Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

PRA KONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN


SEHAT

Oleh :

Nama : SABTAWATY
NIM : PO. 62.24.2.19.522

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK NDONESIA


POLTEKKES KESEHATAN PALANGKARAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil, persiapan
kondisi fisik,mental dan sodial harus di siapkan sejak dini, yaitu di mulai dari
masa remaja. Selain remaja, Upaya peningkatan kesehatan masa sebelum
hamil juga di berikan kepada pasangan catin dan PUS. Pelayanan bertujuan
agar ketiga kelompok sasaran tersebut menjalankan perilaku hidup sehat,
melakukan deteksi dini penyakit maupun faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksinya, dan mendapatkan intervensi sedini
mungkin jika di temukan factor resiko. Diharapkan, setiap pasangan dapat
mempersiapkan kesehatan yang optimal dalam rangka mewujudkan sumber
daya manusia dan generasi yang sehat dan berkualitas.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk produktif
secara social dan ekonomis. (Peraturan Pemerintah RI, No 61 tahun 2014)
Ruang lingkup pelayanan kesehatan Reproduksi menurut International
Conference Population and Development (ICPD) tahun 1994 terdiri dari
kesehatan ibu dan anak ,keluarga berencana,pencegahan dan penanganan
infeksi menular seksual termasuk HIV AIDS, kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi,pencegahan dan penanganan
infertilitas,kesehatan reproduksi usia lanjut,deteksi dini kanker saluran
reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat
perempuam dan sebagainya.
Status gizi yang buruk sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
antaranya Anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) pada usia PUS.
Prevalensi resiko KEK pasa WUS 15-49 thn sebesar 20,8% dengan pravalensi
pada bumil sebesar 24,2%. Prevalensi tertinggi di temukan kelompok remaja
15-19 thn sebesar 38,5% dan pada usia 20-24 thn sebesar 30,1%. (Laporan
Riskesdes 2013).
HIV AIDS dan infeksi manular seksual (IMS) merupakan penyakit
terkait kesehatan reproduksi yang dampak ke kesehatan ibu dan bayi. Terjadi
peningkatan jumlah kasus baru HIV dari 30.935 kasus tahun 2015 menjadi
41.250 kasus thn 2016. Kasus IMS meningkat dari 1.643 kasus thn 2015
menjadi 2.026 kasus thn 2016. (Laporan perkembangan HIV-AIDS triwulan
IV, 2015-2016)
Permasalahan Kehamilan Tidak Di inginkan (KTD) akibat rendahnya
pengetahuan mengenai prilaku seks aman dan minimnya pengetahuan ttg
KB.KTD Berisiko membahayakan jiwa ibu dan bayi,karena remaja belum
siap secara fisik, mental dan psikososial utk melahirkan dan merawat
bayi,KTD juga beresiko meningkatkan kesakitan dan kematian ibu, BBLR.
(Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2014)
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa mamil, persalinan dan
masa sesudah melahirkan, penyelenggarakan pelayanan kontrasepsi serta
pelayanan kesehatan seksual bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan ibu untuk mencapai hidup sehat dan berkualitas serta
mengurangi kematian ibu (Permenkes No 97 thn 2014 )
Dalam upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil persiapan
kondisi fisik, mental dan sosial harus di siapkan sejak dini mulai dari remaja.
upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil juga di berikan kepada
pasangan CATIN dan PUS bertujuan agar ketiga kelompok sasaran tsb
menjalankan perilaku hidup sehat, melakukan deteksi dini, penyakit maupun
factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksinya dan dapat
intervensi sedini mungkin jika di temukan factor resiko. Di harapkan pasangan
dapat mempersiapkan kesehatan yg optimal dalam mewujutkan sumber daya
manusia dan generasi yg sehat dan berkualitas .

B. Tujuan
Terlaksananya pelayanan kesehatan masa sebelum hamil oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan jaringannya.
C. Sasaran Asuahan
Remaja, catin dan PUS

D. Waktu/ Tempat Pelaksanaan Asuhan


Di laksanakan di Praktek Mandiri Bidan Delima Hj. Siti Saudah, SKM.,
M.Kes
BAB II
MELAKUKAN KIE MASA PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN
KEHAMILAN SEHAT PASANGAN USIA SUBUR

A. PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI


1. Pengetahuan organ reproduksi perempuan dan laki-laki beserta
fungsinya
Kesehatan reproduksi adalah yang menunjukan kondisi kesehatan
fisik,mental dan sosial seseorang di hubungkan dengan fungsi dan proses
reproduksinya termasuk di dalam nya tidak memiliki penyakit atau
kelainan yang mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut. (Peraturan
Pemerintah RI,no 61 tahun 2014)
a. Organ reproduksi perempuan
 Ovarium ( indung telur)
 Tuba fallopi (saluran telur)
 Uterus (Rahim)
 Servik (leher Rahim)
 Vagina (liang kemaluan)
 Klitoris (kelentit)
 Labia (bibir kemaluan)
 Perineum
b. Organ reproduksi laki laki
 Testis (buah zakar)
 Skrotum (kantong buah zakar)
 Vas deferens (saluran sperma )
 Prostat, vasikula seminalis dan beberapa kelenjar lainnya
 Penis
c. Cara merawat organ reproduksi laki laki dan perempuan
Laki-laki Perempuan Laki-laki
perempuan
 Pakaian dalam  Bersihkan organ  Menjaga
ganti 2x sehari reproduksi dr depan kebersihan organ
 Menggunakan ke belakang kelamin
pakaian dalam  Tidak menggunakan  Di anjurkan sunan
yang menyerap sabun vagina karena untuk menjaga
keringat bia membunuh kebersihan kulup
 Bersihkan organ bakteri baik  Jika ada keluhan
kelamin sampai  Pilih pembalut yg di daerah kelamin
bersih dan kering berkualitas,jangan segera bawa ke
 Menggunakan makai pembalut dokter
celana yg tidak jangka waktu
ketat lama,mentruasi ganti
 Membersihkan sesering mungkin
organ kelamin  Jika sering
setelah BAK, keputihan,berbau
BAB berwarna merasa
gatal sesegera
periksa ke dokter

B. KAMILAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN


1. Kehamilan
Kehamilan adalah masa di mana seseorang perempuan memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya.setiap kehamilan harus di
rencanakan, diinginkan dan di jaga perkembangannya dengan baik.
2. Proses Kehamilan
Sel telur yang matang Sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma dibuahi sperma (embrio)
dalam saluran telur (tuba menempel dilapisan
fallopi) dinding rahim

Dalam 120 hari pertama,


embrio berkembang
mengikuti tahapan
kehidupan sel (hayati)

Memasuki usia kehamilan


Kehamilan umumnya lebih lanjut, embrio
berakhir dengan berkembang mengikuti
persalina setelah 280 tahap kehidupan insani
hari (9 bulan 10 hari) menjadi janin/bayi

3. Perencanaan kehamilan
Perencanaan kehamilan bertujuan untuk mencegah
a. Terlalu muda untuk hamil (kurang dari 20 tahun)
b. Terlalu tua untuk hamil (lebih dari 35 tahun)
c. Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3)
d. Terlau dekat atau rapat jarak kehamilannya (kurang dari 2 tahun)
4. Dampak usia kehamilan muda dan kehamilan usia tua
Kehamilan pada usia muda Kehamilan pada usia tua
(< 20 thn) (>35 thn)
 Organ reproduksi belum  Dapat meningkatkan
berkembang sempurna hipertensi dalam kehamilan
 Keracunan kehamilan  Diabetes
(preeklamsi)  Preeklamsi
 keguguran  BBLR
 perdarahan  Cacat bawaan
 Resiko panggul sempit  Lahir sebelum waktunya
sehingga penyulit saat  keguguran
bersalin
 Bayi lahir sebelum
waktunya
 BBLR
 Cacat bawaan
 Masalah mental
social/belum siap menerima
kehamilan

5. Tanda-tanda kehamilan
 Tes kehamilan positif
 Tidak mendapatkan menstruasi
 Timbul rasa mual, muntahh dan pusing terutama pagi hari serta sering
buang air kecil
 Kadang kadang mengidam atau menginginkan makanan yang jarang
ada
 Pada kehamilan lanjut terdengar denyut jantung janin

6. Perencanaan kehamilan
a. Anamnesis umum
Wawancara antar tenaga kesehatan dengan klien untuk memperoleh
informasi tentang keluhan, penyakit yang di derita, riwayat penyakit,
faktor resiko pada PUS, status imunisasi TT, riwayat KB, riwayat
kehamilan dan persalinan sebelumnya
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan untuk mengidentifikasi status kesehatan
melalui pemeriksaan denyut nadi pernafasan, TD, suhu, pemeriksaan
lengkap di sertai pemeriksaan status gizi ( BB, TB, LILA, dan tanda-
tanda anemia).
c. Pemeriksaan Tanda Vital
Untuk mengetahui kelainan, suhu, TD, Nadi, paru-paru, jantung.
d. Pemeriksaan status gizi
1) Indek Masa Tubuh (IMT)
Status gizi di tentukan dengan pengukuran IMT merupakan
proporsl standar berat badan (BB) terhadap tinggl badan (TB).
Apabila perempuan status gizi kurang sebaiknya di tunda dulu
kehamilannya, sebaiknya di lakukan intervensi perbaikan gizi
sampai status gizi baik ibu dengan status gizi kurang memiliki
resiko berbahaya buat ibu dan janin, resiko perdarahan, BBLR,
mudah terkena infeksi, keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan
pada janin. PUS laki-laki harus mempunyai status gizi baik juga.
2) Lila (lingkar lengan atas )
Pengukuran LIILA bertujuan untuk mengetahul adanya risiko
Kurang Energl Kronik (KEK). Ambang batas LILA pada WUS
dengan KEK dl Indonesla adalah 23,5 cm. Apabla LII.A kurang
darl 23,5 cm (bagian merah pita LILA), artinya perempuan
mengalami KEK dan di perkirakan melahirkan berat badan bayi
rendah (Arisman, 2007)

3) Pemeriksaan fisik lengkap


Untuk mengetahui status kesehatan PUS, dan juga mendeteksi
adanya gangguan kesehatan pada PUS, misalnya gangguan
jantung, paru, tanda anemia, hepatitis, IMS, dll.
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan darah : Hb, golongan darah, dan rhesus
b) Pemeriksaan urin rutin
c) SADANIS
d) IVA atau pap smear
e) Pemeriksaan penunjang al : spilis, TORCH, malaria, BTA.
HIV Skrining Hbs Ag, mamografi.
5) Tata laksana
7. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
KIE pada PUS lebih di arahkan ke perencanaan kehamilan,
pentingnya bagi PUS untuk mempersiapkan status kesehatan dalam
keadaan optimal. Materi KIE untuk PUS meliputi :
a. Pengetahuan kesehatan reproduksi al : kesetaraan gender dalam
pernikahan, hak kesehatan reproduksi dan seksual, perawatan
kesehatan organ reproduksi.
b. Kehamilan dan perencanaan kehamilan
c. Kondisi dan penyakit yang perlu di waspadai pada PUS.
d. Kesehatan jiwa
e. Pengetahuan tentang fertilitas/kesuburan (MASA SUBUR)
f. Kekerasan dalam rumah tangga
g. Pemeriksaan kesehatan reproduksi bagi PUS.
8. Pelayanan gizi
Bertujuan untuk mencegah dan mengobati anemia dengan
pemberian TTD suplemen tablet tambah darah 60 mg besi elemental dan
400 mcg asam folat. TTD di berikan secara mandiri 1 tablet setiap
minggu sepanjang tahun. (permenkes no 88 tahun 2014)

Klasifikasi Nilai IMT


Status Gizi Katagori IMT
Sangat kurus Kekurangan berat badan tingkat ≤ 17,0
berat
Kurus Kekurangan berat badan tingkat 17-≤ 18,5
ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ≥ 25,0 – 27,0
ringan
Obesitas Kelebihan berat badan tingkat >27,0
berat

9. Skrining dan imunisasi tetanus


Untuk mencegah dan melindungi diri terhadap penyakit tetanus
sehingga memiliki kekebalan seumur hidup utk melindungi ibu dan bayi
terhadap penyakit tetanus. Setiap WUS(15-49 thn) di harapkan sudah
mencapai status T5.
Tabel imunisasi lanjutan pada WUS
Status Interval minimal Masa
Imunisasi Pemberian perlindungan
T1 - -
T2 4 Minggu setelah T1 3 Tahun
T3 6 Bulan setelah T2 5 Tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 Tahun
T5 1tahun setelah T4 Lebih dari 25 thn

10. Perencanaan Kehamilan


Kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang di rencanakan, di inginkan
dan di jaga perkembangannya secara baik.

a. Memeriksa kehamilan
 Timbang berat badan dan tinggi badan
 Mengukur tekanan darah ibu
 Nilai status gizi (LILA)
 Pengukuran janin, pengukuran tinggi fundus uteri)
 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
 Penilaian status imunisasi TT
 Tablet tambah darah
 Tes laboratorium
 Tata laksana kasus
 Tatap muka/konseling

b. Menjaga kehamilan
c. Menu kehamilan

Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang kedalam tubuh


bumil perlu mengonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka
ragam setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan
tersebut adalah makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan,
dan minuman. Proporsinya dalam setiap kali makan dapat
digambarkan dalam PIRINGKU yaitu:
1) Sepertiga piring berisi makanan pokok
2) Sepertiga piring berisi sayuran
3) Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buah- buahan proporsi yang
sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga agar tubuh
tetap sehat:
1) Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
2) Hindari minum teh atau kopi setelah makan
3) Batasi mengonsumsi garam, lemak/minyak, gula, dan
lemak/minyak

3 (Tiga) Terlambat yaitu:


1) Terlambat mengenali tanda bahaya pada kehamilan, persalinan
dan nifas, serta mengambil keputusan untuk mencari pertolongan
medis
2) Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan
3) Terlambat mendapat pertolongan medis yang Adekuat.
Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan ke fasilitas pelayanan
kesehatan minimal 4 kali, yaitu 1 kali ditrimester pertama, 1 kali di
trimester kedua, dan 2 kali ditrimester ketiga kehamilan untuk
mendeteksi dini kondisi kesehatan ibu dan bayinya. Suami
dianjurkan untuk mendampingi ibu hamil saat memeriksakan
kehamilannya.

d. Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda-tanda bahaya yang dapat mengancam jiwa ibu hamil atau
janin yang dikandungnya.

Apabila terdapat satu atau beberapa tanda bahaya tersebut segera ke


fasilitas pelayanan kesehatan.
e. Kondisi Emosional Ibu Hamil
Setiap kehamilan perlu didukung oleh suami dan keluarga. Perlu
persiapan fisik, sosial dan ekonomi yang baik dalam menyambut
kelahiran. Hal ini dapat mendukung terjaganya kondisi emosional
ibu hamil. Ibu hamil juga tidak boleh dibebani dengan pikiran dan
pekerjaan yang berat atau tugas yang banyak. Berikut kondisi
emosional yang biasa dialami oleh ibu hamil:
Mudah tersinggung, sensitif, uring-uringan, manja, mudah marah,
tidak semangat.
1) Perasaan mudah lelah, tidak mau makan, tidak bisa tidur
nyenyak, tidak nyaman, merasa sesak. Hal-hal tersebut
disebabkan oleh adanya perubahan kondisi fisiknya.
2) Mencemaskan perubahan fisiknya, khawatir terhadap
perkembangan bayinya dalam rahim, khawatir bila bayinya
meninggal atau cacat.
3) Merasa belum siap menjadi orangtua dan belum siap secara
ekonomi.
4) Ingin diperhatikan, pada waktu mengidam menginginkan
makanan-makanan yang mungkin tidak pada musimnya
sehingga sulit didapat Hal tersebut semata-mata karena ingin
diperhatikan keluarga dan suami.
f. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Program P4K merupakan kegiatan dalam rangka meningkatkan
peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam menjaga ibu
hamil termasuk:
1) merencanakan persalinan yang aman
2) Persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi
pada saat hamil, bersalin dan nifas
3) perencanaan penggunaan KB pasca persalinan.
Untuk menandai adanya ibu hamil, ditempel stiker P4K di pintu atau
jendela depan rumah ibu hamil. Di dalam stiker P4K terdapat
informasi mengenai lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu
hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping
persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah,
transportasi yang akan digunakan, serta pembiayaan. Tujuan dari
P4K adalah:
1) Setiap ibu hamil terdata dan diketahui keberadaannya
2) Adanya perencanaan persalinan sehingga dapat diambil keputusan
yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
3) Masyarakat sekitar dapat segera memberikan bantuan apabila
dibutuhkan, misalnya menyediakan transportasi, donor darah
berjalan, dan lain-lain.
Stiker P4K terdapat di dalam buku KIA yang diisi oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan hasil kesepakatan dengan ibu, keluarga dan
masyarakat.
Setiap ibu hamil mendapatkan buku KIA pada saat pertama kali
memeriksakan kehamilan. Buku KlA adalah buku catatan kesehatan
ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, balita dan
anak pra sekolah) serta berisi berbagai informasi cara memelihara
dan merawat kesehatan ibu dan anak. Buku KIA diperoleh di
Posyandu, Polindes, Poskesdes, Pustu, Puskesmas, bidan praktik,
dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit.
g. Pilihan Metode Kontrasepsi Bagi Pasangan Baru Yang Ingin
Menunda Kehamilan
Bagi pasangan yang belum ingin segera memiliki anak atau istri
berusia kurang dari 20 tahun, dapat menunda kehamilan dengan
menggunakan salah satu metode KB yang sesuai. Pasangan
dianjurkan untuk berkonsultasi kefasilitas pelayanan kesehatan.
Gambar berikut adalah pemilihan metode kontrasepsi bagi suami
istri yang baru menikah dan ingin menunda kehamilan

h. Pelayanan kontrasepsi
Kontrasepsi pada PUS pemilihan kontrasepsi rasional untuk
menunda, menjarangkan, atau membatasi jumlah anak.

1. Fase pencegahan kehamilan


 Pil
 IUD
 Alamiah
 Suntikan
 Implant
2. Fase menjarangkan kehamilan
 IUD
 Suntikan
 Minipil
 Pil
 Implant
 Alamiah
3. Fase tidak hamil lagi
 Kontrasepsi mantap
 IUD
 Implant
 Suntikan
 Alamiah
 Pil

C. KONDISI DAN PENYAKIT YANG PERLU DI WASPADAI PADA


PUS
1. Infeksi menular seksual (IMS)
Adalah penyakit yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual.
a. Gonore (kencing nanah)
Gejala pada laki-laki adalah duh tubuh uretra, kenyal, putrih
kekuningan atau kuning. Gejala pada perempuan adalah sering tanpa
gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama di daerah mulut
(perlu pememriksaan dalam)

Pencegahan
Tidak berhubuhan intim, dan menggunakan kondom
b. Sifilis (raja singa)
Gejala luka atau koreng, jumlah biasanya satu,bulat atau lonjong,
dasar bersih dengan perabaan kenyal sampai keras, tidak ada rasa
nyeri pada penekanan.
Pencegahan
Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom
c. Herpes genitalis
Gejala di awal dgn bintil bintil lentingan luka erosi berkelompok, di
atas dasar kemerahan, sangat nyeri pembesaran kelenjar lipat paha,
kenyal di sertai gejala sismetik.
Pencegahan
Tidak berhubungan intim, setia pada pasangan, menggunakan kondom
hindari faktor pencetus

d. HIV merupakan kuman /virus penyebab AIDS


AIDS adalah kumpulan gejala/penyakit akibat menurunnya kekebalan
tubuh yang di dapat dari infeksi HIV
Penularan HIV dan AIDS
1) Hubungan seks tidak aman saat berhubungan seks tanpa kondom,
HIV dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, air mani
cairan vagina langsung ke aliran darah pasangannya, selaput
mukosa di bagian vagina, penis atau dubur
2) HIV dapat menular memalui transfuse darah yang mengandung
HIV atau melalui alat suntik, atau alat medis lainnya
3) Selain jarum suntik, para pengguna narkoba suntik bergantian
4) HIV menular dari ibu ke bayi saat kehamilan, persalinan dan
ketika menyusui (MTCT = mother to child transmition)
HIV Tidak menular melalui :
Makan minum bersama
Berenang bersama
Bersentuhan/jabat tangan, pelukan, hidup serumah bersama
Gigitan serangga

e. Kanker Pada Perempuan


Kanker leher Rahim merupakan kanker pembunuh perempuan no dua
di dunia setelah kanker payudara di Indonesia kanker leher Rahim
bahkan menduduki peringkat pertama pembunuh perempuan
Deteksi dini kanker mulut Rahim
- Pap smear
- Tes IVA
Gejala
- Perdarahan pasca senggama
- perdarahan tidak normal dari vagina
- Keputihan berbau
- Nyeri pinggang saat bak/bab

D. KESEHATAN JIWA
Kesehatan jiwa adalah kondisi di mana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat menghadapi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
1. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa
Dengan menggunakan kuesioner yang di kembangkan oleh WHO yaitu
Self Reporting Questionnaire (SRQ). Dalam SRQ ada 20 pertanyaan
terkait gejala masalah kesehatan jiwa yang di jawab klien.
Petunjuk : Bacalah petunjuk ini seluruhnya sebelum mulai mengisi
pertanyaan berikut berhubungan dengan masalah yang mungkin
mengganggu Anda selama 30 terkahir. Apabila mengganggap pertanyaan
itu berlaku bagi anda dan anda mengalami masalah disebutkan dalam 30
hari terakhir, berilah tanda pada kolom Y. Sebaliknya apabila anda tidak
mengalami masalah yang disebutkan dalam 30 hari terkahir, berilah tanda
pada kolom T. Jika anda tidak yaki tentang jawabannya, berilah jawaban
yang paling sesuai di antara Y dan T. Kami tegaskan bahwa, jawaban anda
rahasia dan akan digunakan hanya untuk membantu pemecahan masalah
anda
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda sering menderita sakit kepala?
2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan ?
3 Apakah tidur Anda tidak lelap?
4 Apakah Anda mudah menjadi takut?
5 Apakah Anda merasa cemas, tegang dan
khawatir?
6 Apakah Anda merasa sulit berpikit jernih?
7 Apakah Anda mengalami gangguan
pencernaan?
8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
9 Apakah Anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah Anda lebih sering menangis?
11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati
aktivitas sehari-hari?
12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk
mengambil keputusan?
13 Apakah akitivitas/tugas sehari-hari Anda
terbengkalai
14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan
dalam kehidupan ini ?
15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap
banyak hal?
16 Apakah Anda merasa tidak berharga?
17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk
mengakhiri hidup anda?
18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu ?
19 Apakah Anda merasa tidak enak diperut ?
20 Apakah Anda mudah lelah ?

Interprestasi
a. Tidak terdapat nilai cut off yang universal yang dapat digunakan
b. Dalam kebanyakan situasi > 5 jawaban Ya pada no 1-20 (gejala
neurosis) mengindikasikan adanya masalah psikologis, perlu dirujuk
untuk mendapatkan pelayanan bagi masalah psikologisnya

2. Ciri ciri sehat jiwa


 Perasaan sehat dan bahagia
 Menyadari kemampuan diri
 Merasa nyaman terhadap diri sendiri
 Dapat menerima orang lain apa adanya
 Merasa nyaman berinteraksi degan orang lain
 Mampu memenuhi kebutuhan hidup
 Mampu menghadapi tantangan hidup
 Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
CATIN dan PUS perlu memiliki kesehatan jiwa yang baik untuk
mewujutkan keluarga yang sehat dan berkualitas
E. INFERTILITAS /KESUBURAN (MASA SUBUR)
1. Infertilitas
Infertilitas adalah kegagalan pasangan suami istri untuk mengalami
kehamilan setelah melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama
satu tahun.
a. Faktor mempengaruhi
 Umur
 Lama infertilitas
 Emosi
 Lingkungan
 Hubungan seksual
 Kondisi sosial dan ekonomi
 Kondisi reproduksi wanita, meliputi cervix, uterus, dan sel telur
 Kondisi reproduksi pria yaitu kualitas sperma dan seksualitas
 Penyebab lain
 Infeksi bakteri dan virus (salmonella, listeria, campylobacter,
toxoplasmosis)
b. Pencegahan terinfeksi bakteri dan virus tsb
 Makanan yang berpotensi terkontaminasi harus di inginkan dan di
konsumsi sesegera mungkin.
 Telor dan daging harus masak matang
 Susu harus di pasteurisasi
Pada pria pajanan dengan bahan kimia/zat di tempat kerja, seperti radiasi,
zat kimia, NAPZA, dan pajanan panas dapat berpengaruh pada:
 Jumlah sperma berkurang
 Bentuk sperma tidak normal
 Performa seksual berkurang
 Kromoson pada sperma berubah/rusak
Untuk melindungi dari pejanan bahan kimia di lakukan:
 Simpan bahan kimia di tempat yang aman
 Cuci tangan setelah bekerja, sebelum makan, sesudah BAB/BAK
 Hindari contak langsung dengan bahan kimia
 Ikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
2. Kesuburan (Masa Subur)
Kenali masa subur anda dan pasangan sebagai bagian dari perencanaan
kehamilan, bila mengalami masalah infertilitas segera hubungi dengan
berkonsultasi dengan dokter dan bidan.
a. Cara menghitung masa subur
Kehamiln terjadi ketika sel sperma dan laki laki masuk ke dalam
Rahim perempuan dan membuahi sel telur, kehamilan terjadi jika di
lakukan masa subur. Masa subur di ketahui dengan cara menghitung
ovulasi/masa subur pada wanita puncak masa subur terjadi pada 13
hari setelah haid hari pertama.
b. Tanda tanda masa subur
 Perubahan servik Rahim
 Dorongan seksual meningkat
 Temperature suhu meningkat dan payudara lebih lunak

F. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA


Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan
terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaran atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam
lingkup rumah tangga.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) Adalah segala bentuk
tindak kekerasan berbasis gender yang berakibat, atau mungkin berakibat,
menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap perempuan
dan anak, termasuk.
Jenis kekerasan:
1. Kekerasan fisik : pemukulan dengan tangan kosong atau alat, melukai
dengan senjata tajam atau senjata api
2. Kekerasan psikologis (emosional) : penghinaan, perselingkuhan, memaki-
maki
3. Kekerasan ekonomi (Penelantaraan)
4. Kekerasan seksual (mulai dari pelecehan seksual hingga perkosaan)
5. Perdagangan orang
Setiap pernikahan harus bebas dari tindakan kekerasaan, baik kekerasan
fisik, psikis dan seksual. Hubungan suami istri harus di dasari penghargaan
terhadap pasangan masing-masing dan di lakukan dalam kondisi yang di
inginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekrasan
G. PEMERIKSAAN KESEHATAN REPODUKSI PUS
Pemeriksaan kesehatan reproduksi bagi catin dan PUS adalah
pemeriksan kesehatan yang bertujuan bagi pasangan catin dan PUS untuk
mengetahui status kesehatan masing-masing pasangan
Jenis pemeriksaan :
1. Anamnesis termasuk skrining status imunisasi tetanus
2. Pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan status gizi, dan kesehatan jiwa
3. Pemeriksaan penunjang (labotarium): Hb, golongan darah, dan
pemeriksaan lainnya
4. Pelayanan: KIE/konseling, imunisasi tetanus sesuai status pelayanan gizi,
dan pelayanan lain sesuai indikasi.
PUS berhak mendapatkan kesehatan untuk menentukan status kesehatan
agar dapat merencanakan dan mempersiapkan kehamilan yang sehat dan
aman.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2018. Buku Kesehatan Reproduksi dan seksual bagi calon
pengantin. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes.2015 :Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu di tingkat


Pelayanan Kesehatan Dasar, Jakarta .Kementrian Kesehatan Republik
RI

Kemenkes RI. 2015. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual.


Jakarta Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes RI. 2015. Juklak KIE Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi CATIN.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes RI.2015. Lembar Balik, Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi


CATIN. Jakarta Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes RI.2015: Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada


Remaja dan WUS. Jakarta Kementrian Kesehatan RI

Permenkes RI no 21.2013.tentang Penanggulangan HIV dan AIDS perlu


menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pengobatan
Antiretrovira: Jakarta :Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Permenkes no 41.2014.Pedoman Gizi Seimbang.Jakarta Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia

WHO, 2013 : Maximizing The Gains For Maternal and Child Health.
CPreconception Care
Palangka Raya, 2020

Pembimbing Lahan Praktik, Mahasiswa,

( Hj. SITI SAUDAH, SKM., M.Kes ) (SABTAWATY)


NIP. 19620112 198302 2 003 NIM. PO. 62.24.2.19.522

Anda mungkin juga menyukai