Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK PROFESI BIDAN PERIODE 1

TARGET LAPORAN PANJANG

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN TERHADAP NY.S USIA 34


TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 40+6 MINGGU
DI PUSKESMAS CEPOGO

DISUSUN OLEH
MIFTAHUL JANNAH
62022137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO
BOYOLALI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kasus asuhan kebidanan pada pasien ini telah dikonsultasikan


pada pembimbing akademik dan disetujui pada:
Tanggal :
Waktu :

Selanjutnya, setelah laporan ini direvisi direvisi sessuai hasil masukan,


saran dan pembimbing dari Pembimbing Lahan dan Pembimbing Akademik serta
disahkan pada:
Tanggal :
Waktu :

Demikian laporan ini disusun.

Mengetahui, Boyolali, 2022

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN/CI

Sri Handayani SSiT., M.Kes Riyanti AMd., Keb.


NIP.197405062005012.001 NIP.196601111989032.007
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Masa Esa. Karena berkat
dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
Berkesinambungan dalam rangka memenuhi salah satu syarat mengikuti praktik
klinik Stase 1 Praktik Kebidanan Fisiologis Holistik pada Program Studi
Kebidanan STIKes Estu Utomo. Laporan ini terwujud karena bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Sarwoko, S.Ag., S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai Ketua STIKes Estu
Utomo
2. Ibu Ardiani, SST.,M.Kes Sebagai Ka. Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan STIKes Estu Utomo
3. Ibu Raudhatul Munawarah, SST., M.Keb Sebagai Penanggung jawab
praktik Stase 1 Fisiologi Holistik Program Pendidikan Profesi Bidan
STIKes Estu Utomo
4. Ibu Sri Hanadayani SSit.M.Kes selaku pembimbing akademik
5. Drg. Heri sebagai Kepala Puskesmas Cepogo
6. Ibu Riyanti, A.Md.Keb sebagai bidan Koordinator KIA di Puskesmas
Cepogo dan seluru bidan di puskesmas Cepogo
6. Orang tua serta teman-teman yang memberikan dukungan baik berupa
material dan moril kepada penulis
7. Ny. D selaku responden yang telah bersedia menjadi responden penulis
dalam penyusunan Asuhan Kebidanan
Dalam penyusunan Kasus Asuhan kebidanan ini penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun. Semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Boyolali, Januari 2022


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................
.................................................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Persalinan................................................................................... 4
B. Persalinan Berdasarkan Cara Lahir.............................................................. 4
C. Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan................................................... 5
D. Tanda dan Gejala Persalinan........................................................................ 6
E. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan....................................................... 8
F. Kala Dalam Persalinan.................................................................................
......................................................................................................................
11
G. Asuhan Persalinan Normal...........................................................................
......................................................................................................................
13

BAB III TINJAUAN KASUS


A. DATA SUBJEKTIF.....................................................................................
.....................................................................................................................
14
B. DATA OBJEKTIF.......................................................................................
.....................................................................................................................
16
C. ANALISA....................................................................................................
.....................................................................................................................
17
D. PENATALAKSANAAN.............................................................................
.....................................................................................................................
17

BAB IV ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Analisa Kasus...............................................................................................
......................................................................................................................
23
B. Pembahasan..................................................................................................
......................................................................................................................
34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan..................................................................................................
......................................................................................................................
27
B. Saran............................................................................................................
.....................................................................................................................
27

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri.
Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan , yang ditandai dengan
perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Mendekati proses persalinan berbagai perasaan akan dirasakan para ibu hamil,
selain rasa bahagia adapula rasa menakutkan ketika ibu membayangkan betapa
hebat rasa sakit dan nyeri saat melahirkan. Salah satu hal yang ditakuti para ibu
hamil saat proses persalinan adalah lilitan tali pusat pada bayi. Karena menurut
para ibu hamil selain menjadi penghambat proses persalinan, lilitan tali pusat
juga akan berdampak pada bayi yang menyebabkan bayi meninggal dunia.
(Fadilah,2019)
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Angka Kematian Ibu (AKI) akibat persalinan di Indonesia masih tinggi yaitu
208/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34/1.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013). Angka Kematian Ibu untuk Provinsi
Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
Angka Kematian Bayi sebesar 12/1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu
merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesejahteraan perempuan
dan target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millennium
Development Goals (MDGs) tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai
¾ resiko jumlah kematian ibu atau 102/100.000 kelahiran hidup, maka dari itu
upaya untuk mewujudkan target tersebut masih membutuhkan komitmen dan
usaha keras yang terus menerus (Kemenkes RI, 2013).
Faktor yang berperan penting untuk mengurangi angka kematian
maternal antara lain, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan
pelayanan yang baik ketika persalinan (Reeves, 2010). Faktor lain yang dapat
mengurangi angka kematian maternal yaitu akses ke tempat pelayanan
kesehatan terjangkau dan fasilitas kesehatan yang memadai (Aboagye, 2013).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menyusun
Laporan Kasus dengan Judul Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Terhadap Ny.S
Usia 34 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 40+6 Minggu Di Puskesmas Cepogo,
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.S Usia 34 Tahun
di Puskesmas Cepogo?
2. Apakah antara praktek dan teori tentang asuhan persalinan sudah sesuai?

