Anda di halaman 1dari 39

Sistem Peredaran

Darah Janin
KELOMPOK 4
1. RIZMA PUTRI RAMADHANI (P1337430117004)
2. EGA PUTRI NUGRAHA (P1337430117019)
3. LUQMAN HAKIM (P1337430117022)
4. EZRA PETRA BAPTISTA (P1337430117023)
5. FITRA MUAFIKOH (P1337430117029)
6. FARIDA DWI UTAMI (P1337430117031)
7. CLEMENTIA SELNIA TEMU (P1337430117034)
8. ANINDITYA RATRINING W (P1337430117035)
9. FATHUR RAHMAN ALFARISY (P1337430117037)
10. BARRA PUTRA DANUWARIKA (P1337430117042)
11. MOH. FAUZA ZAKI (P1337430117045)
• Janin adalah mamalia yang
berkembang setelah fase
embrio dan sebelum
kelahiran. Pada manusia,
janin berkembang pada
akhir minggu kedelapan
kehamilan, sewaktu
struktur utama dan sistem
organ terbentuk, hingga
kelahiran. Janin disebut juga
Calon Bayi.
• Pada Minggu ke-12/ Bulan
ke-3. Embrio menjadi janin.
SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN
DITENTUKAN OLEH FAKTOR – FAKTOR :

1. FORAMEN
OVALE
2. DUKTUS ARTERIOSUS BOTHALLI, DUKTUS
VENOSUS ARANTII, VENA UMBILIKAL
ORGAN – ORGAN YANG TERLIBAT
DALAM PEREDARAN DARAH JANIN
1. PLASENTA
2. UMBILIKALIS
3. HATI
4. JANTUNG
5. PARU - PARU
• Plasenta adalah jaringan yang terbentuk saat kehamilan yang
menggantikan organ vital (paru janin dan gastrointestinal)
untuk metabolisme yang masih belum berfungsi.
• Fungsi plasenta :
a. Sebagai pembawa makanan dan oksigen dari ibu ke janin
b. Mengeluarkan sampah metabolisme dan karbondioksida
dari janin dibuang melalui pembuluh darah vena.
1. Paru Janin
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta
sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah
2. Gastro intestinal
Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat
penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnaya belum
berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh
kembang sendiri.
Anatomi plasenta
1. Terdiri dari ratusan pembuluh dan vena halus.
2. Berbentuk seperti gumpalan hati mentah.
3. Berwarna merah tua
4. Plasenta terbagi dalam 15-20 tonjolan cotyledon, yang
merupakan villi atau tonjolan berbentuk jari.
5. Ukuran dan berat plasenta disesuaikan dengan ukuran janin.
6. Plasenta yang sudah dewasa, berbentuk seperti piringan
datar dengan berat sekitar 500 gram, diameternya 20 cm
(8 inci) tebal bagian tengahnya 2,5 cm (1 inci)
PLASENTA
Letak Plasenta
LETAK PLASENTA

1. Plasenta Previa Complete/Totalis (komplit)


Plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat
implantasi. Bayi tidak mungkin bayi dilahirkan normal
pervaginam, karena risiko perdarahan sangat hebat.
2. Plasenta Previa Parsialis (sebagian)
Hanya sebagian plasenta menutupi ostium uteri
internum (jalan lahir). Pada tempat implantasi inipun risiko
perdarahan masih besar.
3. Plasenta Previa Marginalis (berada di tepi)
Plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri
internum, menutupi jalan lahir, bisa dilahirkan pervaginam
tetapi risiko perdarahan tetap besar.
4. Plasenta Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)
Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dengan
jarak antara tepi bawah plasenta menempel dengan ostium
uteri internum hanya kurang lebih 3 cm diatas pinggir
pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan
lahir. Risiko perdarahan tetap ada, namun kecil kemungkinan
terjadi dan bisa dilahirkan pervaginam dengan aman.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin
ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan
duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan
darah dari atrium dekstra ke atrium sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
Mekanisme Sirkulasi
Darah Janin (Fetus)
1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui vena umbilikalis
yang membawa bahan makanan yang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena
umbilikalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding
perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena
porta,darahnya akan beredar dalam hati dan kemudian
dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava
inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus
aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2
dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga
konsentrasi O2 menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan,
darah ini merupakan darah yang berkonsentrasi
tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju
ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium
kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi
karena paru-paru belum berkembang maka darah
yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan
menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli.
Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas
tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru
yang sedang tumbuh.
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat
badan,tetapi sebelumnya darah menuju ke
aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis )
lalu ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang
kembali. Menerima nutrisi dan O2 dari plasenta melalui
ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior
yang kaya akan O2 dan nutrisi .
Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan
besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :
1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran
O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya
adalah :
• Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup .
• Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah
diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah
• Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.
2. Pemotongan Tali Pusar
• Tali pusar di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah
jumlah darah bayi sekitar 50 % .
• Dengan dilakukannya pemotongan tali pusar berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah
berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine
antara lain adalah :
• 1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan
dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki
• 2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava
inferior melalui duktus venous aranthi
• 3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju
atrium kiri melalui foramen ovale
• 4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar
digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .
PERTANYAAN
1. Amalia Widyaningsih ( kel 1)
Apakah ada perbedaan sistem peredaran darah pada bayi lahir normal dan bayi lahir permatur?
2. Syera ( kel 2)
Peralihan sirkulasi darah berubah saat bayi menangis. Kemudian bayi tidak menangis . Apakah tidak ada
peralihan sirkulasi ?
3. Affan ( kel 2)
Bagian mana pada plasenta yang rawan komplikasi?
4. Alfi (kel 3)
Bagaimana proses foramen ovale menutup?
5. Sonia (kel 3)
Perbedaan sirkulasi peredaran darah janin sebelum dan setelah lahir?
6. Andre (kel 1)
Perbedaan detak jantung janin dengan orang dewasa?
1. Apakah ada perbedaan sistem peredaran darah pada bayi lahir normal dan
bayi lahir permatur?

