Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” G2P1A0H1 USIA

KEHAMILAN 12-13 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM


DI RUANGAN KEBIDANAN RUMAH SAKIT TK.
III.Dr.REKSODIWIRYO PADANG
TANGGAL 12 JUNI 2023

LAPORAN KASUS

DISUSUN OLEH:
DELSA JUNITA LESTARI
2110070130008

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Manajemen asuhan kebidanan kehamilan pada Ny “S”


G2P1A0H1 usia kehamilan 12-13 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum di Ruangan kebidanan Rumah Sakit Dr.Reksodiwiryo
pada tanggal 12 juni 2023

Nama : Delsa Junita Lestari


NPM : 2110070130008
Laporan kasus ini telah di periksa, disetujui untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Kasus Program Studi
DIII Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah.

Padang, 07 Juli 2023

Mengetahui
Pembimbing

( Ira Suryania S.ST.M.Keb )


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus dengan

judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny”S” G2P1AOH1 Usia Kehamilan

12-13 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruangan kebidanan Rumah

Sakit Dr.Reksodiwiryo. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan sehingga

pembuatan laporan kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.Oleh karena itu pada

kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

/ Ibu :

1. Okatavia Pispita Sari, Dipl. Rad, S. Si, M. Kes selaku Dekan Fakultas

Vokasi Universitas Baiturrahmah.

2. Ns.Iswenti Novera, S. Kep, M. Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Vokasi

Universitas Baiturrahmah.

3. Ns.Irwandi, M.Kep selaku Wakil Dekan III Fakultas Vokasi Universitas

Baiturrahmah

4. Hendri Devita, S.KM, M. Biomed selaku Ketua Program Studi D III

Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah Padang.

5. Ira suryanis,S.ST,M.keb selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kasus ini.


Penulis menyadari bahwa dalam membuat laporan ini masih banyak kekurangan,

mengingat keterbatasan pengetahuan penulis karena ini penulis mengharapkan

masukan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua khususnya di bidang kebidanan.

Padang, 07 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….
1.3 Tujuan………………………………………………………………
1.4 Manfaat…………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….
2.1 Definisi Hiperemesis Gravidarum………………………………….
2.2 Etiologi……………………………………………………………..
2.3 Pemeriksaan Diagnostik……………………………………………
2.4 Patogenesis…………………………………………………………
2.5 Penatalaksanaan……………………………………………………
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………………..
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………….
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..
5.1 Kesimpulan……………………………………………………….
5.2 Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada


wanita hamil sehingga menggangu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umumnya
menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Biasanya terjadi pada kehamilan trimester
I. Gejala tersebut kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Marmi dkk 2011). Hiperemesis
gravidarum didefenisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak
dikendalikan selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak
seimbangan elektrolit, atau dehidrasi nutrisi dan kehilangan berat badan. Insiden
kondisi ini sekitar 3,5 per1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan
hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akan
menjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan
sendiriaan (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat. Kondisi sering
terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan
berikutnya.
Faktor-fakrtor yang dapat mengakibatkan hiperemesis gravidarun adalah
sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, faktor organik karena
masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternatal dan perubahan metabolik,
faktor psikologi karena, keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut
terhadap kehamilan dan persalinan serta takut memikul tanggung jawab.
Penanganan hiperemesis dapat dilakukan melalui beberapa cara di
antaranya dengan pemeriksaan ANC yang teratur, persiapan kehamilan,
memerikan penjelasan tentang kehamilan normal dan persalinan yang merupakan
suatu proses yang fisiologik. Menganjurkan perubahan pada makanan sehari-hari
dengan makan dalam jumlah kecil tapi sering, waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit
dengan teh hangat ( Prawirohardjo, 2017)
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan studi kasus ini adalah


‘’Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum di ruangan kebidanan Dr.reksodiwiryo

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil


dengan Hiperemesis Gravidarum, dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada kasus hiperemesis gravi


darum
2. Mahasiswa mampu menganalisa data dan diagnosa pada kasus hiperemes
is gravidarum
3. Mahasiswa mampu melakukan antisipasi masalah potensial yang mungki
n terjadi pada kasus hiperemesis gravidarum
4. Mahasiswa mampu melakukan tindakan segera pada kasus hiperemesis gra
vidarum
5. Mahasiswa mampu melakukan intervensi sesuai dengan pengkajian pada k
asus hiperemesis gravidarum
6. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan intervens
i yang telah ditentukan pada kasus hiperemesis gravidarum
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sesuai dengan asuhan yang telah d
iberikan pada kasus hiperemesis gravidarum.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Sebagai salah satu referensi ilmiah dalam proses belajar sehingga


dapat meningkatkan pengatahuaan dan kemampuan serta menambah
wawasan kepada penulis.

1.4.2 Manfaat praktis

 Bagi ibu hamil Diharapkan kepada ibu hamil dapat beradaptasi den
gan keadaan dirinya dan mengetahui bahwa mual muntah yang terj
adi merupakan hal yang fisiologi pada ibu hamil.
 Bagi tenaga kesehatan Diharapkan pada tenaga kesehatan mampu
memberi asuhan kebidanan yang tepat pada ibu hamil trimester I d
engan hiperemesis gravidarum.
 Bagi pembaca Diharapkan kepada pembaca terutama mahasiswa ke
bidanan untuk hiperemesis gravidarum sehingga dapat melakukan
pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami h
iperemesis gravidarum.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 DEFINISI HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan


selama masa hamil dan selama trimester pertama kehamilan
(Varney,2007) Hiperemesis gravidarum didefenisikan sebagai vomitus
yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil,menyebabkan
dehidrasi,ketidak seimbangan elektrolit atau defenisi nutrisi dan
kehilangan berat badan. Hiperemesis gravidarum ialah mual dan muntah
yang menetap selama kehamilan yang menganggu asupan cairan dan
nutrisi, biasanya terjadi sebelum 20 minggu kehamilan,cukup berat
sehinggah mengakibatkan penurunan berat badan dan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit (Morgan, 2016).

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada


awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu, keluhan begitu hebat
sampai segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehinggah
mempengaruhi keadaan umum ibu dan menganggu pekerjaan sehari-hari ,
berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin
(Prawirahardjo,2018)

2.1.1 Klasifikasi

Secara klinis hyperemesis gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan


yaitu:

1. Tingkat 1 : muntah yang terus menerus,timbul intoleransi terhadap


minuman, berat badan menurun nyeri epigastrium,muntah pertama
keluar makanan,lendir sedikit cairan empedu,dan yang terakhir kel
uar darah. Nadi meningkat sampai 100x/menit dan tekanan darah s
istolik menurun. Mata cekung dan lidah kering,turgor kulit berkur
ang dan urin sedikit tetapi masih normal.
2. Tingkat II : gejala lebih berat,segala yang dimakan dan di minum
di muntahkan,haus hebat,subfebril, nadi cepat dan >100 – 140x/m
enit,tekanan darah sistolik <80 mmHg, apatis,kulit pucat,lidah kot
or,kadang icterus,aseton,bilirubin,dalam urin dan berat badan cepa
t menurun.
3. Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah
berkurang atau berhenti,tetapi dapat terjadi icterus,sianosis,nystag
mus,gangguan jantung,bilirubin,dan proteinuria.
2.2 Etiologi dan Faktor Presdisposisi

Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui, beberapa teori


penyebab hiperemesis diajukan tetapi satu pun tidak memberikan penjelasan
yang adekuat tentang gangguan ini (Bobak 2004). Faktor-faktor presdisposisi
yang di kemukakan :

1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan gand


a akibat peningkatan kadar HCG
2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi matern
al dan perubahan metabolic.
3. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, ras
a takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggungja
wab dan sebagainya.
4. Faktor endokrim lainnya : hipertiroid, diabetes dan lain-lain.

2.3 Phatofisiologi

Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari


meningkatnya kadar estrogen, oleh karena itu keluhan ini terjadi pada
trimester pertama. Pengaruh fisiologik homonek ini tidak jelas mungkin
berasal dari system saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan
lambung. Penyesuaiaan terjadi pada kebanyakan wanita hamil meskipun
demikian mual dan muntah berlangsung berbulan-bulan. Hiperemesis
gravidarum merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil mudah,
bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit dengan alkarosik hipokromik. Belum jelas
mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita tetapi
faktor psikologis merupakan faktor utama disamping pengaruh hormonal.
Yang jelas wanita sebelum yang hamil sudah mendrita lambung spastik
dengan gejala tak suka makan dan mual akan mengalami emesis
gravidarum yang sangat hebat. Hiperemesis gravidarum dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi.

Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjado ketosis dengan


tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah. Kekurangan cairan yang di minum dan kehilangan cairan muntah
menyebabkan hemokonsentrasi sehinggah aliran darah kejaringan
berkurang dan tertimbun zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal,
menambah frekwensi mual-mual yang lebih banyak dapat merusak hati
dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi
dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada
selaput lendir, esophagus dan lambung. Umumnya robekan ini ringan dan
perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang sampe di perlukan transfusi atau
tindakan operatif (Prawirohardjo,2017).

2.4 Pemeriksaan diagnostic


Diagnosis hyperemesis gravidarum diantaranya :
1. Amenore yang di sertai muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu.
2. Tanda vital: nadi meningkat 100x/menit, tekanan darah menurun pada
keadaan berat,subfebril dan gangguan kesadaran.
3. Fisik: dehidrasi,kulit pucat,ikterus,sianosis,berat badan menurun,pada
vagina toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensinya
lunak,pada pemeriksaan inspekulo seviks berwarna biru.
4. Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan mo
la hidatidosa.
5. Laboratorium: kenaikan relatif hemoglobin dan hemaktokrit,keton dan
proteinurin.

2.5 PENATALAKSANAAN

1. Untuk pasien hiperemesis yang sedang dan berat pasien dianjurkan unt
uk dirawat dirumah sakit dengan membatasi pengunjung.
2. Stop makanan peroral 24-48 jam
3. Infus glukosa 10% atau 5% atau RL =2:1,40 tetes permenit d. Obat :
 Vitamin B1,B2 dan B6 masing-masing 50-100mg/hari/infus
 Vitamin B12 200 ug/hari/infus,vitamin C mg/hari/infus
 Fenobarbital 30 mg I.M 2-3 kali/hari atau klopromazin 25-50
mg/hari I.M atau kalau diperlukan diazepam 5 mg 2-3 kali perh
ari.
 Antiemetik : prometazin (avopreg) 2-3 kali 25 mg per hari per o
ral atau klorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau
mediamer B6 3x1 per hari/oral.
 Antasida : asidrin 3x1 tablet perhari per oral atau milanta 3x1 ta
blet/ hari per oral.
4. Diet
 Diet hyperemesis I diberikan pada hyperemesis tingkat III. Mak
anan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak di
berikan bersama makanan tetapi 2-1 jam sesudahnya. Makanan
ini kurang mengandung zat gizi, kecuali vitamin C sehinggah h
anya diberikan hanya beberapa hari saja.
 Diet hyperemesis II diberikan jika rasa mual dan muntah berkur
ang secara berangsur mulai di berikan makanan yang bernilai gi
zi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan.
 Diet hyperemesis III diberikan pada penderita dengan hyperem
esis ringan. Menurut kesanggupan penderita minum boleh diber
ikan bersama makanan.
5. Rehidrasi dan suplemen vitamin
6. Anti emesis
7. Tidak dijumpai adanya teratogenitas dengan menggunakan dopamine a
ntagonis (metaklopramid) , fenotiazin (klopromazin,prokloperazin).
8. Terminasi kehamilan
9. Pada beberapa kasus keadaan tidak baik bahkan mundur. Usaha menga
dakan pemeriksaan medic psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutaan, takikardi, icterus, anuria dan pendarahan merupakan manifes
tasi kompliksi argani
BAB III

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “S”


G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 12-13 MINGGU DENGAN HEG
DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT
Dr.REKSODIWIRYO PADANG
TANGGAL 12 JUNI 2023

I. PENGUMPULAN DATA :
A. Identitas / Biodata :
1. Nama Ibu : Ny. “S”
2. Umur : 33 Tahun
3. Suku / Kebangsaan : Minang/ Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : DIII
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : By pass kota tengah

a) Nama Suami : Tn.”D”


b) Umur : 40 Tahun
c) Suku / Kebangsaan : Minang/ Indonesia
d) Agama : Islam
e) Pendidikan : SMA
f) Pekerjaan : Wiraswasta
g) Alamat : By pass koto tengah
B. Anamnesa (Data Subjektif) :
Tanggal Anamnesa : 12-JUNI-2023
1. Alasan Kunjungan :
Pertama
Rutin

ada
Ada Keluhan
2. Keluhan Utama : Mual,muntah,pusing
3. Riwayat Menstruasi :
a. Haid Pertama : 13 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Banyaknya : 3-4 kali ganti duk
d. Lamanya : 5-6 hari
e. Teratur / Tidak : Teratur
f. Sifat Darah : Cair
g. Warna Darah : Merah
h. Disminorhoea : Tidak ada
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu :
G:2 P:1 A:0 H:1
Penolo Bayi Nifas
Tgl Usia Jenis Tempat
No ng BB /
Lahir / Kehami Persali Persalin Kead Lacta Keada
. Persali PB /
Umur lan nan an aan si an
nan JK
1. 9 tahun atern Normal Bpm Bidan 2900g Baik Baik Baik
r/
48cm/
Lk
2. ini

Riwayat Pemakaian Alat Kontrasepsi :


Alat Kontrasepsi yang dipakai :Tidak ada
Berapa Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi :Tidak ada
5. Riwayat Kehamilan Sekarang :
a. Hari Pertama Haid Terakhir : 12-03-2023
b. Tafsiran Persalinan : 19-12-2023
c. Keluhan : Trimester I : Mual, muntah,pusing
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Tidak ada
d. Pergerakan Anak Pertama Kali : belum terasa
e. Bila Pergerakan Sudah Terasa, Pergerakan 24 Jam terakhir :
< 10 x 10 – 20 x * > 20 x

f. Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuensi :


< 15 “ > 15 “

g. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan) :


- Rasa lelah : Ada
- Mual dan Muntah yang lama : Tidak Ada
- Nyeri Perut : Tidak Ada
- Panas dan Menggigil : Tidak Ada
- Sakit Kepala Berat : Tidak Ada
- Penglihatan Kabur : Tidak Ada
- Rasa Nyeri / Panas Waktu BAK : Tidak Ada
- Rasa Panas Pada Vulva / Vagina : Tidak Ada
- Pengeluaran Cairan Pervaginam : Tidak Ada
- Nyeri, Kemerahan, Tegang Pada : Tidak Ada
Tungkai
- Edema : Tidak Ada

6. Pola Kebiasaan sehari-hari :


a. Biologis :
- Nutrisi : - Menu makanan sehari-hari :
 Pagi : 2 potong roti + susu + buah
 Siang : I piring nasi+1 potong ikan+1/2
mangkok sayur bayam
 Malam : I/2 piring nasi+1 potong ikan
- Minum : 7-8 gelas/hari
Perubahan Makan yang dialami (ngidam, nafsu makan, dll) : Ada
pada kehamilan minggu pertama sampai sekarang
- Eliminasi :
BAK :
 FrekuensI : 3-4x/hari
 Warna : Kuning jernih
BAB :
 Konsistensi : Lunak
 Frekuensi : 1-2x/hari
- Aktifitas :
Senam Hamil : Tidak
Istirahat (tidur siang, tidur malam) : (siang, 1-2 jam/hari)
(malam,8jam/hari)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Higiene
Mandi : 1-2x/hari
Ganti Pakaian : 2x/hari
Kebersihan Ibu : 1-2x sebulan
- Kebiasaan Ibu yang lain
Merokok : Tidak Ada
Minum Alkohol : Tidak Ada
Minum Obat tanpa pengawasan : Tidak Ada
- Seksualitas Selama Kehamilan :
Frekuensi : Tidak ditanyakan
- Sosial Budaya :
Ibu tidak menganut kepercayaan yang merugikan kesehatan :
Tidak ada
b. Psikologis :
 Perasaan Ibu dan Keluarga terhadap kehamilan : Bahagia
 Hubungan Ibu dengan Suami dan Keluarga : Baik
c. Sosial Ekonomi : Mencukupi kebutuhan sehari-hari
Spiritual : Ibu menjalani ibadah seperti
biasanya
7. Riwayat Penyakit Sistemik Yang Pernah Diderita :
a. Jantung : Tidak Ada
b. Ginjal : Tidak Ada
c. Asma : Tidak Ada
d. TBC Paru : Tidak Ada
e. Hepatitis : Tidak Ada
f. Diabetes Melitus : Tidak Ada
g. Dan Lain – lain : Tidak Ada
8. Riwayat Penyakit Keluarga :
a. Jantung : Tidak Ada
b. Hipertensi : Tidak Ada
c. Diabetes Melitus : Tidak Ada
d. Keturunan Kembar : Tidak Ada
9. Perilaku Kesehatan :
a. Merokok : Tidak Ada
b. Minum Alkohol : Tidak Ada
c. Obat – obatan : Tidak Ada
10. Riwayat Sosial :
a. Perkawinan : Pertama
b. Kehamilan Ini : Baik
c. Perasaan Tentang Kehamilan Ini : Senang
d. Status Perkawinan : Sah
e. Kawin : 1x

C. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif) :


1. Status Emosional : CMC
2. Tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 130/70mmhg
b. Denyut Nadi : 90X/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,5` C
e. BB Sebelum Hamil : 55kg
f. BB Sekarang : 52 kg
g. Tinggi Badan : 158 cm
h. LLA : 27 cm
3. Pemeriksaan Khusus (Obstetri) :
a. Inspeksi (Periksa Pandang) :
- Jalan : Normal
- Bentuk Badan : Normal
- Rambut : Bersih
- Mata :
 Conjungtiva : Tidak anemis
 Skelera : Tidak ikterik
- Muka :
 Cloasma Gravidarum : Tidak ada
 Edema : Tidak ada
- Mulut
 Caries : Tidak ada
 Hygiene : Tidak ada
 Stomatistis : Tidak ada
- Leher
 Kelenjer Tiroid : Tidak ada pembengkakan
 Kelenjer Limfe : Tidak ada pembengkakan
 Hyperpigmentasi : Tidak ada
- Mamae :
 Pembesaran : Simetris kiri dan kanan
 Areola Mamae : Kecoklatan
 Putting Susu : Menonjol
 Kolostrum : Belum ada
- Abdomen :
 Bekas Operasi : Tidak ada
 Membesar : Simetris
 Linia nigra / Alba : Tidak ada
 Strie Livide / Albikan : Tidak ada
 Gerakkan Anak : Tidak ada
- Vulva (dilakukan jika ada indikasi) :
 Perineum : Tidak dilakukan
 Tanda Chadwick : Tidak dilakukan
 Varices : Tidak dilakukan
 Edema : Tidak dilakukan
 Flour Albus : Tidak dilakukan
 Pengeluaran dari Vagina : Tidak dilakukan
 Hygiene : Tidak dilakukan
- Ekstremitas :
 Varices : Tidak ada
 Edema : Tidak ada
 Kelainan-kelainan : Tidak ada
- Palpasi Uterus :
 Leopold I : Ballotement (+)
 Leopold II : Belum dilakukan
 Leopold III : Belum dilakukan
 Leopold IV : Belum dilakukan
- Tinggi Fundus Uteri (cm) : TBA :
b. Auskultasi :
- DJJ : 138 x/ menit
- Frekuensi Teratur / Tidak : Teratur
- Punctum Maximum : Kuadran kanan perut ibu
c. Perkusi :
- Reflek Patela Ki / Ka : (+)/(+)
d. Pengukuran Panggul :
- Konjungata Eksterna : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Distansia Spinarum : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Distansia Cristarum : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Lingkar Panggul : Tidak dilakukan pemeriksaan

D. Uji Diagnostik :
1. Hb : 12,0
2. Golongan Darah :A
3. Protein Urine : Negative (-)
4. Plano Test : Positif (+)
5. USG :
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “S”
G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 12-13 MINGGU DI RUANG
KEBIDANAN Tanggal 12 JUNI 2023
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSEMEN PLANNING
Tanggal: 12 JUNI 2023 Tp: 19-12-2023 Diagnosa: 1. Menginformasikan hasil
KU : sedang Ibu hamil G2P1A0H1 UK 12- pemeriksaan kepada ibu, yaitu:
1. ibu mengatakan mual dan Keasadaran CMC 13 minggu,ballottement (+) TTV:
muntah sejak 1 minggu yang TTV: dengan Hiperemesis TD : 130/70 mmHg
lalu,apa yang dimakan TD : 130/70 mmHg Gravidarum N :90x/i
dimuntahkan N :90x/i Dasar : P : 24x/i
2. Ibu mengatakan sejak mual P : 24x/i 1. Ny “S” G2P1A0H1 S : 36,5 C
dan muntah dia merasa pusing S : 36,5 C 2. HPHT : 05-06-2023 BB sebelum Hamil : 55 kg
3. Ibu mengatakan Hpht BB sebelum Hamil : 55 kg TP : 19-12-2023 BB setelah Hamil : 53 kg
tanggal 12-03-2023 BB setelah Hamil : 53 kg 3. ibu mengatakan dia mual dan Tinggi Badan : 158 cm
4.Ibu mengatakan ini Tinggi Badan : 158 cm muntah sejak 1 minggu yang LILA : 27 cm
kehamilan kedua dan tidak LILA : 27 cm lalu,semua yang dimakan di Evaluasi:Ibu mengetahui 
pernah abortus muntah kan lagi . keadaanya
Inspeksi : 2.Menginformasikan kepada ibu
- Kepala : Bersih tidak ada Masalah: dehidrasi sedang cara mengatasi mual muntah saat
ketombe Diagnosa potensial:dehidrasi makan yaitu mengkonsumsi
- Muka : Tidak odema dan berat makanan tinggi karbohidrat dan
tidak ada chloasma Tindakan segera:mengatasi rendah lemak,serta menganjurkan
gravidarum dehidrasi ibu makan sedikit tapi sering
- Mata : Konjungtiva tidak karena jika ibu tidak mau makan
anemis dan skelera tidak kebutuhan: akan berpengaruh pada janin.
ikterik 1. Informasikan hasil E : Ibu sudah mengetahui cara
- Leher:Tidak ada pemeriksaan mengatasi mual dan muntah
pembekakan kelenjar 2. Informasikan kepada ibu 3.menginformasikan kepada ibu
thyroid dan limfe cara mengatasi mual dan untuk istirahat yang cukup seperti
- Payudara: Simetris ki/ka, muntah saat makan tidur siang 1-2 jam dan tidur
putting susu menonjol dan 3. Informasikan kepada ibu malam 7-8 jam agar tubuh ibu
kolostrum keluar sedikit untuk istirahat yang kembali fit lagi
cukup E: ibu paham dan mengerti
Palpasi: 4. Berikan ibu dukungan 4.memberikan ibu dukungan
1. Leopold 1:Ballotement (+) psikologis psikologidengan
2. Leopold 2: belum dilakukan 5. Jelaskan kapda ibu menginformasikan bahwa mual dan
tanda-tanda bahaya muntah yang dialami ibu hal yang
3. Leopold 3: belum di lakukan kehamilan wajar dan normal saat TM1
4. Leopold 4: belum di lakukan 6. Berikan ibu terapi obat sehingga ibu tidak perlu cemas.

Auskultasi: E.ibu sudah tenang dan tidak


DJJ + khawatir lagi.
Irama : Teratur 5.Menjelaskan kepada ibu tanda-
tanda bahaya kehamilan seperti
Perkusi : sakit kepala berat,penglihatan
- Reflek patella: (+)/(+) kabur,nyeri perut yang
berlebihan,keluar cairan lendir
Uji Diagnostik: bercampur darah sebelum
- Hb : 12,0 waktunya.
- Gol darah :A E : ibu sudah mengetahui tanda-
- Protein urine : (-) tanda bahaya kehamilan
- Glukosa urine: (-) 6.memberi ibu terapi obat:injeksi
ranitidine 1amp/12 jam,injeksi
injeksi ondansetron 1amp/8
jam,vitamin B6
E:Terapi obat sudah diberikan.
BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien berusia 33 tahun datang ke rumah sakit Dr reksodiwiryo padang


kebidanan dengan keluhan muntah lebih dari 10 kali sejak kurang lebih 4 hari
yang lalu. Keluhan disertai mual , nyeri ulu hati, pusing , dan lemas. Usia
kehamilan 12-13 minggu Pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital tekanan darah
130/70 mmHg,frekuensi nadi90 x/menit, reguler, kuat, rekuensi napas 24 x/menit,
dangkal, suhu 36,5C . Pemeriksaan abdomen datar, simetris, linea nigra (-), stria
(-), massa (-),nyeri tekan epigastrium (+), TFU belum teraba.

Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan hiperemesis gravidarum karena


berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya gejala mual dan
muntahyang berat, dimana keluhan tersebut sampai menggangu aktivitas sehari-
hari sampai pekerjaanya. Muntah tersebut juga menimbulkan komplikasi
dehidrasi karenakekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena
muntah.Dimana hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada
awalkehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.

Keluhan muntah kadang begituhebatnya sehingga segala apa yang


dimakan dan diminum dimuntahkan sehinggadapat mempengaruhi keadaan umum
dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan
terdapat aseton dalam urin. Tanda kehamilan yang didapat pada anamnesis
penderita ini adalah adanyariwayat haid terakhir tanggal 12-03-2023, pasien sudah
melakukan tes kehamilan denganhasil yang positif, sedangkan pada pemeriksaan
fisik ditemukan striae gravidarum (+),linea nigra.Secara klinis hiperemesis
gravidarum di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:

Tingkat I : Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanandan


minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lender dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah.
Nadimeningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata
cekung danlidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih
normal.

Tingkat II : Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminumdimuntahkan,


haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 –140x/ menit,tekanandarah sistolik <
80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin, dan berat badan cepat menurun.

Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurangatau


berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,
bilirubin, dan proteinuria.

Pasien dimasukan dalam hiperemesis gravidarum tingkat I, karena


muntah , penderita tampak lemah, frekuensi nadi cepat (104x/menit), pernafasan
(20 x/menit). Namun dalam penegakan diagnosis ini perlu dilakukan pemeriksaan
darah rutin, kimia urin, elektrolit, gula darah dan USG. Pasien ini diberikan
tatalaksana IVFD RL : Dextrose 5% : NaCl, 1 : 2 : 1, 20tpm, injeksi ondancentron
1 amp tiap 8 jam secara intravena, Pregvomide 2x1 tab,Asam Folat 1x1 tab, Drips
Ondancentron + Dextrose 5%, Antasida syr 3x1 dan dietlunak Pemberian terapi
cairan RL : dextrose 5% telah sesuai teori menurut Sarwono.Sedangkan menurut
RCOG 2016 terapi cairan yang diberikan tidak sesuai, dimanamenurut RCOG
2016 yaitu cairan yang diberikan berupa NaCl dan kalium,sedangkan larutan yang
mengandung dextrose jika diberikan dapat menyebabkan Wernicke’s
encephalopathy pada pasien-pasien yang dalam kondisi kekurangantiamin;
karenanya, dextrose diberikan secara intravena setiap harinya, dan tiamindosis
tinggi (100 mg) diberikan secara parenteral untuk mencegah terjadinya
Wernicke’s encephalophaty.Pemberian injeksi ondancentron pada pasien ini
berfungsi sebagai antiemetiklini kedua. Hal tersebut telah sesuai dengan teori,
dikarenakan antiemetik lini pertamaseperti cyclizine, prochlorperazine,
promethazine, dan chlorpromazine tidak tersedia
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Hiperemesis gravidarum merupakan gangguan kehamilan pada trimester


I atau pada usia kehamilan 6-12 minggu, ditandai dengan mual muntah berlebihan
yang bisa berlangsung sepanjang hari, hiperemesis gravidarum bisa ditimbulkan
Karena kelainan gastrointestinal atau karna factor psikologis klien seperti cemas
dan stress. Hiperemesis gravidarum bisa ditandai dengan ciri-ciri seperti Ibu
merasa lemah, Muntah terus menerus dan mempengaruhi keadaan umum, Nafsu
makan tidak ada, Berat badan menurun, temperature tubuh meningkat, Nadi
meningkat sekitar 10 permenit dan tekanan darah sistolik menurun, Turgor kulit
mengurang, Lidah mengering mata cekung, Merasa nyeri pada epigastrium.
Hiperemesis gravidarum akan mengakibatkan dehidrasi parah jika tidak ditangani
dengan cepat sehingga perawat dituntut untuk mengawasi asupan nutrisi dan
cairan klien.

SARAN

1. Bagi klien

Diharapkan kepada pasien supaya dapat beradaptasi dengan keadaan


dirinya dan mengetahui bahwa mual muntah yang terjadi merupakan hal
yang fisiologi pada ibu hamil.

2. Bagi tenaga kesehatan

Diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu


hamil trimester 1 dengan Hiperemesis Gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA

Marliana R, Tita RS. Asuhan pada Ibu Hamil Trimester I dengan


HiperemesisGravidarum Tingkat I. Midwife Journal. 2016; 2(2): 51-522.

Magfirah, Anita. Riwayat Hiperemesis Gravidarum terhadap Risiko


KejadianBayo Berat Lahir Rendah di Banda Aceh. Idea Nursing Journal. 2017;
IV(2): 23.

Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2018. Hiperemesis Gravidarum. Dalam:


IlmuKebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.4.

Mochtar, R., Sofian, A. 2017. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: SinopsisObstetri.


Jakarta: EGC.5.

Royal Collefe of Obstetricians & Gynaecologists. The Management of Nauseaand


Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum. Green-topGuideline. 2016;
69.6.

Tim Obsgin RSUD Ulin- FK UNLAM. 2008. Hiperemesis Gravidarum.


Dalam:Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Banjarmasin: Bagian/SMF
Obstetridan Ginekologi RSUD ULIN – FK UNLAM Banjarmasin. Hal 51-52.7.

MIMS. Ondancentron.https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ondansetron?
mtype=generic8.

MIMS. Sucralfate.https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sucral

Anda mungkin juga menyukai