Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.

“V” DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA
DI BANGSAL NUSA INDAH III RSUD SLEMAN
Dosen Pembimbing: Dra. Ni Ketut Mendri, S.Kep., Ns., M.Sc

Disusun Oleh:
Agnesya Triyuni Lestari (P07120117001)
Allika Fadya Haya S. (P07120117001)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. “V” DENGAN


DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA
DI BANGSAL NUSA INDAH III RSUD SLEMAN

Diajukan Untuk Disetujui Pada :


Hari :
Tanggal :
Tempat : Nusa Indah III RSUD Sleman

Pembimbing Pendidikan Pembimbing lapangan

(Dra. Ni Ketut Mendri, S.Kep., Ns.,M.Sc.) (Andarini, Tri W., S.ST.)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan asuhan keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Bayi Ny.
“V” Dengan Diagnosa Asfiksia Di Nusa Indah III RSUD Sleman”. Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas praktik keperawatan anak.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :
1. Bondan Palestin,SKM,M.Kep,Sp.Kom selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
2. Abdul Majid,S.Kep Ns,M.Kep selaku Ka.Prodi DIII Keperawatan
Poltekkes Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
3. Dra. Ni Ketut Mendri, S.Kep., Ns., M.Sc selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi
terselesainya laporan ini
4. Andarini Tri W., S.ST. selaku pembimbing klinik RSUD Sleman
5. Rekan rekan yang telah memberikan bantuan dalam proses menyelesaikan
penyusunan laporan ini.

Kami berharap semoga laporan ini dapat membantu pembaca untuk lebih
mengetahui tentang asuhan keperawatan pada Bayi Ny. “V” dengan diagnosa
medis Asfiksia di bangsal Nusa Indah III RSUD Sleman. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharap saran dari berbagai pihak agar laporan ini menjadi lebih
baik lagi.

Yogyakarta, 25 Juni 2019

Penulis
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa/NIM : Agnesya Triyuni Lestari (P07120117001)


Allika Fadya Haya S. (P07120117002)
Tempat praktek : Bangsal Nusa Indah 3, RSUD Sleman
Tanggal : 24 Juni 2019

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS DATA
Nama : Bayi Ny. V
Tempat/tanggal lahir : Sleman, 23 Juni 2019
Nama ayah/ibu : Tn. P/ Ny. V
Pekerjaan ayah : Buruh
Pendidikan ayah : SMP
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan ibu : SMA
Agama : Islam

II. KELUHAN UTAMA


Ibu mengatakan anaknya tidak langsung menangis saat bayi dilahirkan. Ibu
mengatakan ia khawatir dengan keadaan bayinya karena terpisah ruangan. Ibu tampak
bolak balik ke ruang bayi untuk menengok anaknya. Bayi Ny.”V” masih dirawat di
rumah sakit karena membutuhkan perawatan intensif. Bayi masih harus mendapat
terapi oksigen untuk membantu pernafasannya dan harus dipantai frekuensi nafasnya
secara rutin.

III. RIWAYAT KESEHATAN


Ibu bayi mengatakan pada tanggal 23 Juni 2019 bayi di lahirkan di RSUD
Sleman dan segera dilakukan penanganan karena bayi tidak langsung menangis. Ibu
mengalami KPD (Ketuban Pecah Dini) 4 jam sebelum melahirkan. Ibu mengatakan di
dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun.
IV. RIWAYAT KELAHIRAN DAN KELAHIRAN
1. Prenatal
Jumlah kunjungan : 7x selama kehamilan
2. Natal
Awal Persalinan :
Lama persalinan :
Kala I : 4 jam 10 menit
Kala II : 15 menit
Kala III : 5 menit
Kala IV : 2 jam
Komplikasi persalinan :-
Terapi yang diberikan :-
Cara melahirkan : ( √ ) Pervaginan ( - ) Caesar
( - ) lain-lain sebutkan
Tempat melahirkan
( - ) Rumah bersalin ( - ) Rumah ( √ ) Rumah
sakit

3. Postnatal
Usaha napas ( - ) dengan bantuan (√ ) tanpa bantuan
Kebutuhan Resusitasi
 Skor Apgar :
1 menit 5 menit 10 menit
Bunyi jantung 2 2 2
Usaha napas 1 1 2
Tonus otot 1 2 2
Reaksi terhadap rangsangan 1 2 2
Warna kulit 1 1 1
Total 6 8 9

Obat-obatan yang diberikan pada neonatus:


- Vitamin K 1 mg
- Salep mata gentamicin
- Ampicilin 2x135 mg
- Dextrose 10% 8 cc/jam
Interaksi orang tua dan bayi ( √ ) ada ( - ) tidak ada
Trauma lahir -
Keluarnya urin/BAB ( √ ) ada ( - ) tidak ada
Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna: Gerak kurang aktif

V. RIWAYAT KELUARGA
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun.

GENOGRAM

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah

VI. RIWAYAT SOSIAL


1. Sistem pendukung yang dapat dihubungi: Ayah bayi
2. Hubungan orang tua dengan bayi : Ada
3. Anak yang lain
Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi
- - -

4. Lingkungan Rumah :
Ibu mengatakan lingkungan di rumahnya cukup ramai dan bersih. Masyarakat
sekitar cukup menjaga kesehatan lingkungannya.
5. Problema sosial yang penting : -

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis : BBLC CB SMK Spontan dengan VE, Asfiksia
2. Tindakan Operasi :-
3. Status nutrisi
BB bayi saat ini : 2745 gram
Bayi minum
Masuk : 5 cc/2 jam ASI
Muntah : Tidak muntah
4. Status cairan : Terpasang infus dexstrose 10% 8 cc/jam
5. Obat-obatan : Vitamin K 1 mg
Salep mata gentamicin
Ampicilin 2x135 mg
Dextrose 10% 8 cc/jam
6. Aktivitas : Bayi menangis kuat, gerak aktif
7. Tindakan Keperawatan yang telah dilakukan :
- Resusitasi
- Infant warmer
- Injeksi vitamin K
- Perawatan talipusat
- Pasang infus pump
- Pasang infus
- Pasang CPAP JP/JS
- Bedside monitor
- Pemberian oksigen

Perawatan kebersihan diri :


Selama di RS, bayi setiap hari (pagi dan sore) dimandikan oleh perawat dengan
menggunakan washlap basah dan sabun.
8. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Jumlah sel darah
Hemoglobin 17.0 14.5~23.7 gr/dL
Hematokrit 52 47~75 %
Leukosit 19.7 10~26 ribu/uL
Eritrosit 4.79 3.7~8.5 juta/uL
Trombosit *149 150~440 ribu/uL
MPV 10.2 7.2~11.1 fL
PDW 11.8 9~13 fL
Index eritrosit
RDW-CV *17.2 11.5~14.5 %
MCV 109.4 85~123 fL
MCH 35.5 25~40 pg
PCHC 32.4 29~37 %
Hitung jenis leukosit
Basofil 0.2 0~1 %
Monosit 7.3 4~8 %
Eosinofil *0.7 1~6 %
Limfosit *18.1 22~40 %
Neutrofil *73.7 53~62 %
IT Radio 0.12
Kimia klinik
CRP Kuantitatif <5 1.5~6 Mg/L

9. Pemeriksaan Penunjang: -

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : CM
Tanda vital : Nadi : 115 x/menit Suhu : 36,4 0C
RR : 63 x/menit TD :-
Saat lahir Saat ini
1. berat badan (gram) 2740 gram 2745 gram
2. Panjang badan 49,5 cm 49,5 cm
3. Lingkar Kepala 31 cm 31 cm

Beri tanda (cek) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini. Gambarkan semua
temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu.
1. Reflek
( √ ) Moro ( √ ) Menggenggam (√ ) Menghisap
( √ ) Babinski ( √ ) Tonic neck ( √ ) menghisap
2. Tonus / aktivitas
( √ ) Aktif ( - ) Tenang ( - ) Letargi
( - ) Kejang

( - ) Menangis keras ( - ) Lemah ( - ) Melengking


( √ ) Sulit menangis
3. Kepala / Leher
a. Fontanel anterior
( √ ) Lunak ( - ) Tegas ( - ) Datar
( - ) Menonjol ( - ) Cekung
b. Sutura Sagitalis
( √ ) Tepat ( - ) Terpisah ( - ) Menjauh
c. Gambaran wajah
( √ ) Simetris ( - ) Asimetris
d. Molding
( √ ) Caput succudaneum ( - ) Chepalohematome
4. Mata
( √ ) Bersih ( - ) Sekresi,……

5. THT
a. Telinga
(√ ) Normal ( - ) abnormal
b. Hidung
( - ) Bilateral ( - ) Obstruksi ( √ ) Cuping hidung
c. Palatum
( √ ) Normal ( - ) abnormal
6. Abdomen
a. ( √ ) Lunak ( - ) Tegas ( - ) Datar
( - ) kembung
b. Lingkar perut : 28 cm
c. Peristaltik usus : 6 x/menit
d. Liver : ( - ) kurang dari 2 cm ( √ ) Lebih dari 2 cm
7. Toraks
a. (√ ) Simetris ( - ) Asimetris
b. Retraksi : (√ ) Derajad 1 ( - ) Derajad 2
( - ) Derajad 3
c. Klavikula : ( √ ) Normal ( - ) Abnormal
8. Paru-paru
a. Suara napas : (√ ) Sama Kanan kiri ( - ) Tidak sama kanan kiri
(√ ) bersih ( - ) Ronkhii ( - ) Rales
( - ) Sekret
b. Pola nafas:
(√ ) Takipnea
( - ) Eupnea
( - ) Bradipnea
c. Bunyi napas
( √ ) terdengar di semua lapang paru ( - ) Tidak terdengar
( - ) Menurun
d. Respirasi
( - ) Spontan jumlah : - x/mnt
( - ) Sungkup/boxhead, jumlah : - x/mnt
( √ ) ventilasi assisted CPAP F2O2 20% PEEP 5
( √ ) Penggunaan otot bantu pernafasan
( √ ) Fase ekspirasi memanjang ( - ) Fase inspirasi memanjang
9. Jantung
a. ( √ ) Bunyi Normal Sinus Rytm (NSR) : 118 x/mnt
( - ) Murmur
( - ) lain-lain, sebutkan
10. Ekstremitas
a. ( √ ) semua ekstremitas gerak ( - ) ROM terbatas
( - ) tidak dapat dikaji
b. Ekstremitas atas dan bawah : (√ ) simetris ( - ) Asimetris
c. ( - ) Akrat teraba hangat
( √ ) Akral teraba dingin
11. Umbilikus : Tali pusar belum benar-benar kering
12. Genital : Berjenis kelamin perempuan
Lubang vagina ( √ )
Lubang uretra ( √ )
13. Anus : Paten
14. Spina : Tidak ada benjolan
15. Kulit : Tampak sianosis, pucat dan kering
16. Suhu
a. Lingkungan : 25,5 0C
b. Suhu kulit : 36,4 0C
ANALISA DATA

DATA MASALAH PENYEBAB


DS :
- Ibu mengatakan bayinya tidak Pola nafas tidak efektif Hambatan upaya napas
langsung menangis saat dilahirkan
- Ibu mengatakan ketubannya pecah 4
jam sebelum melahirkan
DO :
- Adanya penggunaan otot bantu
pernafasan
- Fase ekspirasi memanjang
- Pola nafas takipnea
- RR : 63 x/menit
DS : -
DO : Hipotermi Distress pernafasan
- Suhu : 36,40C
Nadi : 115x/menit
RR : 63 x/menit
- Bayi terlihat pucat
- Akral teraba dingin
DS :
- Ibu mengatakan khawatir dengan Resiko gangguan Adanya penghalang fisik
keadaan bayinya perlekatan (baby warmer)
DO :
- Bayi diletakkan di alat penghangat
(baby warmer)
- Ibu dirawat di ruang nifas, terpisah
dari bayinya
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASAR PRIORITAS

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas yang
ditandai dengan Ibu mengatakan bayinya tidak langsung menangis saat
dilahirkan, adanya penggunaan otot bantu pernafasan, fase ekspirasi
memanjang, dan pola nafas abnormal (takipnea). (SDKI, Edisi 1)

2. Hipotermi berhubungan dengan distress pernapasan ditandai dengan Suhu :


36,40C nadi : 118 x/menit, RR 68 : x/menit, Bayi terlihat pucat, akral
teraba dingin. (NANDA, 2018-2020)

3. Resiko gangguan perlekatan berhubungan dengan adanya penghalang fisik


(baby warmer) ditandai dengan Ibu mengatakan khawatir dengan keadaan
bayinya, bayi diletakkan di alat penghangat (baby warmer), Ibu dirawat di
ruang nifas, terpisah dari bayinya. (SDKI, Edisi 1)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan dan
Diagnosa Intervensi Rasional
Kriteria hasil
Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Observasi tanda 1. Tanda tanda vital
efektif tindakan tanda vital memberikan
berhubungan keperawatan indikator keadaan
dengan hambatan selama 3 x 24jam umum pasien
2. Atur posisi tidur
upaya nafas diharapkan pola
2. Posisi tidur
bayi
nafas pasien efektif
mempengaruhi
dengan kriteria
ekspansi pasru-
hasil:
paru untuk
1. RR normal
3. Kelola program
mengembang
(30-60
terapi pemberian
x/menit) 3. Pemberian O2
O2
2. Fase ekspirasi
mambantu pasien
tidak
dalam memenuhi
memanjang
kebutuhan O2 nya
hipotermi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda 1. Tanda tanda vital
berhubungan tindakan tanda vital memberikan
distress keperawatan indikator keadaan
pernafasan selama 3 x 24jam umum pasien
2. Letakkan bayi
diharapkan suhu
2. Infant dapat
terlentang diatas
tubuh normal
menghangatkan
pemancar panas
dengan kriteria
tubuh bayi
(infant warmer)
hasil:
1. Suhu tubuh
3. Berikan baby nes
3. Baby nes
pada kisaran
(kasur bayi)
membantu bayi
36,5-37,50C
2. Kulit bayi tetap merasa
tidak pucat hangat dan
3. Akral teraba
aktivitas menjaga
hangat 4. Memberikan
bayi
edukasi pada ibu
4. Ibu dapat
cara menangani
menerapkannya
hipotermi
ketika
hospotalisasi
5. Kelola program
berakhir
terapi pemberian
Dextrose 10% 5. Dextrose 10%
menyuplai
glukosa kedalam
darah pasien,
karena ASI sulit
keluar
Resiko gangguan Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Penjelasan
perlekatan tindakan ibu / keluarga kondisi dari bayi
berhubungan keperawatan tentang keadaan mengurangi
dengan adanya selama 2x24jam bayinya sekarang kekhawatiran ibu
penghalang fisik diharapkan tidak pasien
(baby warmer) terjadi gangguan 2. Bantu orang tua /
2. Pengungkapan
perlekatan pada ibu
perasaan ibu
ibu dan bayi mengungkapkan
akan mengurangi
dengan kriteria perasaannya
tingkat
hasil:
kekhawatiran ibu
1. Ibu
3. Tunjukkan bayi
memahami 3. Dengan melihat
pada saat ibu
kondisi bayinya, rasa
berkunjung.
bayinya terpisah antara
2. Ibu tetap
ibu dan bayi akan
mampu
berkurang
berinteraksi
dengan
bayinya
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Diagnosa
Hari, Tanggal Implementasi Evaluasi
Kepeperawatan
Senin, 24 Juni Pola nafas tidak 24-06-2019/ 09.00WIB 24-06-2019/ 09.10WIB
Observasi tanda tanda S=-
2019 efektif
O =
vital
- N : 115 x/menit
RR : 63 x/menit
S : 36,40C
- Bayi tampak lemas
- Bayi lebih banyak tidur
- Warna kulit tampak pucat
- Terpasang CPAP F2O2 20%,
PEEP
A = Pola nafas tidak efektif
teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
- Monitor TTV per 2 jam
- Lanjutkan program
pemberian O2
- Perhatikan dan atur posisi
tidur pasien
Agnes

Hipotermi 24-06-2019/ 09.00 WIB 24-06-2019/ 11.00 WIB


Meletakkan bayi di atas S=-
O=
baby warmer
- S : 36,50C
- Bayi terlihat nyaman
- Akral teraba masih agak
dingin
- Suhu tubuh bayi naik dari
36,40C menjadi 36,50C
A = Hipotermi teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV per 2 jam
- Terapi Dextrose 10%
8cc/jam dilanjutkan
Agnes
Pola nafas tidak 24-06-2019/ 11.00WIB 24-06-2019/ 11.10WIB
Mengelola program S= -
efektif
O=
terapi O2
- SPO2 : 83%
- RR : 60x/menit
- Selang oksigen terpasang
dengan benar dengan
kecepatan 1 lpm
A= Pola nafas tidak efektif
teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
- Perhatikan dan atur posisi
tidur bayi di Infant warmer
- Monitor TTV per 2 jam
Alika
Hipotermi 24-06-2019/ 13.00WIB 24-06-2019/ 13.10WIB
Mengelola program S= -
O=
terapi Dextrose 10%
- Dextrose 10% terpasang
dengan kecepatan 8cc/jam
- S: 36,60C
- Akral teraba hangat
- Warna kulit pucat sedikit
berkurang
A= Hipotermi teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV per 2 jam
Allika

Selasa, 25 Juni Hipotermi 25-06-2019/ 09.00WIB 25-06-2019/ 09.10WIB


Observasi tanda tanda S= -
2019
O=
vital
- N : 118x/menit
RR : 52 x/menit
S : 36,90C
- Akral teraba hangat
- Warna kulit kemerahan
A= Hipotermi teratasi sebagian
P= Lanjutkan Intervensi
- Besok rabu beri edukasi
pada ibu apabila terjadi
hipotermi pada bayi
Agnes
Resiko gangguan 25-06-2019/ 11.00 WIB 25-06-2019/ 11.10WIB
Menunjukan bayi pada S=
perlekatan
- Ibu mengatakan ingin
Ibu pada saat
bertemu dengan anaknya
berkunjung
- Ibu mengatakan ingin
menyusui anaknya secara
langsung
O=
- Ibu tampak cemas
- Ada interaksi antara ibu
dan bayi
- Ibu menyentuh bayi dari
luar Infant warmer
A= Resiko gangguan perlekatan
teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
- Berikan penjelasan
mengenai kondisi bayi pada
ibu
Agnes
Resiko gangguan 25-06-2019/ 11.00WIB 25-06-2019/ 11.00WIB
Menjelakan kondisi dari S=
perlekatan
- Ibu mengatakan sudah
bayi kepada ibunya
memahami kondisi bayinya
- Ibu mengatakan
perasaannya sedikit lega
O=
- Ibu tampak lega dan lebih
tenang
- Ekspresi cemas berkurang
A= Resiko gangguan perlekatan
teratasi sebagian
P= Lanjutkan Intervensi
- Bantu ibu mengungkapkan
perasaannya
Agnes
Pola nafas tidak 25-06-2019/ 16.00WIB 25-06-2019/ 16.10WIB
Mengatur posisi tidur S= -
efektif
O=
bayi
- Bayi terlihat nyaman
- Bayi tidur pulas
- S : 36,40C
- Akral teraba dingin
- Warna kulit sudah tidak
pucat
A= Pola nafas tidak efektif
teratasi sebagian
P= Lanjutkan Intervensi
- Observasi TTV per 2 jam
Allika
Rabu, 26 Juni Pola nafas tidak 26-06-2019/ 09.00WIB 26-06-2019/ 09.10WIB
Observasi tanda tanda S= -
2019 efektif
O=
vital
- N : 110x/menit
RR : 48 x/menit
S : 36,80C
A= Pola nafas tidak efektif
teratasi
P= Lanjutkan Intervensi
- Hentikan pemberian terapi
O2
- Hentikan pemasangan
CPAP F2O2
- Pasien boleh pulang jika
KU membaik
Resiko gangguan 26-06-2019/ 11.00WIB 26-06-2019/ 11.10WIB
Bantu ibu untuk S=
perlekatan
- Ibu mengatakan
mengungkapkan
sebelumnya khawatir
perasaannya
dengan keadaan bayinya
- Ibu mengatakan ingin
segera pulang ke rumah
bersama dengan bayinya
O=
- Ibu tampak lega setelah
bercerita
- Tidak ada ekspresi cemas
- Bayi sudah tidak diletakkan
pada infant warmer
- Ibu mampu berinterkasi
lebih banyak dengan
bayinya
A= Resiko gangguan perlekatan
teratasi
P= Hentikan Intervensi
Allika
Hipotermi 26-06-2019/ 14.00 WIB 26-06-2019/ 14.10 WIB
Beri edukasi pada S=
- Ibu mengatakan sudah
keluarga penanganan
paham
apabila bayi mengalami
O=
hipotermi - Keluarga tampak paham
- Keluarga mampu
mengulangi informasi yang
diberika perawat
- Keluarga mampu
menjawab pertanyaan dari
perawat
A= Hipotermi teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
- Ganti nes baby setelah
mandi
Agnes
Hipotermi 26-06-2019/ 15.00 WIB 26-06-2019/ 15.10 WIB
Mengganti nes baby S= -
O=
setelah mandi
- Bayi tampak nyaman
- Gerakan bayi terbatas
- Suhu sebelum mandi
36,60C , suhu setelah mandi
: 36,40C
A= Hipotermi teratasi sebagian
P= Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV per 2 jam
- Ganti nes baby tiap bayi
selesai dimandikan
Agnes
BAB III
PENUTUP

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pada pasien dengan


diagnosa medis Asfiksia di Ruang Nusa Indah III RSUD Sleman, didapatkan 3 diagnosa,
yaitu:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Hipotermi berhubungan dengan distress pernapasan
3. Resiko gangguan perlekatan berhubungan dengan adanya penghalang fisik (baby
warmer)
Dari tiga diagnosa tersebut terdapat satu diagnosa yang belum terselesaikan sesuai
dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan , yaitu diagnosa hipotermi pada
perencanaan keperawatan. Diharapkan perawat tetap memberikan intervensi yang tepat
untuk menangani hipotermi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai