Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
berkat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas I
dengan judul “Anatomi dan Fisiologi Kehamilan” di Universitas Muhammadiyah Gorontalo
bidang S1 Keperawatan.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Ns.Wiwin Handayani,M.Kep selaku dosen
pembiming mata kuliah Keperawatan Maternitas I yang telah membimbing dan memberikan
materi kuliah demi lancarnya penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dalam menyusun materi yang telah kami sajikan ini masih jauh dari
sempurna, dimana banyak kekurangan dan perlu perbaikan. Untuk itu Kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yag membangun dari pembaca.
Demikian makalah ini disusun semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Gorontalo, 18 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR… .............................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................... ..2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 3


2.1 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
3.1 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan ........................................ 4


2.2 Sistem Reproduksi ................................................................................... 4
a) Vagina dan Vulva .................................................................................. 4
b) Servik ..................................................................................................... 4
c) Uterus ..................................................................................................... 4
d) Ovarium ................................................................................................. 5
2.3 Kulit ....................................................................................................... 5
2.4 Payudara ................................................................................................ 6
2.5 Perubahan Metabolit.............................................................................. 7
2.6 Sistem Kardiovaskular .......................................................................... 7
2.7 Sistem Pencernaan ................................................................................. 8
2.8 Sistem Kemih ........................................................................................ 8
2.9 Sistem Endokrin .................................................................................... 9
2.10 Sistem Muskuloskeletal ......................................................................... 9
2.11 Sistem Imun……………………………………………………………9
2.12 Sistem Hematologi……………………………………………………..9
2.13 Sistem Pernapasan………… …………………………………………9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10


3.2 Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehamilan merupakan suatu keadaan di mana seorang wanita yang di
dalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan di mulai pada saat
konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan di mulai dari ovulasi
hingga partus yang di perkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43
minggu.
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan
calon bayi yang masih di dalam rahim maupun yang sudah lahir.
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal
juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis. Patologi pada kehamilan
merupakan suatu gangguan komplikasi yang menyertai ibu saat kondisi hamil .
Resiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan
waktu hamil muda,waktu hamil pertengahan bahkan saat ini partu setelah
persalinan.
Organisasi kesehatan Dunia Atau World Health Organization (WHO)
Mencatat sekitar 830 wanita di seluruh dunia meninggal setiap harinyaakibat
adanya komplikasi yang terkait dengan kehamilan. AKI di Indonesia di dalam
data kemenkes pada tahun 2016 terdapat 305 pada per 100.000 kelahiran
hidup.dan di jaa tengah kira – kira kematian ibu pada tahun 2016 mencapai 602
kasus.
Perubahan anatomi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan
perubahan dini merupakan respon terhadap janin.

2.1 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui ” Anatatomi dan fisiologi Kehamilan”.

3.1 Manfaat Penulisan


1. Dapat digunakan sebagai referensi tambahan tentang anatomi dan
fisiologi kehamilan.
2. Berguna sebagai bahan bacaan terutama dalam konteks keperawatan
maternitas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan

Kehamilan merupakan tantangan perkembangan yang harus di hadapi seluruh


anggota,khususnya bagi calon ibu seperti perubahan citra tubuh ,perubahan
hormonal,bahkan ketidaknyamanan di berbagai aspek fisiologis dan
psikologis.Kehamilan pertama merupakan pengalaman yang menyebabkan perubahan
sosial dan psikologis yang besar ,kehamilan juga merupakan tahap awal dalam
kehidupan seorang wanita yang umumnya merupakan peningkatan emosional hal ini di
karenakan kehamilan merupakan saat saat terjadinya gangguan ,perubahan identitas dan
peran bagi setiap calon ibu .Perubahan antomi dan fisiologi pada ibu yang sedang hamil
biasanya terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut selama kehamilan. Perubahan yang
terjadi dikarenakan respon pada tubuh terhadap janin.. Perubahan anatomi dan fisiologis
dapat terjadi di berbagai sistem tubuh perempuan yang hamil tersebut, diantaranya
adalah:

2.2 Sistem Reproduksi

a) Vagina dan vulva


Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam
pada wanita. Vagina bermuara pada vulva yang merupakan alat kopulasi pda
wanita . vagina mempunyai dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar
berupa selaput berlendir dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat .
Pada ibu hamil vagina dan vulva mengalami perubahan akibat hormon estrogen
.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah dan agak kebiru biruan (livide) . Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar .Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi
pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.
b) Servik
Perubahan servik merupakan akibat pengaruh hormon estrogen sehingga
menyebabkan massa dan kandungan air meningkat. Peningkatan vaskularisasi
dan edema, hiperplasia dan hipertrofi kelenjar servik menyebabkan servik
menjadi lunak ( Tanda goodle) dan servik berwarna kebiruan tanda Chadwick.
Akibat pelunakan isthmus maka terjadi antefleksi uterus berlebihan pada 3 bulan
pertama kehamilan.
c) Uterus

4
Uterus adalah rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti
buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim)
uterus memiliki panjang 8 cm, lebar 5 cm dan tebal 2-3 cm. Pada masa
kehamilan pertumbuhan uterus di mulai setelah implantasi dengan proses
hiperplasia dan hipertropi sel. Hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen
dan progesteron . Penyebab pembesara nuterus antara lain :
1) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah
2) Hiperplasia dan hipertropi
3) Perkembangan desi 2
Uterus bertambah berat sekitar 70 sampai 1100 gram selama kehamilan.
Pada minggu-minggu awal kehamilan bentuk uterus masih seperti biasanya,
berbentuk seperti buah alpukat. Seiring berjalannya waktu, maka bentuk
fundus dan korpus dari uteri akan menjadi sferis pada akhir trimester pertama.
Panjangnya akan bertambah lebih cepat dibandingkan dengan lebar dari uterus
sehingga akan membentuk oval. Pada minggu pertama ismus uteri akan
mengalami hipertrofi layaknya korpus uteri yang akan mengakibatkan ismus
menjadi lebih panjang dan lunak. Hal ini dikenal sebagai tanda Hegar.

Gambar 1.Hegar sign3


Ketika akhir trimester pertama pula, uterus akan terus membebsar hingga
uterus menyentuh rongga dinding abdomen, mendorong usus ke arah samping
dan atas. Janin akan terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pertumbuhan
uterus akan berotasi ke arah kanan (dekstrorotasi). Hal ini dikarenakan adanya
rektosigmoid pada daerah kiri pelvis. Pada triwulan akhir kehamilan, ismus
akan menjadi segmen bawah dari uterus. Pada saat ini pula otot-otot uterus
bagian atas akan berkontraksi hingga segmen bawah uterus semakin melebar

5
dan menipis. Batas antara segmen yang tebal dan tipis tersebut disebut dengan
lingkaran retraksi fisiologis.

d) Ovarium
Selama Kehamilan Ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat
korpus luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm .Pasca plasenta
terbentuk ,korpus luteum gravidatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan
hormon estrogen dan progesteron.`

2.3 Kulit
Pada dinding perut akan terjadi perubahan kulit menjadi berwarna
kemerahan dan kusam. Terkadang hingga daerah payudara dan paha. Hal ini
disebut dengan namastriae gravidarum. Striae ini terjadi karena pembesaran
berlebihan pada payudara. Pembesaran payudara ini disebabkan karena adanya
chorionic somatotropin, esterogen, dan progesterone.4 Pada perempuan yang
multipara akan dapat ditemukan garis berwarna perak berkilau selain striae
tersebut. Garis ini adalah sikatrik dari striae sebelumnya. Kejadian ini dapat terjadi
serupa dengan tempat predileksi lainnya, diantaranya adalah :
 Ukuran dan variasi pada wajah dan leher (chloasma atau melasma
gravidum).
 Pigmentasi berlebih pada aerola dan daerah genital. Namun pigmentasi ini
akan berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral juga dapat
menyebabkan keadaan ini.
o Hiperpigmentasi ini dapat dihasilkan dari cadangan melanin pada
epidermal dan dermal, namun penyebab pastinya masih belum
diketahui. Pada akhir bulan kedua kehamilan, kadar yang MSH
meningkat masih diragukan sebagai penyebabnya.
o Esterogen dan progesterone yang memiliki peran dalam
melanogenesis diduga menjadi faktor pendorongnya. Kedua
hormone ini dapat menstimulasi melanosit sehingga terjadi
hiperpigmentasi kulit.
 Meningkatnya esterogen dapat menyebabkan perubahan pada kulit seperti
spider angioma dan palmar eritema.

2.4 Payudara

6
Air susu dari payudara perempuan yang sedang hamil tidak dapat keluar
dikarenakan adanya prolactin inhibiting hormone yang menekan sekresi dari
hormon prolaktin. Namun setelah bulan pertama kehamilan, perempuan ini akan
mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan kolostrum.
Kolostrum ini disekresi dari kelenjar asinus.
Pada awal kehamilan pula, payudara perempuan akan terasa lebih lunak.
Melewati bulan kedua, ukuran payudara akan bertambah dan vena di bawah kulit
akan mulai terlihat, puting payudara akan menjadi lebih besar hitam, dan tegak.
Kadar esterogen yang tinggi dan progesterone yang dihasilkan oleh plasenta dapat
menyebabkan bertambahnya ukuran payudara dan menjadi tegang. Lebih
spesifiknya, esterogen akan merangsang pertumbuhan duktus kelenjar mamae dan
jaringan payudara. Sedangkan progesterone berperan dalam perkembangan dari
sistem alveoli kelenjar susu.4
Seusai persalinan, kadar progesterone dan esterogen menurun sehingga
pengaruh inhibisi progesterone terhadap alfa-laktalbumin akan hilang. Hal ini akan
menyebabkan prolaktin meningkat dan merangsang sintesis dari lactose dan pada
akhirnya meningkatkan produksi air susu. Di bulan yang sama, aerola ibu akan
menjadi lebih besar dan kehitaman.
Kelenjar sebasea dari aerola (kelenjar Montgomery) akan membesar dan
cenderung menonjol keluar. Apabila payudara semakin membesar maka striae yang
terlihat pada perut juga akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak
memiliki hubungan dengan jumlah air susu yang akan dihasilkan nantinya ketika
setelah persalinan.

2.5 Perubahan metabolit

Penambahan berat badan yang terjadi pada ibu hamil sebagian besar terjadi
karena bayi yang sedang tumbuh di dalam uterus ibu.Diikuti dengan perkembangan
payudara ibu, penambahan volume darah dan cairan ekstraselular. Diperkirakan
penambahan berat badan yang terjadi sebanyak 12,5 kg. Standart penambahan berat
badan dapat diperhitungkan dari besar IMT yang dimiliki ibunya.
Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung +200-300
kka/hari membuat system gastronistestinal berubah selama masa kehamilan disertai
juga perubahan pada metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Perubahan yang
terjadi karena Human Placenta Lactogen (HPL), ini menjadikan glukosa siap
diserap oleh tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi
ibu dari defisiensi nutrisi.
Pada saat awal kehamilan, akan terjadi peningkatan jumlah cairan. Hal ini
terjadi secara fisiologis.Hal ini terjadi karena menurunnya osmolaritas dari 10

7
mOsm/kg yang disebabkan karena menurunnya ambang rasa haus dan sekresi dari
vasopressin.
Peningkatan tekanan vena kava pada bagian bawah uterus akan
menyebabkan oklusi parsial vena kava yang pada akhirnya akan menyebabkan
pitting edeme pada kaki dan tungkai, terutama pada usia akhir kehamilan.
Kadar konsentrasi lemak, lipoprotein, apolipoprotein, pada plasma akan
meningkat seiring dengan kehamilannya. Lemak ini sebagian besar disimpan pada
sentral dan kemudian akan digunakan oleh fetus sebagai nutrisi. Regulasi lemak ini
dipengaruhi oleh hormon progesterone dan esterogen. LDL akan sampai pada
puncaknya ketika hamil usia ke-36 minggu. HDL sampai pada puncaknya ketika
usia kehamilan ke-25 minggu dan berkurang hingga minggu ke-32 kemudian akan
menetap.
Gejala metabolit lainnya yang dirasakan ibu hamil adalah mudah lelah pada
trimester pertama.Hal ini dikarenakan sedang menurunnya BMR. Seiring
bertambahnya usia kehamilan, maka rasa lelah yang dirasakan ibu hamil tersebut
akan sedikit demi sedikit berkurang dan menghilang. Maka ibu hamil akan tampak
lebih segar kembali.4

2.6 Sistem Kardiovaskular


Progesteron akan menurunkan resistensi vascular sistemik ketika kehamilan,
yang kemudian akan diikuti oleh menurunnya tekanan darah. Respon yang
ditemukan adalah cardiac output akan bertambah sebanyak 30-50%.
Aktivasi dari sistem rennin-angiotensin akan membuat sirkulasi angiotensin
II meningkat. Hal ini akan menyebabkan retensi sodium dan air sehingga volume
darah akan bertambah sebanyak 40%.

2.7 Sistem Pencernaan

Semakin besarnya uterus tentunya akan menggeser letak lambung dan usus.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan motilitas otot polos pada saluran pencernaan
dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di dalam lambung sehingga
menyebabkan pyrosis (heartburn) yang disebabkan karena tonus sfingter bawah
esofagus menurun karena perubahan letak lambung sehingga menyebabkan refluks
asam lambung. Selain itu progesterone akan membuat otot polos gastrointestinal
menjadi relaksasi sehingga menyebabkan keterlambatan pengosongan lambung dan
meningkatkan refluks.
Penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas dapat menyebabkan
mual dan konstipasi.Konstipasi disertai peningkatan tekanan vena pada bagian
bawah karena adanya pembesaran uterus dapat menyebabkan pendarahan.
Gusi yang lebih hiperemis dan lunak dapat menyebabkan mudahnya terjadi
pendarahan apabila ada trauma sedang saja.Sedangkan hati tidak mengalami

8
perubahan anatomi maupun morfologinya. Pada uji fungsi hati, kadar alkalin
fosfatase akan meningkat hingga dua kali lipat, sedangkan serum aspartat, alani
transamin, gamma-glutamil transferase, albumin, dan bilirubin akan menurun.
Kehamilan dapat menjadi faktor predisposisi dari kolelitiasis (batu
empedu).Penyebab mayor pada kejadian batu empedu di ibu hamil adalah batu
kolesterol.
Kehamilan adalah “diabetogenic state” dengan penampakan resistensi
insulin dan berkurangnya uptake glukosa perifer (karena meningkatnya level
hormon plasenta anti-insulin, terutama human placental lactogen (hPL).
Mekanisme ini diatur untuk memastikan suplai glukosa ke fetus secara terus
menerus.

2.8 Sistem Kemih


Perubahan sistem urinaria dan ginjal cukup banyak terjadi pada ibu hamil,
dimana kecepatan filtrasi dari glomelurus dan aliran darah renal meningkat sampai
50% sebagai akibat dari kenaikan cardiac Output. Terjadi pula sedikit hidronefrosis
atau hidroureter, hal ini bisa dikarenakan menurunya tonus otot atau adanya
tekanan dari uterus yang membesar pada kandung kemih. Fungsi ginjal ini berubah
akibat adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita,
aktifitas fisik dan asupan makanan. Ketika bulan pertama kehamilan, uterus akan
menekan kandung kemih sehingga perempuan hamil cenderung lebih sering ingin
berkemih dibandingkan dengan perempuan tidak hamil. Keadaan ini akan semakin
hilang ketika usia kehamilan bertambah karena uterus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas rongga panggul,
kemudian keluhan tersebut akan muncul kembali.
Ketika hamil, ukuran ginjal juga akan membesar. GFR dan renal plasma
flow juga akan meningkat. Pada ureter akan terjadi dilatasi, sisi kanannya akan
lebih membesar dibandingkan ureter kiri. Hal ini mungkin terjadi karena ureter kiri
dilindungi oleh kolon sigmoid dan terdapat tekanan yang kuat pada sisi kanan
uterus, karena adanya kejadian deksorotasi uterus.Dapat juga disebabkan karena
ovarium kanan dengan posisi melintang di atas ureter kanan.Hormon progesteron
juga mempengaruhi kejadian ini.

2.9 Sistem endokrin


Perubahan endokrin yang terjadi selama kehamilan merupakan akibat langsung dari
sinyal hormon yang di hasilkan unit plasenta janin .Permulaan dan perkembangan
kehamilan tergantung dari interaksi neuronal dan faktor hormonal.Pengaturan neuro
endokrin dalam plasenta,pada janin dan kompatemen ibu sangat pentting dalam
mengarahkan pertumbuhan janin dan perkembangannya sebagaimana juga dalam
mengkoordinasi awal suatu persalinan.Adaptasi maternal terhadap perubahan

9
hormonal yang terjadi selama kehamilan secara langsung menggambarkan
perkembangan plasenta dan janin.Hormon-hormon yang berperan pada saat
kehamilan diantaranya adalah :
 Esterogen meningkatkan produksi thyroid binding globulin yang kemudian
menyebabkan konsentrasi total hormone tiroid meningkat.
 Level kadar kalsium yang menurun pada ibu hamil membuat meningkatnya
hormone paratiroid untuk menginduksi perubahan kolekalsiferol (vitamin
D3) menjadi metabolit aktifnya yaitu 1,25-dihidroksikolekalsiferol dengan
menggunakan 1a-hidroksilase pada plasenta. Ini akan membuat peningkatan
absorpsi kalsium pada usus.
 Aldosteron dan kortisol meningkat pada ibu hamil.
 Prolaktin meningkat pada saat kehamilan, fungsinya masih belum jelas.
Namun pastinya sangat penting dalam proses laktasi setelah melahirkan.

2.10 Sistem muskuloskeletal


Perubahan musculoskeletal yang sering terjadi pada ibu hamil adalah
lordosis yang terjadi pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan adanya perbesaran uterus
ke arah anterior, lordosis akan menggeser pusat daya berat ke arah kedua tungkai.

2.11 Sistem Imun


Imunitas selular akan menurun ketika sedang hamil. Perempuan yang
sedang hamil biasanya risiko terkena infeksi virus akan bertambah. Peningkatan PH
sekresi vagina wanita hamil membuat wanikta tersebut lebih rentan terhadap infeksi
vagina. System pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
imunoglobin dalam kehamilan tidak berubah.

2.12 Sistem Hematologi


Ibu hamil biasanya menunjukkan hiperkoagulasi dengan meningkatnya level
sirkulasi dari faktor 1 (fibrinogen), VII, VIII, IX, dan X. Perubahan ini untuk
menjaga ibu dari kehilangan darah yang berlebihan pada saat kelahiran.

2.13 Sistem Pernapasan


Adaptasi pernapasan ketika sedang hamil dibuat untuk mengoptimalkan
oksigenasi ibu dan bayi yang berada di dalam kandungannya, dan juga untuk
memfasilitasi transfer karbondioksida dari fetus ke ibunya. Mekanisme pernapasan
akan berubah selama hamil. Tulang rusuk akan menjadi lebih mengembang dan
letak diafragma akan naik 4 cm

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan Anatomi dan adaptasi FisiologiPada ibu hamil sebagian besar


memang sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama
kehamilan.Kebanyakan pada perubahan ini merupakan respon pada janin
tersebut.

Pada ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi


,pada tubuh ibu hamil tersebut sesuai dengan usia kehamilannya.Dimulai
dari trimester I,sampai dengan trimester III pada kehamilan tersebut.

Perubahan-perubahan pada kehamilan tersebut meliputi perubahan pada


system reproduksi,system pernafasan,sistem pencernaan dan sistem
perkemihan.perubahan ini akan terjadi pada waktu kehamilan tersebut dan
akan kembali seperti dalam keadaan sebelum hamil,terjadi setelah proses
persalinan dan pada proses menyusui.

3.2 Saran
.1 Perawat
Seorang bidan harus mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hami;.
.2 Ibu
Perubahan yang terjadi pada diri ibu merupakan hal yang wajar karena di
dalam tubuh ibu tersebut terdapat kehidupan lain selain kehidupan ibu
tersebut,sehingga tubuh perlu menyesuaikan diri dengan suasana
baru,dan sebaiknya ibu yang mengandung tidak perlu takut dengan
perubahan yang terjadi pada dirinya

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Irianto,koes.2017.Anatomi dan fisiologi.Bandung:Alfabeta.


2. Rhea,putri,ulima.perubahan anatomi dan hormonal pada ibu hamil.Diperoleh pada
tanggal 18 November 2019 https://www.academia.edu/3844064/ltm_repro-
_2_perubahan_anatomi_dan_hormonal_pada_ibu_hamil_
3. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url
4. https://kadeknoniangraeni.blogspot.com/2019/02/makalah-perubahan-anatomi-
fisiologi_24.html?m=1
5. Bobak, I.M., Lowdermik, D.L., & jensen ,M.D.,(2005).buku ajar keperawatan
maternitas(Maria A.Wijayarini,et.al.Terj).Jakarta:EGC
6. Fatmayanti,Y.(2010)hubungan dukungansosial suami terhadap penerimaan
citra tubuh ibu pada masa kehamilan pertama. Diperoleh Tanggal 27 november
2019 https://media.meliti.com
7. Ruswana,Anwar(2005)sub bagian vertilitas dan endokrinologi reproduksi.
Diperoleh Tanggal 27 November 2019
https://scholar.google.co.id/citations?user=HXkS6qlAAAAJ&hl=id#d=gs_md_c
ita-
d&u=%2Fcitations%3Fview_ap%3Dview_citation%26hl%3Did%26user%3DH
XkS6qlAAAJ%26citation_for_view%3DHXkS6qlAAAAJ%3AUeHWp8X0CEI
C%26tzom%3D-480
8. Smeltzer,SC.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth.vol.2 E/8.Jakarta:EGC
9. Kartika,Yuwono.Wahyu,Hidayati(2012)Studi Deskriptif volume urin 24 jam
pada ibu hamil. Diperoleh Tanggal 27 november 2019 https://media.meliti.com
10. http:/jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/11/perubahan-anatomi-pada-ibu-hamil-
tiap_2825.html?m=1
11. Marta, Hutapea.(2014) jurnal ilmiah makistek issn: 2548-429x. Hubungan pengetahuan
ibu hamil dengan perubahan psikologis ibu hamil trismester 1di klinik yose husda
medan. Diperoleh tanggal 28 November 2019. https://media.meliti.com

12

Anda mungkin juga menyukai