OLEH :
Pembimbing Akademik
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan Laporan
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya berharap laporan
pendahuluan penyakit ini dapat berguna dan menambah wawasan serta
pengetahuan.
Menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan pendahuluan penyakit ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh sebab itu berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan pendahuluan. Semoga laporan
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat ............................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit ...............................................................................................4
2.1.1 Definisi ...................................................................................................4
2.1.2 Anatomi Fisiologi....................................................................................4
2.1.3 Etiologi ...................................................................................................7
2.1.4 Klasifikasi ...............................................................................................8
2.1.5 Patofisiologi (Patway) ............................................................................8
2.1.6 Manifestasi Klinis .................................................................................10
2.1.7 Komplikasi ............................................................................................10
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................10
2.1.9 Penatalaksanaan Medis .........................................................................10
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan .................................................................11
2.2.1 Pengkajian keperawatan........................................................................11
2.2.2 Diagnosa Keperawatan .........................................................................12
2.2.3 Intervensi Keperawatan.........................................................................13
2.2.4 Implementasi Keperawatan ..................................................................19
2.2.5 Evaluasi Keperawatan ..........................................................................20
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian .......................................................................................................21
3.2 Diagnosa ..........................................................................................................32
3.3 Intervensi ........................................................................................................32
3.4 Implementasi....................................................................................................34
3.5 Evaluasi ..........................................................................................................34
BAB 4 PENUTUP
ii
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................36
4.2 Saran ...............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual muntah
yang berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari sehingga
membahayakan kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapat menyebabkan
kematian. Selain itu, mual muntah juga berdampak negative bagi ibu hamil,
seperti aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Biasanya mual muntah sering
terjadi saat pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun terjadi kadang
dimalam hari. Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada multigravida
(Rocmawati, 2011).
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah suatu yang wajar pada
ibu hamil trimester 1. Kondisi ini akan berubah jika mual muntah terjadi >10 kali
dalam sehari, sehingga dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan elektrolit,
dan dapat memengaruhi keadaan umum serta menganggu kehidupan sehari-hari
(Morgan, 2009).
Word Health Organizatition (WHO) (2013) menyatakan bahwa perempuan
meninggal selama mengandung atau melahirkan sebanyak 585.000 orang.
Sedangkan kematian ibu hamil akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi
dinegara-negara berkembang sebanyak 99%. Rasio kematian kematian ibu
dinegara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per
100 ribu kelahiran bayi yang hidup jika dibandingkan dengan dengan rasio
kematian ibu di 9 negara dan 51 negara persemakmuran (Depkes, 2014).
Di Indonesia berdasarkan total kasus program Jamkesda tahun 2008
mengenai kasus hiperemesis gravidarum mencapai sebesar 1,13%. Berdasarakan
data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi diketahui jumlah hiperemesis gravidarum
pada tahun 2011 sebanyak 384 orang dan dari kota 20 puskesmas paal X tertinggi
jumlah dalam kasus hiperemesis gravidarum, pada tahun 2009 pada kasus
hiperemsis gravidarum sebanyak 64 orang, dan pada tahun 2010 mencapai
sebanyak 162 orang, sedangkan pada tahun 2011 mencapai sebanyak 200 orang
dari jumlah kunjungan ibu hamil mencapai sebanyak 459 orang ibu dengan
kejadian hiperemesis gravidarum.
2
WOC
Faktor predisposisi, organik dan
psikologik estrogen meningkat
Mual, muntah
6) Isolasi
7) Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara
yang baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
8) Terapi psikologik
9) Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
10) Cairan parenteral
11) Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik
sebanyak 2-3 liter/hari.
