Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG NIFAS II


RSUD DR.H.MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Disusun oleh:
Nama Mahasiswa : Rika Rikana
Nim : 11409717028
Tingkat : II
Semester : IV (Empat)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA
BANJARMASIN
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah menyelesaikan laporan


pendahuluan tentang Hiperemesis Gravidarum diruang Nifas RSUD
Dr.H.Moch Anshari Saleh Banjarmasin.

Nama : Rika Rikana


NIM : 11409717028
Tingkat : II
Semester : IV (Empat)

Banjarmasin, 13 Mei 2019


Mahasiswa

Rika Rikana
Nim 11409717028

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. DEFINISI
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu
gejala yang wajar yang terjadi pada kehamilan trimester 1,  6 minggu kehamilan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini biasa berlangsung  10 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah
lebih dari 10 kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan
sehari-hari (Arief B, 2009).

B. ETIOLOGI
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti. Adapun faktor
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, Beberapa faktor
predisposisi yang ditemukan :
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal ini
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada
kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut sebagai salah satu faktor organik
karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun
hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan
pasti,takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual
dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat
membantu mengurangi frekwensi muntah klien.
C. MENIFESTASI KLINIK
1. Muntah yang hebat
2. Haus dan Dehidrasi
3. BB menurun (>1/10 normal)
4. Keadaan umum menurun
5. Peningkatan suhu tubuh
6. Ikterik
7. Gangguan kesadaran, delirium
8. Biasanya terjadi pada minggu ke 6-1

D. PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak
yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira
ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu
dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan
berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan
lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal (Fadlun
dkk).

E. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Ikterik
3. Takikardi
4. Alkalosis
5. Menarik diri, depresi
6. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia, perubahan
mental
7. Suhu tubuh meningkat
F. PATHWAY

Faktor alergi Faktor predisposisi Peningkatan estrogen

Emesis Penurunan pengossongan


gravidarum lambung

Penyesuaian Komplikasi Peningkatan tekanan


gaster

Hiperemesis gravidarum

Intake nutrisi menurun


Kehilangan cairan berlebih

Gangguan nutrisi
kebutuhan tubuh Dehidrasi
Pengeluaran nutrisi
berlebihan

hemokonsentrasi
Cairan eksta seluler
dan plasma
Aliran darah ke
jaringan menurun
Gangguan
keseimbangan cairan
Metabolisme intra
dan elektrolit
sel menurun

Otot lemah

Kelemahan
tubuh

Intoleransi
aktifitas
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
 Hemoglobin dan hematokrit menurun
 Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang adanya protein
 Kadar vitamin dalam darah menurun
 BUN, non protein nitrogen, uric acid meningat

H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pemberian antiemetik
2. Dipuasakan selama masih muntah
3. Monitor intake dan output
4. Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang dianjurkan
vitamin B1, dan vitamin B6.
5. Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang
baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
6. Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
7. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter/hari.

I. PENGKAJIAN
1. Keluhan
 Muntah yang hebat
 Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan
 Nyeri epigastrik
 Merasa haus
 Tidak nafsu makan
 Muntah makanan atau cairan asam
2. Faktor predisposisi
 Umur ibu < 20 tahun
 Multiple gestasi
 Obesitas
 Trofoblastik desease
3. Pemeriksaan fisik
 Asidosis metabolik yang ditandai dengan sakit kepala, disorientasi
 Takikardi, hypotensi, vertigo
 Konjungtiva ikterik
 Gangguan kesadaran, delirium
Tanda-tanda dehidrasi :
 Kulit kering, membran mukosa bibir kering
 Turgor kulit kembali lambat
 Kelopak mata cekung
 Penurunan BB
 Peningkatan suhu tubuh
 Oliguria, ketonuria
 Urin pekat
4. Data laboratorium:
 Proteinuria
 Ketonuria
 Urobilinogen
 Penurunan kadar potasium, sodium, klorida, dan protein
 Kadar vitamin menurun
 Peningkatan Hb dan Ht

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN


1. Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b.d Pengeluaran Nutrisi yang
Berlebihan dan Intake Kurang
2. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit b.d Kehilangan Cairan
3. Intoleransi Aktifitas Berhubungan Dengan Kelemahan Umum
DAFTAR PUSTKA

Arief.B. 2009. Buku Saku Maternitas Edisi 3. ECG. Jakarta.


Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer.
Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai