OLEH
RUSMINI
1614901110183
2.2 Etiologi
Penyebab hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti, frekuensi
kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang yang
dikemukakan:
2.2.1 Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khriales dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resustensi
yang menurunkan dari pihak ibuterhadap perubahan-perubahan ini
serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu
terhadap janin. Vili khrialesadalah jaringan yang berbetuk seperti
jonjot akar yang tertanam ke dalam endometrium. Jaringan ini
berfungsi sebagai jalur pertukaran zat makanan dan sampah antara
pembuluh darah calon ibu dengan janin
2.2.2 Faktor psikologik. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit
ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu,
dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenggangan manjadi
hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
2.2.3 Faktor endokrin yaitu hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG
dan lain-lain.
Emesis
Gravidarum PenurunanPengosonga
nLambung
Penyesuaian Komplikasi
PeningkatanTeka
nanGaster
HiperemesisGravidarum
Cairanekstraselulerd
an plasma
hemokonsentrasi
Kekurangan
volume cairan Alirandarahkejarin
ganmenurun
Metabolisme intra
selmenurun
OtotLemah
Kelemahantubuh
IntoleransiAktifitas
2.7 Prognosis
Kriteria keberhasilan pengobatan dapat di tentukan sebagai berikut:
2.7.1 Rehidrasi berhasil dan turgor kulit pulih kembali
2.7.2 Dieresis bertambah banyaknyansehingga benda keton semakin
berkurang
2.7.3 Kesadaran penderita seamkin baik yang ditandai dengan kontak
bertambah meyakinkan
2.7.4 Keadaan ikterus semakin berkurang
3.4 Perencanaan
Diagnosa 1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah yang
berlebihan atau intake cairan kurang
3.4.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria); berdasarkan NOC
Memiliki konsentrasi urine yang normal. Sebutkan nilai dasar berat
jenis urine.
Memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal untuk
pasien.
Memiliki asupan cairan oral/ atau intravena yang adekuat.
Memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal dalam rentang yang
diharapkan.
3.4.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC
Pemantauan Elektrolit: mengumpulkan dan menganalisis data pasien
untuk mengatur keseimbangan elektrolit.
Terapi Intravena (IV): memberikan dan memantau cairan obat
intravena.
Manajemen Cairan: meningkatkan keseimbangana cairan dan
mencegah komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau yang
tidak diharapkan.
Diagnosa 2 : Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3.4.3 Tujuan dan Kriteria Hasil
Memperlihatkan status gizi: asupan makanan dan cairan, yang
dibuktikan oleh indikator sebagai berikut:
Tidak adekuat
Sedikit adekuat
Cukup adekuat
Adekuat
Sangat adekuat
3.4.4 Intervensi Keperawatan
Membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan diet
seimbang
Pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolik
pasien yang malnutrisi atau berisiko tinggi terhadap malnutrisi.
Tiran Denise. (2006). Seri Asuhan Kebidanan Mual dan Muntah Kehamilan. Jakarta
: EGC
(...............................................................) (...........................................................)
Preseptor Akademik