• Sistem peredaran darah bayi lahir norma dan bayi lahir prematur pada saat
masih dalam kandungan sama – sama melalui plasenta. Dalam rahim, paru-
paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh
plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke
tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
• Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat
dalam tali pusat. Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah
mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari
bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena
cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke
ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum tanggal perkiraan
kelahirannya, atau kurang dari usia kehamilannya.Dengan kelahirannya yang
secara premature, bisa berakibat munculnya kelainan-kelainan pada bayi
tersebut. Misalnya pada system pernapasan,system peredaran darah, system
pencernaan, dan system saraf pusat (otak). Selain itu kelainan-kelainan yang
lainnya juga sangat mungkin akan muncul.
2. Peralihan sirkulasi darah berubah saat bayi menangis.
Kemudian bayi tidak menangis . Apakah tidak ada peralihan
sirkulasi ?
• Saat proses persalinan selesai, bayi merasakan udara luar yang jauh
berbeda dari keadaan rahim ibu. Udara dingin dan cahaya yang
sebelumnya tidak pernah bayi rasakan , juga setelah tali pusat
terputus mau tak mau bayi harus mendapatkan sendiri oksigen untuk
bernapas. Menangis adalah cara yang bayi lakukan untuk
mendapatkan oksigen. Saat bayi lahir tidak menangis , menangisnya
tidak keras ( tidak kuat) atau terlambat, hal ini menunjukan adanya
gangguan pada paru-paru bayi yang tidak bisa berfungsi dengan baik.
Hal ini turut memengaruhi organ vital lain seperti otak, jantung,
ginjal, pembuluh darah, dan organ lainnya.
3. Bagian plasenta manakah yang rawan
terjadi komplikasi ?
• 1. Plasenta previa merupakan kelainan implantasi, atau dengan kata
lain kelainan letak menempelnya plasenta pada rahim. Sifat plasenta
previa bisa menutup selurh jalan lahir (totalis), sebagian jalan lahir
(parsialis), dan tepat di pinggir jalan lahir (marginalis). Penyebab
pasenta previa belum diketahui, namun diduga sifat dinding rahim
yang belum matang pada baigan atas (fundus) membuat plasenta
harus menempel pada segmen bawah rahim. Selain itu faktornya
sering terjadi pada orang dengan riwayat hamil usia tua, hamil lebih
dari 1 kali, riwayat operasi sesar dan kelainan janin.
2. Solusio plasenta merupakan salah satu kelainan plasenta, dimana
plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum terjadinya proses
persalinan. Penyebabnya bisa dari faktor usia, taruma pada perut,
perokok, beban janin lebih berat, dan riwayat pernah mengalami hal
yang sama sebelumnya. Gejala yang dapat dirasakan berupa perut yang
terasa sakit, perdarahan vagina, kontraksi cepat, nyeri punggung dan
pergerakan bayi berkurang (karena pasokan oksige terputus).
3. Khorion yang menempel pada ibu terlepas dari plasenta yang
mengakibatkan suplay oksigen kepada bayi berkurang.
4. Tali pusat yang bermasalah, misalnya terlalu pendek ataupun terlalu
panjang.
4. Bagaimana cara penutupan Foramen Ovale ?
Tidak menutup secara fungsinal pada jam-jam pertama setelah
lahir. Pirau kanan ke kiri masih dapat terjadi pada 50% bayi yang
menangis sampai usia 8 hari paska lahir. Meski foramen ovale masih
paten sampai usia sampai usia 5 tahun (50%) dan masih tetap terbuka
pada umur lebih dari 25 tahun (25%) tetapi FO tidak berfungsi lagi
setelah satu minggu.
Bila FO menutup sebelum janin lahir akan menyebabkan kardiomegali
in utero yang bisa menyebabkan gagal jantung kanan
5. Perbedaan sirkulasi peredaran darah janin sebelum dan setelah lahir?

• Sirkulasi janin
Darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta melalui vena
umbilikalis masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah tersebut melalui
duktus venosus arantii,di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan
mengalir secara fisiologik ke atrium sinistra melalui foramen ovale yang terletak
diantara dekstra dan atrium sinistra,dari atrium sinistra selanjutnya darah ini
mengalir ke ventrikel kiri yang kemudian akan dipompakan ke aorta. Hanya
sebagian kecil darah dari atrium dekstra mengalir ke ventrikel dekstra bersama-
sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior. Karena terdapat
tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari
ventrikel dekstra ini yang seyogianya mengalir melalui arteri pulmonaliske paru-
paru akan mengalir melalui duktus arteriosus botali ke aorta,sebagian kecil akan
menuju ke paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.Darah dari aorta akan mengalir keseluruh tubuh janin untuk memberi
nutrisi oksigenasi pada sel-sel tubuh .Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen
serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke plasenta melalui
arteri umbilikalis,seterusnya diteruskan ke peredaran darah dikotiledon dan
jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis demikian seterusnya,sirkulasi
janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam uterus.
Perubahan sirkulasi paska lahir
Segera setelah janin lahir , bayi menghisap udara dan menangis kuat,
hal ini akan paru-parunya berkembang, tekanan dalam paru-paru
mengecil dan darah akan terisap ke dalam paru-paru , dengan
demikian duktus arteosus botali tidak berfungsi dan karena tekanan
dalam atrium sinistra meningkat maka foramen ovale akan tertutup
dan menjadi tidak berfungsi lagi . Ketika tali pusat dipotong dan diikat ,
arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii akan mengalami
obiliterasi, dengan demikian setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen
dipenuhi oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi
dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan sistem pencernaan
sendiri.
Tabel perbedaan sirkulasi janin sebelum lahir dan
sesudah lahir
6. Perbedaan detak jantung janin dengan
orang dewasa
• Detak Jantung Janin
Pada usia kehamilan memasuki 6 minggu baru bisa dideteksi denyut jantung si janin
dan pada waktu masuk ke usia 7 minggu barulah penggambaran akan lebih jelas.
Berikut adalah rincian dari detak jantung janin :
• 90 sampai 110 detak/menit – usia 6 minggu.
• 140 detak/menit – usia di atas 9 minggu.
• Usia 5 sampai 8 minggu terkadang detak jantung dapat melambat dan bisa tidak
sampai 90 detak/menit yang disebut juga dengan bradycardia yang menjadi salah
satu risiko keguguran.
• Detak jantung yang dianggap normal pada janin adalah sekitar 120 sampai 160
detak/menit di mana pada level tersebut memang dianggap lebih cepat apabila
membandingkannya dengan detak jantung anak-anak atau orang dewasa. Jantung
pada janin akan mengalami perkembangan menjadi lebih fungsional sesudah usia
kehamilan mencapai 12 minggu.
Detak jantung bayi dan anak pada keadaan normal.
• 123 sampai 159 detak/menit pada usia 1-2 hari.
• 129 sampai 166 detak/menit pada usia 3-6 hari.
• 107 sampai 182 detak/menit pada usia 1-3 minggu.
• 121 sampai 179 detak/menit pada usia 1-2 bulan.
• 106 sampai 186 detak/menit pada usia 3-5 bulan.
• 109 sampai 169 detak/menit pada usia 6-11 bulan.
• 89 sampai 151 detak/menit pada usia 1-2 tahun.
• 73 sampai 137 detak/menit pada usia 3-4 tahun.
• 65 sampai 133 detak/menit pada usia 5-7 tahun.
• 62 sampai 130 detak/menit pada usia 8-11 tahun.
• 60 sampai 119 detak/menit pada usia 12-15 tahun.
Detak Jantung Orang Dewasa
Khusus untuk orang dewasa, dengan perhitungan di atas usia 10 tahun,
jadi mulai dari usia 11 atau 12 tahun detak jantung akan mulai stabil
pada angka 60 hingga 100 per menitnya. Namun pengecualian bagi
para atlet yang banyak melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Denyut
jantung pada waktu para atlet beristirahat akan kurang dari 60
detak/menit, yaitu pada angka sekitar 40 kali dalam setiap menitnya.
Detak jantung manusia pada normalnya memang beragam, apalagi
akan terjadi peningkatan khususnya saat seseorang berolahraga,
tengah emosi (bergairah atau cemas), posisi tubuh, dan suhu tubuh
yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai