Anda di halaman 1dari 9

Cara menggugurkan kandungan atau dalam dunia

kedokteran dikenal dengan istilahabortus. Berarti


pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan
sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran
hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk
bertumbuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 jenis aborsi:
1.   Aborsi Spontan / Alamiah
2.   Aborsi Buatan / Sengaja
3.   Aborsi Terapeutik / Medis
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. 
Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel
sperma, sedangkan 
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia
kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter,
bidan atau dukun beranak). Misalnya dengan bantuan obat aborsi.
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik.  Sebagai contoh, calon ibu yang sedang
hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit
jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun
janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang
matang dan tidak tergesa-gesa.
tatistik aborsi di Indonesia.
Frekuensi terjadinya aborsi sangat sulit dihitung secara akurat, 
karena aborsi buatan sangat sering terjadi tanpa dilaporkan –
kecuali jika terjadi komplikasi, sehingga perlu perawatan di
Rumah Sakit. 
Akan tetapi, berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar
2.000.000 kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya di
Indonesia. Berarti ada 2.000.000 nyawa yang dibunuh setiap
tahunnya secara keji tanpa banyak yang tahu.
Jumlah kematian karena aborsi melebihi kematian perang
manapun 
Data statistik mengenai kasus aborsi di luar negeri –
khususnya di Amerika – dikumpulkan oleh dua badan utama,
yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC) dan Alan
Guttmacher Institute (AGI). 
Hasil pendataan mereka menunjukkan bahwa jumlah nyawa
yang dibunuh dalam kasus aborsi di Amerika – yaitu hampir 2
juta jiwa – lebih banyak dari jumlah nyawa manusia yang
dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu.
Sebagai gambaran, jumlah kematian orang
Amerika dari tiap-tiap perang adalah: 
1.   Perang Vietnam – 58.151 jiwa 
2.   Perang Korea – 54.246 jiwa 
3.   Perang Dunia II – 407.316 jiwa 
4.   Perang Dunia I – 116.708 jiwa 
5.   Civil War (Perang Sipil) – 498.332 jiwa
Secara total, dalam sejarah dunia, jumlah
kematian karena aborsi jauh melebihi jumlah
orang yang meninggal dalam semua perang jika
digabungkan sekaligus.
Menurut James K. Glassman dari The Washington Post pada tahun
1996, jumlah kematian akibat aborsi 10 kali lebih banyak daripada
semua kecelakaan yang masih ditambah kasus bunuh diri maupun
pembunuhan.
Data kecelakaan di Amerika menunjukkan: 
1.   Kecelakaan karena jatuh – 12.000 
2.   Kecelakaan karena tenggelam – 4.000 
3.   Kecelakaan karena keracunan – 6.000 
4.   Kecelakaan mobil – 40.000 
5.   Bunuh diri – 30.000 
6.   Pembunuhan – 25.000
Jumlah kematian karena aborsi selalu melebihi kematian karena
kecelakaan, bunuh diri ataupun pembunuhan – di  seluruh dunia.
Jumlah kematian karena aborsi melebihi segala penyakit 
Daniel S. Green dari Washington Post mengatakan bahwa pada tahun
1996, di Amerika setiap tahun ada 550.000 orang yang meninggal
karena kanker dan 700.000 meninggal karena penyakit jantung. 
Jumlah ini tidak seberapa dibandingkan jumlah kematian karena
aborsi yang mencapai hampir 2 juta jiwa di negara itu.
Secara keseluruhan, di seluruh dunia, aborsi adalah penyebab kematian
yang paling utama dibandingkan kanker maupun penyakit jantung.
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa
aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali
ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat
mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman
bagi orang-orang yang membunuh  sesama manusia adalah sangat
mengerikan.
Pertama: Manusia  - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang
mulia. 
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak
sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah
satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah
memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh
semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan
menyelamatkan semua orang. 
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa
orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah:
  “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena
sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena
kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara
keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak
memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. 
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena
penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai,
kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya.
Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan
firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-
anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada
mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
dosa yang besar.” (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan
terhadap perintah Allah. 
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang
dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam
kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus
provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan kriminal – tindakan
yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap
orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan
membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau
disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau
diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai
suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka
mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)
elima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita.
 
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah
sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih
mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah
dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32)
Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal
Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.
Keenam: Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan”
atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan
rencana Allah. 
Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi
segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi
secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah:
“Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut
kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami
keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:
5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin
dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang
mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur
kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan
dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung
tinggikehidupan. 
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas
terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW –  seperti
dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita
yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah
kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”
Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci)
menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau
menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik
Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu
bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu
melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”
Inilah anak yang kulahirkan.”   Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun
kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus
dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.

Anda mungkin juga menyukai