Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PROGRAM KIA & KB

DOSEN PEMBIMBING
Sulfianti, S.Si.T.,SKM.,M.Keb
Oleh :
Kelompok III, IV, V
DIANA MARIANA BSN 18955
ARNISAH BSN 18954
INDY FIANI BSN 18962
A.SALZABILA BATARA B. BSN 18953
A.FITRIANAH BSN 17916
JUSNANI ANTI BSN 18963
NELIATI BSN 18965
RIRIN NASRIANI BSN 18977
SRI MARYA ULFA BSN 18974
SULFIANTI BSN 18975
SILVI LESTARI K. BSN 18979
DIAH MILENIA DWI P. BSN 18980

AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Program KIA & KB ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Sulfianti, S.Si.T.,SKM.,M.Keb
selaku Dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada pihak atau sumber
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sebagai penulis sadar sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa,serta
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Program KIA & KB ini
bisa memberikan manfaat untuk pembaca.

Watampone, 23 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
D. Metode Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Program KIA/KB.........................................................................3
B. Program Pokok pada Pelayanan KIA/KB .................................................3
C. Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA/KB.............................9

BAB III PENUTUPAN


1. Kesimpulan..............................................................................................11
2. Saran .......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat.Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta
mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Program KIA termasuk satu dari enam program pokok (basic six)
Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawabdalam
kegiatan pelayanan sebagai berikut: pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir
dengan komplikasi, bayi, dan balita.
Keberhasilan program KIA menurunkanAngka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB)menjadi salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka kematian ibu dan bayi di
Sumatera Barat masih belum mencapai target Millenium Development Goals
(MDGs) 2015 yaitu angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka
kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup. Dari hasil Survey Dasar Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi di Sumatera Barat
mencapai 47/1000 kelahiran hidup, sementara angka kematian ibu mencapai
228/100.000. Data dari Puskesmas Ambacangdari bulan Januari hingga
September tahun 2012, ditemukan kematian bayi berjumlah 9 orang.
Oleh karena pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu
indikator kesehatan, maka penulis mengangkatkan makalah Pelaksanaan
Program KIA dan KB di Puskesmas Ambacang sebagai perbandingan bagi

1
puskesmas lain dan sebagai evaluasi bagi Puskesmas Ambacang sendiri untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik di bidang KIA di masa yang akan
datang.

B. Rumusan Masalah
Makalah ini membahas mengenai Program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan Keluarga Berencana (KB) dan Pelaksanaan program KIA dan KB di
Puskesmas Ambacang.

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui program KIA dan KB di Puskesmas Ambacang
2. Mengetahui pelaksanaan program KIA dan KB di Puskesmas Ambacang.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan yang
merujuk pada berbagai literatur, laporan tahunan dan laporan bulanan
Puskesmas Ambacang, dan diskusi dengan Pjs kepala puskesmas dan
pemegang program KIA-KB Puskesmas Ambacang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Program KIA/ KB


Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) merupakan salah satu dari
enam program pokok Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan
meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien
meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi,
bayi, dan balita.

B. Program Pokok pada Pelayanan KIA/ KB


Berdasarkan standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, maka
program di puskesmas, khususnya KIA KB harus meliputi sebagai berikut :
1. Pelayanan Antenatal
Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Antenatal,
yang terdiri dari :
a. Timbang berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi (LILA)
d. Ukur tinggi fundus uteri
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
f. Pemberian imunisasi TT lengkap
g. Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus

3
j. Temu wicara (konseling)
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama
kehamilan, yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua,
dan 2 kali pada triwulan ketiga.
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten. Hal ini diutamakanuntuk :
a. Mencegah terjadinya infeksi
b. Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar
c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang
lebih tinggi
d. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
e. Memberikan injeksi vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
3. Deteksi Dini Faktor Resiko dan Komplikasi Kebidanan
Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan
komplikasi kebidanan.
Faktor resiko pada ibu hamil adalah :
a. Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun
b. Anak > 4 orang
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun
d. Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau penambahan
berat badan > 9 kg selama masa kehamilan
e. Anemia dengan Hb < 11 g/dl
f. TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan
sekarang.

4
h. Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung,
ginjal, hati, kelainan endokrin, tumor dan keganasan
i. Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD,
kehamilan ektopik, bayi dengan cacat kongenital)
j. Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio cesaria, ekstraksi vakum /
forcep)
k. Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)
l. Kelainan besar janin
m. Kelainan letak janin
4. Penanganan Komplikasi Kebidanan
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai
standar oleh.
tenaga kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
rujukan.
a. Pelayanan obstetri :
1) Penanganan pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas
2) Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan
3) Pencegahan dan penanganan infeksi
4) Penanganan partus lama / macet
5) Penanganan abortus
6) Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi
rujukan
b. Pelayanan neonatus :
1) Pencegahan dan penanganan asfiksia
2) Pencegahan dan penanganan hipotermi
3) Penanganan BBLR
4) Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus,
ikterus ringan – sedang

5
5) Pencegahan dan penangan gangguan minum
5. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan Ibu Nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
kesehatan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan
waktu:
a. Kunjungan nifas pertama (KF1) : 6 jam – 3 hari pasca persalinan
b. Kunjungan nifas kedua (KF2) : 4 – 28 hari pasca persalinan
c. Kunjungan nifas ketiga (KF3) : 29 – 42 hari pasca persalinan
Pelayanan yang diberikan adalah :
a. Pemeriksaan TD, nadi, respirasi dan suhu
b. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uteri)
c. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya
d. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif
e. Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan
24 jam setelah pemberian pertama)
f. Pelayanan KB pasca persalinan
6. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 – 28 hari setelah lahir, yaitu:
a. Kunjungan Neonatus ke-1 ( KN 1 ) : 6 - 48 jam setelah lahir
b. Kunjungan Neonatus ke-2 ( KN 2 ) : hari ke 3 – 7 setelah lahir
c. Kunjungan Neonatus ke-3 ( KN 3 ) : hari ke 8 – 28 setelah lahir
7. Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi
Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecatatan dan kematian oleh tenaga kesehatan.

6
Tanda- tanda neonatus dengan komplikasi :
a. Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua yang masuk
kemulutnya
b. Riwayat kejang
c. Bergerak jika hanya dirangsang
d. Frewensi napas < 30 x / menit atau > 60 x / menit
e. Suhu tubuh < 35,5 0C atau > 37,50C
f. Tarikan dinding dada kedalam sangat kuat
g. Ada pustul di kulit
h. Nanah banyak di mata
i. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
j. BBLR atau ada masalah menyusu
k. Berat menurut umur rendah
l. Adanya kelainan kongenital
m. Prematuritas
n. Asfiksia
o. Infeksi bakteri
p. Kejang
q. Ikterus
r. Diare
s. Hipotermi
t. Tetanus neonatorum
u. Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.
8. Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai 11 bulan setelah lahir.

7
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
a. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, polio 1- 4, DPT / Hb,
campak) sebelum usia 1 tahun
b. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
c. Pemberian vitamin A (6 – 11 bulan)
d. Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda –
tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku
KIA.
e. Penanganan dan rujukan kasus jika perlu
f. Penanganan dengan metoda MTBS

9. Pelayanan Kesehatan Anak Balita


Masa balita merupaka masa keemasan atau golden periode dimana
terbentuk dasar – dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta
pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.
Pelayanan sesuai standar yang diberikan meliputi :
a. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun
b. Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)
c. Pemberian vitamin A dosis tinggi, 2 kali setahun.
d. Kepemilikan dan pemamfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
e. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menngunakan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
10. Pelayanan KB Berkualitas
Pelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar
dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan
sehingga diharapkan dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka
kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas bagi pasangan yang telah
cukup memiliki anak (2 anak lebih baik), serta meningkatkan fertililitas
bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.

8
Metode kontrasepsi meliputi :
a. KB alamiah (sistem kalender, coitus interuptus)
b. Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk )
c. Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan
tubektomi)

C. Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA


Indikator pemantauan keberhasilan program KIA
NO PROGRAM KIA INDIKATOR PEMANTAUAN

1 ANTENATAL CARE K1, K4


2 PERTOLONGAN PERSALINAN Pn
3 PELAYANAN KESEHATAN IBU KF1, KF3
NIFAS
4 PELAYANAN KESEHATAN KN1 , KN3
NEONATUS
5 PELAYANAN KOMPLIKASI - PEMERIKSAAN ANC
KEBIDANAN - PEMERIKSAAN PADA
SAAT PELAYANAN
KESEHATAN IBU NIFAS
6 PELAYANAN NEONATUS PEMERIKSAAN WAKTU
DENGAN KOMPLIKASI KUNJUNGAN NEONATUS
7 PELAYANAN KESEHATAN - PEMBERIAN IMUNISASI
BAYI LENGKAP
- PEMBERIAN VITAMIN
A(6-11 BULAN)
- ASI EKLUSIF
8 PELAYANAN KESEHATAN PEMBERIAN VITAMIN A (1-5
ANAK BALITA TAHUN) 2 X SETAHUN
9 PELAYANAN KB KB AKTIF
BERKUALITAS

9
Keterangan :
K1 : Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan pada trimester pertama
K4 : Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
standar (paling sedikit 4 kali selama kehamilan)
Pn : Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
KF 1 : Kunjungan nifas 6 jam – 3 hari setelah persalinan
KF 3 : Kunjungan nifas dari hari ke 29 – 42 hari pasca persalinan
KN 1 : Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 6 –
48 jam pasca persalinan
KN 3 : Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 8 –
28 hari pasca persalinan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

10
1. Program KIA KB yang ada di Puskesmas Ambacangsudah sesuai dengan
pelayanan kesehatan dasar dalam standar pelayanan minimal bidang
kesehatan di kabupaten/kota dari kementrian kesehatan, yaitu :
a. Pelayanan KIA ibu
b. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
c. Pelayanan Kesehatan Nifas
d. Penanganan komplikasi obstetric
e. Pelayanan KN 1, KN2, dan KN3
f. Penanganan komplikasi neonatus
g. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari-12 bulan (Kunjungan
Bayi)
h. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
i. Program keluarga berencana
2. Dari semua program, hingga bulan September tahun2012, program yang
capaiannya masih sangat jauh dari target yaitu penanganan komplikasi
obstetric. Program yang sudah melampaui target yaitu program keluarga
berencana. Sedangkan program lainnya rata-rata sudah hampir mencapai
target.
3. Permasalahan utama yang dihadapi program KIA KB adalah mengenai
pendataan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) yang belum optimal.

B. Saran
1. Meningkatkan koordinasi petugas KIA KB dengan bidan pembina wilayah
setempat dan kader
2. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dilaksanakan optimal setiap bulan

11
3. Perekapan data dilakukan dengan lebih cermat
4. Evaluasi pelaksanaan program dilakukan rutin dalam LOKMIN

DAFTAR PUSTAKA

Data dan Informasi diunduh tanggal 14 Oktober 2012 dari: www.depkes.go.id

12
MDGs 2015 diunduh tanggal14Oktober2012 dari :www.depkes.go.id

Puskesmas Ambacang. Laporan Puskemas Ambacang tahun 2011.Padang :

PuskesmasAmbacang

Puskesmas Ambacang. Laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan

IIItahun 2012.Padang : Puskesmas Ambacang

Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di

Indonesiadiunduh tanggal 14Oktober2012 dari :

www.kesehatananak.depkes.go.id

13

Anda mungkin juga menyukai