Disusun Oleh:
Lely Agitha Maharani
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep Kelainan Presentasi
2. Untuk mengetahui Konsep Disporposi Kepala Panggul
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kelainan Presentasi
1. Definisi
Malpresentasi adalah bagian terendah janin bukan verteks,
contohnya presentasi dahi, wajah, bahu, dan bokong. Sedangkan,
malposisi merupakan presentasi verteks dengan posisi anterior yang
tidak mengalami fleksi secara sempurna, contohnya defleksi kepala,
posisi oksipitolateral dan oksipitoposterior dengan oksiput sebagai
penentu posisi (Liu, 2008).
2. Klasifikasi
b. Presentasi dahi
Menurut Rukiyah dan Lia (2010), presentasi dahi adalah keadaan
dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal,
sehingga dahi merupakan bagian terendah. Menurut Rukiyah dan
Lia (2010), disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yaitu
kemiringan anterior uterus, kontraksi pelvis, polihidramnion dan
abnormalitas kongenital misalnya, anensefalus.
Penanganan presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang
normal, tidak dapat lahir spontan pervaginam, persalinan harus
dilakukan SC(janin hidup/janin mati). Jika pembukaan lengkap
Kraniotomi.
c. Presentasi muka
Menurut Cunningham, dkk (2012) presentasi muka merupakan
presentasi kepala dengan defleksi maksimal hingga oksiput
mengenai punggung dan muka terarah ke bawah. Menurut
Cunningham, dkk (2012) yaitu adanya pembesaran leher yang
nyata atau lilitan tali pusat di sekitar leher dapat menyebabkan
ekstensi, janin anensefalus, panggul sempit, janin sangat besar,
paritas tinggi dan perut gantung.
Penanganan presentasi muka yakni, bila ukuran panggul normal
dan kemajuan proses persalinan berlangsung secara normal,
persalinan pervaginam pada presentasi muka dapat berlangsung
dengan wajar. Observasi Detik Jantung Janin dilakukan dengan
monitor eksternal. Presentasi muka sering terjadi pada panggul
sempit, maka terminasi kehamilan dengan SC sering terpaksa harus
dilakukan. Usaha untuk merubah presentasi muka menjadi
presentasi belakang kepala, pemutaran posisi dagu posterior
menjadi dagu anterior secara manual atau dengan cunam, serta
dengan versi ekstraksi tidak boleh dikerjakan.
d. Presentasi bokong
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya(Manuaba,
2008). Panggul sempit, terdapat lilitan tali pusat atau tali pusat
pendek, kelainan uterus (uterus arkuatum, uterus septum, aterus
dupleks), terdapat tumor di pelvis minor yang menggangu
masuknya kepala janin ke pintu atas panggul, plasenta previa,
kehamilan ganda (Manuaba, 2008).
Penanganan pada presentasi bokong dengan melakukan 3 teknik
kelahiran pervaginam (persalinan bokong spontan, dengan
pertolongan/ekstraksi bokong sebagian dan ekstresi bokong total)
dan section caesarea.
e. Presentasi bahu
Presentasi bahu adalah janin dalam kondisi melintang di dalam
uterus dengan sumbu janin tegak lurus atau hampir tegak lurus
dengan sumbu panjang ibu dan bahu sebagai bagian terendah janin
(Fauziyah Yulia, 2012). Penyebab presentasi bahu yaitu dinding
perut yang kendur pada multipara, kesempitan panggul, plasenta
previa, prematuritas, kelainan bentuk rahim seperti uterus
arkuatum, mioma uteri dan kehamilan ganda (Fauziyah Yulia,
2012). Penanganan presentasi bahu dengan section caesarea.
3. Pathofisiologi
2. Klasifikasi
Pada disporposi kepala panggul, diklasifikasikan menjadi 2 yakni:
a. Klasifikasi panggul sempit :
1) Kesempitan pintu atas panggul
2) Kesempitan bidang tengah
3) Kesempitan pintu bawah panggul
b. Klasifikasi pada janin
1) Janin besar
2) Malpresentasi dan malposisi
3. Pathofisiologi
Dipengaruhi oleh faktor passageway(bentuk ukuran panggul) dan juga
passenger (ukuran dan presentasi kepala janin). Istilah Disporposi
Kepala Panggul untuk mendeskripsikan ketidaksesuaian ukuran
panggul ibu dengan ukuran janin.
Faktor risiko yang menyebabkan disproporsi kepala panggul, yaitu
(Surapanthapisit, et al., 2006; Wianwiset, 2011) :
a. Taksiran berat janin yang besar
b. Tinggi badan ibu
c. BMI sebelum kehamilan dan sebelum kelahiran ≥ 25 kg/m2
d. Kenaikan berat badan selama kehamilan ≥ 16 kg
e. Nullipara
f. Tidak ada pelvimetri yang memadai
Faktor yang menyebabkan disporposi kepala panggul, yaitu:
C. Peran Bidan
Dalam mencapai SDGs, seorang bidan dapat berperan dalam
pencapaian target ketiga dari SDGs, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera,
khususnya terkait kesehatan ibu dan bayi. Masalah kesehatan ibu dan bayi
menjadi salah satu isu penting yang dihadapi Indonesia dalam dekade ini.
Peran bidan mencakup fungsi dalam layanan kesehatan primer, layanan
kesehatan sekunder, layanan kesehatan tersier, serta fungsi promotif untuk
menjaga kesehatan masyarakat. Tenaga kerja bidan, dengan sistem
kesehatan yang baik, dapat mendukung wanita dan perempuan untuk
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menyediakan pendampingan
di sepanjang kehamilan dan kelahiran, serta menyelamatkan nyawa bayi
yang lahir terlalu awal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malpresentasi adalah bagian terendah janin bukan verteks,
contohnya presentasi dahi, wajah, bahu, dan bokong. Menurut Marmi, dkk
(2016) presentasi puncak kepala atau disebut juga presentasi sinsiput,
terjadi apabila derajat defleksinya ringan, sehingga ubun-ubun besar
menjadi bagian terendah. Menurut Rukiyah dan Lia (2010), presentasi dahi
adalah keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal,
sehingga dahi merupakan bagian terendah. Menurut Cunningham, dkk
(2012) presentasi muka merupakan presentasi kepala dengan defleksi
maksimal hingga oksiput mengenai punggung dan muka terarah ke bawah.
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya(Manuaba, 2008).
Presentasi bahu adalah janin dalam kondisi melintang di dalam uterus
dengan sumbu janin tegak lurus atau hampir tegak lurus dengan sumbu
panjang ibu dan bahu sebagai bagian terendah janin (Fauziyah Yulia,
2012).