandi, Lany. 2014. Hypnobirthing a gentle way to give birth. Jakarta; Pustaka
Bunda
Triyani, Sugeng dkk. 2016. Pengaruh hypnosis terhadap tingkat kecemasan ibu
hamil nulipara triwulan dalam persiapan menghadapi persalinan. Jurnal
Kesehatan
Studi pendahuluan
pengajuan judul
Ujian Proposal
Penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Mengetahui,
Peneliti Responden
(Triana Manurung) ( )
Kuesioner Pengukuran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Nomor Responden :
Nama Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
Skor : 0 = Tidak ada
1 = Ringan
2 = Sedang
3 = Berat
4 = Berat sekali
NO PERTANYAAN 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas (Kecemasan)
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Menangis
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
- Sukar Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Banyak Mimpi-Mimpi
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
- Kurang Percaya Diri
- Merasa Bingung
6 Perasaan Depresi (Stres)
- Hilangnya Semangat
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah
7 Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
8 Gejala Somatik (Sensorik)
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler (Jantung)
- Berdebar
- Nyeri di Dada
-Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
-Detak Jantung Menghilang
(Berhenti sekejap)
10 Gejala Respiratori (Pernafasan)
- Rasa Tertekan atau Sempit di
Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gej. Gastrointestinal (Pencernaan)
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
-Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital (Pengeluaran)
- Sering Buang Air Kecil
-Tidak Dapat Menahan Air
Seni/kencing
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Impotensi
13 Gejala Otonom (sensai tubuh)
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Muka Merah
Skor Total =
Peneliti Responden
Triana Manurung ( )
MASTER TABEL
KARAKTERISTIK RESPONDEN
KATEGORI JUMLAH
PRE TEST POST TEST
Tidak ada kecemasan 2 4
Kecemasan ringan 2 6
Kecemasan sedang 4 2
Kecemasan berat 5 3
Kecemasan berat sekali 2 -
MASTER TABEL
(KELOMPOK KONTROL)
KATEGORI JUMLAH
PRE TEST POST TEST
Tidak ada kecemasan 2 2
Kecemasan ringan 3 4
Kecemasan sedang 3 5
Kecemasan berat 6 4
Kecemasan berat sekali 1 -
KET :
< 12 = Tidak ada kecemasan
12-22 = Kecemasan ringan
23-33 = Kecemasan sedang
34-44 = Kecemasan berat
45-56 = Kecemasan berat sekali
LEMBAR OBSERVASI
(Eksperimen)
NOMOR RESPONDEN
TGL KRITERIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
- Wajah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
- Kehadiran 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
- Wajah 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
- Kehadiran 0 0 0 1 1 0 X 0 X 1 1 0 X 0 0 0 0 1
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
- Wajah 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
- Kehadiran 0 0 0 X 1 1 X 1 X 1 1 1 X 1 1 0 1 1
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Wajah 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
- Kehadiran 0 0 0 X 1 1 X 0 X 1 0 1 X 1 1 1 1 1
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan :
• Wajah Kehadiran Pemantauan
0 : Ceria, Gembira 0 : Tepat waktu 0 : Normal
1 : Biasa saja, Sedih 1 : Terlambat, 1 : Tidak normal
2 : Tidak Hadir
LEMBAR OBSERVASI
NOMOR RESPONDEN
TGL KRITERIA 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- Wajah 1 1
- Kehadiran 1 1
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 1
- Wajah 1 1
- Kehadiran 1 0
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 1
- Wajah 0 0
- Kehadiran 1 0
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 1
- Wajah 0 0
- Kehadiran 0 0
- Pemantauan :
TD, RR, POLS 0 1
Keterangan :
• Wajah Kehadiran Pemantauan
0 : Ceria, Gembira 0 : Tepat waktu 0 : Normal
1 : Biasa saja, Sedih 1 : Terlambat, 1 : Tidak normal
2 : Tidak Hadir
SOP (STANDART OPERSIONAL PROSEDURE)
LATIHAN HYPNOBIRTHING
Silahkan persiapkan diri ibu. Ambil posisi tidur miring senyaman mungkin,
jangan silangkan kedua kaki dan letakkan kedua tangan pada posisi yang nyaman.
Sebelum memulai relaksasi, awali dulu terlebih dahulu dengan doa untuk memohon
bimbingan dan perlindungan dari Tuhan yang maha kuasa. Fokuskan diri dan fikiran
ibu hanya pada suara panduan saya. ibu cukup mengikuti apa yang saya ucapkan
dan ibu akan merasakan suatu kengan dan perlindungan dari Tuhan yang maha
kuasa. Fokuskan diri dan fikiran ibu hanya pada suara panduan saya. Ibu cukup
mengikuti apa yang saya ucapkan dan ibu akan merasakan suatu kenyamanan dan
relaksasi. Selama proses relaksasi, hiraukan pikiran-pikiran yang datang. Pikiran itu
tidak kekal. Kadang datang, kadang pergi. Arahkan saja indera pendengaran ibu
pada suara saya.
Sekarang pejamkan mata ibu secara perlahan dan tarik nafas panjang.
Setiap kali menarik nafas niatkan dalam pikiran ibu maka itu membuat ibu semakin
rileks. Dan semakin ibu rileks maka membuat ibu semakin mengantuk dan
mengantuk. Semakin ibu mencoba membuka mata maka mata ibu semakin berat.
Tetaplah menarik nafas panjang. Dan setiap hembusan nafas ibu membawa sensasi
rileks. Rasakan seluruh otot otot ibu semakin berat dan lemas…….. semakin
rileks……..namun terasa nyaman. Leher ibu rileks……….bahu rileks……………dan
ibu merasa semakin nyaman dan semakin nyaman.
Saat ini, arahkan nafas yang ibu hirup ibu kirimkan kebagian
kepala…..bayangkan setiap ibu menghembuskan nafas rileks menyebar diseluruh
bagian kepala ibu, sehingga setiap ibu menarik nafas membuat bagian kepala ibu
semakin rileks dan terasa ringan. Yakini dan percayai anda bisa
melakukannya……..bagus sekali………….
Catatan :
Terapis kembali menyapa pasien/klien yang telah direlaksasi dengan memberi
senyum, sentuhan atau bahkan salaman. Kemudian menanyakan bagaiamana
kondisi saat ini apakah semakin baik, dan semakin nyaman. Terapis meminta klien
untuk menceritakan apa yang dirasakan saat ini.
TEST NORMALITY KELOMPOK EKSPERIMEN
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Ranks
Total 30
b
Test Statistics
SKOR
Mann-Whitney U 12.500
Wilcoxon W 132.500
Z -4.216
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000
A. DATA PRIBADI
NAMA : TRIANA MANURUNG
TTL : HOMBANG MARIA, 12 JANUARI 1993
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
ANAK KE : 1 DARI 5 BERSAUDARA
TELP/HP : 08529631388
EMAIL : manurungtriana@gmail.com
ALAMAT : HUTA I HOMBANG MARIA, KEC. HUTABAYURAJA
D. KETERANGAN LAIN
HOBBY : MEMBACA