DINAS KESEHATAN
UPT RSUD AL-MULK
Jl. Pelabuhan II KM. 6 TELP 902660 6243088, Kota Sukabumi
1.Pengertian (Definisi) Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan selama kehamilannya.
Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan selama
hamil, bersalin dan nifas, mendeteksi dini faktor resiko dan menangani masalah
tersebut secara dini.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care ( ANC ), sehingga
dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh
kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik dan
benar.
2.Anamnesis Riwayat perkawinan.
Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
Status wayat Haid, HPHT.
Riwayat imunisasi Ibu saat ini
Kebiasaan ibu.
Riwayat persalinan terdahuluDari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia
kehamilan dan buat taksiran persalinan.
3.Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Umum.
Keadaan umum Bumil
Ukur TB, BB, Lila.
Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).
Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi ,
Kaki :Oedema kaki , dst.
Pemeriksaan khusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae, Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Hypergigmentasi dan striae
3. Keadaan dinding perut
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan.
a. Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong
uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus basah dengan meletakkan
ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri,
setinggi tepi atas simfisis)
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah)
kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian
b. Leopold 2.
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian
yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak
tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memenjang (punggung) atau bagaian yang kecil
(ekstremitas).
c. Leopold 3.
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu.
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan
secara lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan bagian bawah
bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).
d. Leopold 4.
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri
dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada
pada tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
3. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
4. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi
(bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat leher
dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)
5. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan
jari0jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai
seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d). Pemeriksaan Tambahan.
- Laboratorium rutin : hb, protein urin, pitc, hbsag
- USG
1. Akhir pemeriksaan :
Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, Tafsiran persalinan, Resiko yang
ditemukan atau adanya penyakit lain.
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
Jelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan
Jelaskan pentingnya imunisasi
Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
Beri alasan bila pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan lain
1.Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan selama kehamilannya. Mempersiapkan ibu agar
memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas, mendeteksi dini faktor
resiko dan menangani masalah tersebut secara dini.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care ( ANC ), sehingga dapat menyelesaikannya
dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta
dapat menyusui dengan baik dan benar.
2.Anamnesis Riwayat perkawinan.
Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
Status wayat Haid, HPHT.
Riwayat imunisasi Ibu saat ini
Kebiasaan ibu.
Riwayat persalinan terdahuluDari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum.
Fisik Keadaan umum Bumil
Ukur TB, BB, Lila.
Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).
Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi ,
Kaki :Oedema kaki , dst.
Pemeriksaan khusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae, Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Hypergigmentasi dan striae
3. Keadaan dinding perut
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan.
a. Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus.
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus
basah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri, setinggi tepi atas simfisis)
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang
ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian
b. Leopold 2.
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak tangan kiri dan kanan
kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memenjang (punggung)
atau bagaian yang kecil (ekstremitas).
c. Leopold 3.
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu.
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada
dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).
d. Leopold 4.
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan kanan yang
meraba dinding bawah uterus.
3. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen/divergen)
4. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala,
upayakan memegang bagian kepala didekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk
memegang pinggang bayi)
5. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan jari0jari tangan kanan
diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d). Pemeriksaan Tambahan.
- Laboratorium rutin : Hb, Albumin
- USG
2. Akhir pemeriksaan :
Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia kehamilan, letak janin, posisi
janin, Tafsiran persalinan, Resiko yang ditemukan atau adanya penyakit lain.
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
Jelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan
Jelaskan pentingnya imunisasi
Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
Beri alasan bila pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan lain
1.Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu bersalin selama proses persalinan dimulai dari inpartu Kala
I, Kala II, Kala III, Kala IV dan mendeteksi dini faktor risiko serta menangani masalah tersebut secara dini
sampai melakukan tindak lanjut.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan Intra Natal Care ( INC ), sehingga dapat menyelesaikannya
dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta
dapat menyusui dengan baik dan benar.
2.Anamnesis Keluhan yang dirasakan saat ini
Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
Status riwayat Haid, HPHT.
Riwayat imunisasi Ibu saat ini
Riwayat persalinan terdahulu Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum.
Fisik Keadaan umum Bumil
Ukur TB, BB, Lila.
Tanda vital : tensi, Nadi, RR, Suhu
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).
Mata : conjungtiva, ikterus
Kaki :Oedema kaki , dst.
Pemeriksaan khusus.
