Anda di halaman 1dari 19

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Disusun Oleh :
Felix Filmore Cendriawan (C014182091)

Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Imam Ahmadi Farid, Sp.OG(K)
DEFINISI
EMESIS GRAVIDARUM
 Morning sickness
 Mual dan muntah selama kehamilan yang terjadi antara 4-8 minggu kehamilan dan berlanjut
hingga 14-16 minggu kehamilan
 Biasanya gejala akan membaik
 Keluhan utama pada 70-80% kehamilan

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan (>10kali/hari) yang dapat
mengganggu aktivitas sehari – hari yang tidak terkendali, selama masa hamil yang dapat
menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan kehilangan
berat badan.
EPIDEMIOLOGI
 Primigravida : 60-80%; Multigravida : 40-60%

 Gejala bermula pada usia gestasi minggu 9-10,


memuncak pada minggu 11-13, dan berakhir
pada minggu 12-14

 Pada 1-10% kehamilan, gejala dapat berlanjut


melewati 20-22 minggu

 0,3 - 2% harus dirawat inap karena hiperemesis


gravidarum

 Wanita dengan kenaikan berat badan <7kg


selama kehamilan memiliko risiko lebih tinggi
untuk melahirkan neonatus dengan BBLR,
kecil untuk masa kehamilan, prematur dan
Apgar Score 5 menit kurang dari 7
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti

1. Faktor Predisposisi
- Primigravida
- Overdistensi rahim
- Kehamilan ganda
- Estrogen dan βhCG tingi
- Mola hidatidosa

2. Faktor Organik
- Perubahan metabolik akibat hamil
- Resistensi menurun dari ibu
- Alergi

3. Faktor Psikologis
- Stress
- Kehamilan yang tidak diinginkan
FAKTOR RESIKO

1. Kehamilan sebelumnya
dengan hiperemesis
gravidarum

2. Berat badan : obesitas

3. Kehamilan multipel

4. Penyakit trofoblastik

5. Nuliparitas
PATOFISIOLOGI
FAKTOR ETIOLOGI FAKTOR MEMPENGARUHI
PREDISPOSISI Perubahan hormon dalam - Riwayat keluarga / keluhan
- Obesitas kehamilan yang sama
- Penyakit trofoblastik - Nullipara
Kadar hCG

Stimulasi sekresi elektrolit

Aktivasi mekanoreseptor GIT Emesis gravidarum

Throid Stimulating
Hormone Hyperemesis gravidarum

Transient hipertiroidism
pada hiperemesis Mual dan muntah hebat Alkalosis metabolik
gravidarum a) Peningkatan plasma HCO3-
b) Pertukaran kalium dari
Dehidrasi plasma dan cairan interstitial
ke dalam sel
Imbalans elektrolit
(hipokalemia)
SKORING

 Skor PUQE dan Hyperemesis Impact of Symptoms


Questionnaire (HIS) dapat dipertimbangkan untuk
menilai tingkat keparahan gejala

 Skor PUQE yang terbaru mengevaluasi gejala


selama 24 jam sementara HIS memperhitungkan
faktor psikososial selain gejala fisik
The PUQE score (Pregnancy-Unique Quantification of
Emesis/Nausea (PUQE) index)

Original Pregnancy-Unique Quantification of Modified Pregnancy-Unique Quantification of


Emesis/Nausea (PUQE) index. (< 12 jam) Emesis/Nausea (PUQE) index. (24 jam)

Skor total adalah jumlah jawaban untuk masing-masing dari tiga pertanyaan.
Skor Nausea: NVP Ringan = ≤6; NVP sedang = 7-12; NVP berat = ≥13
MANIFESTASI KLINIS
• Muntah terus menerus
• Intoleransi makan dan minum
• Penurunan berat badan
TINGKAT1 • Nyeri epigastrium
• Frekuensi nadi meningkat
• Tekanan darah sistolik menurun
• Pemfis : mata cekung, lidah kering, turgor kulit menurun, urin berkurang

• Memuntahkan segala yang dimakan dan dimnum


• Berat badan menurun cepat
• Rasa haus yang hebat
• Frekuensi nadi 100-140 kali/menit, nadi kecil
TINGKAT 2 • Tekanan darah sistolik < 80mmgHg
• Pasien terlihat apatis, pucat, lidah kotor, kadang ikterus
• Aseton + bilirubin dalam urin
• Nafas bau aseton

• Muntah berkurang atau berhenti


• Kesadaran menurun (delirium – koma)
TINGKAT 3 • Ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung
• Bilirubin dan protein dalam urin
• Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf  Ensefalopati Wemicke, dengan gejala :
nistagmus dan diplopia  Akibat sangat kekurangan zat makanan, vitamin B kompleks
DIAGNOSIS
1. Tegakkan diagnosis kehamilan
- Plano tes positif

2. Anamnesis
- Mual muntah hebat

3. Pemeriksaan fisis 4. Pemeriksaan laboratorium


- Nadi >100 kali per menit - Hb dan HCT
- Tekanan darah menurun - Elektrolit & keton
- Subfebris - Proteinuria
- Penurunan kesadaran
- Tanda-tanda dehidrasi 5. Pemeriksaan USG
- Kulit pucat dan sianosis - Nilai kondisi kehamilan
- Penurunan berat badan - Kehamilan ganda
- TFU = UK - Mola hidatidosa
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
1. Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.

2. Mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil


tetapi lebih sering.

3. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

4. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan
minuman sebaiknya disajikan tidak dalam keadaan panas atau sangat dingin

5. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan.
TERAPI FARMAKOLOGIS
1. Rehidrasi cairan dengan normal saline atau
Ringer Laktat, dengan penambahan Glukosa,
Multivitamin, Magnesium, Pyridoxine dan
atau Tiamin

2. Tiamin 100 mg
Vitamin B6 10-25mg/3-4 kali/hari
Doxylamine 12,5 mg/3-4kali/hari

3. Metoclopramide 5-10mg/8 jam/hari (oral)


Promethazine 12,5mg/4 jam/oral atau rektal
Dimenhydrinate 50-100mg/4-6 jam/oral
Ondansentron 4-8mg/8jam/oral atau IV

4. Sekiranya muntah masih berterusan, berikan :


Methylprednisolone 16mg/8jam/oral atau IV
selama 3 hari dan di tappering off.
Steroid beresiko tinggi untuk terjadi bibir
sumbing pada awal 10 minggu kehamilan.
TATALAKSANA DIET
DIET HIPEREMESIS I
• Pada hiperemesis tingkat III
• Berikan roti kering dan buah-buahan
• Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam setelah makan
• Diet ini kurang mengandung zat gizi, kecuali vitamin C.
• Hanya diberikan selama beberapa hari.

DIET HIPEREMESIS II
• Jika rasa mual dan muntah berkurang
• Pemberian diberikan secara bertahap untuk makanan yang bernilai gizi tinggi
• Minuman tidak diberikan bersama makanan.
• Diet ini rendah zat gizi, kecuali vitamin A dan D

DIET HIPEREMESIS III


• Kepada penderita hiperemesis rinan
• Minuman dapat diberikan bersama makanan
• Diet ini cukup semua zat gizi, kecuali kalsium.
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit Gejala
Ulkus peptikum Pada ibu hamil biasanya adalah penyakit ulkus peptikum kronik yang
mengalami eksaserbasi.
Gejala : nyeri epigastrik berkuang dengan makanan atau antasid dan
memberat dengan alkohol, kopi atau OAINS.
Nyeri tekan epigastrik, hematemesis, dan melena.
Kolestasis obstetrik Pruritus pada seluruh tubuh tanpa ada ruam.
Ikterus, warna urin gelap, dan tinja terkadang pucat.
Pada pem. Lab : peningkatan kadar enzim hati atau peningkatan
bilirubin.
Acute fatty liver Perburukan fungsi hati yang cepat
Disertai gejala kegagalan hati akibat hipoglikemia, gangguan
pembekuan darah dan perubahan kesadaran sekunder.
Apendisitis akut Demam dan nyeri perut kanan bawah berupa nyeri tekan dan nyeri lepas.
Bryan sign (nyeri bila uterus digeser ke kanan) dan Alder sign ( pasien
berbaring miring ke kiri dan letak nyeri tidak berubah).

Diare akut Mual dan muntah disetai peningkatan frekuensi BAB >3kali/hari dengan
konsistensi cair.
KOMPLIKASI

MUNTAH
BERTERUSAN

KURANG ASUPAN PENINGKATAN


KETIDAKSEIMBANGAN
DEHIDRASI NUTRISI TEKANAN
ELEKTROLIT
INTRAGASTER

Alkalosis metabolik Penyerapan vitamin


Berat badan ibu terganggu terutama Ejeksi cairan lambung
hipokloremik & yang keras melalui
berkurang Vitamin B
hipokalemi esofagus

Asupan nutrisi Kompensasi dengan Penyerapan vitamin


Robekan pada selaput
berkurang pengeluaran ion H+ terganggu
jaringan esofagus dan
intrasel lambung
Malnutrisi Ibu dan Vitamin B
Janin Asam laktat dan benda - Ensefalopati Wernicke Mallory Weiss
keton Vitamin K Syndrome atau
- Hypoprothrombinemia Boerhaave Syndrome

Pertumbuhan Janin
Acute Kidney Injury
terhambat
PROGNOSIS

 Dengan penanganan yang baik, prognosis hiperemesis


gravidarum sangat memuaskan.

 Hiperemesis gravidarum dapat membaik sendiri pada akhir


trimester pertama.

 Pada tingkat yang berat, penyakit ini dapat membahayakan


jiwa ibu dan janin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai