A. Latar Belakang
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya
letak sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang
terjadi pada 25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28
minggu, terjadi pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi
pada 1-3% persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm.2,3 Sebagai contoh, 3,5
persen dari 136.256 persalinan tunggal dari tahun 1990 sampai 1999 di Parkland
Hospital merupakan letak sungsang.
Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di
dalam rahim dengan kepala berada di atas sehingga pada saat persalinan
sungsang, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan
dengan kepala pada posisi normal. Kehamilan sungsang didiagnosis melalui
bantuan ultrasonografi (USG). (Manuaba, 1998)
Kehamilan sungsang dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain
kelahiran kembar, cairan amniotik yang berlebihan, hidrosefalus, anencefaly, ari-
ari yang pendek dan kelainan rahim. Sekitar 3-4% bayi berada dalam posisi ini
ketika lahir. Dalam persalinan prematur, kemungkinan bayi berada dalam posisi
sungsang lebih tinggi. Pada umur kehamilan 28 minggu, kemungkinan bayi
berada dalam posisi sungsang adalah 25%. Angka tersebut akan turun seiring
dengan umur kehamilan mendekati 40 minggu. Karena risiko persalinan normal
pada bayi dengan posisi sungsang lebih tinggi dibandingkan bayi dengan posisi
normal, maka umumnya persalinan akan dilakukan dengan bedah caesar.
Jika kondisi ini terjadi pada kehamilan, maka jangan terburu-buru panik.
Asalkan usia kandungan masih di bawah 32 minggu maka janin dalam perut
masih bisa dikembalikan pada posisi normal. (Manuaba,1998).
Posisi sungsang, posisi janin memanjang dengan kepala di bagian atas
rahim dan bokongnya ada di bagian bawah, tergolong sebagai kelainan letak
janin. Kondisi ini biasanya sudah terdekteksi saat kehamilan memasuki trimester
kedua. Biasanya ibu hamil akan merasakan kandungan terasa penuh di bagian atas
dengan gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kelainan letak sungsang?
2. Apa saja jenis dari kelainan letak sungsang?
3. Apa saja komplikasi yang berisiko dialami ibu dan janin pada persalinan
dengan kelainan letak sungsang?
4. Apa etiologi dari kelainan letak sungsang?
5. Bagaimana menegakkan diagnosis pada kelainan letak sungsang?
6. Bagaimana cara penanganan dari persalinan dengan kelainan letak sungsang?
7. Bagaimana peran bidan dalam persalinan dengan kelainan letak sungsang?
8. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian
terendah (presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan
sedangkan kedua tungkai lurus keatas
2. Letak bokong kaki
3. Letak lutut
4. Letak kaki
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda
dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan
primigravida.
Letak sungsang merupakan keadaan dimana bokong janin atau kaki berada
di bagian bawah kavum uteri (rongga rahim). Sebagian besar selama kehamilan,
fetus (janin) yang sedang berkembang sangat bebas untuk bergerak di dalam
uterus (rahim). Antara umur kehamilan 32-36 minggu, fetus bertambah besar
sehingga pergerakannya terbatas. Sangat sulit bagi fetus untuk turn over, jadi
apapun posisi yang dicapai pada saat ini biasanya sama dengan posisi saat
persalinan akan dimulai.
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya
letak sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang
terjadi pada 25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28
minggu, terjadi pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi
pada 1-3% persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm. (Prawirohardjo S,1992).
Hingga saat ini, penyebab posisi janin sungsang tidak diketahui secara
pasti, bisa karena faktor ibu ataupun janin. Beberapa hal yang bisa membuat
proporsi posisi bayi menjadi berubah atau sungsang, antara lain: Hydrocephalus
(bila janin mengalami kelainan seperti hydrocephalus - pembesaran pada bagian
kepala - maka kepala yang besar akan mencari tempat yang lebih luas di dalam
rahim sehingga posisi kepala bayi di atas sementara bokong di bawah), kehamilan
kembar (bisa saja terjadi salah satu posisi kepala bayi di atas sementara yang lain
di bawah rahim, seperti angka 69), ada miom (tumor) di jalan lahir atau jalan lahir
tertutup plasenta sehingga kepala bayi terhalang / tidak bisa masuk ke jalan lahir.
Sungsang juga bisa terjadi akibat dari rahim yang kendur misalnya pada
ibu yang sering melahirkan sehingga tidak mampu menahan posisi janin pada
postur seharusnya. Semua ibu hamil bisa mengalami hal ini dan tidak ada
hubungannya dengan aktivitas si ibu. Jadi, posisi bayi sungsang bukan disebabkan
karena si ibu kurang bergerak, kurang minum/makan, atau karena faktor
psikologis tertentu.(Prawirihardjo,S 1992).
B. Etiologi
Penyebab letak sungang :
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatilf kurang lonjong
2. Air ketuban masih banyak dan kepala janin relatif besar
3. Plasenta Previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas
panggul
4. Kelainan bentuk kepala : Hidrocephalus, Anencephalus, karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pinggul atas panggul
5. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya
pada panggul sempit, Hidrocephalus, Plasenta Previa, Tumor – tumor Pelvis
dan lain-lain
6. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multivara
7. Gemeli (Kehamilan Ganda)
8. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri
9. Janin sudah lama mati
10. Sebab yang tidak di ketahui
C. Klasifikasi
1. Presentasi bokong murni (Frank Breech, 50-70%)
Pada presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki
terangkat ketas sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu atau kepala janin.
Dengan demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba bokong.
2. Presentasi bokong kaki sempurna (Complete Breech, 5-10%)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak
bokong kaki sempurna / lipat kejang).
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
a. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
b. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
c. Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
d. Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
e. Prosedur Manual Aid
3. Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki (Incomplete
Breech, 10-30%)
Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki
disamping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat keatas. Pada
presentasi kaki bagian paling rendah adaah satu atau dua kaki. Selain
bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
a. Kedua kaki : Letak kaki sempurna
b. Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna
c. Kedua lutut : Letak lutut sempurna
d. Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna
D. Indikasi
Indikasi kerusakan pada tulang janin dapat berupa :
1. Fraktur tulang-tulang kepala.
2. Fraktur humerus ketika hendak melahirkan lengan yang menjungkit.
3. Paralisis brankialis.
4. Fraktur femur
5. Dislokasi bahu.
6. Dislokasi panggul, terutama pada waktu melahirkan tungkai yang sangat
ekstensi
7. Hematoma otot-otot.
3. Teknik
1. Tubuh janin dipegang dengan pegangan femuropelvik. Dilakukan
pemutaran 1800 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu
belakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan.
2. Sambil dilakukan traksi curam bawah, tubuh janin diputar 1800 kearah
yang berlawanan sehingga bahu depan menjadi bahu depan dibawah arcus
pubis dan dapat dilahirkan.
3. Tubuh janin diputar kembali 1800 kearah yang berlawanan sehingga bahu
belakang kembali menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat
dilahirkan.
Melahirkan lengan belakang (inset : mengait lengan atas dengan telunjuk jari tangan kiri
penolong)
1. Ekstraksi bokong
a. Jari telunjuk penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak dimasukkan
jalan lahir dan diletakkan pada lipat paha depan anak. Dengan jari
tersebut, lipat paha dikait. Untuk memperkuat kaitan tersebut, tangan lain
penolong mencekap pergelangan tangan yang melakukan kaitan dan ikut
melakukan traksi kebawah.
c. Tangan yang diluar (dekat dibagian fundus uteri) mendekatkan kaki janin
untuk mempermudah tindakan mencari kaki janin tersebut diatas.
d. Setelah lutut fleksi, pergelangan kaki anak dipegang diantara jari ke II dan
III dan dituntun keluar dari vagina.
Rangkaian langkah mencari dan menurunkan kaki pada persalinan
sungsang (maneuver Pinard). Berikut tekniknya :
a. Kedua tangan penolong memegang betis anak dengan meletakkan kedua
ibu jari dibelakang betis sejajar dengan sumbu panjangnya dan jari-jari
lain didepan tulang kering. Dengan pegangan ini dilakukan traksi curam
bawah pada kaki sampai pangkal paha lahir.
b. Pegangan kini dipindahkan keatas setinggi mungkin dengan kedua ibu jari
dibelakang paha pada sejajar sumbu panjangnya dan jari lain didepan
paha. Dengan pegangan ini pangkal paha ditarik curam bawah
sampai trochanter depan lahir.
Terlihat bagaimana cara melakukan pegangan pada pergelangan kaki anak. Sebaiknya digunakan kain
setengah basah untuk mengatasi licinnya tubuh anak ; Traksi curam bawah untuk melahirkan lengan
sampai skapula depan terlihat .
Pegangan selanjutnya adalah dengan memegang bokong dan panggul janin (jangan diatas panggul
anak). Jangan lakukan gerakan rotasi sebelum skapula terlihat.
Dilakukan traksi curam atas untuk melahirkan bahu belakang yang diikuti dengan gerakan untuk
membebaskan lengan belakang lebih lanjut.
Persalinan bahu depan melalui traksi curam bahwa setelah bahu belakang dilahirkan ;Lengan
depan dilahirkan dengan cara yang sama dengan melahirkan lengan belakang.
2. Bagi bayi
Prognosa tidak begitu baik,karena adanya ganguan peredaran darah
plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, talipusat terjepit
antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia. Oleh karena itu
setelah tali pusat lahir dan supaya janin hidup,janin harus dilakukan dalam
waktu 8 menit.
I. Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah
air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh
dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan
kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk
menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada
ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak
sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian
besar ditemukan dalam presentasi kepala,beberapa fetus tidak seperti itu.
Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang. Bayi letak sungsang
disebabkan :
a. Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi
b. Plasenta Previda : Menghalangi kepala turun ke panggul
c. Panggul Sempit : Kepala susah menyesuaikan ke jalan lahir
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kelainan pada letak sungsang merupakan kondisi dimana presentasi janin dalam
uterus terutama bokong janin lebih dulu memasuki rongga panggul, terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bawah kavum
uteri. (Manuaba, 2010).
Kemudian pertolongan pada persalinan dengan letak sungsang dapat
ditolong melalui jalan lahir (per vaginam) dan sectio caesarian (per abdomen).
Baik keduanya memiliki risikonya masing-masing apabila diterapkan, baik risiko
untuk ibu maupun janin.
B. Saran
Seorang bidan memang tidak memiliki wewenang untuk menolong
persalinan sungsang kecuali, dalam kondisi-kondisi tertentu. Oleh karna itu
sebagai calon tenaga kesehatan yang bergerak dalam pelayanan kebidanan,
alangkah baiknya sebagai seorang mahasiswi bidan untuk mempelajari dan
memahami semua hal yang berkaitan dengan persalinan sungsang.
Daftar Pustaka