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Keperawatan
2.2.1.1 Identitas pasien
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat,
medical record dan lain lain
2.2.1.2 Keluhan
1) Muntah yang hebat
2) Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan
3) Nyeri epigastrik
4) Merasa haus
5) Tidak nafsu makan
6) Muntah makanan/cairan asam
2.2.1.3 Faktor predisposisi
1) Umur ibu < 20 tahun
2) Multiple gestasi
3) Obesitas
4) Trofoblastik desease
2.2.1.4 Pemeriksaan fisik
1) Asidosis metabolik yang ditandai dengan sakit kepala, disorientasi
2) Takikardi, hypotensi, vertigo
12
3) Konjungtiva ikterik
4) Gangguan kesadaran, delirium
2.2.1.5 Tanda-tanda dehidrasi :
1) Kulit kering, membran mukosa bibir kering
2) Turgor kulit kembali lambat
3) Kelopak mata cekung
4) Penurunan BB
5) Peningkatan suhu tubuh
6) Oliguria, ketonuria
7) Urin pekat
2.2.1.6 Data laboratorium:
1) Proteinuria
2) Ketonuria
3) Urobilinogen
4) Penurunan kadar potasium, sodium, klorida, dan protein
5) Kadar vitamin menurun
6) Peningkatan Hb dan Ht
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
dan berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
Rasional: Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau
kebutuhan hidrasi.
4) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering
mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti
kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional: Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
2.2.3.3 Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) berhubungan dengan
muntah yang berlebihan, peningkatan asam lambung.
Tujuan : nyeri hilang/berkurang. Kriteria hasil :
1) Klien mengungkapkan secara verbal.
2) Nyeri hilang atau berkurang
3) pasien dapat beristirahat dengan tenang
Intervensi:
1) kaji skala nyeri, karakteristik, kualitas, frekuensi dan lokasi nyeri.
Rasional : menentukan perubahan dalam tingkat nyeri dan
mengevaluasi nilai skala nyeri. Mengidentifikasi
sumber sumber multiple dan jenis nyeri.
2) Anjurkan penggunaan tekhnik relaksasi dan distraksi
Rasional: menggunakan strategi ini sejalan dengan pemberian
analgesic untuk mengurangi atau mengalihkan respon
terhadap nyeri.
3) Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang
dirasakannya dan akan berusaha membantu untuk mengurangi nyeri
tersebut.
Rasional: ketakutan bahwa nyari akan tidak dapat diterima
seperti peningkatan ketegangan dan ansietas yang nyata
dan menurunkan toleransi nyeri.
4) Berikan kembali skala pengkajian nyeri
16
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Klien & Penanggung jawab
3.1.1.1 Identitas Klien
Nama pasien Ny. D, Tempat / tanggal lahir Palangkaraya 12 November
1997, pasien beragama islam, Suku Bangsa Dayak/Indonesia, pendidikan terakhir
SMP, pasien seorang IRT, Golongan Darah pasien O, pasien tinggal di Jln. Bukit
raya 1, pasien tidak memiliki penghasilan tiap bulan, masih masuk Rumah sakit
tanggal 17 Juni 2020 dan pengkajian pasien pada tanggal 20 Juni 2020 dengan
diagnosa Hiperemesis Gravidarum
3.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama suami pasien Tn. S, umur 26 Tahun, berjenis kelamin laki-laki,
agama suami pasien Islam, Suku Bangsa Dayak/Indonesia, pendidikan terakhir
suami pasien SMA, pekerjaan pegawai swasta, golongan darah O, Suami pasien
tinggal di Jln. Bukit raya 1.
3.1.2 Status Kesehatan
3.1.2.1 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama
pasien mengatakan mual muntah dan Badan terasa lemas.
3.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Pasien mengatakan sejak 2 minggu yang lalu mengeluh mual dan muntah
setiap kali makan. Pada tanggal 17 Juni 2020 pasien memutuskan untuk periksa
ke bidan praktek dengan keluhan muntah secara terus menerus, dari bidan praktek
pasien dirujuk untuk ke Puskesmas pahandut , dan pada tanggal itu juga pasien
langsung pergi ke Puskesmas pahandut pukul 19.00 wib masuk ke Ruang KIA
Puskesmas pahandut untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.
3.1.2.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis sejak masih
SMP
3.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus, dll. 22
3.1.3 Riwayat Obstetric Dan Ginekologi
Riwayat Ginekologi:
21
3.1.3.3 Riwayat Menstruasi :
Menarche 13, Siklus menstruasi 28 hari, lamanya Haid 3-5 hari, banyaknya
3x ganti pembalut, Sifat darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe)
berwarna merah bau encer dysmenorrhea tidak ada, tidak ada gangguan sewaktu
menstruasi, dan tidak ada gejala pre menstruasi, HPHT pasien tanggal 2
September 2019, dan taksiran Persalinan 27 Juni 2020.
3.1.3.4 Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan pasien 1 tahun, lamanya Pernikahan 1 tahun dan ini pernikahan
pertama pasien.
3.1.3.5 Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil tidak ada, waktu dan
lamanya penggunaan tidak ada, tidak ada masalah dengan cara keluarga
berencana, pasien sekarang tidak ada merencanakan penggunaan KB setelah
melahirkan, pasien merencanakan mendapatkan 2 anak.
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G 1 P 0 A0
Keadaan
Tgl Umur Jenis Tempat/ Jenis Masalah
No BB Anak
partus hamil partus Penolong kelamin
Hamil Lahir Nifas Bayi
1 Hamil
sekarang
Keterangan :
Masa hamil pada 2 minggu yang lalu mengeluh mual muntah, tidak ada masalah
Lahir/persalinan spontan, tidak ada masalah bayi, keadaan Anak hidup.
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe sejak 2 September 2019, Masa hamil pada 2 minggu yang lalu
mengeluh mual muntah, Gerakan anak pertama di rasakan adalah bayi seperti
menendang, tidak ada imunisasi, BB selama hamil 60 kg, pasien memeriksakan
kehamilannya secara teratur, pasien memeriksakan kehamilannya di tempat bidan
praktek
23
28
Friska amelia
29
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
DS : Aktivitas koagulasi Defisit Nutrisi
Pasien mengatakan mual
muntah setiap kali Rasa pengecap terganggu
makan dan minum
DO : Tidak enak untuk makan
- Tampak lemas
- Nafsu makan
Defisit nutrisi
berkurang
- Turgor kulit
menurun
TTV
TD 90/70 mmHg
Suhu 36,0 0C
Nadi 80 x/menit
RR 20 x/menit
30
PRIORITAS MASALAH
berhubungan dengan perawatan selama 1×7 jam yang mengakibatkan kelelahan kebutuhan untuk
ketidakadekuatan diharapkan Pasien dapat 2. Berikan posisi nyaman pada klien ketidakefektivitas intervensi
sumber energi beraktivitas secara mandiri. 3. Anjurkan melakukan aktivitas 2. Menghilangkan ketegangan
sekunder dengan kriteria hasil : secara bertahan otot dan dapat meningkatkan
1) Pasien dapat memperlihatkan 4. Dorong penggunaan tekhnik kemampuan
kemajuan khususnya tingkat manajemen stress. 3.Untuk membantu beraktivitas
yang lebih tinggi. 5. Kolaborasi pemberian obat sesuai secara perlahan
2) Pasien mengidentifikasi indikasi 4.meningkatkan relaksasi dan
faktor-faktor yang penghematan energy,
menurunkan toleransi memusatkan kembali perhatian
aktivitas. dan dapat meningkatkan
koping.
5.membantu dalam manajemen
kebutuhan tidur.
34
sabtu / 20 juni 2020 1. Mengobservasi gangguan fungsi S : Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemah. Friska amelia
35
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum adalah
suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang
berlebihan (muntah berat) dan terus menerus pada minggu kelima sampai dengan
minggu kedua belas, jadi mual-muntah yang berlebihan disaat kehamilan yang
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan
jelas memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
4.2 Saran
1. Bagi Mahasiswi
Semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang Hiperemesis
Gravidarum
2. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Diharapkan dapat menerapkan prosedur asuhan keperawatan pada ibu
hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
b. Diharapkan lebih meningkatkan pengembangan tentang antenatal care
agar ibu rajin memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
36
DAFTAR PUSTKA
37
38
G. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : Friska amelia
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : Friska amelia
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : Friska amelia
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan
H. TEMPAT
1. Setting Tempat :
Keterangan:
:Peserta
:Fasilitator
: Dokumentator
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Morning sickness adalah gejala umum dari kehamilan yang ditandai dengan
mual dan muntah sesekali. Meskipun namanya morning sickness namun tidak
serta merta keluhan hanya terjadi di pagi hari, melainkan dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada setiap saat sepanjang hari. Memang keluhan mual dan
muntah lebih berat di pagi hari.
Menurut National Institutes of Health (NIH), sebagian besar wanita hamil
mengalami mual, tapi sepertiga juga mengalami muntah. Morning sickness
biasanya terjadi dalam empat bulan pertama kehamilan dan ini sering menjadi
tanda pertama bahwa seorang wanita hamil. Baca lebih lanjut mengenai tanda-
tanda awal kehamilan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud Pengertian Morning Sickness
2) Apa Penyebab Morning Sickness
3) Bagaimana Tanda dan Gejala Morning Sickness
4) Bagaimana Tanda bahaya Morning Sickness
5) Cara mengatasi Morning Sickness
1.3 Tujuan
1) Mampu memahami Pengertian Morning Sickness
2) Mampu memahami Penyebab Morning Sickness
3) Mampu memahami Tanda dan Gejala Morning Sickness
4) Mampu memahami Tanda bahaya Morning Sickness
5) Mampu memahami Morning Sickness
40
MATERI
1) Definisi
Morning sickness atau pregnancy sickness merupakan perasaan mual yang
disertai atau tanpa disertai muntah selama kehamilan. Morning sickness dapat
terjadi setiap saat sepanjang hari terutama ketika lambung kosong. Jika rasa mual
dan muntah menetap atau semakin memburuk, maka kondisi tersebut desebut
hyperemesis gravidarum.
2) Penyebab
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum morning sickness:
1. Hormon Progesteron Peningkatan hormon progesterone dapan mengganggu
sistem pencernaan ibu hamil. Sebab hormon ini dapat memperlambat fungsi
metabolisme termasuk system pencernaan.
2. HCG Hormon kehamilan atau yang lebih akrab disebut HCG ini adalah
salah satu penyebab morning sickness. Pelepasan hormon ke aliran darah
dapat memicu rasa mual.
3. Makanan berminyak dan pedas dapat menyebabkan morning sickness pada
ibu hamil. Fungsi system pencernaan yang telah menurun akibat hormon
akan semakin memburuk saat mendapat asupan makanan yang pedas dan
berminyak.
4. Peningkatan sensitivitas bau dan rasa Peningkatan sensitivitas baud an rasa
adalah penyebab lain morning sickness. Bau yang pada kondisi normal bisa
saja memicu mual dan muntah pada wanita yang sedang hamil.
3) Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala yang mungkin muncul pada morning sickness
sebagai berikut:
1. Rasa mual
2. Kehilangan selera makan
3. Muntah
4. Efek psikologis: cemas, depresi
42
4) Tanda Bahaya Morning Sickness
Morning sickness adalah hal yang wajar apabila dialami pada usia
kehamilan 8-12 minggu. Pada keadaan normal, mual muntah akan berangsur-
41
angsur membaik saat usia kehamilan 16 minggu. Apabila mual muntah ini
berlanjut dan timbul gejalagejala sebagai berikut, maka ini merupakan salah
satu tanda bahaya kehamilan. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai:
1. Muntah terjadi terus menerus.
2. Lemas,kulit keriput.
3. Tidak ada nafsu makan, BB turun.
4. Mata cekung, kencing berkurang dan berwarna kuning sekali.
5) Cara Mengatasi Morning Sickness
Perawatan morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola
hidup. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan wanita hamil antara lain :
1) Pagi Hari
1. Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa
bangun dari tempat tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri
jeda sekitar satu jam antara membuka mata dan bangun dari tempat
tidur.
2. Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari
tempat tidur. Crackers dapat mencegah lambung kosong dan
menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.
2) Siang Hari
1. Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat
dan hindari terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong
dan kadar gula darah yang rendah dalam tubuh akibat lamanya
rentang makan dapat menyebabkan mual seperti halnya makan yang
terlalu banyak pada satu saat.
2. Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah
mual.
3. Mengurangi makanan yang mengandung banyak air, sebagai
gantinya minumlah setengah jam sebelum atau sesudah makan
namun tidak bersamaan pada saat makan.
4. Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus, 10-12
gelas air/hari untuk menghindari dehidrasi.
5. Jus buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe
dapat mengurangi rasa mual.
6. Menghirup aroma lemon atau jahe, minum lemon atau
mengkonsumsi semangka dapat mengurangi rasa mual.
7. Duduk beberapa saat setelah makan, gravitasi membantu makanan
masuk ke dalam lambung. Bergerak secara perlahan dan
menghindari gerakan mendadak.
8. Hindari pemicu mual : bau badan, aroma makanan yang tajam,
kosmetik yang beraroma wangi, toiletris dan sampah.
9. Perbanyak istirahat dan tidur disiang hari. Tempatkan bantal
dibawah kepala dan kaki. Hal tersebut sangat penting bila ibu hamil
harus bangun lebih awal dipagi hari. Namun jangan tidur setelah
makan karena dapat meningkatkan rasa mual.
10. Hindari tempat yang hangat karena dapat meningkatkan rasa mual.
11. Sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi dan membilas mulut
setiap habis muntah. Hal ini dapat menyegarkan mulut dan
menurunkan rasa mual serta menurunkan resiko kerusakan gigi dan
gusi yang dapat terjadi akibat bakteri dan material muntahan di
mulut. Namun jangan lakukan sikat gigi segera setelah makan karena
dapat menyebabkan muntah.
12. Hirup udara segar dan lakukan exercise setiap hari.
13. Hindari merokok, alkohol dan kafein.
14. Hindari stress. Morning sickness lebih banyak terjadi pada wanita
hamil yang mengalami stress baik dalam rumah maupun pekerjaan.
3) Malam Hari
1. Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich.
2. Hindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma
menyengat yang dapat menyebabkan mual.
3. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun
pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah
malam, makanlah cracker beberapa potong.
disertai atau tanpa 1. Rasa mual
Morning sickness
disertai muntah
2. Kehilangan
selama kehamilan.
Morning sickness selera makan
dapat terjadi setiap
3. Muntah
saat sepanjang hari
terutama ketika 4. Efek
lambung kosong.
psikologis:
Morning
Oleh : Sickness
Friska amelia
1) Hormon
1. Muntah terjadi
YAYASAN EKA Progesteron
HARAP PALANGKA terus menerus.
2) HCG Hormon
RAYA SEKOLAH
2. Lemas,kulit
TINGGI ILMU kehamilan
KESEHATAN keriput.
PROGRAM STUDI 3) Makanan
SARJANA 3. Tidak ada nafsu
berminyak
KEPERAWATAN
makan, BB turun.
TAHUN AJARAN dan pedas
2020 4. Mata cekung,
4) Peningkatan
Apa itu Morning
kencing
sickness? sensitivitas
berkurang dan
bau dan rasa
berwarna
Tanda dan
Gejala kuning sekali.
Cara Mengatasi
Morning
Morning sickness Sickness
atau pregnancy
sickness merupakan 1) Pagi Hari
perasaan mual yang
1. Perbanyak dalam t untuk
waktu tubuh. mencegah
istirahat 2) Siang Hari mual.
ditempat 3. Minum
1. Makan 4-5
tidur. sedikit dan
kali dengan
Jangan sering tiap
porsi kecil
tergesa- 2-3 jam
sebagai
gesa bangun walaupun
pengganti
dari tempat tidak haus,
makanan
tidur 10-12 gelas
berat dan
setelah air/hari
hindari
membuka untuk
terlalu
mata dipagi menghindar
kenyang
hari. Beri i dehidrasi.
atau
jeda sekitar 4. Hindari
terlalu
satu jam stress.
lapar.
antara Morning
Lambung
membuka sickness
yang
mata dan lebih
kosong dan
bangun dari banyak
kadar gula
tempat terjadi
darah yang
tidur. pada
rendah
2. Makan wanita
dalam
crackers hamil yang
tubuh
atau roti mengalami
akibat
kering stress baik
lamanya
20-30 dalam
rentang
menit rumah
makan
sebelum maupun
dapat
bangun pekerjaan
menyebabk
dari 5. Hindari
an mual
tempat pemicu
seperti
tidur. mual : bau
halnya
Crackers badan,
makan yang
dapat aroma
terlalu
mencegah makanan
banyak
lambung yang tajam,
pada satu
kosong kosmetik
saat.
dan yang
2. Makan
menstabil beraroma
makanan
kan kadar wangi,
tinggi
gula toiletris
protein dan
darah dan sampah
karbohidra
3) Malam Hari
1. Sebelum tidur
makan snack,
yogurt, roti,
susu, sereal
atau sanwich.
2. Hindari
makanan yang
berminyak,
terlalu pedas
dan beraroma
menyengat
yang dapat
menyebabkan
mual.
3. Tidak tidur
terlalu malam.
Wanita hamil
perlu energi
untuk bangun
pagi dan
melakukan
aktivitas esok
harinya. Jika
bangun
tengah malam,
makanlah
cracker
beberapa
potong