PENDAHULUAN
1
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2) Laboratorium khusus.
2.1.4.5 Diagnosis Kehamilan
1) Kehamilan normal
- Tanpa keluhan.
- Hasil pemeriksaan laboratorium baik.
3) Kehamilan dengan resiko
- Tinggi / sangat tinggi.
- Yang meragukan.
- Rendah.
4) Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin.
5) Kehamilan disertai komplikasi.
6) Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang.
7) Diagnosis differensial
- Amenorea sekunder.
- Pseodocyesis.
- Tumor ginekologis.
2.1.4.6 Penatalaksanaan Lanjut
1) Pengobatan penyakit yang menyertai hamil.
2) Pengobatan penyulit kehamilan.
3) Menjadualkan pemberian imunisasi.
4) Memberikan peparat penunjang kesehatan.
5) Pemeriksaan hamil.
(Manuaba, IBG., 1998)
2.1.5 Jadwal Kunjungan Ulang.
1. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :
a. Penapisan dan pengobatan anemia.
b. Perencanaan persalinan.
c. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)
dilakukan untuk :
a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
b. Penapisan pre eklamsia, gemelli, infeksi alar reproduksi dan saluran
perkemihan.
7
- Menghisap
- Rahang Mulut
- Lidah
- Tumit
- Sudut 900 Kaki
- Rata jarii-jari
11
- Jari panjang
- Tidak rata Tangan siku
- Patella (-)
- Patella Lutut
- Papitea
4. Pemeriksaan foto rontgen
Bayangan kepala di fundus.
(Mochtar Rustam, 1998:325)
2.3.5 Penanganan
Mengingat bahayanya, sebaiknya persalinan dalam letak sungsan
dihindarkan. Untuk itu pada waktu pemeriksaan antenatal care dijumpai
letak sungsang terutama pada primigravida, hendaknya diusahakan versi
luar. Menjadi presentasi kepala, versi luar sebaiknya dilakukan pada
kehamilan antara 34 dan 38 minggu. Pada umumnya versi luar sebelum
minggu ke-34 belum perlu dilakukan, karena kemungkinan besar janin
masih dapat memutar sendiri. Sedangkan pada minggu ke-38 versi luar
sulit untuk berhasil karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif
telah berkurang.
Sebelum melakukan versi luar, diagnosa letak janin harus pasti,
sedangkan Djj harus dalam keadaan baik. Apabila bokong sudah turun,
bokong harus dikeluarkan terlebih dahulu dari rongga panggul. Tindakan ini
dilakukan dengan meletakkan jari-jari kedua tangan penolong pada perut ibu
harus bagian bawah untuk mengangkat bokong janin, kalau bokong tidak
dapat dikeluarkan dari panggul, usaha untuk mengeluarkan versi luar tidak
ada gunanya. Setelah bokong keluar dari panggul, bokong ditahan dengan satu
tangan, sedangkan tangan yang lain mendorong kepala ke bawah sedemikian
rupa, sehingga fleksi tubuh bertambah. Selanjutnya versi dilakukan dan
setelah versi luar berhasil, Djj harus selalu diawasi sesudah janin dalam
keadaan presentasi kepala, kepala didorong ke rongga panggul. Versi luar
hendaknya dilakukan dengan kekuatan yang ringan tanpa paksaan. Versi luar
tidak ada gunanya bila air ketuban terlalu sedikit, karena tidak akan berhasil.
12
2.4.2 Tujuan
Agar bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang adekuat,
komprehensif, dan berstandar pada ibu antenatal dengan memperhatikan
riwayat ibu selama hamil ini, kebutuhan dan respon ibu serta
mengidentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan mengantisipasinya.
2.4.3 Hasil yang Diharapkan
Terlaksananya asuhan kebidanan yang bersifat rutin maupun
segera pada saat ibu hamil (trimester I sampai dengan trimester III)
meliputi pengkajian, membuat diagnosa kebidanan, mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain serta menyusun rencana asuhan dengan tepat
dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah
sebelumnya.
2.4.4 Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal terdiri dari 7 langkah berurutan
dimulai dengan pengumpulan data hingga evaluasi.
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1) Biodata
- Nama : Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar
tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan
klien. (Christina I, 1996)
- Umur : Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal
bahwa usia aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20-30 tahun. (Sarwono, 1999)
- Semua wanita usia subur 20-30 tahun saat yang
tepat untuk persalinan dengan jarak >
2 tahun merupakan masa reproduksi sehat.
(DepKes RI, 2000)
- Paritas : Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling
aman ditinjau dari sudut kematian maternal.
(Sarwono, 1999:23)
14
3) Riwayat kesehatan
- Ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi perlu
ditentukan pimpinan persalinan dan kemungkinan bisa
menyebabkan transient hipertension.
- Ibu hamil dengan riwayat penyakit TBC aktif kemungkinan
bisa menyebabkan kuman saat persalinan dan bisa menular
pada bayi.
- Ibu dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap
persalinannya, kemungkinan terjadi yaitu inersia uteri,
atonia uteri, distosia bahu, karena anak besar, kelahiran
mati, sedangkan akibat bayinya : cacat bawaan, janin besar,
IUFD dan lain-lain.
- Bila ibu menderita hepatitis kemungkinan besar akan tertular
melalui ASI.
(Sarwono, 1999)
4) Riwayat kesehatan keluarga
- Dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis) maka kemungkinan besar bayi akan tertular.
- Bila dalam keluarga ada riwayat kembar, maka
kemungkinan akan menurun.
- Pada keluarga bila ada yang menderita penyakit menurun
(DM, hipertensi, jantung, asma) maka kemungkinan akan
menurun ke bayi.
5) Riwayat kebidanan
- Haid
Menarche pada umur pubertas 12-16 tahun. Selama haid
siklus teratur 28-35 hari dengan pengeluaran darah + 50-
70 cc. Ibu tidak mengalami gangguan haidnya (nyeri).
(Sarwono, 1999)
- Riwayat kehamilan dahulu
Ibu mengatakan pada kehamilan yang lalu tidak ada penyulit,
periksa ANC minimal 4 kali, imunisasi 2 kali pada umur
16
- Komplikasi
Pusing kemungkinan ibu menderita anemia yang bisa
menyebabkan perdarahan post partum.
Kejang kemungkinan gejala eklamsi yang bisa
menimbulkan gawat janin dan ibu.
Ibu yang tanpa komplikasi persalinan akan berlangsung
dengan lancar.
7) Riwayat persalinan
- Riwayat persalinan secara normal, spontan belakang kepala.
- Riwayat persalinan jelek kemungkinan akan mempengaruhi
persalinan selanjutnya.
8) Riwayat KB
Jenis-jenis KB yang bisa digunakan oleh post partum dan
puerperium adalah :
- Suntikan KB.
- AKDR.
- Pil KB hanya progesteron.
- Metode sederhana.
- Sehingga tidak mempengaruhi laktasi ibu.
(Manuaba, 1998:439)
9) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Selama hamil ibu mengalami perubahan pemenuhan nutrisi
yaitu makan 4-5 kali/hari 1 piring, makan sering seperti
buah, biskuit, minum air putih + 8-9 gelas/hari.
b) Eliminasi
- Kandung kemih yang kosong akan membantu
mempercepat turunnya kepala.
- BAB yang teratur akan membuat ibu merasa nyaman.
c) Personal hygiene
18
Auskultasi
Djj terdengar jelas, teratur, frekuensi 120-160 x/menit, interval
teratur, terdengar tidak lebih dari 2 punctum maximal (untuk
presentasi kepala).
(Rustam, Mochtar, 1998)
II. Identifikasi Masalah atau Diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data yang telah
dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
1. Diagnosa
G… P….. usia kehamilan ….. minggu (trimester III).
Tujuan :
- Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan asuhan kebidanan + 30 menit diharapkan ibu
mengerti tentang kehamilannya dengan kriteria :
Klien mengerti penjelasan yang diberikan petugas.
Klien bersedia melaksanakan apa yang telah dianjurkan
oleh petugas.
- Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama masa kehamilannya
diharapkan tidak ada kelainan yang memperberat dan klien
dapat melahirkan dengan selamat dan bayi sehat, dengan
kriteria :
Posisi bayi cepat berubah menjadi letak kepala.
Klien dapat mempersiapkan diri, baik fisik maupun psikisnya.
21
VII.Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa
mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu
kejadian yang berkesinambungan, maka perlu mengulang kembali dari
awal setiap asuhan yang tidak efektif serta melakukan penyesuaian
pada rencana asuhan tersebut.
S : - Ibu mengatakan paham dengan penjelasan dari petugas
- Ibu mengatakan akan berusaha melaksanakan semua anjuran
petugas
O : - Ibu tampak memperhatikan semua penjelasan petugas
- Ibu bertanya bila ada penjelasan petugas yang kurang jelas
- Ibu dapat mengulang penjelasan dari petugas.
A : GII P10001 Usia Kehamilan 27-28 minggu, intra uterin, tunggal,
hidup, letak sungsang.
P : - Motivasi ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu
bila ada keluhan
- Anjurkan pada ibu untuk mengikuti dan melaksanakan anjuran /
saran petugas.
24
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “S” GII P10001 UK 27-28 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI POLI KANDUNGAN RSUD Dr. MOH. SALEH PROBOLINGGO
3.1 Pengkajian
Tanggal 05 Mei 2014 Jam : 09.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama pasien : Ny. “S“
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP (tamat)
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Brumbungan Kidul RT. 01 RW. 01
Status perkawinan : Kawin 1 kali, lamanya ± 6 tahun.
I 1 9 bulan Lahir Bidan – BPS 3.300 gr 5 tahun ♂ – – Baik 2 tahun Suntik 3 bulan
normal 49 cm selama + 4
tahun
I 2 Hamil ini
26
- Trimester III :
Makan 3 kali sehari dengan
nasi, sayur, lauk pauk,
kadang-kadang makan buah,
minum susu 1 gelas/hari.
Istirahat - Ibu tidur siang ± 1 ½ jam, - Ibu tidur siang ± 2 jam, mulai
mulai pukul 13.00-14.30 WIB pukul 13.00-15.00 WIB.
- Ibu tidur malam ± 8 jam, - Ibu tidur malam ± 8 jam,
mulai pukul 21.00-05.00 WIB mulai pukul 21.00-05.00 WIB
- Total waktu sitirahat dalam - Total waktu sitirahat dalam
sehari ± 9 ½ jam dan waktu sehari ± 10 jam dan waktu
luang digunakan untuk bersih- luang digunakan untuk bersih-
bersih rumah, mengurus anak bersih rumah, mengurus anak
dan nonton TV. dan nonton TV.
Aktifitas Ibu bekerja sebagai ibu rumah Ibu bekerja sebagai ibu rumah
tangga, pekerjaan rumah tangga tangga, pekerjaan rumah tangga
dikerjakan sendiri seperti masak, dikerjakan sendiri kadang-
mencuci, menyapu. kadang dibantu oleh suami.
Personal Ibu mandi 2 kali sehari dengan Ibu mandi 2 kali sehari dengan
hygiene air dan sabun, gosok gigi 2 kali air dan sabun, gosok gigi 2 kali
sehari, keramas 2 hari sekali, sehari, keramas 2 hari sekali,
ganti pakaian 2 kali sehari jika ganti pakaian 2 x sehari atau
kotor. jika kotor.
28
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 66 kg
Tinggi badan : 159 cm
Lila : 26 cm
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 365 0C
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, warna rambut
hitam, rambut tidak bercabang.
Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, sklera mata tidak ikterus, conjungtiva tidak pucat,
tidak ada conjungtivitis, tidak ada tanda bintik bitot,
penglihatan baik.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip, tidak pernah mimisan,
tidak ada sadle nose.
29
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada rhagaden,
tidak ada caries gigi, gigi tidak berlubang, lidah bersih,
lidah tidak bergetar bila dijulurkan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, pernapasan spontan, tidak ada retraksi dada.
