Anda di halaman 1dari 43

1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17 LAPORAN KASUS
18 ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA NY S
19 DENGAN ANEMIA RINGAN DAN UNDERWEIGHT DI PMB M
20 TAHUN 2021
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30 OLEH :
31 MAISAROH
32 NIM : 200702042
33
34
35
36 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
37 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
38 ABDI NUSANTARA JAKARTA
39 2021
40
41
42 LEMBAR PERSETUJUAN
43
44
45
46
47
48 LAPORAN KASUS

49 KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA Ny S DENGAN ANEMIA RINGAN


50 DAN UNDERWEIGHT DI PMB M TAHUN 2021

51
52
53
54

55
56 Telah disetujui, di periksa, dan siap diujikan dihadapan
57 Tim Penguji

58
59
60
61
62

63
64 Pembimbing 1
65
66
67

68
69 (Nur Sitiyaroh. S.SIT. M.Kes)

70 NIDN. 0401017404

71

72

73
74 KATA PENGANTAR

75

76 Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah


77melimpahkan rahmat dan karunia-nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan
78laporan Kasus yang berjudul “ Asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny S
79dengan Anemia Ringan dan Underweight di PMB M Tahun 2021 “ Dalam
80penyusunan penyusunan laporan ini penulis banyak mendapakan dukungan
81dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis
82mengucapkan terimakasih kepada :
83 1. Bapak Khairil Walid ,SKM, M.Pd Ketua Yayasan Abdi Nusantara
84 Jakarta.
85 2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
86 Kesehatan Abdi nusantara Jakarta .
87 3. Ibu Nur Sitiyaroh, S,SIT, M,Kes Pembimbing yang telah banyak
88 memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam
89 melakukan perbaikan-perbaikan untuk sempurnanya laporan penulis.
90 4. Ibu/Bapak penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan
91 dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk
92 kesempurnaan laporan penulis.
93 5. Ibu tercinta, anak-anakku tersayang dan keluarga yang telah mendoakan,
94 memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih sayang serta selalu
95 memberi semangat kepada penulis.
96 Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
97bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
98berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
99propesi kebidanan pada khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
100rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
101 Serang, 02 Junu 2021

102 Penulis

103

104

105
106 DAFTAR ISI
107
108
109
110
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS ......................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................


A. Latar Belakang .............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
D. Manfaat .......................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................
A. Prakonsepsi .................................................................................
B. Konseling
C. Kehamilan
D. Anemia.........................................................................................
E. Underweight Pada Kehamilan………………………………………..
F. Perundang-undangan...................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS.....................................................................
A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP.........................................
B. Laporan Kasus dengan Metode Pathway .....................................
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................
BAB V PENUTUP ..................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
LAMPIRAN………………………………………………………………………
111
112

113 PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS


114
115
116
117Saya yang bertanda tangan di abwah ini :

118Nama : Ny Sutihat

119Tempat/ Tanggal Lahir : Serang, 11 Mei 2000

120Alamat : Lingk Kemanggisan 007/002 Kel.

121 Pabuaran Kec. Walantaka Kota Serang

122 Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk melakukan tindakan dan

123prosedur pengobatan pada diri saya. Persetujuan ini saya berikan setelah

124mendapat penjelasan dari operator/petugas kesehatan yang berwenang di

125fasilitas kesehatan tersubut diatas.

126 Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak

127manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

128

129

130

131 Serang, 02 Juni 2021

Mengetahui, Pembuat Pernyataan

Pemeriksa

Maisaroh Sutihat
132
133
134
135
136
137 BAB I

138 PENDAHULUAN
139

A. 140Latar Belakang

141 Pernikahan menurut KBBI adalah perjanjian perkawinan antara laki – laki

142dan perempuan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Secara

143istilah pernikahan adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki – laki

144dan perempuan yang bukan mahramnya.

145 Diantara tujuan pernikahan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar

146manusia yaitu dengan memperoleh kehadiran seorang anak dalam sebuah

147keluarga yang tentunya dinantikan oleh orangtua. Kehamilan adalah kondisi

148dimana sel telur dibuahi oleh sel sperma hingga pada akhirnya menghasilkan

149janin dalam Rahim.

150 Untuk memperoleh suatu kehamilan yang sehat tentu saja harus dimulai

151dari kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan, hal ini sangat bermanfaat untuk

152mencegah malnutrisi, menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat

153hamil, mencegah obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature,

154berat bayi lahir rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan

155mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil

156(Chandranipapongse dan Koren, 2013).

157 Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah terpenuhinya

158kecukupan gizi individu. Seseorang yang mengalami kekurangan gizi maka

159akan berdampak pada gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan,

160menurunnya daya tahan tubuh yang akan berakibat meningkatnya angka

161kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu

162sejak masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja dewasa

163sampai usia lanjut ( Supriyono dalam Rahim dkk. 2013 ).


164 Dengan terpenuhinya kecukupan gizi individu, jika seseorang yang tidak

165mengalami kekurangan gizi ingin mendapatkan kehamilan, maka tidak akan

166berdampak pada kehamilannya atau tidak akan menjadi salah satu penyebab

167komplikasi obstetric. Salah satu penyebab komplikasi obstetri adalah Anemia,

168menurut WHO (World Health Organisation) adalah kurangnya pengertian tentang

169makanan sehat, bahkan waktu hamil banyak makanan yang dibutuhkan karena

170kurangnya pengertian tentang makanan sehat yang bergizi sehingga anemia

171menjadi semakin parah, dimana merupakan masalah yang masih controversial

172dalam kebidanan. Anemia sering kali menimbulkan konsekuensi yang berimbas

173pada mordibitas dan mortalitas pada ibu (WHO, 2012).

174 Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah

175merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung

176hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh

177(Proverawati, 2013). Anemia pada kehamilan yang disebabkan karena

178kekurangan zat besi penting untuk melakukan pemeriksaan pada kunjungan

179pertama kehamilan karena jika pada saat kunjungan pertama hasil pemeriksaan

180tidak mengalami anemia masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan

181lanjutannya (Proverawati,2011). Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan

182khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada

183pelaksanaanprogram pencegahan anemia. Faktor-faktor lain yang berhubungan

184dengan tingginya kejadian anemia pada ibu hamil adalah umur, jarak kelahiran,

185paritas, pendidikan , pengetahuan dan pendapatan keluarga (BKKBN, 2009).

186 Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah

187sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar

18848,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO, 2008).

189Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi

190anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil anemia, yaitu ibu
191hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir

192sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).Anemia

193dalam kehamilan dapat berakibat fatal mulai dari kelahiran prematur sampai

194kematian ibu dan bayi. Menurut WHO 40% kematian ibu di negara berkembang

195berkaitan dengan anemia pada kehamilan dandisebabkan oleh defisiensi besi

196dan perdarahan akut (Rukiyah,2010).

197 Selain anemia, kekurangan energi kronis juga menjadi salah satu resiko

198dalam kehamilan. Kekurangan energi kronis adalah salah satu keadaan

199malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang

200berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan

201kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Paramata

202dan Sandalayuk, 2019). Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan

203dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronis)

204sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil, KEK terjadi pada

205Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. KEK pada ibu hamil juga dapat

206beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (Mahirawati, 2014).

207 Faktor penyebab KEK, faktor pendapatan keluarga masyarakat makin lama

208makin tumbuh dan kompleks. Sedikit sekali diantara kita yang menanam

209makanan kita sendiri. Banyak makanan yang harus dibeli dari pasar. Perilaku

210konsumsi makan merupakan refleksi dari interaksi antara faktor ekonomi dengan

211faktor sosial budaya. Faktor ekonomi berhubungan dengan tingkat pendapatan

212dan melahirkan daya beli seseorang atau sekelompok orang apabila tingkat

213pendapatan tersebut seimbang dengan jumlah anggota keluarga yang menjadi

214bebannya. Besarnya suatu keluarga serta komposisi dari suatu keluarga dan

215tingkat pendapatan keluarga berasosiasi dengan kualitas dan kuantias diet yang

216berlaku didalam keluarga (Muliawati 2013).

217 Faktor pendidikan ibu, pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi
218oleh pengetahuan, sikap terhadap makanan dan praktek-praktek pengetahuan

219tentang nutrisi melandasi pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah

220tangga sering kali mempunyai asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-

221pola konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa

222jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktik

223nutrisi bertambah baik. Usaha-usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi

224makin meningkat, ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan nutrisi

225akan memilih makanan yang lebih bergizi dari pada yang kurang bergizi.

226Pendidikan ibu dalam penelitian ini di bagi dalam tingkatan dari SD, SMP,

227SMA/MA, dan SI (Muliawati, 2013).

228 Faktor umur ibu, melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua

229mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan

230kesehatan ibu. ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi

231kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendirii yang masih dalam masa

232pertumbuhan. Umur ibu dalam kehamilan yang sekarang diukur dengan umur

233yang ≤ 20 tahun, 21-35 tahun, > 35 tahun (Muliawati, 2013).

234 Faktor paritas, paritas adalah berapa kali seorang ibu telah melahirkan.

235Dalam hal ini ibu dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali.

236Manfaat riwayat obstetrik ialah membantu menentukan besaran kebutuhan akan

237zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh Ibu.

238Untuk paritas yang paling baik adalah 2 kali jarak melahirkan yang terlalu dekat

239akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan

240kesehatan ibu, ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya

241sendiri karena ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan

242setelah melahirkan anaknya. Dengan mengandung kembali maka akan

243menimbulkan masalah gizi bagi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.

244Berapa kali seorang ibu pernah melahirkan Bayi (parietas) diukur dalam Baik jika
2452 kali, dan Buruk jika ≥ 3 kali (Muliawati, 2013).

246 Penyebab Utama Kekurangan Energi Kronis Pada Prakonsepsi Adalah

247Pengukuran Berat Badan Atau Indeks Masa Tubuh <18,5 kg/m2 dan Lingkar

248Lengan Atas <23,5 cm. Kurang energi kronis pada masa usia subur khususnya

249masa persiapan kehamilan maupun saat kehamilan dapat berakibat pada ibu

250maupun janin yang dikandungnya. Terhadap persalinan pengaruhnya dapat

251mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya dan

252pendarahan serta terhadap janin pengaruhnya dapat menimbulkan

253keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia

254pada bayi, dan bayi berat lahir rendah.

255 Berdasarkan latar belakang tersebut, Sehingga penulis ingin mengetahui

256“Bagaimana asuhan kebidanan konseling prakonsepsi Pada Ny S dengan

257Anemia Ringan dan Underweight di PMB Bidan M Tahun 2021”.

B.
258Rumusan Masalah

259 Berdasarkan dari latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik untuk

260mengetahui ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan Anemia

261Ringan dan Under Weight di PMB Bidan M Tahun 2021’’.

C.
262Tujuan

263 1. Tujuan Umum

264 Mahasiswa mampu menganalisa kasus dari pengkajian, menegakkan

265 diagnosa,melakukan asuhan kebidanan dengan benar dan tepat sesuai teori

266 yang berhubungan dengan Asuhan Kebidanan Konseling Prakonsepsi

267 Dengan Anemia Ringan dan Under Weight di PMB M tahun 2021.

268

269 2. Tujuan Khusus

270 a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fakta dibandingkan


271 teori asuhan kebidanan konseling prakonsepsi dengan anemia ringan

272 dan under weight.

273 b. Mahasiswa mampu: 1). Menegakkan diognosis dan masalah 2).

274 Menegakkan diagnosis dan masalah potensial 3).Melakukan tindakan

275 segera jika dibutuhkan pada asuhan kebidanan konseling pranikah

276 dengan anemia ringan dan over weight.

277 c. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan yang benar dan

278 tepat sesuai dengan diagnosis dan masalah pada prakonsepsi dengan

279 anemia ringan dan over weight.

280 d. Mahasiswa mampu membuat rasionalisasi asuhan yang telah diberikan

281 pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.

282 e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang di

283 berikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.

284 3. Manfaat

285 1. Bagi Lahan Praktek

286 Diharapkan dapat melaksanakan asuhan Kebidanan pada prakonsepsi

287 dengan anemia ringan dan over weight secara tepat dan benar

288 berdasarkan teori dan kenyataan.

289 2. Bagi Pendidikan

290 Diharapkan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswi

291 profesi kebidanan Stikes Abdi Nusantara dalam melaksanakan asuhan

292 kebidanan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
293 BAB II

294 TINJAUAN TEORI

295

296A. PRAKONSEPSI

297 a. Pengertian Prakonsepsi

298 Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi . Pra

299 berarti sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan

300 sperma sehingga terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum

301 terjadi pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau

302 sebelum hamil.

303 Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga

304 satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu

305 saat ovum dan sperma matur , yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi

306 ( Susilowati dkk, 2016 ). Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum

307 hamil, wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau

308 wanita usia subur yang siap menjadi menjadi seorang Ibu . Wanita

309 pranikah merupakan bagian dari kelompok WUS yang perlu

310 mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya , karena sebagai calon ibu,

311 gizi yang optimal pada wanita pranikah akan mempengaruhi tumbuh

312 kembanng janin. Kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan

313 selama proses melahirkan. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa

314 prakonsepsi karena setelah menikah wanita akan segera mengalami proses

315 konsepsi . Masa prakonsepsi merupkan masa sebelum kehamilan

316 ( paratmanitya, dkk 2012).

317 Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian kesehatan secara

318 keseluruhan selama masa reproduksi yang berguna untuk mengurangi

319 resiko dan mengaplikasikan gaya hidup untuk mempersiapkan kehamilan


320 sehat dan meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat ( Yulizawati,

321 dkk. 2016 ). Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk

322 dilakukan setiap pasangan suami istri, baik itu secara psikologi /

323 mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan

324 ( Kurniasih, 2010 ). Perencanaan kehamilan pasangan suami istri, baik

325 itu secara psikologi/ mental fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh

326 diabaikan ( Kurniasih, 2010 ).

327 Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang

328 optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan

329 dan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka

330 kematian maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan

331 ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan

332 psikologi keluarga ( Mirza, 2008 ).

333 b. Asuhan Prakonsepsi

334 Asuhan prakonsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada

335 perempuan sebelum terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan

336 yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah wanita

337 mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum hamil.

338 c. Tujuan Asuhan Prakonsepsi

339 Tujuan asuhan pra konsepsi adalah memfasilitasi perempuan Untuk

340 menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam

341 keadaan sehat yang optimal. Tujuan asuhan prakonsepsi lainya adalah

342 memastikan bahwa ibu dan pasanganya berada dalam status kesehatan fisik

343 dan emosional yang optimal saat awitan kehamilan.

344 d. Manfaat Asuhan Prakonsepsi

345 Manfaat asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik

346 dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan
347 pra konsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat

348 mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu ibu dan pasangan dapat

349 mengetahui hal apa yang menghambat Suksesnya proses konsepsi ,

350 sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar

351 bayi dapat lahir dengan sehat. Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari

352 asuhan prakonseps yaitu sebagai berikut :

353 1. Identifikasi keadaan penyakit

354 2. Penilaian keadaan psikologi

355 3. Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup

356 4. Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan pasangannya untuk

357 membantu membuat keputusan tentang persalinan yang akan

358 dihadapinya.

359 e. Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan Dalam Pra konsepsi

360 1. Anjurkan gaya hidup sehat

361 2. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi

362 3. Usakan BB ideal

363 4. Pemeriksaan labolatorium rutin

364 5. Melakukan medical check up

365 6. Identifikasi masalah kesehatan

366 7. Diet makanan bergizi seimbang

367 8. Membersihkan lingkungan dari bahan kimia

368B. KONSELING

369 a. Pengertian

370 Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan

371 lengkap dilakukan secara sistimatik dengan panduan keterampilan

372 komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan

373 pengetahuan klinik ( Saifuddin, 2000).


374 b. Manfaat Konseling

375 Manfaat dari konseling adalah meningkatkan kemampuan klien

376 dalam mengenal masalah, merumuskan alternatif, memecahkan

377 masalah dan memiliki pengalaman dalam pemecahan masalah secara

378 mandiri. konseling prakonsepsi dimulai dengan pembahasan tentang

379 kesiapan psikilogi seorang wanita atau pasangan dalam mengasuh

380 dan membesarkan anak mencakup topik – topik seperti apakah tersedia

381 kamar bagi anak-anak , bagaimana cara mengasuh anak - anak,

382 kemapanan ekonomi dan kestabilan emosi wanita atau pasangan serta

383 harapan pengalaman usia subur dan menjadi orang tua.

384 C. KEHAMILAN

385 a. Pengertian

386 Kehamilan adalah matarantai yang bersinambung dan terdiri dari

387 ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

388 Zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan

389 tumbuh Kembang hasil konsepsi sampai aterm ( manuaba,2010 ).

390 Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita embrio

391 atau fetus dalam tubuhnya . Kehamilan manusia terjadi selama 40

392 minggu, terjadi kehamilan merupakan proses alami yang akan

393 membuat perubahan baik fisik maupun psikologis, perubahan kondisi

394 fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi terhadap

395 proses kehamilan yang terjadi mulai dari menstruasi terakhir sampai

396 kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan).

397 Resiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya

398 sebelum konsepsi . Komponen asuhan yaitu sebagai berikut :

399 1) Penilaian resiko

400 2) Promosi kesehatan


401 3) Intervensi medis dan psikososial

402 4) Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling, tindakan rujukan

403 follow up.

404 Seorang ibu punya tanggung jawab yang besar untuk bisa

405 membuat anaknya yang terlahir adalah anak-anak yang sehat dan

406 cerdas. Bagaimana Semua itu bias terbentuk, salah satunya dengan

407 mengupayakan persiapan kehamilan sehat. Kesehatan sudah diawali

408 sebelum bayi dilahirkan dari kandungan. Masa-masa kehamilan

409 merupakan masa yang cukup rentan dan akan menentukan bagaimana

410 kesehatan bayi setelah lahir, bahkan ketika ia mulai besar. Persiapan

411 kehamilan sehat juga terkait bagaimana proses persalinan yang baik

412 dan sehat. Masa kehamilan yang tidak dijaga dan persiapkan akan

413 memberikan memberikan pengaruh pada proses persalinan atau

414 melahirkan.

415 b. Persiapan kehamilan yang harus diperhatikan oleh calon ibu

416 atau calon bapak

417 1. Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan

418 penyakit yang diderita sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau

419 diperbolehkan hamil oleh dokter dan dalam pengawasan.

420 2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur

421 berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas ( kegemukan)

422 dan menambah berat badan bila terlalu kurus, berkonsultasi dengan

423 bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indek massa

424 tubuh.

425 3. Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis,

426 pecandu narkotika dan obat terlarang lainya, kecanduan alcohol,

427 gaya hidup dengan prilaku seks bebas.


428 4. Meningkatkan asupan makanan bergizi dengan mengkosumsi akanan

429 yang banyak mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam

430 persiapan kehamilan, misalnya protein, Vitamin E, vitamin C, asam

431 folat, zat besi dan sebagainya.

432 5. Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan

433 dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan

434 memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya

435 tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban

436 misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis kelamin tertentu

437 pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasan dalam

438 rumah tangga dan sebagainya.

439 6. Perencanaan financial/ keuangan yang matang untuk persiapan

440 pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan

441 persalinan, masalah ini menjadi salah satu factor penting karena

442 timbulnya ketegangan psikis serta tidak terpenuhinya kebutuhan

443 gizi yang baik saat kehamilan tak jarang timbul akibat ketidaksiapan

444 pasangan dalam hal financial / keuangan.

445 7. Pemberian imunisasi TT catin dengan dosis 0,5 ml secara

446 intramuscular atau subcutan, vaksin tetanus toksoid (TT) adalah

447 vaksin untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum ( tetanus pada

448 bayi ) dan tetanus pada sang ibu . Vaksin tetanus toksoid wajib

449 diberikan sebanyak 5 kali suntikan dengan detail sebagai berikut :

450 1) Suntikan pertama 2 minggu sebelum menikah

451 2) Suntikan kedua sebulan setelah suntikan pertama, dengan

452 perlindungan 3 tahun.

453 3) Suntikan ketiga 6 bulan setelah suntikan kedua dengan

454 perlindungan 5 tahun.


455 4) Suntikan keempat 12 bulan sesudah suntikan ketiga , dengan

456 perlindungan 10 tahun

457 5) Suntikan kelima 12 bulan setelah suntikan ke empat, dengan

458 perlindungan lebih dari 25 tahun

459 8. Melakukan pemeriksaan skrining laboratorium lanjutan, pemeriksaan

460 ini bertujuan untuk mengetahui secara dini kondisi kesehatan catin

461 jika ditemukan penyakit atau kelaianan segera lakukan pengobatan

462 dan bila penyakit tersebut tidak diatasi maka diupayakan masalah

463 tersebut tidak bertambah berat atau menular kepada pasanganya,

464 jenis pemeriksaan kesehatan pranikah yang perlu dilakukan yaitu :

465 1) Pemeriksaan Hematologi rutin ( HB )

466 2) Pemeriksaan urinalisa lengakap

467 3) Pemeriksaan glukosa darah

468 4) Pemeriksaan Hbsag

469 5) Pemeriksaan VDRL

470 6) Pemeriksaan TORCH

471 D. ANEMIA PADA KEHAMILAN

472 a. Pengertian Anemia

473 Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb)

474 dalam darahnya kurang dari 12 gr% . Sedangkan anemia dalam kehamilan

475 adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada

476 trimester 1 dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II . Fatimah,

477 hadju et al ( 2011 ). Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh

478 memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit , yang

479 mana sel darah merah mengandung haemoglobin yang berfungsi untuk

480 membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh ( proverawati, 2013 ).


481 Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh

482 kurangnya zat besi dalam tubuh , sehingga kebutuhan zat besi ( Fe)

483 untuk eritropoesis tidak Cukup, yang ditandai dengan gambaran sel

484 darah merah hipokrom mikrositer kadar besi serum ( serum iron = SI )

485 dan transferrin menurun, kapasitas ikat besi total ( Total iron Binding

486 Capacity/ TIBC ) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta

487 ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.

488 Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin

489 di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr%

490 pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia adalah penurunan jumlah sel

491 darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi

492 darah. Kadar hemoglobin kurang dari 12 gram/dl untuk wanita tidak hamil

493 dan kurang dari 11 gram/dl untuk wanita hamil (Varney, 2006).

494 b. Tanda gejala anemia zat besi

495 Gejala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi 3 golongan

496 besar yaitu : gejala umum anemia, gejala khas akibat defisiensi besi, gejala

497 penyakit dasar :

498 1) Gejala umum anemia Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah,

499 mata berkunang- kunang, serta telinga berdenging. Anemia bersifat

500 simtomatik jika hemoglobin telah turun dibawah 7 g/dl. Pada

501 pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat, terutama pada

502 konjungtiva dan jaringan dibawah kuku.

503 2) Gejala Khas Defisiensi Besi, gejala yang khas dijumpai pada defisiensi

504 besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah koilonychia,

505 atropi papil lidah, stomatitis angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster

506 sehingga menimbulkan akhloridia, pica. c. Gejala penyakit dasar.

507 Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala gejala penyakit
508 yang menjadi penyebab anemia defisiensi besi tersebuut. Misalnya

509 pada anemia akibat cacing tambang dijumpai dispepsia, parotis

510 membengkak dan kulit telapak tangan berwarna kuning seperti jerami.

511 Gejala anemia padad kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering

512 pusing, palpitasi, mata berkunang – kunang, malaise, lidah luka, nafsu

513 makan turun ( anoreksia ), konsentrasi hilang, nafas pendek ( pada

514 anemia parah dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda,

515 perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu,

516 lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa.

517 c. Patofisiologi Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil

518 Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah

519 karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta

520 dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45 – 65% pada

521 awal kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan menurun sedikit

522 menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus (Rukiyah,

523 2010).

524 d. Penyebab Anemia

525 Penyebab anemia yaitu karena kurangnya zat gizi untuk

526 pembentukan darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi

527 yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi

528 (Rukiyah,2010). Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh

529 defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik

530 hipokrom pada apusan darah tepi. Penyebab anemia umumnya adalah

531 Kurang gizi (malnutrisi), Kurang zat besi dalam diet, Malabsorbsi,

532 Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, dan lainlain,

533 Penyakit-penyakit kronik : TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain –

534 lain ( Mochtar, 2012 ).


535 e. Faktor Yang Mempengaruhi Anemia

536 a. Umur Ibu

537 Menurut Amiruddin (2007), bahwa ibu hamil yang berumur

538 kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita

539 anemia dan ibu hamil yang berumur 20 – 35 tahun yaitu 50,5%

540 menderita anemia. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau

541 lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil, karena

542 akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun

543 janinnya, beresiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan

544 ibu mengalami anemia.

545 b. Paritas

546 Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang

547 ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering

548 melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan

549 berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena

550 selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang

551 dikandungnya. Menurut Arisman (2007) bahwa jumlah paritas lebih

552 dari 3 merupakan factor terjadinya anemia yang berhubungan

553 dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang

554 disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat

555 gizi tubuh ibu.

556 c. Kurang Energi Kronis (KEK)

557 Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk

558 mengetahui resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Wanita UsiaSubur

559 (WUS). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau

560 perubahan tatus gizi dalam jangka pendek.


561 d. Infeksi dan penyakit

562 Seseorang dapat terkena anemia karena meningkatnya

563 kebutuhan tubuh akibat kondidi fisiologis (hamil, kehilangan darah

564 karena kecelakaan, pascabedah atau menstruasi), adanya penyakit

565 kronis atau infeksi (infeksi cacing tambang, malaria, TBC) Ibu yang

566 sedang hamil sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular.

567 e. Jarak kehamilan

568 Menurut Ammirudin (2007) proporsi kematian terbanyak terjadi

569 pada ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut jarak

570 kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun menunjukan proporsi

571 kematian maternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang terlalu dekat

572 menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat yang terlalu dekat

573 menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan

574 kondisi rahimnya agar bias kembalil ke kondisi sebelumnya. Pada

575 ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia

576 dalam kehamilan.

577 f. Pendidikan

578 Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan

579 anemia yang di derita masyarakat adalah karena kekurangan gizi

580 banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan malnutrisi atau

581 kekurangan gizi. Kehamilan dan persalinan dengan jarak yang

582 berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat social

583 ekonomi rendah (Manuaba, 2010). Menurut penelitian Amirrudin dkk

584 (2007), faktor yang mempengaruhi status anemia adalah tingkat

585 pendidikan rendah.

586

587
588 f. Klasifikasi anemia

589 Pembagian anemia pada ibu hamil menurut Manuaba (2010) yaitu :

590 a. Tidak anemia Hb 11 gr/dl

591 b. Ringan Hb 9-10 gr/dl

592 c. Sedang Hb 7-8 gr/dl

593 d. Berat Hb < 7 gr/dl

594 g. Bahaya anemia pada kehamilan dan janin

595 a. Bahaya anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas

596 Bahaya selama kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan

597 prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah

598 terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6gr%), mola

599 hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban

600 pecah dini (KPD). Bahaya saat persalinaan yaitu gangguan his

601 (kekuatan mengejan), kala pertama dapat berlangsung lama, dan

602 terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat

603 melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala

604 uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum

605 karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum

606 sekunder dan atonia uteri. Pada kala nifas yaitu terjadi subinvolusi

607 uteri menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi

608 puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompesasi kordis

609 mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi

610 infeksi mamae.

611

612

613
614 b. Bahaya anemia terhadap janin

615 Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai

616 kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi

617 kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan

618 dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi

619 gangguan yaitu abortus, kematian intra uterine, persalinan

620 prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan

621 anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi

622 sampai kematian perinatal, dan inteligensia rendah (Manuaba, 2010).

623 h. Pencegahan anemia

624 Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :

625 a. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran

626 warna hijau, kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati.

627 b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk,

628 tomat, mangga dan lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan

629 zat besi.

630 i. Penanganan anemia Ringan

631 Penatalaksanaan Anemia Ringan Menurut Manuaba (2010),

632 penatalaksanaan anemia ringan antara lain :

633 1) Meningkatkan gizi penderita Faktor utama penyebab anemia

634 adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat besi, sehingga

635 pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang

636 mengalami anemia ringan

637 2) Memberi suplemen zat besi 1) Peroral Pengobatan dapat dimulai

638 dengan preparat besi sebanyak 600-1000 mg seperti sulfas ferrosus

639 atau glukonas ferrosus. Hemoglobin dapat dinaikkan sampai 0,1


640 gr/100 ml atau lebih. 2) Parental Diberikan apabila penderita tidak

641 tahan akan obat besi peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit

642 saluran pencernaan. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri

643 secara intramuscular/intravena. Diberikan ferum dekstran 100 dosis

644 total 1000 - 2000 mg intravena.

645 E. UNDERWEIGHT ( BERAT BADAN KURANG )

646 a. Underweight

647 Underweight adalah berat badan kurang yang berada dibawah rata rata

648 atau normal dan underweight dapat terjadi pada dewasa dan anak – anak.

649 Status gizi sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh keadaan sosial dan ekonomi

650 ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan dan gizi ibu, jarak kelahiran jika yang

651 dikandung bukan anak pertama, paritas, dan usia kehamilan pertama. Status

652 gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan kesehatan dan

653 status gizi waktu konsepsi, juga berdasarkan keadaan sosial dan ekonomi

654 waktu hamil, derajat pekerjaan fisik, asupan pangan, dan pernah tidaknya

655 terjangkit penyakit infeksi (Arisman, 2010).

656 Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang

657 akan diberikan. Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup di

658 bawah garis kemiskinan, bergunan untuk memastikan apakah ibu

659 berkemampuan membeli dan memilih makanan yang bernilai gizi tinggi.

660 manfaat riwayat obstetri ialah membantu menentukan besaran kebutuhan

661 akan zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi

662 tubuh (Arisman, 2010).

663 Kecukupan zat gizi selama hamil baru dapat dipantau melalui parameter

664 keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janiin. Berat badan rendah sebelum

665 konsepsi, serta pertambahan berat yang tidak adekuat merupakan penilaian

666 langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan


667 janin. Berat lahir berkorelasi positif dengan pertambahan berat total selama

668 hamil. Berat sebelum hamil berguna untuk penentuan prognosis serta

669 keputusan perlu tidaknya dilakukan terapi gizi secara intensif (Arisman,

670 2010).

671 Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil

672 kurang (underweight) atau lebih (overweight) dari normal akan membuat

673 kehamilan menjadi berisiko. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat

674 mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan

675 keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,

676 anemia pada bayi, asfiksia inta partum, dan berat badan lahir rendah

677 (Waryana, 2010).

678 Berat badan ibu yang kurang akan berisiko melahirkan bayi dengan

679 berat badan kurang atau berat bayi lahir rendah. Bayi dengan BBLR tentu

680 akan terganggu perkembangan dan kecerdasannya, selain kesehatan

681 fisiknya yang juga kurang bagus. Berat badan ibu berlebih atau sangat cepat

682 juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau berat bayi

683 lahir rendah. Bayi denngan BBLR tentu akan terganggu perkembangan dan

684 kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang juga kurang bagus.

685 Pemeriksaan antropometrik dapat digunakan untuk menentukan status

686 gizi ibu hamil misalnya dengan cara mengukur berat badan sebelum hamil,

687 tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT), dan lingkar lengan atas (LILA).

688 Cara tersebut merupakan cara sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa

689 saja misalnya petugas kesehatan di lapangan dan kader kesehatan (Amrie,

690 2010).

691 b. Indeks Masa Tubuh ( IMT ) Pra Hamil

692 World Health Organisation (2006), IMT (Indeks Massa Tubuh) atau BMI

693 (Body Mass Index) adalah petunjuk sederhana dari berat dan tinggi badan
694 yang biasanya digunakan untuk mengklarifikasikan status berat badan

695 kurang, berat badan berlebih, dan obesitas pada orang dewasa, yaitu

696 dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam

697 meter persegi. Indeks massa tubuh mengidentifikasi jumlah jaringan adiposa

698 berdasarkan hubungan tinggi badan terhadap berat badan dan digunakan

699 untuk menentukan kesesuaian berat badan wanita (Sinclair, 2009).

700 Kenaikan berat badan wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi

701 badan dan berat badan pra hamil, ukuran bayi dan plasenta, kualitas diet

702 makan sebelum dan selama kehamilan. Perhitungan BMI juga dapat untuk

703 menilai adanya risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya

704 secara umum (Suririnah, 2008).

705 Walsh (2001) menyebutkan bahwa pada kunjungan pertama ibu hamil

706 harus diperoleh tinggi dan berat badan pra hamil. Tinggi dan berat badan

707 dapat digunakan untuk menentukan indeks massa tubuh, apabila tidak dapat

708 diperoleh maka dapat digantikan dengan berat saat kunjungan dalam

709 trimester pertama karena kehamilan trimester I pertumbuhan janin masih

710 berlangsung lambat dan kebutuhan gizi ibu masih sama dengan kebutuhan

711 gizi wanita sebelum hamil. Alasan lain belum terjadi peningkatan berat

712 badan yang cukup berarti pada masa ini, yaitu diperkirakan sekitar 0,7 kg

713 hingga 1 kg saja.

714 Klasifikasi indeks massa tubuh dibagi menjadi 4 kategori dengan

715 rentang tertentu (WHO). Keempat kategori tersebut dapat dilihat pada tabel

716 1:

717 Tabel 1 : Klasifikasi IMT Pra Hamil

718 Prepregnancy BMI BMI (kg/m²) (WHO)


Underweight/berat badan kurang <18,50
719
Normal range/berat badan normal 18,50-24,99
Overweight/berat badan berlebih 25,00-29,99
Obese/obesitas ≥30,00
720

721

722 Menurut WHO seorang dewasa dapat disebut underweight jika IMT

723 kurang dari 18,5 Kg/M².

724 Tabel 2 :

725 Perhitungan IMT menggunakan perbandingan berat badan ( dalam kilogram ) dengan

726 kuadrat tinggi badan ( dalam meter ) :

727

728
IMT = BB ( Kg )
729
TB² ( M² )
730

731

732 Klasifikasi IMT pada dewasa ( usia > 20 tahun ), menurut CDC 2000

733 sebagai berikut :

734 - Berat badan kurang = IMT ≤ 18,5

735 - Berat badan normal = IMT 18,5 – 24,9

736 - Berat badan lebih = IMT 25 – 29,9

737 - Obesitas = IMT > 30

738 Menurut IOM, anjuran penambahan berat badan hamil berdasarkan

739 IMT pra hamil adalah = IMT < 18,5 Kg/ M². Penambahan berat badan 24 –

740 40 pound ( setara dengan penammbahan berat badan 12,6 – 18 Kg ), IMT

741 18,5 – 24,9 Kg/ M² dengan penambahan berat badan 25 – 35 pound ( setara

742 dengan 11,25 – 15,75 ).


743

744

745

746 c. Berat Badan pra Hamil

747 Berat badan pra hamil merupakan faktor yang mempengaruhi berat lahir.

748 Hubungan antara berat badan sebelum hamil yang kurang dengan BBLR telah

749 diketahui sejak tahun 1950 dan telah dikonfirmasikan dalam beberapa penelitian

750 akhir-akhir ini (Kusharidupeni & Achadi, 2000).

751 Penelitian di Tanah Sareal, Bogor pada tahun 2005-2006, berat badan pra

752 hamil memiliki hubungan positif nyata (p<0,01) dengan berat bayi lahir

753 (Chairunita dkk, 2006). Kurang gizi yang diwujudkan dalam tinggi badan

754 (stunting), berat badan sebelum hamil yang kurang, dan pertambahan berat

755 badan prenatal yang kurang dari normal merupakan faktor terkuat yang

756 menyebabkan lahirnya BBLR (Podja & Laura, 2000).

757 F. PERUNDANG –UNDANGAN

758 Kewenangan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan prakonsepsi dengan

759 Anemia Ringan dalam memberikan asuhan kebidanan pada Undang-undang RI Nomor

760 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.

761 1. Pasal 46 (1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas

762 memberikan pelayanan yang meliputi: a. pelayanan kesehatan ibu; b. pelayanan

763 kesehatan anak; c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga

764 berencana; d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau e.

765 pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. (2) Tugas Bidan

766 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara bersama atau

767 sendiri. (3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

768 secara bertanggung jawab dan akuntebel.

769
770 BAB III
771 TINJAUAN KASUS
772
773 ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI PADA NY. S G0P0A0
774 DENGAN ANEMIA RINGAN DAN UNDERWEIGH
775
776No Reg : 0002
777Nama Pengkaji : Maisaroh
778Hari/ tanggal : Selasa, 11 Mei 2021
779Waktu pengkaji : 16.00 WIB
780Tempat pengkaji : PMB M
781
782Data Subjektif
783
I.784Identitas
Jenis identitas
Nama Ny. S
Umur 21 th
Suku/ bangsa Jawa / Indonesia
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Karyawan
Alamat Ling Kemanggisan rt/rw : 07/02
Kel Pabuaran Kec Walantaka
785
7861. Quick Cek
Hasil
No Jenis Quick Cek Keterangan
Ya Tidak
1 Sakit kepala hebat V
2 Gangguan pengelihatan V
3 Pembengkakan pada wajah dan V
tangan
4 Nyeri abdomen ( epigastrium) V
5 Mual dan muntah berlebihan V
6 Pergerakan janin tidak seperti biasa V
7 Pengeluaran pervaginam V
8 Demam V
787
7882. Keluhan Saat Ini
789  Keputihan : Tidak ada
790  Masalah atau keluhan pada prakonsepsi ini : Ny.S datang ke BPM
791 M Pada tgl 11 Mei 2021,pukul 15.00 wib mengatakan sudah menikah
792 dua bulan yang lalu, ingin berkonsultasi tentang persiapan
793 kehamilan karena tidak ingin menunda kehamilan . Pasien mengeluh
794 pusing, lemes dan mudah capek.
795  Masalah atau keluhan lainya : Ibu mengatakan
796 kurang istirahat karena banyak kerjaan ditempat kerjanya.
797
798
7993. Riwayat Menstruasi
800  Umur menarche : 14 tahun
801  Lamanya haid : 7 hari
802  Jumlah darah haid : 2 x ganti pembalut
803  Haid terakhir : Sekarang baru haid hari pertama
804  Gangguan haid : Tidak ada
805
8064. Riwayat perkawinan
807  Pernikahan yang : Pertama ( tanggal 20 02 2021)
808  Pernikahan ke 1 umur : 20 tahun
809
8105. Riwayat Ginekologi
811 1. Infertilitas : Tidak Ada
812 2. Infeksi Virus : Tidak Ada
813 3. Pms : Tidak Ada
814 4. Cervicitis Cronis : Tidak Ada
815 5. Endometriosis : Tidak Ada
816 6. Myoma : Tidak Ada
817 7. Polip Servik : Tidak Ada
818 8. Kanker Kandungan : Tidak Ada
819 9. Operasi Kandungan : Tidak Ada
820 10. Perkosaan : Tidak Ada
821
8226. Riwayat Obstetric
823
Tangga
7. No Tempat Jenis Riwayat Ket
l UK Penolong Penyulit JK BB PB
Partus partus menyusui
Partus
1 -
-
824
825
8267. Riwayat kesehatan
827
Hamil
No Jenis Ket
Ada Tidak ada
1 Jantung V
2 Hipertensi V
3 DM V
4 Asma V
5 Hepatitis V
6 IMS/ HIV V
7 TBC V
8 Ginjal kronis V
9 Malaria V
10 Epilepsi V
11 Kejiwaan V
12 Kelainan kongenital V
13 Alergi obat / makanan V
14 Kecelakaan V
15 Tranfusi darah V
828
8.
829 Riwayat Imunisasi TT
830 TT : waktu SD kelas 1 : Tidak pernah
831 TT : waktu SD kelas 2 : Tidak pernah
832
8339. Riwayat Kontrasepsi
834  Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak pernah
835 menggunakan kontrasepsi.
836  Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : Belum pernah
837 menggunakan kontrasepsi
838  Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Tidak ada
839
10. Riwayat Sosial Ekonomi
840
841  Usia pertama kali menikah : 21 tahun
842  Status perkawinan : Kawin
843  Respon ibu dan keluarga kehamilan dan kesiapan persalinan
844 :Sangat baik
845  Dukungan keluarga : Ada
846  Pengambilan keputusan dalam keluarga :Orang
847 tua
848  Kebiasaan / pola makan dan minum : Makan tidak teratur, lebih sering
849 makanan yang kurang kandungan nutrisinya. Seperti cemilan yang
850 banyak mengandung msg / kemasan, minum air putih 4 gelas/hari
851 ,lebih banyak minum air teh dan minuman berpemanis.
852  Kondisi rumah : Baik
853  Kebiasaan meroko, obat-obatan dan alcohol : Tidak pernah
854  Beban kerja dan aktivitas sehari-hari : Tidak berat
855  Seksualitas frekwensi : Baik
856  Kekerasan dalam rumah tangga : Tidak ada
857  Tempat dan petugas kesehatan yang di inginkan untuk persalinan :
858 Bidan
859  Keinginan ibu untuk memberikan ASI ekslusif : Ya ibu ingin
860 memberikan asi ekslusif.
861  Rencana ibu memberika ASI : Ibu mengatakan ingin
862 memberikan ASI selama 2 tahun.
863
864
11. Penggaliaan
865 informasi oleh bidan tentang pengetahuan yang
866 dibutuhkan Klien :
867 a. Penggalian informasi tentang makanan yang meningkatkan kadar
868 Hb : ibu menjawab belum tahu.
869
870Data Objektif
871 1. Keadaan Umum : Baik
872 2. Kesadaran : Composmentis
873 3. Kesadaran Emosi : Stabil
874 4. TB : 160 cm BB : 47 IMT : 18,3
875 5. TTV : TD : 100/70 mmhg N : 80x/m
876 R : 20x/menit S : 36,5 °C
877
878 6. Head to toe
879  Wajah : Agak pucat, tidak ada oedem, tidak ada
880 cloasma
881  Kepala : Kepala bersih, rambut hitam dan tidak berbau
882  Mata : Simetris : ya, conjungtiva : agak pucat,
883 Sclera : tidak ikterik
884  Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secret berlebihan, bersih
885  Mulut : Bersih,tidak berbau, tidak ada sariawan dan gigi
886 Tidak ada caries.
887  Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran serumen tidak ada
888  Leher : Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada
889 Pembesaran kelenjar : Tidak ada
890  Payudara : Simetris
891  Abdomen bekas luka operasi : Tidak ada
892  Ekstermitas atas dan bawah : Simetris tidak ada kelainan,
893 tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises, Tidak ada pembengkakan
894  Anogenital
895 - Tukak/ luka : Tidak dilakukan pemeriksaan
896 - Varises : Tidak dilakukan
897 - Kelenjar scene : Tidak dilakukan
898 - Kelenjar bartolini : Tidak dilakukan
899
900 7. Pemeriksaan Penunjang
901  Hb : 10 gr/dl
902  Golongan darah dan Rhesus : B+
903  TORCH : Tidak dilakukan
904  Urin lengkap : Tidak dilakukan
905  Sifilis : Tidak dilakukan
906  HbsAg : Tidak dilakukan
907
908Assesment :
909 Ny.S umur 21 G0P0A0 prakonsepsi dengan Anemia ringan dan
910underweight.
911
912Planning :
913 1. Memberitahu hasil pemeriksaan ( klien mengetahui dan memahami
914 Penjelasan dari bidan.
915 2. Menganjurkan klien untuk makan-makanan yang banyak
916 mengadung : a) zat besi seperti : telur, beras merah, hati ayam
917 dan sapi, ikan, daging.b) kacang - kacangan : tempe, tahu, oncom,
918 kedelai, kacang hijau) c) Sayuran yang berwarna hijau tua :
919 kangkung, bayam, daun katuk ) d) buah-buahan: jeruk, jambu biji,
920 pisang ( klien mengerti dan akan Mengkosumsi makanan yang
921 banyak mengandung zat besi
922 3. Menganjurkan Ny.S untuk menambah BB dengan kosumsi
923 makanan yang tinggi protein dan kalori ( klien mau makan-
924 makanan yg menaikan BB )
925 4. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada
926 malam hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama 1-2 jam dan
927 hindari istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat
928 ( pasien mau beristirahat yang cukup sesuai anjuran bidan )
929 5. Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x 60 mg diminum dengan
930 air putih satu gelas dan sebaiknya di minum menjelang tidur pada
931 malam hari agar mengurangin efek sampingnya seperti mual
932 dan pemberian Asam folat 1x 400 mikrogram ( ibu bersedia
933 minum obar oral yang yang diberikan oleh bidan )
934 6. Memberikan imunisasi TT catin 0,5 ml secara intramuscular,subcutan
935 ( imunisasi sudah diberikan ).
936 7. Memberikan konseling tentang kesiapan fisik , psikologis
937 mempersiapkan secara finansial dan kesiapan menjadi orang tua
938 untuk mencapai kehamilan yang sehat ( klien memahaminya)
939 8. Menganjurkan klien untuk skrining pemeriksaan laboratorium lebih
940 lanjut / cek labiratorium untuk persiapan prakonsepsi ( pasien
941 mau melakukan anjuran bidan, pengantar laborantorium sudah
942 diberikan.
943 9. Mendiskusikan kunjungan ulang 7 hari lagi atau jika ada keluhan dan
944 nyeri semakin hebat. (pasien bersedia melakukan kunjungan ulang).
945
946
Tanggal Pengkajian : Selasa, 11 Mei 2021
Tempat Praktik : PMB M
Nama : Maisaroh
Program Studi
947 : Profesi kebidanan

948 Dokumentasi Pathway Asuhan Kebidanan


949
Tanda / Gejala / keluhan secara Prakonsepsi
teori : 950 menurut proferawati
( 2013 ) Karena jumlah sel darah Diagnosa : Seorang perempuan ny.S umur
951 25 th G0P0A0 prakonsepsi dengan
merah yang randah
menyebabkan berkurangnya anemia dan underweigh: Masalah :
952
pengiriman oksigen ke setiap 1. Kurang pengetahuan tentang
jaringan 953
dalam tubuh, anemia makanan yang mengandung zat besi.
dapat menyebabkan berbagai Tanda / Gejala / keluhan yang
954 Tanda dan gejala 2. Kurang istirahat tidur.
tanda gejala. dialami pasien
3. Kurang pengetahuan tentang
anemia adalah
955 : persiapan prakonsepsi. Data Subjektif : ny.s datang ke
1. Anemia956 Ringan : PMB M tgl 02 juni 2021 pukul
957
kelelahan,penurunan 16.00 wib.mengatakan baru
energy,kelemahan,sesak menikah 1 bln, ingin
nafas958 Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala /
berkonsultasi tentang
ringan,palpitasi,tanpak keluhan yang dialami pasien):
959 persiapan prakonsepsi,pasien
pucat.
1) Perubahan plasma darah mengeluh pusing dan
2. Anemia960 sedang : lemas.mudah capek.serata
lesu,pucat,lidah bibir dan 2) Perubahan sel-sel darah akibat dari mengatakan kurang istirahat
kuku961pucat,mudah
Kedua hal tersebut diatas akan Akan tidur.
mengantuk,cepat
menimbulkan fisiologis. Pada Kehamilan
letih,mata
962 berkunang-
volume plasma darah Akan mengalami Pengalian informasi oleh
kunang,
963 kenaikan .Kenaikan volume plasma bidan
3. Anemia Berat : perubahan
warna tinjak,denyut darah mulai pada bulan ketiga
964 Tentang pengetahuan yang
jantung cepat,tekanan kehamilan Yang berangsur- angsur
dibutuhkan ibu :
darahcepat,frekwensi meningkat Sampai mencapai titik
965
pernafasan cepat ,pucat maksimum Pada umur kehamilan 32-36 1. Ibu mengatakan belum
atau966
kulit dingin,nyeri minggu. Setelah itu volume plasma tahu makanan yang bisa
dada,pusing atau kepala darahMencapai titik normal setelah 3 meningkatkan kadar Hb.
terasa
967ringan,sesak Data Objektif : KU: baik ,
Minggu persalinan. Dalam kehamilan
nafas,tidak bias
volume plasma darah memang harus kesadaran : compos
berkonsentrasi,pingsan.
968
Menurut WHO sudah meningkat. Guna memenuhi kebutuhan mentis,TD:100/70 mmhg, Nadi
969 kadar Hb normal
menentukan cairan Plasma darah dalam Rahim 80x/m,S 36,5 °C,BB 47kg,TB
untuk ibu hamil beserta plasma darah dalam Rahim yang 160 cm,IMT 18,3 conjungtiva
970 membesar disertai juga pembesaran pucat sclera putih, tidak ada
batasan katagori anemia ringan
dan berat pembuluh darah. Darah bertambah darah pembesaran kelenjar
971pada masa
kehamilan yaitu, sebagai saat kelahiran, yang lazim disebut tyroid.payu darah tidak ada
berikut :972 Hidrema atau Hiperlovemia. Akan tetapi benjolan palpasi abdomen
bertambahnya sel sel darah kurang tidak ada nyeri tekan dan tidak
Normal 973: Hb > 11 gr/dl dibandingkan dengan bertambahnya ada massa ektrimitas, tidak
plasma hal ini dapat ada oedem , pemeriksaan
Anemia 974
Ringan : Hb 8-11-
menyebabkanterjadinya pengenceran penunjang Hb 10 gr/dl,
gr/dl
975 darah ( Hemodilusi ). Pertambahan golongan darah A/+.
Anemia berat : Hb < 7 gr/dl tersebut berbanding sebagai berikut
976 :plasma 30%, sel sel darah 18%,
Perempuan dewasa tidak hemoglobin 19%. Secara fisiologis
977 gr/dl.
hamil : 12-15,8 pengenceran darah ini untuk membantu
978 meringankan kerja jantung yang semakin
berat dengan adanya kehamilan ini. Oleh
979 karena itu pada kasus ini diatasi terlebih
dahulu anemia nya. Untuk mengatasi
980
anemia pada Ny S yang ingin segera hamil,
diperlukan persiapan fisik, psikologis,
finansial dan pengetahuan menjadi
seorang ibu yang harus dipersiapkan agar
tercapai kehamilan yang sehat.
Asuhan981
yang diberikan : Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan :
982
1. Memberitahukan hasil pemeriksa 1. Dengan memberitahukan hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan klien untuk makan-makanan tentang keadaannya. Klien tahu kondisinya
983
yang banyak mengandung zat besi ( seperti Saat ini.
telur,
984 susu, hati, ikan, daging, kacang- 2 Dengan menganjurkan klien maka-makanan
kacangan, ( tempe, tahu, oncom, kedelai, Yang mengandung zat besi dapat menambah
kacang
985 hijau),sayuran yang berwarna hijau Kadar Hb untuk mempersiapkan masa
tua ( kangkung, bayam, daun katuk ) dan prakonsepsi Hb harus normal yaitu 12-15.8
buah-buahan(
986 jeruk, jambu biji, pisang. gr/dl Agar tercapai kehamilan yang sehat.
3. Menganjurkan Ny.S untuk menambah BB 3. Dengan menganjurkan makan-makanan yang
987 tinggi kalorin dan protein. Diharapkan kenaikan
dengan cara makan-makanan yang tinggi
protein dan kalori. ( klien mau menaikan BB BB dapat tercapai untuk kesiapan alat
988
sesuai dengan ajuran bidan ). kandungan yang sehat dan hamil yang sehat.
4. Menganjurkan
989 ibu untuk beristirahat yang Pada wanita yang kekurangan berat badan,
cukup, tidur pada malam hari kurang lebih kadar lemak yang terlalu sedikit akan
990
7-8 jam dan tidur siang kurang lebih 1-2 jam menyebabkan berkurangnya kadar hormon
juga hindari istirahat yang berlebihan dan progesteron dan meningkatnya kadar hormon
991 terlalu berat.
bekerja
kortisol.Perubahan hormonal ini bisa membuat
5. Memberikan
992 tablet Fe dengan dosis 1x 60 tubuh merasa tidak berada dalam kondisi yang
mg dimunum dengan air putih satu gelas
baik dan aman untuk hamil, sehingga akan
dan
993sebaiknya diminum menjelang tidur
malam hari agar mengurangi efek mengabaikan proses reproduksi dan lebih
samping Seperti mual dan pemberian fokus pada usaha untuk bertahan hidup.
994
asam folat 1x60 mg. Keadaan ini sering terjadi pada wanita yang
995
6. Memberikan imunisasi TT catin 0,5 ml mengalami gangguan makan ekstrem, seperti
secara intramuscular, subcutan ( imunisasi anoreksia.
996 diberikan )
sudah
4. Dengan menganjurkan klien untuk istirahat
7. Memberikan
997 konseling tentang kesiapan yang cukup bermanfaat untuk
Fisik, psikologis, mempersiapkan secara merelaksasikan Tubuh sehingga rasa letih
Finansial
998 dan pengetahuan kesiapan dapat teratasi.
Menjadi orang tua untuk persiapan
kehamilan
999 Yang baik. 5. Dengan menberikan tablet Fe dengan dosis
1x60mg diminum dengan air putih satu gelas
8. Menganjurkan klien untuk skrining Dan sebaikya diminum menjelang tidur
1000
pemeriksaan laboratorium lebih lanjut / pada malam hari agar mengurangi efek
cek Laboratorium untuk persiapan sampingnya Seperti mual dan pemberian
1001
prakonsepsi. asam folat 1x60 mg, kebutuhan zat besi
9. Mendiskusikan
1002 kunjungan ulang 1 bulan dapat terpenuhi untuk persiapan Kehamilan.
Lagi jika ada keluhan. Sesuai dengan komponen skrining gizi pada
1003 Prakonsepsi ( anemia).
6. Dengan memberikan imunisasi TT catin
1004
memberikan perlindungan selama 3 tahun
Evaluasi
1005hasil yang diberikan : untuk mencegah terjadinya tetanus
neonatorum pada bayi yang dikandungnya
1. 1006
Klien mengetahui hasil pemeriksaan yang nanti.
Dijelaskan oleh bidan.
7. Pemberian konseling diharapkan pasien
1007 Memahami pentingya kesiapan fisik,psikologis,
2. Klien mengerti dan akan mengkosumsi
Finansial, dan pengetahuan kesiapan menjadi
1008
makanan yang mengandung zat besi.
Seorang ibu sehingga pada saat hamil tidak
3. Klien mau menambah BB sesuai anjuran Ada masalah dalam kehamilanya, diharapkan
1009
bidan. Kehamilan berjalan sehat sesuai harapan
1010
4. Klien mau istirahat sesuai dengan anjuran pasien.
1011
bidan. 8. Dengan dilakukan skrining laboratorium lebih
5. 1012
Klien mengerti dan akan mengkosumsi lanjut diluar karena keterbatasan alat di PMB
tablet Fe dan asm folat sesuai anjuran bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit
1013
bidan. dan kelainan yang ada pada pasien
1014 sehingga apabila ada kelainan penyakit
6. Klien sudah diberikan imunisasi TT catin. segera diobati dan diatasi dan diupayakan
tidak bertambah berat dan tidak menularkan
7. Klien mengerti konseling yang dijelaskan
pada pasanganya.
oleh bidan.
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 1 bulan lagi
8. Klien mau melakukan anjuran biidan untuk
Atau jika ada keluhan yang bertujuan untuk
cek labolatorium lebih lanjut..
Mengevaluasi pemberian Fe dan mengambil
9. Klien mau melakukan kunjungan ulang. Tindakan lebih lanjut.
1015 BAB IV
1016 PEMBAHASAN
1017
1018

1. Pengkajian Data
1019

1020 Pada pengkajian data ini, data subjektif yang dibutuhkan diperoleh dari

1021Anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk

1022mendapatkan Data objektif dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus

1023dan pemeriksaan penunjang.

1024( Rukiyah dkk,2009 ) Tanggal 11 Mei 2021 pukul 15.00 wib bertempat di PMB M

1025dengan Identitas Ny,S berumur 21 tahun, beragama islam, kebangsaan jawa /

1026Indonesia, pendidikan SLTA ( tamat ), beragama islam , pekerjaan karyawati,

1027tinggal di lingkungan kemanggisan Rt/Rw : 07/02 kel, Pabuaran, kec,walantaka .

1028 Dari hasil pengkajian anamneses di dapatkan data subjektif Ny.S datang

1029ke PMB M Pada tgl 02 Juni 2021 pukul 16,00 wib mengatakan sudah menikan

1030satu bln yang lalu, Ingin berkonsultasi tentang persiapan tentang kehamilan

1031karena tidak ingin menunda kehamilan. Pasien mengeluh pusing dan lemas,

1032mudah capek , penggalian informasi klien mengatakan belum mengetahui

1033makanan yang mengandung zat besi, dan pasien mengatakan kurang istirahat

1034tidur karena banyak pekerjaan di tempat kerja.

1035 Data objektif ditemukan hasil pemeriksaan fisik : KU : baik,

1036kesadaran :

1037Compos mentis , TD 100/70 mmhg, N 80x/ menit, R 20x/ menit, S 36.5° C, BB

103845, TB 160 cm, IMT 18,3, conjungtiva agak pucat , sclera putih, tidak ada

1039pembesaran kelenjar tyroid, payu dara tidak ada benjolan, palpasi abdomen

1040tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa ekstermitas, tidak oedema,

1041pemeriksaan Hb 10 gr/dl, golongan darah B+.

1042 Masalah Yang ditemukan yaitu : 1) Kurang pengetahuan makanan yang

1043mengandung zat besi, 2). Kurang istirahat tidur dari hasil pengalian infrmasi ibu

1044mengatakan kurang istirah tidur karena banyak pekerjaan di tempat kerjanya, 3)

1045Kurangnya pengetahuan tentang kesiapan prakonsepsi, fakta yang didapatkan

1046dari data subjektif yaitu penggalian informasi oleh bidan klien mengatakan belum

1047mengetahui makanan yang dapat meningkatkann kadar Hb Mengandung zat besi.


1048Dari data diatas menunjukan calon pengantin terdapat tanda dan gejala Anemia

1049Ringan dan BB dibawah normal. Hal ini senada meurut Proferawati (2013)

1050mengatakan tanda dan gejalan Anemia Ringan Adalah: Kelelahan,penurunan

1051energy,kelemahan,sesak nafas ringan,palpitasi,tanpak pucat. Pada calon pengantin

1052ini dibutuhkan tentang persiapan fisik yang sehat, termasuk skrining Anemia dan

1053berat badan. Hal ini senada menurut Manuaba (2010) mengatakan Klasifikasi

1054anemia : a) Tidak anemia Hb 11 gr/ dl.b) Ringan Hb 9-10 gr/ dl.c) Sedang Hb 7-8 gr/

1055dl.d) Berat < 7 gr/dl. Sedangkan menurut CDC ( 2000) mengatakan IMT : Kurang =

1056IMT ≤ 18,5. Normal = IMT 18,5-24,9 Lebih = IMT ≥ 30.

1057 Dari data di atas pengkajian data yg di temukan baik subjektif dan objektif

1058sesuai menurut beberapa pakar di atas.

2. Menegakkan diagnose dan masalah, menegakan diagnose dan


1059 masalah

1060potensial dan tindakan segera jika dibutuhkan

1061 Diagnosa yang didapatakan Ny.S umur 21 tahun P0A0 prakonsepsi

1062dengan Anemia Ringan dan underweigh. Berdasarkan fakta data subjektif

1063ibu mengatakan sudah menikah satu bln yang lalu , ingin berkonsultasi tentang

1064persiapan kehamilan karena tidak ingin menunda kehamilan . Pasien mengeluh

1065pusing dan lemes, mudah capek . Fakta data objektif ditemukan hasil

1066pemeriksaan fisik : KU Baik, kesadaran : composmentis.TD 100/70 mmhg. N

106780x/ menit, R : 20x/ menit, S 36,5 ° C BB 45 kg, TB 160 cm IMT 18.3

1068conjungtiva agak pucat, sclera putih, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, payu

1069darah tidak benjolan, palpasi abdomen tidak ada nyeri tekan dan tidak ada

1070massa ekstermitas tidak ada oedema, pemeriksaan penunjang Hb 10 gr/dl,

1071golongan darah B+.

1072 Hal ini senada pendapat Rukiyah dkk. (2009) mengatakan bahwa untuk

1073menegakkan diagnosa dibutuhkan data subjektif yang diperoleh dari

1074anamneses dengan wawancara kepada pasien, sedangkan untuk data objektif

1075didapatkan dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus dan

1076pemeriksaan penunjang.

1077 Pada kasus di atas menujukan calon pengantin dengan Anemia Ringan

1078dan underweigh, hal ini senada pendapat Proferawati (2013). mengatakan

1079pegertian anemia ringan adalah : Suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel

1080darah merah ( eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah
1081mengandung haemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh

1082jaringan tubuh.

1083 Sedangkan pengertian underwigh Menurut WHO ( 2007) seorang dewasa di

1084sebut underweigh saat IMT kurang dari 18.5 kg/m2, karena itu harus segera di

1085tindak lanjuti supaya medapatkan persiapan kehamilan yg sehat optimal, kareana

1086dengan persiapan kehamilan bb underwigh dapat menyebabkan bayi yg di

1087kandungnya nanti IUGR, IUFD DAN BBLR Sedangkan Anemia Ringan bisa

1088menjadi anemia sedang dan anemia berat. Hal ini senada menurut Pane ( 2019 )

1089Komplikasi BB Underweigh Penyebab terlalu kurus membuat sulit hamil Pada

1090wanita yang kekurangan berat badan, kadar lemak yang terlalu sedikit akan

1091menyebabkan berkurangnya kadar hormon progesteron dan meningkatnya kadar

1092hormon kortisol.Perubahan hormonal ini bisa membuat tubuh merasa tidak berada

1093dalam kondisi yang baik dan aman untuk hamil, sehingga akan mengabaikan proses

1094reproduksi dan lebih fokus pada usaha untuk bertahan hidup. Keadaan ini sering

1095terjadi pada wanita yang mengalami gangguan makan ekstrem, seperti

1096anoreksia.Yang dapat menyebabkab IGUR, IUFD dan BBLR dan menurut

1097Manuaba (2010) Komplikasi Anemia pada kehamilan Abortus, prematuritas,

1098hambatan tumbuh kembang janin, infeksi, molahidatidosa,hiperemisis gravidarum,

1099perdarahan antepartum, pada persalinan gangguan his, kala pertama lama,partus

1100terlantar.

1101 Masalah yang ditemukan yaitu : 1) Kurang istirahat tidur, 2) Kurang

1102pengeahuan tentang makanan yang mengandung zat besi, 3) Kurang

1103pengetahuan tentang kesiapan prakonsepsi fakta yang didapatkan dari data

1104subjektif yaitu penggalian informasi bidan ibu mengatakan tidur hanya 6 jam

1105sehari, ibu tidak mengetahui makanan yang mengandung zat besi yang dapat

1106meningkatkan kadar Hb dan ibu tidak mengetahui persiapan prakonsepsi. Hal

1107ini sesuai dengan pendapat ( Launtenbacher dan kunderman, 2007) mengatakan

1108bahwa kualitas tidur yang buruk atau kurang dapat mempengaruhi anemia

1109apabilah tidak atasi akan berpengaruh pada saat hamil, persalinan dan nifas

1110juga pada janin, pada ibu dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas,

1111hambatan tumbuh kembang janin ( IUGR ) dalam Rahim, pada janin dapat

1112terjadi IUFD,BBLR, dan ibu harus diberikan konseling prakonsepsi agar ibu

1113memiliki kesiapan secara fisik, psikologis, secara financial dan pengetahuan


1114sehingga diharapkan anemia dapat teratasi dan kesiapan kehamilan sehat

1115dapat tercapai sesuai harapan.

3. Asuhan kebidanan yang diberikan


1116

1117 Berdasarkan hasil diagnose masalah dan hasil dari pengkajian data

1118subjektif dan data objektif maka asuhan yang diberikan pada kasus Ny.S

1119umur 21 tahun prakonsepsi dengan anemia dan underweight diantaranya

1120adalah :

1121 1) Memberitahukan hasil pemeriksaan rasionalisasinya adalah dengan

1122 membertahukan hasil pemeriksaan tentang keadaanya. Klien tahu

1123 kondisinya saat ini evaluasinya adalah klien mengetahui dan memahami

1124 penjelasan bidan.

1125 2) Menganjurkan klien untuk makan-makanan yang mengandung : a) zat besi

1126 ( seperti telur, beras merah, hati ayam dan sapi, susu, ikan, daging, b)

1127 kacang-kacangan. ( tempe, tahu, oncom, kedelai,kacang hijau ). C) Sayuran

1128 berwarna hijau tua ( kangjung, bayam, daun katuk ) d) buah-buahan ( jeruk,

1129 jambu biji, pisang. Rasionalisasinya adalah zat besi dapat menambah

1130 kadar Hb untuk mempersiapkan masa prakonsepsi hb harus normal yaitu

1131 12-15 gr/dl agar tercapai kehamilan yang sehat, penelitian yang dilakukan

1132 yang menyatakan anemia defisiensi besi menyebabkan gangguan

1133 pertumbuhan janin dan kelainan premature. Lebih lanjut dalam

1134 penelitiannya tentang mekanisme biologi dampak pemberian zat besi pada

1135 pertumbuhan janin dan kejadian kelahiran premature melaporkan anemia

1136 dan defisiensi besi dapat menyebabkan ibu dan janin menjadi stress

1137 sebagai akibat diproduksinya corticotropin releasing hormone ( CRH ).

1138 Evaluasinya pasien mengerti dan akan mengkosumsi makanan yang

1139 mengandung zai besi.

1140 3) Menganjurkan Ny.S untuk kosumsi makanan yang tinggi kalori dan protein.

1141 Rasionalisasinya adalah bertujuan untuk meningkatkan BB ideal untuk

1142 kesehatan alat reproduksi dan kesiapan hamil yang sehat.

1143 4) Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari

1144 kurang lebih 7-8 jam, dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari

1145 istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat . Rasionalisasinya adalah
1146 dengan dengan menganjurkan klien untuk istirahat yang cukup bermanfaat

1147 untuk merelaksasikan tubuh sehingga rasa letih dapat teratasi.

1148 5) Memberikan tablet Fe dengan dosisi 1x60 mg diminum dengan air putih satu

1149 gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar

1150 mengurangi efek sampingnya seperti mual dan pemberian asam folat

1151 1x400 mikrogram . Rasionalisasinya adalah kebutuhan zat besi dapat

1152 terpenuhi untuk persiapan kehamilan. Sesuai dengan komponen skrining gizi

1153 pada prakonsepsi ( anemia). Evaluasinya adalah pasien bersedia minum

1154 obat oral yang diberikan oleh bidan.

1155 6) Memberikan suntikan TT catin dosis 0,5 ml secara intramuscular atau

1156 subcutan bertujuan untuk mencegah tetanus neonetorum pada saat bayi

1157 lahir.Evaluasinya pasien sudah diberikan imunisasi.

1158 7) Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling tentang kesiapan

1159 prakonsepsi diantaranya kesiapan prakonsepsi diantaranya kesiapan

1160 fisik,kesiapan psikis,financial dan pengetahuan menjadi seorang ibu tentang

1161 kehamilan sehat.hal ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan psikologis ibu

1162 dan pengetahuan dalam menghadapi kehamilan,persalinan dan nifas sehingga

1163 kehamilan sehat dapat tercapai. Evaluasinya Klien mengerti penjelasan penkes

1164 yg dijelaskan oleh bidan .

1165 8) Menganjurkan pasien untuk Skrining pemeriksaan laboratorium lebih lanjut /Cek

1166 Laboratorium untuk persiapan prakonsepsi rasionalisasinya adalah Dengan

1167 dilakukan skrining laboratorium lebih lanjut di luar karena keterbatasan alat di

1168 PMB bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan kelainan yang ada pada

1169 pasien sehingga apabila ada kelainan penyakit segera diobati dan diatasi dan

1170 diupayakan tidak bertamba berat dan tidak menularkan kepada pasangannya

1171 evaluasinya Klien mau melakukan anjuran bidan untuk cek laboratorium lebih

1172 lanjut.

1173 9) Mendiskusikan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan dan nyeri

1174 semakin hebat. Rasionalisasinya bertujuan untuk mengevaluasi dan mengambil

1175 tindakan lebih lanjut Evaluasinya pasien bersedia melakukan kunjungan ulang.

1176 Asuhan Kebidanan diatas sudah sesuai dalam penatalaksanan anemia dan

1177underweight ( Porverawati dan Pane ).

1178
1179
1180
1181
1182 BAB V
1183 PENUTUP
1184
1185

A. Kesimpulan
1186

1187 Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa mampu melakukan pengkajian

1188untuk menegakkan diagnosa, memberikan asuhan sesuai dengan diagnosa serta

1189merasionalisasikan asuhan yang diberikan dan mengevaluasi asuhan yang diberikan

1190pada kasus Asuhan kebidanan Pra konsepsi dengan anemia ringan dan

1191underweight di dapatkan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta.

B. Saran
1192

11931. Bagi Lahan Praktek

1194Disarankan kepada lahan praktek agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan

1195prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.

11962. Bagi Pendidikan

1197Disarankan kepada instansi pendidikan agar meningkatkan sarana prasarana dan

1198bimbingan untuk menunjang kelancaran perkuliahan mahasiswa.

1199
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209

1210

1211

1212

1213

1214

1215
1216

1217

1218 DAFTAR PUSTAKA

1219

1220Rachmalina, I, A. 2013. Jurnal Ekologi Kesehatan : Indeks Masa Tubuh Ibu Pra
1221 Hamil.
1222Nurfulaini, Anieq dkk. 2021. Jurnal Midwifery Universitas Islam Negeri Alauddin
1223 Makassar : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan
1224 Kekurangan Energy Kronis .
1225Makalah “ Evidence based terkait asuhan remaja,pranikah dan prakonsepsi “.
1226Rukiyah dan yulianti,(2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
1227 trans Info Media
1228Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan . Bandung : Refika
1229 Aditama
1230Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2.EGC. Jakarta
1231Pudiastuti, R, D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi.
1232 Yogyakarta : Nuha Medika
1233Manuaba , I,B,G. 2010 Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB untuk
1234 Pendidikan Bidan , Edisi 2, Jakarta : EGC
1235Modul Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat, 2014 BKKBN.
1236Kusnawati, 1, 2019. Asuhan Kehamilan . Yogyakarta ; Pustaka belajar
1237Pudiastuti, R, D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi.
1238 Yogyakarta : Nuha Medika
1239Pusparini, Ernawati F dkk. 2015. Jurnal IPB Departemen Ilmu Gizi : Indeks Massa
1240 Tubuh Rendah Pada Awal Kehamilan dan Defisiensi Vitamin A Pada
1241 Trimester Kedua Sebagai Faktor Risiko Gangguan Pertumbuhan Linier Pada
1242 Bayi Lahir.
1243
1244
1245

Anda mungkin juga menyukai