Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


PADA NY. S G1P0A0 HAMIL 22 MINGGU
DI PMB Y TAHUN 2022

Oleh :

Yuyun Wahyuni

NIM 52223021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

POLITEKNIK TIARA BUNDA

DEPOK

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga tugas ini bisa selesai tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Pendahulaun ini
adalah untuk melakukan studi kasus dengan judul “ Asuhan Kebidanan
Kehamilan terhadap Ny. S G1P0A0 Hamil 22 minggu di PMB Y Tahun
2022”.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam penyusunan Laporan Pendahuluan ini. Ucapan
terimakasih ini saya tujukan kepada :
1. Bapak E. Budi Santoso, SE., MM sebagai Ketua Yayasan Cerdas
Mutiara Bangsa
2. Ibu Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M sebagai Direktur Politeknik Tiara
Bunda
3. Ibu Ruth Yohana, S.SiT., M.Tr.Keb sebagai Ketua Program Studi
Politeknik Tiara Bunda.
4. Ibu Merry Januarti, S.ST, M.Kes sebagai dosen pembimbing dalam
penyusunan tugas stase III ini.
5. Teman-teman dan sahabat yang telah memberikan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan penulisan Laporan Pendahuluan ini.
Saya sadar bahwa Laporan Pendahuluan ini belumlah sempurna dan
memerlukan berbagai perbaikan dan bimbingan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk perbaikan Laporan
Pendahuluan ini sehingga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Akhir kata, semoga Laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak.

Bekasi, Desember 2022

Yuyun Wahyuni
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah
dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan
lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai
dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko
tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinggi
sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan
untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil
terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk
mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan
neonatal, khususnya bidan harus mampu dan terampil memeberikan pelayanan sesuai dengan
standar yang diterapkan.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan
kebidanan langsung kepada pasien secara optimal dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan
kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis
diharapkan mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.

iii
3. Menentukan antisispasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat digunakan
sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada aasuhan kebidanan pada ibu
hamil fisiologis.
1.3.3 Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga timbul
kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kehamilannya.

1.3.4 Bagi lahan Praktek


Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
1.3.5 Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada
kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada kehamilan.

iv
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang
terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim ibu (Depkes RI, 2001).
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40
minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio,
Psikologis, Sosial, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu dengan yang
lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai
dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk
janin dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim
membesar karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebar
mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.Kehamilan
yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan selamat.

2.2 Diagnosa Kehamilan


Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui
riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium.
2.2.1 Tanda Dugaan Hamil
1. Amenorea (tidak datang haid).
2. Payudara tegang
3. Mengidam (ingin makanan khusus)
4. Mual muntah pagi hari (morning sickness)
5. Hipersalivasi
6. Konstipasi

v
7. Pigmentasi kulit
2.2.2 Tanda Kemungkinan Hamil
1. Pembesaran rahim dan perut
2. Pada pemeriksaan dijumpai
 Tanda hegar
 Tanda chadwik
 Tanda discasek
 Teraba ballotement
3. Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
2.2.3 Tanda Pasti Hamil
1. Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.
2. Pemeriksaan USG
3. Terdenagr denyut jantung janin.

2.3 Pemeriksaan Kehamilan (ANC)


ANC adalah pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.
Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian maternal dan
perinatal.
Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu
3. Mengenal secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya
dengan trauma semenimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 6 kali selama kehamilan yaitu :
 Satu kali pada trimester I
vi
 Satu kali pada trimester II
 Dua kali pada trimester III
Dan 2x kunjungan dengan dokter kandungan yaitu :
 1x pada trimester pertama sebelum usia kehamilan 12 minggu
 1x pada trimester ketiga sebelum persalinan.
Pemeriksaan ANC dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid. Kunjungan ANC dilakukan
lebih dari 6x sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan yaitu :
 setiap bulan sampai kehamilan 28 munggu
 setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
 setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi persalinan.
 pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu
Pelayanan Asuhan Standar Minimal “10T”
1. Timbang berat badan
2. Tekanan darah
3. Nilai status gizi (Ukur lingkar lengan atas /LILA)
4. Tinggu fundus uteri (TFU)
5. Tentukan presentasi janin
6. Skrining status imunisasi TT
7. Tablet tambah darah
8. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana / penanganan kasus
10. Temu wicara (konseling)
2.3.1 Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Standar 1 : Metode Asuhan
Asuahan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan langkah :
Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan
dokumentasi.
Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis
berkisinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil

vi
i
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu , suami dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah pembengkakan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko tinggi/ kelainan,
khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV
(Human Imumuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan
penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka
harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka
harus mampu megambil tindakan yang diperlikan dan merujuknya untuk tindakan
selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdomenal
secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur
kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul,
untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua
kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
Standar 8 : Pemeriksaan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester
ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman suasana yang
menenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini.
2.3.2 Kunjungan Antenatal Care

vi
ii
Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 6 kali selama kehamilan yaitu:
1. Satu kali trimester pertama

2. Satu kali trimester kedua


3. Dua kali trimester ke tiga
4. Dua kali kunjungan dengan dokter kandungan yaitu pada trimester pertama dan
ketiga
2.3.3 Kriteria Keteraturan ANC
1. Pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
 Pemeriksaan pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat
satu bulan
 Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan
 Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
 Pemeriksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
 Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
2. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal
melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali. Dan minimal 6 kali, yaitu 1
kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III dan dua
kali kunjungan dengan dokter kandungan. Namun jika terdapat kelainan dalam
kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-
masing sehingga dapat di simpulkan bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil
melakukan pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan
kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan
pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.
2.4 Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
1. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
2. Meningkatkan angka mortalitas dan mortabilitas ibu
2.5 Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap Maternal
2.5.1 Perubahan dan Perkembangan Janin
0-4 Minggu

ix
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulang
belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.

4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan
semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang belakang wajah, mata,
kaki dan tangan.
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang
terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas.
Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai
tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan
membuka mulut. Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul dibelakang
gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap
jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang
dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
20-24 Minggu
Pada saat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badannya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya mulai terbuka, dan mulai melakukan
gerakan pernafasan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai
memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
24-28 Minngu

x
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut mulai
bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat
mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat mengenali
suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh
dikatakan pada masa ini merupakan masa-masa bagi sang janin mempersiapkan diri
menghadapi hari kelahirannya

28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya, kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut
halus di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi
baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah
amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
2.5.2 Perubahan Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan
yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke satu bentuk
yang akan mampu hidup di luar uterus.
Adapun perubahan yang terjadi ada 3 bagian, yaitu :
1. Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu
akan mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning
sickness atau mual muntah yang biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin
berakhir sampai 12 minggu.
2. Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi
tetap normal juka tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat,
payudara mulai sekresi kolostrum, kantung ketuban menampung 400 ml cairan.
Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat, sakit punggung dan kram pada kaki mungkin

xi
melai terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit
merenggang.
3. Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi,
pernapasan dada berganti menjadi pernapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani
kehamilannya dan ingin sekali menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan,
penurunan kepala ke panggul ibu/kepala masuk PAP, sakit punggung dan sering
kencing, barxton His meningkat karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.
2.6 Perubahan Psikologis Pada ibu hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
besarnya payudara, ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada
trimester pertama seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut
ibu belum teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada sebab pada saat itu ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa
khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
2.7 Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan

xii
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya,
terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca
persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karna dianggap untuk 2 orang
(ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi,
janin besar dan sebagainya. Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja. Bahan
makanan tak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun
nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehaminan meningkat. Adapun
kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertumbuhan volume darah,
mamae membesar dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagi pengawasan akan
kecukupan gizi ini dapat dinilai dari kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan
berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg sampai 16 kg.
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat hamil maupun tidak hamil
dan baik merokok secara aktif maupun pasif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang
terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus
dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil dilarang merokok.
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada trimester pertama dan
kedua kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat meenimbulkan kelainan
teratogenig pada janin, misalnya thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.
4. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk kebersihan
atau hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah.
Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan.
Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit
tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh karena itu tempat titik berat wanita hamil berubah,
sehingga mudah tergelincir dan terjatuh.
5. Koitus
Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus
ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus memang diperbolehkan

xii
i
pada kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah
masuk PAP, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan.

6. Perawatan Gigi
Pada trimester pertama wanita hamil mengalami mual dan muntah (morning sickness).
Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga tumbuh
karies, ginggivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik,
hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga mulut.
Misalnya, pulpitis, yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar
kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan memungkinkan, tiap hamil harus memeriksakan
giginya secara teratur sewaktu hamil.
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian keluar negri dan di dalam negri dibolehkan
mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, colera dan tifus. Dahulu di indonesia
pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran merupakan
pencacaran ulang yang tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran
walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin
dapat melewati plasenta dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam
alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru
pertama kali dicacar. Maka dari itu dianjurkan untuk pencacaran pertama sebaiknya
dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid
tetanus pada ibu hamil.
8. Perawatan Payudara
Perawatan payudara merupakan sumber air susu yang akan menjadi makanan utama bagi
bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai
dengan besarnya payudara, yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan
menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah putingg susu kering dan mudah pecah, maka puting susu dan aerola payudara
dirawat baik-baik dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun atau biocream bila
puting susu masuk kedalam perbaiki dengan cara menarik-narik keluar.

xi
v
9. Posisi Meneran
Diakhir masa kehamilan bidan akan mengajarkan ibu cara dan posisi meneran .dan bidan
bisa membiarkan ibu bersalin atau melahirkan memilih posisi melahirkan yang diinginkan
dan bukan berdasarkan keinginkan bidanya sendiri. Dengan kebebasan untuk menentukan
posisi yang dipilihnya, ibu akan merasa aman.
Berdasarkan penelitian pilihan posisi berdasarkan keinginan ibu memberi banyak manfaat
diantaranya :
 Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan
 Kala II persalinan dapat menjadi lebih sedikit
 Lebih membantu dalam meneran
 Nilai APGAR lebih baik.
Posisi untuk meneran :
 Posisi jongkok/ setengah jongkok
 Posisi merangkak
 Posisi mereng ke samping
 Posisi berdiri
Cara Mengedan
Mengedan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yaitu mulut rahim sudah
membuka kira-kira 10 cm. Jika para calon ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap,
bisa-bisa mulut rahim membengkak dan bisa menghambat proses pembukaan dan berujung
pada lamanya proses persalinan. Juga agar ibu tidak tidak kehabisan tenaga karena tidak
kelelahan pada waktu tiba sebenarnya untuk waktu para ibu harus menarik nafas panjang
untuk menghindari rasa ingin mengedan dan mengurangi rasa nyeri kontraksi.

xv
BAB III
TINJAUAN KASUS

No. Register : 67
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul : 31–12-2022 / 09.30 WIB
Dirawat di ruang :-

I. PENGKAJIAN DATA, Tanggal/Pukul : 31-12-2022 Oleh: Bidan


Yuyun
A. Biodata Ibu Suami
1. Nama : Ny. S Tn. G
2. Umur : 23 Tahun 24 Tahun
3. Agama : Islam Islam
4. Suku/bangsa : Sunda/Indonesia Sunda/Indonesia
5. Pendidikan : SMA SMA
6. Pekerjaan : IRT Wiraswasta
7. Alamat : Bantar gebang RT 2/8 Bantar gebang RT 2/8

B. Data Subjektif
1. Alasan datang/dirawat

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan sakit pinggang

3. Riwayat menstruasi

xv
i
Menarche : 14 Tahun Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari Teratur : Ya
Sifat darah : Cair Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat perkawinan

Status perkawinan: Syah

Menikah ke 1

Lama : 7 bulan Usia menikah ibu pertama kali: 23 Tahun


Usia menikah suami pertama kali: 24 tahun

5. Riwayat obstetrik : G1 P0 A0
6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan : Belum pernah
7. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 28-7-2022 TP : 05-04-2023 UK : 22 Minggu

b. ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu

c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 3 kali

Keluhan : Tidak ada keluhan

Komplikasi : Tidak ada

Terapi : Fe, asam folat dan Vit B6

Trimester II
Frekuensi : 2 kali

Keluhan : Keputihan

Komplikasi : Tidak ada

Terapi : Fe, asam folat dan Vit B6

8. Imunisasi TT :
Imunisasi TTI (pranikah): juni 2022

9. Pergerakan janin : aktif

xv
ii
10. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)

Ibu mengatan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular


seperti (TBC, Hepatitis, dan PMS), penyakit menurun (DM, Asma,
dan Hipertensi), dan penyakit menahun (Jantung,Kanker, dan
Ginjal)

b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun


dan menahun) Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami
tidak pernah/sedang menderita penyakit menular seperti (TBC,
Hepatitis, dan PMS), penyakit menurun (DM, Asma, dan Hipertensi),
dan penyakit menahun (Jantung, Kangker, dan Ginjal)

c. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar

d. Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi apapun

e. Riwayat alergi obat

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat apapun

11. Pola pemenuhan kebutuhan


Nutrisi Makan
Frekuensi : 3 x/hari

Jenis : nasi, sayur, dan lauk

Porsi : 1 piring
Pantangan : Tidak ada

Keluhan : Tidak ada

Minum
Frekuensi : 8 x/hari

Jenis : air putih

Porsi : gelas

Pantangan : Tidak ada


23
Keluhan : Tidak ada

Eliminasi

BAB

Frekuensi : 1 x/hari

Warna : kuning

Konsistensi : lembek

Keluhan : Tidak ada

BAK
Frekuensi : 6-7 x/hari
Warna : jernih

Keluhan : Tidak ada

Istirahat

Tidur siang
Lama : 2 jam

Keluhan : Tidak ada


Tidur malam
Lama : 8 jam
Keluhan : Tidak ada

c. Personal Hygien

Mandi : 2 x/hari

Ganti pakaian : 2 x/hari

Gosok gigi : 2 x/hari

Keramas : 3 x/minggu

d. Pola seksualitas

Frekuensi : 1 x/minggu

Keluhan : Tidak ada

24
e. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)

Ibu mengatakantetap melakukan aktivitas seperti biasa misalnya


memasak, mencuci, membersihkan rumah.
12. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu,
minuman beralkohol) Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang
merugikan dan mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu,
obat-obatan dan minum-minuman beralkohol.
13. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga
terhadap kehamilan, dukungan keluarga, hubungan dengan
suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial,
keadaan ekonomi keluarga
a. Data psikososial

1. Ibu, suami dan keluarga senang dengan kehamilan ibu

2. Ibu, suami dan keluarga menerima kehamilan ibu

b. Ibu, suami dan keluarga mempunyai hubungan baik dengan tetangga

c. Data spiritual

1. Ibu taat melakukan ibadah sholat 5 waktu

2. Ibu sering mengikuti kegiatan sosial dan agama

d. Data Ekonomi

Keadaan ekonomi keluarga mencukupi kebutuhan sehari-hari

14. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)


Ibu mengatakan belum mengetahui tanda bahaya kehamilan

15 Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)

Ibu mengatakan lingkungan di sekitar rumahnya bersih dan ibu juga tidak
mempunyai hewan peliharaan di rumah seperti anjing, kucing, burung, ayam, dan
sapi.

