Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MASALAH DALAM MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN YANG


BERFOKUS PADA WOMEN CENTRE CARE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pelayanan
Kebidanan Profesional Berbasis WCC di Program Studi Profesi Bidan

Dosen Pembimbing : Etin Rohmatin, SST, M.Kes

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6

DEWI PITALOKA P20624823010


DEWI SAPUTRI P20624823045
DIAN RADIANTI P20624823046
ELIS RISKAWANDANI P20624823049
FITRI NUR'AISAH P20624823053
HILDA LU'LU'UL AMANAH P20624823015
MEYDA ANANDA APANDI P20624823019
RISNI SRI WAHYUNI P20624823029
UNING WIJAYANTI P20624823079

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN TASIKMALAYA
2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam. Limpahan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya yang berlimpah dan tiada akan pernah habis terhitung. Sungguh,
maha besar Allah karena telah meridhai sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan masalah dalam manajemen pelayanan kebidanan yang berfokus pada
women centre care. Laporan ini dipergunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pelayanan Kebidanan Profesional Berbasis WCC dalam kegiatan
praktik belajar mengajar Program Studi Profesi Jurusan Kebidanan Politeknik
Kementerian Kesehatan Tasikmalaya.
Laporan pendahuluan ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Nunung Mulyani, APP., M.Kes selaku ketua jurusan kebidanan
2. Dr. Meti Widiya Lestari, SST., M.Keb selaku ketua prodi sarjana terapan
3. Etin Rohmatin, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, kami
barharap semoga laporan ini bemanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
seluruh mahasiswa dan pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Tasikmalaya, Juli 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................4
A. Pengertian Manajemen Pelayanan Kebidanan......................................13
B. Konsep Masalah....................................................................................16
C. Masalah Dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan Yang Berfokus
Pada Women Centre Care......................................................................17
BAB III PENUTUP..............................................................................................20
A. Simpulan.....................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi

tanggungjawab praktek profesi bidan dalam sistimpelayanan kesehatan yang

bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan

kesehatan masyarakat dan keluarga. Pelayanan kebidanan merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan

kesehatan keluarga dalam rangka terwujudnya kelurga kecil bahagaia dan

sejahtera. (Wiknjosastro, 2013).

Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat

melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melakukan manajemen yang

baik. Dalam hal ini bidan berperan sebangai seorang manajer yaitu mengelola

segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

Cara manajer mempengaruhi para bawahan lebih berdasarkan tukar

pikiran dan kerja sama daripada berdasarkan otoritas. Selain menyebabkan

kepuasan yang lebih besar dari bawahan dan sebagai dampaknya adalah

usaha yang lebih besar, produktivitas kerja, serta efektivitas yang lebih

tinggi. Para pendukung pandangan tersebut memiliki alasan tambahan atas

keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan.

Ditunjukkan bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh

organisasi makin bertambah kompleks, memerlukan pengetahuan dalam

bidang yang canggih dan merupakan bentuk permasalahan yang tidak

pernah dihadapi organisasi sebelumhya, baik teknologi, sosial maupun


manusiawi. Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang

sistematis terhadap permasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut

menyangkut pengetahuan mengenai esensi atas permasalahan yang

dihadapi, analisis permasalahan dengan menggunakan fakta dan data,

mencari alternatif pemecahan, menganalisis setiap alternatif sehingga

ditemukan alternatif yang paling rasional dan penilaian atas keluaran yang

dicapai.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa saja masalah dalam manajemen pelayanan kebidanan yang berfokus

pada women center care ?

C. TUJUAN

Mengetahui masalah dalam manajemen pelayanan kebidanan yang

berfokus pada Women Center Care

D. MANFAAT

Laporan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi yang

berhubungan dengan masalah dalam manajemen pelayanan kebidanan

yang berfokus pada women center care.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Kebidanan

1. Pengertian manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis


sistematis dalam member asuhan kebidanan, agar menguntungkan
kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu,
manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalam
memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi
tanggung jawabnya. Manajemen kebidanan merupakan proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan yang berfokus pada
klien.

Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang


dikeluarkan oleh ACNM (1999) terdiri atas:

a. Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan


secara sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap
kesehatan setiap klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan
melakukan pemeriksaan fisik.

b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar


interpretasi data dasar.

c. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam


menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan
bersamaklien.

d. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu


membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.

e. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien

f. Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana


individual.
g. Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen
dengan berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan
selanjutnya.

h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi


darurat jika terdapat penyimpangan dari keadaan normal.

i. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan


kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

2. Sasaran manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan


kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam
pelaksanaan pelayaanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga
dan masyarakat. Manajemen kebidanan mendorong para bidan
menggunakan cara yang teratur dan rasional sehingga mempermudah
pelaksanaan yang tepat dalam mencagahkan masalah klien dan
kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu dan anak yang
sehat dapat tercapai. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa
permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan
mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen kebidanan.
Sesuai dengan lingkup dan tanggungjawab bidang maka sasaran
manajemen kebidanan ditunjukan kepada baik individu ibu dan anak,
keluarga maupun kelompok masyarakat. Individu sebagai sasaran
didalam asuhan kebidanan disebut klien.yang dimaksud klien di sini
ialah setiap individu yang dilayani oleh bidan baik itu sehat maupun
sakit. Klien yang sakit disebut pasien upaya menyehatkan dan
meningkatkan status kesehatan keluarga akan lebih efektip bila
dlakukan melalui ibu baik didalam keluarga maupun didalam
kelompok masyarakat.

Didalam pelaksanaan manajemen kebidanan, bidan memandang


keluarga dan kelompok masyarakat sebagai kumpulan individu-
individu yang berada di dalam suatu ikatan sosial dimana ibu
memegang peran sentral. Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh
bidan di dalam setiap melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan
kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggungjawab.

3. Langkah-langkah manajemen kebidanan

Ada 7 langkah menurut varney sebagai berikut :

a. Langkah I: Pengumpulan Data Dasar Pada langkah ini kita harus


mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, untuk
memperoleh data dapat dilakukan dengan cara:

1) Anamnesa

2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan


tanda- tanda vital

3) Pemeriksaan khusus

4) Pemeriksaan penunjang Bila klien mengalami komplikasi yang


perlu dikonsultasikan kepada dokter

Dalam penatalaksanaan maka kita perlu melakukan konsultasi


atau kolaborasi dengan dokter. Tahap ini merupakan langkah awal
yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan
data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses
interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya,
sehingga kita harus melakukan pendekatan yang komprehensif
meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga
dapat menggambarkan kondisi / masukan klien yang sebenarnya
dan valid. Setelah itu, kita perlu melakukan pengkajian ulang data
yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat
ataukah belum.

b. Langkah II: Interpretasi Data Dasar Pada langkah ini kita akan
melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interpretasi yang akurat atas data-data yang telah
dikumpulkan pada pengumpulan data dasar. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan
masalah keduanya digunakan karena masalah yang terjadi pada
klien tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap
membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-
hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan
sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai
diagnosa. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan. Standar nomenklatur diagnosa
kebidanan adalah seperti di bawah ini:

1) Diakui dan telah disahkan oleh profesi

2) Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan

3) Memiliki ciri khas kebidanan

4) Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan

5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

c. Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial


Pada langkah ini kita akan mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dapat dilakukan pencegahan. Pada langkah ketiga
ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial
tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi
juga merumuskan tindakan antisipasi penanganan agar masalah
atau diagnosa potesial tidak terjadi.

d. Langkah IV: Mengidentifikasi Perlunya Tindakan Segera Oleh


Bidan / Dokter Pada langkah ini kita akan mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan, atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini
mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan
kebidanan. Jadi, penatalaksanaan bukan hanya selama asuhan
primer periodik atau kunjungan prenatal saja tetapi juga selama
wanita tersebut bersama bidan terus-menerus. Pada penjelasan di
atas menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus
sesuai dengan prioritas masalah / kebutuhan yang dihadapi
kliennya. Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu
dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa / masalah potensial pada
langkah sebelumnya, bidan juga harus merumuskan tindakan
emergency / segera untuk ditangani baik ibu maupun bayinya.
Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu
dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.

e. Langkah V: Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh yang


Ditentukan Oleh Langkah Sebelumnya Pada langkah ini kita harus
merencanakan asuhan secara menyeluruh yang ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah
teridentifikasi atau diantisipasi pada langkah sebelumnya. Pada
langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari masalah yang
berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan konseling dan apakah
perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan
dengan sosial ekonomi-kultural atau masalah psikologi. Setiap
rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu
oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena
klien juga akan melaksanakan rencana tersebut. Semua keputusan
yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional
dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up
to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan
klien.

f. Langkah VI: Rencana Asuhan Menyeluruh Pada langkah ke enam


ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke lima dilaksanakan secara aman dan efisien.
Perencanaan ini dibuat dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, bidan tetap
bertanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Dalam
kondisi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan
bidan dalam penatalaksanaan asuhan bagi klien adalah tetap
bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama
yang menyeluruh tersebut. Pelaksanaan yang efisien akan
menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan
klien.

g. Langkah VII: Evaluasi Keefektifan Asuhan Pada langkah ini


dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar-benar efektif dalam
pelaksanaannya. Langkah-langkah proses penatalaksanaan
umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses
pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada
proses klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut berlangsung
di dalam situasi klinik, maka dua langkah terakhir tergantung pada
klien dan situasi klinik.

h. Data perkembangan melalui metode SOAP

B. Masalah dalam manajemen pelayanan kebidanan yang berfokus pada


women center care

1. Konsep women center care

Women center care merupakan model konseptual dalam asuhan


midwifery care dan asuhan ini berorientasi pada wanita. Bidan fokus
memberi dukungan pada wanita dalam upaya memperolehstatus yang
sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatannya sendiri.

a. Perawatan yang berfokus pada kebutuhan wanita yang unik,


harapan dan aspirasi wanita.

b. Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan nasib


sendiri dalam hal pilihan, kontrol dan kontinuitas perawatan dalam
bidang kebidanan.

c. Kebutuhan janin, bayi, atau keluarga wanita, orang lain yang


signifikan, seperti yang diidentifikasi dan dipercaya oleh wanita
tersebut.

d. Melibatkan peran serta masyarakat, mulai dari kehamilan,


persalinan, dan setelah kelahiran bayi.

e. Melibatkan kolaborasi dengan profesional Kesehatan lainnya bila


diperlukan.

f. ‘Holistik’ dalam hal menangani masalah sosial wanita, emosional,


fisik, psikologis, kebutuhan spritual dan budaya.

2. Komponen model konseptual kebidanan

a. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologi maupun social


dalam siklus kehamilan dan persalinan

b. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling,


asuhan prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post
partum.

c. Intervensi teknologi seminimal

d. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang


dibutuhkan

e. Melakukan rujukan
3. Penerapan women center care
Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik terhadap
wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :
a. Lakukan Intervensi Minimal
b. Memberikan asuhan yang komprehensif
c. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
d. Melakukan segala tindakan yang Sesuai dengan standar,
wewenang, otonomi dan kompetensi
e. Memberikan Informed Content
f. Memberikan asuhan yang Aman, nyaman, logis dan berkualitas
g. Menerapkan Asuhan Sayang Ibu

4. Permasalahan pelayanan kebidanan pada berbagai setting dan tatanan


pelayanan kebidanan (primer, skunder, tersier).

a. Berubahnya sifat pelayanan kesehatan sebagai berikut :

1) Hubungan bidan dengan klien

2) Pembiayaan

3) Harapan klien terhadap pelayanan

4) Kepuasan informasi

5) Keterbukaan informasi

6) Digitalisasi dan teknologi

7) Inovasi pelayanan

b. Pemecahan Masalah

Proses pemikiran dengan tujuan terarah untuk menemukan


jalan keluar dari sebuah masalah yang dihadapi demi mecapai
tujuan yang diinginkan.

c. Teknik Pemecahan Masalah

1) Curag pendapat (brainstorming) dan konsesus.

2) Penggunaan kriteria dan pembobotan.

3) Teknik moderasi (moderation technique)

d. Manfaat Pemecahan Masalah

1) Mengembakngkansikap keterampilan siswa dalam


memecahkan permasalahan.

2) Mengembangkan kemampuan berfikir.


e. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih) dan
berfikir objektif-mandiri.

f. Langkah-langkah Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving


Methods)

1) Mengidentifikasi masalah

2) Mendiagnosa masalah

3) Merumuskan alternative strategi

4) Mengevaluasi keberhasilan strategi (evaluasi proses dan


evaluasi hasil.

g. Permasalahan Manajemen kebidanan

1) Jumlah SDM bidan di klinik

2) Kepatuhan bidan terhadap SOP pelayanan rendah

3) Kepatuhan bidan terhadap pengaturan shift rendah

4) Bidan mengeluhkan intensif dan gaji yang rendah

5) Pasien banyak mengeluh komunikasi dan pelayanan bidan


kurang baik

6) Pasien mengeluh waktu tunggu lama, system informasi


pelayanan tidak jelas dan kualitas pelayanan kurang baik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi

tanggungjawab praktek profesi bidan dalam sistim pelayanan kesehatan

yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka

mewujudkan kesehatan masyarakat dan keluarga. Bidan sebagai seorang

pemberi layanan kesehatan harus dapat melaksanakan pelayanan

kebidanan dengan melakukan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan

berperan sebangai seorang manajer yaitu mengelola segala sesuatu tentang

kliennya sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

Terdapat berbagai tahapan yang dapat dilakukan apabila terjadi

permasalahan dalam manajerial pelayanan kebidanan yaitu dengan cara

memberikan alternatif pemecahan masalah, melakukan evaluasi dari

alternatif pemecahan masalah tersebut dan memberikan solusi serta tindak

lanjut dari penyelesaian permasalahan dalam pelayanan kebidanan.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang penulis buat semoga apa yang penulis

paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca untuk lebih


mengenal masalah dalam manajemen pelayanan kebidanan yang berfokus pada

Women Center Care. Penulis menyadari apa yang dipaparkan dalam

makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan, untuk itu

penulis berharap masukan yang lebih dari pembaca

DAFTAR PUSTAKA
Lety & Erly. 2021. Manajemen Kebidanan. Bengkulu : Saptabakti

Setywardani. 2019. Jurnal Penerapan Konsep Women Center Care Di PMB.


Yogyakarta

Syafrudin, dkk. 2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan untuk Bidan.


Jakarta:Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai