Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

LETAK SUNGSANG

A. Pengertian

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang

cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin

dari tubuh ibu. (Obstetri Fisiologi hal: 221)

Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin difundus uteri.

(Manuaba C 2008 hal : 116). Letak sungsang adalah bila bayi letak longitudinal dan bokong

berada di bawah uterus ibu. (Chapman V 2006 hal :126). Letak sungsang merupakan keadaan

dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian

bawah kavum uteri.(Wiknjosastro 2006, hal : 606)

B. Penyebab

Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya

ialah prematuritas, rnultiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan

panggul sempit. Kadang-kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus (seperti fibroid) dan

kelainan bentuk uterus (malformasi). Plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri dapat

pula menyebabkan letak sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah

fundus. Kelainan fetus juga dapat menyebabkan letak sungsang seperti malformasi CNS,

massa di leher, aneuploid.

Faktor predisposisi dari letak sungsang adalah:

• Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong,

• Air ketuban masih banyak dan kepala anak relatif besar

• Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.

• Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai

dengan bentuk pintu atas panggul.


• Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada
panggulsempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.

• Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara

• Gemeli (kehamilan ganda)

• Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.

• Janin sudah lama mati.

• Sebab yang tidak diketahui.

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari:

1. Sudut Ibu

A. Keadaan rahim

(1) Rahim arkuatus

(2) Septum pada rahim

(3) Uterus dupleks

(4) Mioma bersama kehamilan

B. Keadaan plasenta

(1) Plasenta letak rendah

(2) Plasenta previa

C. Keadaan jalan lahir

(1) Kesempitan panggul

(2) Deformitas tulang panggul

(3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala

2. Sudut janin

Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :

a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

b. Hedrosefalus atau anesefalus

c. Kehamilan kembar

d. Hidroamnion atau aligohidromion


e. Prematuritas

Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat

kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras

serta palinglambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas

panggul. Dengangerakan kaki janin, ketegangan ligamentum fatundum dan kontraksi

braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul.

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari:

1. Sudut Ibu

a. Keadaan rahim

(1) Rahim arkuatus

(2) Septum pada rahim

(3) Uterus dupleks

(4) Mioma bersama kehamilan

b. Keadaan plasenta

(1) Plasenta letak rendah

(2) Plasenta previa

c. Keadaan jalan lahir

(1) Kesempitan panggul

(2) Deformitas tulang panggul

(3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala

2. Sudut janin

Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :

a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

b. Hedrosefalus atau anesefalus

c. Kehamilan kembar

d. Hidroamnion atau aligohidromion


e. Prematuritas

Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat

kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras

serta palinglambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas

panggul. Dengangerakan kaki janin, ketegangan ligamentum fatundum dan kontraksi

braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul. (Manuaba,

1998 : 361 )

C. Klasifikasi atau Jenis

Letak sungsang sendiri dibagi menjadi:

• Letak bokong Murni : presentasi bokong murni, dalam bahasa Inggris “Frank Breech“.

Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.

• Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki dalam bahasa

Inggris “Complete Breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna

kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.

• Letak lutut (presentasi lutut) dan letak kaki (presentasi kaki) dalam bahasa Inggris kedua

letak tersebut disebut “Incomplete Breech”. Tergantung pada terabanya kedua kaki atau

lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan

letak kaki atau lutut tidak sempurna.( Obstetri Patologi hal :169 )

Dari letak – letak tersebut, letak bokong murni paling sering dijumpai. Punggung biasanya

terdapat kiri depan. Frekwensi letak sungsang lebih tinggi pada kehamilan muda

dibandingkan dengan kehamilan aterm dan lebih banyak pada multigravida daripada

primigravida.

D. Adaptasi Fisiologi atau Patofisiologi

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih
banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada
kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif
berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka
bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala
berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih
tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam
presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada
dalam posisi sungsang.

C. Klasifikasi atau Jenis

Letak sungsang sendiri dibagi menjadi:

• Letak bokong Murni : presentasi bokong murni, dalam bahasa Inggris “Frank Breech“.

Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.

• Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki dalam bahasa

Inggris “Complete Breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna

kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.

• Letak lutut (presentasi lutut) dan letak kaki (presentasi kaki) dalam bahasa Inggris kedua

letak tersebut disebut “Incomplete Breech”. Tergantung pada terabanya kedua kaki atau

lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan

letak kaki atau lutut tidak sempurna.( Obstetri Patologi hal :169 )

Dari letak – letak tersebut, letak bokong murni paling sering dijumpai. Punggung biasanya

terdapat kiri depan. Frekwensi letak sungsang lebih tinggi pada kehamilan muda

dibandingkan dengan kehamilan aterm dan lebih banyak pada multigravida daripada

primigravida.
D. Adaptasi Fisiologi atau Patofisiologi

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam

uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih

banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin

dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada

kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif

berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka

bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala

berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat

dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih

tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam

presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada

dalam posisi sungsang.

E. Penatalaksanaan

1. Sewaktu Hamil

Yang terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengan versi

luar. Tehnik :

a. Sebagai persiapan :

(1) Kandung kencing harus dikosongkan

(2) Pasien ditidurkan terlentang

(3) Bunyi jantung anak diperiksa dahulu

(4) Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding perut kendor.

b. Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu

c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain,

sehingga badan anak membulat dengan demikian anak mudah diputar.


d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran

hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan

putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung

anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.

e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan. 2. Pimpinan Persalinan

a. Cara berbaring :

· Litotomi sewaktu inpartu

· Trendelenburg

b. Melahirkan bokong :

· Mengawasi sampai lahir spontan

· Mengait dengan jari

· Mengaik dengan pengait bokong ·

Mengait dengan tali sebesar

kelingking.

c. Ekstraksi kaki

Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara

vaginal atau abdominal (seksio sesarea)

3. Cara Melahirkan Pervaginam

Terdiri dari:

1. Partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya)

2. Manual aid (manual hilfe)

Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase

1. Fase I : fase menunggu


Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak

menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan

ekspresi kristeller,karena halini akan memudahkan terjadinya nuchee arm

2. Fase II : fase untuk bertindak cepat.

Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul,

maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat

dilakukan manual aid.

F. Fokus pengkajian keperawatan

A. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : …………… Jam : …………..

I. Data Subyektif a Identitas

Nama : Nama suami :

Umur : Umur :

Bangsa/suku : Bangsa/suku :

Agama : Agama :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Pekerjaan :

Alamat : Alamat : b Alasan Kunjungan saat

ini/keluhan utama

Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan

anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.
C. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di derita.

Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak. Penyakit

menurun seperti DM dan HT ataupun menahun seperti asma, HT dan jantung. selama

kehamilannya ibu tidak pernah menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit dalam waktu

yang lama

2) Riwayat penyakit keluarga.

Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase

1. Fase I : fase menunggu

Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak

menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan

ekspresi kristeller,karena halini akan memudahkan terjadinya nuchee arm

2. Fase II : fase untuk bertindak cepat.

Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul,

maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat

dilakukan manual aid.

F. Fokus pengkajian keperawatan

A. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : …………… Jam : …………..

I. Data Subyektif a Identitas

Nama : Nama suami :

Umur : Umur :

Bangsa/suku : Bangsa/suku :

Agama : Agama :

Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :

Alamat : Alamat :

b Alasan Kunjungan saat ini/keluhan utama

Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan

anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.

c Riwayat Kesehatan

1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di derita.

Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak. Penyakit

menurun seperti DM dan HT ataupun menahun seperti asma, HT dan jantung. selama

kehamilannya ibu tidak pernah menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit dalam waktu

yang lama.

2) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan

campak, penyakit menurun seperti DM dan HT ataupun penyakit menahun seperti asma, HT,

dan jantung dan juga tidak ada keturunan kembar. d Riwayat Menstruasi

Siklus menstruasi : 28-30 hari Menarche : 12-16 tahun

Lama : 5-7 hari HPHT :

Warna : merah segar TP : Bau : anyir e Riwayat

Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu

f Riwayat Kehamilan sekarang

Trimester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu sering mual dan muntah kepala

sering pusing, dan nafsu makan ibu berkurang

Trimester 2 : ibu mengatakan apa yang dirasakan pada awal kehamilannya sekarang sudah

berkurang, kepala sudah tidak pusing lagi dan nafsu makan ibu bertambah. Ibu sudah mulai
merasakan pergerakan sejak usia kandungan 4 bulan dan gerakan yang paling banyak

adalah dibagian bawah.

Trimester 3 : ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya sekarang karena diketahui

letaknya sungsang g Riwayat Psikososial

1) Ibu mengatakan senang dengan

kehamilannya saat ini, dan ibu sedikit cemas karena

keadaan kehamilannya

2) Ibu berharap dapat melahirkan dengan

selamat h Pola kehidupan sehari-hari

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan

campak, penyakit menurun seperti DM dan HT ataupun penyakit menahun seperti asma, HT,

dan jantung dan juga tidak ada keturunan kembar.

d Riwayat Menstruasi

Siklus menstruasi : 28-30 hari Menarche : 12-16 tahun

Lama : 5-7 hari HPHT :

Warna : merah segar TP :

Bau : anyir

F. Riwayat Kehamilan sekarang

Trimester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu sering mual dan muntah kepala

sering pusing, dan nafsu makan ibu berkurang

Trimester 2 : ibu mengatakan apa yang dirasakan pada awal kehamilannya sekarang sudah

berkurang, kepala sudah tidak pusing lagi dan nafsu makan ibu bertambah. Ibu sudah mulai

merasakan pergerakan sejak usia kandungan 4 bulan dan gerakan yang paling banyak

adalah dibagian bawah.


Trimester 3 : ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya sekarang karena diketahui

letaknya sungsang g Riwayat Psikososial

1) Ibu mengatakan senang dengan

kehamilannya saat ini, dan ibu sedikit cemas karena

keadaan kehamilannya

2) Ibu berharap dapat melahirkan dengan

selamat h Pola kehidupan sehari-hari

1) Pola nutrisi

Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari, minum 4-5 gelas/hari, komposisi nasi, sayur,

dan lauk, sedangkan selama hamil makan 3x/hari dengan porsi lebih banyak daripada

sebelum hamil, komposisi nasi, sayur,lauk, minum 6-7 gelas/hari.

2) Pola Eliminasi.

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu lancar buang air besar 1x/hari dengan

konsistensi lembek warna kuning, sedangkan buang air kecil sebelum hamil antara 3-4x/hari

dan selama hamil 5-6x/hari warna kuning jernih.

3) Pola istrahat / tidur


Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidur malam dari jam 21.00-05.00 WIB dan tidak

tidur siang karna harus bekerja.

4) Pola Aktifitas

Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil tetap melakukan pekerjaan rumah tangga

seperti mencuci,menyapu,mengepel,memasak dll.selain itu ibu juga bekerja sebagai buruh di

sebuah perusahaan.

5) Pola hubungan seksual


Ibu mengatakan sebelum hamil agak sering berhubungan dengan suami kurang lebih 3x

seminggu, sedangkan selama hamil 1x seminggu, karena ibu takut akan mempengaruhi

kehamilannya.

6) Pola kebersihan diri (personal hygiene)

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu mandi 2x/hari, mengosok gigi,mencuci

rambut 3x/minggu dan ganti baju setiap habis mandi

7) Spiritual

Ibu beragama islam dan mengatakan selalu beribadah sesuai ajaran agamanya.

i Prilaku Kesehatan

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak pernah merokok,tidak minum-minuman

beralkohol, periksa kehamilan di puskesmas jagir 1 bulan sekali. II. Data Obyektif

a Pemeriksaan Umum

1) KU : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda-tanda vital

Tensi : 120/70 mmHg

Suhu : 37 0C

1) Pola nutrisi

Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari, minum 4-5 gelas/hari, komposisi nasi, sayur,

dan lauk, sedangkan selama hamil makan 3x/hari dengan porsi lebih banyak daripada

sebelum hamil, komposisi nasi, sayur,lauk, minum 6-7 gelas/hari.

2) Pola Eliminasi.

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu lancar buang air besar 1x/hari dengan

konsistensi lembek warna kuning, sedangkan buang air kecil sebelum hamil antara 3-4x/hari

dan selama hamil 5-6x/hari warna kuning jernih.


3) Pola istrahat / tidur

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidur malam dari jam 21.00-05.00 WIB dan tidak

tidur siang karna harus bekerja.

4) Pola Aktifitas

Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil tetap melakukan pekerjaan rumah tangga

seperti mencuci,menyapu,mengepel,memasak dll.selain itu ibu juga bekerja sebagai buruh di

sebuah perusahaan.

5) Pola hubungan seksual

Ibu mengatakan sebelum hamil agak sering berhubungan dengan suami kurang lebih 3x

seminggu, sedangkan selama hamil 1x seminggu, karena ibu takut akan mempengaruhi

kehamilannya.

6) Pola kebersihan diri (personal hygiene)

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu mandi 2x/hari, mengosok gigi,mencuci

rambut 3x/minggu dan ganti baju setiap habis mandi

7) Spiritual

Ibu beragama islam dan mengatakan selalu beribadah sesuai ajaran agamanya.

i Prilaku Kesehatan

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak pernah merokok,tidak minum-minuman

beralkohol, periksa kehamilan di puskesmas jagir 1 bulan sekali. II. Data Obyektif

a Pemeriksaan Umum

1) KU : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda-tanda vital

Tensi : 120/70 mmHg


Suhu : 37 0C
Nadi : 90x/menit

RR : 18x/menit

Lila : 24 cm

TB/BB : 152 cm/ 57 kg b

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

1) Kepala: Tidak ada benjolan, rambut bersih, tidak rontok. 2) Muka:

Bulat tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum

3) Mata: Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih.

4) Hidung: Bersih, tidak ada polip.

5) Mulut/gigi: Bersih, tidak stomatitis, tidak terdapat lubang pada gigi jumlah gigi lengkap

6) Telinga: Simetris tidak ada serumen, pendengaran baik.

7) Leher: tidak ada pembesaran vena jugularis.

8) Mammae: membesar, hiperpigmentasi pada papilla & areola mammae, putting

menonjol, colostrum +/-

9) Perut: Membesar sesuai usia kehamilan, terdapat linea alba dan striae lividae, tidak

terdapat luka bekas operasi.

10) Genetalia: Bersih,oedema tidak ada, varices tidak ada, candilomalata tidak ada, cikatrik

tidak ada, haemoroid tidak ada.

11) Ekstremitas: varices dan oedema tidak ada

Palpasi

Leopold I : 4 jari bawah px (30 cm) pada bagian fundus teraba bagian

keras bundar dan melenting (kepala).

Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu.
Leopold III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim

(bokong)

Leopold IV : Bagian bawah anak belum masuk pintu atas panggul

Auskultasi
DJJ: (+) baik, frekuensi 144 x/menit

Perkusi

Reflek patella +/+ c

Pemeriksaan penunjang

Darah : Hb - gr%

Urine : Albumin: Tidak dilakukan

Nadi : 90x/menit

RR : 18x/menit

Lila : 24 cm

TB/BB : 152 cm/ 57 kg b

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

1) Kepala: Tidak ada benjolan, rambut bersih, tidak rontok. 2) Muka:

Bulat tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum

3) Mata: Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih.

4) Hidung: Bersih, tidak ada polip.

5) Mulut/gigi: Bersih, tidak stomatitis, tidak terdapat lubang pada gigi jumlah gigi lengkap

6) Telinga: Simetris tidak ada serumen, pendengaran baik.

7) Leher: tidak ada pembesaran vena jugularis.

8) Mammae: membesar, hiperpigmentasi pada papilla & areola mammae, putting

menonjol, colostrum +/-


9) Perut: Membesar sesuai usia kehamilan, terdapat linea alba dan striae lividae, tidak

terdapat luka bekas operasi.

10) Genetalia: Bersih,oedema tidak ada, varices tidak ada, candilomalata tidak ada, cikatrik

tidak ada, haemoroid tidak ada.

11) Ekstremitas: varices dan oedema tidak ada

Palpasi

Leopold I : 4 jari bawah px (30 cm)


pada bagian fundus teraba bagian keras bundar dan melenting (kepala).

Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu.

Leopold III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim

(bokong)

Leopold IV : Bagian bawah anak belum masuk pintu atas panggul

Auskultasi

DJJ: (+) baik, frekuensi 144 x/menit

Perkusi

Reflek patella +/+ c

Pemeriksaan penunjang

Darah : Hb - gr%

Urine : Albumin: Tidak dilakukan

Reduksi : Tidak dilakukan

III. Assasment

A. Identifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan

§ Diagnosa : GII PIOOOI, uk: 34-35 minggu, tunggal,hidup,intra uteri,letak

sunsang,puki,bagian terendah janin belum masuk PAP,keadaan jalan lahir normal, KU ibu

dan janin baik


Ds : Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan

anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.

Do : - KU : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- BB setelah hamil 57 kg - TTV:

- Tensi : 120/70 mmHg

- Suhu : 37 0C

- Nadi : 90x/menit

- RR : 18x/menit

- Palpasi
Leopold I : (33 cm) 4 jari bawah px pada bagian fundus teraba bagian

keras bundar dan melenting (kepala).

Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu. Leopold

III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim

(bokong).

Leopold IV : Bagian bawah anak belum masuk pintu atas panggul.

Masalah : Cemas sehubungan dengan kehamilan letak sungsang

Kebutuhan :

- Penjelasan tentang kehamilan ibu (letak sungsang)

- Memberi dukungan moril pada ibu

- Mendengarkan semua keluhan ibu dan berusaha memecahkan masalah

- Menganjurkan untuk sabar dan berdo’a

Diagnose Keperawatan

• Gangguan Rasa nyaman (nyeri ) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan system

saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah menyeringai.


Reduksi : Tidak dilakukan

III. Assasment

A. Identifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan

§ Diagnosa : GII PIOOOI, uk: 34-35 minggu, tunggal,hidup,intra uteri,letak

sunsang,puki,bagian terendah janin belum masuk PAP,keadaan jalan lahir normal, KU ibu

dan janin baik

Ds : Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan

anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.

Do : - KU : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- BB setelah hamil 57 kg

- TTV:
- Tensi : 120/70 mmHg

- Suhu : 37 0C

- Nadi : 90x/menit

- RR : 18x/menit

- Palpasi

Leopold I : (33 cm) 4 jari bawah px pada bagian fundus teraba bagian

keras bundar dan melenting (kepala).

Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu. Leopold

III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim

(bokong).

Leopold IV : Bagian bawah anak belum masuk pintu atas panggul.

Masalah : Cemas sehubungan dengan kehamilan letak sungsang


Kebutuhan :

- Penjelasan tentang kehamilan ibu (letak sungsang)

- Memberi dukungan moril pada ibu

- Mendengarkan semua keluhan ibu dan berusaha memecahkan masalah

- Menganjurkan untuk sabar dan berdo’a

Diagnose Keperawatan

• Gangguan Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan

system saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah menyeringai.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. I Umur : 35 Tahun


Ruangan : Kemuning No Reg : 043094

No Diagnosa keperwatan Tanggal Masalah Muncul Paraf

1. D.0079 ( Nyeri Melahirkan ) 20 September 2021

Ds :

1. Mengeluh nyeri

2. Perineum terasa

tertekan

Do :

1. Ekspresi wajah

meringis

2. Berposisi

meringankan nyeri

3. Uterus teraba

membulat

S:

- Pasien menyatakan

senang atas

kelahirannya

No Diagnosa keperwatan Tanggal Masalah Muncul Paraf


- Sudah mulai terasa

sakit

- Sedikit perdarahan

di vagina dan

kemaluan.

O:

- Keadaan umum

mulai membaik

- TD 120 / 80 Mmhg.

Temperatur :

36,5 C

A : P1A0 post sc presbo

P : Mengobservasi K/U,

TTV, pendarahan.

PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Diagnosa Keperawatan :


Ruangan :
Hari/tanggal :

No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil ( SLKI) keperawatan
1 D.0079 ( Nyeri Melahirkan ) 1.08238 - Manajemen - Untuk
Setelah nyeri mengetahui
dilakukan askep - Lokasi nyeri tingkat nyeri
3 x 24 jam - Skala nyeri
tingkat nyeri - Respon nyeri
teratasi - Kualitas nyeri - Dapat
ekspretasi mengurangi
menurun - Lakukan teknik rasa nyeri
1. Meningkat non tanpa obat
2. Cukup farmakologi :
3. Sedang - Hypnosia
4. Menurun akupuser
5. Respon nyeri - Terapi pijat
Dengan kriteria - Aroma terapi
hasil : - Imajinasi
1. Keluhan nyeri terbimbing
:5 - Kompres
2. Meringis : 5 hangat / Dingin
3. Sikap
proaktif : 5
4. Ketegangan
otot : 5
5. Tekanan
darah : 5

DAFTAR PUSTAKA

Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri (Manuaba C
2008 hal : 116)

Letak sungsang adalah bila bayi letak longitudinal dan bokong berada di bawah uterus ibu
(Chapman V 2006 hal : 126)
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP PPNI)

Anda mungkin juga menyukai