Buah dada : Simetris, membesar, tegang, puting susu menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola mammae primer dan sekunder,
terdapat pembesaran kelenjar montgomery, colostrum
belum keluar.
Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
accesoriasis mammae.
Tangan : Simetris, tidak oedema, pergerakan aktif.
Perut : Membesar, pusat mendatar, terdapat linea nigra dan linea
alba, terdapat striae lividae dan striae albican, tidak ada
bekas operasi.
Pelipatan paha : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
hernia inguinalis.
Kaki : Simetris, tibia baik, pretibia tidak oedema, tidak ada
varices, pergerakan aktif.
Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida, lordosis.
Anus : Bersih, tidak ada haemorrhoid, tidak ada prolaps recti.
Genetalia : Bersih, tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada
bartolinitis, tidak ada condilomata acuminate, tidak ada
condilomatalata, tidak ada flour albus, tidak ada jaringan
parut.
b. Palpasi
Kepala : TIdak ada benjolan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tidak ada bendungan vena jugularis.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada accesoriasis
mammae.
30
Perut :
- Leopold I A : TFU 2 jari di atas pusat.
- Leopold I B : Teraba keras, bulat, melenting.
- Leopold II A : Situs anak membujur.
- Leopold II B : Teraba keras seperti papan, lebar dan memanjang
di perut ibu sebelah kanan.
- Leopold III : Bagian bawah janin teraba lunak, bundar, dan tidak
melenting.
- Leopold IV : Bagian bawah janin belum masuk pintu atas
panggul (U).
Pelipatan paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada hernia
inguinalis.
Kaki : Pretibia kanan / kiri tidak oedema.
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing dan tidak ada ronchi.
Perut : Bising usus 20 x/menit.
Djj baik, teratur, frekuensi 136 x/menit.
d. Perkusi
Perut : Tidak kembung.
Kaki : Reflek patella (+)/(+).
Kesimpulan
Ibu benar-benar hamil seorang multigravida, kehamilan intra uterin, janin
tunggal hidup, usia kehamilan 27-28 minggu, letak bokong, punggung
kanan, Djj baik, teratur, frekuensi 136 x/menit, keadaan jalan lahir baik,
keadaan ibu baik.
BAB 4
32
PEMBAHASAN
Kehamilan adalah bertumbuhnya sel telur dalam rahim hingga menjadi janin
oleh terjadinya pembuahan sel sperma sampai dengan kehamilan. (Sulaiman S, 1983)
BAB 5
33
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ANC pathologi pada Ny. “S” di
Poli KIA Puskesmas Suko Kabupaten Probolinggo, dapat disimpulkan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi, yaitu :
1. Pengkajian data
Pada tahap ini, penulis memperoleh data, baik subyek maupun obyek melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik dan catatan medik klien. Pada tahap ini, penulis
melakukan pengkajian berdasarkan pedoman manajemen asuhan kebidanan.
2. Identifikasi diagnosa / masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data, maka ditemukan diagnosa kebidanan yaitu
GII P10001 usia kehamilan 27-28 minggu intra uterin, janin tunggal hidup, letak
sungsang.
3. Antisipasi diagnosa / masalah
Pada kasus ini sesuai dengan diagnosa kebidanan yang ada dan berdasarkan
klien dapat ditemukan diagnosa / masalah potensial, yaitu :
- Potensial terjadinya partus sungsang.
- Potensial terjadinya partus dengan tindakan.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Berdasarkan diagnosa yang ditemukan pada kasus ini tidak ada kebutuhan
segera.
5. Intervensi
Dilakukan intervensi sebagai berikut :
a. Lakukan pendekatan therapeutik pada ibu.
b. Jelaskan pada ibu tentang kehamilannya.
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan posisi menungging.
d. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi dengan menu
seimbang.
34
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
- Dalam memberikan asuhan kebidanan hendaknya selalu menggunakan
komunikasi therapeutik.
- Memberikan asuhan kebidanan secra menyeluruh (bio-psiko-sosial dan
spiritual) dan menjaga privacy klien.
- Selalu kerjasama dengan baik sesame petugas maupun dengan klien
dan keluarga.
- Menambah ilmu pengetahuan tentang tindakan pada pasien dengan
kasus letak sungsang.
5.2.2 Bagi Klien dan Keluarga
- Ibu dan keluarga mau melaksanakan peraturan puskesmas dan saran
(anjuran) dari petugas kesehatan.
- Memperhatikan kesehatan ibu dan bayinya.
35
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
ASUHAN KEBIDANAN
ANC PATOLOGIS PADA Ny. “S” GII P10001
UK. 27-28 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI POLI KIA PUSKESMAS SUKO KABUPATEN PROBOLINGGO
Oleh :
TUTUK NIKEN WAHYUNI
NIM : 15301.05.13096
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
ii
38
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan dengan judul Asuhan
Kebidanan pada Ny. “S” GII P10001 Usia Kehamilan 27-28 Minggu dengan Letak
Sungsang di Poli KIA Puskesmas Suko Probolinggo.
Penulis membuat laporan guna memenuhi kurikulum dan sebagai syarat
praktek belajar lapangan khusus praktek kebidanan. Dalam penyusunan laporan ini
penulis masih banyak kekurangan, dan ketidaksempurnaan di dalamnya.
Untuk itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH., MM selaku Ketua Yayasan Pondok
Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
2. dr. Sodiq Tjahyono.M.MKes selaku Ka.Dinkes Kabupaten Probolinggo.
3. Yusuf Abdul Ghoni, S.Kep, Ns, M.Si. Kepala Puskesmas
4. Ns. Titik Suhartini, M.Kep, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Zainul
Hasan Genggong dan sekaligus penguji 1 sidang skripsi
5. Widia Shofa Ilmiah, S.ST, selaku Ketua Ka.Prodi D-4 Kebidanan Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong.
6. Suti’ah, Amd.Keb, selaku pembimbing praktek
7. Robhita Faiza, SST, selaku pembimbing pendidikan.
8. Ny. “S” selaku klien yang telah mendapatkan Asuhan Kebidanan.
9. Rekan-rekan mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Program Khusus Probolinggo.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan
baik karena keterbatasan waktu maupun pengetahuan dan ketrampilan. Oleh karena
itu demi kesempurnaan laporan ini. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.
iii
39
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................ 1
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan ........................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
2.1 Konsep Antenatal Care ...............................................................
..................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Antenatal Care ............................................. 4
2.1.2 Tujuan ............................................................................ 4
2.1.3 Kebijakan Teknis ........................................................... 4
2.1.4 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal Care ........ 5
2.1.5 Jadwal Kunjungan Ulang .............................................. 6
2.2 Konsep Dasar Kehamilan ...........................................................
..................................................................................................7
2.2.1 Pengertian ...................................................................... 7
2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan ................................................. 7
2.2.3 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan .................................... 8
2.3 Konsep Letak Sungsang ..............................................................
..................................................................................................8
2.3.1 Pengertian ...................................................................... 8
2.3.2 Klasifikasi ...................................................................... 9
2.3.3 Etiologi .......................................................................... 9
40
v
41
3.5 Rencana Pengembangan Asuhan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi Jam Implementasi Evaluasi
05-5-2014 GII P10001 usia Jangka Pendek : 1. Lakukan 1. Hubungan baik 09.00 1.Melakukan pendekatan pada Tanggal 05-05-2014
Jam : kehamilan 27- Setelah dilakukan Asuhan pendekatan dan antara petugas dan klien dengan cara : Jam 09.30
09.00 28 minggu Kebidanan ± 30 menit komunikasi klien memungkinkan - Mendengarkan secara aktif keluhan
WIB intra uterin, diharapkan ibu mengerti therapeutik pada klien lebih kooperatif pasien. S:
janin tunggal - Ibu mengatakan
tentang kehamilannya, ibu. terhadap tindakan yang - Menanggapi pertanyaan serta
hidup, letak paham dengan
dengan kriteria : diberikan. kekhawatirannya.
sungsang penjelasan dari
- Ibu respon terhadap petugas
penjelasan 2. Jelaskan pada 2.Penjelasan yang tepat 09.05 2.Menjelaskan pada ibu tentang hasil - Ibu mengatakan akan
yang diberikan petugas ibu tentang hasil akan menambah pemeriksaan : berusaha
- Ibu bersedia pemeriksaan. pengetahuan tentang - Ibu dalam kondisi baik melaksanakan semua
melaksanakan apa yang kondisi kehamilannya, - Kondisi janin baik tetapi posisi janin anjuran petugas
telah dianjurkan petugas. baik kondisi ibu dalam keadaan sungsang
maupun pertumbuhan O:
Jangka panjang : dan perkembangan - Ibu tampak
Setelah dilakukan Asuhan janinnya. memperhatikan semua
penjelasan petugas
Kebidanan selama masa
- Ibu bertanya bila
kehamilannya, diharapkan 3. Anjurkan pada ibu 3. Dengan menungging 09.10 3.Menganjurkan pada ibu untuk sering ada penjelasan petugas
tidak ada kelainan yang untuk melakukan akan terjadi gaya melakukan posisi menungging seperti yang kurang jelas
memperberat dan ibu posisi gravitasi di mana bagian sholat saat sujud dilakukan lebih lama - Ibu dapat mengulang
dapat melahirkan dengan menungging. terbesar akan jatuh ke atau mengepel lantai, agar posisi janin penjelasan dari
selamat dan bayi sehat, bawah sehingga posisi dapat berputar menjadi letak kepala. petugas.
dengan kriteria : bokong menjadi letak
- Posisi bayi cepat kepala pada bagian A:
berubah menjadi letak bawah rahim. GII P10001 Usia
kepala Kehamilan 27-28 minggu,
- Ibu dapat 4. Anjurkan pada ibu 4. Dengan gizi yang baik intra uterin, tunggal,
untuk makan hidup, letak sungsang.
mempersiapkan diri kebutuhan gizi janin dan 09.15 4. Menganjurkan pada ibu untuk
baik fisik maupun makanan yang ibundapat terpenuhi.. makan makanan yang bergizi P:
psikisnya bergizi dengan dengan menu seimbang yang - Motivasi ibu untuk
- Ibu bersedia kontrol menu terdiri dari nasi, lauk pauk, kontrol 2 minggu lagi
teratur sesuai jadwalnya. seimbang. sayur, buah dan susu. atau sewaktu-waktu
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi Jam Implementasi Evaluasi
5. Anjurkan ibu untuk 5. Dengan menjaga 09.18 5. Menganjurkan untuk menjaga bila ada keluhan
menjaga kebersihan kebersihan jalan lahir kebersihan jalan lahir dengan cara : - Anjurkan pada ibu
jalan lahir. dapat mencegah - Mengganti celana dalam bila basah untuk mengikuti dan
berkembangnya - Cebok dari arah depan ke belakang melaksanakan anjuran/
saran petugas.
mikroorganisme sehingga setelah BAB dan BAK.
dapat mencegah
terjadinya infeksi.
6. Jelaskan pada ibu 6. Ibu lebih tahu sejak 09.20 6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-
tentang tanda- dini dan akan waspada tanda bahaya kehamilan, antara lain :
tanda apabila terjadi - Pusing yang hebat
bahaya kehamilan sewaktu-waktu, - Pandangan kabur
sehingga bisa segera - Perdarahan
konsultasi ke bidan / - Bengkak/oedema
dokter. - Pergerakan anak menurun.
8. Anjurkan pada ibu 8. Memantau 09.30 8. Menganjurkan pada ibu untuk control 2
untuk kontrol 2 perkembangan ibu dan minggu lagi atau sewaktu-waktu bila
minggu lagi atau janin serta mendeteksi ada keluhan
sewaktu-waktu bila lebih dini adanya
ada keluhan. keluhan.