Anda di halaman 1dari 12

Laporan Pendahuluan

pada Asuhan Keperawatan Klien dengan Sungsang Oblique

A. Konsep Dasar Teori

1. Defenisi
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin yang memanjang
(membujur) di dalam rahim dan kepala berada pada fundus. Kehamilan dengan
letak sungsang adalah kehamilan dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu
badan ibu. Pada persalinan letak sungsang merupakan keadaan dimana janin
terletak memanjang dengan kepala pada fundus uteri dan bokong berada di bawah
kauvum uteri.letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1) Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian
depan sedangkan tungkai lurus keatas.
2) Letak bokong kaki
3) Letak lutut
4) Letak kaki

Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda di bandingan
kehamilan tua dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida

2. Etiologi:

1) Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya
pada panggul sempit, hidrosefalus,plasenta previa, tumor-tumor
2) Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multifara, janin kecil
(prematur)
3) Gemeli (kehamilan ganda)
4) Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus
5) Janin sudah lama mati
3. Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus, pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban
relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin dapat bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
letak sungsang atau letak lintang 6.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah
air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih
besar dari pada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih
luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada di ruangan yang lebih kecil dari
segmen bawah uterus

4. Tanda dan Gejala


1) Pergerakan anak terasa oleh ibu dibandingkan perut bawah dibawah pusat
dan ibu sering merasa benda keras ( kepala ) mendesak tulang iga
2) Pada palpasi teraba bagian keras,bundar dan melenting pada fundus uteri
3) Punggung anak dapat teraba saat satu sisi perut dan bagian –bagian kecil
pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang
budar dan lunak
4) Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setingi pusat.
5. Pathway

Presentasi sungsang

Krsulitan proses persalinan

Dilakukan tindakan post Op Sc

Truma pembedahan/
luka insisi Kelahiran anak efek anesthesia
spinal

Agnes cedera efek


Perubahan peran relaksasi otot
pembedahan

Penurunan mobilitas
Kurang Pengetahuan
Nyeri Akut traktulus gastrointestinal
Luka

Tempat masuk Menekan ujung syaraf Kontipasi


kumana

Resiko infeksi Penurunan kekuatan/


kelemahan fisik

Intoleransi Aktivitas

6. Pemeriksaan penunjang
Melakukan pemeriksaan :
1) Laboratorium
2) Rotegen
3) USG

7. Penatalaksanaan medis
1) Sewaktu hamil
Yang terpenting iyalah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan
terjadi dengan versi luar, tehnik :
a. Sebagai persiapan :
 Kandung kencing harus dikosongkan
 Pasien ditidurkan terlentang
 Bunyi jantung anak diperiksa dahulu
 Kaki dibengkokkan pada lutut dan pangkai paha supaya
dindng perut kendor
b. Mobilissai : bokong dibebaskan dahulu
c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak di pegang dan di dekatkan
satusama lain sehingga pada anak membuat dengan demikian anak
mudah diputar
d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak dibawah. Arah memutar
hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling sedikit
tekanannya. Setelah versi berhasil bunyi jantung anak diperiksa
lagi dan kalau anak tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.
e. Serelah berhasil pasang gurita, observasi tensi, DJJ, serta keluhan.
2) Pimpinan persalinan
a. Cara berbaring :
 Litotomi sewaktu inpartu
 Trendelenburg
b. Melahirkan bokong :
 Mengawasi sampai lahir spontan
 Mengaitkan dengan jari
 Mengaik dengan pangkat bokong
 Mengait dengan tali sebesar kelingking
c. Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada kaki lebih mudah pada letak bokong janin dapat
dilahirkan dengan cara vaginal atau abnormal.
3) Cara melahirkan
Waktu pemimpin partus dengan letak sungsang harus diingat
bahwa ada 2 fase :
a. Fase I : fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan
observasi. Bila tangan tidak menjungkit keatas , persalinan
akan mudah.
b. Fase II : fase untukbertindak cepat
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan
tertekan antara kepala dan panggul, maka janin harus lahir
dalam waktu 8 menit. Untuk mempercepat lahirnya janin dapat
dilakukan memulai aid.

8. Komplikasi
Pertolongan perasalinan letak sungsang secara fisiologis dilakukan
menurut metode brach, kegagalan pertolongan secara brach diikuti oleh persalinan
dengan ekstraksi bokong parsial (dengan ekstraksi bokong totol yang dapat
menimbulkan komplikasi).

Komplikasi persalinan letak sungsang, dapat dibagi menjadi:

 Komplikasi Pada Ibu :


Perdarahan, robekan jalan lahir, infeksi.
 Komplikasi Pada Bayi
a. Asfiksia Bayi
Dapat disebabkan oleh :
 Kemacetan persalinan kepala: aspirasi air ketuban – lendir
 Perdarahan / oedema jaringan otak
 Kerusakan persendian tulang leher
 Kerusakan persendian jaringan otak
 Kerusakan medula oblongata
 Kematian bayi karena asfiksia berat

b. Trauma Persalinan
 Dislokasi – fraktura persendian, tulang ekstremitas
 Kerusakan alat vital, hati, paru/jantung
c. Infeksi dapat terjadi karena
 Persalinan berlangsung lama
 Ketuban pecah pada pembukaan kecil
 Manipulasi dengan pemeriksaan dalam

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1) Pengkajian
a) Identitas : nama, umur, agama, suku bangsa,pendiduikan, status
perkawinan
b) Riwayat kesehatan :
 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
Imunisasi, alergi, kebiasaan (merokok, minum
alkohol, obat, kopi), obat–obatan(nama, lama
penggunaan, sendiri/resep)

 Riwayat kesehatan keluaga

Genogram 3 generasi (kehamilan kembar,


gangguan mental, penyakit yang dapat diturunkan,
penyakit yang dapat ditularkan).

 Riwayat genokologi
 Riwayat obstetri
c) Pemeriksaan fisik
Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada
keluhan-keluhan klien, pemeriksaan fisik sangat berguna untuk
mendukung data dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan fisik
sebaiknya dilakukan secara per system dan menggunakan 4
teknik.
d) Data biologis : kegiatan sehari-hari
e) Data Psikososial Spiritual
f) Data penunjang : hasil laboratorium, obat-obatan yang harus
dikonsumsi
g) Analisa data

2) Diagnosa keperawatan
- Nyeri ( akut) berhubungan dengan peningkatan tahanan
pada jalan lahir
- Risiko tinggi cedera terhadap maternal berhubungan
dengan obstruksi pada penurunan janin
- Risiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan
malpresentasi janin

3) Intervensi / perencanaan

NO Diagnosa TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 DX I Tupan : Setelah - kaji/ tinjau - untuk
dilakukan tindakan sekala nyeri mengetahui skala
keperwatan selama - ajarkan nyeri pasien

3 x 24 jam intruksi berapa

diharapkan nyeri tekhnik - dapat


pernafasan membantu
yang dialami dapak
sederhana mengatasi dan
berkurang dengan
- ajarkan mengontrol
kriteria hasil :
- Klien teknik tingkat ketik
mampu relaksasi nyamanan
manajemen - berikan - dapat

rasa nyeri tindakan membantu

- Dapat kenyamanan menurunkan


untuk pasien tegangan dan rasa
mengontrol
- anjurkan takut yang
rasa nyeri
klain dalam memperberat
- Wajah
perubahan nyeri
pasien tidak
posisi - untuk mencegah
menyeringa
- kolaborasi dan membatasi
i lagi
dengan tenaga keletihan otot
- Nyeri hilang
medis lain - untuk
- Skala nyeri menghilangkan
hilang rasa nyeri dalam
pemberian obat
Tupen : Setelah
dilakukan tindakan
keperwatan selama
1 x 24 jam
diharapkan nyeri
yang dialami dapak
berkurang dengan
kriteria hasil :
- Klien bisa
mengontrol
rasa nyeri
- Mampu
melakukan
teknik
relaksasi
mandiri
- Skala nyeri
berkurang

2 DX II Tupan : Setelah - tinjau ulang - membantu


dilakukan tindakan riwayat dalam
keperwatan selama persalinan mengidentifikasi

3x24jam - kaji pola kemungkinan

diharapkan tidak kontrasi uterus penyebab.


- catat - difungsi
ada cidera tinggi
penonjolan, kontraksi
lagi dengan kriteria
posisi janin memperlama
hasil :
dan presentasi persalinan,
- klien tidak merasa
janin mengkatkan
sakit lagi
- tempat klien risiko komplikasi
- klien bisa
pada posisi -indikator
beraktivitas
rekumben kemajuan
mandiri persalinan
- posisi janin bisa - dapat
normal memperbaiki
pola hipertonik
3 DX III Tupan : Setelah - kaji / tinjau -untuk
dilakukan tindakan DJJ mendeteksi
keperwatan selama - catat dan respon abnormal
2x24jam perhatikan - untuk

diharapkan tidak tekanan uterus mengtahui


selama tekanan kontraksi
ada cidera tinggi
istirahat lebih dari 50
lagi dengan kriteria
- atur mmHg menurun
hasil :
pemindahan atau mengganggu
- janin sehat tidak
pada oksigenasi
mengalami
kematian lingkungan - untuk
- tekanan uterus perawatan menangani resiko
tidak mengganggu akut bila cedera atau
pernapasan malposisi kematian janin
dideteksi klien

4) Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pada tahap ini

perawat menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan

antar manusia (komunikasi) dan kemampuan teknis keperawatan,

penemuan perubahan pada pertahanan daya tahan tubuh, pencegahan

komplikasi, penemuan perubahan sistem tubuh, pemantapan hubungan

klien dengan lingkungan, implementasi pesan tim medis serta

mengupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan klien.

5) Evaluasi
Evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan terencana
mengenai kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga
kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan bertujuan untuk
mengatasi pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil
dari proses perawatan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.scribd.com/doc/270551710/Lp-letak-lintang diunduh pada


tanggal 20 januari 2021.
 Koniak-Griffin D dkk. 2012. Keperawatan Maternitas. Edisi 18.Volume
2. Jakarta: EGC.
 Sukarni, I dan Margareth Z H. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai