Anda di halaman 1dari 28

1

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. M DENGAN


KASUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG ARHAM
(NIFAS) RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan praktik klinik


Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh:

KELOMPOK

NAMA : RAHMATIYA ULFA NIM : 20010105


MISBAHUL FATAYA 20010110
TARA AGUSTINA 20010103
NURAKIAH 20010101
ANNISA SRI REZEKI 20010107
RISKA ASRINA ROSSA 20010109
SUCI RAMADHANI 20010102
NURA 20010106

Dosen Pembimbing: Ns. Marhamah,S.Kep

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKes) BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE
TAHUN 2022
2

LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. M


DENGAN KASUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG
ARHAM (NIFAS) RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA

LHOKSEUMAWE, 19 Maret 2022

Telah Disetujui Oleh :

Clinical Instruktur Akademik Clinical Instruktor Klinik

(.........................................) (.........................................)
Ns. Marhamah,S.Kep Rospita S.SiT

i
3

KATA PENGATAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena hanya

berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah

ini. Laporan ini berjudul “Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Klien dengan

kasus hiperemesis gravidarum. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah

untuk memenuhi salah satu tugas Klinik Keperawatan. Selain itu, tujuan lain

penulisan laporan ini adalah untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita

mengenai apa itu hiperemesis gravidarum..

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini bukanlah hasil

penulis sendiri, melainkan atas bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun

materil, oleh karena itu penulis ingin berterimakasih kepada CI yang telah

membimbing kami dalam membuat laporan ini.

Tidak ada sesuatu apapun yang sempurna di dunia ini, karena

kesempurnaan hanyalah milik Allah swt, begitu pula dengan laporan ini. Oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak akan

penulis terima sebagai bahan evaluasi dan acuan untuk penulis dalam menyusun

laporan dimasa mendatang, meskipun demikian penulis tetap berharap semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca serta perkembangan dan

pengetahuan di persada Indonesia.

ii
3

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ i


KATA PENGATAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Pembahasan ............................................................................ 2
C. Manfaat ............................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................... 4


A. Pengertian ........................................................................................... 4
B. Etiologi ............................................................................................... 4
C. Tanda dan Gejala ................................................................................ 5
D. Komplikasi ........................................................................................ 7
E. Terapi .................................................................................................. 8
F. Penatalaksanaan ................................................................................. 8

BAB III TINJAUAN KASUS ........................................................................ 10

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 22


A. Kesimpulan ......................................................................................... 22
B. Saran ................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperemesis Gravidarum adalah mual-muntah berlebihan sehingga

menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan membahayakan

hidupnya. Wanita hamil memuntahkan segala yang dimakan dan diminum

hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang

dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut Hiperemesis Gravidarum

(Dainty,2014).

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis

gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan

muntah dapat mengganggu dan membuat ketidakseimbangan cairan pada

jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis (WHO, 2013).

Menurut WHO sebagai badan PBB yang menangani masalahbidang

kesehatan, mengatakan bahwa Hiperemesis Gravidarum terjadidiseluruh dunia,

diantaranya negara-negara di benua Amerika denganangka kejadian yang

beragam. Sementara itu, kejadian HiperemesisGravidarum juga banyak terjadi

terjadi di Asia contohnya di Pakistan,Turki dan Malaysia. Sementara itu, angka

kejadian HiperemesisGravidarum di Indonesia adalah mulai dari 1% sampai

3% dari seluruhkehamilan (Aril., et al, 2010).

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator

yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin

dalam kondisi morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada bagian ini derajat

1
2

kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan melalui (AKI) Angka

Kematian Ibu (Profil Kesehatan Indonesia, 2010).

B. Tujun Pembahasan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien hiperemesis

gravidarum.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

hiperemesis gravidarum diharapkan mahasiswa mampu :

a. Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap pasien dengan kasus

hiperemesis gravidarum

b. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang terjadi pada pasien

dengan kasus hiperemesis gravidarum

c. Membuat rencana tidakan pada pasien dengan kasus hiperemesis

gravidarum

d. Melaksanakan rencana tidakan keperawatan pada pasein dengan kasus

hiperemesis gravidarum

e. Melakukan evaluasi pada pasein dengan kasus hiperemesis gravidarum

C. Manfaat pembahasan

a. Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan kasus

hiperemesis gravidarum

b. Agar mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan dengan kasus

hiperemesis gravidarum
3

c. Agar mahasiswa mampu merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa

keperawatan .

d. Agar mahasiswa mampu melaksanakan tindakan sesuain rencana yang telah

ditentukan.

e. Agar mahasiswa mampu mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan.

f. Agar mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan .


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah rasa mual dan muntah yang

berlebihan yang mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan membahayakan

nyawanya. Ibu hamil memuntahkan semua yang dimakan dan diminum

sampai berat badannya turun, turgor kulit menurun, diuresis berkurang dan

timbul acetonuria, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum (Dainty,

2014).

Hiperemesis gravidarum pada kasus kasus individu, mengancam

jiwa dan pengobatan harus segera dimulai. Dampak termasuk dehidrasi,

asidosis karena nutrisi tidak adekuat, alkalosis karena kehilangan

hidroklorida dan hipokalemia. Hiperemesis gravidarum dapat diklasifikasikan

secara klinis menjadi hiperemesis gravidarum derajat I, II dan III.

Hiperemesis gravidarum derajat I ditandai dengan dengan muntah terus

menerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum.

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti,

namun beberapa faktor mempunyai pengaruh lain:

1. Faktor sindrom ini terjadi akibat peningkatan kadar serum korionik

gonadotropin atau hormon estrogen dengan cepat di dalam darah ibu

hamil. Ibu penderita hiperemesis ditemukan mengalami peningkatan

kadar serum korionik gonadotropin total maupun β – subunit bebasnya

yang bermakna

bila dibandingkan dengan ibu hamil normal.

4
5

2. Faktor gangguan saluran cerna seperti yang dialami oleh penderita diabetes

melitus (gastroparesis diabetikorum) akibat gangguan motilitas usus atau

pascavagotomi, selain merupakan refleksi gangguan intrinsik lambung,

gejala mual – muntah dapat juga disebabkan oleh gangguan yang bersifat

sentral di pusat muntah ( chemoreceptor trigger zone )

3. Faktor psikologik, kematangan jiwa, dan penerimaan ibu tersebut terhadap

kehamilannya sangat berpengaruh kepada berat – ringannya gejala.

4. Faktor endokrin, gangguan keseimbangan hormon, seperti HCG, tiroksin,

dan hormon seks seperti estrogen dan progesteron, diperkirakan menjadi

faktor penyebab yang penting.

5. Faktor perubahan hati juga dapat menjadi penyebab penyakit ini. Oleh sebab

itu, pada kasus berat, harus dipikirkan kemungkinan gangguan fungsi hati,

kandung empedu, pankreatitis atau ulkus peptikum (Prof. Dr. Djamhoer

Martaadisoebrata, 2012)

C. Tanda gejala
Gejala yang di alami :

1. Muntah yang tidak dapat dikontrol dengan pengobatan morning sickness

2. Muntah pernisiosa

3. Nafsu makan buruk

4. Penurunan berat badan

5. Keadaan umum menurun

6. Dehidrasi

7. Ketidakseimbangan elektrolit

8. Asidosis akibat kelaparan


6

9. Alkalosis karena asam hidrokloria berkurang ketika muntah

10. Hipokalemia (Kriebs, 2010).

Menurut Rukyah (2013) gejala hiperemesis gravidarum adalah:

1. Tingkat 1

a. Muntah terus menerus.

b. Turgor kulit berkurang.

c. Lidah kering.

d. Tekanan darah turun,suhu meningkat nyeri epigastrium.

2. Tingkat 2

a. Dehidrasi bertambah.

b. Turgor kulit makin berkurang.

c. Lidah kering dan kotor.

d. Mata cekung.

e. Tekanan darah menurun, nadi meningkat, mata ikterik.

f. Urin berkurang.

g. Napas berbau aseton.

3. Tingkat 3

a. Dehidrasi berat.

b. Mual dan muntah berhenti.

c. Perdarahan esofagus,lambung dan retina.

d. Gangguan fungsi hati bertambah .

e. Ikterus meningkat.

f. Gangguan kesadaran.
7

D. Komplikasi

Emesis merupakan dalam keadaan normal tidak banyak

menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila

emesis gravidarum ini berkelanjutan dan berubah menjadi hipermesis

gravidarum yang dapat meningkatkan resiko terajadinya gangguan pada

kehamilan (Koesno, 2016). Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis

gravidarum yang berlebih berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan

cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan

kecil pada selaput lendir esofagus dan lambung atau sindroma Mallary Weiss

akibat perdarahan gastrointestinal (Koesno, 2016).

Mual dan muntah yang berlebihan mengakibatkan terjadinya

kekurangan zat gizi. Wanita hamil tersebut harus dirawat inap di rumah sakit

dan diberikan cairan infuse serta obat-obatan untuk mengobati mual

(Indriyani, 2018).

Menurut Koesno (2016) menyebutkan ada beberapa Tanda-tanda

dehidrasi:

1. Berat badan menurun

2. Denyut nadi meningkat (120 x / menit dan terus naik)

3. Tekanan darah menurun (diastolik 50 mmHg dan terus turun)

4. Mata cekung

5. Elastisitas kulit menghilang Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi pada

ibu hamil maka, ia harus segera mendapat pertolongan dari bidan atau

tenaga kesehatan lainnya


8

E. Terapi

1. Infus RL

2. Injeksi cefuroxime 3x1gr (antibiotik untuk mengobati infeksi)

3. Injeksi metocloporamid 3x1(untuk meredahkan mual muntah )

4. Oral : - Cefadroxyl 2x1tab (berguna sebagai antibiotik)

5. Asamafenamat 2x1tab(anti nyeri ringan).

F. Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang

diperlukan menurut ( Ai yeyeh rukiah 2011) maka diperlukan :

1. Obat-obatan

a. Sedativa : fenobarbital

b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B-komplek

c. Anti histatin : Dramamin, avomin

d. Anti emetik (pada keadaan lebih berat): Disiklomin hidrokhloride atau

khlorpromasin

e. Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di

rumah sakit.

2. Isolasi

a. Penderita diisolasi dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan

peredaran udara yang baik.

b. Catat cairan yang keluar masuk

c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita,

sampai muntah berhenti dan penderita mau makan

d. Tidak diberikan makanan atau minuman selama 24 jam


9

3. Terapi Psikologik

a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan.

b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan

c. Kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik

4. Cairan parenteral

a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa

5% dalam cairan fisiolofis (2-3 liter/hari)

b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin (vitamin B komplek, vitamin C)

c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena

d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik

dapat diberikan asam amino secara intravena.

5. Diet pada hiperemesis gravidarum tingkat 1, yaitu :( Ai yeyeh rukiah

2011)

1. Diet hiperemesis I

Diet ini diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya terdiri

dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan

buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama dengan makanan tetapi

1-2 jam setelahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung

didalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.


BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 14 Maret 2022


Ruangan RS/PKM : Arham (Nifas)

DATA UMUM KLIEN DAN PASANGAN

1. Inisial Klien : Ny. M


2. Usia : 26 tahun
3. Status Perkawinan : Kawin
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : IRT
6. Pendidikan terakhir : SMA
7. Alamat : samudrah
8. Inisial Suami : Tn. A
9. Usia : 26 tahun
10. Agama : Islam
11. Pekerjaan : wiraswasta
12. Pendidikan terakhir : SMA
13. Alamat : samudrah

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

Keadaan
Jenis Jenis Bayi Masalah
No Tahun Penolong
Persalinan Kelamin Waktu Kehamilan
Lahir
1 2017 Normal Dokter Laki-laki Asfiksia Tidak ada

Pengalaman menyusui : ada Berapa Lama : 2 tahun

Masalah saat menyusui : tidak ada

a. Riwayat Ginekologi

1. Menarche : 13 tahun

2. Dismenorhea : Tidak ada

10
1

b. Riwayat KB

1. Jenis : Tidak ada

2. Lama pemakaian : Tidak ada

3. Efek Samping : Tidak ada

c. Riwayat kehamilan saat ini

HPHT : 25 Desember 2021

Taksiran Partus : 02 September 2022

BB sebelum hamil : 50 kg, BB saat hamil : 55 kg, TB: 150 cm

Berapa kali pemeriksaan hamil : 4 kali

Tempat pemeriksaan : Bidan desa

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1. Status Obstretik : G2P1A0 10-12 Minggu

2. Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB/TB : 55 Kg/ 155 cm

3. Tanda Vital : TD: 120 /70 mmHg Nadi : 81x/menit

Suhu : 36°C Pernafasan : 20 x/menit

Pemeriksaan fisik

1. Kepala Leher

 Kepala : simetris

 Mata : simetris

 Hidung : simetris

 Mulut : simetris
1

 Telinga : simetris

 Leher : simetris

 Masalah khusus : tidak ada

2. Dada

 Jantung : normal

 Paru : normal

 Payudara : normal
 Pengeluaran ASI : tidak ada
 Putting susu : normal
 Masalah khusus : tidak ada
3. Abdomen

a. Uterus :

 Kontraksi : Ya/Tidak

 Leopold I :-

Tinggi fundus uteri : - cm

Taksiran berat janin : - Kg

 Leopold II :-

Kanan : Punggung/ bagian kecil/bokong/kepala

Kiri : punggung/ bagian kecil/bokong/kepala

Denyut jantung janin : 110 x/menit

 Leopold III :-

 Leopold IV :-

 Linea nigra : Ada

 Strie gravidarum : Ada

b. Fungsi Pencernaan : Normal


1

Masalah khusus : Tidak ada

4. Perineum dan genetal

a. Vagina Varises : Tidak

b. Kebersihan : Bersih

c. Keputihan : Tidak ada

 Jenis /warna :-

 Konsistensi :-

 Bau :-

d. Hemorhoid : Tidak ada

 Derajar :-

 Lokasi :-

 Berapa lama nyeri : -

e. Masalah khusus :-

5. Ektermitas

a. Ekstremitas Atas

 Lingkar lengan atas : 2,35 cm

 Edema : tidak

b. Eksermitas Bawah

 Edema : Tidak ada

 Varises : Tidak ada

 Reflek patella : normal

 Masalah khusus : Tidak ada


1

6. Eliminasi

a. BAK

 Frekuensi :-

 Jumlah :-

 Warna urine :-

 Masalah khusus :-

b. BAB

 Frekuensi : 1 x/hari

 Konsistensi :-

 Jumlah :-

 Konstipasi : tidak

7. Istirahat dan kenyamanan

 Kebiasaan tidur : lama 10 jam

 Frekuensi : 2 kali, pola tidur saat ini

 Keluhan ketidaknyamanan : mual

Alokasi :-

Sifat :-

Intensitas :

8. Mobilisasi dan latihan

 Tingkat mobilisasi : Dibantu

 Latihan/senam : Ada

 Masalah khusus : Intoleransi aktifitas


1

9. Nutrisi Dan Cairan

Asupan nutrisi

 Nafsu makan : Baik

Asupan cairan : Baik

 Cukup/kurang : Cukup

Mual/muntah : Tidak ada

Frekuensi

Masalah khusus : Tidak ada

10. Keadaan Mental

 Adaptasi psikologis : baik

 Penerimaan terhadap kehamilan : baik

 Masalah khusus : tidak ada

11. Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan : tidak ada

Persiapan Persalinan

 Senam hamil : ada

 Rencana tempat melahirkan : bidan

 Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : belum ada

 Kesiapan mental ibu dan keluarga : baik

 Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri,


proses persalinan : baik

 Perawatan payudara : ada


1

12. Obat-obatan yang dipakai saat ini


No Nama Obat Rute Dosis
1 Kalnek 8 jam
2 cefotaxsime 8 jam
3 Ketorolak 8 jam
santagesik 8 jam
3 Infus RL IV 20 tetes/menit

Hasil pemeriksaan penujang

1. Laboratorium
Nama test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemohlobin
Darah lengkap
Hemoglobin (HGB) 13.33 g/dl 12.0-16.0
Eritrosit (RBC) 4.78 juta/ uL 3.8-5.8
Hematokrit (HCT) 37. 23 % 37.0-47.0
MCV 77.81 Fl 79-99
MCH 27.86 Pg 27.0-31.0
MCHC 35.80 g/dl 33.0-37.0
Leukosit (WBC) 10.75 ribu/ uL 4.0-11.0
Thrombosit (PLT) 276 ribu/ uL 150-450
RDW-CV 10.89 % 11.5-14.5
Hitungan Jenis Leukosit
Basophil 0.07 % 0-1,7
Eosinophil 2.07 % 0.60-7.30
Nitrofil Segmen 58.33 % 39.3-73.7
Limfosit 33. 46 % 18.0-48.3
Monosit 6.07 % 4. 40-12.7
NLR 1.74 Cutoff 0.3. 13
ALC 3596.95 juta/l 0-1500
Golongan Darah A -
Bleeding Time 2` menit 1-3
Clothing Time 8` menit 9-15
Serologi/Imunologi
Hepatitis
HBSAG Qualittative Negatif - Negatif
Anti HIV Non Reaktif - Non Reaktif
VDRL Non Reaktif - Non Reaktif
Kimia Darah
Glukosa Darah
Gula Stik 130 Mg/dl 70-125
1

2. USG

Rangkuman Hasil Pengkajian


Masalah di Ruangan:
1. Nutrisi kurang dari kebuuhan
2. Intoleransis akivitas

Perencanaan Kunjungan Rumah : tidak ada kunjungan rumah

I. Analisa Data

No Data Masalah Penyebab


1 DS : Nutrisi Kurang frekuensi
 Klien mengatakan sering Dari Kebutuhan mual dan
muntah (3–4kali)/ setelah selesai makan Tubuh muntah
 Klien mengatakan malas berlebihan.
makan
DO:
 Turgor kulit menurun
 Mukosa bibir kering
 Kenaikan berat badan 2 kg sejak
 Kehamilan
 BB sekarang 52 kg
 BB sebelum hamil 50 kg
 Hb 11 gr %
2 DS : Intoleran penurunan
 Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah aktivitas energi
DO : metabolik
 Klien hanya terbaring ditempat tidur
 Lingkaran hitam tampak
pada mata
1

II. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi

mual dan muntah berlebihan.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan energi metabolik


1

III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No Diagnosa Keperawatan Tu:juan/ Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasionalisasi
1 Perubahan nutrisi Tujuan 1. Batasi intake oral hingga muntah
setelah dilakukan asuhan berhenti. 1. Memelihara keseimbangan cairan
kurang dari keperawatan diharapakan nutrisi 2. Berikan obat anti emetik elektfolit dan mencegah muntah
klien dapat terpenuhi yang diprogramkan dengan dosis selanjutnya
kebutuhanberhubungan rendah, misalnya Phenergan 10- 2. Mencegah muntah serta
dengan kriterial hasil : 20mg/i.v. memelihara keseimbangan cairan
dengan frekuensi mual - Klien mengonsumsi diet oral 3. Pertahankan terapi cairan yang dan elektrolit.
yang mengandung zat gizi diprogramkan. 3. Koreksi adanya hipovolemia dan
dan muntah berlebihan. adekuat. 4. Catat intake dan output keseimbangan elektrolit
- Klien tidak lagi mengalami 5. Anjurkan makan dalam porsi 4. Menentukan hidrasi cairan dan
mual dan muntah. kecil tapi sering pengeluaran melului muntah.
- Klien dapat menjelaskan 5.Dapat mencukupi asupan nutrisi
komponen-komponen diet yang dibutuhkan tubuh
nutrisi yang adekuat dan
mengungkapkan kemauan
untuk mengikuti diet tersebut.
- Klien menoleransi diet yang
telah diprogramkan.
- Klien mengalami peningkatan
BB yang sesuai selama
kehamilan
2

2 Intoleransi aktivitas tujuan : 1. Tentukan frekuensi atau 1. Memberikan data berkenaan


Setelah diberikan asuhan beratnya mual/muntah. dengan semua kondisi.
berhubungan dengan keperawatan diharapkan cairan 2. Tinjau ulang riwayat Peningkatan kadar hormon
dan elektrolit klien dapat kemungkinah masalah medis lain Korionik gonadotropin (HCG),
penurunan energi terpenuhi (misalnya Ulkus peptikum, perubahan metabolisme
gastritis. karbohidrat dan penurunan
metabolik dengan kriteria hasil : 3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, motilitas gastrik memperberat
- keseimbangan cairan dan membran mukosa, TD, mual/muntah
elektrolit kembali ke kondisi input/output dan berat jenis urine. 2. Membantu dalam
normal terbukti dengan turgor Timbang BB klien dan mengenyampingkan penyebab
kulit kembali normal, bandingkan dengan standar. lain untuk mengatasi masalah
- membran mukosa lembab, 4. Anjurkan peningkatan asupan khusus
- BB stabil TTV dalam batas minuman berkarbonat, makan dalam mengidentifikasi
normal, sesering mungkin dengan jumlah intervensi.
- elektrolit serum normal, sedikit. Makanan tinggi karbonat 3. Sebagai indikator dalam
hemoglobin dan hematokrit seperti : roti kering sebelum membantu mengevaluasi tingkat
dalam batas normal, berat jenis bangun dari tidur. atau kebutuhan hidrasi.
urine dalam batas normal. 4. Membantu dalam meminimalkan
- Klien tidak muntah lagi. mual/muntah dengan menurunkan
- Klien mengkonsumsi makanan keasaman lambung
dan minuman dalam jumlah
adekuat.
2

