HIPEREMESIS GRAVIDARUM
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntahberlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga
menggganggukesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa
kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan
atau gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari – hari dan
membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada minggu
ke 6 – 12 masa kehamilan , yang dapat berlanjut hingga minggu ke 16 – 20 masa
kehamilan . (Prawiharjo,2010).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah di masa kehamilan
dengan frekuensi serta gejala yang jauh lebih parah daripada morning sickness.
(Abramowitz, 2017 ).
Etiologi
Peningkatan hormonal pada kehamilan , terutama pada kehamilan ganda
dan mola, usia dibawah 24 tahun, perubahan metabolik dalam kehamilan , alergi
dan faktor psikososial, wanita dengan riwayat mual pada kehamilan sebelumnya
dan wanita yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan risiko HEG.
Ada beberapa hal yang diyakini ahli berkaitan erat dengan kemunculan
hiperemesis gravidarum atau dalam kata lain dapat meningkatkan risiko seorang
wanita terkena kondisi ini.
a. Pernah mengalami hiperemesis gravidarum di kehamilan sebelumnya
b. Memiliki keluarga dekat (misalnya ibu, kakak, atau adik) yang pernah
menderita hiperemesis gravidarum
c. Mengandung anak perempuan atau anak kembar
d. Menderita mola hidatidosa ( hamil anggur )
e. Baru pertama kali mengandung
1.1 Klasifikasi
Derajat 1
Muntah terus menerus ( > 3 – 4 x sehari, dan mencegah masuknya
makanan atau minuman selama 24 jam ) yang menyebabkan ibu menjadi
lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun (2 – 3 Kg dalam 1 –
minggu), nyeiri ulu hati, nedi meningkat sampai 100 x / menit, tekanan
darah sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung.
Derajat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli pada sekitarnya, nadi
kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata cekung dan sedikit kuning, berat
badan turun, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin berkurang, sulit
BAB, dan pada nafas dapat tercium bau aseton.
Derajat 3
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun sampai
koma, nadi kecil dan cepat, suu meningkat dan tekanan darah menurun.
Pada janin dapat terjadi ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus,
penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat kekurangan
zat makanan termasuk vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning
berarti sudah ada gangguan hati
1.2 Patofisologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Hiperemesis gravidarum
dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton
dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena
muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat
menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan
kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lendir esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan
dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau
tindakan operatif (Wiknjosastro, 2005).
Emesis gravidarum
BB turun Dehidrasi
Ketidakseimbangan Hemokonsentrasi
nutrisi : kurang
dari kebutuhan
tubuh Penurunan metabolisme
Penurunan ATP
Kelemahan otot
Intoleran aktivitas
1.4 Manifestasi Klinis
Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil,
yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai
mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah
yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan
mengalami dehidrasi.
Sakit kepala
Konstipasi
Sangat sensitif terhadap bau
Produksi air liur berlebihan
Inkontinensia urine
Jantung berdebar
1.6 Penatalaksanaan
1.7 Komplikasi
1.8.3 Perencanaan
2 Defisiensi volume Status nutrisi : asupan makanan dan Manajemen cairan (4120)
cairan cairan (1008) 1. Monitor asupan makanan dan
Kode : 00027 kode Indicator s.a s.t minuman yang dikonsumsi
1008 Asupan 5
2. Dukung pasien dan keluarga
01 makanan
untuk membantu dalam
secara oral
1008 Asupan 5 pemberian makan
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka
NANDA. 2018-2020. Diagnosis Keperawatan NANDA : definisi dan Klasifikasi
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka
Cipta: Jakarta
Moechtar R. Pedarahan Antepartum. Dalam: Synopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis dan
Obstetri Patologis, Edisi II. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998; 279
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP