A. Hasil
2. Pengkajian
a. Identitas Klien
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama Tidak bisa bicara Kelemahan fisik
Riwayat Penyakit Keluarga klien Keluarga klien
Sekarang mengatakan sebelum mengatakan sebelum
masuk RS klien masuk RS badan klien
mengalami penurunan lemas dan tiba-tiba
nafsu makan selama 3 klien terjatuh dan tidak
44
45
Genogram Klien 1
X X
X X
Genogram Klien 2
X X
X X
X
49
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Klien
b. Pemeriksaan Fisik
Keterangan : Keterangan :
0 : parlis total 0 : parlis total
1 : tidak ada gerakan, ada 1 : tidak ada gerakan, ada
sedikit kontraksi otot sedikit kontraksi otot
2 : gerakan total penuh 2 : gerakan total penuh
menentang gravitasi menentang gravitasi
3 : gerakan normal 3 : gerakan normal
menentang gravitasi menentang gravitasi
4 : gerakan normal penuh 4 : gerakan normal penuh
menentang gravitasi menentang gravitasi
dengan sedikit dengan sedikit
penahanan penahanan
5 : gerakan normal penuh 5 : gerakan normal penuh
menentang gravitasi menentang gravitasi
dengan tahanan penuh dengan tahanan penuh
tahanan penuh
Skala aktivitas klien saat
Skala aktivitas klien saat
dikaji
dikaji
Aktivitas 0 1 2 3 4
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Makan √
dan
dan
minum
minum
Mandi √
Mandi √
Toilet √
Toilet √
Berpakai n √
Berpakai n √
Mobilitas √
Mobilitas √
di tempat
di tempat
tidur
tidur
Berpindah √
Berpindah √
Keterangan:
Keterangan:
0 = mandiri
0 = mandiri
1 = dibantu dengan alat
1 = dibantu dengan alat
2 = dibantu orang lain
52
Nervus Fungsi
Klien 1
Nervus I (Olfaktorius) Fungsi penciuman tidak dapat dikaji karena klien
tidak mampu bicara (afesia)
Nervus II (Optikus) Fungsi penglihatan masih baik, ketika diajak
bicara klien masih bisa menatap lawan bicara.
Ketika klien ditanya dapatkah melihat benda
(gelas) klien mengangguk.
Nervus III,IV,VI Pengkajian bola mata klien baik ditandai dengan
(Okulomotorius, klien bisa mengikuti gerakan jari perawat saat
Trokhlearis, Abdusens) digerakan kearah samping kanan dan kiri, keatas
dan kebawah, pupil mengecil dan kembali jika
terkena cahaya, tak ada pembatasan gerak
mata.
Nervus V (Trigeminus) Klien dapat mengerakan rahang yaitu membuka
dan menutup mulut, kemampuan bicara lemah.
Nervus VII (Fasialis) Ekspresi wajah klien kurang baik, ditandai
dengan mulut mencong atau tidak simetris ketika
menyeringai.
Nervus VIII (Akustikus) Fungsi pendengaran baik ditandai mampu
menjawab dengan cara mengangguk atau
menggelengkan kepala ketika ditanya
pertanyaan “ya” atau “tidak”.
Nervus IX Ada gangguan menelan pada klien
(Glossofaringeus)
Nervus XI (Assesorius) Klien mampu menganggkat bahu
Nervus XII (Hipoglosus) Posisi lidah mengarah kekiri dan kemampuan
bicara lemah.
Klien 2
Nervus I (Olfaktorius) Fungsi penciuman tidak dapat dikaji karena klien
tidak mampu bicara (afesia)
Nervus II (Optikus) Fungsi penglihatan kurang baik, ketika diajak
bicara klien tidak bisa menatap lawan bicara.
Nervus III,IV,VI Pengkajian bola mata klien baik ditandai dengan
(Okulomotorius, klien bisa mengikuti gerakan jari perawat saat
Trokhlearis, Abdusens) digerakan kearah samping kanan dan kiri, keatas
dan kebawah, pupil mengecil dan kembali jika
53
1 2 3
Kulit Keadaan kulit klien tampak Keadaan kulit klien
lembab, dan tidak terdapat tampak kering, tidak
luka, turgor kulit kembali terdapat luka, turgor kulit
dalam 2 detik. kembali dalam 2 detik.
Rambut Rambut klien tampak Rambut klien tampak
warna hitam dan sebagian berwarna hitam dan
warna putih dan sedikit rambut klien tampak
rapi sedikit rapi.
Kepala dan leher Kebersihan kepala dan Kebersihan kepala dan
leher tampa sedikit kotor, leher tampak sedikit
tidak ada luka dan lesi, kotor, tidak ada luka dan
fungsi pergerakan baik lesi, fungsi pergerakan
dimana dapat baik dimana dapat
menggerakan kepala menggerakan kepala
kekanan dan kekiri, tidak kekanan dan kekiri, tidak
ada peningkatan vena ada peningkatan vena
jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjer pembesaran kelenjer
gondok/tiroid. gondok/tiroid.
Mata Kebersihan mata baik, Kebersihan mata baik,
konjungtiva anemis, pupil konjungtiva anemis, pupil
isokor, sklera tidak ikterik, isokor, sklera tidak
dan tidak terdapat ikterik, dan tidak terdapat
strabismus, fungsi strabismus, fungsi
penglihatan baik. penglihatan berkurang,
ditandai dengan klien
menggelengkan kepala
ketika ditanya apakah
54
Klien 1
Klien 2
Klien 1
Klien 2
3. Analisa Data
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
1 2 3
Klien 1
DS: Gangguan Hambatan 57
Keluarga klien mengatakan neuromaskular komunikasi verbal
klien tidak bisa berbicara
DO:
1. Klien tampak sulit
mengeluarkan kata-kata Kerusakan fungsi N
2. TTV VII dan N XII
TD : 170/100
mmHg
N : 94 x/menit
RR : 23 x/menit
T : 39,1oC
GCS : E4V2M6
DS:
1. Keluarga klien Defisit neurologi Hambatan Mobilitas
mengatakan klien Fisik
mengalami kelemahan
ekstremitas kiri dan Hemiparase/pleg kiri
ekstremitas atas kanan
2. Keluarga klien
mengatakan klien hanya Kelemahan Fisik
bisa berbaring ditempat
tidur
DO:
1. Klien tampak terbaring
ditempat tidur
2. Skala otot
4444 3333
5555 3333
4. Diagnosis Keperawatan
4444 3333
5555 3333
3. Skala aktivitas 2
(dibantu orang lain)
4. TTV
TD : 170/100
mmHg
N : 94 x/menit
RR : 23 x/menit
T : 39,1oC
GCS : E4V2M6
3333 4444
3333 4444
4. Skala aktivitas 2
(dibantu orang lain)
5.TTV:
TD : 160/100
mmHg
N : 85 x/menit
RR : 21 x/menit
T : 38,9oC
GCS : E4V2M6
DS: Hambatan komunikasi Gangguan
Keluarga klien verbal neuromuscular ditandai
mengatakan klien sulit dengan klien kesulitan
berbicara dalam berbicara.
DO: Gejala : klien kesulitan
1.Klien tampak kesulitan berbicara dan hanya
61
5. Intervensi Keperawatan
Klien 2
Hambatan mobilitas fisik 1. Observasi tanda-tanda 1. Mengetahui keaadaan
b.d kelemahan fisik vital. umum klien.
Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji tingkat skala 2. Menentukan jenis
1 x 30 menit diharapkan aktivitas klien. aktivitas yang dapat
mobilitas klien kembali dilakukan dan bantuan
normal. yang diperlukan dalam
NOC : mengantisipasi atau
1. Klien dapat beraktivitas merencanakan
secara mandiri . pemenuhan kebutuhan
2. Skala kekuatan otot 3. Kaji skala kekuatan secara individual.
bertambah otot. 3. Skala kekuatan otot yang
rendah menunjukan
4. Latih ROM aktif kelemahan.
maupun pasif pada 4. Mencegah menurunnya
semua ekstrimitas. tonus otot dan
mempertahankan fungsi
sendi, meningkatkan
sirkulasi darah ke seluruh
tubuh, meningkatkan
elastisitas dan integritas
5. Latih gerak aktif kulit.
menggenggam bola 5. Merangsang tangan
karet dalam melakukan suatu
pergerakan atau
kontraksi otot, yang dapat
membantu
mengembalikan
kemampuan fungsional
motorik ekstremitas atas
yang hilang sehingga
membangkitkan kembali
kendali otak terhadap otot
6. Bantu klien dalam 6. Kebutuhan dasar klien
memenuhi harus tetap terpenuhi
kebutuhannya. dalam berbagai keadaan.
7. Dekatkan barang-
65
1. Implementasi Keperawatan
si dengan si dengan
klien. klien.
2.Menganjurka 2.Menganjurkan 2.Menganjurk
n klien klien an klien
menggunaka menggunakan menggunak
n isyarat isyarat ketika an isyarat
ketika meminta ketika
meminta sesuatu. meminta
sesuatu. sesuatu.
Risiko 1. Megkaji 1. Megkaji tanda 1. Megkaji
infeksi tanda infeksi. infeksi. Tidak tanda
Tidak nampak tanda infeksi.
nampak infeksi pada Tidak
tanda infeksi area genetalia nampak
pada area klien yang tanda
genetalia terpasang infeksi pada
klien yang kateter. area
terpasang 2. Melakukan genetalia
kateter. perawatan klien yang
2. Melakukan selang kateter terpasang
perawatan dengan teknik kateter.
selang aseptik 2. Melakukan
kateter perawatan
dengan selang
teknik kateter
aseptik dengan
teknik
aseptik
2. Evaluasi
P: P:
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi
Jam 11:50 11:55 11:54
Risiko S: S: S:
infeksi - - -
72
O: O: O:
Tidak nampak tanda Tidak nampak tanda Tidak nampak tanda
gejala infeksi di area gejala infeksi di area gejala infeksi di area
pemasangan kateter pemasangan kateter pemasangan kateter
(genetalia) (genetalia) (genetalia)
A: A: A:
Masalah teratasi Masalah teratasi Masalah teratasi
P: P: P:
Tetap lakukan Tetap lakukan perawatan Tetap lakukan
perawatan perawatan
23 Mei 2018 24 Mei 2018 25 Mei 2018
Klien 2
Jam 12:56 13:20 14:00
Hambatan S: S: S:
mobilitas 1. Keluarga klien 1. Keluarga klien 1. Keluarga klien
fisik b.d mengatakan klien mengatakan klien mengatakan klien
kelemahan masih tidak mampu masih tidak mampu masih tidak mampu
fisik menggerakan menggerakan menggerakan
tubuhnya secara tubuhnya secara tubuhnya secara
mandiri. mandiri. mandiri.
2. Keluarga klien Keluarga klien 2. Keluarga klien
mengatakan klien mengatakan klien mengatakan klien
masih terbaring masih terbaring masih terbaring
ditempat tidur. ditempat tidur. ditempat tidur.
O: O: O:
1. Klien masih tampak 1. Klien masih tampak 1. Klien masih tampak
terbaring lemah terbaring lemah terbaring lemah
ditempat tidur. ditempat tidur. ditempat tidur.
Klien masih tampak Klien masih tampak
dibantu dalam 2. Klien masih tampak dibantu dalam
merubah posisi dibantu dalam merubah posisi
2. Skala otot merubah posisi 2. Skala otot
Lanjutkan intervensi
(1,2,3,4,5,6,7)
73
O: O: O:
Tidak nampak tanda Tidak nampak tanda Tidak nampak tanda
gejala infeksi di area gejala infeksi di area gejala infeksi di area
pemasangan kateter pemasangan kateter pemasangan kateter
(genetalia) (genetalia) (genetalia)
A: A: A:
Masalah teratasi Masalah teratasi Masalah teratasi
P: P: P:
Tetap lakukan Tetap lakukan perawatan Tetap lakukan
perawatan perawatan
B. Pembahasan
Bab ini penulis akan membahas tentang hasil dari penerapan intervensi
genggam bola pada asuhan keperawatan Ny. B dan Ny.Sdengan stroke non
1. Pengkajian
74
hygiene.
Ny. Sdi ruang Berlian RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
yang pertama kalinya dengan alasan masuk yaitu, tiba tiba lemas dan
Hal ini sesuai dengan toeri Nanda Nic-noc (2016) Stroke adalah
Keluhan utama Ny. B yaitu kesulitan bicara dan pada Ny. S yaitu
kelemahan semua ekstremitas, hal ini sesuai teori menurut Nanda Nic-
e. Gangguan penglihatan
i. Kesadaran menurun.
75
nasal kanul 2 lpm, dan suhu 39,1 derajat celcius. Sedangkan pada Ny.
menggunakan nasal kanul 2 lpm, dan suhu 86,9 derajat celcius. Pada
kekakuan otot atau atrofi otot sehingga pasien tidak akan mampu
satu program latihan gerak aktif asitif yang diberikan kepada pasien
2. Diagnosis Keperawatan
mobilitas fisik b.d kelemahan fisik, gangguan pola tidur b.d perubahan
pun hanya pada ekstremitas kiri dan ektremitas kanan atas. Sedangkan
neurovaskuler
3. Perencanaan
dan hasil akan dilakukan. Pada kasus Ny. B dan Ny. S penulis
klien
dengan fisoterapi.
4. Pelaksanaan
2018.
klien adalah
Klien 1
1. Melakukan pengkajian
skala otot
4444 3333
5555 3333
Klien 2
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
TD : 160/100 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 21 x/menit
T : 38,90C
3333 4444
3333 4444
neuromaskular.
Klien 1
TD : 170/100 mmHg
N : 94 x/menit
RR : 23 x/menit
81
T : 39,10C
sesuatu.
Klien 2
sesuatu
kelemahan
82
karet
5. Evaluasi
Hal ini mungkin terjadi karena komplikasi dari penyakit sroke klien
kekakuan otot atau atrofi otot sehingga pasien tidak akan mampu
menggerakkan tangannya.
83
dengan skala otot 3-4 dengan durasi latihan rutin 3 – 4 kali dalam
latihan.
6. Pendokumentasi
yang mulai hari kamis tanggal 23 Mei 2018 sampai dengan hari kamis
tanggal 31 Mei 2018 dan pada klien Ny. S yang dimulai hari kamis
tanggal 23 Mei 2018 sampai dengan hari sabtu 25 Mei 2018. Dilakukan
C. Keterbatasan Penelitian
yaitu:
klien meninggal.