Pengertian
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah
(Presentasi Bokong). Angka kejadian : ± 3 % dari seluruh angka kelahiran.
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah
(presentasi bokong). Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya. Persalinan pada bayi dengan
presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan badan ibu, kepala
berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah
pintu atas panggul/simfisis). (Sumber:Sarwono.2010).
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin difundus uteri.
(Manuaba C 2008 hal : 116).
Letak sungsang adalah bila bayi letak longitudinal dan bokong berada di bawah uterus
ibu. (Chapman V 2006 hal :126).
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala
di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.(Wiknjosastro 2006,
hal : 606)
1. Letak bokong murni ; prensentasi bokong murni (Frank Breech). Bokong saja yang
menjadi bagian terdepan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki (Complete
Breech). Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disamping
bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
3. Letak lutut (presentasi lutut) dan
4. Letak kaki , yang keduanya disebut dengan istilah ; Incomplete Breech. Tergantung pada
terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki
atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak sempurna.
Dari semua letak-letak ini yang paling sering dijumpai adalah letak bokong murni.
Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih tinggi pada
kehanilan muda dibandingkan dengan kehamilan a`terme dan lebih banyak pada
multigravida dibandingkan dengan primigarvida.
Salah satu cara dalam mengatasi keadaan tersebut adalah dengan tindakan operatif
yaitu persalinan dengan cara tindakan seksio sesarea. Dimana apabila cara-cara lain
dianggap tidak berhasil atau syarat-syarat untuk dilakukanya tindakan tidak terpenuhi
atau kondisi ibu memerlukan tindakan yang segera yang apabila tidak segera
dilakukan akan berakibat fatal.
1. Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
Rahim arkuatus
Septum pada rahim
Uterus dupleks
Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
Kesempitan panggul
Deformitas tulang panggul
Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat
kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan
keras serta palinglambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah
pintu atas panggul. Dengangerakan kaki janin, ketegangan ligamentum fatundum dan
kontraksi braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul.
(Manuaba, 1998 : 361 )
Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban
relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan
demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau
letak lintang.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban
relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada
kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri,
sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan
demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi
letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian
besar ditemukan dalam presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu.
Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang.
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering
merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak
yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
Komplikasi
Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan abdominal
3. Ultrasonografi
Pemeriksaan seksama ultrasonografi akan memastikan letak janin yang tidak
normal.Letak sungsang dikenal pula dengan istilah kelahiran bokong dengan empat
kemungkinan.kemungkinan pertama,ditemukan bokong kaki,jika kedua tungkai
tungkai menekuk lurus kearah depan tubuh hingga bekerja sebagai badai mengurangi
kebebasan gerak lahir terakhir,bokong lutut ,satu atau lutut menghadap jalan lahir.
Penatalaksanaan
1. Sewaktu Hamil
Yang terpenting ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi
dengan versi luar.
Tehnik :
a. Sebagai persiapan :
d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran
hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada
pilihan putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil
bunyi jantung anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat
semula.
2. Pimpinan Persalinan
a. Cara berbaring :
b. Melahirkan bokong :
c. Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan
cara vaginal atau abdominal (seksio sesarea)
Terdiri dari:
Partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya)
Manual aid (manual hilfe)
Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan
panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya
janin dapat dilakukan manual aid.
Pengkajian
1. Pengumpulan Data.
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
Pengetahuan klien tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi
klien.
5. Status Respiratori
Respirasi bisa meningkat atau menurun . Pernafasan yang ribut dapat terdengar tanpa
stetoskop. Bunyi pernafasan akibat lidah jatuh kebelakang atau akibat terdapat secret.
Suara paru yang kasar merupakan gejala terdapat secret pada saluran nafas . Usaha
batuk dan bernafas dalam dilaksanakan segera pada klien yang memakai anaestesi
general.
6. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang harus dijawab oleh
klien atau di suruh untuk melakukan perintah. Variasi tingkat kesadaran dimulai dari
siuman sampai ngantuk , harus di observasi dan penurunan tingkat kesadaran
merupakan gejala syok.
7. Status Urinari
Retensi urine paling umum terjadi setelah pembedahan ginekologi, klien yang
hidrasinya baik biasanya baik biasanya kencing setelah 6 sampai 8 jam setelah
pembedahan. Jumlah autput urine yang sedikit akibat kehilangan cairan tubuh saat
operasi, muntah akibat anestesi.
8. Status Gastrointestinal
Pengelompokan Data
Analisa data adalah mengkaitkan, menghubungkan data yang telah diperoleh dengan
teori, prinsip yang relevan guna mengetahui masalah keperawatan klien (Depkes RI
1991 ; 14 )
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Rasa nyaman (nyeri ) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan system
saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah menyeringai.
2. Gangguan eleminasi miksi (retensi urine ) berhubungan dengantrauma mekanik ,
manipulasi pembedahan adanya edema pada jaringan sekitar dan hematom, kelemahan
pada saraf sensorik dan motorik.
3. Kurang pengetahuan tentang efek pembedahan dan perawatan selanjutnya berhubungan
dengansalah dalam menafsirkan imformasi dan sumber imformasi yang kurang benar.
Perencanaan
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan
system saraf.
Intervensi
Intervensi
Jelaskan bahwa tindakan seksio sesarea mempunyi kontraindikasi yang sedikit tapi
membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, mengguanakan anatesi yang banyak dan
memberikan rasa nyeri yang sangat setelah operasi.
Jelaskan dan ajarkan cara perawatan luka bekas operasi yang tepat
Motivasi klien melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
Jelaskan aktivitas yang tidak boleh dilakukan.
Pelaksanaan / Implementasi
Pelaksanaan adalah perwujudan ari rencana tindakan yang telah ditentukan dengan
maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara optimal. Tindakan keperawatanini
dapat dilaksanakan oleh klien sendiri, oleh perawat secara mandiri maupun
bekerjasama engan tim kesehatan lainnya. (Depkes RI 1991 ; 28 )
Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan, sedang tujuan evaluasi itu sendiri
adalah menentukan kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dan menilai keberhasilan dari rencana keperawatan atau asuhan keperawatan ( Depkes
RI 1991 ; 31 )
Adapun evaluasi yang di harapkan pada klien dengan Post Seksio Sesarea adalah
sebagai berikut :
Daftar pustaka