Z” UMUR 20
TAHUN DENGAN KEBUTUHAN PRANIKAH DAN KONSEPSI DALAM
KEADAAN NORMAL
DI PUSKESMAS CEPOGO
Disusun Oleh :
MIFTAHUL JANNAH
NIM. 62021137
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
kasus ini. Penulisan Laporan kasus ini dalam rangka memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan praktik Stase 1 Fisiologi Holistik Program Pendidikan
Profesi Bidan STIKes Estu Utomo. Dan pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Sarwoko, S.Ag., S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai Ketua STIKes Estu
Utomo
2. Ibu Novita Nurhidayati, SST.,M.Kes Sebagai Ka. Prodi Sarjana Kebidanan
dan Pendidikan Profesi Bidan STIKes Estu Utomo
3. Ibu Raudhatul Munawarah, SST., M.Keb Sebagai Penanggung jawab
praktik Stase 2 Fisiologi Holistik Program Pendidikan Profesi Bidan
STIKes Estu Utomo
4. Ibu Atik Mahmudah AP. S.Tr., M.Keb Sebagai Pembimbing Akademik
praktik tahap 1 KDPK Program Pendidikan Profesi Bidan STIKes Estu
Utomo
5. Drg. Farida Mahmudah sebagai Kepala Puskesmas Cepogo
6. Ibu Rinawati, A.Md.Keb sebagai bidan Koordinator KIA di Puskesmas
Boyolali II
7. Ibu Rini Sumiati Astutiningsih, S.Tr.Keb Sebagai Pembimbing Lahan
praktik tahap Stase 2 Fisiologi Holistik di Puskesmas Cepogo
8. Teman-teman seperjuangan, dan
9. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu
Akhir kata, saya berharap Allah, Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga
Laporan Kasus ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Boyolali, Maret 2022
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN ...................................................................................
KATA
PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR
ISI ........................................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR
BELAKANG ..................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C. TUJUAN............................................................................................................
D. MANFAAT........................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................................
A. KESEHATAN REPRODUKSI..........................................................................
B. PERSIAPAN PRA NIKAH...............................................................................
BAB III ASUHAN KEBIDANAN.......................................................................
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA JURNAL........................................
A. PEMBAHASAN..............................................................................................
B. ANALISA JURNAL........................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
A. KESIMPULAN................................................................................................
B. SARAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Calon pengantin yang akan menikah adalah cikal bakal terbentuknya sebuah
keluarga, sehingga sebelum menikah calon pengantin perlu mempersiapkan kondisi
kesehatannya agar dapat menjalankan kehamilan sehat sehingga dapat melahirkan
generasi penerus yang sehat dan menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan
berkualitas. Oleh karena itu pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
tetap perlu diberikan (Kemenkes RI, 2020)
Dalam kajian asuhan kebidanan, kesehatan pranikah merupakan bagian dari
asuhan prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi,
diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian kesiapan
psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup (Varney dalam Kriebs&Gegor,
2012). Penelitian Dean et al. (2013), mengemukakan bahwa topik-topik penting yang
disarankan dalam perawatan prakonsepsi meliputi pendidikan kesehatan paada wanita
dan pasangannya (health promotion), identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan
asuhan sesuai dengan faktor risiko (interventions) pada wanita dan pasangannya
untuk mengurangi faktor risiko yang dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa
yang akan datang.
Asuhan prakonsepsi adalah program yang dicanangkan oleh World Health
Organisation (WHO) pada tahun 2012 di Geneva yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian ibu, bayi dan kecacatan. Program ini dilaksanakan oleh semua negara di
dunia. Utamanya negara berpenghasilan rendaah dan menengah yang biasa disebut Low
and Middle Income Country (LMICs) salah satunya Indonesia. Negara yang telah
berhasil melaksanakan program ini adalah Italia, Belanda, Amerika Serikat untuk negara
maju dan Bangladesh, Filiphina, Sri Lanka untuk negara berpenghasilan menengah
rendah (WHO, 2013)
Asuhan prakonsepsi merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif yang
menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Faktor risiko
yang mempengaruhi kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan cara mengidentifikasi
faktor risiko tersebut sebelum dimulainya kehamilan. Sehingga pelayanan kesehatan pada
calon pengantin yang komprehensif merupakan momentum yang tepat untuk mengawali
pencegahan kehamilan berisiko
Upaya untuk menekan angka kesakitan maupun kematian pada ibu maupun bayi,
dikelurkanlah Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 BAB 1 pasal 1 yang menyatakan bahwa
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil
dalam rangka menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat. Selain itu juga terdapat
instruksi bersama Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji
Departemen Agama dan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan No : 02 Tahun 1989
Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid Calon Pengantin dan sebagai dasar dari pelaksanaan
UU no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Peraturan Pemerintah no. 9 tahun 1975
tentang pelaksanaan UU no. 1 tahun 1974, serta Instruksi Presiden RI no .1 tahun 1991
tentang Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan hal ini maka calon pasangan wanita
diwajibkan melakukan suntik Imunisasi Tetanus Toksoid ketika akan melakukan
perkawinan dengan melampirkan bukti atau surat keterangan sudah melakukan Imunisasi
Tetanus Toksoid bersama persyaratan yang lain ke Kantor Urusan Agama (KUA)
(Munawaroh Lathifah, 2019).
Sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang dimiliki pemerintah, Puskesmas
Cepogo juga menerapkan asuhan pada ibu nifas yang dilakukan pada setiap ibu hamil di
dalam maupun wilayah kerja Puskesmas salah satunya dilakukan pada Nn. Z Berdasarkan
uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat
Laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada “Nn. Z” Umur 20 Tahun Dengan
Kebutuhan Pranikah Dan Konsepsi Dalam Keadaan Normal Di Puskesmas Cepogo”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dapat penulis rumuskan yaitu
: ”Bagaimanakah Penerapan Asuhan Kebidanan Pada Nn. Z Umur 20 Tahun Dengan
Kebutuhan Pranikah Dan Konsepsi Dalam Keadaan Normal Di
Puskesmas Cepogo ?”
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Nn. Z Umur 20 Tahun Dengan Kebutuhan
Pranikah dan Konsepsi Dalam Keadaan Normal Di Puskesmas Cepogo
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan asuhan kebidanan pada pranikah dan konsepsi
b. Menganalisa kesesuaian teori dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan
kebidanan pada pranikah dan konsepsi
D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Pada Nn. Z Umur 20 Tahun Dengan
Kebutuhan Pranikah dan Konsepsi Dalam Keadaan Normal Di Puskesmas
Cepogo
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi penulis
Meningkatkan pemahaman, wawasan, pengetahuan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada pranikah dan konsepsi serta mampu menganalisa
kesesuaian antara teori dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan
kebidanan pada pranikah dan konsepsi.
b. Bagi Institusi STIKes Estu Utomo Boyolali
Dijadikan sebagai acuan dan evaluasi tingkat pengetahuan, wawasan dan
pemahaman mahasiswi dalam memberikan asuhan kebidanan pada pranikah
dan konsepsi serta kemamampuan mahasiswa dalam menganalisa kesesuaian
antara teori dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada
pranikah dan konsepsi
c. Bagi Lahan Praktik
Dijadikan sebagai bahan tambahan informasi serta pengetahuan
apabila ada pembaruan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
pranikah dan konsepsi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pengertian
Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik,
mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses reproduksinya
termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang mempengaruhi
kegiatan reproduksi tersebut. Dalam kesehatan reproduksi pembagian peran sosial
perempuan dan laki-laki mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan perempuan
dan laki-laki. Peran sosial lakilaki dan perempuan itu semakin dirasakan dalam
kesehatan reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklus
hidup manusia, misalnya masalah pergaulan bebas pada remaja, kehamilan remaja,
aborsi yang tidak aman, kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi.
Status/posisi perempuan di masyarakat merupakan penyebab utama masalah kesehatan
reproduksi yang dihadapi perempuan, karena menyebabkan perempuan kehilangan
kendali terhadap kesehatan, tubuh, dan fertilitasnya (Kemenkes RI, 2015).
ASUHAN KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA “NN. Z” UMUR 20 TAHUN
DENGAN KEBUTUHAN PRANIKAH DAN KONSEPSI DALAM
KEADAAN NORMAL DI PUSKESMAS CEPOGO
ANAMNESA
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan ingin melakukan pemeriksaan pranikah dan suntik
imunisasi
TT. Vaksin covid terakhir bulan September
2. Riwayat Perkawinan
Status Perkawinan : belum menikah
Menikah sejak umur : -
Lama perkawinan :-
11
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 13-07-2022
Menarche : 12 tahun
Lama Menstruasi : 5-6 hari
Teratur/tidak : teratur
Siklus : 28 hari
Banyaknya : sedang
Ganti pembalut : 3-4 x sehari
Keluhan : kadang nyeri bagian pinggang
4. Riwayat obstetri :-
5. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3 kali 7-8 gelas
Macam Nasi, sayur, lauk. Air putih, susu
Asupan Nutrisi 1 piring 7-8 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Pola Eliminasi
BAB BAK
Warna Kuning kecoklatan Kuning jernih
Bau Khas BAB Khas BAK
Konsistensi Lembek Cair
Jumlah 1 kali 5-6 kali
Keluhan Tidak ada Tidak ada
c. Pola Aktivitas :
Kegiatan sehari-hari : bekerja
Istirahat/tidur : malam 8 jam
Seksualitas :-
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat sistemik yang pernah/sedang diderita
Klien mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menurun dan
menahun seperti hipertensi, DM, HIV, TBC, jantung, lupus, asma,
kelainan darah, gangguan kejiwaan
12
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Vital Sign :
Tekanan darah : 104/68 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36.6 oC
d. Berat Badan : 38,4 Kg
e. Tinggi Badan : 150 cm
f. Lila : 21 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Rambut : Hitam, normal, sedikit rontok, tidak ada ketombe
Wajah : Simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis, ada gingivitis, ada epulis dan
tidak ada caries dentis
c. Ekstremitas
13
ANALISA
Nn. Z usia 20 tahun dengan kebutuhan prakonsepsi dalam keadaan normal.
PENATALAKSANAAN
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan bahwa keadaan tanda-tanda vital ibu
dalam batas normal, suhu : 36,6oC, nadi 80x/ menit, resporasi 22x/ menit,
tekanan darah 104/68 mmHg, keadaan fisik ibu dalam batas normal.
Evaluasi : Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan kepada klien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
Evaluasi :Hasil pemeriksaan laboratorium ibu dalam keadaan normal
dengan HB : 14 g/dl, VCT non reaktif, syphilis non reaktif, HbsAg non
reaktif, GDS 136, golongan darah A.
3. Memberikan imunisasi TT (Toksoid Tetanus) pada klien di lengan kiri
secara IM 90o dengan dosis 0,5 Ml.
Evaluasi : Imunisasi sudah diberikan
4. Memberikan sertifikat catin pintar, hasil pemeriksaan, dan kartu imunisasi
TT sebagai syarat untuk mendaftarkan pernikahan ke KUA
Evaluasi : Persyaratan sudah diberikan
5. Menganjurkan klien kunjungan ulang 1 bulan lagi untuk imunisasi TT ke
2 Evaluasi : Klien mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang
7. Dokumentasi kegiatan
9. Calon pengantin perempuan saat ini sudah tergolong usia terlalu tua √
untuk hamil
10. Calon pengantin laki-laki sudah pernah menikah sebelumnya √
11. Calon pengantin perempuan sudah pernah menikah sebelumnya √
12. Calon pengantin perempuan sudah pernah hamil/ punya anak √
sebelumnya
13. Calon pengantin perempuan sudah pernah hamil/ memiliki anak, √
kehamilan sebelumnya
a. Normal
b. ipertensi / tekanan darah tinggi
c. Kelahiran lebih dari 3 kali
d. Janin meninggal dalam Rahim
e. Kehamilan kembar
f. Premature/ kelahiran kurang bulan
g. Bayi lahirdengan berat badan rendah (BBLR)
16
BAB IV
B. ANALISA JURNAL
Teori yang mendukung salah satu tujuan pernikahan yang merupakan bagian dari
dalam penelitian maqāṣid alshari‟ah adalah hifẓu al-nasl yaitu menjaga
keturunan dan melindunginya sehingga terbentuk keturunan
yang sehat baik secara jasmani ataupun rohani. Sehat secara
jasmani dalam pengertian sehat dari penyakit-penyakit
menular maupun penyakit keturunan. Hal ini dapat berhasil
jika para calon pengantin mempersiapkan dari awal hal-hal
yang terkait tentang kesehatan diri sendiri. Kesuksesan atau
kegagalan pernikahan pun tergantung pada cara yang
ditempuh dalam memilih pasangan hidupnya, ketepatan
dalam memilih pasangan hidup serta melihat, menyelidiki
dan mengenal kepribadian pasangan yang akan dinikahinya.
Ini menjadi landasan awal dalam mengarungi bahtera rumah
tangga, agar kelak dapat merasakan keserasian dan
keharmonisan. Maka dari itu, melihat dan menyelediki calon
pasangan juga menjadi salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan baik tentang riwayat kesehatannya ataupun
kehidupannya dan kepribadiannya. Namun, seringnya
kesehatan jarang menjadi tolak ukur dalam melangkah ke
perkawinan. Hal ini juga dapat dilihat dari tidak adanya
Undang-Undang yang mengatur tentang persiapan
pernikahan dari segi kesehatan, baik Undang-Undang
Perkawinan ataupun Kompilasi Hukum Islam. Dalam fiqih
pun, tidak dijelaskan secara eksplisit tentang syarat kesehatan
sebagai salah satu syarat pernikahan
19
- Hasil penelitian dan temuan penelitian Tes kesehatan pra-nikah ini telah
dilaksanakan di banyak Negara. Di Kuwait
sendiri, tes ini telah dilaksanakan
berdasarkan pada UU No. 31 Tahun 2008,
yang merupakan salah satu seperangkat
penguat dari UU No. 51 Tahun 1984 tentang
Hukum Keluarga di Kuwait. UU No. 31
Tahun 2008 ini terdiri dari 6 pasal saja.
Perundangan ini pada dasarnya telah
disetujui oleh Majlis al-Ummah sejak bulan
November 2008, namun baru dapat
dipraktekkan pada bulan Agustus pada tahun
berikutnya, 2009 . Namun hasil dari tes
kesehatan ini bersifat tidak mengikat, dalam
artian, jika hasil dari surat keterangan
ternyata pasangan tidak fit untuk menikah,
namun mereka tetap ingin melanjutkan,
maka wajib melampirkan pula surat
pernyataan persetujuan dari kedua calon
bahwa keduanya mengetahui hal ini. Check
up kesehatan merupakan salah satu
penerapan yang berstatus ijtihādiyyah maka
memberi ruang terhadap proses
pembentukan hukumnya yang dapat berubah
tergantung dinamika sosial dan fenomena
yang terjadi. Sehingga secara praktek dan
penerapannya disesuaikan dan ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan kemaslahatan.
Penerapannya dapat bersifat mengikat bila
pemerintah dalam hal ini ikut berperan serta,
baik dalam tataran pembentukan perundang-
undangan ataupun wewenang dan kewajiban
memberikan fasilitas bagi warganya menuju
rumah tangga yang sehat
B. SARAN
1. Bagi penulis
Diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, wawasan, pengetahuan
dalam memberikan asuhan kebidanan pranikah dan konsepsi. serta
meningkatkan kemampuan dalam menganalisa kesesuaian antara teori
dengan praktik yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pranikah dan
konsepsi.
2. Bagi Institusi STIKes Estu Utomo Boyolali
Diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan, wawasan
dan pemahaman mahasiswi dalam memberikan asuhan kebidanan
pranikah dan konsepsi. serta kemamampuan mahasiswa dalam
menganalisa kesesuaian antara teori dengan praktik yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan pranikah dan konsepsi.
3. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan dapat dijadikan bahan tambahan informasi serta pengetahuan
apabila ada pembaruan dalam memberikan asuhan kebidanan pranikah dan
konsepsi
DAFTAR PUSTAKA