Disusun oleh :
Nama : Dwi alyarizah Novendra
NIM : 2214201197
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr.wb.
Segala puji dan rasa syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah swt. Karena nikmat
yang diberikan, terutama nikmat sehat jasmani dan rohani serta nikmat iman dan kesehatan..
Karena nikmat-Nya itulah kami bisa menyelesaikan tugas yang berjudul “Hiperemesis
Gravidarum”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas individu yang di berikan beliau
kepada kami sebagai materi kuliah Maternitas I yang harus di pahami dan di mengerti
maksudnya.
Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik secara materi
maupun dalam penggunaan kata bahasanya. Oleh sebab itu demi kesempurnaan dan perbaikan
dalam penyusunan makalah ini, kami menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah
ini bermanfaat dalam proses belajar dan mengajar
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
1.2.1. Tujuan Umum...................................................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................3
2.1. Pengertian Hiperemesis Gravidarum....................................................................................3
2.2. Etiologi Hipermesis Gravidarum..........................................................................................3
2.3. Tanda & Gejala Hiperemesis Gravidarum...........................................................................3
2.4. Klasifikasi/Stadium Hiperemesis Gravidarum.....................................................................5
2.5. Patofisiologi Hiperemesis Gravidrum..................................................................................5
2.6. Pelaksanaan : Medik dan Perawatan....................................................................................6
2.7. Pathways...............................................................................................................................8
BAB III KONSEP KEPERAWATAN...........................................................................................9
3.1. Pengkajian Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum..............9
3.2. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................................10
3.3. Perencanaan........................................................................................................................10
BAB IV TINJAUAN KASUS.......................................................................................................16
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................31
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................................31
5.2. Saran...................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................32
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nutrisi selama kehamilan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan
pertumbuhan janin. Dampaknnya adalah berat badan lahir, status nutrisi dari ibu yang sedang
hamil juga mempengaruhi angka kematian prenatal, keadaan kesehatan neonatal, dan
pertumbuhan bayi setelah lahir. Selama kehamilan kebutuhan nutrisi harian wanita meningkat
hingga lebih dari dua kali lipat, seperti contohnya kebutuhan asam folat yang meningkat
hingga 400 ug/hari, dimana pada keadaan normal hannya 180 ug/hari. Usia kehamilan yang
terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya
ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai
pertumbuhan otak dan susunan syarafnya. Indikator kecukupan gizi juga terlihat pada
kenaikan berat badan yang cukup selama kehamilan. Kenaikan berat badan tersebut bervariasi
dari bulan ke bulan sesuai dengan fase kehamilan.
Sistem hormon pada kehamilan manusia melibatkan perubahan baik endokrin maupun
metabolik yang terjadi antara ibu dan janin. Pengaturan neuro endokrin di dalam plasenta,
pada janin dan ibu sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan janin dan
perkembangannya. Adaptasi ibu hamil terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan secara langsung menggambarkan perkembangan plasenta dan janin.
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan
muda. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual dan 44%
mengalami muntah Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat
dan malam hari. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum, pengaruh Fisiologi
kenaikan hormon ini belum diketahui secara jelas. Mual sering pula dihubungkan dengan
perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan serta faktor psikologis.
Mual dan muntah menyebabkan asupan nutrisi pada ibu hamil kurang sehingga berat
badan menurun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri. Hal ini juga
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga membutuhkan
perawatan atau penangan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
1
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar penulis dan pembaca mengetahui tentang hyperemesis gravidarum.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mempelajari asuhan keperawatan hyperemesis gravidarum diharapkan
penulis dan pembaca dapat :
a. Mengetahui pengertian hyperemesis gravidarum
b. Mengetahui etiologi hyperemesis gravidarum
c. Mengetahui tanda & gejala hyperemesis gravidarum
d. Mengetahui klasifikasi/stadium hyperemesis gravidarum
e. Mengetahui bagaimana patofisiologi hyperemesis gravidarum
f. Mengetahui penatalaksanaan hyperemesis gravidarum
g. Mengetahui pathways hyperemesis gravidarum
h. Mengetahui pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan hyperemesis
gravidarum
i. Mengetahui diagnose keperawatan pada pasien dengan hyperemesis gravidarum
j. Mengetahui perencanaan keperawatan pada pasien dengan hyperemesis
gravidarum?
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke
esophagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa
lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory Weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
4
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
7
2.7 Pathways
8
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
9
d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan muntah, kaji
warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg memperberat dan
memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi,
kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar dengan
lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan, dll
g. Riwayat diet: khususnya intake cairan
h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dll
j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB
dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
2. Pengkajian Data Objektif
a. TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas meningkat, adanya nafas
bau aseton
b. Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurun
c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi
d. Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria
e. Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya distensi, adanya
hepatosplenomegali, tanda Murpy.
f. Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubik
g. Status Eliminasi: Perubahan konsistensi feses, konstipasi dan perubahan frekuensi
berkemih
h. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin (apakah sesuai dengan
usia kehamilan)
10
3.3. Perencanaan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nausea dan vomitus yang menetap.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Klien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung zat gizi yang adequat.
2) Klien tidak mengalami nausea dan vomitus.
3) Klien akan menoleransi diit yang telah di programkan.
4) Klien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil.
Intervensi :
1) Catat intake dan output.
Rasional: menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melalui muntah.
2) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional: dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
3) Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
Rasional : dapat merangsang mual dan muntah.
4) anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan teh (panas) hangat
sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur.
Rasional: makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah
yang berlebih
5) Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
Rasional: untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.
6) Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
Rasional: untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
7) Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut
sesering mungkin.
Rasional: untuk mempertahankan integritas mukosa mulut.
8) Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
Rasional: mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa
oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 gr/dl atau kadar Ht < 37 % dipertimbangkan
anemi pada trimester I.
9) Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa.
Rasional: menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi
potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik
kcloasedosis dan Hipertensi (Doenges, 2001:57).
2. Defisit volume cairan b.d kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak
adequat.
11
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
1) Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang terbukti
dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda
vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin
akan berada dalam batas normal.
2) Klien tidak akan muntah lagi
3) Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi :
1) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar
hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada kehamilan.
2) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum,
gastritis.
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
3) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis
urine. Timbang BB klien setiap hari.
Rasional: Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan
hidrasi.
4) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan
jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional: Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung. (Doenges, 2001:61)
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) b.d muntah yang berlebihan, peningkatan asam
lambung.
Tujuan : nyeri hilang/berkurang.
Kriteria hasil :
1) Klien mengungkapkan secara verbal.
2) Nyeri hilang atau berkurang
3) pasien dapat beristirahat dengan tenang
Intervensi :
1) kaji skala nyeri, karakteristik, kualitas, frekuensi dan lokasi nyeri.
Rasional : menentukan perubahan dalam tingkat nyeri dan mengevaluasi nilai skala
nyeri. Mengidentifikasi sumber sumber multiple dan jenis nyeri.
2) Anjurkan penggunaan tekhnik relaksasi dan distraksi
Rasional: menggunakan strategi ini sejalan dengan pemberian analgesic untuk
mengurangi atau mengalihkan respon terhadap nyeri.
3) Yakinkan pada klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakannya dan akan
berusaha membantu untuk mengurangi nyeri tersebut.
Rasional: ketakutan bahwa nyari akan tidak dapat diterima seperti peningkatan
ketegangan dan ansietas yang nyata dan menurunkan toleransi nyeri.
4) Berikan kembali skala pengkajian nyeri
Rasional: memungkinkan pengkajian terhadap keefektifan analgesic dan
mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindak lanjut bila tidak efektif.
5) Catat keparahan nyeri pasien dengan bagan.
Rasional: membantu dalam menunjukkan kebutuhan analgesic tambahan atau
pendekatan alternative terhadap penatalaksanaan nyeri.
6) Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
Rasional: analgesic lebih efektif bila diberikan pada awal siklus nyeri. (Smeltzer. 2001)
13
1) Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal berkaitan dengan
kehamilan trimester pertama
2) Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan kesehatan.
3) Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi :
1) Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
Rasional: untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan pasien tentang penyakitnya
dan tentang penatalaksanaannya di rumah.
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
Rasional: untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang hiperemesis gravidarum.
3) Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
Rasional: peran penyuluh atau konselor dapat memberikan bimbingan antisipasi dan
meningkatkan tanggunmg jawab individu terhadap kesehatan.
4) Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan perubahan
fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta keyakinan tentang aktivitas,
perawatan diri dan sebagainya.
Rasional: memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dan membuat rencana keperawatan.
5) Klarifikasi kesalahpahaman.
Rasional: ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat mengganggu
pembelajaran selanjutnya.
6) Tentukan derajad motivasi untuk belajar.
Rasional: klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar kecuali kebutuhan untuk belajar
tersebut jelas.
7) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
Rasional: penerimaan penting untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan.
8) Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi.
Rasional: memberikan informasi yang dapat bermanfaat untuk membuat pilihan.
9) Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri abdomen akut, sakit
punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit kepala dan tekanan pelvis.
Rasional: membantu klien membedakan yang normal dan abnormal sehngga
membantunya dalam mencari perawatan kesehatan pada waktu yang tepat.
(Doenges,2001:67)
6. Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringan-jaringan
sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
14
Kriteria hasil : mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit
halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
1) Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi.
Rasional: area ini meningkat risikonya untuk kerusakan dan memerlukan pengobatan
lebih intensif.
2) Dorong mandi tiap 2 hari 1x, pengganti mandi tiap hari.
Rasional:sering mandi membuat kekeringan kulit.
3) Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
Rasional: melicinkan kulit dan mengurangi gatal.
4) Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk mempertahankan aktivitas.
Rasional: meningkatkan sirkulasidan perfusi kulit dengan mencegah tekanan lama pada
jaringan.
5) Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
Rasional: perbaikan nutrisi dan hidrasi akan memperbaiki kondisi kuulit.
(Doenges,1999:433-434).
16
BAB IV
TINJAUAN KASUS
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
17
Penyebab : makanan
Lama : 7 hari
Pengobatan : periksa ke puskesmas
Upaya yang dilakukan jika sakit : menari pertolongan kepada bidan
d. Riwayat Obstetri
1) Riwayat obstetrik yang lalu
Jumlah anak : satu
Jenis kelamin anak : perempuan
Tempat persalinan : bidan
Persalinan : normal/spontan
Tanggal persalinan : 28 Maret 2020
Kehamilan direncanakan/tidak : direncanakan
Komplikasi selama kehamilan : mual, muntah
Komplikasi selama persalinan : tidak ada
Nifas : tidak ada kelainan
2) Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan keberapa : ke dua
Keluhan : mual, muntah, tidak ada nafsu makan
Kehamilan direncanakan/tidak : direncanakan
Test kehamilan : positif
Keluhan lain selama kehamilan : pusing
e. Riwayat Ginekologi
18
1) Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak teratur : teratur
Lama : 5-7 hari
Banyaknya : 2-3x mengganti pembalut
Keluhan saat menstruasi : tidak ada
HPHT : 01-09-2023
2) Riwayat seksual
Hubungan kasih sayang diantara anggota keluarga : harmonis
Pola hubungan sexsual : 1-2 x seminggu, satu pasangan (suami)
Kepuasan selama melakukan hubungan seksual : puas
Ketidaknyamanan selama hubungan seksual : tidak ada
Alat dan obat yang digunakan dalam melakukan hubungan seksual: tidak ada
Penyakit yang muncul akibat hubungan seksual : tidak ada
3) Riwayat kontrasepsi
Alat kontrasepsi yang digunakan : suntik 3 bulan
Lama menggunakan : 3 tahun
Masalah yang timbul karena kontrasepsi : tidak ada
Waktu terakhir menggunakan kontrasepsi : Maret 2023
Alasan berhenti menggunakan kontrasepsi : ingin punya anak
Jumlah anak yang diharapkan : 2 orang
4) Riwayat penyakit kandungan
Infeksi saluran reproduksi yang pernah dialami : tidak ada
Pembedahan payudara dan saluran reproduksi yang pernah dialami : tidak ada
Pemeriksaan pap smear terakhir : tidak ada
23
b. Cardiotocografi : tidak dilakukan
c. USG : janin hidup tunggal intrauterin, usia kehamilan 9-10 minggu
ANALISA DATA
24
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN / MASALAH KOLABORATIF
BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS
20.00 WIB
20.15 WIB
25
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
08-11-2023/ 3 Kelemahan bd intake Kebutuhan energi terpenuhi setelah 1. Tentukan siklus tidur yang normal 1. Membantu menyusun
prioritas yang realistik
20.15 WIB nutrisiyang kurang dilakukan tindakan keperawatan 2. Anjurkan klien tidur siang 1 sampai
2. Istirahat untuk
3x24 jam 2 jam setiap hari, 8 jam untuk tidur
26
Kriteria Hasil : malam pemenuhan kebutuhan
1. Klien dapat 3. Anjurkan klien melakukan pekerjaan metabolik berkenaan
sehari-harinya
27
PELAKSANAAN
28
2 09-11-2023 1. Mengkaji adanya alergi makanan
20.15 WIB R. Tidak ada alergi makanan
2. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk
pemberian makanan tinggi kalori tinggi protein
dan menyediakan makanan kesukaan klien
R. Tersedia makanan TKTP dan makanan
kesukaan klien
3. Menganjurkan klien makan dengan porsi sedikit
tapi sering
R. klien makan dengan porsi sedikit tapi sering
29
EVALUASI
30
Out put : BAK : 500cc
BAB : 100cc
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hiperemesis Gravidarum (HG) adalah suatu keadaan pada awal
kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah
berlebihan dalam waktu relatif lama bila terjadi terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang. Penyebab Hiperemesis
Gravidarum Belum Diketahui Secara Pasti. Frekuensi Kejadian Adalah 2 Per
1000 Kehamilan. Hiperemesis Gravidarum Di Klasifikasikan Menjadi 3
Stadium.
5.2 Saran
- Diharapkan mahasisiwi akper, kebidanan dan tenaga kesehatan lainnya
dapat mengerti dan memahami tentang hiperemesis gravidarum sehingga
dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang
mengalami hiperemesis gravidarum.
- Saran untuk ibu yang menderita Hiperemesis Gravidarum agar leebih
memperhatikan pola makan dan keadaan fisik ibu
-
32
DAFTAR PUSTAKA
33