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Diagnosa Keperawatan HARI/TGL Implementasi Evaluasi (SOAP-SOAPIE) Paraf
JAM
1 Perubahan nutrisi kurang Selasa 1. Membatasi intake oral hingga muntah S:
dari 15- 03-2022 berhenti. Pasien mengatakan cemas
kebutuhanberhubungan 2. Memerikan obat anti emetik O:
dengan frekuensi mual yang diprogramkan dengan dosis Keadaan umum /lemah
dan muntah berlebihan. rendah, misalnya Phenergan 10- TD : 120 /70
20mg/i.v. P :80 x/m
3. Mempertahankan terapi cairan yang T : 36`C
diprogramkan. RR : 20 x/m
4. Catat intake dan output
5. Menganjurkan makan dalam porsi A: hiperemisis gravidarum G2P1A0
kecil tapi sering 10-12 Minggu

P : pantau keadaan umum pasien


- Menganjurkan makan sedikit
tapi sering
- Posisi senyaman mungkin
- Perbanyak istirahat
- Kolaborasi dengan doctor

2 Intoleransi aktivitas Rabu 1. Menentukan frekuensi atau beratnya S:


berhubungan dengan 16- 03-2022 mual/muntah. Pasien mengatakan keadaan nya
penurunan energi 2. Meninjau ulang riwayat kemungkinah sudah mulai membaik
metabolik masalah medis lain (misalnya Ulkus O:
peptikum, gastritis. k/u: membaik
3. Mengkaji suhu badan dan turgor kulit, A: hiperemisis gravidarum G2P1A0
2

membran mukosa, TD, input/output dan 10-12 Minggu


berat jenis urine. Timbang BB klien dan P:
bandingkan dengan standar. - Istirahat yang cukup
4. Menganjurkan peningkatan asupan - Makan makanan yang bergizi
minuman berkarbonat, makan - Vulva hygien
sesering mungkin dengan jumlah - Intervensi dihentikan pasien
sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti pulang
: roti kering sebelum bangun dari tidur.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hiperemesis Gravidarum adalah rasa mual dan muntah yang

berlebihan yang mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan membahayakan

nyawanya. Ibu hamil memuntahkan semua yang dimakan dan diminum sampai

berat badannya turun, turgor kulit menurun, diuresis berkurang dan timbul

acetonuria, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum (Dainty, 2014).

B. Saran
Peran perawat dalam penangananan pasien dengan hiperemisis

gravidarum sangat besar terutama dalam hal intervensi keperawatan

disamping tim kesehan lain. Oleh karna itu keperawatan diharapkan dapat

melakukan perawatan yang intensif serta memberikan penyuluhan pada pasien

dan keluarganya agar dapa mempercepat penyembuhan serta mencegah

terjadinya komplikasi.

Utamakan kerjasama yang baik dengan keluarga pasien dalam

membantu pelaksanaan perawatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

pasien, dimana dengan bantuan tersebut pasien merasa terlindung serta

mendapat curahan kasih sayang dari keluarganya sehingga dalam proses

penyembuhan terhadap penyakit lebih cepat.

23
24

DAFTAR PUSTAKA

Hartini, Sri, Pertiwi, P.P. (2015). Efektifitas Kompres Air Hangat Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1 - 3 Tahun Di SMC RS
Telogorejo Semarang. Jurnal Keperawatan. Diakses dari
ejournal.stikestelogorejo.ac.id pada 5 Juli 2018 (Sodikin dalam Wardiyah,
2016).

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC, 1022
Suriadi & Yuliani. (2006). Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI: Katalog dalam Terbitan
Lestari , T. 2016. Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai