PENDAHULUAN
TINJAUKAN PUSTAKA
A B C
Gambar 2.2 Ekstarksi bokong. A, traksi pada paha, duk steril tidak
digambarkan. B, ekstraksi badan dengan ibu jari menekan sarkum.
C, skapula tampak. D, pelahiran bahu anterior dengan traksi curam
ke bawah. E, traksi kea rah atas untuk mempengaruhi pelahiran
bahu posterior, membebaskan lengan posterior.
3) Pertolongan persalinan bahu menurut Loevset. Konsep teknik Loevset
untuk melahirkan bahu berdasarkan:
a) Perbedaan panjang jalan lahir depan dan belakang.
b) Bahu depan yang berada di bawah simfisis bila diputar menjadi
bahu belakang kedudukannya menjadi lebih rendah sehingga
otomatis terjadi persalinan.
c) Bahu belakang setelah putar 90º menjadi bahu depan,
kedudukannya menjadi lebih rendah sehingga secara otomatis
terjadi persalinan.
d) Pada waktu melakukan putaran disertai tarikan sehingga kedua
bahu dapat dilahirkan.
e) Persalinan kepala dapat dilakukan dengan teknik Mauriceau.
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
a. Letak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteris dan bokong di bagian bawah kavum uteri. Pada letak sungsang,
berturut-turut lahir bagian-bagain yang makin lama makin besar dimulai dari
lahirnya bokong, bahu, kemudian kepala.
b. Klasifikasi letak sungsang itu meliputi: letak bokong murni (presentasi
bokong murni = frank breach), letak bokong kaki (presentasi bokong kaki =
complete breech), letak lutut (presentasi lutut), letak kaki (presentasi kaki =
incomplete breech presentation).
c. Tanda gejala dari letak sungsang meliputi panggul yang sempit bisa dilihat
dari sudut ibu, bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk kepala dapat di
lihat dari bayinya.
d. Untuk mengetahui letak sungsang lebih lanjut dapat di lakukan pemeriksaan
diagnostic meliputi USG, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam.
Dan untuk persalinannya itu menggunakan beberapa teknik yaitu meliputi
ekstraksi bokong parsial menurut Muller, dan persalinan bahu menurut
Loevset.
e. Diagnosa yang ditemukan pada persalinan letak sungsang ini adalah:
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
dan system saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri. Gangguan eliminasi
miksi (retensi urine) berhubungan dengan trauma mekanik, manipulasi
pembedahan adanya pada jaringan sekitar dan hematom, kelemahan pada
saraf sensorik dan motorik. Kurang pengetahuan berhubungan dengan efek
bembedahan dan perawatan selanjutnya berhubungan dengan kesalahan
dalam menafsirkan informasi dan sumber informasi yang kurang besar.
3.2 Saran
1. Sebaiknya sebagai mahasiswa kita harus lebih mendalami proses persalinan
agar tidak ada resiko kematian ibu dan bayi.
2. Sebaiknya sebagai tenaga medis kita harus melakukan persalinan sesuai
teknik pada teorinya.
Manuaba, Ida ayu chandranita & dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandung, dan KB
untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC
Margareth ZH & Icesmi Sukarni K. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas lengkap dengan
patologi.. Yogyakarta: Nuha Medika.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerperium Care”. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Erlangga.