HIPEREMESIS GRAVIDARUM
RENY SELVIA
PEMBIMBING :
dr. RINA AGUSTINA, Sp.OG
dr. FAHMI NASUTION, Sp.OG
dr. Erik A Rahman Sp.OG
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah muntah dan mual yang berlebihan
dalam kehamilan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat
terjadi gangguan asam basa dan elektrolit serta ketosis.
Nama : Ny. R I
Umur : 35 tahun
Alamat : Kuala Langsa, Langsa Barat
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Suku : Aceh
Tgl masuk RS : 12 Juli 2017 (15 35 wib)
ANAMNESA
Hari Pertama Haid Terakhir : 23 April 2017 Riwayat Keluarga Berencana (KB) :
Tafsiran Tanggal Persalinan : 30 Januari 2018 Pasien mengaku menggunakan KB suntik 3
bulanan, sudah berhenti 2 tahun yang lalu.
Riwayat Obstetri :
Riwayat Ante Natal Care (ANC) :
G4P3A0 0 T/H uk 9-11 minggu
Pasien memeriksakan kehamilannya di bidan,
1. Perempuan, aterm, hidup, berat badan lahir pasien merasa sedang hamil 2 bulan.
2800 gram, lahir spontan di tolong oleh bidan,
lahir tahun 2006.
2. Laki-laki, aterm, berat badan lahir 2900 gram,
lahir spontan ditolong bidan, lahir tahun
2011.
3. Laki-laki, aterm, berat badan lahir 3000 gram,
lahir SC di RSUD Langsa, lahir tahun 2013.
4. Hamil ini.
A. STATUS PRESENT B. STATUS GENERALISATA
-Keadaan Umum : Tampak Lemas - Kepala : Normocephali
-Kesadaran : Compos Mentis - Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sclera ikterik (- /-),
mata cekung (+/+)
-
- Leher : Trakea midline (+), pembesaran KGB (-)
Vital Sign
- Telinga : Normotia
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Hidung : secret (-), deviasi septum (-)
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
- Thoraks
Suhu : 36,5C
o Inspeksi : Simetris (+/+), jaringan parut (-)
- Berat Badan sekarang : 82 kg
o Palpasi : SF : ka=ki
- Tinggi Badan : 157 cm
o Perkusi : Sonor
o Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
-
Abdomen
Inspeksi : Simetris (+), distensi (-), bekas luka operasi (-), venektasi (-), linea alba (-), linea gravidarum (-)
Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan (-), turgor kembali lambat (-)
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
-Ekstremitas Atas : Oedem (-/-)
STATUS GINEKOLOGI PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah (tanggal 12 juli 2017)
PENATALAKSANAAN
- Inf. RL s/s Dex 5% + inj. Neurobion 500 mg
2 : 1 20 gtt /i
- Inj. Ranitidin/ 8 jam
- Inj. Ondansetron/ 8 jam
- Sohobion 2 x 1
- Observasi Diet
FOLLOW UP (14 Juli 2017)
(13 juli 2017) S : Mual (+), muntah (+) frekuensi 1 x,
S : Mual (+), muntah (+) 2x, lemas (+), lemas
sakit kepala (+) O: KU : Baik
O: KU : Baik TD : 110/70 mmHg
TD : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit
Nadi : 76 x/menit Nafas : 20 x/menit
Nafas : 18 x/menit Suhu : 36,40C
Suhu : 36,40C A : G1P0A0 Hamil 9-11 minggu + HEG
A : G1P0A0 Hamil 9-11 minggu + HEG P : Inf. RL s/s Dex 5% + inj. Neurobion
P : Inf. RL s/s Dex 5% + Inj. Neurobion 500 mg
500 mg 2 : 1 20 gtt/i
2 : 1 20 gtt/i Inj. Ranitidin/ 8 jam
Inj. Ranitidin/ 8 jam Inj. Metoclopramide/ 8 jam
Inj. Metoclopramide/ 8 jam Sohobion 2 x 1
Sohobion 2 x 1 Observasi Diet
Observasi Diet
(15 Juli 2017)
S : Mual muntah (-), lemas (-)
O: KU : Baik
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 37,00C
A : G1P0A0 Hamil 9-11 minggu + HEG
P : Ranitidin 3x1
Sohobion 2x1
Pasien PBJ
Pembahasan
Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan hiperemesis gravidarum karena
berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya gejala mual muntah
yang berat, dimana keluhan tersebut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
sampai pekerjaannya. Muntah tersebut juga menimbulkan komplikasi dehidrasi
karena kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Pada pemeriksaan fisik
penderita, hal ini ditandai dengan ditemukan mata cekung, adanya peningkatan
frekwensi denyut nadi, lidah terasa kering, BAK yang sedikit-sedikit dan pekat.
Tanda kehamilan yang didapat pada anamnesis penderita ini adalah adanya
riwayat telat haid sejak tanggal 23 april 2017, pasien sudah melakukan tes
kehamilan dengan hasil tes yang positif. Pada pasien ini juga dilakukan
pemeriksaan USG dengan hasil positif hamil 9-11 minggu.
Pasien dimasukkan dalam hiperemesis gravidarum tingkat II, karena penderita
segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, kulit pucat, mata
cekung.