Disusunoleh:
Inayah Rahmawati P17324419013
Isnaeni Ni’maturahmah P17324419014
Laili Magfiroh P17324419015
Lisna Lestari P17324419016
Luluk Eka A P17324419017
Meilani Allisya P17324419018
Siska Sri W P17324419039
SitiArimbiSalfa P17324419040
Theresia Niken P P17324419042
Tia Fany P17324419043
Tiara Ananda P17324419044
Kelompok 3
Kementrian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Prodi KebidananKarawang
Tahun 2020/2021
i
Kata Pengantar
Assalamu’alaikumWrWb
Pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkatrahmat,
hidayah, dan karunia-Nya penulis diberi kemudahan dalam penyusunan makalah
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis Jenis Persalinan”.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini penulis susun dengan sepenuh hati dan pikiran, tetapi meskipun
demikian, penulis pun menghadapi beberapa kendala baik yang dating dari luar
maupun dari diri penulis pribadi. Namun, dengan penuh kesabaran dan ketekunan,
juga disertai dukungan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan secarat cepat waktu.
Selainitu, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang
penulis buat masih jauh dari sempurna. Mengingat atas kemampuan yang penulis
miliki, penulis merasa masih terdapat kekurangan baik dari segi teknis maupun
materi, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah penulis.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat pada umumnya bagi
pembaca dan khususnya bagi diri penulis pribadi.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan masalah
a) Apa saja jenis-jenis persalinan?
b) Bagaimana jenis persalinan menurut teknik?
c) Bagaimana jenis persalinan menurut umur?
d) Apa saja keuntungan dan kerugian pada setiap jenis-jenis persalinan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Padahal sebetulnya, melahirkan normal setelah caesar bukanlah
hal yang tidak mungkin. Jenis persalinan ini disebut dengan vaginal
birth after caesarean (VBAC).
7
keadaan demikian, Anda tidak boleh mengejan terlalu kuat karena
mengejan dapat mempertinggi tekanan darah dan membahayakan
jiiwa Anda. Vakum juga dikerjakan apabila terjadi gawat janin yang
ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit
atau melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bahwa
bayi telah mengalami kekurangan oksigen (HIPOKSIA).
8
Pada bayi dapat terjadi kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis),
luka pada wajah dan kepala, serta patah tulang wajah dan tengkorak.
Jika hal itu terjadi, bayi harus diawasi dengan ketat selama beberapa
hari. Tergantung derajat keparahannya, luka tersebut akan sembuh
sendiri. Sedangkan pada ibu, dapat terjadi luka pada jalan lahir atau
robeknya rahim (ruptur uteri)
9
pervaginam jika persentasi kedua janin adalah kepala-
kepala. Namun, dipikirkan untuk melakukan caesar pada
kasus janin pertama/terbawah selain presentasi kepala.
pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin
memiliki kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah,
atau keduanya hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada
kasus kehamilan kembar dengan janin hanya memiliki
satu kantong ketuban, resiko untuk saling
mengait/menyangkut satu sama lain terjadi lebih tinggi,
sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan
ganda dengan jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau
lebih), disarankan untuk melakukan operasi caesar
terencana.
c. Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan
menutupi mulut rahim. Karena sebelum lahir janin
mendapat suplai makanan dan oksigen, maka tidak
mungkin plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas
terlebih dulu dari janin karena dapat mengakibatkan
kematian janin. Plasenta terdiri dari banyak pembuluh
darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan lahir, sangat
rawan dengan terjadinya pendarahan. Apabila terjadi
kontraksi pada rahim, maka sebagian plasenta yang kaya
pembuluh darah ini akan terlepas dan menimbulkan
pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan
ibu.
d. Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes
militus), herpes, penderita HIV/AIDS, penyakit jantung,
penyakit paru kronik, atau tumor rahim (mioma) yang
ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang
menghalangi turunnya janin, serta berbagai keadaan lain
merupakan hal-hal yang menyebabkan operasi caesar lebih
diutamakan.
10
e. Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan
oligohidramnion (cairan ketuban sedikit) atau janin
dengan gangguan perkembangan.
a. Persalinan macet
Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase
lilatasi) atau fase kedua (ketika Anda mengejan). Jika
persalinan macet pada fase pertama, dokter akan
memberi obat yang disebut oksitosin untuk menguatkan
kontraksi otot-otot rahim. Dengan demikian mulut rahim
dapat membuka. Ada teknik lain, yaitu memecahkan
selaput ketuban atau memberikan cairaan infus intrafena
jika Anda kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-cara
itu tidak berhasil, maka operasi caesar akan dilakukan.
Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus
segera memutuskan apakah persalinan dibantu dengan
vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan operasi
caesar. Hal yang menjadi pertimbangan untuk
melanjutkan persalinan pervaginam dengan alat
(berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada
penurunan kepala janin didasar tanggul, keadaan tanggul
ibu, dan ada tidaknya kegawatan pada janin.
Persalinan macet merupakan penyebab tersering
operasi caesar. Beberapa alasan yang dijadikan
pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin
terlalu besar semantara jalan lahir ibu sempit, dan posisi
11
kepala janin yang tadak memungkinkan dilakukan
penarikan dengan vakum maupun forsep.
12
Tidak hanya bermanfaat bagi ibu, manfaat water
birth juga dapat dirasakan oleh bayi. Pada saat bayi dilahirkan,
akan langsung bersentuhan dengan air hangat di bak. Bayi
akan merasa lebih tenang karena seolah-olah masih dikelilingi
oleh cairan ketuban dalam kandungan. Hal ini bisa membantu
mencegah stres pada bayi baru lahir.
13
Home birth menjadi salah satu metode persalinan yang
sampai saat ini masih banyak dilakukan, khususnya bagi ibu
hamil di daerah pelosok yang jauh dari pelayanan kesehatan.
Namun, ibu hamil perkotaan juga banyak melakukannya
dengan alasan lebih nyaman berada di rumah.
Cara yang satu ini adalah cara paling umum yang telah banyak
diketahui dan dilakukan. Sang ibu diposisikan berbaring kemudian
diminta untuk mengejan agar bayi di dalam kandungan terdorong keluar
melalui vagina.
14
Bayi yang dilahirkan melalui metode ini lebih kecil untuk terkena
risiko gangguan pernafasan
Metode ini menuntut kondisi fisik yang prima dari sang ibu
Sang ibu tidak boleh memiliki gangguan pernafasan
Metode ini relatif lebih sulit sehingga membutuhkan banyak persiapan
sebelumnya
Jika dilakukan secara tidak hati-hati dapat menyebabkan robeknya
perineum (kulit antara vagina dan anus)
Tidak perlu khawatir akan kerepotan pergi ke rumah sakit saat mau
melahirkan dan pulang ke rumah setelahnya. Dengan begitu, sang ibu
bisa lebih rileks dan fokus ke momen penting bersalinnya saja.
Kamu bisa menyiapkan lebih dulu perlengkapan bayi sebelum
bersalin, sehingga nanti ketika bayinya sudah lahir, si bayi tersebut
bisa langsung mendapat pelayanan yang layak.
Secara psiokologis, sang ibu akan lebih merasa nyaman untuk
melahirkan di rumah sendiri. Kondisi rumah yang sudah dikenal baik
dan kehadiran orang-orang dekat yang bisa menjaga 24 jam memberi
efek menenangkan pada sang ibu. Selain itu, sang ibu juga tidak perlu
khawatir untuk mengekspresikan perasaan yang dirasakannya selagi
melahirkan.
Sang ibu bisa meminta sendiri siapa saja yang ia inginkan berada di
dekatnya selama proses persalinan. Dukungan pasangan, orangtua,
15
dan orang-orang dekat sangat berarti bagi mereka yang sedang menuju
proses melahirkan.
Proses pemulihan dan menyusui lebih mudah dilakukan karena situasi
lingkungan yang familiar.
16
tertentu, contohnya ketika plasenta menutupi jalur lahir, rongga
panggul si ibu lebih kecil dibanding ukuran janin, bayi yang terlalu
besar, atau letak janin yang melintang.
Sang ibu harus tinggal lebih lama di rumah sakit untuk pemulihan
pasca operasi
Ibu yang menjalani operasi caesar akan merasakan sakit di sekitar
daerah pembedahan
Tidak tertutup kemungkinan timbul masalah lain seperti
kekurangan darah, infeksi luka, dan efek samping pembiusan
pada diri si ibu setelah operasi
Bayi berisiko membutuhkan bantuan pernafasan
Sang ibu tidak bisa langsung menyusui bayinya
17
Cara ini juga merupakan jalan tengah bagi ibu yang menghindari
operasi caesar tapi tidak sepenuhnya kuat untuk melahirkan
secara normal
Ada kemungkinan untuk gagal dan apabila itu terjadi sang ibu
harus tetap menjalani pembedahan
Sang ibu memerlukan bantuan obat bius untuk meringankan rasa
sakit
Vakum meninggalkan bekas pada kepala bayi, tapi bekas tersebut
dapat hilang seiring waktu
Cara ini hanya bisa dilakukan apabila usia bayi sudah lebih dari
34 minggu agar kepala bayi cukup keras untuk divakum
Keuntungan
Kekurangan
18
2.4 Jenis Persalinan Berdasarkan Teknik
19
BAB III
PRNUTUP
3.1 Kesimpulan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Adapun Jenis Persalinan yaitu :
1. Persalinan Normal
2. Persalinan normal setelah caesar (VBAC)
3. Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)
4. Persalinan Dibantu Forsep (Ekstrasi forsep)
5. Persalinan Dengan Operasi Caesar
6. Water Birth
7. Hypno birth
8. Home birth
3.2 Saran
20
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan.
DAFTAR PUATSAKA
Mayasari, Kartika. 2019. 6 Metode dan Jenis Persalinan yang Perlu Anda
Tahu. HONESTDOCS EDITORIAL TEAM.
https://www.honestdocs.id/metode-dan-jenis-persalinan
21
22