“INTRA NATAL”
DI SUSUN OLEH:
NIM : 711430116053
2020
BAB I
PENDAHULUAN
bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu. (Sulaiman Sastrawinata). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup didunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
atau jalan lain. (Rustam Muchtar, 1998). Di negara berkembang, saat melahirkan dan
minggu pertama setelah melahirkan merupakan periode kritis bagi ibu dan bayinya.
Sekitar seperempat hingga separuh kematian bayi berumur kurang dari satu tahun
Seorang ibu harus memasuki proses persalinan dan melahirkan dengan pengetahuan
cukup mengenai tahap – tahap persalinan, cara mengatasi rasa sakit tanpa obat –
obatan, dan efek samping yang mungkin timbul karena pemakaian obat – obatan
untuk persalinan. Oleh sebab itu diperlukan peranan perawat dalam memberikan
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
cukup bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat
hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar, 1998).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
Mekanisme persalinan merupakan proses adaptasi bagian kepala janin terhadap segmen
a. Engagement
Merupakan mekanisme yang biasanya dimulai dari pintu atas panggul dimana ubub-ubun
kecil terletak di sebelah kiri depan/di sebelah kanan depan, kiri dan kanan berdasarkan
c. Fleksi
Majunya kepala → kepala mendapat tahanan dari serviks, dinding panggul atau dasar
panggul.
2. Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir
4. Rotasi muka-belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar panggul
e. Ekstensi
3. Setelah sub oksiput tertahan pada pinggir bawah simpisis sebagai hipomoclion → lahir lewat
a) Setelah kepala lahir → kepala memutar kembali ke arah punggung anak
g. Ekspulsi
Bahu depan di bawah simpisis →sebagai hipomoclion → lahir bahu belakang → bahu depan
→ badan.
2.3 Etiologi
humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi.
Perubahan – perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan mulai
a. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat mengakibatkan peregangan
c. keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemika otot-otot
uterus,
d. Berkurangnya nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan,
e. Tekanan pada ganglion servikale yang terletak di belakang serviks yang tertekan yang
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka dan
mendorong janin ke bawah pada letak kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun
Kontraksi dimulai pada salah satu cornue (tanduk) uterus kiri atau kelenjar ke seluruh
miometrium sehingga menghasilkan kontraksi yang simetris. Fundus uteri berkontraksi lebih
kuat dan lebih lama dari bagian-bagian lain dari uterus. Bagian tengah uterus berkontraksi
pada fundus uteri. Bagian bawah uterus-uterus serviks tetap pasif atau kontraksi lemah.
Setelah kontraksi terjadi relaksasi tonus otot diluar his tidak seberapa jauh meningkat.
Pada waktu his kemudian keluar pada keadaan semula. Tahap persalinan:
1. Kala I yaitu pembukaan antara 4 cm dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10
2. Kala II yaitu untuk memastikan apakah pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah
4. Kala IV yaitu sejak lamanya plasenta 1 sampai dengan 2-4 jam setelah persalianan dan
Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun adanya gangguan pada
Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran dari janin,
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah tersebut
Kardiotokografi adalah gelombang ultrasound untuk mendeteksi frekuensi jantung janin dan
kertas yang sama sehingga terlihat gambaran keadaan jantung janin dan kontraksi uterus pada
a. Kala I
3. Memperhatikan kontraksi uterus, dilatasi uterus, penurunan presentasi terendah dan
b. Kala II
d. Kala IV
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul pada pasien intranatal adalah ketuban pecah dini,
persalinan preterm, kehamilan postmatur, prolaps tali pusat, rupture uterus, kelahiran sesaria,
inverse uterus, dan pendarahan post partum dini.
Konsep Asuhan Keperawatan
Kala I
A. Pengkajian
1. Pembukaan
3. Moulage
a. Kesulitan penyesuaian diri sehubungan dengan hospitalisasi, belum mengenal lingkungan
rumah sakit.
b. Resiko kekurangan cairan sehubungan dengan pembatasan intake cairan.
e. Perubahan dalam nutrisi sehubungan dengan persalinan yang berlangsung lama.
f. Mekanisme koping kurang efektif sehubungan dengan kelelahan, kurang tidur, dan sesuatu
C. Intervensi
4. Memberikan O2
4. Mengatasi ketidaknyamanan ibu ; ambulasi, posisi, massage, pernapasan, dan relaksasi
f. Monitor :
D. Implementasi
c. Memberi informasi yang cukup tentang kondisi yang akan dialami ibu
E. Evaluasi
A. Pengkajian
1. Tidak mampu mengikuti pimpinan persalinan sampai dengan kelelahan , panic, dan amnesia
2. Perubahan konsep diri sehubungan dengan merasa tidak mampu meneran dengan kuat
3. Resiko perlukaan sehubungan dengan posisi ibu yang tidak tepat
4. Perubahan konsep diri pada suami sehubungan dengan tidak mampu mensupport istri
C. Intervensi
D. Implementasi
3. Memberikan support dan dukungan agar ibu mampu mengejan dengan baik
4. Memberikan pengarahan dan support pada suami untuk selalu mendampingi pasien
E. Evaluasi
3. Pasien sudah mengerti posisi-posisi yang tepat untuk menghilangkan rasa sakit dan resiko
perlukaan
4. Suami dapat selalu mendampingi dan memberikan support pada ibu
A. Pengkajian
B. Diagnosa
a. Kurang efektifitas mengatasi masalah sehubungan dengan kurang informasi tentang kejadian
kala III
b. Perdarahan pervaginaan sehubungan dengan kontraksi uterus yang kurang adekuat
C. Intervensi
D. Implementasi
a. Lakukan pencegahan terhadap pendarahan, shock dan lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
b. Lakukan pengkajian TFU untuk mengetahui persentasi dan posisi janin
d. Tempelkan bayi pada daerah dada ibu setelah bayi sudah keluar
E. Evaluasi
a. Pasien sudah mengerti informasi yang diberikan tentang kala III
4. Kalla IV
A. Pengkajian
B. Diagnosa
a. Resiko tinggi injuri sehubungan dengan tonus uteri yang buruk dan perdarahan
c. Deficit volume cairan dan eliminasi sehubungan denagn kurangnya intake oral, atonia,
uteri, laserasi
C. Intervensi
D. Implementasi
a. Kaji kelainan pada saat proses persalinan atau pada perlukaan
E. Evaluasi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama klien : Ny. M
Umur : 31 Tahun
Suku/Bangsa : Minang
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sianok
E.Pemeriksaan Umum :
- Tanda-tanda vital : TD : 120/80 N :80 RR : 30
T : 36,3
- TB : 145 BB : 51 kg Peningkatan BB : 59 kg
KALA I :
-Rasa sakit adanya His yang datang lebih kuat, Sering dan teratur. ( durasi 10 menit,
frekuensi 3x )
-Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.
-Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar.
6. Tindakan
7. Pengobatan
KALA II :
CATATAN KELAHIRAN.
4.Pengobatan
-Inj.Neo K
KALA IV
Keadaan Uterus : 2 jari dibawah pusat, kontaraksi baik dan keras
Pendarahan ± 75 cc, Normal, Karekteristik encer
Bonding ibu dan bayi : belum di lakukan pada 1 jam post partum
-pantau tinggi fundus klien (3 jari dibawah proc. Xyphoideus)
DO :
ANALISA DATA
ETIOLOGI MASALAH
No DATA
2. Ds : Resiko Infeksi
Persalinan
-Kllen mengatakan nyeri pada area
kemaluan
-Kleen mengatakan ada cairan
keluar dari kemaluan Epsiotomi
-Kllen mengatakan bokongnya
terasa basah
Luka episiotomi
DO:
Keletihan
DO:
-Kllen tampak lemah
-Kllen tampak gelisah
-mokosa mulut tampak kering
-Kllen tampak kering
-Kllen tampak berbaring di tempat
tidur
-TD :130/80 N:80 x/i P: 19 x/i
S: 36,6 C
4. DS : Gangguan
Persalinan
-Kllen mengatakan merasa lemah proses laktasi
dan letih
Episiotomi
-Kllen mengatakan belum
menyusui bayinya.
DO:
Mengedan
-Setelah persalinan kllen tampak
Belum ada menyusui bayinya
-Bayi tampak managis dan
Keletihan
kehausan
C.INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KH INTERVENSI RASIONAL
4.Mengidentifik
asi
penyimpangan
dan kemajuan
berdasarkan
involusi uteri.
1.Mengidentifik
asi
penyimpangan
indikasi
kemajuan atau
Resiko dehidrasi Tujuan : penyimpangan
3. b/d keletihan Setelah dilakukan tindakan dari hasil yang
keperawatan.dehidrasi diharapkan.
kllen teratasi 1.pantau 2. Dapat
kebutuhan menunjukkan
KH: cairan kllen trauma
-kllen terlihat segar 2.berikan cairan berlebihan pada
-kllen tampak tenang terapi sesuai jaringan perineal
-mukosa bibir lembab indikasi dan terjadinya
Turgor kulit bagus 3.berikan cairan komplikasi yang
oral dan parental memerlukan
4.pantau out put evaluasi /
cairan dan input intervensi lanjut.
cairan
5.pantau kondisi 3.untuk
kandung kemih pencegahan
kllen. infeksi
nasokomial.
4. Gangguan
proses laktasi Tujuan :
b/d kelemahan Setelah dilakukan tindakan 4.mencegah
dan keletihan keperawatan proses laktasi terjadinya
ibu berjalan lancar. infeksi
KH:
-Asi ada keluar 1. mencegah
-payudara tidak bengkak terjadinya
-nutrisi bayi terpenuhi dehidrasi.
1.berikan bayi
pada ibu untuk 2.
segera du susui
2.kaji 3. Cairan yang
pengelaman banyak
menyusui bayi memperlunak
3.anjurkan ibu veses sehingga
menyusui bayi mencegah
sering 1x2 jam komplikasi
4.anjurkan
keluarga 4.Mengidentifik
membantu ibu asi
dalam keseimbangan
menyusui. cairan pasien
secara adekuat
dan teratur
1.
2. membantu
dalam
mengidentifikasi
kebutuhan saat
ini agar
memberikan
intervensi yang
tepat.
3.
4.untuk
meningkatkan
koping keluarga.
H. IMPLEMENTASI
Hari /
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal
1 Kamis DX 1 1.melakukan pengkajian lokasi
10.12.2015 nyeri dari skala nyeri S: kllen mengatakan nyeri pada
2.memantau TTV kllen / 30 menit kemaluan berkurang.
selama 2 jam pertama -cairan masi ada keluar dari
3.memantau kondisi luka kemaluan sedikit-sedikit.
perinium kllen O: lokasi nyeri pada area perineum
4.membantu kontraksi uterus skla 4.
kllen -TTV . 13.15.wib
5.memantau TFU kllen TD: 130/90. N : 80 x/i
6.mengajarkan teknik nafas dalam P :19x/i S: 36,6 C
7.memantau kandung kemih kllen 13.20 wib
TD : 120/70, N :85 x/i
P :20 x/i S:36,6 C
13.45 wib
TD :120/80 , N: 85 x/i P : 20 x/i
S :36,6 C
14.00
TD :120/70 N: 88 x/i P:21 x/i
S : 36,5 C
-kondisi luka baik
-kontraksi uterus baik dan keras
-TFU 2 jari dibawah pusat
-kllen mampu melakukan teknik
nafas dalam.
-kandung kemih kllen kosong.
-kllen sebelumnya sudah BAK.
A: Dx : 1 Teratasi.
P: Intervensi
-pantau TTV lanjut 1 /jam
-pantau kontraksi uterus.
-pantau kandung kemih.
A: masalah 2 teratasi
P :Intervensi
- TTV /1 jam lanjut
-kllen stop dipindahkan.
P :Intervensi :
-therapi cairan RL lanjut
-berikan minum oral lanjut
-pantau minum oral lanjut
-pantau input dan out put lanjut.
-pantau kondisi kandung kemih
Lanjut.
Dx 4
1.memberikan bayi pada ibu S: kllen mengatakan sudah tidak
untuk segera di susui
letih lagi dan suaminya sudah ada
2.mengkaji pengelaman ibu untuk membantunya menyusui.
menyusui
A : masalah teratasi
PENUTUP
Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan
~ lightening
1. Kala I (pembukaan)
Partus di mulai bila timbul his dan pengeluaran lender berserta darah yang terjadi 2 fase
~ Duncan
~ Schultz
4. Kala IV ( Observasi )
~ passanger ( janin )