Oleh :
Nama : SABTAWATY
NIM : PO. 62.24.2.19.522
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil, persiapan
kondisi fisik,mental dan sodial harus di siapkan sejak dini, yaitu di mulai dari
masa remaja. Selain remaja, Upaya peningkatan kesehatan masa sebelum
hamil juga di berikan kepada pasangan catin dan PUS. Pelayanan bertujuan
agar ketiga kelompok sasaran tersebut menjalankan perilaku hidup sehat,
melakukan deteksi dini penyakit maupun faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksinya, dan mendapatkan intervensi sedini
mungkin jika di temukan factor resiko. Diharapkan, setiap pasangan dapat
mempersiapkan kesehatan yang optimal dalam rangka mewujudkan sumber
daya manusia dan generasi yang sehat dan berkualitas.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk produktif
secara social dan ekonomis. (Peraturan Pemerintah RI, No 61 tahun 2014)
Ruang lingkup pelayanan kesehatan Reproduksi menurut International
Conference Population and Development (ICPD) tahun 1994 terdiri dari
kesehatan ibu dan anak ,keluarga berencana,pencegahan dan penanganan
infeksi menular seksual termasuk HIV AIDS, kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi,pencegahan dan penanganan
infertilitas,kesehatan reproduksi usia lanjut,deteksi dini kanker saluran
reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat
perempuam dan sebagainya.
Status gizi yang buruk sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
antaranya Anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) pada usia PUS.
Prevalensi resiko KEK pasa WUS 15-49 thn sebesar 20,8% dengan pravalensi
pada bumil sebesar 24,2%. Prevalensi tertinggi di temukan kelompok remaja
15-19 thn sebesar 38,5% dan pada usia 20-24 thn sebesar 30,1%. (Laporan
Riskesdes 2013).
HIV AIDS dan infeksi manular seksual (IMS) merupakan penyakit
terkait kesehatan reproduksi yang dampak ke kesehatan ibu dan bayi. Terjadi
peningkatan jumlah kasus baru HIV dari 30.935 kasus tahun 2015 menjadi
41.250 kasus thn 2016. Kasus IMS meningkat dari 1.643 kasus thn 2015
menjadi 2.026 kasus thn 2016. (Laporan perkembangan HIV-AIDS triwulan
IV, 2015-2016)
Permasalahan Kehamilan Tidak Di inginkan (KTD) akibat rendahnya
pengetahuan mengenai prilaku seks aman dan minimnya pengetahuan ttg
KB.KTD Berisiko membahayakan jiwa ibu dan bayi,karena remaja belum
siap secara fisik, mental dan psikososial utk melahirkan dan merawat
bayi,KTD juga beresiko meningkatkan kesakitan dan kematian ibu, BBLR.
(Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2014)
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa mamil, persalinan dan
masa sesudah melahirkan, penyelenggarakan pelayanan kontrasepsi serta
pelayanan kesehatan seksual bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan ibu untuk mencapai hidup sehat dan berkualitas serta
mengurangi kematian ibu (Permenkes No 97 thn 2014 )
Dalam upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil persiapan
kondisi fisik, mental dan sosial harus di siapkan sejak dini mulai dari remaja.
upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil juga di berikan kepada
pasangan CATIN dan PUS bertujuan agar ketiga kelompok sasaran tsb
menjalankan perilaku hidup sehat, melakukan deteksi dini, penyakit maupun
factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksinya dan dapat
intervensi sedini mungkin jika di temukan factor resiko. Di harapkan pasangan
dapat mempersiapkan kesehatan yg optimal dalam mewujutkan sumber daya
manusia dan generasi yg sehat dan berkualitas .
B. Tujuan
Terlaksananya pelayanan kesehatan masa sebelum hamil oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan jaringannya.
C. Sasaran Asuahan
Remaja, catin dan PUS
3. Perencanaan kehamilan
Perencanaan kehamilan bertujuan untuk mencegah
a. Terlalu muda untuk hamil (kurang dari 20 tahun)
b. Terlalu tua untuk hamil (lebih dari 35 tahun)
c. Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3)
d. Terlau dekat atau rapat jarak kehamilannya (kurang dari 2 tahun)
4. Dampak usia kehamilan muda dan kehamilan usia tua
Kehamilan pada usia muda Kehamilan pada usia tua
(< 20 thn) (>35 thn)
Organ reproduksi belum Dapat meningkatkan
berkembang sempurna hipertensi dalam kehamilan
Keracunan kehamilan Diabetes
(preeklamsi) Preeklamsi
keguguran BBLR
perdarahan Cacat bawaan
Resiko panggul sempit Lahir sebelum waktunya
sehingga penyulit saat keguguran
bersalin
Bayi lahir sebelum
waktunya
BBLR
Cacat bawaan
Masalah mental
social/belum siap menerima
kehamilan
5. Tanda-tanda kehamilan
Tes kehamilan positif
Tidak mendapatkan menstruasi
Timbul rasa mual, muntahh dan pusing terutama pagi hari serta sering
buang air kecil
Kadang kadang mengidam atau menginginkan makanan yang jarang
ada
Pada kehamilan lanjut terdengar denyut jantung janin
6. Perencanaan kehamilan
a. Anamnesis umum
Wawancara antar tenaga kesehatan dengan klien untuk memperoleh
informasi tentang keluhan, penyakit yang di derita, riwayat penyakit,
faktor resiko pada PUS, status imunisasi TT, riwayat KB, riwayat
kehamilan dan persalinan sebelumnya
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan untuk mengidentifikasi status kesehatan
melalui pemeriksaan denyut nadi pernafasan, TD, suhu, pemeriksaan
lengkap di sertai pemeriksaan status gizi ( BB, TB, LILA, dan tanda-
tanda anemia).
c. Pemeriksaan Tanda Vital
Untuk mengetahui kelainan, suhu, TD, Nadi, paru-paru, jantung.
d. Pemeriksaan status gizi
1) Indek Masa Tubuh (IMT)
Status gizi di tentukan dengan pengukuran IMT merupakan
proporsl standar berat badan (BB) terhadap tinggl badan (TB).
Apabila perempuan status gizi kurang sebaiknya di tunda dulu
kehamilannya, sebaiknya di lakukan intervensi perbaikan gizi
sampai status gizi baik ibu dengan status gizi kurang memiliki
resiko berbahaya buat ibu dan janin, resiko perdarahan, BBLR,
mudah terkena infeksi, keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan
pada janin. PUS laki-laki harus mempunyai status gizi baik juga.
2) Lila (lingkar lengan atas )
Pengukuran LIILA bertujuan untuk mengetahul adanya risiko
Kurang Energl Kronik (KEK). Ambang batas LILA pada WUS
dengan KEK dl Indonesla adalah 23,5 cm. Apabla LII.A kurang
darl 23,5 cm (bagian merah pita LILA), artinya perempuan
mengalami KEK dan di perkirakan melahirkan berat badan bayi
rendah (Arisman, 2007)
a. Memeriksa kehamilan
Timbang berat badan dan tinggi badan
Mengukur tekanan darah ibu
Nilai status gizi (LILA)
Pengukuran janin, pengukuran tinggi fundus uteri)
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
Penilaian status imunisasi TT
Tablet tambah darah
Tes laboratorium
Tata laksana kasus
Tatap muka/konseling
b. Menjaga kehamilan
c. Menu kehamilan
h. Pelayanan kontrasepsi
Kontrasepsi pada PUS pemilihan kontrasepsi rasional untuk
menunda, menjarangkan, atau membatasi jumlah anak.
Pencegahan
Tidak berhubuhan intim, dan menggunakan kondom
b. Sifilis (raja singa)
Gejala luka atau koreng, jumlah biasanya satu,bulat atau lonjong,
dasar bersih dengan perabaan kenyal sampai keras, tidak ada rasa
nyeri pada penekanan.
Pencegahan
Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom
c. Herpes genitalis
Gejala di awal dgn bintil bintil lentingan luka erosi berkelompok, di
atas dasar kemerahan, sangat nyeri pembesaran kelenjar lipat paha,
kenyal di sertai gejala sismetik.
Pencegahan
Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom
hindari faktor pencetus
D. KESEHATAN JIWA
Kesehatan jiwa adalah kondisi di mana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat menghadapi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
1. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa
Dengan menggunakan kuesioner yang di kembangkan oleh WHO yaitu
Self Reporting Questionnaire (SRQ). Dalam SRQ ada 20 pertanyaan
terkait gejala masalah kesehatan jiwa yang di jawab klien.
Petunjuk : Bacalah petunjuk ini seluruhnya sebelum mulai mengisi
pertanyaan berikut berhubungan dengan masalah yang mungkin
mengganggu Anda selama 30 terkahir. Apabila mengganggap pertanyaan
itu berlaku bagi anda dan anda mengalami masalah disebutkan dalam 30
hari terakhir, berilah tanda pada kolom Y. Sebaliknya apabila anda tidak
mengalami masalah yang disebutkan dalam 30 hari terkahir, berilah tanda
pada kolom T. Jika anda tidak yaki tentang jawabannya, berilah jawaban
yang paling sesuai di antara Y dan T. Kami tegaskan bahwa, jawaban anda
rahasia dan akan digunakan hanya untuk membantu pemecahan masalah
anda
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda sering menderita sakit kepala?
2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan ?
3 Apakah tidur Anda tidak lelap?
4 Apakah Anda mudah menjadi takut?
5 Apakah Anda merasa cemas, tegang dan
khawatir?
6 Apakah Anda merasa sulit berpikit jernih?
7 Apakah Anda mengalami gangguan
pencernaan?
8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
9 Apakah Anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah Anda lebih sering menangis?
11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati
aktivitas sehari-hari?
12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk
mengambil keputusan?
13 Apakah akitivitas/tugas sehari-hari Anda
terbengkalai
14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan
dalam kehidupan ini ?
15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap
banyak hal?
16 Apakah Anda merasa tidak berharga?
17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk
mengakhiri hidup anda?
18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu ?
19 Apakah Anda merasa tidak enak diperut ?
20 Apakah Anda mudah lelah ?
Interprestasi
a. Tidak terdapat nilai cut off yang universal yang dapat digunakan
b. Dalam kebanyakan situasi > 5 jawaban Ya pada no 1-20 (gejala
neurosis) mengindikasikan adanya masalah psikologis, perlu dirujuk
untuk mendapatkan pelayanan bagi masalah psikologisnya
Kemenkes RI. 2018. Buku Kesehatan Reproduksi dan seksual bagi calon
pengantin. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2015. Juklak KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi CATIN.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
WHO, 2013 : Maximizing The Gains For Maternal and Child Health.
CPreconception Care
Palangka Raya, 2020