Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE PADA Ny.

P
DENGAN G3P2A0H2 DI DUSUN KEKERI BARAT DESA KEKERI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG

OLEH:

MUHAMAD ALFIYAN WAHYUDI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE PADA Ny. P


DENGAN G3P2A0H2 DI DUSUN KEKERI BARAT DESA KEKERI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG

Telah dibaca dan disetujui pada:


Hari :
Tanggal :

Disusun oleh:

MUHAMAD ALFIYAN WAHYUDI

DisahkanOleh:

Pembimbing Akademik

(Ns. Febriati Astuti, S.Kep., M.Kep)


LAPORAN PENDAHULUAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai
suatu gejala yang wajar yang terjadi pada kehamilan trimester 1,  6 minggu
kehamilan.Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini biasa
berlangsung  10 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam, sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (AriefB, 2009).

B. ETIOLOGI
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti.
Adapun faktor Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti, Beberapa faktor predisposisi yang ditemukan :
1. Sering terjadi pada primigravida, kehamilan ganda menimbulkan dugaan
bahwa faktor hormone memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormone Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik, karena masuknya vilikhorialis dalam sirkulasi maternal
dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari
pihak ibu tehadap perubahan ini. Alergi juga disebut sebagai salah satu
faktor organic karena sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap
anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakitini
walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum
diketahui dengan pasti, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan
memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi
frekwensi muntah klien
C. TANDA GEJALA
1. Muntah yang hebat
2. Haus
3. Dehidrasi
4. BB menurun (>1/10 normal)
5. Keadaan umum menurun
6. Peningkatan suhu tubuh
7. Ikterik
8. Gangguan kesadaran, delirium
9. Biasanya terjadi pada minggu ke 6-1

D. KLASIFIKASI GRAVIDARUM
Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu :
1. Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti:
lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium;
penurunan tekanan darah sistolik, lidah kering, turgor kulit kurang; dan
mata cekung.
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti : 
mual muntah hebat; keadaan umum lemah; apatis, nadi cepat dan kecil;
lidah kering dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata cekung
dan ikterik ringan; oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton
dalam urine.
3. Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti:
keadaan umum jelek,  mual muntah berhenti, kesadaran menurun
(somnolen hingga koma), nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan
meningkat, dehidrasi hebat; tekanan darah turun sekali,  ikterus dan terjadi
komplikasi fatal ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan
mental).
E. PATOFISOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksi dabutirik dan aseton
darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cair aekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasi
menyebabkan hemo konsentrasi, sehingga aliran darah kejaringan berkurang.
Halini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen kejaringan berkuang
pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus
dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan
gastrointestinal (Fadlundkk).

F. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Ikterik
3. Takikardi
4. Alkalosis
5. Menarik diri, depresi
6. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
7. Suhu tubuh meningkat

G. PENATALAKSANAAN
1. Pemberian antiemetik
2. Dipuasakan selama masih muntah
3. Monitor intake dan output
4. Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang
dianjurkan vitamin B1, dan vitamin B6.
5. Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara
yang baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
6. Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan
rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit
ini.
7. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak
2-3 liter/hari.

H. PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis
adalah :
1. Penerapanbahwakehamilandanpersalinanadalah proses fisiologi
2. Makansedikittapiseringdengan (makanankering)
3. Hindarimakananberminyakdanberbau
4. Defekasiteratur

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
2. Hemoglobin dan hematokrit menurun
3. Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang  adanya protein
4. Kadar vitamin dalam darah menurun
5. BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat
J. Pathways
Faktorpredisposisi
Faktoralergi Peningkatan estrogen

Emesis Penurunan pengosongan lambung


gravidarum

Penyesuaian Komplikasi Peningkatan tekanan


gaster
Hiperemesisgravidarum
Intake nutrisimenurun Kehilangancairanberlebih

Pengeluaran nutrisi Dehidrasi


Gangguannutrisi berlebihan
kebutuhantubuh
Cairan ekstaseluler hemokonsentrasi
dan plasma

Aliran darah ke
Gangguan jaringan menurun
keseimbangan cairan
dan elektrolit Metabolisme intra Perfusi
sel menurun jaringanotak