C. Tujuan Laporan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin
b. Melakukan analisa pada ibu bersalin
c. Melakukan penatalaksanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
d. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu bersalin
e. Melakukan analisis asuhaan kebidanan pada ibu bersalin
f. Melakukan analisis jurnal asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan
memberikan penatalaksanaan kasus sesuai dengan Eviden based
kebidanan

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Hasil laporan ini bisa menjadi bahan masukan tentang asuhan kebidanan
pada ibu bersalin
2. Bagi Institusi STIKes Estu Utomo
Laporan ini dapat dijadikan bahan evaluasi tingkat kemampuan serta
pengetahuan mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin
3. Bagi Lahan Praktik
Hasil laporan dapat di jadikan bahan tambahan pengetahuan petugas
kesehatan di lapangan apabila ada pembaruan terkait asuhan kebidanan
pada ibu bersalin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses yang alamiah yang akan berlangsung
dengan sendirinya, tetapi persalian pada manusia setiap saat terancam
penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan
pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai
(Manuaba.2009).
Persalinan adala proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalian dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit
(JNPK-KR.2008).
  Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun janin (Sarwono.2006).
Persalinan adalah rangakaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini mulai dengan kontrasi
persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progesif pada serviks dan
diakhiri dengan pelahiran plasenta (Varney.2007)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Harianto.2010).
2. Persalinan Berdasarkan Cara Lahir (Bentuk Persalinan)
a. Persalinan Normal
Proses pengeularan janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37 – 42 minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 – 24 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun bayi.

b. Persalinan Spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir.
c. Persalinan Buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstrasi
dengan forceps atau dilakukansection caesaria.
d. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi bari
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin (Harianto.2010).

3. Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan


a) Abortus (Keguguran)
Abortus (Keguguran) adalah terhentinya kehamilan, sebelum janin
dapat hidup. Berat janin kurang dari 1000 gram dan tua kehamilan
kurang / di bawah 28 minggu.
b) Partus Prematorus
Persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 – 36 minggu berat
janin diantara 1000 – 2500 gram, janin dapat hidup tetapi prematur.
c) Partus Maturus atau Aterm (Cukup Bulan)
Persalinan pada usia kehamilan 37 – 40 minggu janin matur berat
janin diatas 2500 gram.
d) Partus Postmaturus
Persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu yang
ditafsirkan disebut postmatur.
e) Partus Presipitatus
Persalinan yang berlangsug cepa
f)  Parus Percobaan
Suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang
ada tidaknya disproporsi sefalo pelvik (Harianto, 2010).

4. Tanda dan Gejala Menjelang Persalinan


a. Lightening
Lightening yang dimulai dirasa kira-kira dua minggu sebelum
persalinan adalah penurunan bagian presentasi bayi ke dalam pelvis
minor. Pada presentasi sefalik, kepala bayi biasanya menancap setelah
lightening. Wanita sering menyabut lightening sebagai “ kepala bayi
sudah turun”. Hal-hal spesifik berikut akan dialami ibu:
1) Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemih ditekan sehingga
ruang yang tersisa untuk ekspansi berkurang.
2) Persaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang menyeluruh,
yang membuat ibu merasa tidak enak dan timbul sensasi terus-
menerus bahwa sesuatu perlu dikeluarkan atau ia perlu defekasi.
3) Kram pada tungkai, yang disebabkan oleh tekanan foramen
iskiadikum mayor dan menuju ke tungkai.
4) Peningkatan statis vena yang menghasilkan edema dependen
akibat tekanan bagian presentasi pada pelvis minor menghambat
aliran balik darah dari ekstermitas bawah.
b. Perubahan Serviks
Mendekati persalinan, serviks semakin “matang”. Kalau tadinya
selama masa hamil, serviks dalam keadaan menutup, panjang dan
lunka, sekarang serviks masih lunak dengan konsistensi seperti
pudding, dan mengalami sedikit penipisan (effacement) dan
kemungkinan sediki dilatasi. Evaluasi kematangan serviks akan
terganung pada individu wanita dan paritasnya – sebagai contoh, pada
masa hamil. Serviks ibu multipara secara normal mengalami
pembukaan 2 cm, sedangkan pada primigravida dalam kondisi normal
serviks menutup. Perubahan serviks diduga terjadi akibat peningkatan
instansi kontrkasi Braxton Hicks. Serviks menjadi maang selama
periode yang berberda-beda sebelum persalinan. Kematangan serviks
mengindikasikan kesiapannya untuk persalinan.
c.  Persalinan Palsu
Persalinan palsu terdiri dari kontrkasi uterus yang sangat nyeri, yang
member pengaruh signifikan terhadap serviks. Kontrkasi pada
persalinan palsu sebearnya timnul akibat kontrkasiBraxton Hicks yang
tidak nyeri, yang telah terjadi sejak siktar enam minggu kehamilan.
Bagaimanapun, persalinan palsu juga mengindikasikan bahwa
persalinan sudah dekat.
d.   Ketuban Pecah Dini
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala I persalinan.
Apabila terjadi sebelum awitan persalinan, kondisi terjadi disebut
Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini dialami ileh sekitar 12 % wanita
halim. Kurang lebih 80 % wanita yang mendekati usia kehamilan
cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami persalinan
spontan mereka pada waktu 24 jam.
e.   Bloody Show
Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya
dalam 24 hingga 48 jam. Akan tetapi bloody show bukan merupakan
tanda persalinan yang bermakna jika pemeriksaan vagina sudah
dilakukan 48 jam sebelumnya karena rabas lendir yang bercampur
darah selama waktu tersebut mungkin akibat trauma kecil terhadap,
atau perusakan plak lendir saat pemeriksaan tersebut dilakukan.
f.    Lonjakan energi
Terjadinya lonjakan energi ini belum dapat dijelaksan selain bahwa
hal tersebut terjadi alamiah, yamg memungkinkan wanita memperoleh
energi yang diperlukan untuk menjali persalian. Wanita harus
diinformaasikan tentang kemungkinan lonjakan energy ini diarahkan
untuk menahan diri menggunakannya dan justru menghemat untuk
persalinan.
g.   Gangguan Saluran Cerna
Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan
mencerna, mual, dan muntah, diduga hal-hal tersebut gejala menjelang
persalian walaupun belum ada penjelasan untuk kali ini. Beberapa
wanita mengalami satu atau beberapa gejala tersebut (Varney, 2007)

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalian


a) Power (His dan tenaga lain dalam persalinan / kekuatan )
Setiap his dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana
tuba masuk ke dalam dinding uterus. Ditempat tersebut ada suatu pace
maker darimana gelombang his berasal. Gelombang bergerak ke
dalam dan ke bawah dengan kecepatan 2 cm tiap detik untuk
mengikut sertakan seluruh uterus. His yang sempurna dan efektif
adalah bila ada koordinasi dari gelombang kontraksi, sehingga
kontraksi simetris dengan dominasi di fundus uteri, dan mempunyai
amplitudo 40-60 mmHg, yang berlangsung 60-90 detik dengan jangka
waktu antara 2-4  menit, dan pada relaksasi tonus uterus kurang dari
12 mmHg. Jika frekuensi dan amplitudo his lebih tinggi, maka hal ini
dapat mengurangi pertukaran 02. Terjadilah hipoksia janin dan timbul
gawat janin yang secara klinik dapat ditentukan dengan antara lain
menghitung detik jantung janin. Frekuensi detak jantung janin
meningkat lebih dari 160 per menit dan tidak teratur. Agar peredaran
darah ke uterus menjadi lebih baik, ibu disuruh berbaring ke sisi,
sehingga uterus dengan isinya tidak dengan keseluruhan menekan
pembuluh-pembuluh darah di panggul (Wiknjosatro, 2007).
Kontraksi uterus bersifat intermiten sehingga ada periode relaksasi
uterus diantara ontraksi, yang memiliki fungsi penting berikut :
1. Mengistirahatkan otot uterus
2. Memberi kesempatan istirahat bagi wanita
3. Mempertahankan kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus
menyebabkan kontriksi pembuluh darah plasenta (Varney,
2007).
Pada waktu umur kehamilan 28 minggu dapat diraba adanya
kontraksi uterus (tanda Braxton-Hicks). Pada seluruh kehamilan dapat
dicatat adanya kontraksi ringan dengan amplitude 5 mmHg tiap menit
yang tidak teratur. His sesudah kehamilan 30 minggu makin terasa
lebih kuat dan lebih sering. His dalam persalinan kala I, sesudah tiap
his, otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek dari sebelumnya.
Secra fisiologik otot-otot tersebut mengalami brakhistasis  atau yang
disebut otot-otot uterus mengalami retraksi. Serviks yang kurang
mengandung otot, tertarik dan dibuka, lebih-lebih jika ada tekanan
bagian bawah yang merangsang pleksus syaraf setempat. Otot sirkuler
yanga da diserviks fisiolgis mengalami mesystatis (Wiknjosatro,
2007).
His pada kala II, ibu mulai mengedan/meneran, kekuatan uterus
optimal karena adanya kontraksi diafragma dan otot-otot dinding
abdomen. His pada kala II masih ada berlangsung 2-6 menit setelah
plasenta lahir menyebabkan amplitude his masih tinggi tapi frekuensi
berkurang. His pada kala IV, oksitosin membuat uterus berkontraksi
dan membuat otot polos disekitar alveola mammae berkontraksi pula,
sehingga ASI keluar disebut Reflek Oksitosin (Manuaba, 2009).
b) Passanger (Janin)
Janin dapat mempengaruhi jalannya persalinan oleh karena
besar dan posisinya. Dari seluruh bagian badan janin, kepala
merupakan bagian terpenting dalam proses persalinan. Kepala janin
terdiri atas tulang – tulang tengkorak (kranium) dan tulang – tulang
dasar tengkorak (basis kranii) serta muka. Cranium terdiri atas 2 os.
parentalis, 2 os. frontalis, dan 1 os. oksipitalis. Tulang – tulang ini
berhubungan satu dengan lain dengan mebran yang meberii
kemungkinan gerak bagi tulang – tulang tengkorak selama persalinan
dan awal masa kanak – kanak. Batas antara tulang – tulang tersebut
disebut sutura, sedang antara sudut – sudut tulang disebut fontanella
(ubun – ubun).
C.  Passage (Jalan Lahir )
Jalan lahir terdiri atas jalan - lahir bagian tulang dan jalan – lahir
bagian lunak. Jalan – lahir bagian tulang terdiri atas tulang-tulang
panggul dan sendi – sendinya, sedang bagian lunak terdiri atas otot –
otot, jaringan, dan ligamen – ligamen. Dalam proses persalinan per
vaginam janin harus melewati jalan – lahir ini. Jika jalan - lahir –
khususnya bagian tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata – rata
normal serta ukuran janinnya pun rata – rata normal, maka dengan
kekuatan normal pula persalianan per vaginam akan berlangsung
tanpa kesulitan.

D.   Psikis
Setelah kontraksi disertai nyeri hebat yang dialami selama tahap
transisi wanita bisanya merasa lega. Dipihak lain, wanita merasakan
nyeri akut setiap kali mendoro dan melawan kontraksi dan setiap
usaha untuk mendorong. Biasanya prang seperti ini mersa cukup takut
sering kali perlawanannya berkurang pada saat ia diterangkan dan
dibantu mendorong secara efektif dan sejumlah anastesi alamiah
dihasilkan karena tekanan kepala bayi pada otot pelvis dan jaringan
lain (Varney, 2007).

E.   Penolong
Penolong persalinan harus dapat menciptakan hubungan saling
mengenal sehingga mencerminkan adanyainform concent. Dalam hal
ini penolong diharapkan mampu membantu ibu dalampersalinan dan
kelahiran bayinya dengan metode yang telah ditetapkan sehingga ibu
mendapatkan asuhan sayang ibu.
6. Kala Dalam Persalinan

a. Kala I
Kala I persalinan didefinisikan sebgai permulaan kontkasi sejati, yang
ditandai oleh perubahan serviks yang progesif dan diakhiri dengan
pembukaan lengkap (10 cm ). Hal ini dekenal sebgai tahap
pembukaan serviks (Varney.2007).
Fase – fase dalam Kala I persalinan:
A. Fase Laten
1) Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
1) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
2) Pada umunya fase laten berlangsung hampir / hingga 8 jam
3) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantar 20 – 30
detik.
B.   Fase Aktif
1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontaksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi
tiga kali atau lebih dalam aktu 10 menit, dan berlangsung
selama 40 detik atau lebih)
2) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap
10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata – rata 1 cm / jam
(nulipara/primigravda) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(multipara)
3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin (JNPK – KR,
2008).
b. Kala II
Kala II persalinan dimuali ketika pembukaan serviks sudah lengkap
(10 cm dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala II disebut sebagaa
kala pengeluaran bayi.
2.   Tanda dan gejala kala II persalinan :
a. Ibu mersakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi
b. Ibu mersakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan /
atau vaginanya
c. Perineum menonjol
d. Vulva vagina dan sfingter ani membuka
e. Meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah.
f. Tanda pasti kala II ditentuka melalui periksa dalam
(informasi obyektif) yang hasilnya adalah : pembukaan
serviks telah lengkap, terlihatnya bagaian bawah kepala bayi
melalui introitus vagina.
c. Kala III
Kala III persalinan dimulai saat proses pelahiran bayi selesai dan
berakhir dengan lahirnya plasenta. Proses ini dikenal sebagai kala
persalinan plasenta. Kala III persalinan berlangsung antara rata – rata
5 dan 10 menit. Akan tetapi, kisaran normal kala III sampai 30 menit.
Risisko perdarahan meningkat apabila kala III lebih lama dari 30
menit, terutama 30 – 40 menit.
d. Kala IV
Segara setelah kelahiran plasenta, sejumlah perubahan maternal terjadi
saat strees fisik dan emosional akibat ersalinan dan kelahiran mereda
dan ibu memasuki penyembuhan pescaparum dan bonding (ikatan).
Pada saat yang sama, bidan memiliki serangkaian evaluasi dan tugas
untuk diselesaikan terkain periode intrapartum. Meskipun intrapartum
sudah selesai, istilah kala empat persalinan mengidentifiksai jam
pertama pascapartum ini perlu diamati dan dikaji dengan ketat.
7. Asuhan Persalinan Normal (APN)
a. Pengertian
Asuhan persalinan normal merupakan asuhan yang bersih dan
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
komplikasi, terutama perdarahan pascapartum persalinan, hipotermia
dan asfiksia bayi baru lahir. Dengan adanya program ini, diharapkan
tenaga kesehatan dapat lebih meningkatkan keterampilannya sehingga
dapat meningkatkan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi.
Asuhan Persalinan Normal (APN) ini adalah asuhan yang bersih
dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan pascapersalinan dan hipotermia serta
asfiksia bayi baru lahir
b. Tujuan
Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan
hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta  intervensi
minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat yang optimal (Sarwono,2009).
Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan
normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang
manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses
persalinan.
c. Asuhan yang Diberikan pada Masa Persalinan
1) Secara konsisten dan sistemik menggunakan praktik pencegahan
infeksi, misalnya mencuci tangan secara rutin, menggunakan
sarung tangan sesuai dengan yang diharapkan, menjaga
lingkungan yang bersih bagi proses persalinan dan kelahiran bayi,
serta menerapkan standar proses peralatan.
2) Memberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinan dan
setelah bayi lahir, termasuk penggunaan patograf. Patograf
digunakan sebagai alat bantu untuk membuat suatu keputusan
klinik, berkaitan dengan pengenalan dini komplikasi yang
mungkin terjadi dan memilih tindakan yang paling sesuai.
3) Memberikan asuhan sayang ibu secara rutin selama persalinan,
pascapersalinan, dan nifas, termasuk menjelaskan kepada ibu dan
keluarganya  mengenai proses kelahiran bayi dan meminta para
suami dan kerabat untuk turut berpatisipasi dalam proses
persalinan dan kelahiran bayi.
4) Menyiapkan rujukan bagi setiap ibu bersalin atau melahirkan bayi.
5) Menghindari tindakan-tindakan berlebihan atau berbahaya, seperti
episiotomi rutin, amniotomi, kateterisasi, dan penghisapan lendir
secara rutin sebagai upaya untuk mencegah perdarahan
pascapersalinan.
6) Memberikan asuhan bayi baru lahir, termasuk mengeringkan dang
menghangatkan tubuh bayi, memberi ASI secara dini, mengenal
sejak dini komplikasi dan melakukan tindakan yang bermanfaat
secara rutin.
7) Memberikan asuhan dan pemantauan ibu dan bayi baru lahir,
termasuk dalam masa nifas dini secara rutin. Asuhan ini akan
memastikan ibu dan bayinya berada dalam kondisi aman dan
nyaman, mengenal sejak dini komplikasi pascapersalinan dan
mengambil tindakan yang sesuai dengan kebutuhan.
8) Mengajarkan kepada ibu dan keluarganya untuk mengenali secara
dini bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas dan pada
bayi baru lahir.
9) Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan
(Sarwono,2009)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN TERHADAP NY.S USIA 34
TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 40+6 MINGGU
DI PUSKESMAS CEPOGO

Tanggal Pengkajian : 26 Juli 2022


Jam Pengkajian : 05.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Bersalin (VK)

1. KALA 1 PERSALINAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny.S Nama Suami : Tn. M
Umur : 34 Tahun Umur : 38
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Muslim Agama : Muslim
Alamat : Cabean 10/02 Cabean Kunti

2. Anamnesis : ibu mengatakan mules,keluar lender darah dari jalan lahir,


dan merasa kenceng-kenceng sejak jam 02.00 WIB

a. Riwayat menstruasi :

HPHT : 13 – 10 – 20221

Taksiran Persalinan : 20 – 07 – 2022


Tanggal haid sebelumnya : 10 - 02 – 2022
Lamanya haid terakhir : 7 hari
Jumlah darah yg keluar : 30 cc
Warna darah : merah
Masalah haid : tidak ada

b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, bayi yang lalu


Tahu Usia Jenis Komplikas
Hami Penolon J
n Kehamila Persalina BB PB i
l Ke g K
Lahir n n Ibu Bayi
300 480
1 2014 Aterm Spontan Bidan L - -
0 0
320 480
2 2020 Aterm Spontan Bidan P - -
0 0

c. Riwayat kehamilan saat ini :


Usia Kehamilan : 40+6 Minggu
ANC di : dokter/bidan/mu
Frekuensi : 8 kali
Masalah yang dialami : tidak ada
Muntah Tidak/Ya
Demam Tidak/Ya
bengkak kaki/tangan/wajah Tidak/Ya
keluar darah per vaginam Tidak/Ya
keluar cairan ketuban Tidak/Ya
janin tidak bergerak Tidak/Ya
nyeri perut Tidak/Ya
lainnya Tidak/Ya

d. Riwayat kesehatan: penyakit sistemik, pernah dirawat di RS,


pengobatan yang pernah dan sedang dikonsumsi
Masalah yang pernah, sedang dialami, sejak : Tidak Ada
kapan
Upaya mengatasi : Tidak Ada
Pengobatan & Perawatan yang pernah dan : Tidak Ada
sedang dialami, sejak kapan
Kebiasaan lain : minum jamu, merokok, : Tidak Ada
ketergantungan, dll
Riwayat Alergi : Tidak Ada
e. Riwayat Sosial : status perkawinan, hubungan perkawinan,
dukungan keluarga/masyarakat
Status/hubungan perkawinan : Menikah
Lama perkawinan : 7 tahun
Perencanaan kehamilan ini : Direncanakan
Kesiapan menerima kelahiran anak : Semua siap
(Ibu, ayah, kakak atau keluarga yang lain)

B. DATA OBJEKTIF
1. Tanda- Tanda Vital

Keadaan umum : Baik,Composmentis


TD : 106/76 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36 C
Respirasi : 21 x/ menit
TB : 156 cm
BB : 66 Kg
2. Pemeriksaan Kehamilan

Tinggi fundus uteri : 33 cm


Leopold 1 : teraba bulat lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold 2 : teraba keras, panjang, memapan, bagian
kiri perut ibu (punggung)
Leopold 3 : teraba keras, melenting, bulat(kepala)
Leopold 4 : divergen
Jumlah janin : 1(tunggal)
Penurunan bagian terendah : kepala

Detak jantung janin : 142 x/ menit


Gerak janin : aktif

3. Genetalia
1) Inspeksi : tidak ada odema
2) Periksa dalam (Pukul 05.00 WIB)
a) Vulva/vagina : tidak ada kelainan
b) Portio : lunak tebal
c) Pembukaan : 5 cm
d) Ketuban : utuh
e) Presentasi : Kepala
f) Penurunan : hodge III
g) Molase :O
4. Anus : belum terlihat adanya tekanan pada anus
5. Ekstermitas : simetris kanan – kiri tidak odema

C. DATA ANALISA
Ny. S usia 34 tahun G3P2A0 hamil 40+6 minggu janin tunggal hidup
intrauterine preskep dengan inpartu kala 1 Fase aktif
 Masalah : Tidak ada
 Diagnosa potensial : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu bahwa sudah pembukaan 5 cm
Evaluasi : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu makan dan minum dapat menambah tenaga untuk
melahirkan
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia untuk makan dan minum
3. Memberitahu ibu bahwa miring kiri dapat mempercepat penurunan kepala
Evaluasi : Ibu bersedia untuk miring kiri
4. Menjelaskan cara meneran efektif pada saat persalinan yaitu apabila ibu
sudah ada dorongan ingin meneran serta his, ibu langsung melengkungkan
badan, dagu di dada, kaki ditarik ke arah badan yang bertujuan untuk
mempercepat penurunan kepala, dan mendorong bayi keluar
Evaluasi : Ibu Mengerti
5. Melakukan pemantauan dan observasi kemajuan persalinan 4 jam lagi
jam 09.00
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia

2. KALA II PERSALINAN
Jam pengkajian : 07.00 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Keluhan : ibu mengatakan merasa mulas seperti ingin BAB

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36.5ºC
2. Pemeriksaan Abdomen
a. HIS : 5x/10menit lama 45 detik
b. DJJ : 140 x/menit
3. Genitalia
a. Pemeriksaan Dalam (Pukul 20.20 WIB)
1) Portio : tidak teraba
2) Pembukaan : lengkap
3) Ketuban : Pecah (Jernih)
4) Presentasi : kepala
5) Penurunan : 0/5
6) Molase :O

C. DATA ANALISA
Ny. S usia 34 tahun G3P2A0 janin tunggal, hidup, intrauterine dengan
inpartu Kala II
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu bahwa pembukaan sudah lengkap
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
2. Memberitahu ibu gigi bertemu gigi, tangan menarik kaki ke arah dada,
mata melihat perut
Evaluasi : Ibu melakukan penjelasan yang disampaikan
3. Memberitahu ibu mengejan sekuat tenaga, meregangkan tali pusat lalu
sanggah susur
Evaluasi : Ibu melakukan penjelasan yang disampaikan
4. Bayi lahir pukul 08.30 WIB spontan, BB: 3600 gr PB: 48 cm JK:
Perempuan kulit kemerahan dan menangis kuat.
5. Dilakukan IMD
Evaluasi : IMD telah dilakukan
3. KALA III PERSALINAN
A. DATA SUBJEKTIF
Keluhan : ibu mengatakan perut nya masih terasa mulas
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Abdomen
a. TFU : sepusat, globuler
b. Kontraksi uterus : keras
c. Kandung kemih : kosong
3. Genitalia
Perdarahan : 100 ± cc

C. DATA ANALISA
Ny.S usia 34 tahun P3A0 dengan inpartu kala III

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu tindakan selanjutnya yaitu pengeluaran placenta
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
2. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikkan oxytosin untuk
merangsang kontraksi
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia di suntik oxytosin pada pukul
07.31
3. memberitahu ibu bahwa placenta sudah lahir lengkap pukul 07.35
WIB
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
4. Memberitau ibu adanya robekan pada jalan lahir sehingga perlu
dilakukan penjahitan untuk memperbaiki jalan lahir
Evaluasi : Ibu bersedia dan telah dilakukan penjahitan dengan Teknik
jelujur

5. KALA IV PERSALINAN
Jam pengkajian : 07.40 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Keluhan : ibu mengatakan perut masih terasa mulas dan senang

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : baik
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 25 x/menit
Suhu : 36ºC
2. Abdomen
a. TFU : 3 jari dibawah pusat
b. Kontraksi uterus : keras
c. Kandung kemih : kosong
3. Genitalia : terdapat laserasi derajat II
C. DATA ANALISA
Ny.S usia 34 tahun P3A0 dengan kala IV
 Masalah : Tidak ada
 Diagnosa potensial : Tidak ada
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu keadaan ibu dan bayi sehat dan tindakan sudah selesai
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
2. Memberitahu ibu sudah bisa istirahat
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
3. Memberitahu ibu untuk menyusui bayi setiap 2 jam sekali
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia menyusui bayinya setiap 2 jam
4. Memberitahu bahwa harus selalu memantau kontraksi dan menjaga bayi
agar tetap hangat
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
5. Mengajarkan suami dan Ny.S untuk memasase uterus, apabila perut ibu
terasa keras menandakan kontraksinya bagus
Evaluasi : Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6. Melakukan pemantauan 2 jam seperti tanda-tanda vital, pengeluaran darah,
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, (pada satujam pertama selama 15
menit dan 30 menit pada 1 jam berikutnya)
Evaluasi : Sudah dilakukan dan terlampir
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar nutrisinya tercukupi
Evaluasi : ibu bersedia ,minum teh 1 gelas dan 1 bungkus nasi ayam
8. Memberikan terapi amoxicilin 500 mg 3x1, Asmef 500 mg 3x1, Vit A
1x1
Evaluasi : Sudah di berikan

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisis Jurnal
Judul Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal Di Ruang
Kebidanan RSUD Teungku Chik Di Tiro
Nama Jurnal Jurnal Serambi Akademica
Volume & Halaman VOLUME 7 No.3
Tahun 2019
Penulis Idawati
Reviewer Miftahul Jannah
Tanggal 28 Agustus 2022
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi tentang
menganalisis faktor yang berhubungan dengan penerapan
APN oleh bidan diruang Kebidanan RSUD Tgk. Chik
Kerangka pemikiran:
 Teori yang mendukung  Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan
penelitian bagian dari standar pelayanan atau asuhan kebidanan.
Dalam pelaksanaan standar pelayanan kebidanan bidan
mengacu pada standar praktek kebidanan yang telah
ada dengan menggunakan pendekatan manajeman
kebidanan secara sistematis dalam menerapkan metode
pemecahan masalah mulai dari pengkajian, analisa data,
diagnosa kebidanan, perencanaan dan evaluasi
(BKKBN, 2017).
 Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2017, tercatat sebanyak 96
kasus kematian ibu, dengan rincian sebanyak 4 kasus
 Problem /Populasi (Latar kematian ibu hamil, 90 kasus kematian ibu pada saat
Belakang Masalah) persalinan serta sebanyak 3 kasus kematian ibu nifas.
Sehingga jika dihitung, Angka Kematian Ibu (AKI)
dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 90.117, maka
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Kal- Bar pada
tahun 2017 adalah sebesar 107 per 100.000 kelahiran
hidup
Metode penelitian
 Intervensi  Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey
analitik dan pendekatan cross sectional. Pengumpulan
data dilakukan dengan indept interview dan Focus
Group Discussion (FGD). Informan dalam penelitian
ini berjumlah 38 informan

 Comparison/Perbandingan  Dalam jurnal peneliti sudah menerapkan asuhan


dengan metode standar kebidanan salah satunya yaitu yang berkaitan dengan
Asuhan Persalinan Normal

Outcome :
 Hasil penelitian dan temuan  Suatu penelitian yang dilakukan Idawati (2019)
penelitian didapatkan hasil Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan pengetahuan dengan penerapan standar APN
dengannilai p-value 0.03 < a 0,05, ada hubungan sikap
dengan penerapan standar APN dengan p-value 0,05 < a
0,05, tidak ada hubungan motivasi dengan penerapan
standar APN dengan Nilai p-value 0,00 > a 0,05 dan
terdapat hubungan pelatihan dengan peenerapan standar
APN dengan p-value 0,001 < a 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa adanya hubungan pengetahuan, sikap, pelatihan
dengan penerapan standar APN ole bidan.

 Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa asuhan


kebidanan yang berkaitan dengan pelayanan Asuhan
 Analisis kasus jurnal yang Persalinan Normal (APN) sangatlah penting karena
dipilih merupakan bagian dari standar pelayanan atau asuhan
kebidanan. Di Puskesmas Cepogo sudah cukup bagus
dalam menerapkan APN dengan baik, hal ini terlihat
didalam melakukan pertolongan persalinan dan
observasi yang tertera di partograf. Dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara teori
dan lahan.

B. Pembahasan
Berdasakan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 26 Juli pada Ny.S
usia 34 tahun merasakan mulas-mulas sejak pukul 02.00 WIB dan datang
Puskesmas Cepogo pukul 05.00 WIB dan dilakukan pemeriksaan dalam
didapatkan hasil pembukaan 5 cm di jam 07.00 WIB dilakukan pemeriksaan
dalam kembali didapatkan hasil pembukaan lengkap, kemudian ibu dipimpin
untuk meneran pada saat kontraksi dan pukul 07.30 WIB bayi lahir spontan,
menangis kuat, kulit kemerahan, tonus otot baik dengan BB 3600 gram PB 48 cm,
selanjutnya dilakukan manajemen aktif kala III dengan dilakukan penyuntikan
oxytocin dengan dosis 10 unit secara intramuskuler (IM) pada sepertiga atas paha
bagian luar (Aspektus Lateralis) tepat pukul 07.35 WIB plasenta lahir lengkap,
kemudian dilakukan pemantauan persalinan kala IV.
Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan bagian dari standar
pelayanan atau asuhan kebidanan. Dalam pelaksanaan standar pelayanan
kebidanan bidan mengacu pada standar praktek kebidanan yang telah ada dengan
menggunakan pendekatan manajeman kebidanan secara sistematis dalam
menerapkan metode pemecahan masalah mulai dari pengkajian, analisa data,
diagnosa kebidanan, perencanaan dan evaluasi (BKKBN, 2017).
Asuhan kebidanan yang berkaitan dengan pelayanan Asuhan Persalinan
Normal (APN) sangatlah penting karena merupakan bagian dari standar pelayanan
atau asuhan kebidanan. . Puskesmas Cepogo sudah cukup bagus dalam
menerapkan APN dengan baik, hal ini terlihat didalam melakukan pertolongan
persalinan dan observasi yang tertera di partograf. Dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara teori dan lahan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny.S
didapatkan hasil laporan kasus dengan analisis jurnal tidak ada kesenjangan
yang sangat signifikan antara teori dan dilahan, maka dapat disimpulkan bahwa
Puskesmas Cepogo sudah melakukan Asuhan Persalinan Normal (APN) sesuai
dengan teori dan penelitian.

B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih mempelajari lebih dalam terkait
manajemen asuhan kebidanan pada persalinan, dan terus mengupdate
pembaharuan-pembaharuan yang ada
2. Bagi Institusi STIKes Estu Utomo
Diharapkan mampu meningkatkan kemampuan serta pengetahuan
mahasiswa dalam melakukan asuhan kebidanan pada persalinan
3. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan Puskesmas Cepogo kedepannya lebih berkembang dengan
baik lagi dan dapat mempertahankan kualitas yang sudah baik, serta
tetap melaksanakan SOP yang baik dan tetap meningkatkan mutu
layanan
DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah, Agus Aan dan Susman Sjarif. 2016. Pengaruh Motivasi Terhadap
Kinerja Bidan dalam Pencapaian Cakupan Persalinan di Puskesmas
Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal IKESMA
Vol. 12 No. 2 September 2016

BKKBN. 2017. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:


Kementrian Kesehatan

Wattimena, Maria. 2008. Thesis: Analisis Penerapan Standar Asuhan Persalinan


Normal (APN) oleh Bidan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sorong
Papua Barat Tahun 2008 (Studi Kualitatif). Semarang: Universitas
Diponegoro

Idawatii. 2019. Penerpan Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) diruang


Kebidanan RSUD Teungku Chik Di Tiro.

Anda mungkin juga menyukai