LETAK SUNGSANG
A. Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin difundus uteri.
(Manuaba C 2008 hal : 116). Letak sungsang adalah bila bayi letak longitudinal dan bokong
berada di bawah uterus ibu. (Chapman V 2006 hal :126). Letak sungsang merupakan keadaan
dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian
B. Penyebab
ialah prematuritas, rnultiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan
panggul sempit. Kadang-kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus (seperti fibroid) dan
kelainan bentuk uterus (malformasi). Plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri dapat
pula menyebabkan letak sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah
fundus. Kelainan fetus juga dapat menyebabkan letak sungsang seperti malformasi CNS,
• Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
1. Sudut Ibu
A. Keadaan rahim
B. Keadaan plasenta
(3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
c. Kehamilan kembar
Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat
kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras
serta palinglambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas
1. Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
b. Keadaan plasenta
(3) Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
c. Kehamilan kembar
Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat
kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras
serta palinglambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas
braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul. (Manuaba,
1998 : 361 )
• Letak bokong Murni : presentasi bokong murni, dalam bahasa Inggris “Frank Breech“.
Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.
• Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki dalam bahasa
Inggris “Complete Breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna
kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
• Letak lutut (presentasi lutut) dan letak kaki (presentasi kaki) dalam bahasa Inggris kedua
letak tersebut disebut “Incomplete Breech”. Tergantung pada terabanya kedua kaki atau
lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan
letak kaki atau lutut tidak sempurna.( Obstetri Patologi hal :169 )
Dari letak – letak tersebut, letak bokong murni paling sering dijumpai. Punggung biasanya
terdapat kiri depan. Frekwensi letak sungsang lebih tinggi pada kehamilan muda
dibandingkan dengan kehamilan aterm dan lebih banyak pada multigravida daripada
primigravida.
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih
banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada
kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif
berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka
bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala
berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih
tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam
presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada
dalam posisi sungsang.
• Letak bokong Murni : presentasi bokong murni, dalam bahasa Inggris “Frank Breech“.
Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.
• Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki dalam bahasa
Inggris “Complete Breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna
kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
• Letak lutut (presentasi lutut) dan letak kaki (presentasi kaki) dalam bahasa Inggris kedua
letak tersebut disebut “Incomplete Breech”. Tergantung pada terabanya kedua kaki atau
lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan
letak kaki atau lutut tidak sempurna.( Obstetri Patologi hal :169 )
Dari letak – letak tersebut, letak bokong murni paling sering dijumpai. Punggung biasanya
terdapat kiri depan. Frekwensi letak sungsang lebih tinggi pada kehamilan muda
dibandingkan dengan kehamilan aterm dan lebih banyak pada multigravida daripada
primigravida.
D. Adaptasi Fisiologi atau Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih
banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada
kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif
berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka
bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala
berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih
tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam
presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada
E. Penatalaksanaan
1. Sewaktu Hamil
Yang terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengan versi
luar. Tehnik :
a. Sebagai persiapan :
(4) Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal paha supaya dinding perut kendor.
c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain,
hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan
putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung
anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.
e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan. 2. Pimpinan Persalinan
a. Cara berbaring :
· Trendelenburg
b. Melahirkan bokong :
kelingking.
c. Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara
Terdiri dari:
1. Partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya)
Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase
menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul,
maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat
A. PENGKAJIAN DATA
Umur : Umur :
Bangsa/suku : Bangsa/suku :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
ini/keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan
anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.
C. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak. Penyakit
menurun seperti DM dan HT ataupun menahun seperti asma, HT dan jantung. selama
kehamilannya ibu tidak pernah menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit dalam waktu
yang lama
Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak
menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul,
maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat
A. PENGKAJIAN DATA
Umur : Umur :
Bangsa/suku : Bangsa/suku :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan
anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.
c Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak. Penyakit
menurun seperti DM dan HT ataupun menahun seperti asma, HT dan jantung. selama
kehamilannya ibu tidak pernah menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit dalam waktu
yang lama.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan
campak, penyakit menurun seperti DM dan HT ataupun penyakit menahun seperti asma, HT,
dan jantung dan juga tidak ada keturunan kembar. d Riwayat Menstruasi
Trimester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu sering mual dan muntah kepala
Trimester 2 : ibu mengatakan apa yang dirasakan pada awal kehamilannya sekarang sudah
berkurang, kepala sudah tidak pusing lagi dan nafsu makan ibu bertambah. Ibu sudah mulai
merasakan pergerakan sejak usia kandungan 4 bulan dan gerakan yang paling banyak
keadaan kehamilannya
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan
campak, penyakit menurun seperti DM dan HT ataupun penyakit menahun seperti asma, HT,
d Riwayat Menstruasi
Bau : anyir
Trimester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu sering mual dan muntah kepala
Trimester 2 : ibu mengatakan apa yang dirasakan pada awal kehamilannya sekarang sudah
berkurang, kepala sudah tidak pusing lagi dan nafsu makan ibu bertambah. Ibu sudah mulai
merasakan pergerakan sejak usia kandungan 4 bulan dan gerakan yang paling banyak
keadaan kehamilannya
1) Pola nutrisi
Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari, minum 4-5 gelas/hari, komposisi nasi, sayur,
dan lauk, sedangkan selama hamil makan 3x/hari dengan porsi lebih banyak daripada
2) Pola Eliminasi.
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu lancar buang air besar 1x/hari dengan
konsistensi lembek warna kuning, sedangkan buang air kecil sebelum hamil antara 3-4x/hari
4) Pola Aktifitas
Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil tetap melakukan pekerjaan rumah tangga
sebuah perusahaan.
seminggu, sedangkan selama hamil 1x seminggu, karena ibu takut akan mempengaruhi
kehamilannya.
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu mandi 2x/hari, mengosok gigi,mencuci
7) Spiritual
Ibu beragama islam dan mengatakan selalu beribadah sesuai ajaran agamanya.
i Prilaku Kesehatan
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak pernah merokok,tidak minum-minuman
beralkohol, periksa kehamilan di puskesmas jagir 1 bulan sekali. II. Data Obyektif
a Pemeriksaan Umum
1) KU : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital
Suhu : 37 0C
1) Pola nutrisi
Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari, minum 4-5 gelas/hari, komposisi nasi, sayur,
dan lauk, sedangkan selama hamil makan 3x/hari dengan porsi lebih banyak daripada
2) Pola Eliminasi.
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu lancar buang air besar 1x/hari dengan
konsistensi lembek warna kuning, sedangkan buang air kecil sebelum hamil antara 3-4x/hari
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidur malam dari jam 21.00-05.00 WIB dan tidak
4) Pola Aktifitas
Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil tetap melakukan pekerjaan rumah tangga
sebuah perusahaan.
Ibu mengatakan sebelum hamil agak sering berhubungan dengan suami kurang lebih 3x
seminggu, sedangkan selama hamil 1x seminggu, karena ibu takut akan mempengaruhi
kehamilannya.
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu mandi 2x/hari, mengosok gigi,mencuci
7) Spiritual
Ibu beragama islam dan mengatakan selalu beribadah sesuai ajaran agamanya.
i Prilaku Kesehatan
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak pernah merokok,tidak minum-minuman
beralkohol, periksa kehamilan di puskesmas jagir 1 bulan sekali. II. Data Obyektif
a Pemeriksaan Umum
1) KU : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital
RR : 18x/menit
Lila : 24 cm
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
5) Mulut/gigi: Bersih, tidak stomatitis, tidak terdapat lubang pada gigi jumlah gigi lengkap
9) Perut: Membesar sesuai usia kehamilan, terdapat linea alba dan striae lividae, tidak
10) Genetalia: Bersih,oedema tidak ada, varices tidak ada, candilomalata tidak ada, cikatrik
Palpasi
Leopold I : 4 jari bawah px (30 cm) pada bagian fundus teraba bagian
Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu.
Leopold III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim
(bokong)
Auskultasi
DJJ: (+) baik, frekuensi 144 x/menit
Perkusi
Pemeriksaan penunjang
Darah : Hb - gr%
Nadi : 90x/menit
RR : 18x/menit
Lila : 24 cm
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
5) Mulut/gigi: Bersih, tidak stomatitis, tidak terdapat lubang pada gigi jumlah gigi lengkap
10) Genetalia: Bersih,oedema tidak ada, varices tidak ada, candilomalata tidak ada, cikatrik
Palpasi
Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu.
Leopold III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim
(bokong)
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan penunjang
Darah : Hb - gr%
III. Assasment
sunsang,puki,bagian terendah janin belum masuk PAP,keadaan jalan lahir normal, KU ibu
anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.
Do : - KU : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Suhu : 37 0C
- Nadi : 90x/menit
- RR : 18x/menit
- Palpasi
Leopold I : (33 cm) 4 jari bawah px pada bagian fundus teraba bagian
Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu. Leopold
III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim
(bokong).
Kebutuhan :
Diagnose Keperawatan
• Gangguan Rasa nyaman (nyeri ) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan system
III. Assasment
sunsang,puki,bagian terendah janin belum masuk PAP,keadaan jalan lahir normal, KU ibu
Ds : Ibu mengatakan hamil 8 bulan, dan ini adalah kehamilan kedua. Ibu merasakan gerakan
anaknya paling banyak dibagian bawah dan ibu mau memeriksakan kehamilannya.
Do : - KU : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB setelah hamil 57 kg
- TTV:
- Tensi : 120/70 mmHg
- Suhu : 37 0C
- Nadi : 90x/menit
- RR : 18x/menit
- Palpasi
Leopold I : (33 cm) 4 jari bawah px pada bagian fundus teraba bagian
Leopold II : Teraba tahanan seperti papan, keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu. Leopold
III : Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim
(bokong).
Diagnose Keperawatan
• Gangguan Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan
system saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah menyeringai.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ds :
1. Mengeluh nyeri
2. Perineum terasa
tertekan
Do :
1. Ekspresi wajah
meringis
2. Berposisi
meringankan nyeri
3. Uterus teraba
membulat
S:
- Pasien menyatakan
senang atas
kelahirannya
sakit
- Sedikit perdarahan
di vagina dan
kemaluan.
O:
- Keadaan umum
mulai membaik
- TD 120 / 80 Mmhg.
Temperatur :
36,5 C
P : Mengobservasi K/U,
TTV, pendarahan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri (Manuaba C
2008 hal : 116)
Letak sungsang adalah bila bayi letak longitudinal dan bokong berada di bawah uterus ibu
(Chapman V 2006 hal : 126)
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP PPNI)