Penurunan
Ototlemah
kesadaran

Kelemahan
tubuh

Intoleransi
aktifitas
ASUHAN KEPERAWATAN

A.   PENGKAJIAN
1.   Keluhan
a. Muntah yang hebat
b. Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan
c. Nyeri epigastrik
d. Merasa haus
e. Tidak nafsu makan
f. Muntah makanan/cairan asam
2.   Faktor predisposisi
a. Umur ibu < 20 tahun
b. Multiple gestasi
c. Obesitas
d. Trofoblastik desease
3.    Pemeriksaan fisik
a. Asidosis metabolik yang ditandai dengan sakit kepala, disorientasi
b. Takikardi, hypotensi, vertigo
c. Konjungtiva ikterik
d. Gangguan kesadaran, delirium

Tanda-tanda dehidrasi :
a. Kulit kering, membran mukosa bibir kering
b. Turgor kulit kembali lambat
c. Kelopak mata cekung
d. Penurunan BB
e. Peningkatan suhu tubuh
f. Oliguria, ketonuria
g. Urin pekat
4.   Data laboratorium:
a. Proteinuria
b. Ketonuria
c. Urobilinogen
d. Penurunan kadar potasium, sodium, klorida, dan protein
e. Kadar vitamin menurun
f. Peningkatan Hb dan Ht

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pengeluaran nutrisi yang berlebihan.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pengeluaran nutrisi yang berlebihan.
Tujuan : Setelah di berikan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan
gangguan nutrisi membaik
Kriteria hasil :
- Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberikan
makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan besi
- Mengikuti idiet yang dianjurkan
- Mengkonsum sisuplemen zat besi/ vitamin sesuai
resepMenunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya
1,5 kg pada akhir trimester pertama)
Intervensi :
a. Awasi asupan nutrisi dulu/ sekarang dengan menggunakan batasan
24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku.
b. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi.
c. Timbang berat badan klien, pastikan berat badan pregravida
biasanya.
d. Berikan inforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
e. Pantau kadar hemoglobin dan Hematokrit serta tanda-tanda vital.
f. Berikan diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan
Tujuan : Setelah di berikan tindakan keperawatan 1x24 jam
keseimbangan cairan dan elektrolit membaik
Kriteria hasil :
- Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan
frekuensi dan keparahan mual/ muntah
- Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
- Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala dehidrasi yang
memerlukan tindakan.
Intervensi :
a. Tentukan frekuensi / beratnya mual/ muntah
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya
ulkus peptikum, gastritis,kolesistitis)
c. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ keluaran, tes urine dan
penurunan berat badan setiap hari.
d. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah
(TD), suhu, masukan/ keluaran, dan berat jenis urine Timbang
berat badan klien dan bandingkan dengan standar.
e. Anjurkan peningkatan masukan minimal berkarbonat, makan
enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat (misalnya popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum


Tujuan : Setelah di berikan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan
adanya peningkatan aktivitas.
Kriteria hasil :
- Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/ tingkat energi
- Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur
Intervensi :
a. Pantau respon fisiologis terhadap aktifitas, misal : perubahan
tekanan darah, atau frekuensi denyut jantung/ pernafasan
b. Buat tujuan aktifitas realistis dengan pasien
c. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.
Jadwalkan aktifitas untuk periode bila pasien mempunyai banyak
energi. Libatkan pasien/ orang terdekat dalam perencanaan jadwal
d. Berikan Latihan rentang gerak pasif/ aktif pada pasien yang
terbaring di tempat tidur
e. Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan
perabotan, bantu ambulasi
DAFTAR PUSTKA

Arief.B. 2009.BukuSakuMaternitasEdisi 3. ECG. Jakarta


Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
Prawirohardjo. 2005.IlmuKebidanan, Jakarta; TridasaPrinter.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
LAPORAN KASUS

Nama Mahasiswa : Muhamad Alfiyan Wahyudi


NPM :
Tgl. Pengkajian : , Nopember 2022

A. Biodata Klien
Nama : Ny. P
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Nama Suami : Tn. M
Umur Suami : 35 tahun
Pendidikan Suami : SMA
Pekerjaan Suami : Swasta
Lama Pernikahan : 8 Tahun

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan Utama : Susah makan, mual dan muntah pada pagi dan malam hari,
merasa pusing, merasa lemas, merasa tidak bertenaga karena
kurang istirahat

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Ny.L mengatakan tidak ada riwayat penyakit terdahulu.

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Ny. P mengatakan mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga

E. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki/Perempuan meninggal

: Laki-laki/Perempuan hidup

: Klien

: Hubungan perkawinan

: Keturunan

: Tinggal serumah

F. Riwayat Obstetri Yang Lalu


G3 P2 A0 H2
Jumlah anak :
Anak ke 1 : lahir tahun 2013 dengan bantuan bidan secara normal.
Anak ke 2 : lahir tahun 2017 dengan bantuan bidan secara normal.

