Disusun oleh
TINGKAT II B
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Persalinan Letak Sungsang, ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Nunik Ningtiyasari, S.Si.T.M.Kes. selaku
Dosen mata kuliah Gawat Darurat Maternal Neonatal yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian Persalinan Letak Sungsang. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Perumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi.....................................................................................................................
B. Klasifikasi................................................................................................................
C. Komplikasi...............................................................................................................
D. Etiologi.....................................................................................................................
E. Penegakkan Diagnosa..............................................................................................
F. Penatalaksanaan Persalinan Letak Sungsang...........................................................
G. Peran Bidan Dalam Persalinan Sungsang................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini angka kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih cukup
tinggi yaitu, 334/100.000 kelahiran hidup dan 21,8/1.000 kelahiran hidup. Salah satu
bentuk kompikasi maternal dan neonatal adalah persalinan dengan letak sungsang,
dimana hal ini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kematian neonatal.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi kelainan letak sungsang?
2. Apa saja jenis dari kelainan letak sungsang?
3. Apa saja komplikasi yang berisiko dialami ibu dan janin pada persalinan dengan
kelainan letak sungsang?
4. Apa etiologi dari kelainan letak sungsang?
5. Bagaimana menegakkan diagnosis pada kelainan letak sungsang?
6. Bagaimana cara penanganan dari persalinan dengan kelainan letak sungsang?
7. Bagaimana peran bidan dalam persalinan dengan kelainan letak sungsang?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Apa definisi dari kelainan letak sungsang.
2. Apa saja jenis dari kelainan letak sungsang.
3. Apa saja komplikasi yang berisiko dialami ibu dan bayi pada persalinan dengan
kelainan letak sungsang.
4. Apa etiologi dari kelainan letak sungsang.
5. Bagaimana menegakkan diagnosis pada kelainan letak sungsang.
6. Penanganan dari persalinan dengan kelainan letak sungsang.
7. Untuk mengetahui sejauh mana peran bidan dalam menangani persalinan letak
sungsang.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi dari kelainan letak sungsang adalah kondisi dimana presentasi janin
dalam uterus terutama bokong janin lebih dulu memasuki rongga panggul, terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bawah kavum uteri.
(Manuaba, 2010).
B. Klasifikasi letak sungsang
Presentasi bokong dapat diklasifikasikan dengan bagian tubuh janin
berdasarkan presentasi dan posisi janin (Prawirohardjo, 2013).
1) Frank Breech ( Presentasi bokong murni)
Bagian kaki dari janin mengalami fleksi total di bagian bokong dan ekstensi
total di bagian lutut. Telapak kaki berada paling dekat dengan kepala dan bokong
menempati segmen bawah uterus.
Frank Breech sangat membantu saat proses dilatasi serviks tetapi posisi frank
breech sulit untuk dilakukan External Cephalic Version (ECV) yang bertujuan
untuk mengembalikan posisi janin ke posisi yang seharusnya yaitu kepala janin
yang berada pada kavum dibawah uterus. Pada posisi ini sangat jarang terjadi
prolaps tali pusat serta janin jarang terjebak di serviks.
2) Complete Breech ( Presentasi bokong sempurna)
Yaitu letak sungsang, dimana kedua kaki dan tangan menyilang sempurna dan
di samping bokong dapat diraba kedua kaki.
3) Incomplete Breech ( Presentasi bokong tidak sempurna)
Yaitu letak sungsang, dimana hanya satu kaki di samping bokong, sedangkan
kaki yang lain terangkat ke atas. (Kasdu, 2005.)
C. Komplikasi persalinan letak sungsang
E. Penegakan diagnosa
1. Palpasi
Saat pemeriksaan leopold bagian bawah teraba lunak bulat dan tidak
melenting (bokong), sementara di fundus teraba bagian bulat, keras, melenting
(kepala) dan punggung teraba di kanan atau kiri (Hanretty, 2014).
2. Aukultasi
Denyut jantung janin paling jelas terdengar di atas umbilicus, punctum
maximum denyut jantung janin terdengar di 13 kuadran atas perut ibu (Mochtar,
2013).
3. Pemeriksaan dalam
Bokong teraba lunak dan tidak teratur dengan tidak adanya sutura yang
terpalpasi, walaupun terkadang sacrum dapat disalahartikan sebagai kepala yang
keras, dan bokong dapat diartikan sebagai caput succadeum. Anus dapat teraba dan
mekonium segar pada jari pemeriksa biasanya merupakan diagnosis.
Jika tungkai terekstensi, genital ekternal sangat jelas,teraba tetapi,harus
diingat bahwa genitalia eksterna tersebut mengalami edema. Vulva yang
mengalami edema dapat disalah artikan dengan skrotum.
Jika kaki teraba, bidan harus membedakannya dengan tangan. jari-jari kaki
semuanya sama panjang, jari-jari kaki lebih pendek daripada jari jari tangan dan
ibu jari kaki tidak dapat direntangkan dan jari kaki lainnya. Kaki berada pada sudut
90 derajat dari tungkai, dan tumit tidak memiliki kesaamaan dengan tangan.
4. Pemeriksaan penunjang
Peranan USG sangat penting dalam diagnosis dan penilaian resiko pada
presentasi bokong. Taksiran berat janin, penilaian volume air ketuban, konfirmasi
letak plasenta, jenis presentasi bokong, keadaan hiperekstensi kepala, kelainan
congenital, dan kesejahteraan janin dapat diperiksa menggunakan ultrasonografi
(Saifuddin, 2011).
Pemeriksaan USG juga digunakan untuk memastikan perkiraan klinis
presentasi bokong, bila mungkin untuk mengidentifikasi adanya anomali janin.
USG pada usia kehamilan 32-34 minggu untuk menegakkan diagnosis,
memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu (Fadlun, 2012). Pemeriksaan
USG dilakukan untuk konfirmasi tipe dari presentasi bokong, memperkirakan berat
janin dan mengidentifikasi adanya kelainan janin atau plasenta (Tanto, 2014).
F. Penatalaksanaan letak sungsang
A. Pada saat Pemeriksaan Antenatal
a) Beritahu hasil pemeriksaan yang sebenarnya, jelaskan pada pasien mengenai
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan presentasi sungsang.
b) Beri konseling mengenai gerakan knee-cheest, yaitu meletakkan kepala
diantara kedua tangan lalu menoleh ke samping kiri atau kanan, kemudian
turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh
mungkin. Kegunaan gerakan ini adalah untuk mempertahankan atau
memperbaiki posisi janin agar bagian kepala janin tetap berada di bawah.
Gerakan ini disebut juga sebagai gerakan “anti sungsang”
c) Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu
tidak perlu dilakukan intervensi apapun, karena janin masih cukup kecil dan
cairan amnion masih cukup banyak sehingga kemungkinan besar janin masih
dapat memutar dengan sendirinya.
B. Pada saat persalinan
Menurut prawihardjo, berdasarkan jalan lahir yang dilalui maka,
penatalaksanaan persalinan sungsang dapat dibagi ,menjadi dua tipe yaitu :
1. Persalinan pervaginam
Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang
harus dipenuhi yaitu pembukaan benar-benar lengkap, kulit ketuban sudah
pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram.
Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan pervaginam
tidak dapat dihindarkan yaitu ibu memilih persalinan pervaginam,
direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses persalinan yang sedemikian
cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak memungkinkan dilakukan
bedah sesar, presentasi bokong yang tidak terdiagnosis hingga kala II dan
kelahiran janin kedua pada kehamilan kembar.
Persalinan pervaginam tidak dilakukan apabila didapatkan kontra
indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin, presentasi kaki,
hiperekstensi kepala janin dan berat bayi > 3600 gram, tidak adanya informed
consent, dan tidak adanya petugas yang berpengalaman dalam melakukan
pertolongan persalinan (Prawirohardjo, 2008).
Syarat persalinan pervaginam pada letak sungsang: bokong
sempurna (complete) atau bokong murni (frank breech), pelvimetri, klinis
yang adekuat, janin tidak terlalu besar, tidak ada riwayat seksio sesaria dengan
indikasi CPD, kepala fleksi.
Persiapan untuk kelahiran bokong menurut Varney
Perasat Mauriceau-Smellie-Veit
Oleh karna itu, Sebelum melakukan sectio caesarean, petugas diwajibkan untuk
melakukan pemeriksaan USG ulang untuk memastikan bahwa presentasi masih bokong.
Hati-hati saat melakukan pembukaan uterus untuk mencegah cedera pada bayi karena
pisau bedah yang mungkin terjadi pada presentasi sungsang. Insisi uterus dengan
ukuran yang tepat, terutama pada kelahiran prematur untuk mencegah penjepitan dan
pelahiran traumatik pada kepala bayi (Endozien, 2013)
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kelainan pada letak sungsang merupakan kondisi dimana presentasi janin dalam
uterus terutama bokong janin lebih dulu memasuki rongga panggul, terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bawah kavum
uteri. (Manuaba, 2010).
Kelainan pada letak sungsang dapat dibagi dalam beberapa tipe, yaitu :
o Frank Breech ( Presentasi bokong murni)
o Complete Breech ( Presentasi bokong sempurna)
o Incomplete Breech ( Presentasi bokong tidak sempurna)
Kemudian pertolongan pada persalinan dengan letak sungsang dapat
ditolong melalui jalan lahir (per vaginam) dan sectio caesarian (per abdomen).
Baik keduanya memiliki risikonya masing-masing apabila diterapkan, baik risiko
untuk ibu maupun janin.
B. Saran
Seorang bidan memang tidak memiliki wewenang untuk menolong
persalinan sungsang kecuali, dalam kondisi-kondisi tertentu. Oleh karna itu
sebagai calon tenaga kesehatan yang bergerak dalam pelayanan kebidanan,
alangkah baiknya sebagai seorang mahasiswi bidan untuk mempelajari dan
memahami semua hal yang berkaitan dengan persalinan sungsang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35977694/ASUHAN_KEBIDANAN_PADA_PERSALINAN_
DENGAN_LETAK_SUNGSANG_docx Diakses pada tanggal 30 Desember 2020
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57214/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=807476DC449C1AA496EECD9C0969DA2F?sequence=4 Diakses
pada tanggal 30 Desember 2020
https://www.scribd.com/doc/67552294/makalah-sungsang Diakses pada tanggal 30
Desember 2020