C. Data Objektif
1. pemeriksaan Umum
Keadaan Umum: baik

25
Kesadaran :Compos Mentis
Status emosional : Stabil

Tanda vital :

Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit


Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,30 C
BB : 67,2 kg TB : 155 cm
2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Simetris, tidak nyeri, tidak berketombe, dan ramjah


Muka : Bulat, tidak ada bekas luka, tidak berjerawat, dan tidak
ada odema,dan cloasma gravidarum
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, dan penglihatan
baik

Hidung : Mancung, tidak ada sekret, dan tidak ada polip.

Mulut : Tidak ada radang, bibir lembab, tidak ada infeksi gusi dan gigi
tidak karies.
Telinga : Simetris, tidak ada sekret dan pendengaran normal

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis, parotis


dan linfe.
Dada : Tidak ada ronchi dan wheezing.
Tangan : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat
dan tidak odem
Kaki : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat
dan tidak ada odem

Payudara : Simetris, puting susu normal, kulit pada areola ada


hiperpigmentasi, tidak ada benjolan.

Perut : Ada pembesaran perut, tidak ada bekas operasi dan ada striae
gravidarum.

leopold I : Bagian teratas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting
yaitu bokong, dan TFU 1 jari dibawah pusat

26
leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba panjang, keras dan datar yaitu
puka

dan bagian kiri perut ibu teraba kecil-kecil (ekstremitas) yaitu alat gerak.

leopold III : Bagian terendah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting
yaitu kepala

leopold IV : Bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul.

3. Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan

4. Data penunjang tidak dilakukan

I. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa kebidanan
Ny. S umur 23 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 22 minggu dengan keadaan baik
dan normal.
Data Dasar:
DS: - Ibu mengatakan umurnya 23 tahun Ibu mengatakan ini kehamilan yang
petama. Ibu mengatakan belum pernah keguguran Ibu mengatakan HPHT nya 28-
7-2022
DO: - KU: baik
TTV: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, R 20 x/menit, S 36,30 C
Leopoid I teraba bokong, Leopoid II bagian kanan punggung bagian kiri alat gerak,
Leopoid III teraba kepala, Leopoid IV bagian terendah janin belum masuk PAP. DJJ
152 x/menit, TFU 1 jari bawah pusat
B. Masalah
Suka nyeri pinggang

II. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak Ada
TINDAKAN SEGARA
A. Mandiri Tidak dilakukan

B. Kolaborasi
Tidak dilakukan

27
C. Merujuk

Tidak dilakukan

III. PERENCANAAN Tanggal : 31-12-2022 Pukul :09.30 WIB


1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan

2. Beri tahu ibu cara mengatasi keluhan yang dirasakan

3. Beri tahu ibu tentang olahraga pada ibu hamil

4. Beritahu ibu pola makan yang baik

5. Beritahu ibu pentingnya cek laboratorium

6. Beri tahu ibu tanda bahaya kehamilan

7. Melakukan imunisasi TT II

8. Beri ibu terapi obat

9. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

IV. PELAKSANAAN Tanggal: 31-12-2022 Pukul : 09.30 WIB

1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan seperti: TTV: TD 100/70 mmHg,


N 80 x/menit, R 20 x/menit, S 36,30 C, Leopoid I teraba bokong,
Leopoid II bagian kanan teraba panjang memapan/ punggung bayi,
Leopoid III teraba kepala, Leopoid IV bagian terendah janin belum
masuk PAP, DJJ 152 x/menit, TFU 1 jari bawah pusat.
2. Memberi tahu ibu tentang cara mengurangi keluahan sakit pinggang
3. Memberi tahu ibu tentang olah raga pada ibu hamil
4. Memberi tahu ibu agar tetap menjaga makanan
5. Memberitahu ibu agar cek laboratorium lengkap ke puskesmas
minimal 1x selama kehamilan.
6. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
7. Memberi tahu ibu rencana persiapan persalinan seperti jaminan
kesehatan

28
8. Memberikan imunisasi TT II

29
9. Memberikan ibu terapi obat seperti:
Multivitamin 1x1 diminum dengan air putih.
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi tanggal 31-
01-2023

V. EVALUASI Tanggal : 31-12-2022 Pukul : 09.30 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan


2. Ibu sudah mengetahui cara mengatasi keluhan yang dirasakan
3. Ibu sudah mengetahui tentang manfaat olahraga bagi ibu hamil
4. Ibu sudah mengetahui untuk mengatur pola makan
5. Ibu akan kepuskesmas untuk cek laboratorium
6. Ibu mengetahui rencana persiapan persalinan
7. Ibu sudah mengetahui tentang tanda bahay pada ibu hamil
8. Ibu sudah di suntik imunisasi TT II
9. Ibu sudah menerima terapi obat dan sudah mengetahui cara meminumnya
10. Hasil tindakan dan kunjungan ulang sudah dicatat.

30
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Subjektif

Pada langkah ini penulis melakukan pengkajian untuk mendapatkan data subjektif.

Didapatkan data, Nama Ny. S usia 23 tahun ibu mengatakan ingin control kehamilan

rutin. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan ini kehamamilan pertamanya.

Hari pertama haid terakhir kehamilan ini yaitu 28 juli 2022. Ibu mengatakan pergerakan

bayi aktif. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya. Ibu mengatakan tidak

mempunyai riwayat penyakit apapun.

4.2 Data Objektif

Pada langkah ini penulis melakukan pengkajian data secara langsung untuk mendapatkan

data objektif. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 100/70 mmHg. Pengukuran tekanan

darah pada setiap kali kunjungan ANC dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi

(tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) pada kehamilan dengan preeklamsia yang disertai

dengan edema wajah atau tungkai kaki dan proteinuria. Nadi 80x/mnt, pernafasan

20x/mnt, suhu 36,3 Celcius. BB 67,2 Kg BB bulan lalu 63,4 kg ini menandakan terjadi

peningkatan BB. Hal ini normal karena pada trimester dua pertumbuhan an

perkembangan janin berlangsung pesat, sehingga ibu biasanya akan mengalami

peningkatan BB yang cukup banyak 1-3 kg dalam sebulan.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil :

31
Leopold I :teraba lembek, tidak melenting yang berarti bokong. TFU 1 jari bawah pusat.

Pengukuran TFU menggunakan pita centimeter tidak dilakukan. Standar

pengukuran menggunakan pita sentimeter baru dilakukan setelah usia

kehamilan 24 minggu (Modul MU, IBI 2021).

Leopold II : sebelah kanan teraba panjang memapan yang berarti punggung

Sebelah kiri teraba benjolan kecil yang berarti alat gerak (kaki/tangan)

Leopold III : teraba keras, melenting yang berarti kepala janin

Leopold IV : kepala belum masuk PAP. Hal ini normal karena pasien masih trimester

kedua dimana kepala bayi belum masuk PAP.

Hasil auskustasi didapatkan DJJ 152x/mnt. Hal ini normal karena normalnya detak

jantung janin 120-160x/mnt.

4.3 Analisis Data

Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada kasus ini didapatkan diagnose

yaitu : Ny. S usia 23 tahun hamil 22 minggu dengan kehamilan sehat dan normal.

Masalah yang dihadapi nyeri pinggang. Kebutuhan pada kasus ini yaitu kehamilan sehat

dan persiapan persalinan yang aman dan sehat.

4.4 Penatalaksanaan

Pada tahap ini penulis menjelaskan hasil pemeriksaan, didapatkan kehamilan yang sehat

dan normal. Menjelaskan cara mengatasi keluhan ibu hamil. Keluhan ibu hamil berupa

nyeri pinggang atau yang biasan disebut low back pain timbul karena peregangan otot-

otot dan persendian tulang belakang yang menopang beban janin yang semakin

membesar. Cara mengatasinya diantaranya dengan mengatur sikap duduk yang baik,

tidak menggunakan sandal ber hak tinggi dan tidak membawa beban yang berat. Ini

32
merupakan keluhan fisiologis ibu hamil. Menjelaskan tentang manfaat olah raga ringan

bagi ibu hamil. Menjelaskan tentang pola makan yang baik. Menjelaskan pentingnya

pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil. Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil

yaitu golongan darah, hemoglobin, protein urine, dan pemeriksaan spesifik daerah

endemis/ epidemic (malaria, IMS, HIV,dll ). Menjelaskan tentang rencana dan persiapan

persalinan. Memberikan imunisasi TT 2. Diberikan vaksin tetanus dengan dosis 0,5 cc

secara IM di lengan kiri. Ibu hamil minimal mendapatkan imunisasi TT 2 agar

mendapatkan perlindungan terhadap infeksi tetanus (modul MU,IBI 2021). Memberikan

therapy obat/vitamin. Untuk mencegah anemia gizi besi setiap ibu hamil harus

mendapatkan tablet tambah darah dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan

(modul pelatihan MU, 2021). Menganjurkan untuk kunjungan ulang sebulan sekali.

4.5 Evaluasi

Pasien mengerti apa yang disampaikan oleh bidan. Pasien akan melakukannya dan

pasien akan datang kepuskesmas untuk cek laboratorium, pasien akan meminum vitamin

yang diberikan 1x1 dan pasien akan melakukan kunjungan ulang.

33
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pengkajian pada data subjektif pasien mengatakan ingin kontrol rutin kehamilan,

pasien mengatakan suka nyeri dipinggang. Pada pemeriksaan objektif TD 100/70

mmHg, pernafasan 20x/mnt, Nadi 80x/mnt, suhu 36,3 ℃. Pemeriksaan abdomen

didapatkan hasil :Leopold I :teraba lembek, tidak melenting yang berarti bokong.

Pengukuran TFU 1 jari dibawah pusat. Leopold II : sebelah kanan teraba panjang

memapan yang berarti punggung Sebelah kiri teraba benjolan kecil yang berarti alat

gerak (kaki/tangan). Leopold III : teraba keras, melenting yang berarti kepala janin.

Leopold IV : kepala belum masuk PAP. Hal ini normal karena pasien masih trimester

kedua dimana kepala bayi belum masuk PAP. Hasil auskustasi didapatkan DJJ

143x/mnt. Hal ini normal karena normalnya detak jantung janin 120-160x/mnt.

Sehingga didapatkan diagnosa Ny. S usia 23 tahun hamil 22 minggu dengan

kehamilan sehat dan normal. Pasien di beri penkes mengenai keluhan fisiologis pada

ibu hamil, tanda dan bahaya kehamilan. Pasien mendapatkan imunisasi TT 2, diberi

therapy vitamin dan di anjurkan untuk cek laboratorium di puskesmas. Pasien

mengerti dan akan melakukan apa yang dianjurkan oleh bidan dan pasien akan datag

kembali untuk kunjungan ulang bulan depan.

34
5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Praktek Mandiri Bidan (PMB)

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dalam hal

pemeriksaan kehamilan (ANC).

5.2.2 Bagi pasien dan keluarga

Diharapkan pasien dan keluarga mengerti dengan tanda bahaya kehamilan dan

persiapan dan persalinan yang aman.

5.2.3 Bagi Bidan

Sebaiknya mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan mampu

memberikan edukasi yang dah dimengerti oleh pasien dan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

35
Depkes, RI. 2001, Varney Midwife Third Edition – Jones and Barlet, New York

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1999. Memahami Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan.

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke III, Jakarta: Arcan.

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Objektif, Jakarta : EGC.

Modul Pelatihan, Midwife Update. IBI 2021

36

Anda mungkin juga menyukai