Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRACTICE COMPOUNDING AND DISPENSING


SWAMEDIKASI-SAKIT MATA

KELAS PRAKTIKUM :
A1

Bernadethi Tejo Saputro 1920384221

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
PENDAHULUAN
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar
ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah sklera/kornea, koroid/badan siliaris/iris, dan retina.
Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar, sklera,
yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea
transparan tempat lewatnya berkas–berkas cahaya ke interior mata. Lapisan tengah dibawah
sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh darah
untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri
atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam. Retina
mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi
impuls syaraf (Vaughan, 2010).
Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Semua
komponen–komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina mayoritas berwarna
gelap untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa
berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan
menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang
impuls–impuls syaraf ini dan menjalarkannya ke otak (Vaughan, 2010).

KONJUNGTIVA
Konjungtiva adalah membrane mukosa (selapu lender) yang melapisi kelopak mata dan
melipat ke bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus, dimana
konjungtiva berbatasan dengan lapisan superficial kornea. Konjungtiva yang melapisi kelopak
adalah konjungtiva palpebrae, sangat vaskuler (banyak mengandung pembuluh darah), dan
lewat konjuntiva ini dapat dilihat kelenjar sebasea pada tepi kelopak. Konjungtiva palpebrae
lebih tebal daripada konjungtiva bulbi yang menutupi bagian depan bola mata sampai tepi
kornea. Sclera dapat dilihat lewat konjungtiva bulbi (Vaughan, 2010).

KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis merupakan peradangan konjungtiva atau disebut sebagai mata merah
atau pink eye yang sangat sering terjadi. Konjungtiva adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai
dengan pembengkakan dan eksudat. Konjungtiva Nampak merah dan sering disebut mata
merah. Konjungtivitisterjadi karena adanya inflamasi pada konjungtiva (Marieb & Hoehn,
2007). Konjungtivitis dapat terjadi akibat bakteri, virus, alaergi, atau reaksi zat kimia.
Macam konjungtiva
1. Konjungtivitis akibat bakteri
Konjungtiva bakteri akibat inflamasi konjungtiva yang disebabkan pleh bakteri.
Keluhanya mata merah, secret pada mata dan iritasi mata. Secret biasanya lebih purulent, dan
kemungkinan bisa sedokot kabur akibat adanya secret dan debris pada mata. Gejala yang paling
khas mata sangat melekat pada waktu pagi hari (Vaughan, 2010).
2. Konjungtivitis virus
Konjungtivitis yang disebabkan oleh virus, yang dapat berdampak ringan hingga
berbahaya (menimbulkan cacat), jika berlangsung lama. Konjungtivitis ini ada tiga macam,
yaitu keratokonjungitivitis yang disebabkan adenovirus, dan konjungitivitis herpatik yang
disebabkan oleh virus herpes simplex, serta konjungtivitis hemoragika akut. Konjungtivitis
akibat adenovirus, gejalanya yaitu demam, sakit kepala, mata seperti kelilipan, berair berat,
dan kadang dijumpai pseudomembran, selain itu dapat terjadi infiltrasi subepitel kornea atau
keratitis setelah terjadi konjungtivitis dan bertahan selama lebih dari 2 bulan. Konjungitivitis
herpatik yang disebabkan oleh virus herpes simplex, biasanya dialami oleh anak kecil,
gejalanya iritasi, secret mukoid, nyeri, photophobia, dan sering disertai keratitis herpes.
Konjungtivitis hemoragika akut, disebabkan oleh enterovirus dan coxsackie virus, yang
memiliki gejala nyeri, photophobia, sensasi ada benda asing, hipersekresi air mata, kemerahan,
edema palpebral, dan pendarahan subkonjungtiva dan kadang-kadang terjadi kemosis atau
pembengkakan selaput mata (Vaughan, 2010).
3. Konjungtivitis akibat alergi
Terjadi akibat alergi pada mata yang disebabkan adanya inflamasi pada konjungtiva
yang diperantarai oleh system imun. Reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang sering terlibat dalam
alergi konjungtiva. Gejalanya gatal, kemerahan, mata berair, kemosis berat (kadang), kotoran
berserat (Vaughan, 2010).
4. Konjungtivitis jamur
Konjungtivitis ini disebabkan oleh Candida albicans, Sporothrix schenckii,
Rhinosporidium serberi, Coccidioidesimmitis (tapi jarang). Gejalanya ada bercak putih, dan
dapat timbul pada pasien diabetes, serta pada pasien yang system imunya terganggu (Vaughan,
2010).
5. Konjungtivitis parasit
Konjungtivitis parasite dapat disebabkan oleh infeksi Thelaziacaliforniensis, Loa loa,
Ascaris lumbericoides, Trichinella spiralis dan Taenia solium (Vaughan, 2010).
6. Konjungtivitis kimia iritatif
Konjuntivitis yang terjadi oleh paparan substansi iritan yang masuk. Substansi iritan
meliput, asam, asap, alkali, dan angina, yang dapat menyebabkan gejala berupa nyeri,
pelebaran pembuluh darah, dan photophobia. Pemberian obat topikal jangka panjang seperti
dipivefrin, miotik, neomycin, dan obat lain dengan bahan pengawet yang tosik atau yang dapat
menimbulkan iritasi (Vaughan, 2010).
7. Kongjungtivitis lain
Konjungtivitis disebabkan selain oleh bakteri, virus, alergi, jamur, dan parasite.
Konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan penyakit autoimun seperti
penyakit tiroid, gout, dan karsinoid (Vaughan, 2010).

PENGOBATAN
Pengobatan untuk sakit mata berbeda-beda, tergantung jenisnya seperti
1. Mata kering
Mata kering umumnya disebabkan karena menatap layar terlalu lama, berada di luar
ruangan dengan kondisi yang berangin, udara kering, efek operasi mata, atau karena mata
kelelahan. Pelumas tetes mata, atau biasa disebut dengan air mata buatan bisa memberikan
sedikit kelegaan untuk mata kering dalam jangka pendek. Obat tetes mata yang satu ini bekerja
dengan menambahkan elemen air mata untuk membasahi mata yang kering sehingga membuat
mata lebih lembap. Zat aktif yang digunakan sperti sodium hyaluronate,
Hidroxyprophylmethyl selulose, Polivynilpyrrolidone.

2. Mata merah
Mata merah bisa disebabkan oleh kelelahan, alergi atau infeksi. Obat tetes mata
dekongestan mungkin dapat mengatasi hal ini. Obat tetes ini bekerja dengan mengecilkan
pembuluh darah dan membuat sklera mata terlihat lebih putih. Meskipun dalam kebanyakan
kasus yang ringan mata merah bisa diatasi dengan menggunakan tetes mata yang bersifat
vasokonstriktor, namun perhatikan juga jika penggunaan jangka panjang akan berpotensi
menimbulkan masalah yang serius, seperti mata kering, iritasi, pupil yang melebar dan efek
samping lainnya. Zat aktif yang dapat digunakan Tetrahidrozoline HCl dan Oxymetazolline
HCl.
3. Mata gatal
Mata gatal bisa disebabkan karena alergi. Menggosok mata bukanlah solusi yang tepat
karena akan lebih banyak melepaskan histamin yang hanya akan membuat mata menjadi lebih
gatal. Pengobatannya dengan tetes mata yang mengandung antihistamin, seperti napazoline
HCl. Obat ini bekerja dengan mengurangi histamin di jaringan mata.
4. Konjungtivitis akibat infeksi
Konjungtivitis ini biasanya membuat mata menjadi merah dan sakit, yang disertai
munculnya cairan tebal dan lengket yang membutuhkan obat tetes mata antibiotik, seperti
neomisin, polymisin, eritromisin, azithromisin, dan kadang menggunakan obat antinflamasi
(AINS) seperti deksametason,. Jika sudah begini, maka obat yang digunakan harus dengan
resep dari dokter.

TERAPI NON FARMAKOLOGI


Pencegahan dan pengobtan dapat dilakukan untuk menghindari keparahan sakit mata,
selain dengan penggunaan obat-obatan. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan seperti
1. Jika menggunakan lensa kontak, pemeriksaan rutin yang tepat harus dilakukan untuk
mencegah cedera mata. Pengguna juga harus mengikuti instruksi dokter saat
menerapkan, melepaskan, dan mencuci lensa.
2. Mata harus dicuci dengan air secara teratur untuk menjaga mata tetap bersih.
3. Kosmetik seperti eye shadows, eyeliner dan alat kosmetik lainnya, tidak boleh berbagi
dengan orang lain.
4. Berenang di air memiliki kandungan klorin harus dihindari karena ini dapat
menyebabkan infeksi mata.
5. Sebaiknya tidak mengucek-ucek mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu untuk
mencegah goresan mata dan infeksi dari kuman yang mungkin menempel di tangan,
karena tangan tidak selalu berada dalam kondisi steril.
6. Menggunakan pelindung mata seperti kacamata jika berada di tempat-tempat yang
berisiko tertular mata sakit atau jika sedang mengendarai sepeda motor agar tidak
terkena debu atau angin yang dapat menyebabkan iritasi.
7. Kompres hangat pada mata selama 10 menit juga dapat menstimulasi pembentukan
pelumas pada mata untuk meringankan gejala mata kering.
8. Mata merah karena infeksi virus cara sederhana dengan kompres dingin mata atau
pemberian air mata buatan yang dingin biasanya dapat mengatasi gejala dalam waktu
1-2 minggu.
CARA PENGGUNAAN TETES MATA (BinFar, 2008)
1. Cuci tangan.
2. Tengadahkan kepala pasien; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
3. Tekan botol tetes hingga cairan masuk dalam kantung mata bagian bawah .
4. Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 30 detik - 1 menit.
5. Setelah obat tetes digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak disarankan
untuk mencuci dengan air hangat.
6. Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata.
7. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan

 Hindari penggunaan obat tetes mata atau salep mata setelah dibuka lebih dari 30
hari, karena obat tidak bebas kuman lagi.
 Hindari penggunaan obat tetes mata oleh lebih dari satu orang, agar tidak terjadi
penulaan infeksi.
KASUS 4
Seorang mahasiswa pergi ke apotik ingin ketemu apoteker. Mahasiswa tersebut mengeluh
pada waktu di kebun matanya kemasukan serangga sangat kecil. Sehingga matanya terasa
panas gatal dan merah. Saat ini di sekitar mata masih terasa sakit ngilu. Mahasiswa tersebut
minta diberikan obat dari apotik yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

I : Mahasiswa sakit mata.

S : Matanya panas, gatal, merah dan ngilu.

B : Matanya kemasukan serangga kecil

A : Adanya peradangan (inflamasi) pada mata akibat benda asing (serangga) yang masuk
pada mata.

R:

 Jangan menggosok mata karena akan memperparah iritasi


 Cucilah mata dengan air bersih yang mengalir
 Untuk mengurangi peradangan, lakukan kompres dengan air dingin atau es
 Obat yang digunakan adalah tetes mata yang bekerja sebagai vasokonstriktor, seperti
insto dan visine.
DIALOG

Seorang mahasiswa pergi ke apotik ingin ketemu apoteker. Mahasiswa tersebut mengeluh pada
waktu di kebun matanya kemasukan serangga sangat kecil. Sehingga matanya terasa panas
gatal dan merah. Saat ini di sekitar mata masih terasa sakit ngilu. Mahasiswa tersebut minta
diberikan obat dari apotik yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

Keterangan :

A: apoteker

P: Pasien

Dialog

A : Selamat siang mbak, ada yang bisa saya bantu?

P : Ya mbak, saya mau beli obat tetes mata, yang bagus apa ya?

A : Oya mbak sebentar, saya harus tahu dulu sakit mata mbak seperti apa. Jadi, bisa minta
waktunya sebentar?

P : Ya mbak.

A : Perkenalkan nama saya Bernadethi sebagai apoteker disini. Kalu boleh tahu nama
mbak siapa ya? dan alamatnya dimana ya mbak?

P : Nama saya Ayu, alamat saya di jl. Mojosongo.

A : Nomer telepon mbak berapa ya?

P : 08123456789

A : Ya mbak. Mbak, selain mata mbak yang merah, apa mata mbak merasa gatal, dan
panas?

P : Ya mbak rasanya panas dan gatal, selain itu juga ngilu mbak.

A : Apa mata mbak berair juga?

P : Ndak mbak.
A : Apa mbak sering menatap lama computer atau hp mbak? Atau kemasukan serangga
atau debu mbak?

P : Iya mbak mata saya tadi kemasukan serangga saat berkebun. Terus diobati gimana ya
mbak? Rasanya sakit sekali.

A : Ya mbak. Sebelumnya, apa mbak pernah mengalami sakit mata seperti ini?

P : Ndak mbak, baru ini.

A : Mbak ada riwayat alergi ndak?

P : Ndak mbak.

A : Jadi begini mbak, sakit mata mbak terjadi karena kemasukan serangga, sehingga
pembuluh di mata menjadi lebar dan menyebabkan mata terasa gatal, perih, dan ngilu. Untuk
rasa sakitnya, bisa diberi tetes mata yang mengandung Tetrahidrozoline HCl, seperti visine dan
insto. Tetes mata tersebut dapat menyebabkan pembuluh di mata menjadi kembali menyempit.
Jadi, mbak pilih yang mana?

P : Oooo gitu ya mbak. Harganya berapaan ya mbak?

A : Insto harganya Rp 20.000,- dan Visine harganya Rp,15.000,-. Mbak pilih yang mana?

P : Saya pilih visine aja mbak yang murah. Cara penggunaannya gimana ya mbak?

A : Diteteskan pada mata mbak yang sakit 1-2 tetes, 3 kali sehari. Sebelum diteteskan,
mbak harus cuci tangan dulu yang bersih, kemudian ujung penetes jangan menyentuh mata.
Teteskan pada bagian kelopak mata, jangan langsung pada bagian mata. Kemudian teteskan 1-
2 tetes, setelah itu pejamkan mata 20-30 detik. Lap cairan yang keluar dengan tissue, dan jangan
mengucek mata. Ini saya punya leaflet cara penggunaan tetes mata, mbak bisa bawa pulang.

P : Ya mbak, terima kasih.

A : Oya mbak, tetes matanya disimpan pada suhu kamar, dan jika telah dibuka selama
satu bulan, atau warnanya berubah dan menjadi keruh sebaiknya jangan digunakan karena
khasiatnya sudah berkurang ataupun bisa menyebabkan iritasi. Tetes matanya jangan
digunakan bergantian orang ya mbak, karena dapat menyebabkan penularan infeksi.

P : Oke mbak. Ada efek sampingnya ndak mbak?


A : Saat penetesan mungkina akan terasa perih sebentar, tapi itu tidak masalah mbak
karena obatnya sedang bekerja. Jika penggunaannya jangka panjang dan berlebihan bisa
menyebabkan rasa terbakar dan kerusakan selaput mata, sehingga sebaiknya jika rasa sakit
matanya sudah baikan tidak usah digunakan.

P : Ya mbak.

A : Saran saya, mbak lihat dulu dibagian bawah kelopak mata mbak, apa masih ada
serangganya atau tidak. Jika masih ada sebaiknya mbak bersihkan dulu dengan air mengalir.
Selain itu mbak jangan dulu mengucek mata. Untuk mengurangi peradangannya atau ngilunya
bisa dikompres dengan air dingin.

P : Ya mbak, makasih sekali. Ini bayarnya dimana ya?

A : Bayarnya dikasir mbak. Maaf untuk konfirmasi bahwa mbak sudah mengerti apa mbak
bisa jelaskan cara penggunaann?

P : Diteteskan pada mata yang sakit 1-2 tetes, 2-3 sehari, dibagian kelopak mata. Dan
sebelumnya harus cuci tangan dan saat meneteskan bagian penetes tidak boleh menyentuh mata.
Setelah satu bulan atau berubah warna sebaiknya tidak digunakan. Tetes matanya tidak boleh
digunakan dengan orang lain, karena dapat menyebabkan penularan infeksi. Untuk cara
penggunaannya saya bawa leafletnya saja ya mbak.

A : Ya mbak sudah tepat, silahkan bawa leafletnya mbak. Semisal sakit matanya belum
sembuh dalam tiga hari sebaiknya mbak pergi periksa ke dokter. Ada yang perlu ditanyakan
lagi mbak?

P : Ya mbak. Ndak mbak, saya sudah jelas.

(pasien membayar dikasir, obat diambil di apoteker)

A : Ya mbak ini obatnya. Terima kasih, semoga lekas sembuh.


LEAFLET
Gambar Sediaan Yang Tersedia Di Apotek
DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Ophthalmology Staff. 2011-2012a. Fundamental and Principles of


Ophthalmology. United State of America: American Academy of Ophthalmology.
Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat
Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/gangguan-mata-dan-penglihatan/jenis-obat-tetes-
mata/. Diakes tanggal 20 September 2019.
https://www.alodokter.com/konjungtivitis. Diakes tanggal 20 September 2019.
Ilyas S. Penuntun ilmu penyakit mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.2006
Marieb EN & Hoehn K. Human Anatomy &Physiology 7th edition. Pearson Education Inc.
2007
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Oftalmologi umum Vaughan & Asbury. Edisi 17. Jakarta: Widya
Medika; 2010.

Anda mungkin juga menyukai