G. Pengkajian Data dasar Klien

No Pengkajian Sebelum hamil Saat hamil

1 Aktifitas Malam biasa tidur dari jam Ny. P mengatakan susah tidur karna
dan istirahat 22.00 s/d 05.00 dan siang dari sering merasakan mual dan muntah
jam 13.00 s/d 15.00 pagi dan malam hari. Pasien
mengatakan saat hamil tidur pukul
21.00 dan terbangun pukul 02.00
kemudian terjaga sampai pagi.

2 Integritas Ny. P mengatakan belum ada Ny. P mengatakan memang tidak


Ego rencana untuk hamil dulu berencana untuk hamil dulu, tetapi
merasa kehamilan ini berkah oleh
karena itu klien dapat menerima
dengan senang dan berharap dapat
melewati kehamilannya dengan
baik dan bayi yang dikandungnya
sehat sampai proses melahirkan.

3 Nutrisi Ny. P mengatakan makan 3 Ny. P mengatakan makan 1 sampai


kali/hari dengan porsi yang 2 kali sehari dengan porsi yang
sedang. Minum 7-8 gelas/hari, sedikit, 2 sampai 3 sendok makan
nafsu makan baik, tidak ada saja dan minum ±1000 ml. Nafsu
pantangan makanan, tidak ada makan menurun karena mual
alergi terhadap makanan muntah yang dirasakan, tiap masuk
apapun, tidak ada masalah makanan langsung muntah, tidak
dalam menelan makanan, BB ada pantangan makanan, tidak ada
ideal, turgor kulit baik, alergi terhadap makanan apapun,
mukosa bibir lembab, gusi tidak ada masalah dalam menelan
berwarna merah muda dan gigi makanan, turgor kulit baik, mukosa
tampak bersih. bibir lembab, gusi berwarna merah
muda dan gigi tampak bersih.
BB sebelum hamil : 64 kg
BB hamil : 60 kg
Lila : 30 cm
IMT : 22,9

4 Eliminasi Ny. P mengatakan BAB 1 Ny. P mengatakan BAB terkadang


x/hari, konsistensi lembek dan 1 kali dalam 2 hari, fesesnya terasa
bau khas warna kuning dan keras sehingga susah dalam
BAK 3-5 x/hari warna jernih mengejan, perut terasa penuh dan
kekuning-kuningan, bau khas kembung. BAK sering 6 sampai 7
kali sehari.

5 Sirkulasi Ny. P mengatakan tidak Pasien mengatakan pusing, mual


dan mempunyai keluhan pada dan muntah, tidak sesak, nadi 87
Pernapasan pernapasan dan tidak x/m, ada peningkatan tekanan
mempunyai riwayat Asma, darah, TD 100/70 mmHg, N:
Hipertensi atau Hipotensi, 76x/mnt, RR : 20x/mnt

TD 120/80 mmHg, RR :
18x/mnt , N: 80x/mnt

6 Hygiene Ny. P mengatakan kebiasaan Ny. P mengatakan mandi hanya 1


mandi dan kebersihan diri kali dalam sehari , penampilan
dilakukan dengan mandiri di bersih, gigi dan mulut bersih.
rumah dan biasanya mandi 2
kali sehari, penampilan
bersih,gigi dan mulut bersih,
kulit lembab.

7 Keamanan Ny. P mengatakan beraktivitas Ny. R mengatakan, pendengaran


dan tanpa ada hambatan, dan penglihatan normal.
Keselamatan penglihatan serta
pendengarannya normal

8` Seksualitas Ada menstruasi, tidak ada Tidak menstruasi, ada perubahan


perubahan respon seksual respon seksual

9 Intoleransi Pasien sudah menikah, Tinggal Pasien sudah menikah, Tinggal


Sosial serumah dengan suami, dan serumah dengan suami, dan mertua
mertua komunikasi baik, orang komunikasi baik, orang terdekat
terdekat adalah suami dan
orang tua adalah suami dan orang tua

H. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Metis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 76x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6’C
Berat badan : 60 kg
Tinggi Badan : 162 cm
LILA : 30 cm

I. HEAD TO TOE

Kepala dan rambut


 Kulit kepala bersih, warna rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak ada rambut
rontok, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
Wajah
 Terlihat pucat, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema.
Mata
 Kelopak mata : Tidak cowong
 Gerakan mata : Gerakan aktif
 Konjungtiva : Anemis
 Sclera : Berwarna putih, tidak ikterik

Hidung
 Reaksi alergi : Tidak ada
 Sinus : Tidak ada
 Nyeri Tekan : Tidak ada nyeri tekan

Mulut dan tenggorokan


 Gigi geligi : Lengkap
 Kesulitan menelan : Tidak ada kesulitan menelan
 Bibir : Pucat dan kering
 Mulut dan lidah : Bersih
Pernafasan
 Jalan nafas : Bersih tidak ada sekret
 Suara nafas : Tidak ada suara napas tambahan seperti weezing maupun
ronchi
 Pergerakan dada : Simetris antara dada kiri dan kanan
 Menggunakan alat bantu nafas : Tidak
Payudara
 Bentuk : Simetris, antara payudara kiri dan kanan
 Puting susu : Menonjol (+/+)
 Areola : Hiperpigmentasi (+/+)
 Lesi : Tidak ada
 Retraksi : Tidak ada
 Massa : Tidak ada
 Nyeri tekan : Tidak ada
 Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
 Pengeluaran ASI/kolostrum : (-/-)

Sirkulasi jantung
 Nadi : 76 x/menit
 Irama : Normal
 Kelainan bunyi jantung : Tidak ada

Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi
 Perkusi : hipertimpani

Otot, Tulang Dan Integument


 Otot dan Tulang
5 5
5 5
 Fraktur : tidak ada
 Dislokasi : tidak ada
 Haematom : tidak ada

J. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium selama Kehamilan.


Hb :
Urine : glukosa (-), protein (-)
USG :-

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Data Subjektif : Mual Resiko defisit
- Ny. P mengatakan mual dan pada muntah nutrisi
pagi dan malam hari
- Ny. P mengatakan merasa Pusing Muntah
- Ny. P mengatakan susah makan, nafsu
makan menurun, tiap masuk makanan
langsung muntah Nafsu makan
- Ny. P mengatakan sebelum hamil makan 3 menurun
kali/hari dengan porsi yang sedang, minum
7-8 gelas/hari, nafsu makan baik. Namun
saat hamil Ny. P mengatakan makan 1-2 x Ketidakmampuan
sehari dengan porsi yang sedikit, 2 sampai menelan makanan
3 sendok makan saja dan minum ±1000 ml

Data Objektif :
- Konjungtiva anemis
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak makan 2 sendok makan
bubur
- TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 76 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,6°C
BB hamil : 66 kg
BB sebelum hamil : 68kg
TB: 164 cm
LILA : 30 cm
IMT :22,9

2 Data Subjektif : Kurangnya kontrol Gangguan pola


- Ny. P mengatakan susah tidur karena selalu tidur tidur
merasakan mual dan ingin muntah di
malam hari
- Ny. P mengatakan merasa tidak bertenaga Sering terbangun,
karena kurang istirahat tidur tidak nyenyak
- Ny. P mengatakan sebelum hamil biasa
tidur dari jam 22.00 s/d 05.00 dan siang
dari jam 13.00 s/d 15.00, namun saat hamil Gangguan pola
tidur pukul 21.00 dan terbangun pukul tidur
02.00 kemudian terjaga sampai pagi

Data Objektif :
- Pasien Tampak lemas dan lesu
- Konjungtiva anemis
- Pasien sering menguap saat di kaji
- TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 76 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C

3 Data Subjektif : Perubahan fisiologis Konstipasi


- Ny. P mengatakan saat hamil BAB ibu hamil
terkadang 1 kali dalam 2 hari
- Ny L mengatakan fesesnya terasa keras Estrogen ↑
- Ny. P mengatakan susah mengejan saat
BAB Penurunan tonus
- Ny. P mengatakan perut terasa penuh dan otot gastrointestinal
kembung
Data Obyektif : Peristaltik ↓
- Pasien Tampak lemas dan lesu
- Perkusi abdomen hipertimpani Disfungsi motilitas
usus gastrointestinal

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko defisit nutrisi


2. Gangguan pola tidur
3. Konstipasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari/ Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


tanggal Keperawatan (SDKI) (SIKI)
jam
Kamis Resiko   defisit Status nutrisi membaik : 1. Identifikasi status nutrisi
/03/12/ nutrisi Dengan kriteria hasil 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
2020 makanan
1. Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat 3. Identifikasi makanan yang disukai
Jam 2. Nafsu makan membaik 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
09.00 3. Berat badan membaik nutrient
4. IMT membaik 5. Monitor asupan makanan
5. Frekuensi makan 6. Monitor berat badan
membaik 7. Lakukan oral hygiene sebelum
makan,jika perlu
8. Sajikan makanan secara menarik
9. Beri makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi

Kamis Gangguan pola Pola tidur membaik 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
/03/12/ tidur dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
2020 1. Keluhan kesulitan tidur (fisik,psikologis)
menurun 3. Identifikasi makanan dan minuman yang
2. Keluhan sering terjaga mengganggu tidur(mis,kopi/teh)
Jam
menurun 4. Modifikasi
09.30
3. Keluhan tidak puas tidur lingkungan(mis;pencahayaan,kebisingan)
menurun 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
4. Keluhan pola tidur 6. Lakukan prosedur untuk meningkatkan
berubah menurun kenyamnan(mis;pijat,posisi)
5. Keadaan umum baik, 7. JELASKAN pentingnya tidur cukup
tampak segar dan tidak selama sakit
lemas 8. Anjurkan menepatikebiasaan waktu tidur

Kamis Konstipasi Eliminasi fekal membaik 1. Monitor frekuensi buang air besar
/03/12/ kriteria hasil : 2. Berikan air hangat setelah makan
2020 1. Mengejan saat defekasi 3. Sediakan makanan yang tingggi serat
menurun 4. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
Jam 2. Konsistensi feses menggandung serat yang tinggi
10.00 membaik 5. Jelaskan jenis makanan yang membantu
3. Frekuensi defekasi meningkatkan kelenturan peristaltik usus
membaik 6. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik
sesuai toleransi

IMPLEMENTASI

Implementasi hari pertama


DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
1. Kamis 1. Mengidentifikasi alergi dan S : Pasien mengatakan setelah Ari
/03/12/2020 intoleransi makanan pada makan pasti ada rasa mual
pasien dan muntah yang dirasakan
Jam 09.30 2. Meganjurkan pada keluarga
O:
khususnya ibu hamil untuk
- Pasien terlihat makan bubur
terus mengkonsumsi makanan 2-3 sendok makan
yang bergizi tinggi serat dan - Pasien meminum obat
makan sedikit tapi sering penambah darah dari
3. Menganjurkan ibu untuk tetap puskesmas
minum vitamin yang - Pasien tampak pucat dan
diberikan oleh puskesmas lemas
- Konjungtiva anemis
4. Memonitor berat badan
- Ttv :
5. Menganjurkan pasien untuk TD : 100/70 mmHg
makan maknan yang disukai N : 76 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5 °C
BB : 60 Kg
Lila : 30 cm
IMT: 22,9

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

2. Kamis 1. Mengidentifikasi pola S: Pasien mengatakan masih Ari


/03/12/2020 aktivitas dan tidur pasien susah tidur, masih terasa
2. Mengidentifikasi faktor mual dan muntah dimalam
hari. Pasien mengatakan
Jam 10.00 pengganggu tidur
tidur pukul 22.00 dan
(fisik,psikologis) terbangun lagi kadang
3. Mengidentifikasi makanan pukul 02.00 sampai pagi.
dan minuman  yang
mengganggu tidur (mis : O:
kopi/teh) - Terlihat tampak kantong
4. Memodifikasi lingkungan(mis mata pada pasien
- klien tampak sering
: Pencahayaan, kebisingan)
menguap
5. Menetapkan jadwal tidur rutin
pasien A: Masalah belum teratasi
6. Menganjurkan  prosedur
untuk  meningkatkan P: Intervensi dilanjutkan
kenyamanan (mis : pijat,
posisi)
7. Menjelaskan
pentingnya  tidur cukup

3. Kamis 1. memonitor frekuensi buang S: Pasien mengatakan masih Ari


/03/12/2020 air besar susah untuk buang air besar,
2. Menganjurkan untuk minum feses masih keras, dan masih
air hangat setelah makan mengejan saat BAB
Jam 10.30 3. Menganjurkan untuk
menyediakan makanan yang O:
tinggi serat - Perkusi abdomen
4. Menganjurkan mengkonsumsi hipertimpani
makanan yang menggandung
serat yang tinggi
A : Masalah belum teratasi
5. Menjelaskan jenis makanan
yang membantu
P : Intervensi dilanjutkan
Meningkatkan kelenturan
peristaltik usus)

Implementasi hari kedua


1 Jumat 1. Mengidentifikasi alergi dan S: Ari
/04/12/2020 intoleransi makanan pada - Pasien mengatakan sudah
pasien mulai makan ½ porsi nasi
Jam 08.30 2. Meganjurkan pada keluarga dengan lauk pauk dan
khususnya ibu hamil untuk sayuran
terus mengkonsumsi makanan - Pasien mengatakan makan 3-
yang bergizi tinggi serat dan 4 x sehari dan nafsu makan
makan sedikit tapi sering sudah mulai meningkat
3. Menganjurkan ibu untuk tetap
minum vitamin yang O:
- Pasien tampak tidak lemas
diberikan oleh puskesmas
- Ttv :
4. Memonitor berat badan TD : 110/70 mmHg
5. Menganjurkan pasien untuk N : 80 x/menit
makan maknan yang disukai RR : 20 x/menit
S : 36,7 °C
BB : 60 Kg
IMT :22,9
Lila : 30 cm

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

2 Jumat 1. Mengidentifikasi pola S: Ari


/04/12/2020 aktivitas dan tidur pasien - Pasien mengatakan tadi
2. Mengidentifikasi faktor malam tidurnya nyenyak dan
sudah tidak sering terbangun
Jam 09.00 pengganggu tidur
lagi
(fisik,psikologis) - Pasien mengatakan tidak
3. Mengidentifikasi makanan sulit tidur lagi, pasien bisa
dan minuman  yang tidur siang 1 jam dari jam
mengganggu tidur (mis : 14.00 sampai 15.00 dan tidur
kopi/teh) malam pukul 22.00 dan
4. Memodifikasi lingkungan(mis bangun pukul 04.00.
O:
: Pencahayaan, kebisingan)
5. Menetapkan jadwal tidur rutin - kantung mata terlihat
pasien berkurang
6. Menganjurkan  prosedur - klien sudah tidak terlihat
menguap saat dikaji
untuk  meningkatkan
- keadaan umum baik, tampak
kenyamanan (mis : pijat, segar dan tidak lemas
posisi)
7. Menjelaskan A: Masalah teratasi sebagian
pentingnya  tidur cukup
P: Intervensi dilanjutkan

3 Jumat 1. Memonitor frekuensi buang S: Ari


/04/12/2020 air besar - Pasien mengatakan sudah
2. Menganjurkan untuk minum buang air besar di pagi hari
Jam 09.30 air hangat setelah makan - Pasien mengatakan fesesnya
3. Menganjurkan untuk sudah tidak keras
menyediakan makanan yang - Pasien mengatakan sudah
tinggi serat tidak mengejan saat buang
4. Menganjurkan mengkonsumsi air besar
makanan yang menggandung
serat yang tinggi O:
5. Menjelaskan jenis makanan - Perkusi abdomen timpani
yang membantu
Meningkatkan kelenturan A : Masalah teratasi
peristaltik usus) P : Intervensi dihentikan

EVALUASI
DX Hari/tgl Evaluasi Paraf
1 Jum’at S: Ari
04/12/2020 - Pasien mengatakan sudah mulai makan ½ porsi nasi dengan lauk pauk
dan sayuran
Jam 10.00 - Pasien mengatakan makan 3-4 x sehari dan nafsu makan sudah mulai
meningkat
O:
- Pasien tampak tidak lemas
- Ttv :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,7 °C
BB : 60 Kg
IMT :22,9
Lila : 30 cm

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan

2 Jum’at S: Ari
04/12/2020 - Pasien mengatakan tadi malam tidurnya nyenyak dan sudah tidak sering
terbangun lagi
Jam 10.00 - Pasien mengatakan tidak sulit tidur lagi, pasien bisa tidur siang 1 jam
dari jam 14.00 sampai 15.00 dan tidur malam pukul 22.00 dan bangun
pukul 04.00.
O:
- kantung mata terlihat berkurang
- klien sudah tidak terlihat menguap saat dikaji
- keadaan umum baik, tampak segar dan tidak lemas

A: Masalah teratasi sebagian


P: Intervensi dilanjutkan

3 Jum’at S: Ari
04/12/2020 - Pasien mengatakan sudah buang air besar 1x sehari yaitu di pagi hari
- Pasien mengatakan fesesnya sudah tidak keras
Jam 10.00 - Pasien mengatakan sudah tidak mengejan saat buang air besar
O:
- Perkusi abdomen timpani

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai