Disusun oleh :
Tasya Firdausia Rohmatullah
21101106048
Disusun oleh :
Tasya Firdausia Rohmatullah
21101106048
i
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................
BAB I PENDHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................
A. Definisi Imunisasi TT...........................................................................................
B. Manfaat Imunisasi TT..........................................................................................
C. Tujuan Imunisasi TT............................................................................................
D. Jadwal pemberian Imunisasi TT.........................................................................
E. Penatalaksanaan....................................................................................................
BAB III DOKUMENTASI SOAP...................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................
BAB V SIMPULAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
ii
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan ibu dan bayi pada proses persalinan sampai dengan pasca
persalinan sangat perlu mendapat perhatian. Salah satu masalah yang dihadapi
pada tahap tersebut adalah penyakit tetanus pada bayi (Neonatal tetanus).
Neonatal tetanus umumnya terjadi pada bayi baru lahir. Neonatal tetanus
menyerang bayi baru lahir karena dilahirkan di tempat kotor dan tidak steril,
terutama jika tali pusar terinfeksi. Neonatal tetanus dapat menyebabkan
kematian bayi dan banyak terjadi di negara berkembang. Di negara-negara
maju, dimana kebersihan dan teknik melahirkan sudah maju, tingkat kematian
akibat neonatal tetanus dapat ditekan. Antibodi dari ibu kepada bayinya juga
mencegah neonatal tetanus. Oleh karena itu salah satu upaya untuk mencegah
dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bagi wanita dimulai dari masa anak-
anak sampai dengan pada masa kehamilan. (Sukmara, 2017)
Program imunisasi TT diperlukan kerja sama yang baik antar
kementerian yang terkait maupun antar staf dalam satu kementerian.
Kemenkes menganut asas kementeriantalisasi dan regionalisasi, dengan tujuan
agar program kesehatan dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan baik.
Kementeriantalisasi yaitu dibentuknya Direktorat Jendral, jajaran organisasi
Kemenkes pusat, subdinas, serta seksi-seksi di dinas kesehatan provinsi,
kabupaten dan kota. Regionalisasi adalah dibentuknya jajaran organisasi
kesehatan mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat kecamatan dan desa serta
puskesmas pembantu sampai posyandu.(Sukmara, 2017)
Pelaksanaan program imunisasi TT pada calon pengantin, Kemenkes
menjalin kerjasama dengan Kementerian Agama. Hal tersebut dilakukan
karena sasaran dari program ini adalah calon pengantin yang biasanya sudah
1
2
A. Definisi Imunisasi TT
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap
suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah
dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh. Dengan melakukan imunisasi kuman
atau produk kuman yang sudah dimasukkan diharapkan bisa menjadi hal yang
bisa melemahkan dan melawan kuman maupun bibit penyakit yang masuk
kedalam tubuh.
Imunisasi Tetanus Toxoid ialah imunisasi untuk mencegah penyakit
tetanus. Imunisasi TT Pada ibu Hamil dalah upaya yang dilakukan untuk
memperoleh kekebalan pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus yaitu dengan
menyuntikan vaksin tetanus toxoid. (Rinaldi, 2016)
Tetanus adalah penyakit yang dapat terjadi pada bayi baru lahir (tetanus
neonatorum) maupun pada anak atau orang dewasa. Kuman tetanus banyak
terdapat dalam usus kuda. Pada bayi baru lahir infeksi tetanus terjadi melalui tali
pusar yang dipotong dengan alat yang tidak bersih (tidak steril) atau pusar yang
dibubuhi obat tradisional atau bahan ramuan yang tercemar kuman tetanus. Pada
anak dan orang dewasa infeksi tetanus terjadi melalui luka tusuk yang dalam atau
yang kotor.
Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah
dimurnikan dan terabsorbsi ke dalam 3mg/ml aluminium sulfat. Thimeroksal 0,1
mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung
potensi sedikitnya 40 IU. Vaksin TT digunakan untuk mencegah penyakit tetanus
pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi WUS (ibu hamil dan calon
pengantin) dan juga untuk pencegahan tetanus pada ibu.
