Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya angka kematian ibu di Indonesia yaitu 120/100.000 kelahiran
hidup (MDGS 2015) menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara
lain adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi.
Kebijakan departemen kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan
AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Mother
Hood”. Dewasa ini program keluarga berencana sebagai pilar utama.
Mengingat kira-kira 90 % kematian ibu terjadi di saat persalinan dan kira-
kira 95 % penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering terjadi
dapat diperkirakan sebelumnya. Maka kebijaksanaan DepKes untuk mempercepat
penurunan AKI mengupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh bidan dan
pelayanan obstetri kepada ibu hamil salah satu upaya terobosan yang cukup
mencolok untuk mencapai keadaan tersebut adalah pendidikan sejumlah 54.120
bidan ditempatkan di desa.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
dapat melaksanakan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan letak
sungsang.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
mampu :
1. Melakukan pengkajian.
2. Menentukan identifikasi diagnosa masalah.
3. Menentukan antisipasi masalah potensial.
4. Menentukan identifikasi kebutuhan segera.
5. Menentukan rencana kebidanan.

1
2

6. Melaksanakan intervensi yang telah ditentukan.


7. Melaksanakan evaluasi.

1.3 Batasan Masalah


Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka penulis
membatasi penulisan Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” dengan GII P10001 usia
kehamilan 27-28 minggu letak sungsang di Poli KIA Puskesmas Suko
Probolinggo.

1.4 Metode Penulisan


1.4.1 Studi Kepustakaan
Dalam penulisan ini, sebagai pedoman maka penulis mempelajari literatur-
literatur yang berhubungan dengan perawatan ibu hamil dengan letak
sungsang.
1.4.2 Praktek Langsung
Penulis melakukan asuhan kebidanan serta pendekatan pada ibu hamil dan
memberikan pelayanan kebidanan secara langsung.
1.4.3 Bimbingan dan Konsultasi
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini, penulis juga melakukan
konsultasi dengan pembimbing di lahan praktek maupun pembimbing
pendidikan.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
3

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Antenatal Care
2.1.1 Pengertian Antenatal Care
2.1.2 Tujuan
2.1.3 Kebijakan Teknis
2.1.4 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal Care
2.1.5 Jadwal Kunjungan Ulang.
2.2 Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan
2.2.3 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
2.3 Konsep Letak Sungsang
2.3.1 Pengertian
2.3.2 Klasifikasi
2.3.3 Etiologi
2.3.4 Diagnosis
2.3.5 Penanganan
2.4 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Rencana Pengembangan
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
4

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Antenatal Care


2.1.1 Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya karena keadaan ibu banyak mempengaruhi kelangsungan
kehamilan dan pertumbuhan janin dalam kandungan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
2.1.2 Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh dan kembang secara optimal.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
2.1.3 Kebijakan Teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-
komponen sebaga berikut :
1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal
serta rujukan bila diperlukan.
5

3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.


4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi komplikasi.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Pelayanan asuhan standar minimal 7T :
a. Timbang berat badan.
b. Ukur tekanan darah.
c. Ukur tinggi fundus uteri.
d. Pemberian imunisasi TT lengkap.
e. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes terhadap penyakit menular sexual.
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
2.1.4 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal Care
2.1.4.1 Anamnesa
1) Data biologis.
2) Keluhan hamil.
3) Fisiologis.
4) Patologis (abnormal).
2.1.4.2 Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan fisik umum.
3) Pemeriksaan fisik khusus.
- Obstetri.
- Pemeriksaan dalam / rectal.
- Pemeriksaan ultra sonografi.
2.1.4.3 Pemeriksaan Psikologis
1) Kejiwaan dalam menghadapi persalinan.
2.1.4.4 Pemeriksaan Laboratorium
1) Laboratorium rutin
- Darah lengkap.
- Urine lengkap.
- Tes kehamilan.
6

2) Laboratorium khusus.
2.1.4.5 Diagnosis Kehamilan
1) Kehamilan normal
- Tanpa keluhan.
- Hasil pemeriksaan laboratorium baik.
3) Kehamilan dengan resiko
- Tinggi / sangat tinggi.
- Yang meragukan.
- Rendah.
4) Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin.
5) Kehamilan disertai komplikasi.
6) Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang.
7) Diagnosis differensial
- Amenorea sekunder.
- Pseodocyesis.
- Tumor ginekologis.
2.1.4.6 Penatalaksanaan Lanjut
1) Pengobatan penyakit yang menyertai hamil.
2) Pengobatan penyulit kehamilan.
3) Menjadualkan pemberian imunisasi.
4) Memberikan peparat penunjang kesehatan.
5) Pemeriksaan hamil.
(Manuaba, IBG., 1998)
2.1.5 Jadwal Kunjungan Ulang.
1. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :
a. Penapisan dan pengobatan anemia.
b. Perencanaan persalinan.
c. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)
dilakukan untuk :
a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
b. Penapisan pre eklamsia, gemelli, infeksi alar reproduksi dan saluran
perkemihan.
7

c. Mengulang perencanaan persalinan.


3. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) :
a. Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.
b. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.
c. Memantapkan rencana persalinan.
d. Mengenali tanda-tanda persalinan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002)

2.2 Konsep Dasar Kehamilan


2.2.1 Pengertian
Kehamilan adalah suatu kondisi dimana berlangsung pertumbuhan
dari konsepsi pada ibu sampai lahirnya janin.
(Hanifa Wiknjosastro, 2002)
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian
yaitu :
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0-12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12-28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga / terakhir (antara 28-40 minggu).
2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan
Untuk mengetahui ibu hamil atau tidak dikenal tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda tidak pasti hamil
Tanda tidak pasti hamil dapat ditentukan dengan jalan :
a. Rahim membesar sesuai dengan tuanya usia kehamilan.
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
1) Tanda hegar yaitu perubahan pada isthmus uteri (rahim) yang
menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak.
2) Tanda chadwick yaitu tanda kebiruan pada vagina.
3) Tanda pischaseck yaitu bentuk rahim yang tidak sama.
4) Kontraksi braxton hick yaitu kontraksi kecil tuerus bila
dirangsang.
5) Teraba ballotement.
8

2. Tanda pasti hamil


Tanda pasti kehamilan dapat ditemukan dengan jalan :
a. Gerakan janin dalam rahim terlihat atau teraba herakan janin dan
teraba janin.
b. Denyut jantung janin dapar didengarkan dengan mikroskop laenec,
alat kardiotografi doppler, dilihat dengan ultrasonografi, dan
pemeriksaan dengan alat yang canggih yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin ultrasonografi.
(Abdul Bari S., 2002)
2.2.3 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
1. Perdarahan.
a. Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
b. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan janin
dan ibu.
c. Perdarahan pada kehamilan tua kemungkinan terjadi karena adanya
plasenta previa, solutio placenta.
2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang berisiko
disertai kejang.
3. Demam tinggi.
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya.
5. gerakan bayi dalam kandungan berkurang.
6. ibu muntah terus menerus dan tidak mau makan.
(DepKes RI, 2000)

2.3 Konsep Letak Sungsang


2.3.1 Pengertian
Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri.
(Hanifa Wiknjosastro, 2005:606)
9

Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang


(membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah.
(Mochtar, Rustam, 1998:350)
2.3.2 Klasifikasi
1. Letak bokong murni (frank breech)
Bokong saja yang menjadi bagian depan, sedangkan kedua tungkai
lurus ke atas.
2. Letak bokong kaki (complete breech)
Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau
disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
3. Letak lutut (presentasi lutut) atau disebut juga incomplete breech.
4. Letak kaki (presentasi kaki) atau incomplete breech.
Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu
kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki
atau lutut tidak sempurna.
Dari letak-letak ini letak bokong murni paling sering dijumpai,
punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih
tinggi pada kehamilan muda dibandingkan dengan kehamilan aterm
(normal) dan lebih banyak pada multigravida daripada primigravida.
(Sastrawinata, 1984:169)
2.3.3 Etiologi
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim
- Rahim arkuatus.
- Septum pada rahim.
- Uterus duploks.
- Mioma bersama kehamilan.
b. Keadaan plasenta
- Plasenta letak rendah.
- Plasenta previa.
10

c. Keadaan jalan lahir


- Kesempurnaan panggul.
- Deformitas tulang panggul.
- Terdapat tumor.
d. Sudut janin
- Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat.
- Hidrosefalus atau anensefalus.
- Kehamilan kembar.
- Hidramnion atau oligohidramnion.
- Prematuritas.
(IBG. Manuaba, 1998:361)
2.3.4 Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong dan punggung.
2. Auskultasi
Djj paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
3. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sacrum, tuber ischii dan anus, kadang-kadang kaki
(pada letak kaki).
Bedakan antara :
- Lubang kecil
- Tulang (-)
Anus
- Isap (-)
- Meconium

- Menghisap
- Rahang Mulut
- Lidah

- Tumit
- Sudut 900 Kaki
- Rata jarii-jari
11

- Jari panjang
- Tidak rata Tangan siku
- Patella (-)

- Patella Lutut
- Papitea
4. Pemeriksaan foto rontgen
Bayangan kepala di fundus.
(Mochtar Rustam, 1998:325)
2.3.5 Penanganan
Mengingat bahayanya, sebaiknya persalinan dalam letak sungsan
dihindarkan. Untuk itu pada waktu pemeriksaan antenatal care dijumpai
letak sungsang terutama pada primigravida, hendaknya diusahakan versi
luar. Menjadi presentasi kepala, versi luar sebaiknya dilakukan pada
kehamilan antara 34 dan 38 minggu. Pada umumnya versi luar sebelum
minggu ke-34 belum perlu dilakukan, karena kemungkinan besar janin
masih dapat memutar sendiri. Sedangkan pada minggu ke-38 versi luar
sulit untuk berhasil karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif
telah berkurang.
Sebelum melakukan versi luar, diagnosa letak janin harus pasti,
sedangkan Djj harus dalam keadaan baik. Apabila bokong sudah turun,
bokong harus dikeluarkan terlebih dahulu dari rongga panggul. Tindakan ini
dilakukan dengan meletakkan jari-jari kedua tangan penolong pada perut ibu
harus bagian bawah untuk mengangkat bokong janin, kalau bokong tidak
dapat dikeluarkan dari panggul, usaha untuk mengeluarkan versi luar tidak
ada gunanya. Setelah bokong keluar dari panggul, bokong ditahan dengan satu
tangan, sedangkan tangan yang lain mendorong kepala ke bawah sedemikian
rupa, sehingga fleksi tubuh bertambah. Selanjutnya versi dilakukan dan
setelah versi luar berhasil, Djj harus selalu diawasi sesudah janin dalam
keadaan presentasi kepala, kepala didorong ke rongga panggul. Versi luar
hendaknya dilakukan dengan kekuatan yang ringan tanpa paksaan. Versi luar
tidak ada gunanya bila air ketuban terlalu sedikit, karena tidak akan berhasil.
12

Kontra indikasi lain untuk melakukan versi luar adalah :


1. Panggul sempit.
2. Perdarahan antepartum.
3. Hipertensi.
4. Hamil kembar.
5. Placenta previa.
Pada panggul sempit tidak ada gunanya melakukan versi luar
karena meskipun berhasil menjadi presentasi kepala akhirnya perlu SC,
tetapi bila ada kesempitan panggul hanya ringan, versi luar harus diusahakan
karena kalau berhasil akan dilakukan partus percobaan. Versi luar pada
perdarahan antepartum tidak boleh dilakukan, karena dapat menambah
perdarahan akibat lepasnya placenta. Pada penderita hipertensi usaha versi
luar dapat menyebabkan solutio placenta, sedangkan pada kehamilan
kembar selain janin yang luar dapat menghalangi versi luar tersebut yang
lebih berbahaya bila janin terletak pada satu kantong amnion kemungkinan
tali pusat kedua janin akan melilit.
Kalau versi luar gagal karena penderita meregangkan otot-otot
dinding perut, penggunaan narkosis dapat diperhitungkan, kerugian
penggunaan narcosis untuk versi luar : narcosis harus dalam, sebab dengan
narkosis ringan penderita tetap dalam keadaan sadar, disamping itu karena
penderita tidak pernah digunakan tenaga berlebihan dan tidak mengakibatkan
lepasnya placenta, mengingat bahayanya sebaiknya tidak melakukan versi
luar dengan menggunakan narcosis.
(Hanifa W., 2001)
2.4 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
2.4.1 Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasi pikiran serta tindakan
berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam
rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien.
(Varney, 1997)
13

2.4.2 Tujuan
Agar bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang adekuat,
komprehensif, dan berstandar pada ibu antenatal dengan memperhatikan
riwayat ibu selama hamil ini, kebutuhan dan respon ibu serta
mengidentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan mengantisipasinya.
2.4.3 Hasil yang Diharapkan
Terlaksananya asuhan kebidanan yang bersifat rutin maupun
segera pada saat ibu hamil (trimester I sampai dengan trimester III)
meliputi pengkajian, membuat diagnosa kebidanan, mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain serta menyusun rencana asuhan dengan tepat
dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah
sebelumnya.
2.4.4 Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal terdiri dari 7 langkah berurutan
dimulai dengan pengumpulan data hingga evaluasi.
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1) Biodata
- Nama : Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar
tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan
klien. (Christina I, 1996)
- Umur : Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal
bahwa usia aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20-30 tahun. (Sarwono, 1999)
- Semua wanita usia subur 20-30 tahun saat yang
tepat untuk persalinan dengan jarak >
2 tahun merupakan masa reproduksi sehat.
(DepKes RI, 2000)
- Paritas : Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling
aman ditinjau dari sudut kematian maternal.
(Sarwono, 1999:23)
14

- Pendidikan : Makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi


makin tinggi sehingga perlu diberi penyuluhan.
(Depkes RI, 1993:30)
- Pekerjaan : Pekerjaan suami dan ibu sendiri untuk
mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonominya agar nasehat kita sesuai, juga
mengetahui apakah pekerjaan mengganggu atau
tidak, misalnya bekerja di pabrik rokok,
mungkin zat yang dihisap akan berpengaruh
pada janin. (Christina I, 1996)
- Perkawinan : Berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk
membantu menentukan bagaimana keadaan alat
kelamin ibu. Kalau orang hamil sesudah lama
kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan persalinan
(anak mahal). (Christina I, 1996)
- Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana,
menjaga kemungkinan bila ibu yang namanya
sama. Agar dapat dipastikan ibu yang mana
yang hendak ditolong untuk kunjungan pasien.
(Christina I, 1996)
2) Keluhan utama pada ibu hamil trimester III adalah :
- Sakit pinggang.
- Pusing.
- Kaki, tangan dan seluruh tubuh bengkak.
- Perdarahan.
- Sering kencing.
- Sembelit.
- Varices.
15

3) Riwayat kesehatan
- Ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi perlu
ditentukan pimpinan persalinan dan kemungkinan bisa
menyebabkan transient hipertension.
- Ibu hamil dengan riwayat penyakit TBC aktif kemungkinan
bisa menyebabkan kuman saat persalinan dan bisa menular
pada bayi.
- Ibu dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap
persalinannya, kemungkinan terjadi yaitu inersia uteri,
atonia uteri, distosia bahu, karena anak besar, kelahiran
mati, sedangkan akibat bayinya : cacat bawaan, janin besar,
IUFD dan lain-lain.
- Bila ibu menderita hepatitis kemungkinan besar akan tertular
melalui ASI.
(Sarwono, 1999)
4) Riwayat kesehatan keluarga
- Dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis) maka kemungkinan besar bayi akan tertular.
- Bila dalam keluarga ada riwayat kembar, maka
kemungkinan akan menurun.
- Pada keluarga bila ada yang menderita penyakit menurun
(DM, hipertensi, jantung, asma) maka kemungkinan akan
menurun ke bayi.
5) Riwayat kebidanan
- Haid
Menarche pada umur pubertas 12-16 tahun. Selama haid
siklus teratur 28-35 hari dengan pengeluaran darah + 50-
70 cc. Ibu tidak mengalami gangguan haidnya (nyeri).
(Sarwono, 1999)
- Riwayat kehamilan dahulu
Ibu mengatakan pada kehamilan yang lalu tidak ada penyulit,
periksa ANC minimal 4 kali, imunisasi 2 kali pada umur
16

kehamilan 4-7 bulan. Tenggang waktu pemberian 4 minggu,


mendapat obat Fe minimal 90 tablet dan vitamin B complek
serta yodium, ibu mendapat penyuluhan perawatan payudara
dan senam hamil serta nutrisi.
- Riwayat persalinan yang dahulu
Jika persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan,
sectio saesaria, solutio placenta, plasenta previa yang
kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada persalinan
sekarang, hingga bisa mempengaruhi nifas.
- Riwayat nifas dahulu
Adanya penyakit nifas yang lalu (perdarahan, febris)
kemungkinan terjadi penyulit pada nifas sekarang, misalnya
syock pada masa nifas seperti : syok haemorargik, syok
kardiogenik, infeksi pada nifas (febris), laktasi keluar
lancar, menyusui anak sampai umur 2 tahun.
6) Riwayat kehamilan / persalinan sekarang
- Kehamilan sekarang
ANC minimal 4 kali selama hamil
Trimester I : 1kali
Trimester II : 1 kali
Trimester III : 2 kali
Optimal ANC setiap :
Umur kehamilan 3-6 bulan : 1 bulan sekali.
Umur kehamilan 6-8 bulan : 2 minggu sekali.
Umur kehamilan 9 bulan : 1 minggu sekali.
Ibu hamil rutin periksa dapat diketahui hamil mendapat Fe
90 tablet B complek, kalsium, yodium, selama kehamilan
imunisasi selama hamil 2 kali dengan jarak pemberian 4
minggu, telah mendapat penyuluhan perawatan payudara,
senam hamil, nutrisi. Ibu merasakan pergerakan anak
mulai umur kehamilan 5 bulan.
17

- Komplikasi
 Pusing kemungkinan ibu menderita anemia yang bisa
menyebabkan perdarahan post partum.
 Kejang kemungkinan gejala eklamsi yang bisa
menimbulkan gawat janin dan ibu.
 Ibu yang tanpa komplikasi persalinan akan berlangsung
dengan lancar.
7) Riwayat persalinan
- Riwayat persalinan secara normal, spontan belakang kepala.
- Riwayat persalinan jelek kemungkinan akan mempengaruhi
persalinan selanjutnya.
8) Riwayat KB
Jenis-jenis KB yang bisa digunakan oleh post partum dan
puerperium adalah :
- Suntikan KB.
- AKDR.
- Pil KB hanya progesteron.
- Metode sederhana.
- Sehingga tidak mempengaruhi laktasi ibu.
(Manuaba, 1998:439)
9) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Selama hamil ibu mengalami perubahan pemenuhan nutrisi
yaitu makan 4-5 kali/hari 1 piring, makan sering seperti
buah, biskuit, minum air putih + 8-9 gelas/hari.
b) Eliminasi
- Kandung kemih yang kosong akan membantu
mempercepat turunnya kepala.
- BAB yang teratur akan membuat ibu merasa nyaman.
c) Personal hygiene
18

Ibu hamil selalu mandi dan menggunakan baju yang bersih,


selain itu juga ibu akan merasa nyaman.
d) Aktifitas
Anjurkan pada ibu hamil untuk tidak beraktifitas terlalu
berat agar tidak terlalu lelah dan mengganggu janin.
e) Istirahat
Wanita pekerja harus sering istirahat tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan
yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari
karena dapat menyebabkan jatuh pingsan. Kebutuhan
istirahat tidur untuk ibu hamil + 8-10 jam.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum : Baik
- Tekanan darah normal : 90/60 mmHg – 140/90 mmHg
- Suhu normal : 365 0C – 370 C
- Nadi normal : 60 x/menit – 80- x/menit
- Pernafasan normal : 18 x/menit – 30 x/menit
(Anonim, 2000)
2. Penampilan
Berat badan : Kenaikan berat badan trimester III sudah tidak
lebih dari 5,5 kg
LILA : 23,5 cm, apabila kurang berarti status gizi ibu
buruk
Tinggi badan : Tidak boleh kurang dari 145 cm, karena adanya
kemungkinan panggul sempit
Rambut : Bersih atau kotor, atau ada kelainan.
Muka : Adanya chloasma gravidarum, tidak pucat, tidak
bengkak.
19

Mata : Conjungtiva merah jambu, sklera tidak kuning,


tidak bengkak.
Hidung : Ada polip atau kelainan lain atau normal.
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak kuning, adakah
stomatitis.
Leher : Bila ada pembesaran thyroid, kemungkinan ibu
kekurangan yodium.
Bila ibu berpenyakit jantung akan tampak
pembendungan vena jugularis.
Dada : Puting susu menonjol atau tenggelam, kolostrum
sudah keluar atau belum, areola mammae ada
hiperpigmentasi atau tidak ada.
(DepKes RI, 2002)
Abdomen : Membesar sesuai umur atau tidak, adakah linea
nigra atau alba, tampak pergerakan janin atau
tidak, bentuk pembesaran perut, adakah bekas
operasi atau tidak.

Pemeriksaan raba palpasi


Pemeriksaan perut dilakukan dengan posisi pasien berbaring
terlentang, pemeriksa berada di sebelah kanan.
Pemeriksaan yang dilakukan yaitu dengan Leopold :
Leopold I : - Menentukan TFU dan bagian janin di fundus.
- Menentukan tua kehamilan.
Leopold II : - Menentukan batas samping rahim kanan / kiri.
- Menentukan letak punggung janin.
- Pada letak membujur atau melintang, tentukan
dimana letak janin.
Leopold III : - Menentukan apakah bagian terbawah janin.
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah
masuk atau masih goyang dalam PAP.
20

Leopold IV : - Mengiontrol Leopold III.


- Menentukan seberapa dari bagian janin yang
masuk PAP.
Menentukan tua kehamilan dalam bulan dengan cara

Tinggi fundus uteri


Mac. Donald : 3,5

Auskultasi
Djj terdengar jelas, teratur, frekuensi 120-160 x/menit, interval
teratur, terdengar tidak lebih dari 2 punctum maximal (untuk
presentasi kepala).
(Rustam, Mochtar, 1998)
II. Identifikasi Masalah atau Diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data yang telah
dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
1. Diagnosa
G… P….. usia kehamilan ….. minggu (trimester III).
Tujuan :
- Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan asuhan kebidanan + 30 menit diharapkan ibu
mengerti tentang kehamilannya dengan kriteria :
 Klien mengerti penjelasan yang diberikan petugas.
 Klien bersedia melaksanakan apa yang telah dianjurkan
oleh petugas.
- Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama masa kehamilannya
diharapkan tidak ada kelainan yang memperberat dan klien
dapat melahirkan dengan selamat dan bayi sehat, dengan
kriteria :
 Posisi bayi cepat berubah menjadi letak kepala.
 Klien dapat mempersiapkan diri, baik fisik maupun psikisnya.
21

 Klien bersedia teratur kontrol sesuai jadwalnya.


III. Antisipasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi.
Bidan diharapkan dapat waspada dan siap-siap mencegah diagnosa
atau masalah potensial ini benar-benar muncul.
Pada trimester III dengan letak sungsang :
- Potensial terjadinya partus sungsang.
- Potensial terjadinya partus dengan tindakan karena kelainan letak.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlu tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
untuk dikonsultasikan dan ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
- Anjurkan ibu untuk melakukan posisi nungging.
- Anjurkan untuk kontrol secara teratur.
V. Intervensi
Diagnosa : G… P….. usia kehamilan ….. minggu (trimester III).
1. Lakukan pendekatan therapeutik pada ibu.
Rasionalisasi : Terjalin hubungan yang baik antara ibu dan petugas
kesehatan sehingga ibu lebih kooperatif.
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
Rasionalisasi : Dengan memberikan penjelasan yang tepat akan
menambah pengetahuan tentang kondisi kehamilan-
nya, baik kondisi ibu maupun pertumbuhan dan
perkembangan janinnya.
3. Anjurkan pada ibu untuk melakukan posisi menungging.
Rasionalisasi : Dengan menungging akan terjadi gaya gravitasi
di mana bagian terbesar akan jatuh ke bawah
sehingga posisi bokong menjadi letak kepala pada
bagian bawah rahim.
22

4. Anjurkan pada ibu untuk selalu makan makanan yang bergizi


dengan menu seimbang.
Rasionalisasi : Dengan gizi yang baik maka kebutuhan gizi janin
dan ibu dapat terpenuhi.
5. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan jalan lahir.
Rasionalisasi : Dengan menjaga kebersihan jalan lahir, dapat
mencegah berkembangnya mikroorganisme
sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi.
6. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Rasionalisasi : Dengan menjelaskan tanda-tanda bahaya
kehamilan. Ibu lebih tahu sejak dini dan akan
waspada apabila terjadi sewaktu-waktu segera
konsultasi ke bidan / dokter.
7. Berikan therapi :
- Fe 1x1
- Vitamin C 3x1
- Kalk 3x1
Rasionalisasi : Dengan diberi zat penambah darah maka dapat
mengantisipasi terjadinya anemia dan vitamin
menjaga kesehatan ibu dan janin.
8. Anjurkan pada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi.
Rasionalisasi : Memantau perkembangan ibu dan janin serta
mendeteksi lebih dini adanya keluhan /
komplikasi.
VI. Implementasi
Melaksanakan asuhan seperti pada langkah V. Langkah ini bisa
dilakukan bidan atau sebagian oleh ibu yang bersangkutan, jika belum
ditugaskan kepada orang lain, bidan tetap memikul tanggung jawab
arah pelaksanaan.
23

VII.Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa
mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu
kejadian yang berkesinambungan, maka perlu mengulang kembali dari
awal setiap asuhan yang tidak efektif serta melakukan penyesuaian
pada rencana asuhan tersebut.
S : - Ibu mengatakan paham dengan penjelasan dari petugas
- Ibu mengatakan akan berusaha melaksanakan semua anjuran
petugas
O : - Ibu tampak memperhatikan semua penjelasan petugas
- Ibu bertanya bila ada penjelasan petugas yang kurang jelas
- Ibu dapat mengulang penjelasan dari petugas.
A : GII P10001 Usia Kehamilan 27-28 minggu, intra uterin, tunggal,
hidup, letak sungsang.
P : - Motivasi ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu
bila ada keluhan
- Anjurkan pada ibu untuk mengikuti dan melaksanakan anjuran /
saran petugas.
24

BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “S” GII P10001 UK 27-28 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI POLI KANDUNGAN RSUD Dr. MOH. SALEH PROBOLINGGO

3.1 Pengkajian
Tanggal 05 Mei 2014 Jam : 09.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama pasien : Ny. “S“
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP (tamat)
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Brumbungan Kidul RT. 01 RW. 01
Status perkawinan : Kawin 1 kali, lamanya ± 6 tahun.

Nama suami : Tn. “A”


Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA (tamat)
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Brumbungan Kidul RT. 01 RW. 01
2. Keluhan utama
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat kehamilan sekarang
- HPHT : 12-10-2014, PP : 19-07-2014.
- Ibu mengatakan hamil 7 bulan dan ini merupakan kehamilan kedua.
25

- Ibu mengatakan merasakan pergerakan anak paling banyak dirasakan


di bagian bawah.
- Ibu mengatakan mendapat imunisasi atau suntikan 1 x pada usia
kehamilan 4 bulan.
- Ibu kontrol di Puskesmas sebanyak 4 kali.
- Trimester I sebanyak 1 kali.
Keluhan mual-mual, pusing, mendapat obat anti mual. Penyuluhan
yang didapat tentang nutrisi dan kebersihan.
- Trimester II sebanyak 2 kali.
Keluhan tidak ada, mendapat vitamin dan tablet penambah darah.
Penyuluhan yang didapat tentang nutrisi, kebersihan.
Ibu merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan 4 bulan.
- Trimester III sebanyak 1 kali.
Keluhan pusing dan mules, mendapat vitamin dan penambah darah.
Penyuluhan yang didapat tentang nutrisi, kebersihan.
- Tidak ada kebiasaan yang mengganggu kehamilannya seperti kebiasaan
merokok, minum jamu, minum-minuman berakohol dan lain-lain.
4. Riwayat kebidanan
a. Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus haid : 28 hari, teratur
Lama : ± 5 hari
Banyaknya : Hari 1 s/d 3 = 3 kotex sehari, selanjutnya 2 kotek/hari.
Warna/ Bau : Merah, bau anyir
Dysmenorhoe : Tidak pernah
Flour albus : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Perka Keha Persalinan Keadaan Bayi
winan milan Cara Peno Penyu BBL / Usia Nifas ASI KB
UK Tempat Sex Mati Sebab
No No Bersalin long lit PBL Hidup

I 1 9 bulan Lahir Bidan – BPS 3.300 gr 5 tahun ♂ – – Baik 2 tahun Suntik 3 bulan
normal 49 cm selama + 4
tahun

I 2 Hamil ini
26

5. Riwayat penyakit ibu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti hipertensi,
DM, jantung, dan asthma.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis dan tidak ada yang menderita penyakit
menurun seperti hipertensi, DM, jantung, dan asthma. Ibu mengatakan
tidak ada keturunan kembar baik dari suami maupun dari ibu.
7. Riwayat psikologi, sosial, budaya, spiritual
a. Psikologi
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan janinnya, ibu sering menanyakan
keadaannya dan menanyakan apakah bisa melahirkan secara normal.
suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini.
b. Sosial
Hubungan ibu dan suami, keluarga dan masyarakat baik, terbukti saat
periksa hamil ibu diantara oleh suami.
c. Budaya
Ibu dan keluarga masih memegang teguh nilai-nila budaya seperti acara
selametan 7 bulanan. Ibu juga mengatakan dalam budayanya tidak ada
pantangan makanan dan ibu juga tidak mengkonsumsi jamu-jamuan.
d. Spiritual
Ibu mengatakan beragama Islam dan mengerjakan ibadah sesuai
dengan agama yang diyakini.
8. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola Sebelum Hamil Selama Hamil

Nutrisi Ibu makan 3 kali sehari dengan - Trimester I :


nasi, sayur, lauk pauk, kadang- Makan sedikit-sedikit, nasi,
kadang buah-buahan, minum sayur, lauk pauk, minum air
air putih ± 7-8 gelas/hari, tidak putih ± 5-6 gelas/hari.
ada pantangan makanan dan - Trimester II :
alergi. Makan 3 kali sehari dengan
nasi, sayur, lauk pauk, kadang-
kadang buah-buahan, minum
air putih ± 6-7 gelas/hari.
27

Pola Sebelum Hamil Selama Hamil

- Trimester III :
Makan 3 kali sehari dengan
nasi, sayur, lauk pauk,
kadang-kadang makan buah,
minum susu 1 gelas/hari.

Istirahat - Ibu tidur siang ± 1 ½ jam, - Ibu tidur siang ± 2 jam, mulai
mulai pukul 13.00-14.30 WIB pukul 13.00-15.00 WIB.
- Ibu tidur malam ± 8 jam, - Ibu tidur malam ± 8 jam,
mulai pukul 21.00-05.00 WIB mulai pukul 21.00-05.00 WIB
- Total waktu sitirahat dalam - Total waktu sitirahat dalam
sehari ± 9 ½ jam dan waktu sehari ± 10 jam dan waktu
luang digunakan untuk bersih- luang digunakan untuk bersih-
bersih rumah, mengurus anak bersih rumah, mengurus anak
dan nonton TV. dan nonton TV.

Aktifitas Ibu bekerja sebagai ibu rumah Ibu bekerja sebagai ibu rumah
tangga, pekerjaan rumah tangga tangga, pekerjaan rumah tangga
dikerjakan sendiri seperti masak, dikerjakan sendiri kadang-
mencuci, menyapu. kadang dibantu oleh suami.

Eliminasi - BAB : - Trimester I :


1 hari sekali, BAB : 1 hari sekali
konsistensi lembek, BAK : 5-6 kali sehari, warna
warna kuning, bau kuning, jernih.
khas. - Trimester II :
- BAK : BAB : 1 hari sekali
3-4 kali sehari, warna BAK : 4-5 kali sehari, warna
kuning, jernih. kuning, jernih.
- Tidak ada kelainan dan tidak - Trimester III :
ada keluhan. BAB : 1 hari sekali
BAK : 6-7 kali sehari, warna
kuning, jernih.
- Tidak ada keluhan dan tidak
ada kelainan.

Personal Ibu mandi 2 kali sehari dengan Ibu mandi 2 kali sehari dengan
hygiene air dan sabun, gosok gigi 2 kali air dan sabun, gosok gigi 2 kali
sehari, keramas 2 hari sekali, sehari, keramas 2 hari sekali,
ganti pakaian 2 kali sehari jika ganti pakaian 2 x sehari atau
kotor. jika kotor.
28

Pola Sebelum Hamil Selama Hamil

Sexual Ibu mengatakan melakukan Ibu mengatakan melakukan


hubungan seksual ± 3-4 kali hubungan seksual ± 1 kali
dalam seminggu. dalam seminggu.
Tidak ada kelainan maupun Tidak ada kelainan maupun
keluhan keluhan.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 66 kg
Tinggi badan : 159 cm
Lila : 26 cm
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 365 0C
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, warna rambut
hitam, rambut tidak bercabang.
Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, sklera mata tidak ikterus, conjungtiva tidak pucat,
tidak ada conjungtivitis, tidak ada tanda bintik bitot,
penglihatan baik.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip, tidak pernah mimisan,
tidak ada sadle nose.
29

Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada rhagaden,
tidak ada caries gigi, gigi tidak berlubang, lidah bersih,
lidah tidak bergetar bila dijulurkan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, pernapasan spontan, tidak ada retraksi dada.
Buah dada : Simetris, membesar, tegang, puting susu menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola mammae primer dan sekunder,
terdapat pembesaran kelenjar montgomery, colostrum
belum keluar.
Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
accesoriasis mammae.
Tangan : Simetris, tidak oedema, pergerakan aktif.
Perut : Membesar, pusat mendatar, terdapat linea nigra dan linea
alba, terdapat striae lividae dan striae albican, tidak ada
bekas operasi.
Pelipatan paha : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
hernia inguinalis.
Kaki : Simetris, tibia baik, pretibia tidak oedema, tidak ada
varices, pergerakan aktif.
Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida, lordosis.
Anus : Bersih, tidak ada haemorrhoid, tidak ada prolaps recti.
Genetalia : Bersih, tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada
bartolinitis, tidak ada condilomata acuminate, tidak ada
condilomatalata, tidak ada flour albus, tidak ada jaringan
parut.
b. Palpasi
Kepala : TIdak ada benjolan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tidak ada bendungan vena jugularis.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada accesoriasis
mammae.
30

Perut :
- Leopold I A : TFU 2 jari di atas pusat.
- Leopold I B : Teraba keras, bulat, melenting.
- Leopold II A : Situs anak membujur.
- Leopold II B : Teraba keras seperti papan, lebar dan memanjang
di perut ibu sebelah kanan.
- Leopold III : Bagian bawah janin teraba lunak, bundar, dan tidak
melenting.
- Leopold IV : Bagian bawah janin belum masuk pintu atas
panggul (U).
Pelipatan paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada hernia
inguinalis.
Kaki : Pretibia kanan / kiri tidak oedema.
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing dan tidak ada ronchi.
Perut : Bising usus 20 x/menit.
Djj baik, teratur, frekuensi 136 x/menit.
d. Perkusi
Perut : Tidak kembung.
Kaki : Reflek patella (+)/(+).
 Kesimpulan
Ibu benar-benar hamil seorang multigravida, kehamilan intra uterin, janin
tunggal hidup, usia kehamilan 27-28 minggu, letak bokong, punggung
kanan, Djj baik, teratur, frekuensi 136 x/menit, keadaan jalan lahir baik,
keadaan ibu baik.

3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa

Tanggal Diagnosa / Masalah Data Dasar

05-05-2014 GII P10001 usia S : - Ibu mengatakan hamil 7 bulan


Jam : 09.00 kehamilan 27-28 - Ibu mengatakan ini kehamilan yang
WIB minggu intra uterin, kedua
janin tunggal hidup, - HPHT : 12-10-2013
letak sungsang - Ibu mengatakan merasakan pergerakan
janin banyak terjadi di bagian bawah.
31

Tanggal Diagnosa / Masalah Data Dasar

O : - Keadaan umum baik


- Tanda-tanda vital
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 365 0C
RR : 22 x/menit
- Palpasi
Leopold I A : TFU 2 jari di atas
pusat.
Leopold I B : Teraba keras, bulat,
melenting.
Leopold II A : Situs anak membujur.
Leopold II B : Teraba keras seperti
papan, lebar dan
memanjang di perut
ibu sebelah kanan
(puka).
Leopold III : Bagian bawah janin
teraba lunak, bundar,
dan tidak melenting.
Leopold IV : Bagian bawah janin
belum masuk pintu
atas panggul (U).
- Auskultasi
Djj baik, teratur, frekuensi 136 x/menit.
- Perkusi
Patella reflek kanan / kiri (positif /
positif).

3.3 Antisipasi Masalah Potensial


Potensial terjadi kesulitan persalinan.
Tindakan antisipasi :
- Memberi pengetahuan tentang persalinan sungsang
- Memberi tahu keluarga tentang keadaan ibu dan janin

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


-

BAB 4
32

PEMBAHASAN

Kehamilan adalah bertumbuhnya sel telur dalam rahim hingga menjadi janin
oleh terjadinya pembuahan sel sperma sampai dengan kehamilan. (Sulaiman S, 1983)

Letak sungsang merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian


yang terendah (presentasi bokong). Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil
adalah anmnesa dan pemeriksaan kebidanan yang meliputi : inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi secara lengkap mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki sehingga
melalui pemeriksaan antenatal care dapat diketahui secara dini apabila terjadi
kelainan.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ANC pathologi pada Ny. “S” yang
dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi, maka didapatkan diagnosa GII P10001
usia kehamilan 27-28 minggu intra uterin, janin tunggal hidup, letak sungsang dan
ditemukan masalah potensial yaitu potensial terjadi partus sungsang dan partus dengan
tindakan. Sesuai dengan diagnosa atau masalah yang ada, maka diidentifikasi
kebutuhan segera tidak diperlukan adanya kebutuhan segera.
Adanya implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
disusun, yaitu : melakukan pendekatan therapeutik pada ibu, menjelaskan pada ibu
tentang kehamilannya, menganjurkan pada ibu untuk melakukan posisi menungging,
menganjurkan pada ibu untuk selalu makan makanan yang bergizi dengan menu
seimbang, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan jalan lahir, menjelaskan pada
ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, memberikan therapy (Fe, Vit c, Kalk),
serta menganjurkan pada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi.
Selama melaksanakan asuhan kebidanan ini tidak ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dan praktek. Pada evaluasi didapatkan bahwa klien mengerti
tentang penjelasan petugas dan mampu mengulanginya kembali, klien bersedia
melakukan apa yang dianjurkan oleh petugas.

BAB 5
33

PENUTUP

5.1 Simpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ANC pathologi pada Ny. “S” di
Poli KIA Puskesmas Suko Kabupaten Probolinggo, dapat disimpulkan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi, yaitu :
1. Pengkajian data
Pada tahap ini, penulis memperoleh data, baik subyek maupun obyek melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik dan catatan medik klien. Pada tahap ini, penulis
melakukan pengkajian berdasarkan pedoman manajemen asuhan kebidanan.
2. Identifikasi diagnosa / masalah
Berdasarkan hasil pengkajian data, maka ditemukan diagnosa kebidanan yaitu
GII P10001 usia kehamilan 27-28 minggu intra uterin, janin tunggal hidup, letak
sungsang.
3. Antisipasi diagnosa / masalah
Pada kasus ini sesuai dengan diagnosa kebidanan yang ada dan berdasarkan
klien dapat ditemukan diagnosa / masalah potensial, yaitu :
- Potensial terjadinya partus sungsang.
- Potensial terjadinya partus dengan tindakan.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Berdasarkan diagnosa yang ditemukan pada kasus ini tidak ada kebutuhan
segera.
5. Intervensi
Dilakukan intervensi sebagai berikut :
a. Lakukan pendekatan therapeutik pada ibu.
b. Jelaskan pada ibu tentang kehamilannya.
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan posisi menungging.
d. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi dengan menu
seimbang.
34

e. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan jalan lahir.


f. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
g. Berikan therapy :
- Fe 1x1
- Vitamin C 3 x 1
- Kalk 3x1
h. Anjurkan pada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi.
6. Implementasi
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan intervensi
7. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui keberhasilan dari apa yang telah dilaksanakan dan perubahan apa
yang terjadi.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
- Dalam memberikan asuhan kebidanan hendaknya selalu menggunakan
komunikasi therapeutik.
- Memberikan asuhan kebidanan secra menyeluruh (bio-psiko-sosial dan
spiritual) dan menjaga privacy klien.
- Selalu kerjasama dengan baik sesame petugas maupun dengan klien
dan keluarga.
- Menambah ilmu pengetahuan tentang tindakan pada pasien dengan
kasus letak sungsang.
5.2.2 Bagi Klien dan Keluarga
- Ibu dan keluarga mau melaksanakan peraturan puskesmas dan saran
(anjuran) dari petugas kesehatan.
- Memperhatikan kesehatan ibu dan bayinya.
35

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid II. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan Jakarta : YBP-SP.

Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.

Winkjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.


36

ASUHAN KEBIDANAN
ANC PATOLOGIS PADA Ny. “S” GII P10001
UK. 27-28 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI POLI KIA PUSKESMAS SUKO KABUPATEN PROBOLINGGO

Oleh :
TUTUK NIKEN WAHYUNI
NIM : 15301.05.13096

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK


STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
GENGGONG PROBOLINGGO
2014
37

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk disyahkan sebagai Laporan Asuhan


Kebidanan ANC Patologis pada Ny. “S” GII P10001 UK. 27-28 Minggu dengan Letak
Sungsang di Poli KIA Puskesmas Suko-Probolinggo.
Pada Tanggal :
Telah disetujui dan disahkan :

Mengetahui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Praktek

(Robhita Faiza, SST) (Suti’ah, Amd.Keb)

ii
38

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan dengan judul Asuhan
Kebidanan pada Ny. “S” GII P10001 Usia Kehamilan 27-28 Minggu dengan Letak
Sungsang di Poli KIA Puskesmas Suko Probolinggo.
Penulis membuat laporan guna memenuhi kurikulum dan sebagai syarat
praktek belajar lapangan khusus praktek kebidanan. Dalam penyusunan laporan ini
penulis masih banyak kekurangan, dan ketidaksempurnaan di dalamnya.
Untuk itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH., MM selaku Ketua Yayasan Pondok
Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
2. dr. Sodiq Tjahyono.M.MKes selaku Ka.Dinkes Kabupaten Probolinggo.
3. Yusuf Abdul Ghoni, S.Kep, Ns, M.Si. Kepala Puskesmas
4. Ns. Titik Suhartini, M.Kep, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Zainul
Hasan Genggong dan sekaligus penguji 1 sidang skripsi
5. Widia Shofa Ilmiah, S.ST, selaku Ketua Ka.Prodi D-4 Kebidanan Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong.
6. Suti’ah, Amd.Keb, selaku pembimbing praktek
7. Robhita Faiza, SST, selaku pembimbing pendidikan.
8. Ny. “S” selaku klien yang telah mendapatkan Asuhan Kebidanan.
9. Rekan-rekan mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Program Khusus Probolinggo.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan
baik karena keterbatasan waktu maupun pengetahuan dan ketrampilan. Oleh karena
itu demi kesempurnaan laporan ini. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.

Probolinggo, Juni 2014


Penulis

iii
39

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................ 1
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan ........................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
2.1 Konsep Antenatal Care ...............................................................
..................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Antenatal Care ............................................. 4
2.1.2 Tujuan ............................................................................ 4
2.1.3 Kebijakan Teknis ........................................................... 4
2.1.4 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal Care ........ 5
2.1.5 Jadwal Kunjungan Ulang .............................................. 6
2.2 Konsep Dasar Kehamilan ...........................................................
..................................................................................................7
2.2.1 Pengertian ...................................................................... 7
2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan ................................................. 7
2.2.3 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan .................................... 8
2.3 Konsep Letak Sungsang ..............................................................
..................................................................................................8
2.3.1 Pengertian ...................................................................... 8
2.3.2 Klasifikasi ...................................................................... 9
2.3.3 Etiologi .......................................................................... 9
40

2.3.4 Diagnosis ....................................................................... 10


2.3.5 Penanganan .................................................................... 11
2.4 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan .....................................
................................................................................................12
iv
BAB 3 TINJAUAN KASUS ......................................................................... 24
3.1 Pengkajian ................................................................................... 24
3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa .................................................. 30
3.3 Identifikasi Masalah Potensial .................................................... 31
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera .................................................... 31
3.5 Rencana Pengembangan Asuhan................................................. 32
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................ 34
BAB 5 PENUTUP ......................................................................................... 35
5.1 Simpulan ..................................................................................... 35
5.2 Saran ........................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA

v
41
3.5 Rencana Pengembangan Asuhan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi Jam Implementasi Evaluasi
05-5-2014 GII P10001 usia Jangka Pendek : 1. Lakukan 1. Hubungan baik 09.00 1.Melakukan pendekatan pada Tanggal 05-05-2014
Jam : kehamilan 27- Setelah dilakukan Asuhan pendekatan dan antara petugas dan klien dengan cara : Jam 09.30
09.00 28 minggu Kebidanan ± 30 menit komunikasi klien memungkinkan - Mendengarkan secara aktif keluhan
WIB intra uterin, diharapkan ibu mengerti therapeutik pada klien lebih kooperatif pasien. S:
janin tunggal - Ibu mengatakan
tentang kehamilannya, ibu. terhadap tindakan yang - Menanggapi pertanyaan serta
hidup, letak paham dengan
dengan kriteria : diberikan. kekhawatirannya.
sungsang penjelasan dari
- Ibu respon terhadap petugas
penjelasan 2. Jelaskan pada 2.Penjelasan yang tepat 09.05 2.Menjelaskan pada ibu tentang hasil - Ibu mengatakan akan
yang diberikan petugas ibu tentang hasil akan menambah pemeriksaan : berusaha
- Ibu bersedia pemeriksaan. pengetahuan tentang - Ibu dalam kondisi baik melaksanakan semua
melaksanakan apa yang kondisi kehamilannya, - Kondisi janin baik tetapi posisi janin anjuran petugas
telah dianjurkan petugas. baik kondisi ibu dalam keadaan sungsang
maupun pertumbuhan O:
Jangka panjang : dan perkembangan - Ibu tampak
Setelah dilakukan Asuhan janinnya. memperhatikan semua
penjelasan petugas
Kebidanan selama masa
- Ibu bertanya bila
kehamilannya, diharapkan 3. Anjurkan pada ibu 3. Dengan menungging 09.10 3.Menganjurkan pada ibu untuk sering ada penjelasan petugas
tidak ada kelainan yang untuk melakukan akan terjadi gaya melakukan posisi menungging seperti yang kurang jelas
memperberat dan ibu posisi gravitasi di mana bagian sholat saat sujud dilakukan lebih lama - Ibu dapat mengulang
dapat melahirkan dengan menungging. terbesar akan jatuh ke atau mengepel lantai, agar posisi janin penjelasan dari
selamat dan bayi sehat, bawah sehingga posisi dapat berputar menjadi letak kepala. petugas.
dengan kriteria : bokong menjadi letak
- Posisi bayi cepat kepala pada bagian A:
berubah menjadi letak bawah rahim. GII P10001 Usia
kepala Kehamilan 27-28 minggu,
- Ibu dapat 4. Anjurkan pada ibu 4. Dengan gizi yang baik intra uterin, tunggal,
untuk makan hidup, letak sungsang.
mempersiapkan diri kebutuhan gizi janin dan 09.15 4. Menganjurkan pada ibu untuk
baik fisik maupun makanan yang ibundapat terpenuhi.. makan makanan yang bergizi P:
psikisnya bergizi dengan dengan menu seimbang yang - Motivasi ibu untuk
- Ibu bersedia kontrol menu terdiri dari nasi, lauk pauk, kontrol 2 minggu lagi
teratur sesuai jadwalnya. seimbang. sayur, buah dan susu. atau sewaktu-waktu
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi Jam Implementasi Evaluasi
5. Anjurkan ibu untuk 5. Dengan menjaga 09.18 5. Menganjurkan untuk menjaga bila ada keluhan
menjaga kebersihan kebersihan jalan lahir kebersihan jalan lahir dengan cara : - Anjurkan pada ibu
jalan lahir. dapat mencegah - Mengganti celana dalam bila basah untuk mengikuti dan
berkembangnya - Cebok dari arah depan ke belakang melaksanakan anjuran/
saran petugas.
mikroorganisme sehingga setelah BAB dan BAK.
dapat mencegah
terjadinya infeksi.

6. Jelaskan pada ibu 6. Ibu lebih tahu sejak 09.20 6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-
tentang tanda- dini dan akan waspada tanda bahaya kehamilan, antara lain :
tanda apabila terjadi - Pusing yang hebat
bahaya kehamilan sewaktu-waktu, - Pandangan kabur
sehingga bisa segera - Perdarahan
konsultasi ke bidan / - Bengkak/oedema
dokter. - Pergerakan anak menurun.

7. Berikan therapi 7. Merupakan fungsi 09.25 7. Memberikan therapi dan


Independen menganjurkan ibu untuk minum obat
- Zat penambah darah secara teratur
dapat mengantisipasi - Fe 1x1
terjadinya anemia - Vitamin C 3 x 1
- Vitamin untuk - Kalk 3x1
menjaga kesehatan
ibu dan janin.

8. Anjurkan pada ibu 8. Memantau 09.30 8. Menganjurkan pada ibu untuk control 2
untuk kontrol 2 perkembangan ibu dan minggu lagi atau sewaktu-waktu bila
minggu lagi atau janin serta mendeteksi ada keluhan
sewaktu-waktu bila lebih dini adanya
ada keluhan. keluhan.

Anda mungkin juga menyukai