RESUME PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS – KIA)
Oleh : ARNISAH (BSN 18954)
AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020 RESUME PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS – KIA) A. PENGERTIAN PWS–KIA Pemantauan wilayah setempat (PWS) telah dilaksanakan diindonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program didinas kesehatan kabupaten/kota belum mempunyai alat pantau yang dapat memeberikan data yang cepat sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah kerjanya. PWS dimulai dengan program imunisasi yang dalam perjalanannya, berkembang menjadi PWS–KIA lain seperti PWS–kesehatan ibu dan anak (PWS KIA) dan PWS gizi. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang berfungsi membina peran serta masyarakat sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat. Manajemen yang baik merupakan factor yang sangat menentukan dalam mewujudkan fungsi puskesmas. Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS–KIA) alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA disuatu wilayah (puskesmas/kecamatan) secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cpt dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah. (Depkes, 1994) Program KIA meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komlikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita. PWS–KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan komunikasi kepada sector terkait, khususnya apparat setempat yang berperan dalam pendataan dan pergerakan sasaran mamupun membantu dalam memecahkan masalah non teknis misalnya : bumil KEK, rujukan kasus dengan resiko. B. TUJUAN PWS–KIA Tujuan PWS– KIA adalah meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA diwilayah kerja puskesmas melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA ditiap desa secara terus menerus. C. PRINSIP PENGELOLAAN PWS–KIA 1. Peningkatan pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan setinggi–tingginya. 2. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara bertahap 3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat oleh kader dan pengamatan secara terus–menerus 4. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi kurang 1 bulan) dengan mutu yang baik dan jamgkauan setinggi–tingginya. D. LANGKAH– LANGKAH PWS–KIA langkah–langkah PWS–KIA yaitu : 1. Pengumpulan data 2. Pengelolaan data 3. Penggambaran grafik PWS–KIA 4. Analisis dan tindak lanjut PWS–KIA E. INDIKATOR PWS – KIA Indikator pemnantauan program PWS–KIA yang dipakai untuk PWS–KIA mwliputi indikator yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pkok dalam program KIA. Ditetapkan 6 indikator PWS– KIA yaitu: 1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1) 2. Cakupan ibu hamil ( cakupan K4) 3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 4. Deteksi dini ibu hamil beresiko oleh masyarakat 5. Deteksi dini ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan 6. Cakupan pelayanan neonatal oleh tenaga kesehatan F. BATASAN PWS–KIA 1. Pelayanan antenatal 2. Penjaringan (deteksi) dini kehamilan beresiko 3. Kunjungan ibu hamil 4. Kunjungan baru ibu hamil (K1) 5. Kunjungan awal 6. K4 7. Kunjungan neonatal (KN) 8. Cakupan akses 9. Cakupan ibu hamil (K4) 10. Sasaran ibu hamil 11. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenanga kesehatan 12. Cakupan penjaringan ibu hamil beresiko oleh masyarakat 13. Cakupan penjaringan ibu hami beresiko oleh tenaga kesehatan 14. Ibu hamil beresiko 15. Cakupan kunjungan neonatal (KN)