4
5
B. Manfaat Imunisasi TT
Menurut (Sukmara, 2017) manfaat imunisasi TT yaitu :
a. Mencegah tetanus pada bayi baru lahir (diberikan pada wanita uisa
subur atau ibu hamil).
b. Mencegah tetanus pada ibu bayi
c. Dapat digunakan oleh siapa saja yang terluka seperti terkena benda
berkarat, jatuh di jalan raya.
C. Tujuan Imunisasi TT
Tujuan diberikannya imunisasi tetanus toksoid antara lain untuk
(Rinaldi, 2016) : meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi tetanus pada
perempuan yang hendak menikah, melindungi bayi baru lahir dari tetanus
neonatorum, melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka,
pencegahan penyakit pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman tetanus,
serta untuk mengeliminasi penyakit tetanus pada bayi baru lahir. Selain itu
Imunisasi TT juga bertujuan sebagai Salah satu yang harus dipenuhi dan
merupakan aturan wajib dari pemerintah adalah Vaksin Tetanus Toksoid (TT).
E. Manfaat
a. Melindungi calon bayi yang akan lahir dari penyakit tetanus neonatorum
b. Melindungi calon pengantin/ calon ibu terhadap kemungkinan tetanus
apabila terluka.
F. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif/ imunisasi aktif terhadap tetanus.
G. Cara pemberian dan dosis
1) Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi
menjadi homogen
2) Vaksin disuntikkan secara intramuscular atau subkutan dalam
3) Imunisasi TT untuk pencegahan terhadap tetanus/ tetanus neonatorum
dari 2 dosis primer 0,5 ml yang diberikan secara intramuscular dengan
interval 4 minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan
berikutnya.
4) Untuk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pada WUS, maka
dianjurkan diberikan 5 dosis. Dosis keempat diberikan 1 tahun setelah
dosis ketiga, dan dosis kelima diberikan 1 tahun setelah dosis keempat.
Imunisasi TT dapat diberikan elama kehamilan, bahkan pada periode
trimester pertama.
5) Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka boleh digunakan
selama 4 minggu, dengan ketentuan :
a) Vaksin belum kadaluarsa, VVM masih dalam kondisi A dan B
b) Vaksin disimpan dalam suhu +2o - +8oC
c) Tidak pernah terendam air
6) Sedangkan diposyandu, vaksin yang sudah terbuka tidak boleh
digunakan lagi untuk hari berikutnya (Depkes RI, 2017).
8
masuknya toksin tetanus melalui luka pada tali pusat atau luka ditempat
lain yang dapat tercemar spora tetanus. Transfer antibodi ibu ke bayi
Tabel 2. 1
Jadwal Pemberian Imunisasi TT pada Wanita Usia
Subur
wanita
TT4 1 tahun setelah TT3 99 % 10 tahun 0,5 cc
usia subur
(WUS) TT5 1 tahun setelah TT4 99 % Seumur hidup atau 0,5 cc
selama usia subur/
(25 tahun)
Sumber :Kep. MenKes no. 1611/ MENKES/ SK/ XI/ 2005 tentang pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi dalam Petunjuk Teknis Imunisasi TT, 2005.
9
Tabel 2.2
Jadwal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan
calon pengantin
Sasaran Jumlah Interval waktu Saran
vaksinasi pemberian minimal
Ibu Hamil 2x 4 minggu Bila ibu hamil belum pernah divaksinasi TT,
diberikan 2x selama kehamilan
Bila pada waktu kontak berikutnya ibu sudah
bersalin, TT2 tetap diberikan dengan maksud
memberikan perlindungan untuk kehamilan
selanjutnya
1x - Bila ibu hamil pernah mendapat imunisasi TT 2x
pada waktu catin atau pada kehamilan
sebelumnya, cukup mendapat imunisasi TT
1x
Calon 2x 4 minggu Sebelum akad nikah (waktu melapor atau waktu
Pengantin menerima nasehat perkawinan)
Wanita
Sumber : Depkes RI. Vaksin dan waktu pemberiannya, dalam Sukmara, 2017.
J. Efek samping
BAB III
DOKUMENTASI SOAP
Asuhan Kebidanan pada Remaja dan Pranikah pada Nn.A Usia 24 Tahun dengan Suntik TT Caten
BAB IV
PEMBAHASAN
Nn.A usia 20 tahun mengatakan ingin imunisasi TT caten. Nn.A
mengatakan tidak ada keluhan, dan Nn.A ingin mendapatkan konseling
terkait pra nikah dan ingin melakukan imunisasi TT. Imunisasi TT akan
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus toksoid. Vaksin TT
juga salah satu syarat yang harus dipenuhi saat mengurus surat-surat atau
kelengkapan administrasi di KUA. Kepada calon pengantin Wanita
imunisasi TT diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu.
Imunisasi TT diberikan kepada caten wanita dengan tujuan untuk
melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus neonatrium
Bila pasangan usia subur melakukan imunisasi TT1 dan TT2, jika dalam
waktu tiga tahun ia melahirkan, bayi yang dilahirkan akan terlindung dari
tetanus neonaturum. Sedangkan bila ia melakukan imunisasi sampai
dengan TT5, ia akan memberi perlindungan selama 25 tahun atau seumur
hidup. Imunisasi TT dapat dilakukan ditempat pelayanan kesehatan
pemerintah, praktek bidan atau RS. Sebenarnya target pemberian
imunisasi TT ini adalah bukan wanita yang akan menikah saja, tapi adalah
wanita usia subur.
Imunisasi TT mencegah penyakit tetanus yaitu penyakit yang
menyerang system syaraf pusat yang disebabkan oleh racun tetanospasmin
yang dihasilkan oleh clostridium tetani. Penyakit ini masuk melalui luka
yang dimasuki kuman gigitan serangga, infeksi gigi, infeksi telinga, bekas
gigitan dan pemotongan tali pusat. Toksin yang dihasilkan seperti
tetanospasmin yang secara umum menyebabkan kekakuan pada tubuh.
Gejala-gejala atau efek samping imunisasi TT ringan saja seperti
nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan. Efek samping
tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan
tindakan atau pengobatan.
14
BAB V
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian dan penyusunan laporan Case Base
Discussion didapatkan kesimpulan Nn.A usia 20 tahun dengan suntik TT
caten. Dalam pelaksanaan diharapkan mendapatkan konseling pra nikah
yang diinginkan. Setelah diberikan KIE Nn.A memahami penjelasan
petugas kesehatan dan bersedia melaksanakan saran petugas kesehatan
terkait imunisasi TT caten dan konseling Pra nikah, dianjurkan untuk
kembali lagi jika ada keluhan.
Para petugas kesehatan dan petugas KUA umumnya mengetahui tentang
pengertian, manfaat, sasaran dan jadwal pelaksanaan program imunisasi TT bagi
calon pengantin wanita. Sedangkan menurut para calon pengantin manfaat dari
program ini belum mengetahui dengan jelas. Hal tersebut membuktikan belum
efektifnya penyampaian informasi yang dilakukan oleh para petugas.
Petugas kesehatan sudah melaksanakan pemberian imunisasi TT, hanya
saja sosialisasi program ini masih kurang efektif dikarenakan media sosialisasi
yang kurang dimanfaatkan dan waktu untuk penyuluhan saat penataran calon
pengantin di KUA yang relatif singkat sehingga informasi yang diberikan masih
kurang efektif tersampaikan. Hambatan dalam program ini lebih banyak berasal
dari diri calon pengantin diantaranya karena kurangnya pengetahuan, takut untuk
disuntik dan masih adanya issue negatif tentang imunisasi TT bagi calon
pengantin.
B. Saran
1. Untuk Petugas Kesehatan
a. Sebagai penyuluh, pengetahuan petugas harus terus ditambah dan
metode dalam penyuluhan harus lebih menarik dan interaktif agar
informasi yang diberikan dapat tersampaikan dengan lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. E., & Luthfiah, A. (2018). Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil terhadap Imunisai tetanus Toxoid di puskesmas Lubuk Buaya Padang
Tahun 2018.
Hadianti, D. N. (2014). Buku Ajar Imunisasi (E. Muliati (ed.)). Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Rinaldi, S. (2016). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Imunisasi tetanus
Toxoid di puskesmas Bungus.
Sitinjak, H. L. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Calon Pengantin Wanita
Terhadap Pentingnya Pemberian Suntikan Tetanus Toxoid Pra Menikah Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kandis Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Dan Sains
Terapan, 2(1), 21–28.
Sukmara, U. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Statu Imunisasi Tetanus
Toxoid di Puskesmas kabupaten Bogor.