Disusun Oleh :
NIM : 19159010029
KELAS :A
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 19159010029
KELAS :A
DISETUJUI :
NIDN.
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
kebidanan Stikes Ngudia Husada Madura untuk memenuhi target yang telah
ditetapkan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
Madura.
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan
Bangkalan, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
yang teratur dan tertib, bukti bahwa imunisasi tetanus sangat bermanfaat dapat
diketahui dari frekuensi tetanus selama perang dunia II yaitu hanya didapatkan
6 kasus dari setengah juta prajurit Amerika Serikat yang luka, dibanding
lagi karena setiap kelahiran ditolong oleh tenaga terdidik. Di Indonesia penyakit
ini terjadi karena masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun yang
memotong talpus dengan sebilah bambu, pisau atau gunting yang kotor dapat
pula terjadi.
sebelum pra nikah dimana tujuannya utuk melindungi janin ketika ibu tersebut
melahirkan. Selain itu TT juga bisa diberikan lagi ketika ibu tersebut hamil. TT
2000), pada tahun 2015 diharapkan Angka kematian Ibu menurun sebesar tiga
102/100.000 KH. Angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan
Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kalori/Kek
pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Ibu hamil yang
mengalami KEK sekitar 27,6% (susenas, 1999), serta dampak buruk yang
ditimbulkan akibat gizi kurang pada ibu hamil, maka hal ini perlu kiranya
prevelansi ibu hamilyang mengalami KEK di Jwa Barat adalah 14,30, serta di
DKI Jakarta sebesar 1,9%. LILA WUS ( ibu hamil) dengan resiko KEK di
Indonesia adalah, 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di
bagian merah pita LILA , artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan
ibu hamil melalui Puskesmas serta tempat pelayanan kesehatan lainnya agar
masalah gangguan gizi ini dapat ditanggulangi agar dapat menurunkan angka
yang cukup luas. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan demi keefektifan
pelayananserta penulisan laporan ini maka kami membatasi hanya pada CPW
mempunyai lingkup yang cukup luas. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan
demi keefektifan pelayanan serta penulisan laporan ini maka kami membatasi
Asuhan Kebidanan secara nyata dengan menerapkan teori yang telah ada.
Mahasiswa mampu
2. Merumuskan masalah.
3. Menentukan rencana.
5. Melakukan evaluasi.
1.4 BATASAN MASALAH
yang cukup luas. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan demi keefektifan
pelayananserta penulisan laporan ini maka kami membatasi hanya pada CPW
(KEK) mempunyai lingkup yang cukup luas. Oleh karena itu keterbatasan
waktu dan demi keefektifan pelayanan serta penulisan laporan ini maka kami
pranikah.
1.5 MANFAAT
hasil penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat, baik itu secara teoritis
di kecamatan socah).
keluarga sehat.
toxoid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan kepala agama tentunya juga para saksi dan sejumlah hadirin untuk
kemudian disyahkan secara resmi menjadi suami istri dengan ucapan dimana
pada akhirnya para sepasang pria dan wanita disatukan untuk memiliki satu
a. Primer
hidupnya.
b. Sekunder
5. Hidupnya.
a. Pengertian
tetanus texoid (TT) kombinasi defteri (DI) kombinasi defteri tetanus pertusis
(DPT) vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif ATS (Anti Tetanus Serum)
jarak waktu ≥ 2 tahun dilakukan TT ulang pada ibu hamil masing-masing pada
tetanus seumur hidup, dengan demikian bayi yang dikandung kelak akan
terlindung dari penyakit tetanus neonatorum. Bentuk vaksin TT cir agak putih
keruh dalam vial dosis 0,5 ml/ dalam di olutus maxi atau lengan.
TT II kehamilan 80 % 2 tahun
kehamilan berikutnya
2.4.1. Pengertian
secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).
e.
Menurut Depkes RI (2002) menyatakan bahwa kurang energi kronis
berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil.
2.4.2. Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis
zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh
kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang,
mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal
pada wanita usia subur (WUS) / ibu hamil adalah lingkar lengan atas (LILA).
Sasarannya adalah wanita pada usia 15 sampai 45 tahun yang terdiri dari
remaja, ibu hamil, menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Ambang batas
LILA WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm. Apabila LILA kurang dari
23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan
dan kewajiban suami istri, batas kekuasaan sebagai suami, pembagian harta dan
keturunan atau penyakit mental tertentu, sebab bibit yang baik akan
cerdik pandai yang mempunyai martabat yang baik, berani dan selalu
intropeksi diri, tepat, teliti, akurat, menjalankan ibadah dan hukum serta
seorang pribadi. Karena orang telah dikenalnya. Dimana cinta itu akan
berkembamg dengan lewatnya waktu lebih lama, cinta kasih keduanya akan
semakin terbiasa terhadap satu sama lain dalam satu periode tertentu.
Peristiwa tersebut mendorong kita untuk tidak memungkiri adanya
proses jatuh cinta pada pandangan pertama yang akan diperkuatnya dengan
wanita).
ciri-ciri feminine yang unggul tetapi person ini contreton atau pribadi tertentu
seorang wanita itu jauh sebelum usia perkawinan tiba sudah dikhayalkan dan
ditentukan tadi.
melakukan perkawinan dengan lawan jenis dari status sosial yang atau hampir
sama tingkat nya seperti kalangan kaum wanita melihat terdapat kecenderungan
tinggi.
Sedangkan pada pihak kaum pria dengan profesi uang tinggi terdapat
tendensi untuk kawin membawah yaitu mengawini wanita dari status intelektual
dan ekonomi sedikit lebih rendah dari strata sosialnya sendiri ada 2 teori dalam
komplementer.
1) Pengertian
2) Langkah-langkah
masalah.
penanganannya.
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang
terdiri dari data subjektif data objektif. Data subjektif adalah yang
hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain
sebelumnya).
dikumpulkan.
mengantisipasi penanganannya.
atau diantisipasi.
sebaian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan
mengarahkan pelaksanaannya.
pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN :
Tanggal : 22 – 11 – 2019
1. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
1 Kali, tidak memiliki riwayat penyakit seperti hepatitis, darah tinggi, HIV, dan
Kencing manis.
pranikah, saat ini klien merasa sehat dan siap diimunisasi pranikah.
Klien mengatakan baik dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Hipertensi, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit
menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV / AIDS), ada anggota keluarga yang
dan penyakit menurun (DM, Asma, Jantung) dan tidak pernah dirawat dirumah
sakit.
5. Riwayat haid.
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Nyeri haid : kadang-kadang.
a. Pola nutrisi.
Makan 3 x/ hari dengan porsi, nasi lauk, tanpa sayur, minum ± 6-8 gelas/hari
c. Pola aktivitas.
Pekerjaan klien setiap hari, klien tidak bekerja, membantu pekerjaan orang
dan menyetrika.
d. Personal hygiene
Mandi 2 x / hari,gosok gigi 3 x / hari, ganti pakaian 2 x / hari atau bila kotor,
keramas 2-3 x / minggu atau bila perlu ganti celana dalam 2-3 x / hari.
e. Pola eleminasi.
Klien mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, minum alkohol, dan
obat - obatan
pernikahannnya dan kedua belah pihak keluarga sudah menyetujui atas rencana
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
BB/TB : 40 kg/150 cm
IMT : BB = 40 = 40 = 17,77
(TB)² (1.5)² (2.25)
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,20C
Lila : 22 cm
b. Pemeriksaan fisik
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran atau sekret
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri
Kaki : simetris, pergerakan baik, tidak ada odem, tidak ada varices
Vulva dan anus : Tidak ada odem, tidak ada varices, tidak ada hemoroid
c. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11,2 gr/dl
HbsAg : Negatif
IV. PENATALAKSANAAN
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
mengacu pada tujuan yang ada maka dapat ditemukan suatu diagnosa kebidanan
5) Faktor penghambat.
4.2 SARAN
b. Untuk Pasien
zat besi seperti, sayur hijau, protein hewan (susu,daging, telur) dan
pernikahannya.
Depkes RI. 1997. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995. Badan Penelitian
Kartono kartini, 1992. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung : CV
Mandar Maju.
Saraswati, E. 1998. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia
untuk melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penelitian