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae, Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Hypergigmentasi dan striae
3. Keadaan dinding perut
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan.
a. Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus.
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus
basah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri, setinggi tepi atas simfisis)
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang
ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian
b. Leopold 2.
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak tangan kiri dan kanan
kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memenjang (punggung)
atau bagaian yang kecil (ekstremitas).
c. Leopold 3.
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu.
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada
dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).
d. Leopold 4.
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan kanan yang
meraba dinding bawah uterus.
3. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen/divergen)
4. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala,
upayakan memegang bagian kepala didekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk
memegang pinggang bayi)
5. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan jari0jari tangan kanan
diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d). Pemeriksaan Tambahan.
- Laboratorium rutin : Hb, Albumin
- USG (Lihat di Buku KIA)
3. Periksa Dalam : vulva vagina, portio, pembukaan, ketuban, penurunan bagian terendah,
denominator, Hodge, molase
4. Akhir pemeriksaan :
Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien/ SOAP dan partograf
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil meliputi : kesejahteraan ibu dan bayi serta
kemajuan persalinan sesuai partograf
Observasi seriap 4 jam atau jika ada indikasi.
Menyiapkan alat-alat perlengkapan persalinan dan kebutuhan ibu/bayi pda saat Kala I
Melakukan pertolongan persalinan secara 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal(APN)
pada saat Kala II
Melakukan Manajemen aktif kala III
Melakukan pemantauan Kala IV
Dekontaminasi alat (penanganan pencegahan infeksi) dan dokumentasi asuhan INC
4.Indikator Persalinan normal, ibu selamat dan bayi sehat
Keberhasilan
5.Kepustakaan Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawiroharjo, Jakarta,
2002
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu nifas mulai dari 2 jam post partum sampai kunjungan ulang
Kf 1, Kf 2, Kf 3, dan mendeteksi dini faktor risiko serta menangani masalah tersebut secara dini sampai
melakukan tindak lanjut.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan Post Natal Care ( PNC ), sehingga dapat menyelesaikannya
dengan baik, agar memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik
dan benar.
2.Anamnesis Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan status emosional
Mengukur tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan dan nadi
Memeriksa konjungtiva dan sclera
Memeriksa pembesaran kelenjar tiroid dan peninggian tekanan vena jugularis
Memeriksa payudara dan anjuran pemberian ASI Ekslusif
Memeriksa kontraksi rahim, tinggi fundus uteri dan diatasis recti
Melakukan pemeriksaan genetalia, kondisi jalan lahir, tanda infeksi, perdarahan lochea
Konseling
Pemberian obat sesuai indikasi
Pemberian kapsul vitamin A
Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi
4.Indikator Masa nifas sehat dan tidak ada komplikasi serta ibu mampu memberikan ASI Eksklusif dengan baik dan
Keberhasilan benar.
5.Kepustakaan Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawiroharjo, Jakarta,
2002
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan pada bayi baru lahir atau nenonatus ( 0-28 hari ).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan bayi Baru Lahir ( Neonatus ) KN 1, KN 2, KN 3 sehingga
dapat dipantau dengan baik, agar bayi memperoleh kesehatan yang optimal pada masa neonatus serta
dapat menyusu dengan baik dan benar.
2.Anamnesis Menanyakan kondisi bayi secara umum dan tanda-tanda bahaya, dan menanyakan pada ibu apakah
bayi sakit atau tidak.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan pengukuran berat badan, panjang badan, suhu
Melakukan pemeriksaan frekuensi nafas dan detak jantung
Memberikan salep mata antibiotik tetrasiklin 1% pada kedua mata
Penyuntikan vit k1 1 mg secara intra muscular di paha kiri antero lateral
Penyuntikan imunisasi HB0 0,5 mg secara intra muscular di paha kanan antero lateral
Melakukan pemeriksaan ikterus
Memeriksa masalah atau keluhan ibu
Memeriksa kemungkinan adanya penyakit berat atau infeksi bakteri
4.Indikator Bayi sehat dan tidak ada komplikasi serta bayi mampu menyusu dengan baik dan benar.
Keberhasilan
5.Kepustakaan Kemenkes RI Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Diperbanyak oleh : Dinas Kesehatan kota
Sukabumi Tahun 2016
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Keluarga berencana ( KB ) adalah prinsip pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur
jarak dan mencegah kehamilan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan keluarga berencana ( KB ) sesuai kebutuhan klien
2.Anamnesis Menanyakan kondisi ibu secara umum
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran
Melakukan pemeriksaan TTV dan berat badan.
Melakukan konseling terhadap ibu dengan menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi
Menjelaskan keuntungan,kelebihan kontrasepsi, dan efek samping alat kontrasepsi
Mengisi form informed choice dan informed consent
Memberikan pelayanan alat kontrasepsi sesuai pilihan klien
Menjadwalkan kunjungan ulang
4.Indikator Mengatur jarak kehamilan yang aman dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Keberhasilan
5.Kepustakaan Kemenkes RI Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Diperbanyak oleh : Dinas Kesehatan kota
Sukabumi Tahun 2016
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Preeklampsi ringan ( PER ) tekanan darah ± 140/90 mmhg pada usia kehamilan lebih dari 20
minggu, protein urin positif satu.
Preeklampsi Berat ( PEB ) tekanan darah ± 160/100 mmhg pada usia kehamilan lebih dari 20
minggu, protein urin lebih dari porsitif dua disertai keluhan nyeri abdomen bagian kanan atas,
sakit kepala, gangguan penglihatan, disertai oedema.
Eklampsi yaitu kejang umum dan atau, disertai ada tanda gejala preeklampsi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan penanganan PER, PEB, dan ekalmpsi.
2.Anamnesis Menanyakan kondisi ibu dan keluhan yang dirasakan.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ( Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi dan
reflex patella )
Melakukan pemeriksaan kehamilan ( Leopold I, II, III, IV )
Melakukan pemeriksaan protein urin
Jika inpartu melakukan pemberian infus RL dan MgSo4 dengan loading doses dan
maintenance
Memberikan obat hipertensi nipedipin 1 X 20mg/ oral
Memasang kateter DC.
Melakukan rujukan ke RS.
Jika dalam kondidi hamil segera melakukan rujukan ke RS.
1.Pengertian Rujukan merupakan memberikan pelayanan deteksi awal dan pelimpahan wewenang
ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan penanganan rujukan
2.Anamnesis Menanyakan kondisi ibu dan keluhan yang dirasakan.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ( Tekanan darah, nadi, suhu,
respirasi )
Melakukan penanganan awal pra rujukan sampai melakukan pelimpahan
wewenang ke fasilitas kesehatan
4.Indikator Penanganan langkah awal pada kasus tertentu kegawatdaruratan dapat teratasi.
Keberhasilan
5.Kepustakaan Revised edition Obstetric make it easy only With Medical Mini Notes.2016.
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Merupakan perdarahan yang bersumber pada kelamin plasenta yang biasanya
dibatasinpada perdarahan jalan lahir setelah 22 minggu
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan penanganan hemmoragic ante partum
2.Anamnesis Menanyakan kondisi ibu dan keluhan yang dirasakan.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ( Tekanan darah, nadi, suhu,
respirasi )
Melakukan penilaian perdarahan
Melakukan pemasangan infus RL
Melakukan rujukan ke RS.
4.Indikator Penanganan langkah awal pada kasus perdarahan ante partum agar dapat teratasi.
Keberhasilan
5.Kepustakaan Revised edition Obstetric make it easy only With Medical Mini Notes.2016.
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Merupakan perdarahan pasca persalinan secara pervaginam yang melebihi 500 cc.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan penanganan hemmoragic post partum
2.Anamnesis Menanyakan kondisi ibu dan keluhan yang dirasakan.
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ( Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi )
Melakukan penilaian perdarahan
Mengecek laserasi jalan lahir ( jika perdarahan berasal dari laserasi jalan lahir
segera lakukan penjahitan )
Mengecek kelengkapan plasenta ( pastikan plasenta lahir lengkap )
Jika terdapat sisa plasenta maka lakukan eksplorasi.
Mengecek kontraksi uterus,jika kontraksi uterus lembek laukan masase fundus
uteri 15 kali selama 15 menit.
Memberikan 20-40 unit oksitosin dalam 500 ml larutan RL dengan kecepatan 60
tetes/ menit dan 10 unit IM
Jika perdarahan belum berhenti berikan ergometrin 0.2 mg IM atau IV
Jika perdarahan berlanjut maka lakukan KBI, KBE.
Siapkan tindakan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai sebagai
antisipasi bila perdarahan tidak berhenti
Jika perdarahan berhenti maka lakukan observasi pemantauan kala IV dan asuhan
BBL esensial
4.Indikator Penanganan langkah awal pada kasus perdarahan post partum agar dapat teratasi.
Keberhasilan
5.Kepustakaan Revised edition Obstetric make it easy only With Medical Mini Notes.2016.
PRAKTIK MANDIRI BIDAN
NINA MARLINA, S.ST, M.Kes
Jl. Nangerang No 2 Bojongloa Lembursitu Kota Sukabumi
Telp. 0266 239966/ 08158942495
1.Pengertian Asfiksia adalah dimana keadaan bayi tidak segera menangis setelah lahir
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan penanganan bayi asfiksia
2.Anamnesis Bayi tidak segera menangis setelah lahir
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan penilaian selintas, apakah bayi cukup bulan, bayi bernafas atau
menangis, apakah tonus otot baik.
Jika salah satu tidak makan lakukan pemotongan tali pusat dan langkah awal
resusitasi
Jaga agar bayi tetap hangat,atur posisi kepala bayi semi ekstensi, isap lendir,
keringkan dan rangsang taktil, atur posisi bayi.
Melakukan penilaian, jika bayi masih megap-megap atau tidak bernafas maka
lakukan pentiasi tekanan positif.
Memasang sungkup pastikan menutupi hidung mulut dan dagu
Melakukan ventilasi percobaan 2 x dengan tekanan 30 cm air
Jika dada mengembang lakukan VTP 20 x dengan tekanan 20 cm air selama 30 detik
Menilai nafas, jika bayi masih megap-megap atau tidak bernafas maka ulangi VTP
sebanyak 20 x selama 30 detik
Hentikan ventilasi dan nilai kembali nafas setiap 30 detik.
Jika bayi tidak bernafas spontan sesudah 2 menit resusitasi, siapkan rujukan ,nilai
denyut jantung
Sesudah 10 menit bayi tidak bernafas spontan dan tidak terdengar denyut jantung
hentikan resusitasi.
Konseling kepada keluarga hasil tindakan yang telah dilakukan.
Jika resusitasi berhasil, lakukan pemberian oksigen dan pemantauan pasca resusitasi,
Segera rujuk ke RS jika masih ada tanda-tanda bahaya pada BBL.
4.Indikator Penanganan langkah awal pada bayi asfiksia.
Keberhasilan
5.Kepustakaan Revised edition Obstetric make it easy only With Medical Mini Notes.2016.
1.Pengertian Suatu kondisi dimana terjdi kegagalan pada sistem sirkulasi untuk memepertahankan perfusi
yang adekuat ke organ-organ vital
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan penatalaksanaan penanganan syok
2.Anamnesis Menanyakan kondisi dan keluan yang ibu rasakan
3.Pemeriksaan Pemeriksaan Umum
Fisik Keadaan umum, kesadaran dan tanda bahaya
Melakukan pemeriksaan TTV ( tekanan darah,nadi, respirasi, suhu )
Memastikan jalan nafas bebas dan berikan oksigen
Miringkan ibu ke kiri dan hangatkan ibu.
Melakukan pemasangan infus RL menggunakan jarum no 16 atau 18 atau ukuran
yang tersedia.
Memberikan cairan infus RL sebanyak 1 liter dengan cepat ( 15-20 menit )
Pasang kateter DC untuk memantau jumlah urin yang keluar
Lanjutkan pemberian cairan 2-3 liter dalam waktu 2-3 jam.( observasi kondisi ibu
dan TTV )
Memastikan penyebab syok dengan anamnesis dan pemfis lengkap simultan.
Bila ibu sesak dan pipi membengkak, turunkan kecepatan infus menjadi 0,5 ml/
menit ( 8-10 teter/ menit )pantau keseimbangan cairan.
Jika frekunsi nadi <100 kali/menit dan tekanan darah sistolik >100 mmgh infus
dipertahankan dengan kecepatan 40-50 tetes/menit.
Rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang memadai
4.Indikator Mencegah penyebaran infeksi kepada petugas kesehatan, pasien dengan mengurangi infeksi
Keberhasilan karena infeksi bakteri dan penyebaran penyakit.
5.Kepustakaan - Buku Ringkasan Program Radio Sahabat Bidan. Ikatan Bidan Indonesia ( IBI ),
DINKES
Prop.Jawa barat.
- APN, JNPK-KR, 2008